1. Biografi
Lahir pada tahun 1934, dia adalah Psikiater Ameerika dan Profesor di Harvard
Medical School dan Direktur Penelitian Departemen Psiktiatri. Dia telah menghabiskan
karir penelitiannya memetakan perkembangan dewasa dan proses pemulihan
skizofrenia, kecanduan heroin, alkoholime, dan ganguan kepribadian. Ayah George
Eman Vaillant yang bernama George Clapp Vaillant bunuh diri pada tahun 1945.
Disitulah George trauma dengan kematian ayahnya dan karena itulah dia memiliki
alasan emosional yang mendalam karena tertarik pada psikiatri. Dia lulus dari Harvard
College dan Harvard Medical School, melakukan residensi psikiatri di Pusat Kesehatan
Mental Messachusetts dan mmenyelesaikan pelatihan psikoanalitik di Boston
Psychoanalytic . George E. Vaillant, MD adalah seorang psikoanalis dan seorang psikiater
penelitian, dia adalah seorang professor di Harvard University dan memimpin Studi
Pengembangan Dewasa Harvard selama 35 tahun. Focus utama pekrjaannya di masa
lalu adalah perkembangan individu dewasa, baru-baru inidia tertarik dengan emosi
positif dan hubungannya dengan pengembangan komunikasi.
A. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berfikir
dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam
bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan
dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika. Gejala awal
muncul biasanya pada dewasa, dengan prevalensi semasa hidup secara global 0,3% -
0,7% . Beberapa jenis obat resep dan rekreasional seperti dapat menjadi penyebab atau
kondisi yang memperburuk gejala, peneliti saat ini difokuskan pada peranan
neurobiologi.
Terlepas dari etimologi istilah yang berasal dari akar kata Bahasa Yunani.
Skizonefrenia tidak sama sebagai “ingatan terbelah” dan tidak sama dengan gangguan
identitas disosiatif yang dikenal juga sebagai “gangguan kepribadian ganda” atau
“kepribadian terbelah”. Pengobatan andalan adalah pengobatan dengan antipsikotik
yang pada umumnya menekan aktifitas dopamine (dan kadang-kadang serotonin).
Psikoterapi dan rehabilitasi vokasional dan social merupakan perawatan yang juga
penting. Ini membahas setidaknya salah satu bidang kontroversi, masing-masing penulis
mengambil pendekatan yang agak berbeda untuk masalah;
a. Sampel harus diperiksa dari lebih dari satu titik pandang diagnosik dan dinilai
oelh lebih dari satu skema prediksi prognostic.
b. Pasien harus diikuti selama beberapa decade.
c. Kita harus belajar untuk mengukur ukuran hasil dan membagi mereka ke
dalam subkategori yang sesuai.
d. Kita harus belajar bagaimana memanfaatkan sejarah keluarga dengan baik.
e. Kita harus menggunakan prediator prognostic sebagai klister, bukan sebagai
indicator klinis yang hitam atau putih.
Gangguan ini diperkirakan secara umum akan memngaruhi kognisi. Seseorang yang
menderita skizofrenia biasanya juga mengalami kondisi (komorbid), termasuk depresi
mayor dan gangguan kecemasan. Rata-rata harapan hidup orang yang menderita
gangguan ini adalah 12 hingga 15 tahun lebih pendek dari yang bukan penderita. Pada
masa akhir dan awal masa dewasa merupakan periodde puncak untuk timbul skizofrenia
yang merupakan tahun kritis perkembangan social dan vokasional pada seorang dewasa
muda, dimana laki-laki 40% dan perempuan 23%, biasanya muncul sebelum usia 19
tahun. Gejala positif skizofrenia merupakan gejala yang tidak dialami oleh kebanyakan
individu secara normal tetapi dialami oleh seorang penderita skizofrenia, gejala ini
meliputi waham, pikiran da ucapan yang kacau, dan halusinasi taktil, auditori,visual,
olfaktori, dan gustatori. Sedangkan gejala negative skizofrenia merupakan adanya deficit
terhadap respon emosi normal atau proses berpikir lainnya, dan reaksinya kurang baik
terhadap pengobatan, gejala ini meliputi emosi yang datar, pendiam, ketidakmampuan
untuk mengalami kesenangan, tidak ada keinginan untuk membangun social, dan
rendahnya motivasi.
B. Kecanduan heroin
Heroin adalah derivative 3,6 diasetil dari morfin (karena itulah Namanya adalah
diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya
umumnya adalah garam hidroklorida dapat menyebabkan kecanduan. Kerusakan
langsung ditandai adanya gelombang perasaan sebuah “rush”. Hal ini sering diikuti
dengan kulit yang terasa hangat awal juga termasuk muntah atau rasa gatal luar biasa.
Setelah efek ini memudar pengguna akan mengantuk beberapa jam. Dalam beberapa
jam efek narkoba berkurang, tubuh pecandu mulai membutuhkan lagi. Jika dia tidak
mendapatkannya lagi akan mulai mengalami “sakaw”. Putus zat meliputi gejala fisik dan
mental ekstrem, contohnya gelisah, pegal-pegal, dan sakit tulang, diare, muntah-
muntah, dan ketidaknyaman yang luar biasa. Efek-efek jangka panjangnya sebagai
berikut :
“rush”
Pernapasan yang tertekan
Fungsi mental menurun
Rasa mual dan muntah-muntah
Mengantuk
Hipotermia (temperature tubuh rendah dari biasanya )
Koma atau kematian (karena overdosis)
Depresi
Abses pada wajah
Kehilangan nafsu makan
Insomnia
C. Alkoholisme
Alkoholisme dalam pengertian luas adalah meminum segala bentuk alcohol yang
mengakibatkan suatu masalah. Dalam Kamus Besar Bahas Indonesia diartikan sebagai
gaya hidup membudayakan alcohol dan hal kecanduan alcohol. Alcohol terbagi
menjaadi dua jenis, yaitu penyalah guna alcohol dan ketergantungan alcohol. Alcohol
dapat berefek pada seluruh bagian tubuh, khusunya otak, jantung, hati, pancreas, da
sistem keketebalan. Alcohol juga mengakibatkan antara lainbgangguan mental, sindrom
Wernicke Korsakoff, detak jantung tidak teratur, gagal hati, dan peningkatan risiko
kanker. Minum-minuman beralkohol selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan
spektrum alkoholjanin.
D. Gangguan Kepribadian
Berpelilaku aneh
Mengurung diri atau menghindari interkasi social
Sukit menjalin hubungan dekat dengan orang lain
Kesulitan mengendalikan pikiran dan sering berprasangka buruk.
Ketiga adalah ganggauan kepribadian kelompok C, ciri-cirinya yaitu rasa cemas dan
ketakutan. Ganguuan kepribadian ini terdiri dari;
Kasus gangguan kepribadian umumunya dimulai pada usia remaja dan saat
memasuki usia dewasa. Ada beberapa factor yang di duga dapat memicu atau
meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini:
Terapi perilaku kognitif, bertujuan mengubah cara berfikir dan perilaku pasien
ke arah yang positif. Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa perilaku
seseorang merupakan wujud dari pikirannya, artinya jika seseorang berfikir
negative, maka perilaku pun akan negative.
Terapi interpersonal, teori ini didasarkan bahwa kesehatan mental seseorang
sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan orang lain. Artinya, jika interksi
terssebut bermasalah maka gejala-gejala ganguan kepribadian bisa terbentuk.
Tujuan terpi ini untuk membenahi segala masalah yang terjadi di dalam interaksi
social pasien.
Selain terapi psikologis, dokter bias memberikan obat-obatan kepada pasien. Namun
penggunaan obat hanya disarankan apabila gejala-gejala yang terkait dengan gangguan
kepribadian sudah memasuki tingkat menemgah atau parah. Sejumlah obat yang bias
mungkin dipakai adalah obat-obatan penstabil suasana hati dan penghambat pelepasan
serotonin (anti depresan).
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa mereka adalah seorang psikiater,
professor. Kalau George Vaillant tertarik untuk karena dahulunya ayahnya meninggal
dunia karena bunuh diri, sedangkan Silvana Galderisi tertarik karena kerumitan
gangguan dan keragamaan penyajiannya dalam kasus-kasus klinis secara nyata. Mereka
lebih dalam meneliti tentang skizofrenia, karena skizofrenia termasuk penyakit
kesehatan mental. Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan proses
berfikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan
dalam bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai
dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika. Gejala ini
biasanya muncul pada dewasa. Skizofrenia sendiri tidak sama sebagai “ingatan terbelah”
dan tidak sama dengan gangguan identitas disosiatif yang dikenal juga sebagai
“gangguan kepribadian”. Pengobtan andalan adlah pengobatan antipisikonik atau
dengan psikoterapari biasanya hanya berlangsung 6bulan bahkan bias lebih tergantung
tingkat kejiwaannya.
Gejala-gejala negative primer dan sekunder kemungkinan memliki pathomechanims
yang berbeda, tetapi kita perlu lebih banyak studi yang berfokus pada mekanisme
patofisiologi direfensial dan Bersama gejala negative primer dan sekunder untuk
menarik kesimpulan suara. Gejala-gejala ini seharusnya bukan karena kecemasan, efek
obat, kecurigaan dengan gejala psikotik lainnya atau depresi. Deficit kognitif umum yang
difleksikan oleh IQ berulang kali.
Avolition didefinisikan sebagai inisiasi gejala negative dengan dampak paling kuat
pada hasil fungsional. Gangguan neurokognitif menunjukan hubungan yang paling kuat
dengan fungsi kehidupan nyata. Dampak dari avolition tidak tergantung pada dimensi
psikopatologilain. Peneliti psikopatolologi da neurobiologis juga harus focus pada gejala
individu pada kenyataannya.
Jadi menurut saya untuk seseorang yang memiliki skizofrenia harus dapat perhatian
khusus dari keluarga, dan lingkungan. Jika seorang pengidam skizofrenia belum terlalu
parah sebaiknya diberika obat penenang.