SKIZOFRENIA
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
aktivitas sosial, pekerjaan atau aktivitas penting lainnya. Menurut Riskesdas 2018,
gangguan Mental mempunyai persentase tertinggi untuk YLDs (Year Life with
masyarakat yang masih menganggap sebagai aib keluarga apabila salah seorang
yang lebih lama telah secara konsisten dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk bagi
individu dengan psikosis awal. Terdapat variasi yang luas dalam DUP di antara
1
2
pasien yang mencari pengobatan untuk skizofrenia. 2-3 Beberapa hasil penelitian
menunjukkan hubungan positif antara DUP yang lebih lama dengan hasil yang lebih
buruk, termasuk kemampuan neurokognitif, gejala yang lebih positif dan negatif,
tingkat fungsi sosial yang lebih rendah dan fungsi premorbid yang lebih buruk. 3
dalam psikiatri. Tinjauan sistematis dari 50 studi dari tahun 1921 hingga 2011
menunjukkan bahwa proporsi median Pasien yang pulih dari skizofrenia adalah
13,5% dan ini tidak berubah dari waktu ke waktu meskipun ada kemajuan dalam
mempengaruhi arah dan hasil dari pengobatan pasien skizofrenia, prediktor 2 tahun
hasil dalam studi di 10 negara WHO adalah usia, jenis kelamin, status perkawinan,
mode onset (akut atau berbahaya), durasi psikosis yang tidak diobati (DUP), fungsi
kendali klinis.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Duration of untreated psychosis (DUP) adalah masa atau waktu dari mulai
2.1.2 Epidemiologi
secara pasti. Hal ini berhubungan dengan tersedianya sarana atau prasarana
kesehatan mental disertai anggaran untuk kesehatan mental yang memadai dan juga
seperti jenis kelamin secara sosioekonomi sangat terbatas, walaupun pada beberapa
psychosis pada pasien dengan jenis kelamin pria, tidak bekerja dan dengan kelas
3
4
f. Pengobatan alternatif
g. Beban keuangan
i. Pasien menolak, anggota keluarga tidak tahu apa yang harus dilakukan
mental.
interval antara kontak pencarian bantuan pertama dan diterima oleh Early
skizofrenia
pencegahan.
antipsikotik, yang dengan sendirinya telah terkait dengan tingkat normal dopamin
di striatum. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa DUP yang lebih lama dapat
lanjut, penurunan konektivitas dengan beban working memory yang lebih tinggi ini
Hasil dari penelitian ini juga menyoroti hubungan fungsional normal antara
mendukung teori ini dan berimplikasi striatal gate yang memadai untuk efisiensi
frontostriatal yang utuh mungkin juga penting untuk fungsi working memori
dengan ventral striatum. Fungsi penghargaan dan rekrutmen terkait striatum dan
korteks prefrontal telah terbukti tumpul pada pasien dengan skizofrenia. Psikosis
yang tidak diobati dapat mempengaruhi pemrosesan penghargaan dan secara luas
lebih buruk.9
dan pengaruh genetik yang berbeda, mereka mengindeks entitas biologis yang
7
prefrontal dan insular medial dapat dikaitkan dengan peradangan otak, yang telah
ditemukan pada tahap awal skizofrenia dan mungkin merupakan hasil dari
pengurangan global dan fokal, hipodensitas, dan defisit pada mielin dan mikroglia
meningkat sebesar 0,4% per minggu DUP di berbagai Nilai DUP (Gambar 2.1).
menemukan korelasi terbalik antara DUP dan volume hippocampal. Durasi psikosis
yang tidak diobati tidak secara independen terkait dengan hippocampal volumetric
integrity dasar dalam sampel penelitian, tetapi DUP berinteraksi dengan genotipe
BDNF, NOS1, COMT, dan ZNF804A dan dengan 2 biomarker serum inflamasi
Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang signifikan antara DUP yang
lebih panjang dan volume hippocampus keseluruhan yang lebih kecil, serta CA1,
ML, subiculum, presubiculum, dan ekor. Temuan ini konsisten dengan temuan dari
Goff et al.31 yang melaporkan bahwa, dalam FEP, DUP yang lebih lama dikaitkan
antipsikotik, menunjukkan efek DUP yang terus-menerus pada struktur otak. Hasil
ini konsisten dengan bukti dari efek DUP yang merusak pada struktur otak lainnya.
9
memori, studi yang lain menemukan hubungan antara subregion hippocampus dan
fungsi kognitif dalam risiko tinggi dan skizofrenia. Secara keseluruhan data ini
hippocampus subbidang terkait dengan hasil yang lebih buruk pada pasien First
Episode Psychosis.12
a. Gejala positif,
Gejala positif adalah gejala yang muncul dan biasanya dapat diamati. Ini
adalah gejala yang terkait dengan episode psikotik akut dan terutama
b. Gejala negatif,
c. Gejala Kognitif,
Gejala kognitif dari skizofrenia mungkin saja tidak terlihat terutama pada
kurang dari 5 tahun, telah melaporkan bahwa DUP yang lebih lama dikaitkan
dengan gejala positif dan negatif yang lebih parah, tingkat remisi yang lebih rendah,
pengurangan fungsi global dan sosial dan peningkatan kecemasan sosial, atrofi
yang tidak diobati dapat menjadi substansial, tetapi mekanisme yang mendasari
Dalam suatu penelitian meta analisis didapatkan bahwa DUP yang lebih
lama dikaitkan dengan gejala negatif yang lebih parah pada presentasi pertama bisa
menjadi hasil dari gejala negatif yang mendahului timbulnya psikosis, yang
pengobatan.14
muncul sebagai konsekuensi dari psikosis aktif yang tidak diobati pada tahun-tahun
awal penyakit. Hipotesis neurotoksisitas menunjukkan bahwa DUP yang lebih lama
dapat menyebabkan perubahan otak struktural dan defisit kognitif pada FEP. Secara
umum, DUP tidak memiliki dampak signifikan pada tingkat keparahan gangguan
11
Secara umum, temuan ini tidak mendukung gagasan bahwa DUP memiliki efek
gangguan psikotik. Sementara DUP yang lebih lama tidak terkait dengan defisit
kognitif global yang lebih parah di FEP, orang mungkin berpendapat bahwa
periode prodromal. DUP yang lebih lama mungkin menjadi penanda keparahan
prognosis yang buruk, daripada menjadi penyebab hasil yang buruk pada gangguan
prefrontal dan peningkatan kinerja dalam keterampilan fungsi eksekutif yang paling
maju berlanjut hingga pertengahan dua puluhan. Oleh karena itu, gangguan akuisisi
paling jelas untuk fungsi eksekutif lanjutan di tahun-tahun sebelum episode pertama
psikosis. Juga, efek dari gejala psikotik prodromal yang sedang berlangsung (yaitu,
eksekutif lanjutan. Di sisi lain, diagnosis mungkin berpotensi memiliki efek pada
skizofrenia episode pertama. Hubungan yang lemah antara DUP dan neurokognisi
dalam FEP juga dapat dijelaskan oleh heterogenitas etiologis potensial defisit
Implikasi klinis yang mungkin dari temuan metaanalisis saat ini adalah bahwa
kognitif, karena gejala psikotik dalam FEP tampaknya sebagian besar tidak terkait
waktu antara timbulnya gejala psikotik, dan inisiasi pengobatan. Oleh karena itu,
untuk mengukur DUP seseorang harus mengidentifikasi dua titik waktu yang
terpisah, yaitu : onset psikosis dan onset pengobatan (gambar 2.2). Namun,
operasionalisasi titik waktu ini sangat bervariasi Misalnya, onset DUP telah
faktual, termasuk gejala positif, negatif dan afektif, rangkaian gejala positif, atau
perilaku motorik katatonik, atau perubahan perilaku yang terlihat pertama kali.
dan/atau tidak terbatas pada saat-saat singkat. Titik akhir DUP, yang berarti
pertama yang efektif, pengobatan pertama dengan antipsikotik, rawat inap psikiatri
pertama , atau titik masuk studi Lainnya telah mengadopsi kriteria yang lebih ketat
seperti antipsikotik yang diberikan selama periode waktu tertentu, dan pada dosis
Duration untreated psychosis yang lebih lama dikaitkan dengan hasil yang
lebih buruk untuk orang dengan episode pertama psikosis, termasuk gejala positif
dan negatif yang lebih buruk, tingkat remisi yang lebih rendah, kognisi sosial yang
lebih buruk dan gangguan kognitif. Selain manfaat klinis, fungsional dan kognitif,
psikosis, seperti isolasi sosial, pengangguran, tuna wisma dan dapat mengurangi
menyakiti diri sendiri yang disengaja, dan kekerasan terhadap orang lain.17
kasus First Episode Psikosis seperti dokter umum, layanan penyedia jasa, dan
14
penyedia layanan kesehatan primer dan pendidikan publik, program deteksi dini
yang mengidentifikasi pasien FEP atau mereka yang berisiko klinis tinggi untuk
buletin atau brosur, tim intervensi masyarakat dan kegiatan, serta situs web dan
hotline telepon.17
didapatkan hasil penurunan DUP yang signifikan, semula rata – rata 114 minggu
menjadi rata – rata 26 minggu. Hal ini dapat menjadi salah satu bukti bahwa DUP
dapat dikurangi melalui upaya pendidikan yang efektif, yang ditujukan kepada
masyarakat, sekolah dan profesi profesi yang ada yang diharapkan dapat mengubah
SIMPULAN
waktu antara timbulnya gejala psikotik, dan inisiasi pengobatan. DUP menjadi
salah satu factor penentu prognosa pasien skizofrenia, DUP yang lebih lama telah
secara konsisten dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk bagi individu dengan
psikosis awal. Terdapat berbagai faktor penyebab lama nya DUP. Integrasi program
terkait kesehatan mental melalui kerja sama lintas sektor diharapkan dapat
mengurangi waktu dari DUP sehingga perbaikan kondisi dari pasien skizofrenia
15
BAB IV
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Pasien seorang laki-laki (Tn.R), anak kedua dari tiga bersaudara, berusia 35 tahun,
belum menikah, beragama Islam, pasien tinggal sendiri, pasien tidak bekerja,
Keluhan Utama
Gelisah
mengamuk, merusak perabotan di rumah. Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
pasien terlihat semakin gelisah, terlihat bicara dan tertawa sendiri, mondar-mandir
dan juga pasien memukul adiknya. Pasien sulit tidur, makan minum sedikit dan
Pasien sakit sejak 6 tahun yang lalu, dan belum pernah berobat.
Pemeriksaan Fisik
16
17
Pemeriksaan Psikiatri
Diagnosis Multiaksial
Axis 1 : Skizofrenia
Axis 5 : Moderate
Injeksi Zyprexa i.m 1x1, jika 3 jam masih gelisah, injeksi ulang, maksimal 3x
pemberian.
18
Lorazepam 2 mg 0-0-1
19
Rawat
bingung, semua
T : 120/80 mmHg, N : 98 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
pertanyaan
36℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Olanzapine 10mg 0-0-2
dijawab dengan
1. Penampilan : Kontak ada , rapport kurang adekuat,
‘salamet’ Axis 4 Support System Divalproat ER 250mg 1-0-0
roman muka bingung, tingkah laku hipoaktif.,
Axis 5 : GAF saat ini 20-11 Lorazepam 2 mg 0-0-1 prn
decorum cukup
bila tidak tidur
2. Bicara : kemiskinan isi bicara, artikulasi kadang
dinilai
6. Tilikan 1, PANNS EC : 15
20
tampak bingung
T : 130/100 mmHg, N : 100 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
36,4℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Olanzapine 10mg 0-0-1
dinilai
Tilikan 1, PANNS EC : 15
bingung, hanya
T : 102/69 mmHg, N : 84 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
menjawab
36℃
21
pertanyaan 1. Penampilan : Kontak ada , rapport adekuat, roman Axis 3 : Tidak ada diagnose Olanzapine 10mg 0-0-1
6. Tilikan 1, PANNS EC : 10
pasien tampak
T : 121/86 mmHg, N : 100 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
bingung,
36,3℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Haloperidol 5 mg 2x1
banyak bicara
1. Penampilan : Kontak ada , rapport adekuat, roman
namun sulit Axis 4 : Support System Divalproat ER 250mg 1-0-0
muka bingung, tingkah laku hipoaktif., decorum
dimengerti
Axis 5 : GAF saat ini 20-11 ECT ke 1
cukup
22
6. Tilikan 1, PANNS EC : 10
tampak
T : 120/80 mmHg, N : 100 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
bingung,
36℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Haloperidol 5 mg 2x1
sesekali terlihat
1. Penampilan : Kontak ada , rapport adekuat, roman
berbicara Axis 4 : Support System Divalproat ER 250mg 1-0-0
muka bingung, tingkah laku hipoaktif., decorum
sendiri
Axis 5 : GAF saat ini 20-11
cukup
6. Tilikan 1, PANNS EC : 10
pasien masih
T : 103/67 mmHg, N : 84 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
tampak bingung
36,3℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Haloperidol 5 mg 3x1
ECT ke 2
2. Bicara : mutisme
6. Tilikan 1, PANNS EC : 15
24
bingung
T : 134/87 mmHg, N :100 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
36,3℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Haloperidol 5 mg 3x1
2. Bicara : mutisme
6. Tilikan 1, PANNS EC : 15
menunduk dan
T : 122/75 mmHg, N : 95 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
sesekali
36℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Haloperidol 5 mg 3x1
menjawab
1. Penampilan : Kontak ada , rapport tidak adekuat, Axis 5 : GAF saat ini 20-11 Divalproat ER 250mg 1-0-0
6. Tilikan 1, PANNS EC : 15
30-11-2021 20 Post ECT, hari Tanda Vital : Axis 1 : Skizofrenia Observasi TTV
ini baik
T : 105/59 mmHg, N : 71 x/menit, R : 20 x/menit, S : Axis 2 : Belum ada diagnose Observasi EPS
36,4℃
Axis 3 : Tidak ada diagnose Haloperidol 5 mg 3x1
ECT ke 3
2. Bicara : spontan, produktivitas cukup, volume pelan
26
6. Tilikan 1, PANNS EC : 15
27
Pembahasan
Pada pasien ini didapatkan Duration untreated psychosis selama 6 tahun. Pasien tidak
pernah dibawa berobat, baik ke dokter ataupun ke pengobatan alternatif. Selama masa
Studi menyatakan bahwa DUP yang lebih lama dikaitkan dengan gejala positif dan
negatif yang lebih parah, tingkat remisi yang lebih rendah, pengurangan fungsi global dan
sosial dan peningkatan kecemasan sosial, atrofi hippocampal dan perubahan struktur di otak.
Oleh karena itu diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat mengurangi lama DUP
2019:12.
2. Qin H, Zhang J, Wang Z, et al. Duration of untreated psychosis and clinical outcomes
2014;26(1):42-48. doi:10.3969/j.issn.1002-0829.2014.01
3. Ran MS, Xiao Y, Chui CHK, et al. Duration of untreated psychosis (DUP) and outcome
of people with schizophrenia in rural China: 14-year follow-up study. Psychiatry Res.
2018;267(June):340-345. doi:10.1016/j.psychres.2018.06.043
doi:10.3389/fpsyt.2018.00039
5. Sullivan SA, Carroll R, Peters TJ, et al. Duration of untreated psychosis and clinical
6. Takizawa N, Melle I, Barrett EA, Nerhus M, Ottesen AA. The Influence of Mental
7. doi:10.1111/eip.12519
28
29
64. doi:10.1192/bjp.bp.112.125500
2017;176(1):100–106. doi:10.1016/j.bpsc.2019.01.007.Association
10. Maximo JO, Nelson EA, Armstrong WP, Kraguljac N V., Lahti AC. Duration of
11. Goff DC, Zeng B, Ardekani BA, et al. Association of hippocampal atrophy with duration
doi:10.1001/jamapsychiatry.2017.4595
12. Briend F, Nelson EA, Maximo O, Armstrong WP, Kraguljac N V., Lahti AC.
13. Stone WS, Phillips MR, Cai B, et al. Association between the Duration of Untreated
2020;77(11):1116-1126. doi:10.1001/jamapsychiatry.2020.1619
14. Howes OD, Whitehurst T, Shatalina E, et al. The clinical significance of duration of
15. Bora E, Yalincetin B, Akdede BB, Alptekin K. Duration of untreated psychosis and
10. doi:10.1016/j.schres.2017.06.021
17. Oliver D, Davies C, Crossland G, et al. Can we reduce the duration of untreated
18. Johannessen JO, McGlashan TH, Larsen TK, et al. Early detection strategies for
doi:10.1016/S0920-9964(01)00237-7