Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN AN. A DENGAN PNEUMONIA BERAT DIRUANG ICU


RSUD dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR TANAH BUMBU

Disusun Oleh:

EKA NURDAMAYANTI
NIM 1114190633

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. A DENGAN

PNEUMONIA BERAT DIRUANG ICU

RSUD dr.H.ANDI ABDURRAHMAN NOOR

Oleh :

EKA NURDAMAYANTI
NIM 1114190633

Tanah Bumbu, Januari 2023


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN AN. A DENGAN PNEUMONIA BERAT DIRUANG ICU


RSUD dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR TANAH BUMBU

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 2 Bln
Jenis kelamin : P
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar
No. RM : 22.40.00
Tanggal masuk : 30 Januari 2023
Tanggal pengkajian : 31 Januari 2023
Diagnosa medis : Pneumonia Berat
Alamat : Plajau Baru Rt 14 Kelumpang Hilir, Kotabaru
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 39 Thn
Jenis kelamin : P
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Banjar
Hubungan dg Klien : Ibu
Alamat : Plajau Baru Rt 14 Kelumpang Hilir, Kotabaru
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama :
Keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien demam 2 hari yang lalu sebelum masuk
RS, sesak nafas dan batuk berdahak. Pasien segera di bawa ke Rs masuk
lewat IGD pada hari senin tanggal 30 Januari 2023 pukul 20:00, setelah itu
pasien di pindahkan ke ruang ICU pada hari Selasa tanggal 31 Januaari
2023 pukul 00:30. Pada saat dilakukan pengkajian keluarga pasien
mengatakan pasien sesak nafas dan batuk berdahak.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang sama dengan penyakit
seperti pasien

2. Pengkajian Primer
a. Airway : Pada saat pengkajian jalan nafas pasien paten dan dibantu dengan O2
NRM 5 Lpm
b. Breathing : Pada saat pengkajian pola nafas pasien tidak teratur, dengan jenis
pernafasan spontan, frekuensi nafas 48x/menit, ada retraksi otot bantu nafas,
tidak ada kelainan dinding thorax, terdengar nafas ronchi, terdapat hembusan,
Spo2 : 100%
c. Circulation : Tingkat kesadaran Composmentis, tidak ada perdarahan , akral
teraba hangat, nadi 138x/menit
d. Disability : GCS E3 V5 M6 dan terdapat refleks
e. Exposure : Tidak ada hambatan
3. Pengkajian Sekunder
a. Tanda-tanda Vital (Observasi per jam, tanggal : 31 Januari 2023)
Jam GCS TD HR SaO2 RR S
08.00 E4 V5 M6 - 138 100% 48x/ 36,2oC
x/menit menit
09.00 E4 V5 M6 - 141x/menit 100% 41x/ 36,3oC
menit
10.00 E4 V5 M6 - 104x/menit 100% 24 36,3oC
x/menit
11.00 E4 V5 M6 - 109x/menit 100% 21 36,1oC
x/menit
12.00 E4 V5 M6 - 131x/menit 100% 23 36,2oC
x/menit
13.00 E4 V5 M6 - 119x/menit 100% 40 36,5oC
x/menit
14.00 E4 V5 M6 - 117x/menit 100% 41 36,4oC
x/menit
15.00 E4 V5 M6 - 118x/menit 100% 39 36,5oC
x/menit
16.00 E4 V5 M6 - 112x/menit 100% 40 36,3oC
x/menit

4. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Bentuk : Simetris
Tekstur : Halus
Penyebaran : Penyebaran rambut merata dan berwarna hitam
Keadaan : Baik
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan (-)
Benjolan : Tidak ada benjolan (-)
Kebersihan : Bersih
2) Mata
Kesimetrisan : Simetris
Sekret : Tidak ada sekret (-)
Bengkak : Tidak ada pembengkakan (-)
Benjolan : Tidak ada benjolan (-)
Lesi : Tidak terdapat lesi (-)
Nyeri tekanan : Tidak terjadi nyeri tekan (-)
Fungsi
penglihatan : Belum dapat melihat dengan jelas
Kebersihan : Mata bersih tidak ada kotoran
3) Telinga
Kesimetrisan : Simetris
Sekret : Tidak terdapat sekret (-)
Bengkak : Tidak terdapat pembengkakan (-)
Benjolan : Tidak terdapat benjolan (-)
Lesi : Tidak terjadi lesi (-)
Nyeri tekanan : Tidak ada nyeri tekan (-)
Fungsi Pendengaran : Mendengar tetapi belum paham dengan suara
Kebersihan : Selama sakit dibersihkan setiap pagi pada saat
menyeka.
4) Hidung
Kesimetrisan : Simetris
Sekret : Sedikit terlihat adanya sekret (+)
Bengkak : Tidak ada nya pembengkakan (-)
Benjolan : Tidak ada nya benjolan (-)
Lesi : Tidak ada nya lesi (-)
Nyeri tekanan : Tidak ada nyeri tekan (-)
Fungsi Penciuman : Mencium saat ada aroma
Kebersihan : Kurang dan masih terdapat secret.
5) Mulut
a) Bibir
Kesimetrisan : Simetris
Tekstur : Kering
Sekret : Ada sekret (+)
Bengkak : Tidak ada pembengkakan (-)
Benjolan : Tidak benjolan (-)
Lesi : Tidak terdapat lesi (-)
Nyeri tekanan : Tidak ada nyeri tekan (-)
Kebersihan : Kurang dan mukosa bibir terlihat kering
b) Lidah
Fungsi Pengecapan : Sedang tidak normal dan terpasang OGT
Tekstur : Lembut
Kebersihan : Terdapat ludah
6) Leher
Bentuk : Simetris
Thyroid : Tidak ada pembengkakan thyroid (-)
Bengkak : Tidak ada pembengkakan (-)
Benjolan : Tidak ada benjolan (-)
Lesi : Tidak ada lesi (-)
Nyeri tekanan : Tidak terdapat nyeri tekan (-)
Kebersihan : Bersih tidak ada luka pada leher

7) Dada
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk simetris, warna kulit sama dengan sekitar
nya.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara normal (sonor)
Auskultasi : Terdengar suara nafas tambahan stridor

Wheezing (-) Rhonky (+)

Ortopnea (-) Stridor (-)

8) Jantung
Inspeksi : Tidak ada edema, lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi redup
Auskultasi : S1 & S2 tunggal (lup.dup)
9) Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, penonjolan tak ada.
Auskultasi : Peristaltik usus 20x/menit
Perkusi : Terdengar bunyi tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan (-)

Right Left
Hypochondriac (-) Epigastric (-) Hypochondriac (-)

Right Lumbar (-) Umbilical (-) Left Lumbar (-)

Right iliac (-) Hypogastric (-) Left iliac (-)


(inguinal) (inguinal)
10) Ekstremitas Atas
Warna : Coklat
Bengkak : Tidak ada pembengkakan
Benjolan : Tidak terdapat benjolan
Lesi : Tidak terdapat lesi
Nyeri tekanan : Tidak ada nyeri tekan pada bagian tangan
kanan dan kiri
Kebersihan : Bersih
Ekstremitas Bawah
Warna : Coklat
Bengkak : Tidak ada pembengkakan(-)
Benjolan : Tidak ada benjolan (-)
Lesi : Terdapat lesi dan kemerahan
Nyeri tekanan : Tidal ada nyeri tekan pada bagian kaki kanan
dan kiri (-)
Kebersihan : Bersih
c. Pola Aktivitas Sehari-Hari
No Jenis Pengkajian Di Rumah Di Rumah Sakit

1 Pola Nutrisi

a. Makan Terbatas dan terpasang


Frekuensi OGT (Susu : 12 x
20cc)
Porsi cara
1 x pemberian dalam
b. Minum Setip menyusu 4-5 ons, per 2 jam
Frekuensi setiap 3-4 jam sekali
dalam sehari
J

2 Pola Eliminasi

a. BAB 1x sehari Tidak ada BAB


Frekuensi
Tidak menentu
Waktu
Lembek
Konsistensi
Kuning kecoklatan, bau
Warna bau (+)

Keluhan Tidak ada

b. BAK
3-5x sehari Sering 3-4x sehari
Frekuensi
Kuning, bau khas urine Kuning, bau khas urine
Warna bau
Tidak ada Tidak ada
Keluhan

3 Pola istirahat tidur

a. Malam 8 jam Tidur terus menerus


b. Siang
3 jam

4 Personal hygene

Mandi 2x sehari Selama sakit diseka


sekali sehari setiap
Gososk gigi pagi
Ganti pakaian 2x sehari
d. Data Psikologis, Sosial Dan Spiritual
1) Data Psikologis
Pasien terlihat merespon jika ada rangsangan suara dan pasien nampak
terbaring ditempar tidur dengan lemah
2) Data Sosial
Keluarga Pasien seperti biasa nya mengatakan agar pasien ingin cepat
sembuh agar bisa beraktivitas seperti biasanya di rumah
3) Data Spiritual
Keluarga pasien memiliki kepercayaan tehadap ada nya Tuhan dan keluarga
pasien selalu berdoa agar pasien cepat sembuh

e. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium (30 Januari 202
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 12,6 g/l 12,5-16,5

Hematokrit 38,1 H % 33,0-53,0

Eritrosit 4,49 10^6/uL 3,0-5,4

MCV 84,9L fL 92,0-116,0

MCH 28,1L pg 30,0-36,0

MCHC 33,1 g/dl 30,0-36,0

RDWcv 18,1L % 11,6-14,0

Leokosit 25,05H 10^3/uL 5,0-19,0

Trombosit 334 10^3/uL 200-500

DIFFCOUNT
Basofil 0,3 % 0,0-1,0

Eosinofil 0,1 % 0,0-2,0

Neutrofil 73,7 % 18,0-74,0

Limfosit 22,5L % 60,0-66,0

Monosit 3,4 % 0,0-6,0

KIMIA KLINIK
RETRAKSI DM
Glukosa Darah Sewaktu 147H mg/dL 60-100

1) Therapi :
O2 5 lpm
IUFD : D5 ¼ Ns 14cc/jam
Cefotaxime 3 x 150 mg
Gentamicin 1 x 20 mg
Dexamethason 3 x 0,5 mg
Paracetamol 4 x 30 mg
Inhalasi. Ventolin + Ns 7 ml 3 x ½ R + 3 ml Ns
Sp. Dobutamin 3 mcg/ kg BB/ mnt
Diit Asi Perah Via OGT 12 x 20 ml

B. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem

1. DS : Keluarga pasien Bersihan Jalan Nafas


mengatakan pasien merasa Proses Penyakit Tidak Efektif
tidak nyaman dalam bernafas
(Kode D.0001, Hal 18)
DO :
Keadaan umum : Lemah
- Batuk tidak efektif
- Terdengan suara ronchi
- Mekonium dijalan nafas
- Gelisah
- Bunyi nafas menrun
- Frekuensi nafas berubah
- Pola nafas berubah
GCS : E4 V5 M6
TTV:
R = 48 x/menit
N = 138 x/menit
S = 36,2 oC
Spo 2 = 100 %

2 DS : Keluarga pasien
mengatakan pasien sesak nafas Hambatan Upaya Pola Nafas Tidak Efektif

DO : Pasien nampak sesak dan Nafas


(Kode D.0005, Hal 26)
pasien terpasang O2 NRM 5
Lpm
Keadaan umum : Lemah

- Penggunaan otot bantu


pernafasan
- Pola nafas abnormal
- Pernafasan cuping hidung
- Ventilasi semenit menurun
- Kapasitas vital menurun

GCS : E4 V5 M6
TTV:
R = 48 x/menit
N = 138 x/menit
S = 36,2 oC
Spo 2 = 100 %
3. DS : Keluarga Pasien
mengatakan semenjak dirumah Faktor Psikologis Defisit Nutrisi

sakit pasien minum susu (Kode D.0019, Hal 56)

berkurang
DO : Mukosa bibir kering dan
nampak lemah
Minum susu terbatas dan
terpasang OGT (Susu : 12 x
20cc)

1 x pemberian dalam per 2 jam


Keadaan umum : Lemah

- Membran mukosa pucat


- Minum susu menurun
- Otot menelan lemah

GCS : E4 V5 M6
TTV:
R = 48 x/menit
N = 138 x/menit
S = 36,2 oC
Spo 2 = 100 %

C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Proses Penyakit
2. Pola Nafas Tidak Efektif b.d Hambatan Upaya Nafas
3. Defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologis
D. Intervensi Keperawatan
Nama : An. A No.RM : 22.40.00
Umur : 2 Bln DX : Pneumonia Berat
Jenis Kelamin : P Ruang : ICU

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Bersihan Jalan Nafas Setelah dilakukan Latihan Batuk Efektif
Tidak Efektif b.d Proses Asuhan Keperawatan Observasi:
Penyakit 2 x 24 jam Bersihan 1. Identifikasi
Jalan Nafas kemampuan batuk
meningkat 2. Monitor adanya retensi
(Kode D.0001, Hal 18) Dengan kriteria hasil: sputum
1. Batuk efektif 3. Monitor tanda-tanda
meningkat gejala infeksi saluran
napas
4. Monitor ouput cairan
Terepeutik:
1. Atur posisi semi fowler
2. Pasang perlak dan
bengkok dipangkuan
pasien
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektor, jika perlu
2. Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas
b.d Hambatan Upaya Asuhan Keperawatan Observasi:
Nafas 2 x 24 jam Pola Nafas 1. Monitor pola nafas
membaik 2. Monitor bunyi nafas
Dengan kriteria hasil: Terapeutik:
(Kode D.0005, Hal 26) 1. Frekuensi nafas 1. Pertahankan kepatenan
membaik jalan nafas dengan
2. Ekskrusi dada head-tilt dan chin-lift
membaik 2. Posisikan semi fowler
3. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi:
1. Ajarkan batuk efektif
3. Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
Faktor Psikologis Asuhan Keperawatan Observasi
2 x 24 jam Status
- Identifikasi status
(Kode D.0019, Hal 56) Nutrisi membaik
nutrisi
dengan
- Monitor berat badan
Kriteri Hasil :
Terapeutik :
- Berat badan
membaik - Lakukan oral hygiene

- Indeks massa
tubuh membaik sebelum minum susu

- Membran - Fasilitasi menenrukan


mukosa pedoman diet
membaik Edukasi

- Ajarkan diet yang di


programkan

Kolaborasi

- Kolaborasi dengan ahli


gizi

E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Selasa, 30 Januari 2023 (Hari Pertama)

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


1 Bersihan Jalan Latihan Batuk Efektif S:
Nafas Tidak Observasi: Keluarga pasien
Efektif b.d mengatakan pasien
1. Mengidentifikasi
Proses Penyakit merasa tidak nyaman
kemampuan batuk
dalam bernafas
2. Memonitor adanya retensi
sputum
O:
3. Memonitor tanda-tanda
Keadaan umum : Lemah
gejala infeksi saluran napas
- Batuk tidak efektif
4. Memonitor ouput cairan
- Terdengan suara ronchi
Terepeutik:
- Mekonium dijalan nafas
1. Mengatur posisi semi - Gelisah
fowler - Bunyi nafas menrun
2. Memasang perlak dan - Frekuensi nafas
bengkok dipangkuan berubah
pasien - Pola nafas berubah
Edukasi GCS : E4 V5 M6

1. Menjelaskan tujuan dan TTV:


prosedur batuk efektif
Kolaborasi R = 48 x/menit
N = 138 x/menit
1. Mengkolaborasi pemberian
S = 36,2 oC
mukolitik atau ekspektor
Spo 2 = 100 %
A:
Masalah Bersihan
Jalan Nafas Tidak
Efektif belum
teratasi
P:
- Intervensi di
lanjutkan
2 Pola Nafas Manajemen Jalan Nafas S:
Tidak Efektif Observasi: Keluarga pasien
b.d Hambatan 1. Memonitor pola nafas mengatakan pasien sesak
Upaya Nafas 2. Memonitor bunyi nafas nafas
Terapeutik: DO : Pasien nampak
1. Mempertahankan sesak dan pasien
kepatenan jalan nafas terpasang O2 NRM 5
dengan head-tilt dan chin- O:
lift Pasien nampak sesak dan
2. Memposisikan semi pasien terpasang O2
fowler NRM 5 Lpm
4. Berikan O2 NRM 5 lpm Keadaan umum : Lemah
Edukasi:
- Penggunaan otot bantu
1. Mengajarkan batuk efektif
pernafasan
- Pola nafas abnormal
- Pernafasan cuping
hidung
- Ventilasi semenit
menurun
- Kapasitas vital
menurun

GCS : E4 V5 M6
TTV:
R = 48 x/menit
N = 138 x/menit
S = 36,2 oC
Spo 2 = 100 %
A:
Masalah Pola Nafas
Tidak Efektif belum
teratasi
P:
- Intervensi di
lanjutkan

3 Defisit Nutrisi Manajemen Nutrisi S:


b.d Faktor Observasi Keluarga Pasien
Psikologis mengatakan semenjak
- Mengidentifikasi status
dirumah sakit pasien
nutrisi
minum susu berkurang
- Memonitor berat badan O:

Terapeutik : Mukosa bibir kering dan


nampak lemah
- Melakukan oral hygiene
Minum susu terbatas dan
sebelum minum susu
terpasang OGT (Susu :
- Memfasilitasi menenrukan 12 x 20cc)

pedoman diet 1 x pemberian dalam per


2 jam
Edukasi
Keadaan umum : Lemah
- Mengajarkan diet yang di
programkan - Membran mukosa
pucat
Kolaborasi
- Minum susu menurun
- Mengkolaborasi dengan
- Otot menelan lemah
ahli gizi GCS : E4 V5 M6
TTV:
R = 48 x/menit
N = 138 x/menit
S = 36,2 oC
Spo 2 = 100 %
A:
Masalah Defisit Nutrisi
belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Rabu, 1 Februasi 2023 (Hari Kedua)


No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Bersihan Jalan Latihan Batuk Efektif S:
Nafas Tidak Observasi: Keluarga pasien
Efektif b.d mengatakan pasien
5. Mengidentifikasi
Proses Penyakit merasa tidak nyaman
kemampuan batuk
dalam bernafas
6. Memonitor adanya retensi
sputum
O:
7. Memonitor tanda-tanda
Keadaan umum : Lemah
gejala infeksi saluran napas
- Batuk tidak efektif
8. Memonitor ouput cairan
- Terdengan suara ronchi
Terepeutik:
- Mekonium dijalan nafas
1. Mengatur posisi semi - Gelisah
fowler - Bunyi nafas menrun
2. Memasang perlak dan - Frekuensi nafas
bengkok dipangkuan berubah
pasien - Pola nafas berubah
Edukasi GCS : E4 V5 M6

2. Menjelaskan tujuan dan TTV:


prosedur batuk efektif R = 27 x/menit
Kolaborasi N = 83 x/menit
S = 36,4oC
2. Mengkolaborasi pemberian
Spo 2 = 100 %
mukolitik atau ekspektor
A:
Masalah Bersihan
Jalan Nafas Tidak
Efektif sebagian
teratasi
P:
- Intervensi di
hentikan pasien
pindah ke ruang
Akasia
2 Pola Nafas Manajemen Jalan Nafas S:
Tidak Efektif Observasi: Keluarga pasien
b.d Hambatan 3. Memonitor pola nafas mengatakan pasien sesak
Upaya Nafas 4. Memonitor bunyi nafas nafas
Terapeutik: DO : Pasien nampak
3. Mempertahankan sesak dan pasien
kepatenan jalan nafas terpasang O2 NK 4 lpm
dengan head-tilt dan chin- O:
lift Pasien nampak sesak dan
4. Memposisikan semi pasien terpasang O2 NK
fowler 4 Lpm
5. Berikan O2 NRM 5 lpm Keadaan umum : Lemah
Edukasi:
- Penggunaan otot bantu
2. Mengajarkan batuk efektif
pernafasan
- Pola nafas abnormal
- Pernafasan cuping
hidung
- Ventilasi semenit
menurun
- Kapasitas vital
menurun

GCS : E4 V5 M6
TTV:
TTV:
R = 27 x/menit
N = 83 x/menit
S = 36,4oC
Spo 2 = 100 %
A:
Masalah Pola Nafas
Tidak Efektif
sebagian teratasi
P:
- Intervensi di
hentikan pasien
pindah ke ruang
Akasia

3 Defisit Nutrisi Manajemen Nutrisi S:


b.d Faktor Observasi Keluarga Pasien
Psikologis mengatakan semenjak
- Mengidentifikasi status
dirumah sakit pasien
nutrisi
minum susu berkurang
- Memonitor berat badan O:

Terapeutik : Mukosa bibir kering dan


nampak lemah
- Melakukan oral hygiene
Minum susu terbatas dan
sebelum minum susu
terpasang OGT (Susu :
- Memfasilitasi menenrukan 12 x 20cc)

pedoman diet 1 x pemberian dalam per


2 jam
Edukasi
Keadaan umum : Lemah
- Mengajarkan diet yang di
programkan - Membran mukosa
Kolaborasi pucat
- Minum susu menurun
- Mengkolaborasi dengan
- Otot menelan lemah
ahli gizi

GCS : E4V5 M6
TTV:
TTV:
R = 27 x/menit
N = 83 x/menit
S = 36,4oC
Spo 2 = 100 %
A:
Masalah Defisit Nutrisi
sebagian teratasi
P: Intervensi di hentikan
pasien pindah ke ruang
Akasia

a. Tanda-tanda Vital (Observasi per jam, tanggal : 31 Januari 2023)


Jam GCS TD HR SaO2 RR S
08.00 E4 V5 M6 - 138 100% 48x/ 36,2oC
x/menit menit
09.00 E4 V5 M6 - 141x/menit 100% 41x/ 36,3oC
menit
10.00 E4 V5 M6 - 104x/menit 100% 24 36,3oC
x/menit
11.00 E4 V5 M6 - 109x/menit 100% 21 36,1oC
x/menit
12.00 E4 V5 M6 - 131x/menit 100% 23 36,2oC
x/menit
13.00 E4 V5 M6 - 119x/menit 100% 40 36,5oC
x/menit
14.00 E4 V5 M6 - 117x/menit 100% 41 36,4oC
x/menit
15.00 E4 V5 M6 - 118x/menit 100% 39 36,5oC
x/menit
16.00 E4 V5 M6 - 112x/menit 100% 40 36,3oC
x/menit

b. Tanda-tanda Vital (Observasi per jam, tanggal : 1 Februari 2023)


Jam GCS TD HR SaO2 RR S
08.00 E4 V5 M6 - 157x/menit 100% 31x/ 36,4oC
menit
09.00 E4 V5 M6 - 98x/menit 100% 34x/ 36,4oC
menit
10.00 E4 V5 M6 - 83x/menit 100% 27 36,4oC
x/menit
11.00 E4 V5 M6 - 97x/menit 100% 22 36,3oC
x/menit
12.00 E4 V5 M6 - 92x/menit 100% 23 36,2oC
x/menit
13.00 E4 V5 M6 - 82x/menit 100% 21 36,2oC
x/menit
14.00 E4 V5 M6 - 85x/menit 100% 2x/menit 36,0oC

Anda mungkin juga menyukai