Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PELATIHAN INTERNAL

KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN METODE KANGGURU, MENENTUKAN TRIASE,


MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIS TIM HIV SERTA UPAYA PENURUNAN TB DAN PONEK
SIAP DALAM 24 JAM DI RSIA GRAHA MEDIKA
SURABAYA

A. PENDAHULUAN

Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah-Nya sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan
aktivitas.

Menurut World Health Organisationrumah sakit merupakan suatu organisasi sosial dan kesehatan
yang mempunyai fungsi sebagai pelayanan, meliputi pelayanan paripurna (komperhensif)
penyembuhan penyakit (kuratif) dan juga sebagai pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat.Sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan perawatan di Inggris dilakukan evaluasi
dengan pendekatan sistem dan prinsip pelayanan pasien. Hal itu bertujuan supaya pasien
mendapatkan perawatan dengan kualitas yang tinggi dan tepat waktu (Leading Practices in
Emergency Departement, 2010).

Kata triase (triage) berarti memilih. Jadi triase adalah proses skrining secara cepat terhadap
semua anak sakit segera setelah tiba di rumah sakit untuk mengidentifikasi ke dalam salah satu
kategori berikut:
 Dengan tanda kegawatdaruratan (EMERGENCY SIGNS): memerlukan penanganan
kegawatdaruratan segera.
 Dengan tanda prioritas (PRIORITY SIGNS): harus diberikan prioritas dalam antrean untuk segera
mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan tanpa ada keterlambatan.
 Tanpa tanda kegawatdaruratan maupun prioritas: merupakan kasus NON-URGENT sehingga
dapat menunggu sesuai gilirannya untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

Tanda kegawatdaruratan, konsep ABCD:

 Airway. Apakah jalan napas bebas? Sumbatan jalan napas (stridor) Breathing. Apakah ada
kesulitan bernapas? Sesak napas berat (retraksi dinding dada, merintih, sianosis)?
 Circulation. Tanda syok (akral dingin, capillary refill > 3 detik, nadi cepat
 dan lemah).
 Consciousness. Apakah anak dalam keadaan tidak sadar (Coma)? Apakah kejang (Convulsion)
atau gelisah (Confusion)?
 Dehydration. Tanda dehidrasi berat pada anak dengan diare (lemah, mata cekung, turgor
menurun).
Anak dengan tanda gawat-darurat memerlukan tindakan kegawatdaruratan segera untuk
menghindari terjadinya kematian

Penyakit TB Paru sebagai salah satu penyebab kematian terbesar dinegara kita yang belum dapat
diredakan penyebarannya, serta masih kurangya kesadaran penyembuhan secara
tuntas di masyarakat. Masalah penyakit TB di Indonesia yang demikian rumit masih belum tuntas
karena adanya faktor resiko eksternal (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, merokok,
kepadatan hunian, status gizi, social ekonomi dan perilaku yang mempengaruhi penyebaran dan
penularan TB. Di lain pihak diperberat dengan tingginya prevalensi HIV (Human Immunodefisiency
Virus) dan munculnya resistensi ganda terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT), atau disebut Multi
Drug Resistance Tuberculosis (MDR TB) (Depkes, 2010).
Dalam waktu yang singkat virus human immunodeficiency virus (HIV) telah mengubah keadaan
sosial, moral, ekonomi dan kesehatan dunia. Saat ini HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan
terbesar yang dihadapi oleh komunitas global. Saat ini, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
dengan melakukan peningkatan fungsi pelayanan kesehatan bagi orang hidup dengan HIV/AIDS
(ODHA). Kebijakan ini menekankan kemudahan akses bagi orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA)
untuk mendapatkan layanan pencegahan, pengobatan, dukungan dan perawatan, sehingga
diharapkan lebih banyak orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) yang memperoleh pelayanan yang
berkualitas.
Upaya pelayanan PONEK secara khusus ditujukan pada penurunan AKI dan AKB sesuai dengan
target program nasional dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS). Lebih luas lagi,
upaya pelayanan PONEK harus dapat mengupayakan kesehatan reproduksi ibu yang baik dan
pencapaian tumbuh kembang anak yang optimal sesuai dengan potensi genetiknya.
Rumah sakit PONEK merupakan rumah sakit rujukan yang memberikan pelayanan 24 jam untuk
kegawatdaruratan ibu dan bayi. Keberadaan PONEK dan PONED sangat membantu menurunkan AKI
jika disertai petugas kesehatan serta sarana dan rasarana yang memadai. Dalam pelaksanaannya
PONED dan PONEK harus bekerjasama untuk saling mendukung pelayanan ibu dan bayi sebaik
mungkin.
Rumah sakit dalam PONEK harus mampu menangani kasus rujukan yang tidak mampu dilakukan
petugas kesehatan di tingkat layanan primer (dokter, bidan, perawat). Pelayanan ini disediakan
selama 24 jam. Pelayanan PONEK meliputi stabilisasi di UGD dan persiapan obat definitif,
penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan, penanganan operatif tepat
dan cepat (laparotomi dan seksio serkaria), perawatan intensif ibu dan bayi, serta pelayanan asuhan
antenatal risiko tinggi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Petugas kesehatan dapat memberikan penanganan kegawat daruratan neonatal
2. Petugas dapat menentukan triase di IGD RSIA Graha Medika
3. Petugas kesehatan RSIA Graha Medika dapat memberikan pelayanan paripurna guna
menekan Angka kematian ibu dan bayi
4. Petugas Kesehatan RSIA Graha Medika dapat memberikan perawatan kepada pasien
dengan kualitas yang tinggi dan tepat waktu
5. Menambah wawasan dan menambah ketrampilan kepada Petugas Kesehatan RSIA Graha
Medika Surabaya

C. TEMA KEGIATAN
“PENGEATHUAN STAF MEDIS TENTANG KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN METODE
KANGGURU, MENENTUKAN TRIASE, MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIS TIM HIV SERTA
UPAYA PENURUNAN TB DAN PONEK SIAP DALAM 24 JAM DI RSIA GRAHA MEDIKA SURABAYA”

D. SASARAN DAN TARGET


1. Sasaran
Seluruh Petugas Kesehatan di RSIA Graha Medika Surabaya”

E. PENYELENGGARAAN
Kegiatan ini diselenggarakan oleh RSIA Graha Medika serta dukungan dari berbagai pihak,
diantaranya :
RSIA GRAHA MEDIKA Surabaya
F. PELAKSANAAN
Kegiatan yang bertema pengetahuan Perawat tentang Primary Survey pada penanganan
kegawatdaruratan dan Teknik Pengambilan Sampel di IGD RSIA Graha Medika Surabaya
HARI/TANGGAL JAM ACARA PEMATERI
Sabtu/07 Desember 10.00-12.00 1. TRIASE dr. Qowiyyun Nurul Q
2019 2. Sosialisasi
meningkatkan
kemampuan teknis tim
HIV
3. sosialisasi upaya
penurunan TB
13.00-14.00 1. kegawatdaruratan Dr. Aminudin Harahap Sp.A
neonatal Wahyunindita ayuningtyas
2. perawatab BBLR dan
metode kangguru
14.00-16.00 Ponek siap dalam 24 jam Dr.Indi Ambang Suryadi,
Sp.OG

G. SUSUNAN PANITIA
* Terlampir

H. ANGGARAN DANA
* Terlampir

I. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan, dengan harapan agar semua pihak dapat memberikan
bantuan demi kelancaran kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, serta diridhoi oleh Allah SWT. Atas
bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah membalas atas kebaikan kita
semua.
Surabaya,21 September 2019

Diklat RSIA Graha Medika Direktur

Prima Pradani Iswari,A.Md Keb dr.Diah Retno Kusumawati, M.Ked. Trop


SUSUNAN PANITIA
KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN METODE KANGGURU, MENENTUKAN TRIASE,
MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIS TIM HIV SERTA UPAYA PENURUNAN TB DAN PONEK
SIAP DALAM 24 JAM DI RSIA GRAHA MEDIKA

Penanggung jawab kegiatan : dr. Aminudin Harahap, Sp.A


Komite Diklat : Prima Pradani Iswari,A.Md Keb
Sekretaris : Annisa Awaliyah S.Kes
Bendahara : Meirna Ratri Kusmawati, ST

Divisi :
a. Acara
Koor : Prima Pradani Iswari,A.Md Keb
Anggota :
- Dhea Elok Apriliani, ST.r.KL
- Anni Pratiwi Dippowanti S.Kep,Ns
b. Perlengkapan
Koor : Heru Susilo
Anggota : Moh Anton Al Mustofa
c. Konsumsi
Koor : Murni Faujiyah
Anggota : Siti Fatimah
d. Dokumentasi
Koor : Pungki Ayu H. A.Md Keb
ANGGARAN KEBUTUHAN DANA
KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN METODE KANGGURU, MENENTUKAN TRIASE,
MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIS TIM HIV SERTA UPAYA PENURUNAN TB DAN PONEK
SIAP DALAM 24 JAM DI RSIA GRAHA MEDIKA

Jumlah Harga Satuan (Rp)


No. Jenis Jumlah Jumlah (Rp)
Gelombang
1. Biaya pemateri 1 1 - 500.000 500.000
3. 2.. Konsumsi :
PESERTA
Snack 60 15.000 900.000
Minuman 2 dus club 20.000 40.000
PEMATERI 1 1 500.000
PEMATERI 2 1 10.000 300.000
PEMATERI 3 1 botol 3.000 300.000
Snack 10.000
Minuman 3.000

2.053.000
4. 5 Perlengkapan :
 - - - - -

-
Total: 2.053.000

Total dana yang dibutuhkan pada kegiatan ini berjumlah Rp. 2.053.000
Terbilang :”dua juata Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah”
SUSUNAN ACARA
KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN METODE KANGGURU, MENENTUKAN TRIASE,
MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIS TIM HIV SERTA UPAYA PENURUNAN TB DAN PONEK
SIAP DALAM 24 JAM DI RSIA GRAHA MEDIKA

JAM KEGIATAN PJ

11.00-11.15 Registrasi Annisa

11.15 – 11.20 Pembukaan + jawab soal Pre test PJ : PRIMA

Pengisi : dr. Aminudin,Sp.An

11.20 – 12.15 Penyampaian materi dr. dr. Aminudin,Sp.An

12.30 – 12.45 Sesi tanya jawab + menjawab soal post test Prima

12.45 - 13.00 Penutup Prima

JAM KEGIATAN PJ

13.00 – 13.15 Pembukaan Pemateri ke -2 + menjawab soal PJ : PRIMA


Pre test
Pengisi: wahyunindita
ayuningtyas

13.15 – 13.45 Penyampaian materi 2 Pengisi: dr. Qowiyyu Nurul Qomar

13.45 – 14.00 Sesi 1 tanya jawab Prima


PROPOSAL PELATIHAN INTERNAL
KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN METODE KANGGURU, MENENTUKAN TRIASE,
MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIS TIM HIV SERTA UPAYA PENURUNAN TB DAN PONEK
SIAP DALAM 24 JAM DI RSIA GRAHA MEDIKA


RSIA GRAHA MEDIKA
SURABAYA
2019

Anda mungkin juga menyukai