Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Manajemen

Disusun Oleh :

1. Nur Eliyun (J230205001)


2. Astantika Afri Anggraheni (J230205011)
3. Aulia Ulfa (J230205012)
4. Ricy Fatmala Sary (J230205013)
5. Dewi Nur Fatimah (J230205014)
6. Shara Oktavia (J230205016)
7. Siti Mutiah (J230205017)
8. Bela Arfitasari (J230205022)
9. Sakila Indah Mawarni (J230205023)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
BAB I
GAMBARAN UMUM RUANG SRIKANDI
A. Analisis situasi Ruangan Srikandi
Jumlah tenaga perawat di Ruang Srikandi terdapat 13 tenaga perawat. Dari 13 tenaga
perawat terdapat 4 orang dengan pendidikan sarjana keperawatan dan Ners, 3 orang dengan
pendidikan sarjana keperawatan, 9 orang dengan pendidikan D3 Keperawatan. Ruang
Srikandi merupakan salah satu ruang rawat inap di RSJ Daerah Surakarta yang menjadi
rawat inap bagi pasien yang sudah maintanance yang sebelumnya sudah dirawat diruang
subodro, larasati dan wisanggeni. Ruangan Srikandi terbagi 2 sayap yaitu sayap kanan 17
bed dan kiri 17 bed yang terbagi menjadi 2 tim yang disebut dengan tim 1 dan tim 2.
Denah Ruang Srikandi

1
Ket :
A : Gerbang & Ruang Makan E : Kamar Perawat I : Halaman/Taman
B : Kamar 1 F : Kamar Periksa
C : Kamar 2 G : Kamar Mandi Pasien
D : Nurse Station H : Kamar Mandi Petugas

Ruang Jumlah Kamar Kapasitas Tempat Tidur


Kamar 1 (Sayap Kanan) 17 TT
Ruang Srikandi
Kamar 2 (Sayap Kiri) 16 TT
Kapasitas Total TT 23 TT
B. Fasilitas Ruangan
Daftar Inventaris Ruang Srikandi

A. Barang Inventaris Jumlah B. Inventaris Linen Jumlah


1. Ners station 1 1. Sprei 87
2. Komputer & CPU 2/2 2. Sarung bantal 74
3. Kipas angin 10 3. Selimut 72
4. TV 1 4. Blus 160
5. Tensimeter 3 5. Kulot 160

2
6. Stetoskop 2 6. Daster 6
7. Thermometer 2 7. Celana dalam 66
8. Timbangan 2 8. Bh 75
9. Bengkok 2 9. Handuk besar 16
10. Baki steril 1 10. Perlak 2
11. Jam dinding 1 11. Mitela 6
12. Meja makan pasien 4 12. Taplak meja makan 8
13. Meja kerja kayu 3 13. Sajadah 2
14. Kursi penghadap 17 14. Rukuh 2
15. Lemari besi 2 15. Baju fixsasi 1
16. Lemari kayu 4 16. Jas covid 6
17. Feling kabinet 3
18. Meja komputer 1
19. Tempat tidur pasien 33
20. Kasur 33
21. Bantal 22
22. 1 set kursi tamu 1
23. Dispenser 1
24. Galon 1
25. Loker 3
26. Lemari knap kayu ps 2
27. Lemari knap besi ps 1
28. Lemari obat besi 1
29. Kursi kayu panjang 9
30. Troli besi 1
31. Tempat sampah infeksius 1
32. Tempat sampah non infeksius 3
33. Safety box 1
34. Speaker 1
35. oxymeter 1
36. Troli 1
C. Analisis Management Pelayanan Ruang Srikandi
Berdasarkan wawancara dengan kepala bidang keperawatan Februari 2021, diketahui
masih banyak permasalahan yang ditemui dalam penerapan manajemen keperawatan, baik
dalam fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian. Fungsi
manajemen tersebut belum dilaksanakan secara optimal. Pengkajian dilakukan pada tangga
l5 s/d 18 februari 2021 yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan

3
dengan aspek manajemen keperawatan melalui pendekatan terhadap aspek manajemen
pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan.
Pengkajian manajemen meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
pengawasan dan fungsi pengendalian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data
adalah studi literature dengan membaca laporan ruangan dan laporan hasil praktek
manajemen sebelumnya yang berkaitan dengan manajemen, kemudian dikonfirmasi dengan
masalah-masalah yang dikemukakan oleh pimpinan, kepala perawat, perawat dan pasien.
Konfirmasi dilakukan melalui observasi, wawancara, penyebaran angket. Pihak yang terlibat
dalam pengisian kuesioner kepuasan perawat dan pasien sebanyak 12 perawat pelaksana, 1
kepala ruangan, 10 pasien. Observasi dilakukan dengan melihat ada tidaknya visi dan misi
rumah sakit, ruangan dan bidang keperawatan, struktur organisasi ruangan, SOP/SAK,
ketersediaan format dokumentasi asuhan keperawatan dan menilai dokumentasi proses
keperawatan dengan menggunakan instrumen A Depkes pada 10 (sepuluh) berkas rekam
medis pasien di 3 (tiga) ruangan.
Sarana dan Prasarana Ruang Srikandi Ruang Srikandi merupakan salah satu unit
pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta, yang melayani pasien
rawat inap pasien dengan gangguan jiwa khusus perempuan. Berdasarkan observasi tanggal
selasa tanggal 16 feberuari 2021- hingga 17 februari 2021.
a. Fungsi dan perencanaan
1) Visi dan Misi
- Wawancara
Menurut kepala ruang sampai saat ini belum ada visi, misi khusus untuk
setiap ruangan khususnya ruang srikandi karena visi dan misi setiap ruangan
sesuai dengan visi dan misi rumah sakit secara garis besar.
- Observasi
Hasil pengamatan di ruang srikandi terlihat visi dan misi rumah sakit secara
umum.
- Kuesioner
Perawat pelaksana menunjukkan pengetahuan yang baik (90%) dalam bekerja
sesuai dengan visi-misi rumah sakit dan asuhan keperawatan
- Masalah : Tidak ada

4
2) Peraturan Ruangan
- Wawancara
Menurut kepala ruang untuk peraturan pengaturan ruang sudah diatur oleh
rumah sakit yang diatur oleh kepala bidang dengan merujuk pada peraturan
rumah sakit yang sudah ditentukan
- Observasi
Terdapat uraian peraturan kepegawaian
- Kuesioner
Persepsi perawat pelaksana menunjukkan kategori baik (90%)
- Masalah: Tidak Ada
3) Pembuatan Rencana Harian
- Wawancara :
Menurut kepala ruang di ruangan sudah membuat rencana harian untuk setiap
harinya namun belum terdapat catatan harian yang baku karena untuk catatan
harian menyesuaiakn dengan kegiatan perharinya yang dapat berubah
sewaktu-waktu.
- Observasi : Sudah terdapat catatan harian,bulanan dan tahunan di ruangan
- Kuesioner: Persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang menunjukkan
kategori baik
- Masalah: Tidak Ada
b. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
- Wawancara
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan untuk struktur organisasi
ruangan terdiri dari :

