Disusun Oleh :
KELOMPOK C
B. Pre-operatif
1. Persiapan pasien
a. Kelengkapan administrasi tindakan operasi informed consent
1) Form informed consent ada dan sudah ditanda tangani oleh anaknya 2 saksi dan
dokter anastesi.
2) Form persiapan operasi ada dan sudah disisi lengkap
3) Persetujuan anastesi terlampir
4) Perawat sudah sign in sebelum mpasien didorong ke kamar operasi
b. Edukasi pre operatif
Perawat suda menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan operasi yang akan
dilakukan.
c. Keadaan fisik
1) Puasa : Pasien sudah puasa sejak pukul 01:00
2) Perhiasan : Pasien tidak memakai perhiasan
3) Pencukuran : Pasien tidak melakukan pencukuran
2. Pengkajian psikologis
a. Penanganan pembedahan
Pasien mengatakan sudah pernah dioperasi sebelumnya
b. Support system
Pasien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga
c. Kecemasan
Pasien tampak tenang
d. Spiritual
Pasien dan keluarga sebelum masuk kamar operasi berdoa terlebih dahaulu
3. Pengkajian fisik
a. Tanda-tanda vital/ kesadaran umum
1) Kesadaran composmentiis
2) Tanda-tanda Vital
a) TD : 110/80 mmHg
b) Nadi : 94x/menit
c) Suhu badan : 36Oc
d) RR : 20x/menit
e) Spo2 : 98%
f) GDP : 365 g/dl
b. Status cairan
Pasien terpasang infus ditangan kiri cairan RL 20 tpm
c. Status imununologi
Pasien sudah diberikan suntikan obat dexametason 1 ampul 2x1, meropenen 3x1 gr dan
ketorolac 1 ampul
d. System kardiovaskuler
Irama jantung : Tidak ada bunyi tambahan
Nyeri dada : pasien mengatakan tidak ada nyeri
Akral : Teraba dingin
e. Sistem pernapasan
Bentuk dada : Simestris
Respirasi : 20x/menit
Pola napas : Teratur
Suara napas : Tampak sesak
Alat bantu napas : Pasien terpasang O2 liter/ menit
f. System gastrointestinal
Puasa : Pasien sudah puasa adri jam 01.00
Mulut : Tampak bersih
Mukosa : Tampak kering
Cemas : Pasien tidak cemas
g. Sistem persyarafan
Penglihatan( mata) : Tampak normal tidak ada masalah
Pendengaran ( telinga) : Normal tidak ada kelainan
Penciuman ( hidung) : Normal tidak ada masalah
Pengecapan (lidah) : Normal tidak masalah
h. Sistem muskuloskeletal
1) Kemampuan pergerakan sendi terganggu kaki kanan bisa digerakan, sedangkan kaki
kiri tidak dapat digerakan karena terdapat luka yang terbalut verban. Tangan kanan
dapat digerakkan tetapi tangan kiri terpasaang cairan infus.
2) Kondisi tubuh : Pasien tampak tenang karena sebelumnya sudah pernah mengalami
operasi debridement.
i. Sistem integument
1) Tampak ada luka post op pada jari-jari kaki kiri terbalut verban keadaan luka
terdapat pus, dan gangrene
2) Pada fibula sinistra tampak terbalut verban keadaan luka terdapat pus dan jaringan
mati yang meluas diseluruh daerah fibula
3) Tampak adanya pembengkakan di kaki kiri karena penumpukan cairan
j. Sistem indokrin
1) Pasien menderita penyakit ulkus DM tipe 2 sejak ± 3 tahun yang lalu
2) Tampak tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
C. Intra operatif
1. Tim operasi
a. Operator : dr.Kenedy Ginting , Sp.B
b. Dokter anastesi : dr. Dede, Sp. AN
c. Asisten : Ns. Julois, S.Kep
d. Penata anastesi : Pak Ketut
e. Instrument : Ns. Abdul Rahman, S.Kep
f. Sirkulator : Kak Risma
2. Proses operasi
a. Persiapan perawat
1) Perawat sudah menyiapkan peralatan pembedahan steril:
a) Perlengkapan operasi
1) Jumlah instrument yang digunakan :
- Pinset cirurgis
- Pinset anotomi
- Gunting jaringan
- Scalpel
- Nerbeken
- Kom
- Korentang
- Bisturi
- Bak instrument kecil
2) 30 kassa steril
3) rol kassa steril
4) Jumlah duk yang digunakan berjumlah 2 duk
b. Perawat sudah melapor time out
1) Mulai jam 13.25 WIT
2) Selesai jam 14.00 WIT
c. Jenis operasi : Debridement
Posisi pasien : Terlentang
Jenis anastesi : Regional spinal, tindakan anastesi dimulai pukul 13:00 WIT
d. Persiapan pasien
1) Jam 12:50 WIT
Pasien diantar keruang operasi 2, kemudian dipindahkan meja operasi dengan
kesadaran composmentis, terpasang infus RL 20 tpm ditangan kiri. Perawat
anastesi memasang manset tekanan darah pada lengan kanan, dan memasang
saturasi SPo2 pada jari telunjuk kiri.
2) Jam 13:00 WIT
Perawat anastesi mengaplos obat Bunascan 1 ampul yang akan diinjeksi kepasien
pada area dekat sumsum tulang belakang
3) Jam 13:10 WIT
Dokter anastesi dan penata anastesi melakukan pembiusan spinal di daerah area
dekat sumsum tulang belakang, setelah itu pasien dibaringkan terlentang. Setelah
anastesi dilakukan pemberian oksigen 2 lpm melalui nasal kanul.
4) Jam 13:20 WIT
Operator, asisten dan perawat instrument mencuci tangan menggunakan sabun, lalu
mencuci tangan menggunakan alcohol.
5) Jam 13:25 WIT
Asisten membersihkan area yang akan dioperasi yaitu bagian betis dan kaki dengan
menggunakan betadine dan alcohol. Setelah itu melakukan tindakan drapping
(menyempitkan area operasi) dengan memasang duk pada kaki kiri,
6) Jam 13:25 WIT
Operator melakukan penyayatan pada area kaki kiri lalu membuang lapisan-lapisan
jaringan kulit yang mati.
7) Jam 13:35 WIT
Operator dan asisten mencuci luka menggunakan cairan Nacl 0,9%
8) Jam 13:50 WIT
Operator dan asisten mengeringkan daerah luka dengan kassa steril kering,
kemudian menaburkan ceftriaxone 2 gr keseluruh daerah luka. Setelah itu asisten
menutup dengan kassa steril dan dibalut dengan verban dan elastis verban.
9) Jam 14:00 WIT
Asisten dan instrument membersihkan pasien lalu dipindahkan dibrangkar dan
didorong ke ruangan Recovery Room.
3. Keadaan umum
Pasien tampak sadar karena hanya dibius setengah badan.
4. Potensial komplikasi
Menjelaskan kepada pasien bahwa luka operasi ditutup dengan kassa steril dan
dibalut menggunakan verban kurang lebih 4 jam obat bius akan hilang dan aka nada
nyeri yang terasa.
D. Post operatif
a. Post anastesi care
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa luka operasi dibalut menggunakan
kassa steril dan dibalut menggukan verban kurang lebih 4 jam obat bius akan hilang dan
aka nada nyeri yang terasa.
b. Keadaan umum luka operasi
- Kemampuan gerak ekstermitas : Pasien tidak dapat menggerakan kaki bagian kiri.
- Respirasi : 20 x/m
- Warna kulit : Tampak pucat
- Kesadaran : Composmentis
- Sirkuliasi : 96 %
E. Asuhan keperawatan
Nama : Tn. L No RM : 15-86-96
Usia : 63 tahun Diagnosa Medis : Ulkus DM Tipe II
Jenis kelamin : Laki-laki
1. Pre Operatif