Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK SITUASI LINGKUNGAN PERKOTAAN TERHADAP PERILAKU

MANUSIA DAN PENANGGULANGANNYA

DOSEN PENGAMPU:

Fikriyah Iftinan Fauzi, S.Psi, M.Psi

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8

Wan Bimbi Djenahara HRP 198600438

Nandini Najelena 198600211

Kattrin Lydia Sitepu 198600396

Yohana Pita br Panjaitan 198600365

Nora Josefhine 198600248

Fanny yusnaini pitaloka 198600208

Inna maulina siregar 198600391

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “”.

Terima kasih kelompok ucapkan kepada Ibu Dosen (Fikriyah Iftinan Fauzi, S.Psi,
M.Psi) yang telah menjadi dosen pengampu kelompok ini dalam mata kuliah Psikologi
Lingkungan atas bimbingannya sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan petunjuk dosen dan tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Medan, 21 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR........................................................……………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
1.1 .Latar Belakang…………………………………………………………..4
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………….4
1.3. Tujuan Penulis............................................................…………………..5
BAB II PEMBAHASAN..................................................…………………...6
2.1 Hakikat Manusia Sebagai Obyek Dan Subyek
Lingkungan Manusia…………………………………………………………6
2.2.Manusia Lingkungan Alam Dan Lingkungan Sosial
Budaya.............................................................................……………………7
2.3 Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam Dan
Lingkungan Sosial Budaya..............................................……………………8
2.4 Pengertian Demografi Dan Problematika Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Hidu Manusia............................................……………………13
2.5 Pertambahan Dan Pertumbuhan Penduduk………………………………15
2.6 Analisis Dampak Lingkungan Dan Analisis Resiko Lingkungan………..17
BAB III PENUTUP..........................................................…………………….18
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..18
D AFTAR PUSTAKA.....................................................……………………..19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia, Perilaku dan lingkungan yang mempengaruhinya itulah yang kami bahas
didalam makalah kami ini tentang seluk beluk manusia sebagai makhluk yang memiliki
dua unsur yaitu jasmani dan rohani sifat yang menarik dan kompeleks menarik untuk
diteliti. Kajian tentang manusia ini yang terkait dengan dimensi Prilaku manusia melalalu
lingkungan telah mendapat perhatian dunia barat atau dunia islam. Sehingga tidak
mengherankan kajian ini sangat signifikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Setiap pembuatan karya ilmiah pasti berangkat dari suatu masalah, masalah ini
mendorong manusia untuk segera memecahkannya, maka penulisan karya ilmiah merupakan
salah satu cara yang dipakai. Suatu masalah hendaknya dirumuskan dengan baik, sebab
dalam rumusan masalah memuat latar belakang suatu masalah yang akan diteliti.

Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dalam penulisan
karya ilmiah ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Apa hakekat manusia sebagai obyek dan subyek lingkungan ?

b. Apa hubungan manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya ?

c. Bagai mana pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan social
budaya

d. Apa yang dimaksud dengan demografi dan problematikanya dalam meningkatkan


kesejahteraan hidup manusia ?

e. Apa pengaruh pertambahan dan pertumbuhan penduduk Indonesia terhadap lingkungan ?

f. Bagaimana analisis dampak lingkungan dan analisis resiko lingkungan ?

4
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan diatas, adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah agar pembaca (mahasiswa) memahami akan perannya dalam
pembangunan dan pemeliharaan lingkungan, bagaimana pengaruh lingkungan terhadap diri
dan orang lain, serta bagaimana apabila manusia mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi
oleh nilai-nilai moral, etika dan religi.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI OBYEK DAN SUBYEK LINGKUNGAN
MANUSIA
Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang berperan untuk
mengelola dan merawat lingkungan. Dalam upaya menerangkan hakikat manusia itu timbul
berbagai pendapat dari para pemikir . Pendapat-pendapat itu oleh David Schaneider (1976)
( dalam Abu Ahmaddi 2007: 39) di golongkan sebagai berikut.

a. Manusia sebagai hewan.

Sebagai manusia mempunyai berbagai naruli dasar yang mengendalikan dan mengerahkan
prilakunya agar dapat bertahan dari segala ancaman, yaitu hubungan seks, makan, bertahan
diri, dan pertahanan kelompok terhadap serangan dari luar.

Menurut sigmund Freud ada dua jenis naluri atau insting, yaitu insing seksual ataupun
libido(untuk kelangsungan keturunan dan kelangsungan j enis) dan insting ego (untuk
kelansungan hidup atau preservasi) misalnya haus dan lapar

Tokoh lain juga mengemukakan tentang insting adalah William Mc Dougall yang mengakui
banyak insting. Menurut Mc dougall, insting adalah disposisi bawaan (bakat) yang
mengarahkan perhatian, perasaan dalam cara tertentu. Arahan insting ini adalah tujuan
prilaku., tidak ada tujuan prilaku tujuan. Misal burung membuat sarangnya tanpa diajari si
apapun. Tujuan membuat sarang tersebut adalah tujuan insting atau naluri untuk melindungi
anak-anaknya agar jangan dimakan oleh hewan lain

b Manusia sebagai pencari keuntungan.

Doktirn bahwa manusia mengejar kesenangan dan menghindar dari kesakitan, disebut
Hedonisme. Dalam abad 17-18 diktm ini menjadi dasar dari analisis pisikoligi karna
pengaruh paham Epicurean. Kettika teijadi revolusi industri di Eropa, kecenderungan ini di
perkuat karena bisnis mulai mencari keuntungan untuk dirinya sendiri atau keluarga, atau
sekelompok kecil sendiri bukan kepentingan untuk seluruh umat.

Thibaut dan kelly adalah peneliti psikologi yang mengembangkan teori tentang
hukum ekonomi dalam psikologi. Teori yang dinamakannya teori timbal balik (excehsnge
theory) menjelaskan adanya prinsip untung-rugi (rewerd-cost ratio) dalam interaksi antar

6
manusia.

c. Manusia sebagai salah satu unsur dalam lingkungan fisika.

Beberapa teoretikus mulai tidak tertarik pada sumber motivasi, tetapi lebih bermanfaat untuk
mempelajari perwujutan motivasi itu dalam bentuk prilaku fisik. Gejala ini teijadi akibat
pengaruh dari ahli fisika Galileo dan Newton terhadap Thomas hobbes. Menurut pandangan
ini, setiap gerak tubuh manusia merupakan refelksi dari operasi gabungan berbagai daya yang
ada dilapangan. Jadi analog dengan jatuhnya sebuah bola yang merupakan hasi daya tarik
bumi. Dengan demikian, motivasi menurut Hobbes adalah derakan miniatur di dalam tubuh.
Model newton ini digunakan untuk menerangkan hubungan manusia. Misal anak yang meraih
kue disebabkan karena kue itu mempunyai daya tarik yang kuat bagi si anak.

d. Manusia sebagai ilmuan

Pandangan lain perpendapat bahwa manusia cendrung ingin mengerti lingkungan fisik dan
sosialnya. Selain itu ia ingin mengontrol lingungkungannya. Jadi manusia cendrung berpikir
sebab akibat dan cendrung mengolong-golongkan segala sesuatu (baik,buruk,benar-salah,dan
sebagainya) sebagaimana layaknya seorang ilmuan. Pandangan bahwa manusia itu bagaikan
ilmuan di kemukan, antara lain oleh aliran psikolgi kognitif. Psikologi kognitif adalah bahwa
manusia ingin mengerti lingkungan dalam keadaan yang dapat diramalkan dan jika dapat di
kendalikan. Jika keadaan dapat mengerti, diramalkan, atau dikendalikan akan timbul keadaan
yang disebut ‘disonansi kognitif ’. Misal, jika seorang melihat oranglain membawa payung
dan basah kuyup padahal hari cerah, atau seorang ibu membeli sebuah tas yang cantik tetapi
suaminya di rumah mencelah, timbulah keadaan disonan itu. ( Abu ahmdi 2007:39-42)

2.2 MANUSIA, LINGKUNGAN ALAM DAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA


Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan perkembangan, mati,
dan seterusnya, serta terikat dan berinteraksi dengan alam dan lingkungan sosial budayanya
dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.

Lingkungan adalah suatu media dimana mahluk hidup tinggal, mencari


penghidupannya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas dimana terkait secara timbal
balik dengan kesadaran mahluk hidup yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.

Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial

7
budayanya. Dalam lingkungan alam manusia hidup dalam sebuah ekosistem, yakni suatu unit
atau satuan fungsional dari mahluk-mahluk hidup dengan lingkungannya[l].

Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri.
Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas
kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat
dimanfaatkan sebagai :

a) Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan).

b) Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya.

c) Sumber energy.

d) 4. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan


hidup manusia.

e) Media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat
dilindungi untuk dilestarikan.

2.3 PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA KONDISI LINGKUNGAN ALAM DAN


LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
2.3.1 Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Alam

Manusia sedikit demi sedikit menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya. Manusia
memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan.
Manusia bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di lingkungan hidupnya. Sumber alam dapat
digolongkan kedaiam dua bagian, yakni:

-Sumber alam yang dapat diperbarui (renewble resources) atau disebut pula sumber-sumber
alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua mahluk hidup, hutan,
hewan- hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

-Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewbleresourches) atau disebut pula sebagai
golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam abiotik adalah tanah,
air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.

Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan

8
keinginan. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme
lainnya terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya seperti pertanian dan tanah,
hutan, air, serta bahan tambang.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun
negatif. Berpengaruh baik bagi hidup dan kehidupan manusia karena manusia mendapatkan
keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya. Dengan kata lain
ada hubungan interdepedensi (ketergantungan)yang saling mempengaruhi secara timbal balik
antara manusia dan kondisi lingkungan alam.

Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan
ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas
manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini :

a. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, teijadi karena masuknya bahan-bahan


pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan
pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat:

1. Pencemaran udara

Disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan
batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin
pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain,
berkurangnya kadar oksigen (02) di udara, menipisnya lapisan ozon (03), dan bila
bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan
mencemari air, tanah, atau tumbuhan.

2. Pencemaran tanah

Disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat
diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk
atau obat- obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah
kelebihan zat- zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampaknya adalah
semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan
menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

9
3. Pencemaran air

Teijadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti
deteijen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran
sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak
yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai,
danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut.

4. Pencemaran suara

Tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia. Pencemaran suara dapat
ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin
pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan
kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran
karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan
darah, dan dapat menimbulkan stres.

b. Degradasi Lahan

Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan.
Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan
oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan :

1. Lahan kritis dapat teijadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi
penambangan yang besar-besaran.

2. .Rusaknya ekosistem laut teijadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-
besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan j ala pukat, penggunaan bom, atau
menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang
berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah
dapat berkurang.

3. Kerusakan hutan pada umumnya teijadi karena ulah manusia, antara lain, karena
penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah.
Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan
tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.

2.3.2 Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya.

Keserdasan manusia sebagai mahluk yang ada di alam ini ternyata mengalami evolusi
dan juga perkembangan. Evolusi teijadi dalam pengertian perubahan sebagai kelompok
manusia, baik dalam kelompok masyarakat tertentu, maupun manusia secara keseluruhan.

10
Sedangkan perkembangan kecerdasan dimaksudkan adalah proses kecerdasan yang teij adi
pada setiap manusia secara individual. Ternyata evolusi dan perkembangan kecerdasan ini
erat kaitannya dengan hubungan manusia (stimulus maupun respons) terhadap lingkungan
baik hubungannya dengan lingkungan alam, lingkungan budaya, maupun lingkungan sosial.
Kecerdasan manusia dalam mengolah lingkungnnya menentukan tingkat peradaban yang
dicapainya, jadi semakin cerdas manusia maka akan semakin maju peradabannya.

Lingkungan sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana teijadi interaksi


antara individu yang satu dengan yang lainnya. Kondisi masyarakat ini akan memberikan
pengaruh terhadap perkembangan individu. Lingkungan sosial dapat dibedakan:

1. Lingkungan sosial primer

Lingkungan sosial primer adalah lingkungan sosial dimana terdapat hubungan yang erat
antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, antar anggota saling mengenal dengan
baik, dan memiliki hubungan yang erat. Sehingga pengaruh lingkungan sosial primer ini akan
lebih kuat.

2. Lingkungan sosial sekunder

Lingkungan sosial sekunder adalah lingkungan sosial dimana hubungan antara anggota
yang satu dengan anggota yang lain agak longgar. Pada umumnya antar anggota kurang atau
tidak saling kenal dengan baik. Karena itu pengaruh lingkungan sosial sekunder ini tidak
kuat.

Bentuk-Bentuk Penyimpangan Perilaku Manusia di Perkotaan

Bentuk-bentuk perilaku negatif remaja yang umum di perkotaan:


1. Penyalahgunaan Narkoba

Salah satu persoalan yang amat berkaitan dengan meningkatnya kenakalan padaa seseorang
adalah masalah penyalahgunaan narkotika (mariyuana, heroin, morfin, kokain, barbiturates,
dsb.). Sosialisasi mengenai narkoba sudah sering diadakan sesuai dengan program anti
narkoba untuk pelajar/sekolah serta dukungan terhadap peraturan perundangan No 35 Tahun
2009 tentang narkotika, tetapi penggunanya setiap tahun semakin meningkat. Penelitian BNN
(Badan Narkotika Nasional) di tahun 2013 dalam Jurnal P4GN 2013 membuktikkan bahwa
penyalahgunaan narkoba sesuai tingkat pendidikan didominasi oleh tingkat Sekolah
Menengah Atas. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Vikiat Ika

11
mengganggu jalannya sistem sosial dalam masyarakat. Minuman keras dapat sebagai
penyebab teijadinya tindakan kriminal. Alkohol yang terkandung dalam miras merupakan
suatu racun protoplasmic (racun yang merusak protein) yang mempunyai efek depresan pada
sistem syaraf. Ini dapat berakibat menurunnya kemampuan dalam pengendalian diri,
pengendalian fisik, psikologis, maupun sosial. Akibat dari tidak mampunya untuk
mengendalikan diri karena dalam keadaan mabuk, maka seseorang tersebut akan dengan
mudah melakukan perbuatan yang membahayakan masyarakat di lingkungan sekitarnya,
seperti melakukan tindak kekerasan dan penganiyayaan. Seorang individu harus bisa
menjalankan peran yang telah ditetapkan oleh kelompok sebayanya, sehingga mereka bias
diterima di dalam kelompok tersebut.

2. Tawuran Antar Pelajar atau geng

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memuat kata tawuran berarti perkelahian massal
adalah perkelahian yang dilakukan beramai-ramai. Dengan demikian tawuran pelajar adalah
perkelahian secara massal atau beramai- ramai antara satu kelompok pelajar dengan
kelompok pelajar lainnya.

Tawuran antar pelajar dapat berawal dari hal-hal sepele tetapi kemudian menjadi besar karena
emosi para remaja yng masih labil. Berawal dari sebuah kompetisi nonton bersama yang
berakhir dengan perkelahian, tersenggol di kendaraan umum, saling melecehkan, berebut, dan
bahkan tidak jarang ketika saling menatap bisa teij adi saling ketersinggungan dan perkataan
yang awalnya dianggap guyonan dapat memicu teijadinya tawuran, karena dianggap
menantang satu sama lain. Selain alasan tersebut, terdapat pula tawuran antar pelajar yang
sudah dianggap mentradisi. Umumnya hal ini terkait dengan permusuhan antar sekolah secara
menurun dari generasi ke generasi, menjadi dendam yang berkelanjutan. Oleh karenanya
sewaktu-waktu dapat menyebabkan teijadi perkelahian.

3. Pengguna minuman keras dan mabuk- mabukan

Penyimpangan perilaku negatif di kalangan lingkungan perkotaan terlihat dalam hal


mengkonsumsi minuman keras. Sama halnya mabuk-mabukan identik dengan minuman
keras. Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol merupakan bahan
psikoaktif. Bila mengkonsumsinya dapat menimbulkan penurunan kesadaran. Mengkonsumsi
minuman keras, tidak berkisar pada dilarang atau tidak untuk digunakan tetapi karena alkohol
yang terkandung dalam mirashol tersebut. Persoalannya adalah dalam kondisi yang
bagaimana seseorang boleh mengkonsumsinya Di Indonesia, perdagangan minuman keras
dibatasi. Tidak sembarang orang boleh meminumnya. Minuman keras adalah dapat menjadi

12
sumber masalah karena bisa sangat

5. Seks bebas

Seks bebas merupakan perilaku yang dipicu oleh gairah seksual yang dilakukan oleh lawan
jenis laki-laki dan perempuan tanpa memiliki ikatan pernikahan yang syah, saling suka
maupun dalam dunia prostitusi. Masalah perilaku seksual pranikah di kalangan remaja di era
globalisasi dewasa ini memang bukan rahasia lagi. Penelitian yang dilakukan Dani
Andriansyah tentang perilaku seks bebas di kalangan remaja kota Tanjung Pinang (Studi
tentang kontrol sosial remaja perilaku seks bebas), mengungkapkan bahwa perilaku seks
bebas di kalangan remaja Tanjung Pinang saat ini makin meningkat. Tidak tanggung-
tanggung remaja menggunakan tempat-tempat umum sebagai tempat berpacaran seperti di
pusat- pusat belanja, bioskop, kafe-kafe, tempat nongkrong remaja.

Upaya Mengatasi Penyimpangan Perilaku

1 .Keharmonisan lingkungan keluarga harus tetap teijaga dengan baik, sehingga tercipta
kenyamanan serta hubungan yang komunikatif antar individu yang ada di dalamnya.

2. Kontrol dan arahan orang tua terhadap teman sepermainan harus tetap dilakukan, di
samping remaja itu sendiri cerdas dalam bergaul. Anak membentuk ketahanan diri sehingga
tidak gampang terpengaruh apabila kenyataannya teman sepergaulan atau komunitas yang
ada tidak sesuai dengan perilaku yang diharapkan.

3. Kontrol tegas dari masyarakat atau pihak yang berwenang dalam menerapkan sanksi
terhadap subkebudayaan masyarakat yang menyimpang untuk menimbulkan efek jera.

4. Selektif dalam mengakses informasi di media massa untuk menghindarkan diri dari
pengaruh negatif.

5. Setiap individu diharapkan dapat menemukan figur e pada awal masa remajanya sehingga
mereka mampu memberikan teladan atau orang-orang dewasa dengan perilaku baik dan
mampu melewati masa remaja dengan baik dan mereka yang dapat memperbaiki diri setelah
mengalami kegagalan pada tahap pencarian jati diri kepemudaannya.

6. Cemoohan atau ejekan dari masyarakat terhadap perilaku negatif terhadap seseorang
individu sehingga mereka malu untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma.

2.4 PENGERTIAN DEMOGRAFI DAN PROBLEMATIKA DALAM


MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN HIDUP MANUSIA
Dalam arti luas penduduk atau populasi adalah sejumlah mahluk sejenis yang mendiami
atau menduduki suatu temapat tertentu. Mempelajari penduduk pada hakikatnya mengadakan

13
pendekatan terhadap tiga sudut pandangan, yaitu:

1 .Untuk memperoleh data penduduk yang nyata;

2. Untuk memperoleh penafsiran tabiat sosial;

3. Untuk melakukan aksi sosial, yaitu mengetahui secara komprehensif dengan


mengkombinasikan ketiga segi tersebut.

Adapun ilmu yang mempelajari masalah penduduk adalah demografi. Demografi


berasal dari kata demos yang berarti rakyat; dan graphein yang artinya menguraikan atau
menceritakan (yang hanya terbatas pada fakta dan pengumpulan data). Jadi demografi adalah
ilmu yang mempelajari secara statistik dan mathematik tentang besar komposisi dan
distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui kelahiran
(fertalitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Di dalam teori kependudukan digunakan untuk menerangkan data, meramal data masa
sekarang dan masa lampau. Ada dua sudut pandang dalam teori kependudukan ini, yaitu dari
segi sosial dan segi naturalistik.

Sudut pandang dari segi sosial dimulai oleh Thomas Robert Maltus dari Inggris (1766-1804),
yang menyatakan bahwa “kemeralatan disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara
pertambahan penduduk dengan pertambahan pangan adalah:

1. Bahan makanan dibutuhkan untuk hidup;

2. Nafsu antara pria dan wanita dibutuhkan, dan tetap keadaanya seperti itu.

Apabila tidak ada hambatan, menurut Malthus penduduk bertambah menurut deret ukur, dan
bahan makanan bertambah menurut deret hitung. Contoh pertambahan penduduk: 1-2-4-8-16-
3264; bahan makanan bertambah: 1-2-3-4-5-6 dan seterusnya.

Sedangkan sudut pandang dari segi naturalistik menyatakan, bahwa pertumbuahan penduduk
ditentukan oleh bahan makanan yang tergantung pada lingkungan, sehingga dikenal adanya
teori ekonomi lingkungan, sperti:

a. Teori Pearl: menyatakan bahwa manusia itu tumbuh berdasarkan kurva norma, yaitu
mula- mula sedikit, bertambah, menjadi maksimum, dan akhirnya berkurang lagi.

b. Teori Gini: menyatakan bahwa penduduk berkembang cepat pada tingkat permulaan. Hal
ini dipengaruhi oleh hukum biologis.

14
c. Teori Kapilaritas Sosial: yaitu seperti gejala naiknya air atau minyak di dalam pembuluh
sempit, seperti minyak naik dalam sumbu kompor. Setiap orang cendrung untuk memperoleh
status sosial yang lebih tinggi. Untu tujuan itu mereka malah tidak suka memproduksi anak.

d. Teori Transisi Demografi: teori ini beranggapan bahwa perubahan penduduk teijadi
sebagai akibat kondisi sosial-ekonomi penduduk yang bersangkutan. Teori ini menyatakan
bahwa setiap masyarakat dimulai dengan fase angka kelahiran dan kematian tinggi, kemudian
disusul oleh fase keadaan angka kematian turun, sementara angka kelahiran tetap tinggi, baru
kemudian disusul oleh fase dimana angka kelahiran mulai turun secara perlahansampai
berada pada keadaan angka kelahiran dan kematian rendah.

2.5 PERTAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA


Aneka persoalan demografi di Indonesia adalah Tingginya jumlah penduduk,
pengangguran, penyebaran penduduk yang tidak merata dan lainnya.

Masalah demografi di Indonesia, terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau Jawa yang
luasnya hanya 6,9 persen dari luas keseluruhan daratan negara Indonesia dengan penduduk
lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York. Dalam waktu yang
relatif singkat ini, populasi masyarakat Indonesia telah berlipat dua kali lebih banyak yakni
dari 97,02 juta jiwa hasil pada Sensus 1961, menjadi 201,242 juta jiwa pada Sensus 2000.

Selain masalah terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau Jawa, persoalan


pengangguran memang menjadi problem yang belum tuntas hingga sekarang.Berdasarkan
data Sensus Ketenagakeijaan Nasional (Sakemas) 2008, angka pengangguran mencapai 9,43
juta jiwa atau 8,46 persen. Ironisnya setiap tahun teijadi pertumbuhan angkatan keija, yaitu
ada 2,5 juta angkatan keija baru dari lulusan sekolah dan perguruan tinggi.

Penyebaran penduduk yang tidak merata juga menjadi masalah. Di satu sisi, Pulau Jawa
mengalami kepadatan yang luar biasa, sedangkan di sisi lainnya banyak pulau yang
penduduknya relatif jarang. Jika dihitung kepadatan Pulau Jawa pada Sensus Penduduk 2000
sudah sangat padat. Kepadatan di pulau Jawa telah mencapai 870 jiwa per km persegi
sedangkan di luar Pulau lawa kepadatannya baru mencapai 47 jiwa per km persegi.Pada
Sensus 1961 hingga 2000, penduduk Jawa mengalami penurunan dari 64,9 persen menjadi
59,3 persen. Namun penurunan ini tidaklah terlalu banyak dalam rangka mendukung
pemerataan pembangunan.

2.5.1 Pertumbuhan Penduduk di Indonesia dan Permasalahannya

15
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu
unit" untuk pengukuran.

Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor :

a. Angka kelahiran (Natalitas)

b. Angka kematian (Mortalitas)

c. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area
of destination)

d. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area
of origin)

Permasalahan pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah rata-rata laju pertumbuhan


penduduk di Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia harus mengerem laju pertumbuhan
penduduk. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia yakni 2,6 juta jiwa per tahun. Jika
ini tidak diatasi, maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk.

Jika laju pertumbuhan penduduk meledak maka akan banyak memakan biaya triliunan rupiah
untuk biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sehingga target untuk meningkatkan
pendidikan, kesehatan ibu dan anak, pengurangan angka kemiskinan, dan peningkatan
pendapatan per kapitan sulit direalisasikan.

Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula
ketersediaan pangan. Begitu juga energi, pertumbuhan penduduk akan menyedot energi
besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau
perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah ini tentunya akan berujung
pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll. Sebenarnya banyak
sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk
yang tinggi adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan
penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir 1990-an
berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah kurang begitu
peduli pada pertumbuhan penduduk.

Sekarang generasi baru yang tidak mengenal program KB, tak sedikit yang memiliki empat
atau lima anak. Bahkan, ada yang mengkampanyekan secara terselubung agar memiliki anak
banyak, terkait dengan pepatah jaman dahulu bahwa ’’banyak anak banyak rejeki” yang

16
tentunya sudah tidak sesuai dengan saat sekarang ini. Tak heran kalau kondisi saat ini dalam
beberapa kasus kembali ke tahun 1960-an, yakni memiliki anak di atas lima orang.
Kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan lembaga terkait dan minimnya penyuluhan adalah
penyebab masalah ini terus berlanjut dan kian tidak terkendali.

Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali
menggalakkan program Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pendidikan bangsa,
serta melakukan pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pertumbuhan penduduk
penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam terbatas,
sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem besar di masa depan.
Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan masyarakat harus bekeija sama
untuk mengatasi masalah ini. Karena dengan pertumbuhan yang terkendali akan
mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.

2.6 ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) telah dilindungi oleh payung
hukum yaitu Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, kemudian disusul dengan Peraturan mentri lingkungan Hidup, dilanjutkan
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang usaha atau kegiatan yang diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, jadi telah banyak payung hukum
yang dapat menguatkan kegiatan AMDAL di Indonesia.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Lingkungan sangat mempengaruhi Prilaku Manusia, dan manusia bersifat dua unsur
yaitu jasmani dan rohani.Hakikat manusia meliputi :Manusia sebagai hewan ,Manusia
sebagai pencari keuntungan,Manusia sebagai salah satu unur dalam lingkungan
fisika,Manusia sebagai imuan. Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya.
Lingkungan bersifat mendukung atau menyokong kehidupan manusia. Dengan kemampuan
yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Manusia juga dapat
memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya.
Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sehingga tercipta teknologi
yang memudahkan kehidupan manusia. Namun ternyata perkembangan teknologi tesebut
menimbulkan dampak negatif yang harus diminimalisirkan agar bumi ini masih dapat
diwariskan untuk anak cucu kita kelak. Pertumbuhan penduduk merupakan bertambah atau
berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan penduduk ini akan mempengaruhi lingkungan alam maupun sosial budaya,
semakin padat penduduk pada suatu daerah semakin beragam kebudayaan yang timbul dan
semakin banyak tempat tinggal yang dibutuhkan yang akan berakibat sempitnya lapangan
pekeijaan. Pertumbuhan penduduk di Negara kita masih termasuk tinggi, jika dibandingkan
dengan Negara lainnya. Untuk itu pemerintah mencanangkan program KB (Keluarga
Berencana) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

18
DAFTAR PUSTAKA

Suratman, et.al. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Intermedia.

Soelaiman, Munandar. 1989. Umu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung:
PT. Eresco.

Internet:

Ridha Mardatilla. 2013. ISBD. Mansusia dan


Lingkungan.http://ridhamardhatillah94.blogspot.co.id/2013/08/isbd-manusia-dan- lingkungan
l785.html.diunduh pada tanggal 9 13 September 2015. Jam 18.30 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai