Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat

Mei 2021
JURNAL PROSEDUR PEMEBERIAN
MEDIKASI TOPIKAL
JOURNAL OF TOPICAL MEDICATION
ADMINISTRATION PROCEDURES
Aprinita Wulan Cahyani1, Ayu Citra1, Azlina Fitri1, Dhiya Alya1, Dzakwan Afif1, Eka
Rima1, Elmiana1, Emalia Agustina1, Eva Widiyana1, Fitriani1, Helmi Lawinta A1, Indah
Kurniati1, Julian Ade K1, Lalu Sapta Yudawan1, Liza Karlina1, LL. Risky1
1
Prodi S1 Keperawatan, STIKES Yarsi Mataram, Mataram, Indonesia
ABSTRAK

Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara
mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga,
vagina dan rectum. Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topikal pada kulit
adalah obat yang berbentuk krim, lotion, atau salep. Hal ini dilakukan dengan tujuan
melakukan perawatan kulit atau luka, atau menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi.
Pemberian obat topikal pada kulit terbatas hanya pada obat-obat tertentu karena tidak banyak
obat yang dapat menembus kulit yang utuh. Keberhasilan pengobatan topical pada kulit
tergantung pada: umur, pemilihan agen topikal yang tepat, lokasi dan luas tubuh yang terkena
atau yang sakit, stadium penyakit, konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum, metode aplikasi,
penentuan lama pemakaian obat, penetrasi obat topical pada kulit.
Kata Kunci : Topikal, Kulit, Obat
Abstract
Topical drug administration is the administration of drugs locally by applying the drug to
the skin surface or membrane area of the eyes, nose, ear holes, vagina and rectum. Medicines
that are commonly used to administer topical drugs to the skin are medicines in the form of
creams, lotions, or ointments. This is done with the aim of treating the skin or wound, or
reducing the symptoms of skin disorders that occur. The application of topical drugs to the
skin is limited to certain drugs because not many drugs can penetrate intact skin. The success
of topical skin treatments depends on: age, selection of appropriate topical agents, location
and area of the affected or diseased body, stage of disease, concentration of active
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021

ingredients in the vehicle, method of application, determination of duration of drug use,


penetration of topical drugs into the skin.
Keywords: Topical, Skin, Medicine
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
Definisi Pemberian obat secara Topikal 3. Jaringan subkutan berlemak : bekerja
Pemberian obat secara topikal adalah sebagai bantalan dan isolator panas.
pemberian obat secara lokal dengan cara Pada epidermis dibedakan atas lima
mengoleskan obat pada permukaan kulit lapisan kulit, yaitu :
atau membran area mata, hidung, lubang a) Lapisan tanduk (stratum corneum) :
telinga, vagina dan rectum. Obat yang Merupakan lapisan epidermis yang
biasa digunakan untuk pemberian obat paling atas, dan menutupi semua lapisan
topikal pada kulit adalah obat yang epiderma lebih ke dalam. Lapisan
berbentuk krim, lotion, atau salep. Hal ini tanduk terdiri atas beberapa lapis sel
dilakukan dengan tujuan melakukan pipih, tidak memiliki inti, tidak
perawatan kulit atau luka, atau mengalami proses metabolisme, tidak
menurunkan gejala gangguan kulit yang berwarna dan sangat sedikit
terjadi. mengandung air.
Pemberian obat topikal pada kulit b) Lapisan bening (stratum lucidum) :
terbatas hanya pada obat-obat tertentu Disebut juga lapisan barrier,  terletak
karena tidak banyak obat yang dapat tepat di bawah lapisan tanduk, dan
menembus kulit yang utuh. Keberhasilan dianggap sebagaipenyambung lapisan
pengobatan topical pada kulit tergantung tanduk dengan lapisan
pada: umur, pemilihan agen topikal yang berbutir.Lapisanbening terdiri dari
tepat, lokasi dan luas tubuh yang terkena protoplasma sel-sel jernih yang kecil-
atau yang sakit, stadium penyakit, kecil, tipisdan bersifat translusen
konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum, sehingga dapat dilewati sinar
metode aplikasi, penentuan lama (tembuscahaya).
