Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG KESEHATAN

ATAU KEEPERAWATAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
Dosen Pengampu: Bangun Wijanarko, S.ST, Ns., M.Kes

Disusun oleh:

Anicah Sovianti (P27901121056)

M. Apri Maulana (P27901121070)

Putri (P27901121078)

Santi Damayanti (P27901121084)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN TANGERANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Kewirausahaan tentang “Strategi Kewirausahaan dalam Bidang Kesehatan atau
Keperawatan”. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada sedikit hambatan,
Namun kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses


pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga
sebagai penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas
bantuan, dukungan dan doanya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan
semua pihak dapat mengetahui materi tentang “Strategi Kewirausahaan dalam
Bidang Kesehatan atau Keperawatan”. Makalah ini mungkin kurang sempurna,
untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Tangerang, 19 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 4
B. Tujuan Penulisan ............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Kewirausahaan............................................ 6
B. Nilai-nilai dan Hakekat Strategi Kewirausahaan ....................... 7
C. Jenis-jenis strategi kewirausahaan ............................................. 9
D. Manfaat Strategi Kewirausahaan .............................................. 14
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ......................................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak
inovatif untuk menciptakan peluang (Suryana, 2003:1).
Dengan ilmu kewirausahaan tercipta mindset didalam diri para lulusan
perguruan tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja,
tetappi menyadarakan bahwa ada pilihan menarik lainnya selain mencari
kerja, yaitu menciptakan lapangan kerja. Dalam kurun waktu yang sama,
pilihan menciptakan lapangan kerja terbukti menghasilkan pendapatan yang
lebih besar daripada pilihan berkarir, mencari kerja, atau menjadi karyawan.
Tentu saja hal itu bisa tercapai apabila mahasiswa dibekali dengan
pengetahuan, wawassan, keterampilan, pola pikir, strategi, dan taktik yang
mumpuni,yaitu kewirausahaan yang cerdas (smart enterpreneurship), bukan
hanya kerja keras semata (Hendro,2001:5).
Persaingan semakin kuat terkait dengan peningkatan kualitas
sumber daya manusia, perdagangan dan jasa serta industri manufaktur.
Untuk itulah perlu strategi dalam menghadapi persaingan secara
internasional salah satunya dengan menjadi nursepreneur yaitu perawat
pebisnis atau perawat wirausaha. Kewirausahaan dalam keperawatan akan
baik untuk perawat profesional dan perusahaan pelayanan kesehatan, karena
akan menciptakan kemandirian dan termotivasi untuk berpikir, lebih produktif,
kreatif, dan dapat bersaing dalam pemasarannya. Mereka akan seperti
perusahaan lainnya mempunyai keinginan tinggi untuk mengontrol.

4
B. Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan strategi kewirausahaan
dalam kesehatan/keperawatan.
b) Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan strategi kewirausahaan
dalam kesehatan/keperawatan.
c) Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis strategi kewirausahaan dalam
kesehatan/keperawatan.
d) Untuk mengetahui Bagaimana manfaat strategi kewirausahaan dalam
dunisa kesehatan/keperawatan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Kewirausahaan


a) Secara Umum
Kewirausahaan Strategis adalah aktivitas pencarian atau penciptaan
peluang usaha dan pencarian atau penciptaan keunggulan usaha yang
membangun keunggulan daya saing. Pewirausaha dan usaha yang berhasil
dan lestari pasti kuat dalam dua kegiatan besar itu.
b) Secara khusus didalan kesehatan/keperawatan
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan
karir dari peran dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat
menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager
spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager Balai kesehatan
swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan
teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik
saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya. Hal seperti ini sudah
mulai ada di Indonesia, misalnya saat pembubaran Konas jiwa. Di Bali,
perawat memiliki balai Keperawatan yang dipadukan dengan fisioterapi.
Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-penelitian,
sebagai contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan luka, cara ganti
balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb.
Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi
kesehatan yang membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS
tertentu sangat rendah, maka perawat manajemen akan melakukan riset
yang didanai rumah sakit yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan klien.

6
B. Nilai – nilai dan Hakikat Strategi Kewirausahaan
Seorang wirausaha harus memiliki ciri-ciri yang sekaligus menjadi hakekat
kepribadiannya.
a. Percaya diri
Seorang wirausaha harus memiliki sikap dan pribadi yang tangguh,
tidak mudah diombang-ambing apalagi dipengaruhi orang lain.
Wirausaha harus memiliki percaya diri yang matang. Pribadi yang
matang adalah tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa
tanggungjawab yang tinggi, kritis dan objektif. Jika ada pendapat orang
lain ia tidak serta merta menerimanya tapi dipertimbangkan secara
kritis. Emosionalnya terkendali dan tidak mudah terpancing dengan
pendapat orang lain dan kondisi lingkungannya.
b. Orientasi pada tugas dan hasil
Orang wirausaha tidak mengutamakan prestise dulu , prestasi kemudian.
Ia gandrung pada prestasi dengan itu kemudian prestisenya akan naik.
Dengan mendahulukan prestasi ia akan bekerja penuh motivasi, kerja
keras, enerjik dan tanpa perasaan malu dalam berbuat.
c. Pengambilan resiko
Kesiapan dalam menerima resiko dari usaha merupakan karakteristik
seorang wirausaha. Ia harus siap dengan segala macam tantangan dan
akibat yang muncul dari perbuatannya. Pengambilan resiko yang
muncul dari usaha dilakukan dengan penuh perhitungan yang matang,
membuat pertimbangan dari segala aspek
d. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan bagi setiap individu merupakan aset penting yang
dimiliki. Dalam pertumbuhan kemudian, sifat kepemimpinan itu
berkembangan sesuai dengan kemampuan individu mengembangkan
potensi kepemimpinan yang dimiliki tersebut. Dalam pelaksanaan sifat
kepemimpinan, ditemui adanya pemimpin yang disukai dan dipercayai
oleh bawahan. Namun adapula yang ditemui sebaliknya. Penting

7
dimiliki oleh setaip pemimpinan adalah bahwa ia harus mau menerima
kritikan dari siapapun dan bersikap responsif.
e. Keorisinilan
Maksud dari sifat orisinil ini adalah bahwa ini tidak mengekor pada
orang lain. Ia memiliki kepribadian yang pure dan otentik. Orisinil tidak
selalu berarti baru, tapi kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru
dari kombinasi (integrasi) komponen-komponen yang sudah ada.
f. Berorientasi ke masa depan
Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan dari
apa yang akan dilakukan. Oleh karenannya, faktor kontiniusitas harus
dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan
g. Kreativitas
Maksud kreativitas adalah sebagai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru . Produk baru artinya tidak perlu baru seluruhnya, tapi
dapat merupakan bagian-bagian produk saja.

Setelah mengutip pendapat beberapa ahli, Suryana, menyimpulkan ada


enam hakekat penting dari kewirausahaan, yaitu;
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga pengerak , tujuan, siasat, kiat
proses dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan suatu yang
baru dan berbeda (ability ti create the new and different).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan (usaha)
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (star up-phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan suatu yang baru
(creative) dan suatu yang berbeda (innovative), yang bermanfaat
memberi nilai lebih.

8
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan mengembangkan teknologi baru, menemukan cara baru untuk
menghasilkan barang dan jasa baru yang lebih efesien, memeperbaiki
jasa dan barang yang sudah ada dan menemukan cara baru dalam rangka
memberikan kepuasan kepada konsumen.

C. Jenis – jenis Strategi Kewirausahaan Kesehatan/Keperawatan


Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner (Febrian, 2015)
a) Home Care
1. Definisi
Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care
adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit. Selain itu, home care merupakan pelayanan yang
dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik aspek
administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai
kategori tenaga profesional dibantu tenaga non profesional di bidang
kesehatan maupun non kesehatan.
2. Tujuan
Tujuan dari home care terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dari home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian, dan
meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan

9
individu secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara
komprehensif dan berkesinambungan
Sedangkan, tujuan khusus dari home care adalah sebagai berikut:
a. Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara
mandiri.
b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah
3. Prinsip
Prinsip dari home care adalah sebagai berikut:
1) Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat/tim
2) Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam
praktik.
3) Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
4) Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa
keperawatan.
5) Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan.
6) Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif.
7) Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi
keperawatan
8) Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui
manajemen kasus.
9) Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
10) Mengembankan kemampuan profesional
11) Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care l)
Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik
keperawatan.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup atau bidang pelayanan dalam home care meliputi:
1) Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

10
2) Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang
terapeutik
3) Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4) Pelayanan informasi dan rujukan
5) Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6) Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7) Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial
5. Peran dan Fungsi Perawat dalam Home Care
a. Sebagai manajer kasus dalam mengelola dan mengkolaborasikan
pelayanan, dengan fungsi
1) Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
2) Menyusun rencana pelayanan
3) Mengkoordinir aktifitas tim
4) Memantau kualitas pelayanan
b. Sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan langsung dan
mengevaluasi pelayanan yang diberikan, dengan fungsi:
1) Melakukan pengkajian komprehensif
2) Menetapkan masalah
3) Menyusun rencana keperawatan
4) Melakukan tindakan perawatan
5) Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
6) Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping
yang

b) Konsultan
a. Definisi
Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa
nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang
konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan
karyawan di perusahaan, melainkan seseorang yang menjalankan
usahanya sendiri serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu

11
waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan
layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien.
Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan
mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik, dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang di mana didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual.
Konseling dapat membantu dan memotivasi klien untuk lebih
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dalam mengatasi
masalahnya. Konseling diselenggarakan untuk mencapai pemahaman
dan penerimaan diri, proses belajar dari berperilaku tidak adaptif
menjadi adaptif, dan belajar melakukan pemahaman yang lebih luas
tentang dirinya yang tidak hanya “know about” tetapi juga belajar “how
to” sesuai dengan kualitas dan kuantitas.
b. Ruang lingkup konseling
Blacher (2005) dalam (Febrian, 2015) mengemukakan 5 asumsi dasar
yang secara umum dapat membedakan konseling dengan psikoterapi
yaitu: Dalam konseling, klien tidak dianggap sebagai orang yang sakit
mental, tetapi dipandang sebagai orang yang memiliki kemampuan
untuk memilih tujuan, membuat keputusan dan secara umum menerima
tanggung jawab dari tingkah laku dan perkembangannya dikemudian
hari.
1. Konseling berfokus pada saat ini dan masa depan, tidak berfokus
pengalaman masa lalunya.
2. Klien adalah klien, bukan pasien. Dan konselor bukan figur yang
memiliki otoritas tetapi secara esensial sebagai guru dan partner
klien sebagaimana mereka bergerak secara mutual dalam
mendefinisikan tujuan.
3. Konselor secara moral, tidak netral. Tetapi memiliki nilai, perasan
yang standar untuk dirinya. Konselor tidak seharusnya menjauhkan

12
nilai, perasaan dan standar itu dari klien, dan dia tidak mencoba
menyembunyikannya pada klien
4. Konselor memfokuskan pada perubahan tingkah laku dan bukan
hanya membuat klien menjadi sadar
c. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Terapi komplementer pada dasarnya bertujuan untuk
memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama “Sistem
Kekebalan dan Pertahanan Tubuh”, agar tubuh dapat menyembuhkan
dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh sebenarnya mempunyai
kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendir dengan asupan
nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
d. Nursing Care Center
Nursing care center adalah lembaga keperawatan yang memberikan
akses langsung pada klien dalam pelayanan keperawatan profesional
yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah
yang dihadapi masyarakat. Nursing care center merupakan pengelolaan
terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan
melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal. Dalam
nursing care center pun selalu diupayakan untuk memandang
keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh, sehingga nursing care
center memiliki karakteristik tertentu.
Perawat yang dibekali ilmu dan kompetensi terkait fisioterapi memiliki
kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan tersebut kepada
klien yang membutuhkannya. Salah satu uapaya fisioterapi yang dapat
dilakukan perawata yaitu fisioterapi dada. Fisioterapi dada itu
merupakan prosedur keperawatan atau metode pemenuhan kebutuhan
oksigen

13
e. Fisioterapi
Perawat dapat berkolarasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter,
apoteker, atau bidan dalam membuka klinik praktik bersama sebagai
kolega. Pada kolaborasi tersebut terjadi proses komplek yang
membutuhkan saling satu sama lain dalam bersama-sama membangun
bisnis di bidang kesehatan. Prinsip yang sama mengenai kebersamaan,
kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab, dan tanggung
gugat juga menjadi awal terbentuk kolaborasi yang baik untuk menuju
kesuksesan bersama.

D. Manfaat Strategi Kewirausahaan


1. Membantu Memecahkan Masalah
Manfaat pertama dari strategi kewirausahaan salam bisnis adalah untuk
membantu mencari solusi atau memecahkan masalah yang dihadapi
oleh sebuah bisnis. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
pihak manajerial sangat krusial dalam menentukan langkah apa yang
harus diambil ketika sebuah bisnis menghadapi krisis. Setiap
berwirausaha pasti akan menghadapi masalah tidak terduga. Oleh
karena itu, manajemen strategi dapat digunakan untuk mencari solusi
dari permasalahan yang sedang berlangsung atau mengantisipasi
masalah yang kemungkinan dapat terjadi di kemudian hari.
2. Menyusun Strategi Penjualan yang Tepat dan Efektif
Bagaimana cara sebuah bisnis dapat memutuskan strategi apa yang tepat
untuk meningkatkan penjualan mereka. Ya, jawabannya adalah dengan
melalui proses manajemen strategi. Manajemen strategi melibatkan
sebuah rangkaian tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Ketiga tahapan tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi
penjualan bisnis yang tepat dan juga efektif.
3. Menghemat Sumber Daya
dalam menjalankan sebuah bisnis, pasti ada berbagai sumber daya yang
digunakan mulai dari uang, tenaga, dan waktu. Dengan adanya

14
manajemen strategi, perusahaan dapat menghemat sumber daya tersebut
dan menggunakannya dengan efisien. sebagai contoh, jika saat ini
sebuah perusahaan membutuhkan uang yang banyak untuk memasang
iklan di televisi, sumber daya tersebut dapat dihemat dengan cara
menggunakan strategi pemasaran yang lain seperti penggunaan media
sosial. Mungkin bisa juga dengan penggunaan strategi pemasaran
lainnya yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, namun karena
adanya manajemen strategi, sumber daya yang digunakan dapat dihemat
secara signifikan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari
peran dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi
pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Seorang wirausaha harus
memiliki sikap dan pribadi yang tangguh, tidak mudah diombang-ambing
apalagi dipengaruhi orang lain. Wirausaha harus memiliki percaya diri yang
matang. Pribadi yang matang adalah tidak tergantung pada orang lain,
memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, kritis dan objektif.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan antara lain:Setap
wirausahawan muda harus mengetahui cara menyusun strategi atau
rencanapemasaran yang benar. Sehingga calon-caon wirausahawan
dapat melanjutkanbisnisnya dengan baik dan berkelanjutan. Selain
menyusun rencana bisnis,wirausahawan juga harus mengetahui siklus
daur ulang produk dan mengetahuiapa saja bauran pemasaran. Sehingga
wirausahawan dapat mengambil keputusanyang tepat disetiap langkahnya
dalam menjalankan bisnis tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asyari, Harfandi. 2014. Kewirausahaan. IAIN Bukittinggi.


Kuswara Heri, Strategi Sukses menjadi Wirausaha Muda, Jakarta: BSI
Entrepreneur News, 2011.
M. Syafii, Strategi Kewirausahaan, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Pengertian dan Manfaat Manajemen Strategi dalam Bisnis. 2022.
diakses pada tanggal 19 January 2023.
https://myedusolve.com/blog/pengertian-dan-manfaat-manajemen-
strategi-dalam-bisnis
Yunus, Kewirausahaan Inovatif, Malang: UIN Malang Press, 2008.

17

Anda mungkin juga menyukai