Anda di halaman 1dari 10

Resume tindakan Operasi Hemoroidektomy pada Tn.

M dengan Diagnosa
Medis Hemmoroid Interna di Ruangan OK RSUD
Tora Belo Kabupaten sigi

A. Pre Operatif
Pada tanggal 2022 ,pukul 12.00 WITA pasien datang menggunakan tempat tidur
diantar oleh perawat Ebony dengan identitas pasien sebagai berikut :
Nama : Tn. M
Umur  : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ds. Omu
No.RM : 04 08 11
Tanggal masuk :
Pukul : 12.00 WITA
1. Persiapan operasi :
Persiapan pasien
- Pasien puasa dari jam 23.00 WITA
- Informend consent: Telah di setujui oleh pasien dan keluarga pasien.
- Serah terima pasien dari perawat kelas Ebony kepada perawat OK.
- Mengganti baju pasien dengan baju operasi dan memakaikan penutup kepala.
- Mengantar pasien ke ruang pembedahan II
- Diagnosa pre operatif : Hemmoroid Interna
- Jenis Operasi : Besar
- Tindakan Operasi : Hemoroidektomy
2. Persiapan kamar bedah
a. Alat operatif steril
b. Meja/tempat tidur operasi
c. Monitor
d. Standart infuse
e. Electric Couter
3. Pelaksanaan pembedahan
Operator : dr.Muktifal ,Sp.B
Asisten : Riya Amd.kep
Intrumen : Rhida Amd.kep
Perawat on loop  : Ayu Amd.kep
Anastesi       : dr. Moh.Rizal, Sp.An
Jenis anastesi    : Anastesi Spinal dengan jarum spinal 27G
Obat anastesi  : Bupivacaine hiperbarik 0,5%
a. Persiapan instrument
 Meja Mayo : 1 buah
 Klem desinfeksi : 1 buah
 Gunting jaringan : 1 buah
 Gunting benang    : 1 buah
 Nalvooder : 1buah
 Klem arteri : 6 buah
 Klem Pean : 4 buah
 Klem Elis : 1 buah
 Klem Kocher       : 2 buah
 Pinset anatomis : 2 buah
 Pinset cirurgis : 1 buah
 Langen back : 2 buah
 Langen Hak : 2 buah
 Nierbekken : 1 buah
 Cannal Suction : 1 buah
 Klem Duk : 6 buah
 Kom         : 2 buah
 Couter : 1 buah
 Scalpel no.4 : 1 buah
b. Set Tenun
 Jas Operasi : 3 buah
 Duk sedang : 5 buah
 Duk bolong besar : 1 buah
 Perlak : 1 buah
c. Medical Suplai
 Sarung Tangan Steril no.8 sebanyak 2 buah
 Sarung Tangan Steril no.7 sebanyak 3 buah
 Kassa steril 5 ikat
 Benang Safil 2.0 sebanyak 2 pcs
 Benang Premilen 3.0 sebanyak 1 buah
 Betadine : ± 50 – 70 cc
 Larutan nacl 0,9% : ± 50-70 cc
 Alkohol : ± 50-70 cc
 Cairan RL 4 kolf : 2000 ml (guyur)
 Plester/hipapix
 Sofratule
 Spinoken
 Spuit 5 cc : 1 buah
 Bisturi No.22 : 1 buah
 Meja instrumen : 1 buah