pemakaian obat, penetrasi obat topical c) Lapisan berbutir (stratum granulosum) :
pada kulit. Tersusun oleh sel-sel keratinosit
berbentuk kumparan yang mengandung
Anatomi Fisiologi Kulit butir-butir di dalam protoplasmanya,
Kulit tersusun dari berbagai macam berbutir kasa dan berinti
jaringan, termasuk pembuluh darah, mengkerut.Lapisan ini tampak paling
kalenjar lemak, kalenjar keringat, organ jelas pada kulit telapak tangan dan
pembuluh perasa dan urat saraf, jaringan telapak kaki.
pengikat, otot polos dan lemak.Luas d) Lapisan bertaju (stratum spinosum) :
permukaan kulit ± 18 kaki kuadrat dan Disebut juga lapisan malphigi  terdiri
beratnya tanpa lemak adalah ± 8 pond. atas sel-sel yang saling berhubungan
Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu : dengan perantaraanjembatan-jembatan
1. Epidermis : untuk mencegah atau protoplasma berbentuk kubus.
menghambat kehilangan air dari badan. e) Lapisan benih (stratum
2. Dermis : bertanggung jawab dalam germinativum  atau stratum basale) :
sifat-sifat penting dalam kulit. Merupakan lapisan terbawah epidermis,
dibentuk oleh satu baris sel toraks
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
(silinder) dengan kedudukan tegak lurus anus dan hidung.Salep biasanya sangat
terhadap permukaan dermis. pelembab, dan baik untuk kulit kering
Klasifikasi Obat Berdasarkan bentuk selain itu juga memiliki risiko rendah
1. Lotion, ini mirip dengan shake lotion sensitisasi akibat beberapa bahan
tapi lebih tebal dan cenderung lebih minyak atau lemak.(Jean Smith, Joyce
emollient di alam dibandingkan dengan Young dan patricia carr, 2005 : 684)
shake lotion. Lotion biasanya terdiri
dari minyak dicampur dengan air, dan Pada Kulit
tidak memiliki kandungan alkohol. Obat yang biasa digunakan untuk
Bisanya lotion akan cepat mengering pemberian obat topikal pada kulit adalah
jika mengandung alkohol yang tinggi. obat yang berbentuk krim, lotion, sprei
2. Shake lotion, merupakan campuran atau salep. Hal ini dilakukan dengan tujuan
yang memisah menjadi dua atau tiga melakukan perawatan kulit atau luka, atau
bagian apabila didiamkan dalam jangka menurunkan gejala gangguan kulit yang
waktu tertentu. Minyak sering dicampur terjadi (contoh : lotion). Krim, dapat
dengan larutan berbasis air.Perlu mengandung zat anti fungal (jamur),
dikocok terlebih dahulu sebelum kortikosteorid, atau antibiotic yang
digunakan. dioleskan pada kulit dengan menggunakan
3. Cream/Krim, adalah campuran yang kapas lidi steril.
lebih tebal dari lotion dan akan Krim dengan antibiotic sering
mempertahankan bentuknya apabila digunakan pada luka bakar atau ulkus
dikeluarkan wadahnya. Cream biasanya dekubitus. Krim adalah produk berbasis air
digunakan untuk melembabkan kulit. dengan efek mendinginkan dan emolien.
Cream memiliki risiko yang signifikan Mereka mengandung bahan pengawet
karena dapat menyebabkan sensitifitas untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan
imunologi yang tinggi. Cream memiliki jamur, tetapi bahan pengawet tertentu
tingkat penerimaan yang tinggi dapat menyebabkan sensitisasi dan
oleh pasien. Cream memiliki variasi dermatitis kontak alergi.Krim kurang
dalam bahan, komposisi, pH, dan berminyak dibandingkan salep dan secara
toleransi antara merek generik. kosmetik lebih baik ditoleransi.
4. Salep, adalah sebuah homogen kental, Sedangkan salep, dapat digunakan
semi-padat, tebal, berminyak dengan untuk melindungi kulit dari iritasi atau
viskositas tinggi, untuk aplikasi laserasi kulit akibat kelembaban kulit pada
eksternal pada kulit atau selaput kasus inkontenansia urin atau fekal.  Salep
lendir.Salep digunakan sebagai tidak mengandung air, mereka adalah
pelembaban atau perlindungan, terapi, produk berbasis minyak yang dapat
atau profilaksis sesuai dengan tingkat membentuk lapisan penutup diatas
oklusi yang diinginkan.Salep digunakan permukaan kulit yang membantu kulit
pada kulit dan selaput lendir yang untuk mempertahankan air. Salep
terdapat pada mata (salep mata), vagina, nenghidrasi kulit yang kering dan bersisik
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
serta meningkatkan penyerapan zat aktif, 5. Bersihkan daerah yang akan diberi obat
dan  karena itu berguna dalam kondisi dengan air hangat (apabila terdapat kulit
kulit kering kronis. Salep tidak mengeras) dan gunakan pinset anatomis
mengandung bahan pengawet. 6. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan
Losion adalah suspensi berair yang cara pemakaian seperti mengoleskan
dapat digunakan pada permukaan tubuh atau mengompres
yang luas dan pada daerah berbulu.Losion 7. Jika diperlukan, tutup dengan kain kasa
memiliki efek mengeringkan dan atau balutan pada daerah diobati
mendinginkan. 8. Cuci tangan
Obat transdermal adalah obat yang Pada Mata
dirancang untuk larut kedalam kulit untuk Pemberian obat pada mata dilakukan
mendapatkan efek sistemik. Tersedia dengan cara meneteskan obat mata atau
dalam bentuk lembaran. Lembaran obat mengoleskan salep mata. Persiapan
tersebut dibuat dengan membran khusus pemeriksaan struktur internal mata
yang membuat zat obat menyerap perlahan dilakukan dengan cara mendilatasi pupil,
kedalam kulit. Lembaran ini juga dapat untuk mengukur refraksi lensa dengan cara
sekaligus mengontrol frekuensi melemahkan otot lensa, kemudian dapat
penggunaan obat selama 24 ± 72 jam juga digunakan untuk menghilangkan
Tujuan pemberian pada kulit, yaitu : iritasi mata.
 Untuk mempertahankan hidrasi Obat mata biasanya berbentuk cairan
 Melindungi permukaan kulit dan ointment/obat salep mata yang
 Mengurangi iritasi kulit dikemas dalam tabung kecil. Karena sifat
 Mengatasi infeksi selaput lendir dan jaringan mata yang
Tindakan lunak dan responsif terhadap obat, maka
Alat &Bahan : obat mata biasanya diramu dengan
a. Obat dalam tempatnya (seperti losion, kakuatan yang rendah misalnya 2 %.
krim, aerosal, sprei) Tindakan
b. Pinset anatomis Alat &Bahan :
c. Kain kasa a. Obat dalam tempatnya dengan penetes
d. Balutan steril atau beruupa salep
e. Pengalas b. Pipet
f. Air sabun, air hangat c. Pinset anatomi dalam tempatnya
g. Sarung tangan d. Korentang dalam tempatnya
Prosedur Kerja : e. Plester
1. Cuci tangan f. Kain kasa
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan g. Kertas tisu
3. Pasang pengalas dibawah daerah yang h. Balutan
akan dilakukan tindakan i. Sarung tangan
4. Gunakan sarung tangan j. Air hangat atau kapas pelembab
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
Prosedur Kerja : Tindakan
1. Cuci tangan Alat &Bahan :
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan a. Obat dalam tempatnya
3. Atur posisi pasien dengan kepala b. Penetes
menengadah, dengan posisi perawat di c. Spekulum telinga
samping kanan d. Pinset anatomi dalam tempatnya
4. Gunakan sarung tangan e. Korentang dalam tempatnya
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu f. Plester
mata dengan kapas lembab dari sudut g. Kain kasa
mata kearah hidung. Apabila sangat h. Kertas tisu
kotor basuh dengan air hangat i. Balutan
6. Buka mata dengan menekan perlahan- Prosedur Kerja :
lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari 1. Cuci tangan
telunjuk di ataas tulang orbita 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
7. Teteskan obat mata diatas sakus 3. Atur posisi pasien dengan kepala miring
konjungtiva . Setelah tetesan selesai kekanan atau kekiri sesuai dengan
sesuai dengan dosis, anjurkan pasien daerah yang akan diobati, usahakan
untuk menutup mata secara perlahan agar lubang telinga pasien diatas
8. Apabila obat mata jenis salep, pegang 4. Luruskan lubang telinga dengan
aplikator salep diatas pinggir kelopak menarik daun telinga ke atas atau ke
mata kemudian pijat tube sehingga obat belakang (pada orang dewasa), kebawah
keluar dan berikan obat pada kelopak pada anak-anak
mata bawah. Setelah selesai anjurkan 5. Apabila obat berupa tetes maka teteskan
pesian untuk melihat kebawah, secara  obat pada dinding saluran untuk
bergantian dan berikan obat pada mencegah terhalang oleh gelembung
kelopak  mata bagian atas dan biarkan udara dengan jumlah tetesan sesuai
pasien untuk memejamkan mata dan dosis
menggerakan kelopak mata 6. Apabila obat berupa salep maka ambil
9. Tutup mata dengan kasa bila perlu kapas lidih dan oleskan salep kemudian
10. Cuci tangan masukan atau oleskan pada liang telinga
11. Catat obat, jumlah, waktu dan 7. Pertahankan posisi kepala kurang lebih
tempat pemberian selama 2-3 menit
Pada Telinga 8. Tutup telingan dengan pembalut dan
Pemberian obat pada telinga dilakukan plester jika diperlukan
dengan cara memberikan tetes telinga atau 9. Cuci tangan
salep. Obat tetes telinga ini pada umumnya 10. Catat jumlah, tanggal dan dosis
diberikan pada gangguan infeksi telinga, pemberian
khususnya pada telinga tengah (otitis Pada Hidung
eksternal) dan dapat berupa obat Pemberian obat pada hidung dilakukan
antibiotik. dengan cara memberikan tetes hidung
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
yang dapat dilakukan pada seseorang 3. Atur posisi pasien dengan cara :
dengan keradangan hidung (rhinitis) atau  Duduk dikursi dengan kepala
nasofaring . Efek samping sistemik hampir mengadah ke belakang
tidak ada, kecuali pada bayi/anak dan usia  Berbaring dengan kepala ekstensi
lanjut yang lebih peka terhadap efek pada tepi tempat tidur
sistemik. Namun ada efek samping lain  Berbaring dengan bantal dibawah
akibat vasokonstriksi lokal secara cepat bahu dan kepala tengadah ke
yaitu, jika pemberian obat tetes hidung ini belakang
dihentikan, dapat terjadi sumbatan hidung 4. Berikan tetesan obat pada tiap lubang
yang lebih berat. Sumbatan sekunder in hidung (sesuai dengan dosis)
dapat menyebabkan kerusakan jaringan 5. Pertahankan posisi kepala tetap
setempat dan mengganggu bulu hidung. tengadah ke belakang selama 5 menit
Bentuk-bentuknya : 6. Cuci tangan
a) Tetes hidung (nasal drops) ditujukan 7. Catat, cara, tanggal dan dosis
untuk bayi, anak-anak dan dewasa. pemberian obat
contohnya Breathy, Alfrin, Iliadin, Berdasarkan Kegunaan
Otrivin. 1. Anti infeksi topikal
b) Semprot hidung (nasal spray) ditujukan Contoh obat:
untuk orang dewasa. contohnya Afrin, BACTROBAN
Iliadin, Otrivin. Komposisi : Mupirocin  calcium
c) Semprot hidung dengan dosis terukur Indikasi : Terapi topikal
(metered-dose nasal spray), ditujukan infeksi sekunder pada lesi kulit traumatik.
untuk anak-anak usia tidak kurang dari Dianjurkan : Dewasa  & anak –
4 tahun dan dewasa. contohnya anak Oleskan 3X/hari selama 10 hari
Beconase, Flixonase, Nasacort AQ, Kontra Indikasi : Hipersensitif
Nasonex, Rhinocort Aqua. terhadap mupirocin , tidak untuk digunakan
Tindakan pada mata atau hidung. Hindari
Alat &Bahan : kontak mata. Gunakan dengan hati-hati
a. Obat dalam tempatnya jika ada gangguan ginjal.
b. Pipet Efek samping : Rasa panas, gatal,
c. Spekulum hidung tersengat, eritema.
d. Pinset anatomi dalam tempatnya CETRICILLIN
e. Korentang dalam tempatnya Komposisi : Tiap gram cream
f. Plester mengandung cetrimide 5mg (5%) dasar
g. Kain kasa cream sampai1 gr
h. Kertas tisu Indikasi : Antiseptik yang
i. Balutan digunakan pada luka-luka ringan karena
Prosedur Kerja : sengatan matahari.
