Anda di halaman 1dari 12

Gangguan Waham Menetap

Definisi

• GWM adalah suatu gangguan psikiatrik yang tidak diketahui


penyebabnya dan memiliki gejala utama berupa waham. Kelompok
ini meliputi serangkaian gangguan dengan waham-waham yang
berlangsung lama, sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas
atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai
gangguan mental organik, skizofrenik, atau gangguan efektif.
Gangguan waham menetap mungkin timbul sebagai respon normal
terhadap pengalaman abnormal di dalam lingkungan atau
gangguan sistem saraf pusat.
Gambaran Klinis

1. Status Mental
• Deskripsi umum
Pasien biasanya berpakian baik, tidak ada tanda disintegritas
pada kepribadian atau aktifitas harian. Tetapi pasien mungkin
terlihat aneh, pencuriga atau bermusuhan.
• Mood dan afek
Mood pasien biasanya konsisten atau sejalan dengan isi
waham. Misalnya pasien dengan waham kejar akan curiga
• Persepsi
Beberapa pasien dengan gangguan waham juga mengalami
pengalaman halusinasi, hampir semuanya selalu dengar, bukan
visual.
• Pikiran
Gangguan isi pikiran berupa waham merupakan gejala utama
dari gangguan ini. Waham biasanya bersifat sistematis dan
karakteristiknya adalah dimungkinkan.
2. Sensorium dan Kognisi
• Orientasi dan daya ingat
Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya tidak
memiliki kelainan dalam orientasi, serta daya ingat sedangkan
proses kognitif lainnya tidak terganggu.
• Pengaturan impuls
pemeriksa harus menentukan ada atau tidak gagasan untuk
bunuh diri, membunuh atau melakukan tindakan kekerasan.
• Pertimbangan dan tilikan
Pasien dengan gangguan waham menetap hampir seluruhnya
tudak memiliki tilikan terhadap kondisi mereka dan hampir
seluruhnya dibawa ke rumah sakit oleh keluarga.
• Kejujuran
Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya dapat
dipercaya dalam informasinya.
Tipe-tipe

1. Waham kejar
Yang membedakannya dengan tipe kejar pada skizofrenia adalah waham pada
gangguan waham menetap umumnya tersistematisasi, koheren dan dapat
dibenarkan secara logika. Seringkali orang dengan waham kejar menolak untuk
mencari bantuan.
2. Waham erotomania
Pasien merasa dicintai mati-matian oleh seseorang, dimana orang yang
dibayangkannya biasanya berstatus lebih tinggi darinya, seperti artis, atasan
kerja, atau seseorang yang sudah menikah atau seseorang yang tidak mungkin
digapai.
3. Waham kebesaran
keyakinan bahwa dirinya memiliki wawasan atau bakat yang luar biasa
4. Waham cemburu
Biasanya diderita laki2, akan menghilang hanya setelah perpisahan atau
kematian pasangannya.
5. Waham somatik
anggapan adanya penyakit dalam dirinya. Kesadaran biasanya baik dan gejala
tidak berhubungan dengan penyakit umum yang mendasari atau penyakit
psikiatri lainnya.
6. Waham campuran
Pasien menunjukkan lebih dari satu tipe waham diatas dan tidak ada satu
tema waham yang menonjol.
7. Unspecified type
pasien percaya bahwa anggota keluarganya telah di gantikan
dengan seorang penipu ulung.
Diagnosis

• Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi


didalam kehidupan nyata, seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari
virus, dicintai dari jarak jauh atau dikhianati oleh pasangan atau
menderita suatu penyakit) selama sekurangnya 1 bulan.
• Kriteria A untuk skizofrenia tidak terpenuhi (pasien tidak
menunjukkan gejala halusinasi yang dominan, bicara
terdisorganisasi, gejala negatif seperti afek datar). Catatan :
halusinasi taktil dan cium mungkin ditemukan pada gangguan
delusional jika berhubungan dengan waham.
• Terlepas dari gangguan waham atau percabangannya, fungsi
adalah tidak terganggu dengan jelas dan perilaku tidak jelas aneh
atau kacau.
• Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan
waham, lama totalnya adalah relatif singkat dibandingkan lama
periode waham.
• Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu
zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau
suatu kondisi medis umum.
Penatalaksanaan

• Bisa rawat jalan dengan tetap mempertimbangkan pemeriksaan


medis dan neurologis untuk mencari penyebabnya, kemampuan
pengendalian impuls, dan kemapuan fungsi sosialnya.
• Farmakoterapi dapat menggunakan antipsikotik seperti
Haloperidol 2 mg, dapat juga dikombinasikan dengan antidepresan
• Memberikan edukasi mengenai penyakit pasien, sehingga keluarga
dapat mendukung ke arah penyembuhan. Memberitahu untuk tidak
memberikan tekanan emosional kepada pasien. Selain itu,
keluarga juga diharapkan mampu mengawasi kepatuhan pasien
untuk kontrol minum obat

Anda mungkin juga menyukai