Analisis Jurnal
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Praktik Klinik
Stase keperawatan jiwa
Disusun Oleh :
ABSTRACT
Structured summary 2.
INTRODUCTION
Rationale 3.
Objective 4. Pasien berusia antara 18 dan 65 tahun yang berjumlah 250 yang
sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit yang
berpartisipasi dan yang memberikan persetujuan tertulis untuk
berpartisipasi.
METHODS and
RESULTS
Procotol and 5.
registration
Wawancara dilakukan oleh perawat psikiatri, psikolog, mahasiswa
pascasarjana psikologi, dokter residen dan psikiater. Kecuali untuk
dua siswa, semua memiliki pengalaman klinis yang luas dan tidak
ada yang memiliki hubungan terapeutik atau hubungan lain
dengan pasien. Pewawancara menjalani pelatihan sistematis dan
pemeriksaan keandalan berturut-turut menggunakan wawancara
rekaman video. Wawancara dilakukan sesegera mungkin setelah
masuk ketika pasien dinyatakan memenuhi syarat untuk
berpartisipasi dalam wawancara dan telah memberikan
persetujuan tertulis.
Seorang psikolog berpengalaman (I. Skre), yang berikut ini
akan disebut sebagai ahli, telah mempelajari validitas dan
reliabilitas diagnosis psikiatri selama dua dekade [30,31]. Ahli
tersebut tidak dipekerjakan di rumah sakit yang berpartisipasi. Dia
menentukan diagnosis berdasarkan wawancara MINI PLUS dan
pemeriksaan retrospektif dari catatan pasien. Pakar itu tidak
mengetahui diagnosis rumah sakit.
Data items 11
I(intervention)
Dalam penelitian ini intervensi yang dilakukan adalah
Wawancara yang dilakukan oleh perawat psikiatri, psikolog,
mahasiswa pascasarjana psikologi, dokter residen dan psikiater.
Kecuali untuk dua siswa, semua memiliki pengalaman klinis yang
luas dan tidak ada yang memiliki hubungan terapeutik atau
hubungan lain dengan pasien.
C(comparation)
O(outcome)
Limitations / 14 S (Strenght) :
Analisa SWOT Wawancara diagnostik terstruktur dilakukan, dengan informasi
tambahan yang diambil dari catatan pasien.
Wawancara terstruktur terbukti lebih baik daripada penilaian
diagnostik tradisional tidak terstruktur, dan menggabungkan
wawancara terstruktur dengan tinjauan rekam medis
tampaknya menghasilkan diagnosis primer yang lebih akurat.
W (Weakness) :
Wawancara dilakukan melalui kolaborasi antara berbagai
profesi dan di antaranya satu psikiater.
O (Opportunity) :
Memberikan informasi pentingnya mendiagnosis gangguan
bipolar dengan benar harus ditekankan baik untuk tujuan
klinis, 7dministrative dan penelitian sehingga mengurangi
kesalahan penanganan pada pasien yang mengalami bipolar
dengan pasien stress.
Bisa dilanjutkan untuk penelitian terbaru
T (Threats) :
Penelitian ini belum bisa untuk diterapkan ditempat
pelayanan kesehatan karena mencerminkan praktik klinis di rumah
sakit di mana tidak semua diagnosis ditetapkan oleh psikiater dan
harus oleh seorang peneliti berpengalaman, PhD di bidang
psikologi klinis. Pentingnya mendiagnosis gangguan bipolar
dengan benar harus ditekankan baik untuk tujuan klinis,
administratif dan penelitian.