Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY W


DENGAN KISTA OVARIUM
DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD dr. SLAMET GARUT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Maternitas


Dosen Pembimbing: Tantri Puspita., Ns., M.NS

Disusun oleh :

Siti Rissaadah (KHGD21015)


Rinanti Silvina Sukma (KHGD21016)
Selly Maulida Pitriah (KHGD21014)
Fitria Ahmad (KHGD21022)
Arini Hasna Afifah (KHGD21074)

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
KARSA HUSADA GARUT
TA. 2021-202
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Pasirwangi
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa medis : Kista Ovarium
Tanggal pengkajian : 31 Desember 2021
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dgn pasien : Suami
Alamat : Kp. Pasirwangi
2. ALASAN MASUK RS
Klien mengatakan SMRS klien dibawa ke RS karena mengalami nyeri
perut sebelah kanan dan membesar sejak 2 bulan yang lalu
3. KELUHAN UTAMA SAAT DIKAJI
Klien mengeluh nyeri perut sebelah kanan
4. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
- Sebelum Operasi (Pre Operasi):
Klien mengeluh nyeri perut bagian bawah sejak 2 bulan yang lalu,
keluhan ini diperparah ketika perut semakin membesar dan nyeri dirasa
ketika ditekan, nyeri dirasa seperti tertekan benda tajam dengan skala 6
(0-10).
- Setelah Operasi (Post Operasi):
Klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, nyeri dirasa seperti
tertusuk-tusuk dengan skala 7 (0-10), nyeri dirasa terus menerus pada
area bekas operasi
5. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan tidak mempuyai alergi obat-obatan dan makanan, klien
tidak merokok, tidak minum alkohol
6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang
sama dengan klien
7. RIWAYAT OBSTETRI GINEKOLOGI
a. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat menstruasi
a) Menarche : 14 tahun
b) Lamanya haid : 3-4 hari
c) Siklus : > 35 hari
d) Dismenorhea : Ya
2) Riwayat perkawinan (suami dan istri)
a) Usia perkawinan : 19 tahun
b) Lama perkawinan : 8 tahun
c) Pernikahan yang ke–1
3) Riwayat kontrasepsi
a) Jenis kontrasepsi yang digunakan
Klien tidak menggunakan kontrasepsi apapun
b) Waktu & lama penggunaan
Klien tidak menggunakan kontrasepsi apapun
c) Masalah dalam penggunaan cara tersebut
Tidak ada masalah
b. RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat kehamilan, persalinan, & nifas yang lalu : G1P0A0
8. Pemeriksaan Fisik
Penampilan umum : Baik
Kondisi umum : Composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 98 x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,8˚C
BB : 52 kg
TB : 152 cm
1) Kepala
Bentuk kepala normal, tampak bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
lesi
2) Mata
Kedua mata tampak simetris, ketajaman penglihatan normal, sklera
ikterik, konjungtiva anemis, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
3) Telinga
Kedua telinga tampak simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada
penumpukan serumen, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan
4) Hidung
Hidung tampak simetris, fungsi penciuman baik, tampak bersih, tidak
ada lesi dan tidak ada nyeri tekan
5) Mulut
Tidak ada kelainan bentuk bibir, warna bibir tampak pucat, mukosa
bibir tampak kering, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7) Payudara
Bentuk payudara tampak simetris, tidak ada pembengkakan, dan tidak ada
nyeri tekan
8) Thorax dan Paru
Pergerakan dada tampak simetris, terdengar bunyi lup dub, bunyi nafas
vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, RR 22 x/menit
9) Abdomen
Perut tampak tidak simetris karena terdapat pembengkakan pada perut
bagian kanan, terdapat nyeri tekan, dan bising usus 10x/menit, terdapat
luka jahitan post operasi pembedahan.
10) Genetalia
Genetalia tampak bersih, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan
11) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah dapat digerakan dengan normal dengan
kekuatan otot masing – masing 4.
12) Sistem Integumen
Turgor kulit lembab, dengan CRT > 2 detik
9. Data Penunjang
a) Laboratorium

