Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Dosen Pembimbing:
Herdy Juniawan, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh :
Eka Nurdamayanti NIM 1114190633

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Dialah satu-satunya Dzat yang memberikan perlindungan dunia dan
akhirat kelak. Dialah sesungguhnya Maha pemberi petunjuk yang tiada dapat
menyesatkan.Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt
yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Laporan ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan, bimbingan, masukan,
dan motivasi dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Herdy Juniawan, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen pembimbing mata
kuliah Enterpreneur Keperawatan yang telah memberikan masukan dan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik.
2. Orang tua serta saudara-saudara tercinta atas do’a, motivasi, dan
harapannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
lancar.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan masukan yang baik
kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Mudah-mudahan amal baik mereka senantiasa mendapat pahala dan balasan
yang setimpal dari Allah Swt. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamin.

Simpang Empat, Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


P

4
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana mengidentifikasi wirausaha dalam keperawatan Klinik Kecantikan
Dermaster Crystal Clinic ?
1.3. Tujuan
1.3.1. Umum
Untuk mengetahui Bagaimana mengidentifikasi wirausaha dalam keperawatan
Klinik Kecantikan Dermaster Crystal Clinic

1.3.2. Khusus
1. Untuk mengetahui konsep dan teori peran serta fungsi perawat secara
umum
2. Untuk mengetahui konsep dan teori peran serta fungsi perawat secara
khusus pada pasien stroke dan halusinasi pendengaran

1.4. Manfaat
a. Penulis
Semoga dengan pembuatan makalah ini penulis dapat menambah wawasan
dan pengalaman tentang Bagaimana mengidentifikasi wirausaha dalam
keperawatan Klinik Kecantikan Dermaster Crystal Clinic

b. Institusi

Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta


menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat.
c. Masyarakat
Semoga dengan ada nya penyusunan makalah ini masyarakat dapat
memahami Bagaimana mengidentifikasi wirausaha dalam keperawatan
Klinik Kecantikan Dermaster Crystal Clinic

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Tahapan Enterpreneurship


Proses kewirausahaan atau enterpreneurship diawali dengan adanya
inovasi, inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari
dalam maupun luar seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan
lingkungan. Faktor – faktornya antara lain adalah kreativitas, inovasi,
implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausaha
yang besar tersebut membentuk locus of control. Secara internal, inovasi
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari
lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang
dipengaruhi lingkungan, organisasi dan keluarga. (Helisia, 2019)
Proses tahapan enterpreneurship berlangsung dalam empat fase, yaitu fase
conception (saat calon enterpreneur melihat adanya peluang bisnis), fase gestation
(ketika peluang yang ada dievaluasi), fase infacy (ketika perusahaan didirikan),
dan fase adolescene (saat perusahaan mencapai tahap kematangan). Teori
kewirausahaan menurut Timmons, Gordon, Zhach’s star of succes proses
enterpreneurship menggambarkan bahwa kekuatan pengendali yang mendasari
pendirian usaha baru yang sukses. Dimulai dari mengidentifikasi peluang, tim dan
resource. Kebanyakan peluang bisnis berjumlah lebih besar daripada kemampuan
tim atau sumber daya untuk memenuhi peluang tersebut, peran enterpreneur dan
timnya adalah mempergunakan semua elemen kunci dalam lingkungan bisnis
yang bergerak, ambiguitas dan resiko menjadi sesuatu yang harus di terima dan
ditolerir, apabila enterpreneur sukses menghadapi dan menyelesaikan masalah
secara kreatif dan inovatif, maka kemungkinan untuk sukses akan meningkat
secara signifikan. Pada intinya peran wirausaha adalah mengatur dan
mendefinisikan kembali perihal resiko dan imbalan. (Kestrasetda, 2021)

6
Menurut Ketchen, Irland, Snow, strategi enterpreneurship memiliki dua
proses utama yaitu kolaborasi inovasi serra wealth creation dimana kolaborasi
inovasi tersebut berusaha untuk menambah ide-ide, pengetahuan, keahlian serta
peluang pada individu-individu organisasi yang memungkinkan yang berguna
dalam mensukseskan dan memberikan nilai bagi perusahaan atau organisasi
dengan size yang besar maupun dalam lingkup yang masih kecil.
Suatu proses model enterpreneurship menggambarkan bagaimana
“pengusaha membuat dan mengoperasikan perusahaan dengan layak melalui
aplikasi dari ide-ide mereka, keterampilan, pengetahuan dan bakat”, proses ini
meliputi empat tahap :
1. Motivasi (faktor yang berhubungan dengan apa yang memotivasi individu
untuk menjadi pengusaha)
2. Opportunity Recognition (faktor yang berhubungan dengan individu
kemungkinan akan mengenali peluang dan jenis peluang diakui)
3. Acquiring Resources (faktor yang berhubungan dengan individu ‘perilaku,
keterampilan, dan tindakan karena itu semua mempengaruhi perolehan
sumber daya perusahaan)
4. Enterpreneurial Succes/performance (faktor yang berhubungan dengan
tingkat hasil pencapaian organisasi)
Proses inovasi merupakan bagian langkah ketiga dari model proses
enterpreneurship diatas yaitu keterampilan/skills untuk berinovasi dari peluang
sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi bisa dilakukan dalam 2 hal yaitu :
inovasi dalam nilai tangible (aset yang terlihat) dan intangible (aset yang tidak
terlihat seperti strategi, human capital/skills).

2.2 Analisis Peluang Kewirausahaan


Analisis usaha adalah sebuah analisa yang berupa kegiatan melakukan
perencanaan, meriset, memprediksi, mengevaluasi kegiatan usaha atau bisnis. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui atau menghindari segala kemungkinan buruk
yang terjadi ketika proses bisnis dijalankan, karena dalam sebuah usaha pasti
memiliki resiko. Resiko terburuk pun dapat diminimalisir bahkan diantisipasi

7
dengan melakukan analisis usaha. Analisis tersebut juga bisa digunakan untuk
meningkatkan keuntungan dan tujuan utama sebuah bisnis. Sebuah analisis yang
baik biasanya akan memperlihatkan analisis sebuah bisnis dari semua aspek dan
data yang bisa dipertanggungjawabkan. Mulai dari faktor internal hingga faktor
eksternal. Faktor internal biasanya berhubungan dengan proses produksi,
penentuan harga, bahan baku, dan jobdesk dari karyawan. Kemudian untuk faktor
eksternal akan berhubungan dengan pemasaran ke pelanggan. (Rahardian, 2019)
Menganalisis sebuah usaha, terdapat beberapa langkah yang harus
dilakukan. Ada tujuh hal yang wajib dilakukan agar sebuah usaha dapat semakin
berkembang dan bertahan pada ekosistem ekonomi yang sulit. Dengan melakukan
sebuah analisa usaha maka resiko terjadinya kegagalan dapat diatasi. Serta,
hambatan dalam usaha dapat diprediksi serta ditanggulangi sebelum menimbulkan
kerugian yang besar. Berikut adalah tujuh hal yang mendasar dalam menganalisa
usaha : (Rahardian, 2019)
1. Tentukan Peluang Usaha dengan Analisis SWOT
Dalam sebuah analisis usaha dalah menentukan peluang usaha yang
memungkinkan dapat dilaksanakan dengan analisis SWOT. Analisis SWOT
merupakan analisis secara keseluruhan mulai dari kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan hambatan. Analisis ini dilakukan untuk melihat potensi yang
dapat dikembangkan dalam sebuah usaha. Selain potensi, kelemahan dari
sebuah usaha dapat diantisipasi dengan mencari jalan keluar terlebih dahulu,
kemudian untuk kesempatan dan hambatan ini merupakan tantangan yang
harus dihadapi oleh sebuah bisnis. Munculnya kesempatan dan hambatan ini
biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung suatu bisnis.
2. Antisipasi Ancaman Bisnis dengan Inovasi
Dalam analisis usaha penting untuk mempersiapkan diri dengan solusi
dari semua tantangan yang ada. Dengan melakukan tindakan pencegahan dan
mitigasi akan resiko-resiko yang terjadi, sebuah bisnis akan dapat bertahan
bahkan dalam kondisi sulit pun. Biasanya tantangan berupa kesempatan dan
hambatan bisnis yang ada terjawab melalui inovasi-inovasi baru. Inovasi

8
tersebut merupakan bentuk antisipasi pengusaha terhadap ancaman-ancaman
bisnis yang mungkin akan terjadi pada usahanya.
3. Tentukan Target Pasar
Dalam sebuah usaha, menentukan target pasar adalah hal yang wajib
dilakukan. Walaupun target pasar untuk sebuah bisnis bisa semua kalangan,
namun ada baiknya bila target pasar dikategorikan berdasarkan rentang umur,
pekerjaan, dan minat. Hal ini diperlukan untuk membuat konten promosi dan
pemasaran yang tepat sasaran. Setelah mengetahui segmen pasar, maka akan
semakin mudah untuk merambah kalangan tersebut dengan media sosial.
Terutama melalui konten-konten platform instagram, Fb, dan masih banyak
lagi.
4. Hitung Anggaran Dana
Dalam sebuah bisnis tentu harus merencanakan anggaran dana yang
dibutuhkan mulai proses produksi hingga barang sampai ke tangan
pelanggan. Hal yang harus diperhitungkan dalam sebuah usaha adalah biaya
untuk bahan baku, tenaga karyawan, biaya pemasaran, biaya energi yang
dibutuhkan seperti listrik, gas, kayu bakar, dsb. Setelah menghitung biaya
untuk proses produksi, berikutnya adalah menghitung laba yang ditargetkan.
Mulai dari 30%, 50% bahkan 100% untuk laba yang ditargetkan berdasarkan
HPP. Kemudian biaya pemasaran biasanya dihitung dipos khusus karena
dengan perhitungan biaya pemasaran diperuntukan untuk menjaring pasar
yang lebih luas.
Biaya yang dikeluarkan dalam proses pendistribusian seperti
pengiriman. Serta, biaya untuk maintance database pelanggan yang pernah
membeli produk atau jasa. Semua biaya tersebut harus dirinci secara detail.
Untuk memudahkan dalam penganggaran usaha dan pemantauan keuangan
usaha, ada baiknya jika menggunakan sistem akutansi yang memudahkan
proses pembukuan, pengelolaan anggaran, pencocokan transaksi sampai
memantau stok produk. Salah satu software akutansi yang sudah terbukti dan
digunakan oleh lebih dari 300 ribu jenis bisnis di Indonesia adalah Accurate
Online.

9
10
5. Rencanakan dan Lakukan Promosi
Langkah selanjutnya adalah merencanakan pemasaran dan kegiatan
promosi yang baik. Lalu, laksanakan rencana pemasaran dan promosi tersebut
agar tepat sasaran. Sehingga, biaya untuk pemasaran dan promosi tidak
dikeluarkan dengan sia-sia. Karena promosi dan pemasaran tersebut
dilakukan untuk meningkatkan angka penjualan demi menaikkan nilai laba
yang ditargetkan sebelumnya. Bila promosi dan pemasaran dilakukan tidak
terarah dan tdak direncanakan dengan matang, maka akan menghasilan hal
yang sia-sia dan hanya menjadi pemborosan karena biaya yang dikeluarkan.
6. Saran dan Kritik dari Pelanggann
Saran dan kritik dari pelangganakan menambah nilai plus bagi sebuah
bisnis. Karena pelanggan akan merasa diperhatikan dan bernilai bagi sebuah
bisnis. Hal ini penting karena sebuah bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya
dukungan dari pelanggan. Saran dan kritik pelanggan biasanya akan
menjawab tantangan bisnis yang ada sekaligus menentukan arah
perkembangan bisnis yang lebih baik. Selain itu, dengan meminta saran dan
kritik pelanggan akan meningkatkan costumer engagement sehingga mampu
meningkatkan brand awareness sebuah bisnis di masyarakat.
7. Lakukan Evaluasi Setiap Bulan
Evaluasi ini dilakukan mulai dari proses produksi, distribusi,
pemasaran, dan penjualan. Tak lupa juga, evaluasi dari pelanggan berupa
kritik dan saran yang membangun juga harus diperhatikan demi
keberlangsungan usaha. Evaluasi yang rutin setiap bulan akan menjadi tolak
ukur seberapa efektifkah proses bisnis yang saat ini telah dilakukan. Hasil
evaluasi dari bulan ke bulan akan menunjukkan hasil mengenai efektifkah
cara-cara yang dipakai dalam sebuah proses bisnis.

11
2.3 Rencana Bisnis
Rencana bisnis atau Bussines plan merupakan hal yang penting sebelum
memulai sebuah usaha. Dalam Bussines plan perlu menuliskan segala rinci
tentang konsep bisnis, keuangan, pemasaran, dan hal terkait lainnya. Hal ini
bertujuan agar bisnis memiliki persiapan yang matang, sehingga lebih mudah
untuk mencapai kesuksesan dalam suatu bisnis. Selain itu rencana bisnis yang
harus dilakukan antara lain : (Supriyanto, 2020)
1. Memastikan Bisnis sesuai dengan Visi Misi
Mematikan bahwa bisnis yang dijalankan berjalan sesuai dengan visi dan
misi yang sudah ditentukan di awal dan tidak hanya itu dengan membuat
rencana maka akan melakukan peninjauan kembali terhadap aktivitas bisnis
yang dapat dilakukan secara berkala dan dapat dijadikan bahan analisa dan
evaluasi.
2. Menghitung Sumber Daya
Rencana bisnis ini agar dapat mengetahui berapa jumlah sumber daya yang
diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan. Hal ini termasuk
gambaran yang jelas tentang jumlah SDM serta masing-masing keahlian.
3. Membuat Estimasi Profit Bisnis
Dengan membuat estimasi profit bisnis maka dapat menyusun strategi untuk
mencapai target profit tersebut sesuai dengan timeline.
4. Evaluasi Rencana Bisnis Selanjutnya
Sebagai contoh jika dalam perencanaan sebelumnya terdapat masalah, maka
bisa mencari solusi agar rencana bisnis selanjutnya tidak terjadi masalah atau
kendala yang sama. Untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan
evaluasi dari setiap divisi memerlukan usaha yang cukup besar jika tidak
menggunakan software ERP yang saling terintegrasi.

2.4 Negosiasi dan Komunikasi


Sebagaimana sering mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang
melibatkan upaya seseorang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku
orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa

12
negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut
kepentingan timbal balik dari pihak – pihak dengan sikap, sudut pandang dan
kepentingan – kepentingan yang berbeda satu sama lain. Negosiasi, baik yang
dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antar
kelompok atau sesama pewirausaha. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari
konteks antar budaya dari pihak yang melakukan negosiasi, dalam artian perlu
komunikasi lisan, kesediaan untuk memahami latar belakang, pola pemikiran, dan
karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha saling menyesuaikan diri.
Agar dalam komunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis
harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap : (Isma Dwi, 2017)
1. Fact-finding, mencari/mengumpulkan fakta-fakta data yang berhubungan
dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
2. Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara susunlah dalam garis besar
pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik yang hendak
dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan
pengenalan anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan
kemungkinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang
dikatakan.

2.5 Strategi Kewirausahaan


Strategi Kewirausahaan merupakan cara-cara untuk menciptakan nilai
melalui konfigurasi dan koordinasi aktivitas multimarketing. Pada umumnya
kesinambungan hidup perusahaan, sangat tergantung kepada ketahanan wirausaha
dalam mendapatkan keunggulan bersaing melalui strategi yang dimiliki. Berikut
ini beberapa Strategi kewirausahaan, sebagai berikut : (Zulfickar, 2020)
1. Perubahan produk barang dan jasa. Seorang wirausaha harus memiliki ide
yang kreatif, inovatif dalam mencipatakan barang/jasa (produk) yang baru,
yang diinginkan oleh pelanggan (pembeli). Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan usaha (bisnis) yang dijalankannya.

13
2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diverfikasi produk
dan jasa, intergrasi regional atau ekspansi usaha. Hal ini menyangkut beberapa
pertanyaan yang harus diusahakan oleh kewirausahaan.
3. Analisis sumber daya manusia, agar mampu memiliki keterampilan yang unik
atau berbeda dengan yang lain untuk mengimplementasikan strategi. Jadi,
seorang wirausaha harus bisa mengendalikan sumber daya manusia itu akan
dikembangkan supaya perusahaan sukses dipasar.
4. Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan
strategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan
komitmen yang dimiliki pesaing dimasa lalu.
5. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk
memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan
dan perilaku strategi persaingan baru. Kalau usaha bisnis yang kita jalankan
ingin berkembang dengan baik dan ingin meningkatkan produk-produk
barang/jassa yang kita miliki, tentunya kita harus bisa menciptakan sesuatu hal
(produk) yang baru, unik dan berbeda dengan produk lainnya dengan tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan bisnis yang dijalankan pada saat itu.
6. Penentu harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Seorang yang berjiwa enterpreneurship tentunya sudah bisa mengetahui hal-
hal seperti ini, diantaranya adalah keputusan penentuan harga sudah
dibandingkan dengan strategi lain.
7. Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas

2.6 Pemasaran Enterpreneurship

Pemasaran wirausaha adalah seperangkat proses untuk membuat,


berkomunikasi dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan ditandai dengan inovasi,
proaktif mengambil resiko, dan mungkin dilakukan tanpa sumber daya saat ini
dikendalikan. (Rodhiah, et al 2020)

1. Enterpreneurial Marketing

14
Lebih suka metode pemasaran interaktif, yang bekerja erat dengan
konsumen dan menggunakan komunikasi berita dari mulut ke mulut untuk
menemukan konsumen baru. Jiwa wirausaha membuat seseorang mudah
terbentuk menjadi tenaga pemasar yang tangguh, sangat peka terhadap
perkembangan lingkungan dan dengan cepat ditangkap sebagai kesempatan
pasar yang terbuka untuk menciptakan produk yang akan ditawarkan dipasar.
2. Undercover Marketing
Disebut sebagai Buzz Marketing, menggunakan aktor yang dibayar untuk
berpura-pura menjadi orang biasa ditempat umum.
3. Viral Marketing
Promosi dari mulut ke mulut dalam format elektronik. Viral marketing saat
ini secara umum sangat bergantung pada teknologi internet, dimana
konsumen sangat memahami penggunaan internet dan menggunakan internet
sebagai sarana berkomunikasi sehari-hari. Viral marketing dapat disebut juga
fenomena marketing yang memfasilitasi dan mendorong masyarakat untuk
menyebarkan pesan-pesan marketing secara sukarela.

15
BAB III
ANALISIS

3.1 Proses Enterpreneurship Dermaster Crystal Clinic


Dalam memperluas layanan Bisnis klinik kecantikan yang didukung oleh
teknologi terbaru, Dermaster Crystal Clinic mengandalkan layanan counturing
untuk menjadikan wajah lebih ideal dan sempurna serta beragam perawatan kulit.
Juga berkerjasama dengan public figure untuk menjadi influencer atas layanan yang
ada. Dikala semaraknya permasalahan faktor keamanan klinik kecantikan seperti
produk yang belum terdaftar BPOM dan dokter yang belum berpengalaman,
Dermaster tiada henti meningkatkan kualitasnya. Hal ini terlihat dari rangkaian
pelatihan diberbagai negara yang di ikuti oleh para dokter Dermaster guna
meningkatkan mutu pelayanan.
Dalam persiapan proses enterpreneurship Dermaster melakukan berbagai
upaya untuk mempertahankan kualitas mulai dari alat, teknologi, produk, treatment,
pelayanan dan meningkatkan service yang lebih baik lagi dalam rangka
mewujudkan tujuan Dermaster menjadi klinik estetika terbaik dan terdepan di
Indonesia. Dermaster Crystall Clinic memiliki keunggulan karena menghadirkan
sederet treatment berteknologi canggih pertama di Indonesia yang bertaraf
Internasional dan sudah FBA Approved.

3.2 Analisis Peluang Dermaster Crystal Clinic


Untuk memperkuat dan menyempurnakan dalam peningkatan peluang dan
pelayanan Dermaster, mengingat reputasi Dermaster sebagai No 1 Counturing
Beauty Clinic in Indonesia, maka Dermaster menyediakan berbagai perawatan
kecantikan kelas dunia dan banyak treatment terbaik lainnya yang didukung oleh
teknologi terbaru dalam industri kecantikan dan peluang berkembangnya menjadi
sangat besar, satu hal yang harus dijadikan patokan pemilihan klinik adalah standar
kaeamanan dan profesionalitas pelayanannya dan didukung oleh dokter ahli dan
berpengalaman.

