A. Definisi
Gangguan waham adalah keyakinan salah, didasarkan pada kesimpulan yang
salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar
belakang cultural yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan, waham juga diartikan
satu gangguan psikiatri yang didominasi oleh gejala-gejala waham. Waham merupakan
suatu keyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan dengan kenyataan (dunia
realitas), serta dibangun atas unsur-unsur yang tak berdasarkan logika, namun individu
tidak mau melepaskan wahamnya walaupun ada bukti tentang ketidakbenaran atas
keyakinan itu. Keyakinan dalam bidang agama dan budaya tidak dianggap sebagai
waham
B. Epidemologi
Prevalensi terjadinya gangguan waham menetap di Amerika Serikat berdasarkan
DSM-IV-TR adalah sekitar 0,03%, dimana angka ini jauh dibawah angka kejadian
skizofrenia (1%) dan gangguan mood (5%).1,2 Insidensi tahunan gangguan waham
menetap adalah 1 sampai 3 kasus baru per 100.000 populasi, yaitu kira-kira 4% dari
semua perawatan pertama pasien psikiatrik. psikiatrik. Usia rata-rata rata-rata adalah
kira-kira kira-kira 40 tahun, tetapi rentang rentang usia untuk onsetnya onsetnya adalah
berkisar berkisar antara 18 tahun sampai 90 tahun.. Wanita lebih sering menderita
gangguan waham menetap dengan rasio 3:1.
C. Etiologi
Factor biologis : dapat terjadi karena zatpsikoaktif, tumor pada daerah limbic dan
ganglia basalis. Teori Psikodinamika: anggapan tentang orang yang hipersensitif, dan
mekanismeego spesifik, (formasi reaksi, penyangkalan dan proyeksi)Teori psikodinamik
spesifik tentang penyebab dan evolusi gangguan waham menetap melibatkan anggapan
tentang orang-orang yang hipersensitif dan mekanisme ego spesifik: pembentukan
pembentukan reaksi, reaksi, proyeksi, proyeksi, dan penolakan. penolakan. Conway et
melaporkan bahwa pasien dengan gangguan delusional probabilitas membuat keputusan
berdasarkan data yang lebih sedikit dibandingkan dengan kontrol normal.
D. Patomekanisme
Patofisiologi gangguan waham menetap, disebut juga persistent delusional disorder,
melibatkan hiperaktivitas dopamin di area mesolimbik dan ganglia basalis. Namun tidak
seperti schizophrenia, jaras dopaminergik ke arah kortikal relatif tidak mengalami
gangguan. Hal ini yang menyebabkan fungsi kognitif pada pasien dengan gangguan
waham relatif tidak terganggu dan tidak ada gejala-gejala negatif yang mengarah pada
regresi fungsi peran.
E. Penatalaksanaan
Tujuan terapi diarahkan ada morbidias dan mengurangi efek gangguan waham terhadap
kehidupan pasien Tujuan pengobatan yang lain adalah menegakkan diagnose,
perencanaan terapi yang efektif, dan menangani komplikasi Untuk waham terinduksi,
pasien harus dirawat inap supaya memutus kontak dengan pengaruh waham yang
lainJenisnya:
1. Psikoterapi
Membangun hubungan yang baik dengan terapis
Terapi individual lebih baik
Terapi perilaku,terapi kognitif, dan suportif yang berorientasi pemahaman
Dokter menekankan membantu mengurangi iritabilitas tanpa menunjukkan
waham dapat diobati
Dokter tidak boleh menentang dan menyetujui waham yang diutarakan
Dokter tidak memberikan kepuasan berlebih padapasien karena menimbulkan
bahaya kekerasan dan kecurigaan pasien
Tujuan akhiradalah membantu pasien meragukan persepsinya
Libatkan keluarga
Tanda pengobatan berhasil bukan pengurangan waham, tapi interaksi social
yang memuaskan
2. Rawat inap
Ingin mengevaluasi kelainan neurologis, psikiatri secara lengkap, ingin
mengetahui apakah ada kondisi medis umum yang menyebabkan waham
Pasien tidak dapat mengontrol impuls kekerasan,seperti bunuh diri/melukai
orang lain
Perilaku pasien secara signifikan mempengaruhi fungsi dan hubungandengan
keluarga
3. Farmakoterapi
Apabila terdapat kegawatan psikiatri, agitasi, berikan anti psikotik
intreamuscular
Jangan memaksakan memberri farmakoterapi, bangun kepercayaan dulu
dengan pasien
Pemberian antipsikotik sering gagal, berhubungan juga dengan kepatuhan
Pertimbangkan penggunaan antidepresan