KABID
(Kepala Bidang)

KASI
(Kepala Seksi)

5
TIM 1 TIM 2

-
PA PA
-

- Observasi
Berdasarkan observasi bahwa didalam ruangan srikandi sudah ditempel
stuktur organisasi di dinding ruangan nurse station yang terdiri dari KABID,
KASI, dan 2 tim dan PA
- Kuesioner :Persepsi perawat pelaksana menunjukkan kategori sangat baik
- Masalah : Tidak Ada
2) Pengorganisasian Perawatan klien
- Wawancara
Menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode penugasan yang
dilakukan menggunakan metode tim dan dalam ruangan membentuk 2 tim
- Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan ada 2 tim diruangan yang dibuat sesuai tugas
sehari-hari. Pembagian tanggungjawab terhadap pasien dilakukan
berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung jawab kepada
kepala ruangan, tidak bertanggung jawab kepada ketua tim. Dan pada struktur
organisasi di ruangan sudah menunjukkan penerapan metode tim.
- Kuesioner : Perawat ruang menunjukkan kategori baik dalam bekerja
berdasarkan metode pembagian tim
- Masalah : Tidak Ada
3) Uraian tugas
- Wawancara
Menurut kepala ruang setiap perawat mempunyai uraian tugas masing masing
untuk setiap perawat. Batasan wewenang dan tanggung jawab perawat cukup
jelas dengan adanya job description dan pembagian tim di ruangan.
- Observasi

6
Untuk perawat mempunyai buku uraia tugas sebagai pedoman acuan tugas
yang dilakukan.
- Kuesioner : Perawat pelaksana dan kepala ruang menunjukkan kategori baik
- Masalah : Tidak Ada
4) Metode penugasan
- Wawancara
Menurut kepala ruang metode penugasan didasarkan jumlah tenaga yang ada
dengan jumlah pasien sesuai dengan pembagian metode tim yang sudah ada.
- Observasi
Berdasarkan penghitungan jumlah pasien dan tenaga perawat yang didapat
dimana jumlah pasien 18 orang yang terbagi 2 tim.tim 1 yang berjumlah 8
orang dan tim 2 yang berjumlah 10 orang. Dan perawat yang bertugas shif
pagi 4 orang dan siang 2 orang dan malam berjumlah 2 orang.
- Kuesioner : Persepsi perawat mengenai penghitungan tenaga dengan kategori
baik
- Masalah : Ada
5) Pendokumentasian asuhan keperawatan
- Wawancara
Menurut kepala ruang didapatkan informasi bahwa perawat ruangan sudah
patuh membuat dokumentasi dan asuhan keperawatan
- Observasi : Tersedia lembar penulisan dokumentasi keperawatan
- Kuesioner : Persepsi perawat mengenai pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam kategori baik
- Masalah : Tidak Ada
6) Pengaturan jadual dinas
- Wawancara :
Menurut kepala ruang didapatkan informasi bahwa pengaturan jadwal dinas
dilakukan oleh kepala ruang setiap sebulan sekali di akhir bulan di antara
tanggal 20-25 deisesuaikan dengan jumlah perawat yang ada di ruangan
- Observasi

7
Sudah terdapat jadwal shift untuk setiap satu bulannya diruangan dengan
menggunakan jumlah proporsi jumlah perawat yang ada.
- Kuesioner : Persepsi perawat pelaksana menunjukkan kategori baik
- Masalah : Tidak Ada
c. Fungsi pengarahan
1) Motivasi kepada perawat
- Wawancara
Menurut kepala ruang didapatkan informasi bahwa pemberian dan
peningkatan motivasi sudah diberikan secara langsung maupun tidak
langsung di sela-sela kegiatan rumah sakit. Misalnya pemberian motivasi
ditengah acara rapat oleh bapak direktur serta pada saat pelatihan-pelatihan
- Koesioner
Persepsi perawat pelaksana mengenai motivasi yang ia dapatkan dari
pimpinan dalam kategori baik
- Masalah : tidak ada masalah
2) Komunikasi
- Wawancara
Menurut karu, komunikasi antar perawat terjalin dengan baik. Asuhan
keperawatan yang didokumentasikan diberitahukan saat overan dan
ditindaklanjuti oleh perawat yang bertugas pada shift selanjutnya.
- Observasi
Saat di ruangan, perawat saling berinteraksi dengan baik dan saat overan
perawat melaporkan tindakan yang telah dilakukan dan yang akan
dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya
- Kuesioner : Persepsi perawat mengenai Komunikasi dalam kategori baik
- Masalah : Tidak ada masalah
3) Pendelegasian
- Wawancara :
Menurut informasi yang didapatkan dari kepala ruang diperoleh bahwa
proses pendelegasian sudah ada dan dilakukan secara lisan

8
- Observasi : berdasarkan observasi sudah terdapat format pendelegasian di
Ruang Srikandi
- Kuesioner :Persepsi perawat mengenai pendelegasian dalam kategori baik
- Masalah : Tidak Ada Masalah
d. Fungsi pengendalian
1) Program pengendalian mutu
- Wawancara :
Menurut kepala ruang sudah terbentuk tim pengendali mutu dan sudah
sesuai dengan indikator KNKP (Komite Mutu Keselamatan Pasien).
Menurut karu, pengendalian mutu dilakukan secara langsung oleh rumah
sakit, bukan per ruangan
- Observasi: -
- Kuesioner : Persepsi perawat mengenai pengendalian mutu dalam kategori
baik
- Masalah : Tidak ada
2) Kepuasan pasien
- Wawancara
Berdasarkan wawancara terhadap pasien yang kooperatif pasien merasakan
puas terhadap pelayanan di ruangan srikandi adapun sebagian pasien tidak
bisa dilakukan wawancara dikarenakan belum bisa diajak berkomunikasi
dan tidak kooperatif.
- Observasi
Berdasarkan hasil observasi bahwa pelayanan di ruangan sudah baik dan
fasilitasnya memadai sesuai kebutuhan pasien
- Kuesioner
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan dan dibacakan pasien menyatakan
puas terhadap pelayanan di ruangan namun pada poin biaya perawatan
pasien tidak mengetahui
- Masalah : Tidak Ada Masalah
3) Pelaksanaan SOP dan SAK
- Wawancara

9
Menurut kepala ruang pelaksanaan SOP dan SAK sesuai dengan standar
rumah sakit yang sudah ditetapkan
- Observasi : SOP dan SAK sudah ada
- Kuesioner : Persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang menunjukkan
kategori baik
- Masalah : Tidak ada masalah