B. Intra Operatif
Pukul 12.00 WITA
 Pasien diantar ke ruangan operasi II, kemudian dituntun ke meja operasi
dengan kesadaran composmentis,terpasang IVFD RL 20 tpm
Pukul 12.10 WITA
 Perawat anetesi memasang manset tekanan darah pada lengan kanan, satu
rasi Sp02 pada jari telunjuk sebelah kiri, memasang bed couter pada kaki
sebelah kanan. Mengatur posisi pasien supinasi, kemudian Perawat anestesi
mengenakan bantal pengganjal pada depan dada pasien dan dianjurkan untuk
memeluk ganjalan bantal
 TTV TD: 120/80 mmHg, HR: 88x/mnt.
Pukul 12.15 WITA
 Pasien dilakukan tindakan anastesi oleh perawat anastesi spinal dengan
jarum spinal 27G, mendesinfeksi area lumbal menggunakan betadine setelah
itu dibilas dengan alcohol. Kemudian spinoken ditusukkan di lumbal 3,Obat
anestesi bupivacaine hiperbarik 0,5 % dimasukkan dengan tujuanya untuk
menghilangkan rasa nyeri saat insisi dari lumbal sampai dengan ekstremitas
bawah.
Pukul 12.25 WITA
 Operator, asisten operator dan perawat instrumen mencuci tangan dengan
hydrex scrub dengan teknik steril (scrubing) lalu dibilas dengan alkohol,
kemudian operator, asisten, serta perawat innstrumen memakai jas operasi
dan handscoon steril
 Asisten mendesinfeksi area yang akan diinsisi dengan betadine, kemudian
dibilas dengan alcohol, setelah itu melakukan tindakan drapping
(menyempitkan area operasi) dengan memasang duk pada daerah simpisis
sampai ekstremitas bawah, ekstremitas atas kiri dan kanan,serta memasang
duk pada sampiran dada, lalu diklem menggunakan klem duk pada setiap
sudut duk, setelah itu ditutup menggunakan duk bolong besar.
Pukul 12.30 WITA
 Asisten melakukan tindakan dep pada daerah insisi, melakukan insisi sampai
fasia. Cauter digunakan untuk meminimalkan perdarahan, insisi diperdalam
sampai mendapatkan hernia, kemudian insisi dijepit setiap sisi jaringan
menggunakan klem arteri, setelah itu memisahkan jaringan yang akan di
angkat dengan kassa lalu jaringan difiksasi, jaringan yang telah terfiksasi
kemudian diklem bagian pangkal dengan menggunakan kelem. Asisten
melakukan dep pada daerah operasi menggunakan kassa, kemudian dibasuh
menggunakan kassa yang diberi NaCl.
Pukul 12.40 WITA
 Melakukan tindakan penjahitan luka insisi yang menggunakan benang safil 2
sebanyak 5 jahitan dan dilanjutkan menjahit kulit menggunakan benang
premilen 3.0. setelah dilakukan tindakan penjahitan asisten kemudian
melakukan tindakan membersihkan area jahitan dengan kassa yag diberi
cairan NaCl,dan dikeringkan dengan kassa kering, setelah itu jahitan diberi
supratule dan ditutupi menggunakan kassa kering sebanyak 4 lembar,
kemudian di tutup dengan hypafix.
Pukul 13.00 WITA
 Operasi selesai. Operator menanggalakan duk bolong besar dan duk sedang
pada tubuh pasien, Anestesi melepaskan bed couter yang terpasang pada
kaki sebelah kanan, melepaskan besi penanggal pada meja operasi bagian
dada, melepaskan manset tekanan darah, melepas satu rasi SpO2 pada pasien
dan mematikan mesin monitor, serta mematikan pengatur pada tabung
oksigen dan melepaskan canul nasal yang terpasang, kemudian pasien
dipindahkan dari meja operasi ke brancar dan di dorong keluar dari kamar
operasi II
Pukul 13.30 WITA
 Pasien dijemput dengan perawat ruangan.

C. Post Operatif
1. Pada pukul 13.30 WITA, pasien didorong ke ruang penjemputan post
op,kesadaran CM dengan TTV:
Tekanan darah : 100/60mmHg
Suhu               : 37,5oC
Nadi              : 90x/mnt
RR                 : 20x/mnt
SpO2 : 90%
 Pasien mengatakan masih sulit menggerakan ekstremitas bawah dan
merasakan dingin
 Wajah pasien tampak lemas.
 Akral hangat
2. Memindahkan pasien dari brancard ke tempat tidur pasien
3. Melepas baju operasi dan mengenakan selimut pada pasien.
4. Serah terima (operan) dari perawat OK kepada perawat bangsal bedah sbb :
 Pasien masih puasa sampai jam 20.00 WITA
 Pasien diperbolehkan minum sedikit demi sedikit dan diperbolehkan
makan apabila telah sesuai instruksi
 Pasien tidak boleh duduk selama 24 jam setelah operasi
 Boleh miring kanan/kiri.
5. Instruksi Pasca Operasi (Anastesi)
 Monitoring keadaan umum dan kesadaran (bila terdapat gangguan
kesadaran dan perubahan keadaan umum, LAPOR DOKTER)
 Observasi tanda-tanda vital (bila Tanda vital abnormal, LAPOR
DOKTER)
 Monitoring keluhan nyeri (bila terdapat nyeri hebat post operasi, LAPOR
DOKTER)
 Berikan cairan infus RL 20 tpm
6. Teraphy
NO NAMA OBAT DOSIS CARA PEMBERIAN WAKTU
1 Infus RL 20 tpm Intravena
2 Ranitidine 50 mg Injeksi 12 jam
3 Asam Tranexamat 500 ,g injeksi 12 jam
4 Ketorolac 30 mg Injeksi 8 jam
5 PCT 500 mg oral 3 kali 500 mg

D. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :

Pre Operatif :
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi

Intra Operatif :

1. Risiko perdarahan dibuktikan dengan tindakan pembedahan.


2. Risiko Infeksi dibuktikan dengan peningkatan paparan pathogen lingkungan

Post Operatif

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik


Intervensi Keperawatan

No Dx Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Rasional


.
1. Nyeri akut b/d Agen Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri Observasi
keperawatan selama 1x30 Observasi 1. Untuk mengetahui bagia
pencederaan fisiologis d/d
menit , maka tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, mana yang mengalami
mengeluh nyeri, tampak menurun, dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyer terhadap suatu tekanan
1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 2. Berguna dalam pen
meringis.
menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal kefektifan obat dan k
2. Meringis menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan penyembuhan
memperingan nyeri 3. Untuk mengetahui penila
5. Identifikasi pengetahuan dan kenyakinan nyeri
tentang nyeri 4. Untuk mempermudah
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon penyembuhan nyeri
nyeri 5. Untuk mengetahui pen
7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas pasien tentang nyeri
hidup 6. Pengaruh budaya
8. Monitor keberhasilan komplementer yang mempengaruhi perilaku
sudah diberikan ekspresi nyeri seseorang.
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik 7. Untuk mengetahui respon
Terapeutik terhadap kehidupan
10.Berikan teknik nonfarmakologis untuk 8. Untuk mengetahui
mengurangi rasa nyeri (kompres hangat) keberhasilan dalam me
11.Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
nyeri 9. Untuk mengetahui proses
12.Fasilitasi istirahat dan tidur penyembuhan atau pengoba
13.Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam Terapeutik
pemelihan starategi meredahkan nyeri 10.Pemberian kompres hang
Edukasi melebarkan pembuluh
14.Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri meredahkan nyeri
15.Jelaskan strategi meredahkan nyeri mengendurkan otot yang teg
16.Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 11.Lingkungan tenang
17.Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat menurunkan stimulus nyeri
18.Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk 12.Tidur yang cukup sangat
mengurangi rasa nyeri (teknik distraksi) dalam menjaga kesehatan tu
Kolaborasi dapat menurunkan tingk
19.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu yang dirasakan
13.Mengurangi intensitas nyeri
Edukasi
14.Agar pasien dan keluarg
mengetahu penyebab dari n
pemicu munculnya nyeri.
15.Agar pasien dapat me
teknik/cara dalam mennga
nyeri
16.Untuk mengatahui tingkat n
17.Untuk mempercepat me
nyeri atau mengh
mengobati mem
penyembuahan nyeri
18.Dapat mengurangi nyer
dirasakan oleh pasien
nonfarmakologis yang d
yaitu teknik distraksi yan
dalam mengontrol diri keti
muncul
Kolaborasi
19.Bermanfaat dalam meredahk
ringan hingga berat
Implementasi Keperawatan
Hari/Tgl No. Dx Implementasi & Respon Paraf
Keperawatan
Jam 13.30
1. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Respon: Pasien mengatakan nyeri dirasakan semakin parah ketika
pasien menggerakkan badannya
Jam 13.32
1 2. Mengidentifikasi pengaruh nyeri tehadap kualitas hidup
Respon: Pasien mengatakan nyeri yang ia rasakan dapat
mempengaruhi hidupnya
Jam 13.35
3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(Relaksasi nafas dalam)
Respon: Pasien melakukan teknik yang diajarkan dengan baik dengan
cara menarik nafas panjang melalui hidung selama 3 detik dan
menghembuskan melalui mulut
Jam 13.37
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Respon: Memeberikan jadwal istirahat yang tidur malam jam 20.00
wita
Jam 13.40
5. Menjelaskan strategi meredahkan nyeri
Respon: Pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan
Jam 13.42
6. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(relaksasi nafas dalam)
Respon: Nyeri yang dirasakan sedikit berkurang
Evaluasi Keperawatan

Tgl/Jam No. Dx Evaluasi Paraf


Keperawatan
S: Pasien mengatakan nyeri dengan skala 7,
1 nyeri seperti ditusuk tusuk dengan sesekali
muncul selama 5 menit.
O: - Pasien namapak menahan kesakitan
- Pasien masih terlihat meringis
A: Nyeri Akut belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi diruangan ebony
1. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri
2. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemelihan strategi
meredahkan nyeri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai