Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOMUNITAS

PERMASALAHAN TIME MANAGEMENT PADA KOMUNITAS MUSIK


NARASWARA

Untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Psikologi Komunitas

Dosen Pengampu:

Yusuf Ratu Agung, M. A

Disusun oleh :

Anjar Melani 210401110225

Qonita Dzakiyyah A. 210401110249

Nandini Nurfarida Putri P. 210401110239

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................


1.2 Tujuan..................................................................................................................
1.3 Manfaat................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analisa Masalah...................................................................................................

2.2 Identifikasi Masalah.............................................................................................

2.3 Analisa Masalah...................................................................................................

2.4 Rancangan Intervensi ..........................................................................................

3.5 Rincian Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................

3.6 Pelaksanaan Intervensi ........................................................................................

BAB III HASIL

3.1 Hasil dan Pembahasan.........................................................................................

3.2 Pembahasan .........................................................................................................

BAB IV PENTUP

4.1 Pembahasan .........................................................................................................

REFERENSI.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Musik memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena musik dapat
menghibur manusia dalam berbagai aktivitasnya, apalagi di masa seperti sekarang ini yang
sarat dengan permasalahan hidup yang semakin kompleks. Di Indonesia sendiri terdapat
berbagai jenis musik yang dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan. Perkembangan
musik di Indonesia saat ini juga sangat pesat. Selain itu, banyak band dengan berbagai format
fleksibel untuk genre musik yang berbeda seperti pop, rock, jazz, dangdut dan lainnya
bermunculan di Indonesia.

Komunitas musik merupakan kelompok individu yang memiliki minat dan passion yang
sama terhadap musik. Mereka seringkali terlibat dalam berbagai kegiatan seperti latihan,
pertunjukan, dan produksi musik. Namun, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh
komunitas musik adalah manajemen waktu yang tidak efektif. Manajemen waktu yang buruk
dapat menghambat kemajuan dan produktivitas komunitas musik, serta mempengaruhi
kualitas karya musik yang dihasilkan.

Komunitas musik keroncong adalah sebuah kelompok yang memiliki minat dan dedikasi
terhadap musik keroncong, genre musik tradisional Indonesia yang khas. Anggota komunitas
musik keroncong seringkali terlibat dalam latihan, pertunjukan, dan kegiatan lainnya untuk
menjaga dan mempromosikan kebudayaan keroncong. Namun, salah satu masalah yang
dihadapi oleh komunitas musik keroncong adalah manajemen waktu yang tidak efektif.
Masalah ini dapat menghambat perkembangan dan produktivitas komunitas, serta
mengganggu kualitas musik keroncong yang dihasilkan.

Dalam komunitas musik keroncong, anggota seringkali dihadapkan pada jadwal latihan
yang padat, pertunjukan yang diharuskan dihadiri, serta tugas-tugas organisasi yang perlu
diselesaikan. Tugas dan tanggung jawab ini seringkali bersinggungan satu sama lain,
menyebabkan kesulitan dalam mengatur waktu secara efektif. Selain itu, kurangnya
pemahaman tentang prioritas dalam konteks musik keroncong juga dapat menyebabkan
penundaan dalam penyelesaian proyek-proyek musik yang penting.
Dampak dari masalah manajemen waktu yang tidak efektif ini dapat terasa dalam
berbagai aspek komunitas musik keroncong. Pertama, kurangnya waktu yang efisien untuk
latihan dan persiapan pertunjukan dapat berdampak pada peningkatan kesalahan dalam
tampilan musik keroncong, yang pada gilirannya dapat menurunkan kualitas keseluruhan.
Kedua, ketidakmampuan dalam mengatur jadwal yang tepat dapat menyebabkan tabrakan
antara latihan dan pertunjukan, mengganggu koordinasi dan efisiensi komunitas. Ketiga,
kurangnya pemahaman tentang prioritas musik keroncong dapat mengarah pada fokus yang
terpecah pada proyek-proyek yang kurang relevan, menghambat perkembangan komunitas
secara keseluruhan.

Dalam konteks ini, diperlukan intervensi yang bertujuan meningkatkan manajemen waktu
dalam komunitas musik keroncong. Intervensi yang tepat dan efektif dapat membantu
anggota komunitas mengoptimalkan pengelolaan waktu mereka, meningkatkan efisiensi, dan
memperkuat kualitas musik keroncong yang dihasilkan. Dalam laporan ini, kami akan
menganalisis masalah manajemen waktu dalam komunitas musik keroncong dan merancang
intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.

1.2 Tujuan

 Meningkatkan produktivitas anggota komunitas musik.


 Mengoptimalkan penggunaan waktu untuk mencapai tujuan komunitas.
 Mengurangi penundaan dan kebingungan dalam menyelesaikan tugas musik.
 Meningkatkan koordinasi tim dalam komunitas musik.

1.3 Manfaat
 Peningkatan efisiensi dalam menjalankan tugas musik.

 Peningkatan kualitas musik yang dihasilkan oleh komunitas.


 Peningkatan produktivitas anggota komunitas musik.
 Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar anggota.
 Peningkatan kepuasan anggota dalam berkontribusi pada komunitas musik.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Analisa Situasi

Naraswara merupakan komunitas yang sudah berdiri dari tahun 2020. Komunitas
Naraswara ini memiliki genre music yang dominan yaitu keroncong dangdut. Komunitas ini
awalnya merupakan sebuah grup yang dibuat secara mendadak karena terdapat acara yang
bernama “Inagurasi”, dimana acara tersebut perupakan acara dari Fakultas Sastra yang ada di
Universitas Malang (UM). Grup tersubut diminta untuk mengisi pada bagian music dangdut.
Pada saat acara berlangsung, belum terdapat nama yang dipakai untuk grup tersebut. Sampai
salah satu anggota yang bernama Kalip mencetuskan nama “Naraswara” yang nama tersebut
dipakai hingga saat ini.

Pada saat nama “Naraswara” dicetuskan, belum terdapat arti spesifik yang gunakan.
Mereka hanya mendapat inspirasi dari anime Naruto lebih tepatnya yaitu Shikamaru sebagai
seorang anak dengan klan Nara. Namun setelah melakukan riset, terdapat banyak arti dari
kata “Naraswara”, mulai dari kata Bahasa Yunani, Kuno, Sansakerta, dan Arab dimana kata
tersebut memiliki banyak arti yang mengarah ke hal yang positif. Namun jika diambil secara
umum, nama “Naraswara” memiliki arti berkembang dan berapi-api. Jika dari sudut pandang
music, “Naraswara” memiliki arti music yang enak didengar ditelinga.

Anggota dari Naraswara ini seluruhnya adalah mahasiswa, dan mereka berada di kampus
yang sama, dengan prodi dan angkatan yang sama juga. Pada wawancara juga dikatakan
bahwa Naraswara berkemungkinan untuk menambah anggota, dikarenakan masih ada posisi
yang kosong sperti pada again gitar. Namun pada waktu sekarang, belum ada system
perekrutan namun masih menggunakan additional dari luar. System additional ini tidak
memiliki kriteria khusus, namun cukup dengan memiliki skill pada bidang yang memang
dibutuhkan.

Dari hasil assessment yang dilakukan diperoleh hasil bahwa :

a. Struktur Organisasi:

 Komunitas musik keroncong "Naraswara" memiliki struktur organisasi yang terdiri


dari seorang koordinator, dan anggota aktif.
 Tanggung jawab terkait pengelolaan waktu belum terdefinisi dengan jelas, dan
anggota sering merasa bingung mengenai tugas dan kewajiban mereka.

b. Tujuan dan Visi:

 Tujuan "Naraswara" adalah mempertahankan dan mempromosikan musik keroncong,


serta meningkatkan kualitas pertunjukan mereka.
 Mengembangkan dan merintis karir dati anggota dan komunitas dalam bidang
entertainment
 Namun, belum ada penekanan spesifik mengenai manajemen waktu sebagai bagian
dari pencapaian tujuan tersebut.

c. Struktur Kegiatan:

 Komunitas ini pernah memiliki jadwal latihan mingguan yang rutin, namun seringkali
tidak diikuti dengan konsistensi.
 Selain itu, pertunjukan dan kegiatan sosial juga sering terjadi, tetapi seringkali terjadi
tabrakan jadwal berupa tidak adanya waktu untuk berlatih sebelumnya, dan adanya
kegiatan pribadi dari anggota.

d. Sumber Daya:

 Mereka belum memiliki basecamp dan berlatih di studio music salah satu anggota.
 Studio yang digunakan untuk latihan terbatas dan hanya terdapat peralatan musik
dasar.
 Waktu yang tersedia untuk latihan terbatas, terutama karena anggota memiliki
tanggung jawab pribadi dan pekerjaan lain di luar komunitas musik.

e. Budaya dan Nilai Komunitas:

 Komunitas ini memiliki budaya kerjasama dan semangat gotong royong.


 Namun, belum ada kesadaran yang kuat tentang pentingnya pengelolaan waktu dan
efisiensi dalam mencapai tujuan komunitas.

f. Komunikasi dan Kolaborasi:


 Komunikasi antara anggota komunitas terutama dilakukan melalui pesan teks dan
pertemuan tatap muka yang jarang terjadi.
 Kurangnya kolaborasi dan koordinasi dalam hal waktu membuat anggota seringkali
kesulitan menyesuaikan jadwal satu sama lain

g. Tantangan dan Hambatan:

 Beberapa anggota memiliki jadwal yang padat di luar komunitas musik,


mengakibatkan keterbatasan waktu untuk berlatih dan berpartisipasi dalam kegiatan
komunitas.
 Kurangnya pemahaman tentang pentingnya manajemen waktu menyebabkan
beberapa anggota kurang disiplin dalam mengatur waktu dan menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan.

Hasil wawancara dengan anggota Naraswara juga memperoleh hasil bahwa komunitas ini
sangat berperan dalam industry music, terutama di daerah Malang, dan lebih spesifik lagi
pada mahasiswa UM. Grup dangdut dan keroncong ini sangat minim di kota Malang. Hal
tersebut didukung dengan minat masyarakat yang tinggi akan music dangdut dan adanya
objek wisata seperti yang terdapat di Kayutangan, dimana music yang cocok untuk
ditampilkan adalah music keroncong.

2.2 Identifikasi Masalah


a. Jadwal Identifikasi Masalah

Hari/Tanggal : Sabtu / 10 Juni 2003

Waktu : 10.00-11.30

Metode Identifikasi : Wanwancara dan Sosialisasi

Pelaksana : - Anjar Melani


- Qonita Dzakiyyah Annabila
- Nandini Nurfarida Putri Prianto
Subjek : Anggota Naraswara:
- Satriya ( Keyboard )
- Riko ( Cak-Cuk )
- Ryan ( Drum )
- Rasyid ( Cak-Cuk )
- Daffa (Additional)

b. Penjabaran Hasil Identifikasi

Berdasarkan dari analisis situasi pada penjelasan sebelumnya, dapat diidentifikasi


beberapa masalah yang dihadapi oleh komunitas Naraswara:

 Kurangnya struktur waktu:

Komunitas musik keroncong Naraswara tidak memiliki jadwal latihan yang terstruktur
dengan baik. Anggota Naraswara seringkali menghadapi kesulitan dalam menentukan waktu
latihan yang konsisten dan efektif. Tanpa adanya struktur waktu yang jelas, anggota
cenderung bersikap kurang disiplin dalam melaksanakan latihan secara teratur. Hal ini dapat
menyebabkan ketidakseimbangan dalam pembagian waktu antara latihan, persiapan
pertunjukan, kegiatan pribadi, dan kegiatan lainnya.

 Overlapping jadwal:

Anggota Naraswara sering mengalami masalah tabrakan jadwal antara latihan,


pertunjukan, dan kegiatan lainnya. Kurangnya koordinasi dalam menentukan jadwal yang
sesuai menyebabkan anggota harus memilih antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.
Hal ini mengganggu koordinasi tim dan menyebabkan kebingungan dalam mengatur waktu.
Selain itu, tabrakan jadwal juga dapat mengurangi efisiensi dan produktivitas anggota dalam
menjalankan tugas-tugas mereka.

 Tidak adanya prioritas yang jelas:

Anggota Naraswara seringkali tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang prioritas
tugas dan tanggung jawab mereka. Mereka menghadapi tugas-tugas yang beragam, seperti
latihan, persiapan pertunjukan, partisipasi dalam event musik, kegiatan sosial, maupun
kegiatan pribadi. Namun, tanpa pemahaman yang jelas tentang prioritas, anggota dapat
mengalami kesulitan dalam mengatur waktu mereka secara efektif. Mereka mungkin tidak
mampu mengidentifikasi tugas yang paling penting dan meluangkan waktu yang cukup untuk
menyelesaikannya, sehingga menyebabkan penundaan dan ketidakseimbangan dalam
pengelolaan waktu.

 Kurangnya disiplin pribadi:

Beberapa anggota Naraswara mengalami kesulitan dalam menjaga disiplin pribadi dalam
mengatur waktu. Mereka cenderung menunda pekerjaan, terjebak dalam kegiatan yang tidak
produktif, atau mengalami kesulitan dalam mengelola waktu mereka pribadi dengan efisien.
Kurangnya disiplin pribadi dapat menyebabkan waktu yang berharga terbuang sia-sia dan
menghambat kemajuan dalam tugas-tugas yang perlu diselesaikan.

 Kurangnya koordinasi tim:

Komunikasi dan koordinasi antara anggota Naraswara terkadang tidak efektif. Informasi
terkait jadwal latihan, pertunjukan, dan kegiatan lainnya seringkali tidak tersebar dengan baik
di antara anggota komunitas. Hal ini dapat menyebabkan kesulitas dalam menyesuaikan
jadwal atau kegiatan yang dapat menghambat efisiensi dan kesinambungan dalam tim.
Ketidakseimbangan informasi dan kurangnya koordinasi dapat mempengaruhi kerjasama tim
dan menghambat pencapaian tujuan komunitas secara keseluruhan.

2.3 Analisa Masalah

Manajemen waktu adalah tindakan dan proses perencanaan dan pengendalian waktu yang
dihabiskan untuk aktivitas tertentu secara sadar, terutama untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas, dan produktivitas. Manajemen waktu membutuhkan seperangkat keterampilan,
alat, dan teknik yang digunakan dalam manajemen waktu untuk menyelesaikan tugas atau
proyek dalam waktu tertentu. Manajemen waktu adalah salah satu hal terpenting dalam
kehidupan bisnis modern dan waktu dianggap sebagai salah satu sumber daya terpenting
untuk sukses. Bagaimana seseorang menggunakan waktu kerjanya secara produktif, sehingga
dia memiliki waktu untuk semua tugas dan masih memiliki kekuatan untuk tugas selanjutnya,
merupakan tantangan besar baik bagi manajer proyek maupun individu. Waktu adalah
sumber daya yang terbatas, tetapi dapat habis dengan cepat tanpa dapat mengembalikannya
pada kesempatan berikutnya.

Manajemen waktu merupakan salah satu keterampilan manajemen yang sangat penting,
bahkan salah satu kunci sukses sebuah perusahaan. Kepemimpinan suatu organisasi, terutama
dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan tentang masa depan perusahaan, sangat
bergantung pada tingkat manajemen senior. Memastikan kebenaran keputusan yang dibuat
sangat bergantung pada komitmen waktu. Dengan kata lain, saat membuat keputusan penting
tentang masa depan perusahaan, manajemen waktu sangatlah penting. Keputusan manajemen
seperti investasi, tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil maksimal dari sumber daya,
menambahkan nilai padanya, dan mendapatkan pengembalian terbaik.

Manajemen waktu adalah tentang merencanakan hari/waktu untuk memanfaatkan waktu


yang Anda miliki. Istilah atau konsep manajemen waktu berawal dari revolusi industri ketika
datang ke manajemen waktu yang efisien dan efektif sehingga waktu seseorang dapat
dikelola.

Manajemen waktu adalah tindakan atau proses perencanaan dan implementasi waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan tertentu secara sadar, khususnya untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan produktivitas (Singh & Jain, 2013). Atau seperti yang dikatakan
Humes (dalam Adebisi, 2013): Manajemen waktu dapat diartikan secara singkat sebagai seni
mengatur, mengatur, merencanakan dan menganggarkan waktu untuk menghasilkan
pekerjaan secara lebih efisien dan produktif. Waktu adalah sumber daya yang berharga, tak
tergantikan dan tak dapat diubah. Itulah mengapa sangat penting untuk menggunakan waktu
saya dengan bijak. Manajemen waktu melibatkan pengorganisasian, perencanaan,
pengorganisasian, dan mengalokasikan waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk
menyelesaikan tugas sehari-hari.

König (2007) mendefinisikan manajemen sebagai proses organisasi yang mencakup


perencanaan strategis, penetapan, penetapan tujuan, pengelolaan sumber daya,
pengembangan manusia, dan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan mengukur hasil. Pada saat yang sama, manajemen waktu adalah seni melakukan bisnis
dan hal-hal pribadi seefisien dan seefektif mungkin, melakukan segala sesuatu dengan benar
dan secepat mungkin dengan menggunakan sumber daya sesedikit mungkin (waktu, tenaga,
uang, dan orang). Tujuan utama dari semua upaya ini adalah untuk menghemat waktu lama
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas atau pekerjaan. Dengan kata lain, seni
mengatur, mengatur, merencanakan dan menganggarkan waktu yang tersedia untuk
melakukan pekerjaan secara lebih efisien dan produktif.

Menurut Kusashi (dalam Adebisi, 2013), keterlambatan dalam mengambil keputusan atau
menanggapi suatu masalah dapat mengakibatkan tingginya biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan manajemen tidak melakukan
kesalahan dalam menunda penggunaan waktu yang sangat berharga bagi perusahaan.
Manajemen waktu yang baik sangat membantu perusahaan untuk menjadi lebih produktif dan
kreatif, menghemat banyak uang, menghindari bekerja pada saat-saat kritis dan secara
signifikan dapat meningkatkan peluang sukses dalam bisnis. 

Berdasarkan hasil assessment diketahui bahwa Nawraswara memiliKI permasalahan


dengan waktu. Permasalahan yang masih terjadi sampai saat ini yaitu bentrok mengenai
waktu untuk latihan pada masing-masing anggota. Disebutkan bahwa sebelumnya Naraswara
memiliki jadwal latihan rutin, yang kemudian hal tersebut tidak berjalan lama karena adanya
kesibukan pribadi pada setiap anggotanya. Sebelumnya juga sudah diupayakan untuk tetap
menjalankan latihan rutin mingguan walaupun anggotanya tidak lengkap. Namun hal tersebut
membuat latihan menjadi kurang nyaman, sehingga untuk latihan rutin diberentikan dan
mulai untuk latihan secara mandiri. Selain itu, masalah yang dimiliki yaitu mengenai domisili
anggota yang berbeda-beda.

Masalah: Kurangnya struktur waktu

Komunitas Naraswara menghadapi masalah kurangnya struktur waktu dalam


melaksanakan kegiatan latihan dan persiapan pertunjukan. Ketika tidak ada jadwal latihan
yang terstruktur, anggota komunitas menghadapi kesulitan dalam menjaga konsistensi latihan
dan mempersiapkan pertunjukan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan anggota
mengenai waktu yang tersedia, ketidakjelasan mengenai kapan dan di mana latihan akan
dilakukan, dan kurangnya pengawasan terhadap pemenuhan jadwal latihan.

Dampak: Kurangnya struktur waktu dapat memiliki dampak negatif yang signifikan
terhadap komunitas Naraswara, antara lain:

 Rendahnya kualitas pertunjukan:


Tanpa struktur waktu yang jelas, anggota Naraswara tidak dapat melatih keterampilan
musik dengan konsisten. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya kualitas pertunjukan dan
kurangnya peningkatan kemampuan musik dari anggota Naraswara.

 Kebingungan anggota:

Anggota Naraswara merasa bingung karena tidak memiliki jadwal latihan yang
terstruktur. Mereka mungkin tidak tahu kapan dan di mana latihan akan dilakukan, sehingga
sulit untuk mengatur waktu mereka dengan efektif.

 Tidak optimalnya pemanfaatan waktu:

Tanpa struktur waktu yang baik, anggota Naraswara mungkin tidak memanfaatkan waktu
yang tersedia secara efisien. Mereka mungkin meluangkan waktu untuk kegiatan lain yang
tidak relevan, menghabiskan waktu dengan tidak produktif, atau mengalami kesulitan dalam
mengatur jadwal yang sesuai dengan kebutuhan komunitas.

 Kurangnya kemajuan dan motivasi:

Kurangnya struktur waktu dapat mengurangi motivasi anggota Naraswara untuk berlatih
dan meningkatkan kemampuan mereka. Tanpa jadwal latihan yang terstruktur, anggota
Naraswara mungkin merasa kurang termotivasi dan sulit untuk mencapai tujuan musik
pribadi mereka.

Solusi: Untuk mengatasi masalah kurangnya struktur waktu, komunitas Naraswara dapat
mengambil langkah-langkah berikut:

 Membuat jadwal latihan yang terstruktur:

Naraswara perlu merancang jadwal latihan yang jelas, mencakup waktu, tempat, dan
durasi latihan. Jadwal ini harus diberikan kepada seluruh anggota komunitas agar mereka
mengetahui kapan dan di mana latihan akan dilakukan.
 Komunikasi yang efektif:

Koordinator Naraswara perlu memastikan bahwa informasi tentang jadwal latihan


disampaikan dengan jelas dan tepat waktu kepada semua anggota. Komunikasi dapat
dilakukan melalui saluran komunikasi yang efektif, seperti grup chat, email, atau kalender
bersama.

 Pengawasan dan akuntabilitas:

Naraswara dapat menerapkan sistem pengawasan dan akuntabilitas untuk memastikan


anggota hadir pada latihan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Misalnya, dapat dilakukan
pencatatan kehadiran atau penugasan tugas individu yang harus diselesaikan setiap minggu.

 Evaluasi dan penyesuaian:

Naraswara harus melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas jadwal latihan yang
telah diterapkan. Jika ditemukan kelemahan atau masalah dalam jadwal yang ada, komunitas
harus siap untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan.

 Partisipasi anggota:

Naraswara harus melibatkan anggota dalam proses perencanaan jadwal latihan. Anggota
Naraswara perlu diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan saran terkait jadwal
yang lebih baik, sehingga mereka merasa memiliki keterlibatan dalam proses pengambilan
keputusan.

2.4 Rancangan Intervensi

a. Rencana Kegiatan

Kegiatan intervensi yang akan diberikan kepada komunitas Naraswara untuk


mengatasi permasalahan terkait time management adalah melalui proses interview,
campaign dan training. Interview merupakan kegiatan dimana narasumber akan
menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
bertujuan untuk mengulik apa saja permasalahan atau hambatan yang sedang dialami
oleh komunitas tersebut. sedangkan campaign dan training merupakan kegiatan yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman pada setiap anggota
komunitas. Pada sesi campaign dan training ini, para anggota akan diberikan berbagai
wawasan berupa materi-materi dalam bentuk poster yang mana materi tersebut
berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam komunitas Naraswara dengan
harapan agar komunitas Naraswara dapat menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan yang terjadi.

b. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengulik bersama permasalahan apa
yang terjadi dalam komunitas tersebut sehingga menghambat kemajuan komunitas.
Kemudian setelah ditemukan adanya permasalahan, akan diberikan tindak lanjut
berupa sesi campaign and training yang mana hal ini bertujuan agar komunitas terkait
dapat lebih memahami sebab dari timbulnya permasalahan serta menambah wawasan
para anggotanya, sehingga permasalahan yang ada dalam komunitas tersebut akan
segera terselesaikan.

c. Kerangka Berpikir

 Input : Permasalahan yang akan diintervensi adalah mengenai time management


oleh para anggota Naraswara. Hal ini dikarenakan para anggota Naraswara yang
mengakui bahwa mereka merasa tidak kunjung mencapai target komunitasnya
dikarenakan pengaturan waktu yang kurang baik. Pengaturan waktu yang kurang
baik ini mengakibatkan target-target yang telah ditetapkan menjadi tidak kunjung
tercapai atau bahkan melebihi batas waktu yang ditentukan. Selain itu, kendala
tertundanya pencapaian target juga karena masing-masing anggota yang memiliki
kesibukannya masing-masing.
 Proses : Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada komunitas Naraswara
ini, kami menggunakan teknik intervensi campaign dan training yang bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman serta wawasan para anggotanya mengenai tata
cara pengaturan waktu yang baik, sehingga para anggota Naraswara dapat lebih
meningkatkan skill kedisiplinan terhadap waktu serta agar segala target dan tujuan
yan telah dirancang sedemikian rupa oleh Naraswara dapat segera terwujud tepat
pada waktunya.
 Output : Knowledge yang bertujuan untuk menambah wawasan kepada para
anggota Naraswara mengenai pentingnya memiliki kemampuan pengaturan waktu
yang baik, Skill yang bertujuan untuk mengasah keterampilan para anggota
Naraswara dalam belajar mengatur waktu dengan baik, Attitude yang bertujuan
agar para anggotanya dapat meningkatkan sikap kedisiplinan dalam kehidupan
sehari-hari.

d. Peserta atau Sasaran

Sasaran intervensi ini yakni akan ditujukan kepada 5 anggota Naraswara yang
merupakan mahasiswa tingkat akhir pada Universitas Negeri Malang. Sasaran yang
ingin dicapai yakni agar seluruh anggota Naraswara dapat mengembangkan skill time-
management yang lebih baik. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
para anggota Naraswara mengenai pentingnya memiliki kemampuan time-
management yang baik. Mengingat Naraswara yang telah dikenal oleh banyak
masyarakat di kota Malang, khususnya pada lingkungan mahasiswa Universitas
Negeri Malang yang tentunya ke depan memiliki target dan tujuan yang akan dicapai
dan untuk mewujudkan target-target tersebut salah satunya harus diawali dengan
pengaturan waktu yang baik.

e. Pihak yang terlibat dalam intervensi

Guna mencapai keberhasilan serta kelancaran dalam proses intervensi komunitas kali
ini, diperlukan pihak-pihak yang akan terlibat yakni kami, mahasiswa psikologi UIN
Malang sebagai perancang susunan intervensi serta 5 anggota komunitas Naraswara
sebagai peserta pelaksanaan intervensi komunitas.

2.5 Rincian Pelaksanaan Kegiatan

No Jenis Tujuan Pihak Lokasi Waktu Target


Kegiatan yang pelaksanaan Sasaran
terlibat
1. Opening Membuka acara Qonita Kayutangan Sabtu, 10 Anggota
dan briefing Dzakiyya Heritage Juni 2023 Naraswara
singkat h
mengenai apa Annabila
saja yang perlu
dilakukan dalam
pelaksanaan
intervensi

2. Penyampaian Mengetahui dan Qonita Kayutangan Sabtu, 10 Anggota


pertanyaan mengulik lebih Dzakiyya Heritage Juni 2023 Naraswara
(interview) dalam mengenai h
komunitas musik Annabila,
Naraswara Nandini &
melalui Anjar
pertanyaan Melani

3. Campaign & Meningkatkan Nandini Kayutangan Sabtu, 10 Anggota


Training wawasan Nurfarida Heritage Juni 2023 Naraswara
anggota Putri
komunitas Prianto &
melalui Anjar
penyampaian Melani
sosialisasi materi
hasil intervensi
permasalahan
dalam komunitas
4. Materi Peserta Nandini Kayutangan Sabtu, 10 Anggota
Campaign & intervensi dapat Nurfarida Heritage Juni 2023 Naraswara
Training memahami Putri
“Manajemen tentang Prianto &
Waktu” bagaimana cara Anjar
menerapkan Melani
penggunaan
waktu yang baik
dan efektif
sehingga
komunitas
tersebut
5. Penutup Menutup Qonita Kayutangan Sabtu, 10 Anggota
jalannya acara Dzakiyya Heritage Juni 2023 Naraswara
pada hari itu h
Annabila

2.6 Pelaksanaan Intervensi

a. Deskripsi Prosedur Intervensi

Rincian Prosedur Waktu


Kegiatan Pelaksanaan
Pembukaan Proses intervensi dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Juni 2023 Sabtu, 10 Juni
di Kayutangan Heritage, Kota Malang dimulai pada pukul 2023 pukul 10.00
10.00 WIB. Kegiatan pertama yakni sesi perkenalan pada WIB
anggota Naraswara diikuti dengan sesi interview.

Sesi 1 Setelah acara pembukaan, berlanjut pada sesi interview atau Sabtu, 10 Juni
tanya-jawab seputar komunitas Naraswara termasuk mengulik 2023 pukul 10.05
permasalahan apa saja yang sedang dihadap oleh Naraswara WIB
pada saat ini.

Sesi 2 Pada sesi ini, para peserta akan mendengarkan sosialisasi dari Sabtu, 10 Juni
kami mengenai permasalahan komunitas tersebut yang mana 2023 pukul 10.35
sudah tercantum dalam poster yang telah kami berikan. WIB

Sesi 3 Masih berkaitan dengan sesi sebelumnya, dalam sesi ini Sabtu, 10 Juni
peserta diharapkan dapat mendapatkan wawasan yang baru 2023 pukul 11.30
mengenai beberapa cara untuk menerapkan time-management WIB
skill dengan baik. Selain itu, para peserta intervensi juga
beberapa kali memberi insight baru diluar pertanyaan yang
telah kami berikan.
Penutup Proses intervensi selesai pada pukul 11.30 dan diakhiri dengan Sabtu, 10 Juni
pembagian konsumsi untuk para peserta intervensi. 2023 pukul 11.30
WIB

b. Data Partisipan

Hari Jumlah Kisaran Usia Jenis Kelamin Pekerjaan


ke- Peserta

Hari 5 orang 23 tahun – 26 Laki-Laki Mahasiswa


ke-1, tahun
Sesi 1,
Sesi 2,
Sesi 3

c. Pelaksanaan Kegiatan (Kondisi Lapangan)


Intervensi berjalan sesuai rancangan penyusun intervensi walaupun ada sedikit
improvisasi pada sesi interview, namun hal itu tidak mempengaruhi hasil intervensi.
Namun meskipun begitu, para penyusun intervensi mengalami keterlambatan sekitar
30 menit, yang seharusnya intervensi ini dimulai pukul 9.30, namun para penyusun
intervensi datang pukul 10.00 yang mengakibatkan sebagian anggota Naraswara tidak
dapat menghadiri intervensi pada hari itu, sehingga dari 10 anggota Naraswara, hanya
tersisa 5 yang bersedia mengikuti intervensi pada hari itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Hasil dan Pembahasan

Berikut
REFERENSI

Lilik Andriawan, T. S. (2018). MANAJEMEN PERTUNJUKAN DAN DAMPAK PSIKOLOGI SOSIAL


KOMUNITAS MUSIK JAZZ NGISORINGIN DI SEMARANG. JURNAL SENI MUSIK.

Zamroni, S. &. (2017). Pemanfaatan Tekonologi Informasi (TI) Dalam Layanan Bimbingan Dan

Adebisi, J. F. (2013). Time management practices and its effect on business performance.
Canadian Social Science, 9(1). Canadian Research & Development Center of
Sciences and Cultures, Montreal, Canada

Singh, D. & Jain, S. C. (2013). Working process of time management in SAP HR module.
International Journal of Management Research and Reviews,3. Society of
Scientific Research and Education (SSRE), Meerut, India.

König, et al. (2007). Time management problems and discounted utility. The Journal of
Psychology, 141(3), 321–334.

Mitch. (2011). What is Management? http://www. managementguid/whatismanagement.com

Anda mungkin juga menyukai