Anda di halaman 1dari 5

PATOMEKANISME WAHAM

PENDAHULUAN Sebelumnya digunakan istilah paranoia untuk waham. Yang merupakan turunan dari bahasa Mesir yang artinya pikiran. Dalam ilmu kedokteran jiwa, dikatakan bahwa waham sering dijumpai pada penderita gangguan mental yang merupakan salah satu dari gejala gangguan isi pikir. Gangguan waham memiliki karakter pengembangan dari satu jenis waham atau beberapa macam waham yanhg terkait yang dimana biasanya bertahan lama atau bahkan seumur hidup. Waham memiliki banyak jenis. Pada gangguan waham menetap, waham yang ditemui sifatnya lebih wajar untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya waham pada gangguan waham menetap lebih tersistematis dan gangguan ini muncul apabila ada stressor yang cukup signifikan.

ETIOLOGI Seperti kebanyakan gangguan psikiatri lainnya, penyebab gangguan utama delusional adalah tidak diketahui. Selain itu, pasien yang sekarang diklasifikasikan menderita gangguan delusional kemungkinan memiliki suatu kelompok kondisi yang heterogen.dengan waham sebagai gejala yang menonjol. Konsep inti tentang penyebab gangguan delusional adalah pernbedaannya dari skizofernia dan gangguan mood. Disamping itu gangguan delusional mempunyai onset yang lebih lambat dari skizofernia dan mempunyai predominansi wanita yang jauh lebih sedikit daripada yang ditemukan pada gangguan mood.

Faktor Biologis Berbagai kondisi nonpsikiatrik dan zat dapat menyebabkan waham, jadi menyatakan bahwa factor biologis yang jelas dapat menyebabkna waham. Tetapi tidak semua orang dengan tumor otak misalnya, memiliki waham. Factor unik yang masih belum dimengerti di dalam otak dan kepribadian pasien adalah kemungkinan relevan dengan patofisiologi spesifik dari gangguan delusional.

Gangguan waham juga mungkin timbul sebagai respon normal terhadap pengalaman abnormal di dalam lingkungan system saraf tepi atau system saraf pusat. Jadi sebagai contoh, jika pasien memiliki pengalaman sensorik, seakan-akan diikuti, makamereka mungkin percaya bahwa mereka benar-benar diikuti. Faktor Psikodinamika Para dokter praktek memiliki bukti kuat bahwa banyak pasien dengan gangguan ini memiliki suatu kondisi social terisolasi dan pencapaian sesuatu dalam kehidupannya tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala waham adalah anggapan tentang orang hipersensitif dan mekanisme ego spesifik: format reaksi, proyeksi, dan penyangkalan. Sigmun Freud percaya bahwa waham adalah bagian dari proses penyembuhan, bukannya gejala dari gangguan. Freud juga percaya bahwa homoseksualitas bawah sadar adalah penyebab waham cemburu. Dia percaya bahwa laki-laki pasien paranoid menduga istrinya mencintai laki-laki dengan siapa pasien merasa tertarik secara seksual. Bukti klinis tidak mendukung tesis Freud, sejumlah bermakna pasien delusional tidak memiliki kecenderungan homoseksualitas dan tidak memiliki gejala paranoid atau waham. Macam-Macam Waham a. Waham Erotomanik

o Pasien merasa dicintai mati-matian oleh orang lain, biasanya seseorang yang terkenal seperti bintang film atau atasan ditempat kerja o Usaha untuk menghubungi objek waham melalui kunjungan, telepon, surat, hadiah o Beberapa orang denga gangguan ini, khususnya laki-laki, melakukan konflik dengan hokum dalam usaha mereka mengejar objek didalam waham mereka atau dalam usaha yang salah jalan untuk membebaskan diri mereka dari suatu bahaya yang dikhayalkan. Sebagai contoh: seorang lakilaki dengan gangguan waham mungkin berusaha membunuh suami dari seorang wanita yang dianggapnya jatuh cinta kepada dirinya o Orang yang terkena seringkali ditemukan hidup terisolasi dan menarik diri o Mereka biasanya hidup sendirian dan mempunyai kontak seksual yang terbatas

b. Waham Kebesaran o Disebut juga sebagai Megalomania o Bentuk yang paling umum adalah keyakinan bahwa seseorang memiliki bakat atau wawasan yang luar biasa o Merupakan waham peningkatan kemampuan, kekuatan, pengetahuan, identitas atau hubungan khusus dengan dewa atau orang terkenal

c. Waham Cemburu o Waham bahwa pasangan seksual pasien tidak jujur o Mempermasalahkan kesetiaan pasangan o Laki-laki lebih sering terkena disbandingkan wanita o Onset sering kali mendadak dan gejala menghilang hanya setelah perpisahan atau kematian pasangan o Waham cemburu dapat menyebaban penyiksaan verbal dan fisik yang bermakna terhadap pasangan dan bahkan dapat menyebabkan pembunuhan pasangan o Hampir selalu orang dengan waham berkelahi dengan pasangan atau kekasihnya dan mungkin mengambil langkah yang tidak biasanya untuk menghadapi ketidaksetiaan yang dikhayalkannya o Usaha tersebut dapat berupa membatasi otonomi dengan memaksa pasangan atau kekasihnya untuk tidak pernah meninggalkan rumah tanpa ditemani, secara rahasia mengikuti pasangan atau kekasihnya

d. Waham Kejar o Waham kejar mungkin sederhana atau terperinci dan biasanya berupa tema tunggal atau sejumlah tema yang berhubungan, seperti : disekongkoli, dicurigai, dimata-matai, diikuti, diracuni atau diberi obat, difitnah secara kejam, diusik atau dihalang-halangi dalam mengejar tujuan jangka panjang o Hinaan kecil dapat diperbesar dan menjadi pusat system waham o Orang dengan waham kejar serinng kali membenci dan marah dan mereka mungkin melakukan kekerasan terhadap orang lain yang diyakininya akan menyerang dirinya

e. Waham Somatik o Juga dikenal sebagai psikosi Hipokondriakal Monosimpaatomatik o Waham yang paling sering diderita adalah infeksi (sebagai contohnya: bakteri, virus, parasit) o Waham tentang bau badan yang berasal dari kulit, mulut atay vagina dan waham bahwa bagian tubuh tertentu seperti usus besar tidak berfungsi

DIAGNOSIS Menurut Diagnostic Manual of Mental Disorders, Fourth Edition , Text Revision (DSM-IV) criteria diagnostic untuk gangguan delusional adalah: a. Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam kehidupan nyata, seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari infeksi, dicintai jarak jauh, atau dikhianati oleh pasangan atau kekasih atau menderita sesuatu penyakit) selama sekurangnya satu bulan. b. Kriteria A untuk skizofrenia tidak pernah dipenuhi. Catatan: halusinasi taktil dan cium mungkin ditemukan pada gangguan delusional jika berhubungan dengan tema waham. c. Terlepas dari pengaruh waham atau percabangannya, fungsi tidak terganggu dengan jelas dan kacau. d. Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama totalnya adalah relative singkat disbanding periode waham e. Gangguan adalah bukan Karena efek fisiologis langsung suatu zat (misalnya obat yang disalhgunakan, suatu medikasi atau sudatu kondisi medis umum). Menurut PPDGJ-III criteria diagnostic untuk gangguan waham menetap adalah:

1. Waham merupakan satu-satunya ciri klinis yang khas atau gejala yang paling menonjol. Waham tersebut harus sudah ada sedikitnya tiga bulan lamanya dan harus bersifat khas pribadi bukan budaya setempat. 2. Gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saatp tidak terdapat gangguan afektif itu. 3. Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak. 4. Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat sementara. 5. Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran, penumpukan afek, dsb) DIAGNOSIS BANDING Delirium dan demensia perlu dipertimbangkan didalam diagnosis banding pasien dengan waham. Delirium dapat dibedakan dengan adanya fluktuasi tingkat kesadaran atau gangguan kemampuan kognitif. Waham pada awal perjalanan penyakit yang menyebabkan demensia, seperti demensia pada tipe Alzheimer, dapat memberikan gambarann suatu gangguan delusional, tetapi tes fisioneurologis biasanya mendeteksi gangguan kognitif. Diagnosis banding psikiatrik untuk ganguan delusional adalah berpura-pura dan gangguan buatan serta gejala psikologis yang menonjol. Ganguan yang bukan buatan didalam diagnosis banding adalah skizofrenia, gangguan mood, gangguan obsesi kompulsif, gangguan somatoform, dan gangguan kepribadian paranoid. TERAPI a. PERAWATAN DI RUMAH SAKIT Deperlukan pemeriksaan medis dan neurologis yang yang lengkap pada diri pasien untuk menentukan apakah terdapat kondisi medis nonpsikiatrik yang menyebabkan gangguan delusional

Anda mungkin juga menyukai