D. Ketenagaan
Ketenagaan di bangsal Srikadi terdiri dari tenaga keperawatan. Jumlah tenaga
keperawatan yang ada dibangsal Srikadi berjumlah 13 orang dengan kualifikasi pendidikan
4 orang S1 Keperawatan Ners, 2 orang S1 Keperawatan dan 7 orang DIII Keperawatan, dan
tidak terdapat tenaga non keperawatan. Adapun pembagian tenaga keperawatan di bangsal
Srikandi terdiri dari 1 kepala ruang, 2 primary nurse, dan 10 Asosiate Nurse (Data Staf,
2021).
Adapun daftar nama perawat sebagai berikut :
No Nama Alamat Pendidikan Lama No Hp
bekerja
1. Pudji Lestari Mojolaban- S1 (Profesi) 22 tahun 085325876234
Sukoharjo
2. Sri Handayani Mojolaban- S1 (profesi) 21 tahun 085647446274
Sukoharjo
3. KR Purwandari TasikMadu- S1 (profesi) 21 tahun 081329616592
Karanganyar
4. NinikSulistyoningsih Jebres-Surakarta S1 (profesi) 17 tahun 082138995071
5. Untari Jaten-karanganyar D3 40 tahun 081229766588
6. RetnoHidayati Sragen D3 13 tahun 081329081158
7. Sulami Boyolali D3 24 tahun 082135359692
8. Fatkhiah R Sukoharjo D3 11 tahun 087736276757
9. Ismirumty F Karanganyar D3 2 tahun 088220097475
10. Retno Maruti Boyolali D3 27 tahun 081226792282
11. Siti Mutyarifah Karanganyar D3 29 tahun 081393772221
12. Sri Sutarmuni Karanganyar S1 37 tahun 082137501319
13. Setyo Ari Bawarti Karanganyar D3 25 tahun 08122976619

Berikut ini adalah cara penghitungan tenaga perawat menurut Douglas:


Penghitungan jumlah tenaga keperawatan dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan untuk
untuk setiap shift pasien dan hasil keseluruhan ditambah sepertiga (1/3). Kebutuhan tenaga

10
perawat berdasarkan klasifikasi tingkat tergantung untuk tiap shift jaga seperti pada tabel
berikut:
Tabel Jumlah Tenaga Keperawatan
Berdasarkan Klasifikasi Ketergantungan Pasien
KLASIFIKASI PASIEN

MINIMAL PARTIAL TOTAL

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20

Tabel KebutuhanTenaga keperawatan Ruang Srikandi


Berdasarkan Formula Douglas
Klasifikasi 17 Februari 2021 18 Februari 2021
Pasien P S M P S M

Mandiri 0 0 0 0 0 0

Intermediate 0,27 x 0,15 x 0,07 x 0,27 x 0,15 x 0,07 x


22 = 22 = 3,3 22 = 18 = 18 = 2,7 18 =
5,94 1,54 4,86 1,26

Total 0 0 0 0 0 0

Menurut perhitungan Douglas, jumlah perawat yang dibutuhkan adalah dibangsal Srikadi
adalah:
a. Tanggal 17 Februari 2021= Pagi :5,94 =6, Siang :3,3 = 3, Malam :1,54 =2
b. Tanggal 18 Februari 2021= Pagi : 4,86= 5, Siang : 2,7 = 3, Malam : 1,28 = 1

E. Klasifikasi Pasien
Tabel Distribusi jumlah pasien di Bangsal Srikandi RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.
Periode November - Januari 2021
No Bulan Jumlah Persentase
Pasien
1 November 35 36,5
2 Desember 33 34,3
3 Januari 28 29,1

11
Jumlah 96 100%
Sumber : Rekapitulasi rekam medis bulan November - Januari 2021

Berdasarkan data pada tabel didapatkan bahwa jumlah pasien selama periode
bulan November - Januari 2021 sebanyak 96 pasien. Jumah pasien terbanyak ialah pada
bulan November yakni sebanyak 35 pasien dan jumlah pasien terendah pada bulan
Januari sebanyak 28 pasien.

Tabel Distribusi jumlah pasien keluar (APS, Meninggal, Keluar)


di Bangsal Srikandi RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.
Periode November - Januari 2021
Jumlah pasien Jumlah pasien Jumlah pasien
No Bulan meninggal meninggal keluar
< 48 jam > 48 jam Hidup Mati
1 November 0 0 26 0
2 Desember 0 0 29 0
3 Januari 0 0 15 0
Jumlah 0 0 71 0
Sumber : Rekapitulasi rekam medis bulan November - Januari 2021

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian yang dilakukan didapatkan bawa
terdapat sebanyak 71 pasien yang keluar pada periode November - Januari 202.
Dari hasil pengkajian didapatkan tidak ada pasien yang meninggal >48 jam dalam
periode November - Januari 2021.

Klasifikasi pasien di Bangsal Srikandi RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta adalah
sebagai berikut :
Bangsal Srikandi merupakan salah satu bagian unit peayanan di Instalasi Rawat
Inap kelas III yang melayani pasien dengan kondisi sub akut dan berjenis kelamin
perempuan usia dewasa. Berdasakan pengkajian data pasien adalah sebagai berikut:

12
Nama Pasien Kamar Diagnosa Kategori
Medis Klasifikasi
1. Ny. J Srikandi F.203 Intermediate Care
2. Ny. R Srikandi F.203 Intermediate Care
3. Ny. A Srikandi F.203 Intermediate Care
4. Ny. S Srikandi F.203 Intermediate Care
5. Ny. R Srikandi F.203 Intermediate Care
6. Ny. Sm Srikandi F.203 Intermediate Care
7. Ny. Sn Srikandi F.203 Intermediate Care
8. Ny. Sh Srikandi F.203 Intermediate Care
9. Ny. W Srikandi F.203 Intermediate Care
10. Ny. Y Srikandi F.203 Intermediate Care
11. Ny. Sr Srikandi F.203 Intermediate Care
12. Ny. K Srikandi F.203 Intermediate Care
13. Ny. Sy Srikandi F.203 Intermediate Care
14. Ny. Sf Srikandi F.203 Intermediate Care
15. Ny.Ak Srikandi F.203 Intermediate Care
16. Ny. Ts Srikandi F.203 Intermediate Care
17. Ny. Wg Srikandi F.203 Intermediate Care
18. Ny. Sb Srikandi F.203 Intermediate Care

a. BOR (Bed Ocupancy Rate)


BOR merupakan angka penggunaan tempat tidur (TT) yang menunjukan seberapa jauh
pemakaian tempat tidur yang tersedia di RS dan jangka waktu tertentu. Nilai parameter

13
BOR yang ideal adalah 60-85%. Indikator untuk memberikan gambaran tentang tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur dirumuskan dengan perhitungan sebagai
berikut :
jumlah hari perawatan rumah sakit
BOR = x 100
jumlah TT x jumlah hari dalam satu periode
403 403
= =41.98 %
32 X 31 960
b. LOS
Menurut Depkes RI LOS merupakan rata-rata hari rawat. Hal ini akan
menunjukan lama waktu perawatan pasien. Indkator ini dapat memeberikan gambaran
tingkat efisiensi dan gambaran mutu pelayanan. Rumus perhitungan LOS adalah sebagai
berikut :
jumlah lama dirawat
LOS =
jumlah pasien keluar( hidup+mati)

c. BTO (Bed Turn Over)


BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, beberapa kali tempat
tidur dipakai dalam satu satuan tertentu. Idealnya daam satu tahun, satu tempat tidur rata-
rata pemakaian 5-45 hari. Rumus perhitungan BTO sebagai berikut :
Jumlah pasienkeluar (hidup +mati)
BTO :
jumlah TT
d. TOI
TOI merupakan selang waktu antara pemakaian tempat tidur. Hal ini menunjukan waktu
rata-rata satu tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur digantikan oleh
pasien sampai dnegan diisi lagi. Indikator ini dapat memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur. TOI dapat dihitung dengan rumus :
( Jumlah TT x periode ) −hari perawatan
TOI =
ju mlah pasienkeluar ( hid up+mati )

Tabel
Standar Ideal Indikator Rawat Inap
No Indikator
Standar Ideal Di RS Jiwa

14
Depkes
1. BOR 60 – 85 % 92,9 %
2. LOS 6 – 9 Hari 66 Hari
3. BTO 45 – 50 Kali 0,38
4. TOI 1 – 3 Hari 6 Hari

Tabel
Efisien Bangsal Srikandi RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.
Periode November - Januari 2021
No Indikator Hasil Standar
1. BOR 96,96% 92,9 %
2. LOS 66 Hari
3. TOI 6 Hari
4. BTO 2,2 kali 0,38

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:


BOR (pemakaian tempat tidur) di Bangsal Srikandi RSJD dr. Arif Zainudin
Surakarta untuk 3 bulan terakhir (November - Januari 2021) rata-rata sebesar 96,96%.
Hal ini menunjukkan bahwa RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta khususnya Bangsal
Srikandi menjadi pusat perawatan jiwa di Jawa Tengah dan khususnya Solo Raya.
LOS (lama rata-rata rawat) sebesar 7,86 hari atau 8 hari menunjukkan lama
hunian di Bangsal Srikandi RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta sesuai standar, jika
dibandingkan dengan standar umum yaitu 66 hari. Hal ini membuktikan bahwa pelayanan
di Bangsal Srikandi sudah baik.
TOI (waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong) sebesar 0,36 hari, menunjukkan
bahwa waktu rata-rata tempat tidur kosong di Bangsal Srikandi tidak sampai hari sudah
terisi oleh pasien baru, dengan standar yang ada yaitu 6 hari.
BTO (Frekwensi pemakaian tempat tidur) di Bangsal Srikandi tiga bulan terakhir
yaitu sebesar 2,2 kali, dimana hal ini menunjukkan BTO sudah lebih apabila
dibandingkan dengan standar yang ada yaitu 0,38.

F. Konferensi
a. Pre Conference

15
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan
kegiatan konsultasi. Conference dilakukan sebelum dan sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Pre conference adalah diskusi
tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
Tujuan pre conference adalah membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pasien, merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil, mempersiapkan
hal-hal yang akan ditemui di lapangan, memberikan kesempatan untuk berdiskusi
tentang keadaan pasien.
Analisa :
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan di Ruang Srikandi sudah
dilaksanakan pre-conference untuk pagi pukul 07.00 wib dan untuk siang jam 14.00
wib dimana pre-conference dipimpin oleh kepala ruangan adapun mekanismenya
a. Pembukaan salam oleh kepala ruangan dan ucapan syukur Alhamdulillah dan
berdoa bersama,
b. Dilanjutkan pembacaan laporan asuhan keperawatan pasien oleh perawat primer.
Dilanjutkan pembacaan laporan asuhan keperawatan oleh perawat primer yang
berdinas pagi berupa (Nama pasien, pasien tersebut akan dilakukan tindakan apa
atau telah dilakukan tindakan apa, terapinya apa dan evaluasi SP).
Dari observasi yang dilakukan pre-conferen sudah dilakukan sudah cukup baik
namun ada beberapa yang kurang dari item yang disampaikan dalam pre conference
a. Tahapan safety pasien
b. Program kesehatan terbaru
c. Pemimpin konferen belum mengecek kelengkapan kehadiran perawat
d. Belum dibacakan diagnosa pasien satu persatu
e. Belum dibacakan klasifikasi pasien yang seharusnya dilakukan oleh kepala
ruang.
f. Belum menyampaikan hasil kesimpulan pada akhir pre conference.
b. Post Conference
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan post conference adalah untuk memberikan
kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah

16
yang dijumpai.
Analisa :
Berdasarkan hasil observasi post-conference didapatkan hasil bahwa belum
dilakukannya post-conference untuk mengevaluasi kegiatan pada pagi hari
dikarenakan keterbatasan etos kerja serta dalam kegiatan post conference yang
dibutuhkan waktu yang cukup lama.

G. Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan, akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Analisa :
Untuk diruangan Srikandi ronde keperawatan hanya dilakukan ketika pada kasus
pasien yang urgency atau yang telah dilakukan berbaga intervensi tetapi tidak ada hasil
terapi yang dilakukan

17
BAB II
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

A. Daftar Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapat, dan melihat masalah yang ditemukan.
Maka kami memperioritaskan masalah yang akan dibahas berdasarkan aspek-aspek
Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi, Severity(Sv), yaitu
besarnya kerugian yang ditimbulkan, Manageability(Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan
masalah masalah, Nursing Concern(Nc), yaitu fokus pada Keperawatan, Affordabilility(Af),
yaitu ketersedian sumber daya. Didapatkan:
No. Data Problem Pemecahan Masalah
1. - Dari observasi Pre conference dan post Mahasiswa akan
yang dilakukan conference yang dilakukan melakukan Rollplay pre
pre-conferen diruangan srikandi masih ada conference dan post
sudah dilakukan beberapa item yang belum conference secara
sudah cukup baik disampaikan bergantian dirungan
namun ada srikandi dengan
beberapa yang menerapkan materi yang
kurang dari item sudah dipelajari dikampus
yang disampaikan
dalam pre
conference
a. Tahapan
safety pasien
b. Program
kesehatan
terbaru
c. Pemimpin
konferen
belum
mengecek

18
kelengkapan
kehadiran
perawat
d. Belum
dibacakan
diagnosa
pasien satu
persatu
e. Belum
dibacakan
klasifikasi
pasien yang
seharusnya
dilakukan
oleh kepala
ruang
f. Belum
menyampaikn
hasil
kesimpulan
pada akhir pre
conference.
- Berdasarkan
hasil observasi
post-conference
didapatkan hasil
bahwa belum
dilakukannya
post-conference
untuk
mengevaluasi

19
kegiatan pada pagi
hari dikarenakan
keterbatasan etos
kerja serta dalam
kegiatan post
conference yang
dibutuhkan waktu
yang cukup lama.
2 Untuk diruangan Ronde keperawatan belum Melakukan ronde
Srikandi ronde dilakukan dengan maksimal keperawatan diruangan
keperawatan hanya srikandi yang akan
dilakukan ketika pada dilakukan mahaiswa
kasus pasien yang dengan menerapkan materi
urgency atau yang yang sudah dipelajari
telah dilakukan dikampus
berbaga intervensi ukan ronde keperawatan
tetapi tidak ada hasil
terapi yang dilakukan
3. - Jumlah tenaga Ketidakseimbangan antara -
keperawatan yang jumlah tenaga perawat dengan
ada di bangsal jumlah pasien.
srikandi berjumlah
13 orang dengan
kualifikasi
pendidikan 4
orang S1
Keperawatan
Ners, 2 orang S1
Keperawatan, dan
7 orang DIII
Keperawatan.
- Berdasarkan hasil

20
dari observasi
penghitungan
jumlah pasienn
dan tenaga
perawat yang
didapat dimana
jumlah pasien 18
orang yang terbagi
2 tim. Tim 1 yang
membawahi 8
orang pasien dan
Tim 2 yang
membawahi 10
orang pasien serta
perawat yang
bertugas sif tpagi
4 orang, dan siang
2 orang, malam
berjumlah 2 orang
- Berdasarkan
rumus Douglas
dimana untuk
kebutuhan tenaga
perawat di ruang
srikandi
standarnya 6
orang untuk sift
pagi, sif siang 2
orang, dan sift
malam
(penghitungan ini

21
dapat berubah
sesuai tingkat
kemandirian
pasien)

22
B. Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah
Dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, dengan mempertimbangkan
sumberdaya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada, maka
masalah yang diatasi hanya 2 masalah. Berdasarkan prioritas masalah diatas maka skor
tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut (masalah 1 dan masalah 3). Tindak lanjut
yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana keuangan
dan kemampuan. Maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut :
1. Pre conference dan post conference yang dilakukan diruangan srikandi masih ada
beberapa item yang belum disampaikan
2. Ronde keperawatan belum dilakukan dengan maksimal

23
BAB III
APLIKASI PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN DIRUANG SRIKANDI

A. Kegiatan
Adapun praktik manajemen keperawatan yang dilakukan diruang srikandi berdasarkan
perencanaan dalam pemecahan permasalahan yang ditemukan dan melihat kemampuan
mahasiswa dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Maka melakukan kegiatan yang meliputi:

1. Secara bergantian berperan menjadi: Kepala ruang, Perawat primer, dan Perawat Asosiet
2. Melakukan konferen setiap hari sebelum dan sesudah kegiatan shift
3. Serah terima/hand over antara periode dinas pagi dan dinas sore yang berisi tentang hal-
hal; penting tentang asuhan keperawatan (misalnya, untuk pasien baru, identitas, alasan
masuk, keadaan umum, diagnosa keperawatan, tindakan yang perlu dilakukan)
4. Melakukan ronde keperawatan untuk mengevaluasi secara bersama proses keperawatan
yang telah diberikan serta mengindentifikasi tindak lanjut yang diperlukan

No Kegiatan Waktu Ruang Sasaran Metode Hasil yang


diharapkan
1. Secara Terlampir Srikandi Mahasiswa Ners Demonstrasi a. Mampu
bergantian melakukan
berperan koordinasi
menjadi seluruh kegiatan
Kepala ruang pelayanan
b. Mampu
mendesain
struktur
organisasi ruang
rawat
c. Mampu
menetapkan
jumlah tenaga
perawat yang
dibutuhkan
d. Mampu
mengadakan
pertemuan
berkala dalam
rangka
komunikasi,

24
informasi dan
edukasi
e. Mampu menilai
kerja perawat
primer dan
asosiet
2. Secara Terlampir Srikandi Mahasiswa Ners Demonstrasi a. Mampu mengkaji
bergantian secara
berperan menyeluruh
menjadi kondisi pasien
perawat primer yang menjadi
tanggung
jawabnya
b. Mampu
menganalisis data
dan merumuskan
diagnosa
keperawatan
c. Mampu membuat
rencana tindakan
keperawatan
secara rasional
d. Mendokumentasi
kan asuhan
keperawatan
dengan benar
e. Memantau dan
memberikan
bimbingan
kepada perawat
asosiet
3. Secara Terlampir Srikandi Mahasiswa Ners Demonstrasi a. Mampu
bergantian mengerjakan
berperan tindakan-tindakan
menjadi keperawatan yang
perawat disusun perawat
asosiet primer
b. Melakukan
pemantauan
respon pasien
terhadap tindakan
keperawatan yang
telah diberikan
4. Konferen Terlampir Srikandi Mahasiswa Ners Demonstrasi a. Mampu
mengidentifikasi
masalah-masalah
pasien
b. Mampu
merencanakan
asuhan dan
evaluasihasil

25
c. Mempersiapkanha
l-halyang
akanditemuidilapa
ngan
d. Memberikan
kesempatanuntuk
berdiskusi
tentangkeadaan
pasien
5. Ronde Terlampir Srikandi Mahasiswa Ners Demonstrasi Mampu
keperawatan mengatasimasalah
keperawatanklien

Tabel kegiatan role play manajemen keperawatan di bangsal Srikandi


Tabel Jadwal Konferen dan Ronde Kasus
Mahasiswa Program Profesi Ners UMS
Bangsal Srikandi RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta

22 Februari – 3 Maret 2021


No FEBRUARI - MARET 2021
NAMA
22 23 24 25 26 27 1 2 3
1 Nur Eliyun
2 Astantika Afri A
3 Aulia Ulfa
4 Ricy Fatmala Sary
5 Dewi Nur Fatimah
6 Shara Oktavia
7 Siti Mutiah
8 Bela Arfitasari
9 Sakila Indah Mawarni

Keterangan : Kepala Ruang


: Katim I
: Katim II
: Perawat Asosiet

26
B. Hasil Kegiatan
Telah dilakukan kegiatan pre dan post conference serta ronde keperawatan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan dimana masing-masing mahasiswa berperan sebagai kepala
ruang, katim, dan perawat asosiet secara bergantian. Adapun tugas serta masing-masing
sebagai berikut:
a. Pre conference
1) Kepala ruangan
Uraian kegiatan :
a) Pembukaan
- Salam (assalamualaikum)
- Alhamdulillah, pada pagi ini Senin, 22 Februari 2021 kita dapat
berkumpul dalam rangka kegiatan pre conference yang bertujuan untuk
mengevaluasi rencana tindakan keperawatan yang akan kita lakukan
pada satu shift pagi ini. Saya hari ini yang akan memimpin conferen.
- Sebelum memulai konferen pagi ini mari kita sama-sama mengucapkan
basmalah
b) Isi
- Baiklah semua perawat shift pagi ini sudah lengkap ya, berjumlah 9
orang
- Kemudian untuk jumlah pasien kita hari ini berjumlah 18 orang, dengan
tingkat ketergantungan : seluruhnya Minimal Care
- Dalam pelayanan ini kita mempunyai 2 orang ketua tim
- Ka. Tim I akan dipimpin oleh ...........
Jumlah pasien Tim I pagi ini berjumlah 9 orang minimal care semua
Pagi ini perawat pelaksana yang di butuhkan di Tim I sebanyak 3 Orang
yaitu perawat ................
- Ka. Tim II : ................
Jumlah pasien Tim II pagi ini berjumlah 9 Orang
Pagi ini perawat pelaksana yang di butuhkan di Tim II sebanyak 3
Orang yaitu perawat ....................

27
- Untuk mengetahui lebih jelasnya saya persilahkan kepada Tim I untuk
menyampaikan keadaan klien dan menjelaskan rencana kegiatannya.
- Terima kasih pada Ka Tim I sekarang saya persilahkan pada Ka. Tim II
- Karu menyampaikan rencana kegiatan yang perlu ditambahkan
c) Penutup
- Demikianlah jadwal kegiatan kita hari ini, mohon kerjasamanya
- Untuk memulai aktivitas pagi ini marilah kita berdoa agar kegiatan kita
di ridoi allah SWT
- Selamat bekerja dan assalamualaikum wr.wb
2) Ketua tim I
Uraian kegiatan :
a) Terimakasih pada Karu, saya sebagai Ka. Tim I pagi ini akan
menyampaikan jumlah pasien kita di Tim I adalah 9 Orang, dengan
Minimal Care semua
b) Perawat Pelaksana I : dengan pasien Ny. S Hari rawat ke 12
Keluhan pasien hari ini : masih bingung, verbal seperlunya, ADL dengan
motivasi
DS : pasien mengatakan ingin segera pulang
DO : pasien mondar-mandir, bicara sendiri, bingung, Kontak mata kurang
(< 3 detik)
Dx Kep : gangguan persepsi sensori halusinasi
Rencana Keperawatan: pasien hari akan dilakukan terapi komunikasi
terapeutik presenting reality, Ketika diajak berbicara, mata pasien
sering menatap ke satu arah
c) Perawat Pelaksana II : dengan pasien Ny. J Hari rawat ke 25
Keluhan pasien hari ini :
DS : pasien mengatakan tidak mau diajak bicara
DO : pasien menghindar, verbal kacau, gelisah dan mudah marah, ADL
dengan motivasi
Dx Kep : resiko prilaku kekerasan

28
Rencana Keperawatan: pertahankan lingkungan tetap aman dan lakukan
restrain jika diperlukan
d) Perawat Pelaksana III : pasien Ny. T Hari rawat ke 2
Keluhan pasien hari ini :
DS : Pasien mengatakan lebih suka sendiri, Pasien mengatakan tidak suka
ngobrol, Pasien menolak ketika diajak untuk rehabilitasi dan TAK
DO : Pasien lebih sering menyendiri tiduran di kamar atau di halaman
belakang bangsal, Pasien tidak suka mengobrol lama, jika sudah agak
lama pasien langsung ingin mengakhiri obrolan.
Dx Kep : gangguan interaksi sosial
Rencana Keperawatan: Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dan
hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
e) Demikianlah laporan dari Ka. Tim I, saya kembalikan kepada Karu
3) Ketua tim II
Uraian kegiatan :
Terimakasih pada Karu, saya sebagai Ka. Tim II pagi ini akan menyampaikan
jumlah pasien kita di Tim II adalah 9 Orang, dengan Minimal Care semua
a) Perawat Pelaksana III : Ny. T Hari rawat ke 2
Keluhan pasien hari ini :
DS : Pasien mengatakan lebih suka sendiri, Pasien mengatakan tidak suka
ngobrol, Pasien menolak ketika diajak untuk rehabilitasi dan TAK
DO : Pasien lebih sering menyendiri tiduran di kamar atau di halaman
belakang bangsal, Pasien tidak suka mengobrol lama, jika sudah agak
lama pasien langsung ingin mengakhiri obrolan.
Dx Kep : gangguan interaksi sosial
Rencana Keperawatan: Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
orang lain, Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang
lain
b) Perawat Pelaksana II : dengan pasien Ny. A Hari rawat ke 12
Keluhan pasien hari ini : masih bingung, verbal seperlunya, ADL dengan
motivasi

29
DS : pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengatakan
kalau ingin membunuhnya
DO : pasien mondar-mandir, bicara sendiri, bingung, Kontak mata kurang
(< 3 detik), pasien tampak gelisah
Dx Kep : gangguan persepsi sensori halusinasi
Rencana Keperawatan: pasien hari akan dilakukan terapi komunikasi
terapeutik presenting reality, ajarkan cara mengontrol halusinasi
c) Perawat Pelaksana III : dengan pasien Ny. H Hari rawat ke 17
Keluhan pasien hari ini :
DS : pasien mengatakan bahwa dia bekerja selama 1 tahun tetapi tidak digaji
DO : pasien menghindar, verbal kacau, gelisah dan mudah marah
Dx Kep : resiko prilaku kekerasan
Rencana Keperawatan: pertahankan lingkungan tetap aman dan lakukan
restrain jika diperlukan
d) Demikianlah laporan dari Ka. Tim II dan di kembalikan kepada Karu
b. Post conference
1) Kepala ruangan
Uraian kegiatan :
a) Pembukaan
- Salam (assalamualaikum)
- Alhamdulillah, pada siang ini Senin, 22 Februari 2021 kita dapat
berkumpul dalam rangka kegiatan pos conference yang bertujuan untuk
mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah kita lakukan pada satu
shift pagi tadi. Saya hari ini yang akan memimpin conferen.
- Sebelum memulai konferen pagi ini mari kita sama-sama mengucapkan
basmalah
b) Isi
- Baiklah semua perawat sudah lengkap ya, berjumlah 9 orang
- Kemudian untuk jumlah pasien kita siang ini berjumlah 18 orang, dengan
tingkat ketergantungan : seluruhnya Minimal Care. Tidak ada
penambahan pasien sejak pagi tadi