16
3.3 Rencana Bisnis Dermaster Crystal Clinic
Dermaster Crystal Clinic yang merupakan sister Company Dermaster
Indonesia menggabungkan diri alias merger dengan perusahaan induknya. Merger
ini semakin memperkuat keunggulan yang telah dimiliki kedua klinik estetika
tersebut.

3.4 Negosiasi Komunikasi Dermaster Crystal Clinic


Dermaster Crystal Clinic menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan
karena kebutuhan konsumen tentang perawatan tubuh dan kulit. Hal tersebut
tampaknya juga dilakukan oleh klinik Dermaster. Sebagai salah satu klinik
kecantikan ternama, Dermaster menghadirkan segala jenis produk yang berkualitas
premium bagi pelanggannya. Dermaster juga menawarkan berbagai macam
treatment kecantikan lengkap yang berbasis teknologi modern. Inilah menjadi salah
satu alasan mengapa biaya perawatan dan produk Dermaster terbilang tidak murah.
Meskipun tidak murah, namun menurut beberapa konsumen, hasil yang diberikan
setelah melakukan perawatan di Dermaster sangat memuaskan. Mereka juga tidak
segan untuk kembali lagi dan menjadi pelanggan tetap.

3.5 Strategi Wirausaha Dermaster Crystal Clinic


Stategi wirausaha yang diterapkan dalam mendirikan Dermaster Clinic sesuai
dengan apa yang sudah menjadi tujuan berdirinya Dermaster karena menjadi cantik
tanpa operasi dan terus meningkatkan pelayanan dengan melakukan upaya upaya
perkembangan pada peningkatan wirausaha Dermaster itu sendiri.

3.6 Pemasaran Enterpreneurship Dermaster Crystal Clinic


Pemasaran Enterpreneurship Dermaster terus melebarkan sayapnya untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dengan melakukan pengembangan atau
inovasi perawatan dengan teknologi terbaru dan mengahdirkan produk kecantikan
yang bervariasi dengan berkerja sama dengan para influencer untuk
mengembangkan dalam pemasaran enterpreneurship pada klnik Dermaster Clinic.
Dermaster juga mengadakan acara launching dalam memperkenalkan kliniknya.

17
18
BAB III

PENUTUP

3.7 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
(enterpreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Nilai hakiki
penting dari jiwa wirausaha adalah percaya diri, berorientasi tugas dan hasil,
keberanian mengambil resiko, berorientasi ke masa depan, kreativitas dan
inovasi kewirausahaan memiliki peranan penting dengan kemampuan untuk
menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah melalui keberanian
mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen untuk
mencari dan membaca peluang.
3.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa/i mampu mempelajari dan memahami tentang
bagaimana mengidentifikasi wirausaha dalam keperawatan Klinik Kecantikan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Helisia Margahana. 2019. Membangun Tradisi Enterpreneurship Pada Masyarakat.


Jurnal Edunomika – Vol. 03, No 02. Diakses pada tanggal 27 Maret 2022
https://jurnal.stie-ass.ac.id
Rahardian Wahyu. 2019. Analisis Kemampuan Wirausaha dan Peluang Usaha
terhadap Keberhasilan Usaha Pelaku UKM binaan UKM Center Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan – Vol 1 No 1. Diakses pada tanggal 27
Maret 2022 https://jurnal.pancabudi.ac.id
Supriyanto. 2020. Bussines Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan, Vol 06, No 01. Diakses pada tanggal 27 Maret
2022 https://journal.uny.ac.id
Faiqotul Isma Dwi Utami. 2017. Efektivitas Komunikasi Negosiasi Dalam Bisnis.
Jurnal Komunikasi, Vol 9, No 02. Diakses pada tanggal 27 Maret 2022
https://journal.uinmataram.ac.id
Rizki Zulfickar. 2020. Strategi Kewirausahaan Terhadap Bussines Performance di
Mediasi Kemampuan Kreativitas dan Inovasi Pada Usaha. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Ekonomi, Vol 8, No 2. DOI: 10.33603/ejpe.v8i2.3474 . Diakses
pada tanggal 27 Maret 2022 https://www.researchgate.net
Rodhiah, dkk. 2020. Enterpreneurship : Strategi Pemasaran dan Pengambangan
Produk Usaha. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, Vol 3, No 2. Diakses pada
tanggal 27 Maret 2022 https://journal.untar.ac.id

20

Anda mungkin juga menyukai