1. Cuci tangan Kontra indikasi : Bagi penderita yang
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan hipersensitif terhadap cetrimide
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
Cara pemakaian : Ditempat yang  Bubuk : kandididiasis krim candida
sejuk dan terlindung dari cahaya albicans, pityriasi versicolor, tinea
Kemasan : Tube @15gr pedis, tinea cruris, tinea corporis.
2. Anti Jamur Dianjurkan
Contoh obat : Krim : oleskan 2-3 x/hr.
ERPHAMAZOL CREAM Bubuk : gunakan 1-2 x/hr
Komposisi : setiap 5gr Kontra Indikasi : hipersensitif
erphamazol cream mengandung 1% terhadap klotrimazol.
klotrimasol Peringatan : hamil trisemester-1,
Indikasi : Cream ini sangat laktasi.
baik untuk pengobatan dermatofitosis atau Efek samping : eritema, rasa
penyakit jamur yang disebabkan antara tersengat, kulit melepuh atau mangelupas,
lain ioleh trichophyton, epidermophyton, gatal, ultikaria, rasa terbakar dan iritasi
microsporum, candida albicans malassezia kulit.
furfur. Jadi sangat baik untuk: 3. Anti infeksi topical dengan
1. jamur pada kulit kepala (tineacapitis) kortikisteroid
2. jamur kuku (tinea unguium / Contoh Obat :
onychomycosis) APOLAR-N
3. jamur pada lipatan-lipatan tubuh atau Komposisi : pergram desolide
sela-sela jari (cutaneous candidiasis) 0,5 mg. Neomycin sulfat 5mg
4. panu (tinea versicolor) dan infeksi Indikasi : dermatitis
jamur lainnya (mis : tinea corporis, terinfeksi, dermatitis atopik, dermatitis
tinea cruris, dll) seborok, pruritus pada anus dan vulva,
Efek samping : bila digunakan autitis eksterna
konsentrasi besar akan menjadi iritasi dan Dianjurkan : oleskan 2-3 x/hr
rasa  terbakar pada kulit Kontra Indikasi : herpes simpleks,
Cara pemakaian : oleskan erphamazol cacar air, TBC kulit, penyakit kulit karena
cream tipis-tipis pada bagian yang sakit 2- cipilis, dan ulkus kulit. Terapi untuk mata.
3x sehari, lamanya pengobatan berbeda- Hipersensitifitas terhadap neomysin.
bada tergantung dari  jenis dan luasnya Peringatan : hindari pemakaian
penyakit. Biasanya berkisar 1-2 minggu jangka lama pada permukaan kulit yang
Kemasan : tube @5gr luas.
erphamazol cream simpanlah di tempat BETASON-N
yang sejuk dan terlindung dari matahari Komposisi : beta methason,
CANESTEN valerat 0,1%, neomysin sulfat 0,5%.
Komposisi : clotrimazole Indikasi : eksim pada bayi,
Indikasi dermatitis atopik, alergi pesoriasis, neuro
 Krim : dermatomikosis disebabkan oleh dermatitis.
dermatofit ragi, jamur dan fungi lain, Dianjurkan : oleskan pda lesi 2
ptiriasis versikolor, eritrasma. x/hr.
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
Peringatan : pemakaian jangka APOLAR
panjang atau untuk profillaksis, kambuh Komposis : desonide
kembali jika dihentikan secara mendadak, Indikasi : dermatitis atopik
hindari kontak dengan mata, kerusakan dan kontak, eksema terutama pada anak
kulit berat. psoriasis, dan pruritus pada anus dan
Efek samping : kulit kering, vulva, eritema akibat terbakar sinar
pruritus, iritasi, rasa nyeri atau terbakar matahari dan dermatitis lainya.
sementara (ringan sampai sedang), Dianjurkan : 2-3x sehari.
perubahan atrofi lokal pada kulit, Kontra indikasi : herpes simplex,
pemakaian jangka panjang dan intensif varisela, TBC kulit, dermatitis karena
(hiperkoltisme), gatal, folikulitis, sipilis dan ulkus.
hipertrikosis, erupsi sperti agne. Peringatan : hindari pemakaian
4. Kortikosteroid topikal jangka panjang pada permukaan kulit yang
Contoh Obat : luas.
ADVANTAN Indikasi pengobatan secara topikal
Komposisi : methylprednisolone a. Pada pasien dengan mata merah akibat
aceponate iritasi ringan
Indikasi : Dermatitis atopik b. Pada pasien radang atau alergi mata.
(ekzema endogenus, neurodermatitis, c. Infeksi saluran napas,
neuradermatitis), ekzema kontak, d. Otitis media (radang rongga gendang
degeneratif, dishidrotik, vulgaris & telinga),
ekzema pada anak. e. Infeksi kulit.
Dianjurkan : oleskan 1x/hari. Kontra indikasi pengobatan secara
Lama terapi ; dewasa <12 minggu, anak topikal
tdk >4 minggu. a. Pada penderita glaukoma atau penyakit
Kontra indikasi : TB atau sifilis pada mata lainnya yang hebat, bayi dan anak.
kulit yang akan diobati, rosasea, Kecuali dalam pegawasan dan nasehat
dermatitis, perioral dan reaksi kulit pasca dokter.
vaksinasi pada bagian kulit yang akan b. Hipersensitivitas
diobati. Hypesensitif pada c. Diare, gangguan fungsi hati & ginjal
methyprednisolone aceponate hamil d. Pada pasien ulkus
laktasi. e. Individu yang atopi (hipersensitifitas
Peringatan : penyakit kulit atau alergi berdasarkan kecenderungan
karena infeksi bakteri dan atau infeksi yang ditemurunkan).
jamur. Bayi anak, pengunaan pada bagian Keuntungan pengobatan secara topical
tubuh luas, pengunaan jangka lama.  Untuk efek lokal, mencegah first-pass
Efek samping :gatal, rasa terbakar, effect serta meminimalkan efek
eritema, vasikulasi, atrofi, streae, atau samping sistemik.
kondisi pada  kulit yang menyerupai acne.
Jurnal Ilmiah Medikasi Pemberian Obat
Mei 2021
 Untuk efek sistemik, menyerupai cara masalah kesehatan yang ada di lokasi
pemberian obat melalui intravena (zero- tersebut.
order) 4. Sebagai konsultan, yaitu peran perawat
Kerugian pengobatan secara topical yang bertugas sebagai tempat konsultasi
 Secara kosmetik kurang menarik pasien dalam pemberian informasi,
 Absorbsinya tidak menentu dukungan atau memberi ajaran tentang
tujuan pelayanan keperawatan yang
Implikasi Keperawatan diberikan. Dalam mengambil keputusan
1. Sebagai pendidik, peran perawat di mengenai pengobatan yang akan dipilih
komunitas sebagai pendidik yaitu untuk dan dijalani, klien memerlukan
memberikan informasi berupa informasi dan berkonsultasi dengan
pengajaran mengenai pengetahuan dan tenaga kesehatan.
keterampilan dasar. 5. Sebagai pemberi perawatan, yaitu
2. Sebagai advokat, yaitu tindakan peran perawat dalam memberikan
perawat dalam mencapai sesuatu untuk asuhan keperawatan secara langsung
kepentingan masyarakat atau bertindak kepada individu, keluarga, dan
untuk mencegah kesalahan yang tidak kelompok dengan menggunakan energi
diinginkan ketika pasien sedang dan waktu seminimal mungkin. Perawat
menjalankan pengobatan. Peran perawat langsung mengkaji kondisi kesehatan
advokat dapat ditemukan saat pasien pasien, merencanakan,
bingung dan berusaha memutuskan mengimplementasi, dan mengevaluasi
tindakan yang terbaik bagi asuhan keperawatan.
kesehatannya, untuk itu perawat 6. Sebagai pemasaran kesehatan (social
dibutuhkan memberikan informasi marketer), yaitu peran perawat dalam
lengkap bagi pasien dan berusaha mempromosikan kesehatan atau gaya
menolak bila tindakan itu hidup sehat. Kegiatan promosi ini
membahayakan kondisi pasien dan bersifat sosial dan dibuat berdasarkan
melanggar hak-hak pasien. kesukarelaan.
3. Sebagai peneliti, yaitu peran perawat
yang menerjemahkan temuan riset,
bertanggung jawab untuk melakukan
penelitian, mengidentifikasi, mengalisis
data, memecahkan masalah klinis
dengan menerapkan prinsip dan metode
penelitian. Penelitian ini bermanfaat
untuk mengembangkan ilmu pendidikan
dan praktik keperawatan dan
meningkatkan mutu asuhan atau
pelayanan keperawatan sesuai dengan

Anda mungkin juga menyukai