Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN WAHAM

MENETAP
Tasya Dwi Vayari (712019067)
Rizky Saniyyah W (712019034)
Putri Oktaria (712019070)
Hafiza Noka M (712019092)
Febiyolan (712019089)
PENDAHULUAN
• Gangguan jiwa merupakan gangguan yang terjadi pada pikiran, perasaan, atau
perilaku yang mengakibatkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari.

• Salah satu gangguan jiwa yang secara spesifik terganggu isi pikirannya adalah
gangguan waham.
WAHAM ? Angka Kematian
Keyakinan palsu yang
Angka kematian pada penyakit
didasarkan pada kesimpulan
ini adalah sekitar 0,05%
yang salah
sampai 0,1%.

Waham menetap
Angka kejadian gangguan waham
menetap hanya berkisar 0,03% dari
seluruh gangguan psikiatrik lainnya
GANGGUAN WAHAM MENETAP
Gangguan waham menetap didefinisikan sebagai suatu gangguan psikiatrik
yang tidak diketahui penyebabnya dan memiliki gejala utama adalah waham
Gangguan waham menetap adalah suatu gangguan pada alam pikiran yaitu
isi pikir, wahamnya biasanya bersifat sistematis yang biasanya berasal
dari pola sentral dan bila ditentang, orang tersebut akan menunjukkan
gejala waham non bizarre dengan paling sedikit durasi penyakitnya
berlangsung selama 1 bulan yang tidak dapat digabungkan dengan
gangguan psikiatri yang lain.
Amerika Serikat berdasarkan DSM- IV-TR

Gangguan mood (5%)

Skizofrenia ( 1%)

0,03 % ( waham menetap)

Insidensi tahunan gangguan waham menetap adalah 1 sampai 3 kasus baru per
100.000 populasi, yaitu kira-kira 4% dari semua perawatan pertama pasien psikiatrik.
Usia rata-rata adalah kira-kira 40 tahun, tetapi rentang usia untuk onsetnya adalah
berkisar antara 18 tahun sampai 90 tahun. Namun, studi lain yang dilakukan di
Spanyol pada tahun 2008 berdasarkan rekam medis di suatu rumah sakit, mendapati
370 pasien yang dirawat, didiagnosa dengan gangguan waham menetap, dimana
ditemukan rata-rata usia pesien-pasien adalah 55 tahun. Wanita lebih sering
menderita gangguan waham menetap dengan rasio 3:1.
Etiologi
Etiologi dari gangguan waham menetap masih belum diketahui secara
pasti.1 Kendler mencatat prevalensi signifikan lebih rendah skizofrenia pada
keluarga pasien dengan gangguan waham menetap (0,6%) dibandingkan
dengan keluarga dengan skizofrenia (3,8%).

1.Faktor biologis
2.Teori psikodinamik
3.Faktor biologis
SISTEM KOGNITIF

Waham yang DEFEK KOGNITIF


timbul pada sistem
kognitif muncul Waham timbul
karena adanya pola sebagai akibat dari Proses Kognitif
yang berbeda dari defek kognitif
Waham yang timbul dari
motivasi yang ada fundamental yang
proses kognitif yang
mengakibatkan
normal menunjukkan
kapasitas pasien
adanya pengalaman
untuk membuat
persepsi abnormal
kesimpulan dari
bukti-bukti
Manifestasi Klinis
• Deskripsi Umum
Pasien biasanya berdandan dengan baik dan berpakian baik, tanpa bukti adanya
disintegritas nyata pada kepribadian atau aktifitas harian. Tetapi pasien mungkin
terlihat aneh, pencuriga atau bermusuhan. Jika pasien berusaha melibatkan klinisi
sebagai suatu sekutu di dalam wahamnya, klinisi tidak boleh berpura-pura menerima
wahamnya, karena dengan melakukan hal itu akan lebih jauh mengacaukan kenyataan
dan menentukan batas untuk perkembangan ketidakpercayaan antara pasien dan ahli
terapi. Hal yang mencolok paling penting dalam gangguan waham adalah bahwa
pemeriksaan status mental menunjukkan bahwa mereka sangat normal kecuali
adanya system waham abnormal yang jelas.
• Mood, Perasaan dan Afek
Mood pasien biasanya konsisten atau sejalan dengan isi waham. Misalnya pasien dengan waham
kejar akan curiga.
• Gangguan Persepsi
Menurut DSM-IV-TR, waham raba atau cium mungkin ditemukan jika hal tersebut konsisten
dengan waham (sebagai contoh; waham somatik tentang bau badan). Beberapa pasien dengan
gangguan waham juga mengalami pengalaman halusinasi lainnya – hampir semuanya selalu
dnegar, bukan visual.
• Pikiran
Gangguan isi pikiran berupa waham merupakan gejala utama dari gangguan ini. Waham biasanya
bersifat sistematis dan karakteristiknya adalah dimungkinkan.
Sensorium dan Kognisi

• Orientasi dan Daya Ingat


Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya tidak memiliki kelainan dalam orientasi, serta
daya ingat dan proses kognitif lainnya tidak terganggu.
• Pengendalian Impuls
Klinisi harus memeriksa pasien dengan gangguan waham menetap untuk menentukan ada atau
tidak gagasan atau rencana melakukan material wahamnya dengan bunuh diri, membunuh atau
melakukan tindakan kekerasan. Insidensinya tidak diketahui pada penyakit ini.
• Pertimbangan dan Tilikan
Pasien dengan gangguan waham menetap hampir seluruhnya tudak memiliki tilikan terhadap
konsisi mereka dan hampir seluruhnya dibawa ke rumah sakit oleh keluarga, perusahaan atau
polisi.
• Kejujuran
Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya dapat dipercaya dalam informasinya.
Diagnosa
• Dalam mendiagnosa suatu gangguan waham C : Terlepas dari gangguan waham (-waham) atau
menetap, dapat digunakan kriteria berdasarkan percabangannya, fungsi adalah tidak terganggu
DSM-IV-TR, yaitu 1,3,7 : dengan jelas dan perilaku tidak jelas aneh atau kacau.

Tabel 2.1 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Waham D : Jika episode mood telah terjadi secara bersama-
Menetap sama dengan waham, lama totalnya adalah relatif
singkat dibandingkan lama periode waham.
A : Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi
yang terjadi didalam kehidupan nyata, seperti sedang E : Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis
diikuti, diracuni, ditulari virus, dicintai dari jarak jauh langsung dari suatu zat (misalnya obat yang
atau dikhianati oleh pasangan atau kekasih atau disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi
menderita suatu penyakit) selama sekurangnya 1 medis umum
bulan.

B : Kriteria A untuk skizofrenia tidak terpenuhi (pasien


tidak menunjukkan gejala halusinasi yang dominan,
bicara terdisorganisasi, gejala negatif seperti afek
datar). Catatan : halusinasi taktil dan cium mungkin
ditemukan pada gangguan delusional jika
berhubungan dengan waham.
Diagnosis Banding

Skizofrenia Paranoid
- Perawatan Rumah Sakit
- Haloperidol 2 mg
Psikoterapi
Memberikan informasi dan edukasi yang benar mengenai
penyakit pasien, sehingga diharapkan keluarga dapat
menerima pasien dan mendukungnya ke arah penyembuhan.
Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak memberikan
tekanan emosional kepada pasien. Selain itu, keluarga juga
diharapkan mampu mengawasi kepatuhan pasien untuk
kontrol minum obat, dan meminta keluarga untuk lebih
mendengarkan dan berkomunikasi dengan pasien.8 Tanda
terapi yang berhasil mungkin adalah suatu kepuasan
penyesuaian sosial
Komplikasi

Kecemasan
Gangguan Bipolar

Gangguan Belajar
Prognosis
• Dari sekitar 1000 diperlakukan kasus gangguan delusi 1965-1985 yang
mendapatkan pengobatan farmakoterapi, subanalysis dari 257 kasus
terbaik digambarkan mengungkapkan bahwa gangguan delusional
memiliki prognosis yang relatif baik ketika diobati secara adekuat
• Kurang dari 52,6% dari pasien sembuh, 28,2% mencapai pemulihan
parsial, dan 19,2% tidak membaik. Respon pengobatan positif terlepas
dari konten delusi tertentu. Data menyimpulkan bahwa pimozide
(recovery rate 68,5% dan 22,4% tingkat pemulihan parsial) mungkin
lebih baik daripada antipsikotik khas lainnya (recovery 22,6% dan
45,3% pemulihan parsial).7
• 
KESIMPULAN
1. Gangguan waham menetap didefinisikan sebagai suatu gangguan psikiatrik yang tidak
diketahui penyebabnya dan memiliki gejala utama adalah waham.

2. Etiologi dari gangguan waham menetap masih belum diketahui secara pasti. Faktor biologis
mungkin memainkan beberapa peran dalam perkembangan gangguan waham menetap.
Pasien dengan gangguan neurologis (terutama demensia, cedera kepala, dan kejang) yang
bermasalah dengan ganglia basal dan sistem limbik yang paling sering dikaitkan dengan
gangguan waham menetap.

3. Patogenesis waham tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori yang sudah
dikembangkan berkaitan dengan waham. Keyakinan gangguan waham yang demikian
merupakan hasil yang berbeda dan melibatkan 1 atau lebih dari mekanisme psikodinamika.
Dalam mendiagnosa suatu gangguan waham menetap, dapat digunakan kriteria berdasarkan
DSM-IV-TR. Terdapat beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita
gangguan waham menetap, yaitu : perawatan di rumah sakit, farmakoterapi dan psikoterapi.

Anda mungkin juga menyukai