Nama Test Hasil Plag Unit Nilai Normal


DARAH RUTIN
Hemoglobin 10,0 * g/dl 12.0 – 16.0
Hematokrit 32 * % 35 – 47
Lekosit 10,130 /mm3 3,800 – 10,600
Trombosit 281,000 /mm3 150,000 –
440,000
Eritrosit 4,63 juta/mm3
3,6 – 3,8
b) Hasil USG ginekologi
VU : Ukuran normal, dinding regular, massa/batu (-)
Uterus : Ukuran normal, tidak tampak massa patologis, posisi
retrofleksia, Tampak massa complex solid kistik , batas tegas, bersepta
dengan kalsifikasi, ukuran mencapai hingga region umbilical,
kemungkinan dari adnexa kanan dengan color Doppler tampak
vaskularisasi pada septanya dan bagian yang solid RI = 0.72-0.83.
Tidak tampak limfadenopati pada aorta abdominalis dan parailiaca.
Kesimpulan : mixed ovarial tumor kanan susp teratoma
10. Pengobatan
1. Ceftriaxone 1 gr
2. Keterolac 100 mg
3. Metronidazole 3 gr
4. RL (Oxy) 2 amp
11. Laporan Operasi
a. Pengkajian awal (Pre Operasi)
Tanggal 31 Desember 2021
Tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 98 x/menit
- RR : 22x/menit
- Suhu : 36,8˚C
b. Fase Intra Operasi
1) Persiapan Perawat
Persiapan Operator, Asisten dan Instrumen
- Mencuci tangan steril
- Mengeringkan tangan dengan lap/ handuk tangan steril
- Memakai skort operasi steril
- Memakai handscone steril
- Perawat menyiapkan instrumen

Cek :
- APD : Menggunakan
- Cuci tangan steril : Ya
- Cek nama pasien : Ya
- Cek tindakan OP : Ya
- Time out :
2) Prosedur anastesi
- Jenis anastesi : Regional Anestesi
- Teknik : Spinal Anestesi diantara lumbal 3 dan 4
- Obat : Bupivacain 100 mg (dosis 2x BB)
- Posisi : Duduk membungkuk di tempat tidur
3) Persiapan Alat Dan Ruang
a) Persiapan Kamar Operasi
Meja instrumen, lampu operasi, monitor, mesin suction, O2,
mesin anastesi dan obat-obatan anastesi, cairan anastesi, tromol
kassa (besar/kecil), tromol depper, korentang steril, kotak benang
steril, tromol duk steril, selang sucton, standart infuse, tempat
sampah.
b) Persiapan tenun
Duk besar buntu, Duk besar lubang, Duk kecil buntu, Duk meja
instrumen, Duk tanggung.
c) Instrumen
Kocher, pean / arteri klem, pinset anatomis, pinset chirurgis,
gunting jaringan, gunting benang, scapel mess, ovarium klem,
hak double/ langen back, duk klem, bisturi no 24, lem
peritoneum, kassa besar dan kecil, kassa deppers 10, bengkok,
jarum (round, tajam), benang jahit cat gut plain no 2, cat gut
chromic no 2, seide 2/0
4) Prosedur Operasi
- Pasien masuk ruang operasi pukul 09.00 WIB
- Pasien dilakukan pembiusan Regional Anestesi dengan teknik
spinal anestesi dengan posisi membungkuk
- Sebelum dilakukan operasi, pasien diposisikan supine
- Jenis Operasi yang dilakukan
- Operator melakukan disinfeksi pada daerah yang dioperasi
dengan kasa betadine dari prosesus xipoidus sampai paha
- Mempersempit daerah operasi dengan memasang duck steril
(lubang dan buntu)
- Operator membuat sayatan dengan pisau operasi dengan irisan
fanenstil sampai pada lapisan fasia, fasia diperlebar dengan
gunting jaringan. Perdarahan dirawat dengan klem arteri. Otot
dipisahkan/ dibuka dengan pinset anatomis, pasang speculum.
Peritonium dijepit dengan double pinset, digunting dengan
gunting metzembum dan diperlebar
- Lapisan myometrium dan endo metrium dijepit dengan 4 ring
klem, 2 di atas dan bawah 2 di kanan dan kiri, rongga uterus
dibersihkan dengan kasa besar steril dari membran placenta
dijepit
- Menjahit sudut kiri myometrium dan endometrium dengan cut
gut cromic no 2 lalu diklem, endometrium dijahit dengan cut gut
cromic no 2, miometrium dijahit dengan benang cut gut cromic
no 2, perimetrium dijahit dengan benang plain no 2/0
- Memeriksa ulang pada jahitan ada perdarahan atau tidak, bilas
dengan larutan PZ sampai bersih. Perawat instrumen menghitung
kasa dan instrumen yang dipakai dan melaporkan
kelengkapannya pada operator
- Luka operasi ditutup dan dijahit lapis demi lapis
lapisan peritonium dijahit dengan cut gut plain
lapiosan otot dijahit dengan cut gut plain no 2/0
lapisan fasia dijahit dengan dexon no 1
lapisan kulit dijahit dengan dexon 3/0 secara subcutan
- Luka insisi yang telah dijahit dibersihkan denagn kasa basah
steril dan dikeringkan dengan kasa kering kemudian ditutup
dengan kasa yang dibasahi isodine lalu difiksasi dengan opside
25 cm.
- Setelah selesai pasien dirapikan dan dipindahkan ke tempat tidur
pasien dengan transfer bed kemudian pakaian operasi pasien
diganti dengan pakaian dari ruangan
- Alat-alat perlengkapan operasi dirapikan dan dikembalikan
kpada tempat semula, alat-alat instrument direndam dengan
savlon dan dicuci kemudian dikeringkan
- Operasi selesai pukul 12:00 WIB
5) Selama Prosedur Operasi
- IV line, jenis RL banyak 600cc
- Posisi pembedahan supine
- Di restrain
- Persiapan area operasi pada daerah perut, dengan menggunakan
Alkohol dan Betadine
TERAPI YANG DIBERIKAN

Jenis Terapi Rute Dosis Waktu Indikasi

Ceftriaxon IV 1000mg 60 menit sebelum operasi Sebagai Antibiotik untuk


dilakukan mencegah terjadinya
infeksi
Sebelum operasi dimulai
Bupivacain Spinal 15mg
Sebagai obat bius pada saat
operasi

Saat operasi
Ketorolac IV 30mg Analgetik
12. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Kista Ovarium Nyeri Akut b.d
- Sebelum Operasi (Pre Kondisi
Operasi), klien mengeluh Coverektomi, Pembedahan
nyeri perut bagian bawah kistektomi
sejak 2 bulan yang lalu,
keluhan ini diperparah ketika Luka operasi

perut semakin membesar dan


nyeri dirasa ketika ditekan, Diskontinuitas Jaringan

nyeri dirasa seperti tertekan


Nyeri Akut
benda tajam dengan skala 6
(0-10).
- Setelah Operasi (Post
Operasi), klien mengeluh
nyeri pada luka bekas
operasi, nyeri dirasa seperti
tertusuk-tusuk dengan skala 7
(0-10), nyeri dirasa terus
menerus pada area bekas
operasi

DO:
- Perut tampak tidak simetris
- Terdapat pembengkakan
pada perut bagian kanan
- Terdapat nyeri tekan pada
perut bagian kanan
- Terdapat luka jahitan post
operasi pembedahan.
2. DS: Kista Ovarium Ansietas
- Klien mengatakan cemas
akan dilakukan tindakan Kurang informasi
pembedahan
Kurang pengetahuan
DO:
- Klien tampak tegang Ansietas

- Klien tampak gelisah


- Konsentrasi kurang

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri Akut b.d Tindakan Pembedahan d.d:
- Sebelum Operasi (Pre Operasi), klien mengeluh nyeri perut bagian
bawah sejak 2 bulan yang lalu, keluhan ini diperparah ketika perut
semakin membesar dan nyeri dirasa ketika ditekan, nyeri dirasa
seperti tertekan benda tajam dengan skala 6 (0-10).
- Setelah Operasi (Post Operasi), klien mengeluh nyeri pada luka
bekas operasi, nyeri dirasa seperti tertusuk-tusuk dengan skala 7 (0-
10), nyeri dirasa terus menerus pada area bekas operasi
- Perut tampak tidak simetris
- Terdapat pembengkakan pada perut bagian kanan
- Terdapat nyeri tekan pada perut bagian kanan
- Terdapat luka jahitan post operasi pembedahan
2) Ansietas b.d Rencana Operasi d.d:
- Klien mengatakan cemas akan dilakukan tindakan pembedahan
- Klien tampak tegang
- Klien tampak gelisah
- Konsentrasi kurang
C. CATATAN KEPERAWATAN

NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri a. Menentukan a. Mengidentifikasi lokasi, S:
b.d Tindakan tindakan Observasi: intervensi karakteristik, durasi,
Pembedahan keperawatan 3x24 a. Identifikasi lokasi, selanjutnya. frekuensi,kualitas nyeri - Klien mengatakan nyeri
jam diharapkan karakteristik, durasi, b. Reaksi nonverbal b. Mengidentifikasi skala pada bagian perut luka
tingkat nyeri frekuensi, kualitas, bisa menggambarkan nyeri post operasi
menurun intensitas nyeri nyeri yang dirasakan c. Mengidentifikasi respons - Nyeri ketika
a. Frekuensi nadi b. Identifikasi skala pasien nyeri non verbal (meringis) menggerakan badan
Membaik nyeri c. Lingkungan yang d. Identifikasi faktor yang - Skala nyeri 6 (1-10)
b. Pola nafas c. Identifikasi respons nyaman dapat memperberat dan
Membaik nyeri non verbal mengurangi persepsi memperingan nyeri (saat O:
c. Keluhan nyeri d. Identifikasi faktor nyeri pasien. menggerakan badan terasa
Menurun yang memperberat d. menggunakan nyeri dan saat istirahat - Klien tampak meringis
d. Meringis dan memperingan tekhnik non- nyeri berkurang) - Klien tampak gelisah
Menurun nyeri farmakologi e. Memonitor efek samping - TD : 120/80 mmHg
e. Gelisah e. Identifikasi pemberian analgetik Nadi : 98 x/menit
Menurun pengetahuan dan f. Memberikan teknik RR : 22x/menit
keyakinan tentang nonfarmakologi untuk Suhu : 36,8˚C
nyeri mengurangi rasa nyeri A : Nyeri akut b.d
f. Identifikasi pengaruh (teknik relaksasi nafas Tindakan Pembedahan
nyeri pada kualitas dalam) P : Lanjutkan intervensi
hidup g. Kolaborasi pemberian
g. Monitor efek analgetik
samping penggunaan
analgetik
Terapeutik:
a. Berikan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur
d. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi Ansietas a. Untuk mengetahui a. Mengidentifikasi saat S:
Rencana tindakan Observasi: tingkat ansietas tingkat ansietas
Operasi keperawatan 3x24 a. Identifikasi saat klien b. Memonitor tanda-tanda - Klien mengatakan cemas
jam diharapkan tingkat ansietas b. Untuk dapat ansietas (gelisah, tegang) sedikit berkurang karena
tingkat ansietas berubah memperhati kan c. Menciptakan suasana bayi sudah lahir
menurun kriteria b. Identifikasi keaadan klien terapeutik untuk
hasil: kemampuan c. Agar dapat menumbuhkan O:
a. Konsentrasi mengambil keputusan membanding kan kepercayaan
membaik c. Monitor tanda-tanda pengambilan d. Menemani pasien untuk - Klien tampak tenang
b. Pola tidur ansietas keputusan klien mengurangi kecemasan - Perilaku gelisah
membaik Terapeutik: awal dan saat ini e. Menjelaskan prosedur, menurun
c. Perilaku gelisah a. Ciptakan suasana d. Agar klien dapat termasuk sensasi yang - Konsentrasi mulai
menurun teraupetik untuk merasa kan mungkin dialami membaik
d. Perilaku tegang menumbuhkan kenyaman saat f. Informasikan secara faktual - Tegang mulai menurun
menurun kepercayaan mengungkapkan mengenai diagnosis, - TD : 120/80 mmHg
b. Temani pasien untuk perasaan nya pengobatan Nadi : 98 x/menit
mengurangi e. Untuk mengurangi g. Melatih kegiatan RR : 22x/menit
kecemasan, jika rasa cemas pada pengalihan untuk Suhu : 36,8˚C
memungkinkan klien mengurangi A : Ansietas b.d Rencana
c. Pahami situasi yang f. Untuk ketegangan(teknik Operasi
membuat ansietas mengantisipasi relaksasi) P : Lanjutkan intervensi
d. Dengarkan dengan kenyaman kondisi h. Melatih teknik relaksasi
penuh perhatian klien nafas dalam
e. Gunakan pendekatan g. Menggunakan
yang tenang dan teknik bhsp untuk
meyakinkan menimbulkan rasa
f. Motivasi nyaman pada klien
mengidentifikasi h. Agar pasien merasa
situasi yang memicu diperhatikan
kecemasan i. Memberikan teknik
Edukasi rileksasi pada
a. Jelaskan prosedur, pasien
termasuk sensasi j. Untuk memberikan
yang mungkin rasa nyaman pada
dialami klien
b. Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
c. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
d. Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
e. Latih teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai