PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendapat yang menyatakan penyakit jiwa itu identik dengan gila adalah
mindset yang keliru turun menurun di masyarakat. Akibatnya masyarakat
acapkali memandang sebelah mata para dokter spesialis jiwa karena menurut
mereka kaum dokter ini adalah mereka yang kurang kerjaan karena menangani
orang yang tidak waras otaknya. Yang termasuk penyakit jiwa itu sangat
banyak, menurut buku pegangan untuk diagnosa bagi dokter spesialis jiwa
Indonesia yaitu Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
(PPDGJ), penyakit jiwa dibagi dalam 10 kelompok besar yang masing-masing
kelompok terdiri atas begitu banyak jenis gangguan jiwa. Jadi tidak heran jika
penyakit seperti berikut termasuk diurusi spesialis jiwa : dementia (pikun
patologis),skizofrenia dan variannya (istilah kasarnya = orang gila), depresi,
manik, narkoba dan alkoholisme, kecemasan, anorexia nervosa -bulimia,
autisme, gangguan kepribadian,penyimpangan seksual dll.
1
organik yang nyata padas struktur otak misalnya pada demensia. Jadi tidak
benar bila dikatakan semua orang yang menderita gangguan jiwa berarti ada
sesuatu yang rusak di otaknya. Pada kebanyakan kasus malah faktor
perkembangang psikologis dan sosial memegang peranan yang lebih krusial.
Misalnya mereka yang gemar melakukan tindak criminal dan membunuh
ternyata setelah diselidiki disebabkan karena masa perkembangan mereka
sejak kecil sudah dihiasi kekerasan dalam rumah tangga yang ditunjukkan
oleh bapaknya yang berprofesi dalam militer. Jadi ilmu jiwa justru merupak
satu-satunya ilmu yang mengenali penyakit medis secara komplet, yaitu dari
segi fisik, pola hidup dan juga riwayat perkembangan psikologis atau
kejiawaan seseorang. Oleh karena itu pengobatan ilmu kejiwaan juga bersifat
menyeluruh, tidak sekedar obat minum saja, tetapi meliputi terapi psikologis,
terapi perilaku dan terapi kognitif/konsep berpikir.
2
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis
atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan
mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal
manusia.Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif,
perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan
fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi
sosial manusia. Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan
mental telah berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya,
dan saat ini masih terdapat perbdaan tentang definisi, penilaan dan
klasifikasi, meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara
luas. Lebih dari sepertiga orang di sebagian besar negara-negara
melaporkan masalah pada satu waktu pada hidup mereka yang memenuhi
kriteria salah satu atau beberapa tipe umum dari kelainan mental.
4
Adapun tujuan komunikasi terapeutik adalah:
5
gangguan jiwa merupakan suatu penyakit adalah di dalam studi
keluarga. Pada penelitian ini didapatkan bahwa keluarga penderita
gangguan efektif, lebih banyak menderita gangguan afektif daripada
skizofrenia (Kendell dan Brockington, 1980), skizofrenia erat
hubungannya dengan faktor genetik (Kendler, 1983). Tetapi psikosis
paranoid tidak ada hubungannya dengan faktor genetik, demikian
pendapat Kender, 1981).
2. Faktor Psikologik
6
Setiap penderita yang mengalami gangguan jiwa fungsional
memperlihatkan kegagalan yang mencolok dalam satu atau beberapa
fase perkembangan akibat tidak kuatnya hubungan personal dengan
keluarga, lingkungan sekolah atau dengan masyarakat sekitarnya.
Gejala yang diperlihatkan oleh seseorang merupakan perwujudan dari
pengalaman yang lampau yaitu pengalaman masa bayi sampai dewasa.
3. Faktor Sosiobudaya
7
juga punya hak seperti orang lain. Bukan malah ditakuti, dijauhi, diejek,
atau didiskriminasi.
1. Komunikasi Verbal
8
tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara
langsung.
9
perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius
dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi
perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan
yang mendekati kematian. Ketika berkomunikasi dengan
keperawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah
untuk disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika
menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.
10
peka terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Begitu pula
komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang
disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien.
Ø Humor
Ø Komunikasi Tertulis
v Lengkap
v Ringkas
v Pertimbangan
11
v Konkrit
v Jelas
v Sopan
v Benar
Ø Kinesik
12
Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan
dalam bentuk bahasa isyarat tubuh atau anggota tubuh.
Perhatikan bahwa dalam pengalihan informasi mengenai
kesehatan, para penyuluh tidak saja menggunakan kata-kata
secara verbal tetapi juga memperkuat pesan-pesan itu dengan
bahasa isyarat untuk mengatakan suatu penyakit yang berbahaya,
obat yang mujarab, cara memakai kondom, cara mengaduk obat,
dan lain-lain.
Ø Proksemik
Ø Haptik
Ø Paralinguistik
13
dengan anekdot. Ini berbeda dengan orang Batak dan Timor yang
mengungkapkan segala sesuatu dengan suara keras.
Ø Artifak
14
mulai dari warna kulitnya, tipe tubuh (atletis, kurus, ceking,
bungkuk, gemuk, gendut, dan lain-lain). Tipe tubuh itu
merupakan cap atau warna yang kita berikan kepada orang itu.
Salah satu keutamaan pesan atau informasi kesehatan adalah
persuasif, artinya bagaimana kita merancang pesan sedemikian
rupa sehingga mampu mempengaruhi orang lain agar mereka
dapat mengetahui informasi, menikmati informasi, memutuskan
untuk membeli atau menolak produk bisnis yang disebarluaskan
oleh sumber informasi. (Liliweri, 2007:108).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis
atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan
mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal
manusia. Penyebab gangguan mental bervariasi dan pada beberapa kasus
tidak jelas, dan teori terkadang menemukan penemuan yang rancu pada
suatu ruang lingkup lapangan.
2.2 Saran
Daftar Pustaka
http://naningunijoyo.blogspot.co.id/2009/06/komunikasi-terapeutik-perawat-pada.html
16
https://angelachichi.wordpress.com/2015/06/19/komunikasi-pada-klien-dengan-
gangguan-jiwa-dan-roleplay/
http://www.slideshare.net/yusieaprilia/komunikasi-terapeutik-pada-pasien-
gangguanjiwa
17