30
- Ka. Tim I silahkan melaporkan evaluasi tindakan selama 1 shift ini
- Terima kasih pada Ka. Tim I sekarang saya persilahkan pada Ka. Tim II
- Karu menyampaikan evaluasi kegiatan dan rencana tindakan yang perlu
ditambahkan
c) Penutup
- Demikianlah evaluasi jadwal kegiatan kita hari ini, terimakasih atas
kerjasamanya
- Untuk mengakhiri aktivitas siang ini marilah kita berdoa agar kegiatan
kita di ridoi allah SWT
- Selamat istirahat dan assalamualaikum wr.wb
2) Ketua tim
Uraian kegiatan :
Terimakasih pada Karu, saya sebagai Ka. Tim hari ini akan menyampaikan
evaluasi tindakan yang sudah dilakukan. Hari ini untuk tim tidak ada
penambahan pasien, beberapa sudah dilakukan rehab. Untuk lebih jelasnya akan
disampaikan oleh para perawat asosiet.
a) Perawat Pelaksana I :
Terimakasih kepada Ka Tim. Saya hari ini bertanggung jawab atas 3 pasien.
Pasien Ny. S hari ini sudah dilakukan tindakan sesuai rencana tadi pagi,
namun rehab tidak bisa dilakukan karena dari mahasiswa Profesi Ners UMS
ada kegiatan TAK.
Kondisi pasien saat ini masih bingung, verbal seperlunya, ADL dengan
motivasi, pasien mengatakan ingin segera pulang
b) Perawat Pelaksana II :
Terimakasih kepada Ka Tim. Saya hari ini bertanggung jawab atas 3 pasien.
Pasien Ny. J hari ini sudah dilakukan restrain dan dipindahkan ke ruang
Sembodro. Kondisi pasien sebelum dipindahkan verbal kacau dan menangis
terus-menerus.
c) Perawat Pelaksana III :
Terimakasih kepada Katim. Hari ini saya mengelola 3 pasien.
Pasien Ny. A masih suka menyendiri tiduran di kamar atau halaman bangsal

31
dan tidak pernah ngobrol dengan pasien lain, verbal seperlunya. Demikian
laporan pasien kelolaan saya, saya kembalikan ke tim.
d) Ketua Tim:
Demikian laporan evaluasi pasien kelolaan hari ini dari Tim. Saya
kembalikan ke Kepala Ruang.
c. Ronde keperawatan
KATIM : “Baiklah perawat A, hari ini saya akan mengevaluasi dan melihat kinerja
anda, apa saja yang sudah anda lakukan di pagi hari ini, kita akan mengevaluasi
perkembangan pasien ibu X.”
PA : “Baik ibu, saya akan melaporkan perkembangan ibu X hari ini.”
PA :“Assalamualaikum ibu X selamat pagi, hari ini saya akan
melaporkan perkembangan keadaan ibu.”

Ibu X usia 25 tahun dengan diagnosa F 20.3 atau skizofrenia tak terinci dengan
klasifikasi selfcare dan hari ini adalah hari ke 6 pasien dirawat
Penyebab klien dibawa ke RS karena halusinasi dan depresi yang disebabkan karena
bercerai dengan suaminya dan merasa takut akan hak asuh anak yang akan jatuh ke
tangan suaminya.
Tanda gejala pada saat ini ibu X masih sering menangis dan ingin segera pulang
bertemu anaknya, TD : 120/80 mmHg, RR 24x/menit, N : 80 x/menit, S : 36,6 oC .
Terapi kolaborasi yang didapatkan adalah Risperidone 2 x 2 mg, CPZ 1 x 1 mg, dan
THP 2 x 2 mg.
Diagnosa keperawatan yang ditegakkan gangguan persepsi sensori dan koping tidak
efektif.
Intervensi yang ditentukan adalah lakukan komunikasi terapeutik, latih senam,
monitor TTV
Implementasi yang sudah dilakukan melakukan komunikasi terapeutik, melatih
senam, dan memonitor TTV.
Program selanjutnya setelah makan siang klien akan diberikan terapi pengobatan.
Sekian laporan terkait kondisi perkembangan ibu X hari ini.

KATIM : “ Ibu X apakah tadi pagi melakukan senam pagi ?”

32
Ibu X : “ Iya bu tadi pagi”.
PA : “ Baiklah ibu X, apakah ada yang ditanyakan ?.”
Ibu X : “ Tidak ada bu.”
KATIM : ” Bagus sekali perawat A, sudah melaporkan perkembangan ibu X
dengan detail dan baik, saya cukupkan sampai disini.”
PA : ”Baik Ibu X, selamat beristirahat kembali semoga cepat sembuh,
kami permisi dulu.”

33
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi kegiatan khususnya diruangan Srikandi dapat disimpulkan bahwa
praktik manajemen keperawatan yang dilakukan selama 3 minggu dan bersamaan dengan
stase praktik jiwa berjalan dengan baik. Dari hasil pengkajian awal dan pemecahan
masalah berdasarkan temuan yang ditemukan memang mengalami sedikit kendala saat
proses pelaksanaan karena memang keterbatasan waktu. Sehingga proses pengkajian
diawal pun tidak bisa detail sehingga masalah yang ditemukan juga tidak maksimal.
Tapi melihat memang dalam manajemen keperawatan pentingnya pre conference dan
post conference serta ronde keperawatan, sehingga kelompok mengangkat masalah
tersebut untuk diatasi. Namun dilapangan memang melihat ada beberapa masalah lain
yang belum teratasi dikarenakan keterbatasan waktu yang ada, sehingga pelatihan
manajerial pre conference, post conference serta ronde keperawatan tidak bisa
dilaksanakan, tetapi mahasiwa ums memberikan buku saku sebagai pedoman
preconference ,post conference serta ronde keperawatan yang bisa digunakan sebagai
acuan dalam melakukan preconference,postconference serta ronde keperawatan disetiap
ruangan.
B. Saran
Melihat keterbatasan waktu yang dimiliki, serta kemampuan mahasiswa praktikan dalam
menyelesaikan masalah . diharapkan masalah yang belum teratasi bisa mendapat
perhatian khusus dari pihak rumah sakit untuk mengevaluasi bersama terutama tentang
ketenagaan perawat, khsusunya yang kami kaji diruangan skrikandi, ketidakseimbangan
jumlah tenaga perawat dengan jumlah pasien yang dirawat membuat beban kerja perawat
lebih besar sehingga dapat menyebabkan kurang maksimalnya pelayanan asuhan yang
diberikan.

34
Lampiran 1

LAPORAN KEGIATAN CONFERENCE


PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

TEMPAT PRAKTIK : RSJD dr. Arif Zainudin RUANG


: Srikandi
HARI/TANGGAL : Senin, 22 Februari 2021 PEMIMPIN
KONFERENSI :
A. Kegiatan

Permasalahan
1. Perawat sudah membuat rencana kegiatan untuk setiap harinya namun belum terdapat
rencana kegiatan harian yang baku karena untuk catatan harian menyesuaikan dengan
kegiatan perharinya yang dapat berubah sewaktu-waktu
2. Berdasarkan penghitungan dengan rumus douglas, jumlah tenaga perawat yang
dibutuhkan dalam 1 shift pagi dengan jumlah pasien 19 orang adalah 5 perawat
sedangkan jumlah perawat yang tersedia sebanyak 9 orang.
3. Mahasiswa keperawatan yang praktik di ruang Srikandi cukup banyak yaitu sekitar 16
orang dalam satu shift pagi
4. Pendokumentasian secara umum telah dilakukan dengan baik sesuai format, telah dicatat
dengan jelas namun masih ditemukan adanya dokumentasi pada evaluasi belum
mencantumkan jam
5. Pre conference tidak dilakukan khusus di ruang conference
6. Handuk yang digunakan untuk mandi masih sangat kurang
7. Belum dilakukan ronde kasus/ronde keperawatan
Pemecahan masalah
1. Membuat rencana kegiatan perlu ditingkatkan dan didokumentasikan secara tepat
2. Jumlah tenaga perawat harus disesuaikan dengan jumlah pasien yang ada. Struktur
organisasi ruang rawat dibuat oleh karu
3. Membuat jadwal dinas jaga mahasiswa harus disesuaikan dengan jumlah pasien yang ada
supaya menghindari kerumunan

35
Lampiran 2

KEGIATAN PRESENTASI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PENGKAJIAN AWAL KELOMPOK C (SRIKANDI)

36
KEGIATAN PRE & POST CONFERENCE

37
KEGIATAN PRE & POST CONFERENCE

KEGIATAN PRE & CONFERENCE

Adapun untuk ronde keperawatan tidak dilakukan dokumentasi karena aturan diruangan
untuk menjaga privasi pasien.
KEGIATAN PRE & POST CONFERENCE
Bersama kepala ruangan dan perawat primer

38
KEGIATAN PRE & POST CONFERENCE

Lampiran 3
PEDOMAN EVALUASI PRAKTIK KONFERENSI
KEPALA RUANG

39
Nama : ………………………………… Ruang : ……………………….

No Variabel Penilaian Nilai


1 2 3 4
1. Membuka dengan salam

2. Memimpin doa
3. Meminta salah satu staf untuk membacakan salah satu
prosedur perawat-pasien safety (contoh: cuci tangan, injury
prevention)
4. Menyampaikan kuantitas (jumlah) dan kualifikasi staf
keperawatan yang bertugas saat ini
5. Menyampaikan jumlah dan hasil klasifikasi pasien di ruang
dinas hari ini
6. Mengumumkan dan membagi tim berdasar no 4
7. Menyampaikan trend dan isu keperawatan yang
penting
8. Memberi kesempatan sharing
9. Menjelaskan hasil ringkasan konferensi keperawatan hari
ini
10. Menutup konferensi

Keterangan:

Centang angka 1, bila tidak dilakukan


Centang angka 2, bila komponen dilakukan tetapi isi kurang sesuai, komunikasi kurang jelas
Centang angka 3, bila dilakukan pada tisp komponen konferensi dengan isi dan komunikasi yang jelas Centang
angka 4, Bila melakukan konferensi dengan isi dan komunikasi jelas serta percara diri, menguasai
situasi

NILAI = Jumlah = … x 10 (max 100) = .........


40
Surakarta, …Februari 2021
Observer,

(……………………….)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCAPAIAN TUGAS “KETUA TIM”


SAAT SUPERVISI DENGAN RONDE KASUS

40
No Kegiatan Check list

Ya Tidak
1
Membuka aktifitas Supervisi

2 Mendampingi peserta ronde/staf yang disupervisi di dekat


pasien

3 Mendengarkan laporan staf ketika ronde

4 Memberikan reinforcement atau giving rekognition atas


kinerja staf

5 Memvalidasi kondisi pasien yang dilaporkan staf

6 Menyampaikan isu baru terkait kasus yang dirondekan staf

7 Mengintregasikan kasus dengan konsep dan menjelaskan pada


staf

8 Menjelaskan secara ilmiah tentang proses keperawatan pada


kasus setelah validasi ke pasien di ruang diskusi

9 Kemampuan mengendalikan emosi

10 Menutup aktifitas supervisi

Surakarta, ……./…../2021

Observer

(………………….)

PEDOMAN EVALUASI PRAKTIK RONDE KASUS


KEPERAWATAN

41
Nama : ………………………………… Ruang : ……………………….
No Variabel Penilaian Nilai
1 2 3 4
1. Membina hubungan percaya dengan pasien
dan keluarga (menyapa, making observation

2. Membuka percakapan dengan ketua tim


3. Menyampaikan data demografi pasien
4. Menyampaikan diagnosa medis dan
klasifikasi pasien hari ini
5. Menyampaikan riwayat sakit pasien
6. Menyampaikan tanda dan gejala yang
dialami pasien saat ini
7. Menyampaikan hasil klasifikasi pasien
8. Menyampaikan terapi kolaborasi yang
diprogramkan pada pasien
9. Menyampaikan daftar diagnosa
keperawatan yang telah ditegakan oleh
ketua tim
10. Menyampaikan tindakan dan evaluasi
keperawatan yang sudah dilakukan
11. Menutup dengan berpamitan pada pasien
setelah diberi pengarahan oleh ketua tim

Keterangan:
Centang angka 1, bila tidak dilakukan
Centang angka 2, bila komponen dilakukan tetapi isi kurang sesuai, komunikasi kurang jelas
Centang angka 3, bila dilakukan pada tisp komponen ronde kasus dengan isi dan komunikasi yang jelas
Centang angka 4, Bila melakukan ronde kasus dengan isi dan komunikasi jelas serta percara diri, menguasai
situasi

NILAI = Jumlah = … x 10 (max 100) = .........


44

Surakarta, … Februari 2021


Observer,

(……………………….)

Lampiran Tugas Individu dalam Kelompok

42
Nama Tugas
Nur Eliyun Pengkajian jumlah dan klasifikasi pasien diruangan
Astantika Afri A. Pengkajian kegiatan manajemen pelayanan dan askep (conference
dan ronde kasus) dan power point
Aulia Ulfa Pengkajian sarana dan prasarana diruangan dan power point
Ricy Fatmala Sari Pengkajian jumlah dan klasifikasi pasien diruangan, penyususnan
laporan dan presentasi
Dewi Nur Fatimah Informasi hasil kepuasan pasien tingkat ruang tahun 2021
Shara Oktavia Pengkajian kegiatan manajemen pelayanan (conference dan ronde
kasus) dan penyusunan laporan
Siti Mutiah Pengkajian sarana dan prasarana diruangan
Bela Arfitasari Pengkajian dan jumlah klasifikasi staf di setiap ruangan
Sakila Indah Mawarni Informasi hasil kepuasan pasien tingkat ruang tahun 2021
KELOMPOK LAPORAN AKHIR

43
DAFTAR PUSTAKA

Supratman, 2020. Buku Pedoman Praktik Profesi Ners. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rekapitulasi rekam medis bulan November - Januari 2021

https://rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/sejarah/

44

Anda mungkin juga menyukai