Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MID PSIKOLOGI ABNORMAL

(Dibuat untuk memenuhi tugas MID Mata Kuliah Psikologi Abnormal)

Dosen : Titin Florentina P, M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh :

Astriyani D Fapala
4519091030

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

2021
BAB 1

1. Jelaskan definisi dari perilaku Abnormal !


Psikologi Abnormal (abnormal psychology) adalah salah satu cabang ilmu psikologi
yg mempelajari perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang yang memiliki
gangguang psikologis. (Hal 4)
2. Sebutkan Kriteria yang digunakan oleh ahli kesehatan mental untuk menentukan
apakah suatu perilaku dikategorikan sebagai abnormal !
Ahli kesehatan mental menggunakan berbagai kriteria dalam menilai apakah suatu
perilaku abnormal atau tidak. Kriteria yang umumnya dipakai meliputi :
a. Perilaku yang tidak biasa (unusualness).
b. Deviasi sosial (sosial deviance).
c. Pesepsi atau interpretasi yang keliru terhadap realitas (faulty percepations or
interpretations of reality).
d. Mengalami disters personal yang signifikan (significant personal distress).
e. Perlaku maladaptife atau self-defating (maladaptive or self-defeating behavior).
f. Perilaku berbahaya (dangerousness).
(Hal 6,7,dan 8).
3. Temukan contoh kasus (bisa dari kasus sehari -hari atau dari jurnal atau dari kasus di
media sosial), dari aplikasi kriteria perilaku dianggap abnormal.
Pembunuhan homo, jadi gay karena diimingi motor
Sindonews.com - Nama Mujianto alias Menthok alias Genthong,
memperpanjang daftar nama pelaku kriminal berkedok kelainan seksual. Mengaku
sebagai gay yang sedang cemburu, dia mengaku membius 15 orang dengan racun
tikus, empat di antaranya tewas. Perjalanan hidup Mujianto dimulai dari Dusun Pule,
Desa Jati, Kecamatan Tarokan. Desa Jati dikenal sebagai salah satu kantong
kemiskinan di Kabupaten Kediri. Sebagian warganya hidup kekurangan, termasuk
keluarga Mujianto. Dia merupakan anak angkat Parni (50), dan Pinatun (45).
Mujianto, memiliki dua kakak perempuan yaitu Erna Dia Ekawati (35), dan
Warti (29). Mujito (33), Kepala Dusun Pule yang juga saudara Mujianto, bertutur,
Parni hanya buruh tani serabutan. Karena tak punya biaya, semua anak Parni hanya
bisa sekolah sampai SMP. "Semua anaknya hanya tamat SMP semua," ujarnya.
Mujianto yang oleh keluarganya dipanggil Genthong sebenarnya tumbuh normal,
baik secara fisik atau sosial. Seperti anak lain seusianya, Mujianto mengaji,
membantu bapaknya di sawah,dan bersekolah. "Hubungan dengan keluarga juga
baik, dia ramah, tidak nakal saat SD dan SMP itu," papar Mujito.
Mujianto lulus SDN Jati pada 1997 dan SMP 1 Tarokan pada 2000. Suyono,
guru Fisika SMP 1 Tarokan mengungkapkan, prestasi Mujianto yang menyukai
sepak bola itu tergolong biasa saja. Suyono mengingat Mujianto karena bertubuh
paling kecil di kelas dan selalu gemetar saat mengikuti pelajaran Fisika. "Dia diam
jika tidak bisa, dan terlihat takut. Itu yang membuat saya teringat dengan dia," papar
lakilaki Suyono. Mujianto lalu merantau ke Jakarta pada usia 19 tahun selama kurang
lebih 3 tahun. Dia memilih pulang karena merasa pendapatannya kecil sehingga tak
bisa membantu orang tuanya. "Ya akhirnya dia bantu saya di sawah, bersih-bersih
dan sebagainya," kata Parni.
Dua tahun lalu, Mujianto mengaku mendapat tawaran dari seorang teman
untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Nganjuk. Bertekad memperoleh
penghidupan yang lebih baik, Mujianto menyanggupi ajakan ini. "Katanya kerja di
tempatnya Pak Joko. Saya sebenarnya keberatan, tapi kalau anaknya ingin berangkat,
saya ya ikut saja," ucap Parni. Mariam (56), pemilik warung di samping rumah Joko,
Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, menuturkan, Mujianto
telah dua tahun menjadi pembantu di rumah Joko. Pegawai Negeri Sipil (PNS) salah
satu SMPN di Nganjuk ini memang sudah duda selama 5 tahun, setelah sempat
menikah tiga kali. "Dia di rumah bersama keponakannya Ane. Sekarang jadi guru
TK,Mujiono itu tukang bersihbersih," paparnya. Kehidupan Mujianto di rumah Joko
tidak banyak diendus para tetangga. Namun ternyata, dari rumah inilah, kehidupan
Mujianto sebagai pasangan Joko dimulai. Kendati berkeinginan datang sebagai
pembantu, Mujianto mengaku statusnya akhirnya menjadi pasangan hidup Joko. Dia
mau menjadi pasangan gay karena tergiur iming-iming Joko. "Gaji sebagai pembantu
hanya Rp200.000 per bulan. Tapi kalau mau dijadikan kekasih, saya akan diberi
sepeda motor," kata Mujianto. Sejak itu, Mujianto mengaku mau menjadi pasangan
Joko. Saat berhubungan badan, Joko sering meminta berperan sebagai perempuan.
"Sejak saya di rumah itu, ya seperti kehidupan suami istri layaknya orang normal,"
paparnya. Sejak saat itu, Mujianto mengaku menjadi homoseksual. Padahal
sebelumnya,saat SD, Mujianto masih suka dengan perempuan asal dusun Blimbing
yang masih satu desa dengannya. "Saya suka perempuan, saya gay masih dua tahun
karena terbujuk rayuan Joko," ujar dia.
Dalam perjalanan waktu, Joko rupanya sudah berpaling. Dia malah merayu laki-
laki lain. Mengetahui hal ini, Mujianto kalut. Dia khawatir tidak dianggap lagi
sebagai kekasih Joko. Kalau sudah begitu, pupus sudah harapan memperoleh motor
yang sampai sekarang juga belum pernah diterimanya. Hingga dua tahun menjadi
pasangan, Mujianto tidak kunjung memilikinya. "Dia selalu ingkar janji, ada saja
alasannya saat saya tagih," katanya. Bukannya membahagiakan Mujianto, Joko
malah merayu laki-laki lain. Hal inilah yang membuat Mujianto semakin kalut dan
takut jika dia tidak lagi dianggap lagi sebagai kekasih oleh Joko. "Itu membuat saya
cemburu, saya kok malah disuruh menjebak laki-laki lain," terangnya. Lantaran
kecewa terhadap pasangnya inilah, Mujianto akhirnya mencoba membius 15 laki-laki
yang dikenalnya melalui ponsel. Empat di antaranya akhirnya meninggal dunia.
"Tapi saya kan juga disuruh Joko untuk menjebak mereka. Dia tinggal melakukan
hubungan saja dengan para korban. Saya yang memberi minum," terangnya.
Sumber: Sindo news
http://m.sindonews.com/read/2012/02/16/447/576651/pembunuhan-homo-jadi-gay-
karena-diimingi-motor

4. Carilah contoh kasus perilaku abnormal di budaya saudara!


Latah
Fenomena latah tidaklah asing di Indonesia, namun bagi masyarakat di negara
Barat, bukanlah hal yang dipandang normal karena tidak pernah ditemukan sehari-
hari (Sarwono, 2015). Menurut Mayer latah adalah suatu reaksi sensitivitas yang
berlebihan pada stimulus yang dirasakan datang secara tiba-tiba, biasanya disertai
dengan pengikutan gerakan orang lain secara tidak sadar (dalam Fitriani, 2012).
Menurut Ellis (dalam Winzeler, 1995) latah terbagi menjadi empat yaitu: ekolalia
yaitu perilaku latah ini menirukan kata-kata dan kalimat yang diberikan orang
lain, koprolalia yaitu perilaku latah ini biasanya mengucapkan kata-kata berupa
alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan, dan auto ekolalia, yaitu perilaku
latah ini biasanya mengulangi kata-kata yang diucapkannya sendiri, automatic
obedience yaitu perilaku latah ini biasanya melaksanakan perintah secara spontan
pada saat terkejut dan ada lagi sekarang.
Latah merupakan salah satu bentuk cultural bound syndrome, yaitu gangguan
yang hanya ada atau terjadi pada budaya tertentu saja. Secara etik latah hanya
muncul pada budaya melayu (Malaysia dan Indonesia). Fenomena latah awalnya
muncul pada masyarakat islam di Malaysia kemudian menyebar hingga ke Jawa.
Latah sering ditemukan pada suku Jawa, Sunda, dan Betawi. Secara emik, latah
banyak muncul di masyarakat Jawa. Menurut Geertz (dalam Fitriani, 2012)
budaya berpengaruh pada timbulnya gejala latah. Latah dianggap sebagai salah
satu alternatif solusi agar perilakunya diterima karena adanya pembatasan dalam
pengekspresian emosi, seksual, dan pendapat. Pada budaya jawa terdapat batasan-
batasan dalam pengekspresian emosi dan seksual.
Masyarakat jawa menganggap tidak sopan jika mengekspresikan kekecewaan,
kaget dan marah di depan umum serta menganggap tabu membicarakan hal-hal
terkait seksualitas. Individu menjadi lebih ekspresif saat latah dan kata-kata yang
dikeluarkan dalam latah sering merujuk pada anggota tubuh yang sensitif, seperti
menyebut alat kelamin. Pada umumnya perkataan atau perilaku yang dilakukan
oleh individu yang latah lebih bisa dimaklumi oleh lingkungan, sehingga individu
yang latah tidak cemas saat perkataan atau perilakunya bertentangan dengan nilai-
nilai budaya.
5. Jelaskan Perspektif Kontemporer tentang perilaku abnormal
Persperktif kontemporer terbagi atas 4 perspektif, diantaranya :
a) Perspektif Biologis
Model Perspektif Biologis menggambarkan bentuk perilaku abnormal, seperti
penyakit fisik, dengan istilah sekumpulan simtom, yang disebut dengan simdrom.
b) Perspektif Psikologis
Model perspektif psikologis berfokus pada akar psikologi dari suatu perilaku
abnormal dan berasal dari perspektif psikoanalisis, perilaku humanistic, serta
kognitif.
c) Perspektif Sosiokultular
Model perspektif sosiokultural menekankan perspektif yang luas, yang turut
mempertimbangkan konteks sosial di mana perilaku abnormal terjadi.
d) Perspektif Biopsikososial
Model perspektif biopsikososial menyatakan bahwa perkembangan pada pola
perilaku abnormal disebabkan oleh interksi dari beberapa sebab,seperti faktor
biologis, psikologis, dan sosiokultural.
(Hal 19,20,23,dan 24).
6. Jelaskan metode ilmiah penelitian yang digunakan dalam psikologi abnormal.
penelitian yang dilakukan dalam bidang ini didasari oleh aplikasi metode ilmiah
(scientific method).
a. Memformulasikan pertanyaan penelitian: Peneliti memformulasikan pertanyaan-
pertanyaan penelitian dari hasil observasi dan teori-teori terkini. Contohnya,
berdasarkan pengamatan secara klinis dan pemahaman teori mengenai mekanisme
yang mendasari depresi, psikolog mulai memformulasikan pertanyaan mengenai
apakah obat-obatan yang masih dalam tahap pengujian atau jenis psikoterapi
tertentu dapat membantu seseorang mengatasi depresi.
b. Menyusun pertanyaan penelitian dalam bentuk hipotesis: Hipotesis adalah prediksi
yang diuji coba dalam sebuah penelitian. Sebagai contoh, peneliti mungkin
memiliki hipotesis bahwa seseorang yang secara klinis didiagnosis menderita
depresi akan menunjukkan peningkatan yang lebih besar pada pengukuran depresi
ketika diberikan obat baru yang masih diuji coba dibandingkan dengan ketika
mereka diberikan plasebo (pil gula).
c. Menguji hipotesis: Peneliti menguji hipotesis melalui serangkaian penelitian
dimana setiap variabelnya terkendali dan setiap perbedaan diamati. Contohnya,
mereka dapat menguji sebuah hipotesis mengenai obat-obatan eksperimental
dengan cara memberikan obat-obatan tersebut kepada sekelompok orang dengan
deprsei dan memberikan plasebo kepada kelompok yang lain.
d. Menarik kesimpulan mengenai hipotesis: Pada langkah terakhir, peneliti berusaha
untuk menarik kesimpulan berdasarkan temuan mereka mengenai keakuratan
hipotesis yang mereka buat. Psikolog menggunakan metode-metode statistik untuk
menentukan apakah perbedaan yang muncul diantara kedua kelompok ini
signifikan dan bukan sekadar fluktuasi yang kebetulan terjadi. (Hal 26).
BAB II
1. Gambarkan Fungsi Neurotransmiter dan hubungannya dengan pola perilaku Abnormal dalam bentuk tabel!

Fungsi Neurotransmiter dan Hubungannya dengan Pola Perilaku Abnormal


Neurotransmite Hubungannya dengan perilaku
Fungsi
r Abnormal
Mengendalikan kontraksi jaringan Rendahnya kadar asetilkolin ditemukan
Asetilkolin
otot dan membentuk ingatan. pada pasien dengan penyakit Alzheimer.
Mengatur kontraksi jaringan otot Kadar penggunaan dopamin yang terlalu
Dopamin dan proses mental yang meliputi tinggi di dalam otak dianggap dapat memicu
pembelajaran, ingatan, dan emosi. skizofrenia.
Gangguan ketersediaan norepinefrin dapat
Proses mental yang terlibat di
Norepinefrin menyebabkan munculnya gangguan mood
dalam pembelajaran dan ingatan.
seperti depresi.
Gangguan ketersediaan serotonin dapat
Mengatur suasana hati (mood),
Serotonin menyebabkan munculnya depresi dan
kejenuhan, dan pola tidur.
gangguan makan.

2. Gambarkanlah sistem syaraf!


SISTEM SARAF

SISTEM SARAF TEPI SISTEM SARAF PUSAT

Penghubung antara tubuh


Unit
Unit pusat
pusat kontrol
kontrol tubuh
tubuh dengan dunia luar

Sistem Saraf Somatis Sistem Saraf Otonom Otak Sumsum Tulang Belakang

Membawa informasi sensoris


dari organ indra pada sistem Mengatur proses tidak sadar Terbagi menjadi tiga Susunan saraf
tubuh, seperti detak jantung,
saraf pusat, menyampaikan bagian besar yaitu, otak penghubung antara otak
perintah motorik ke jaringan pernapasan, pencernaan, dan
kontraksi pupil. Beroperasi belakang, otak tengah, dan sistem saraf tepi.
otot, mengontrol gerakan
sadar. secara otomatis tanpa sadar. dan otak depan.

Sistem Saraf Parasimpatis Sistem Saraf Simpatis

Menggerakkan sumber daya tubuh


Mengembalikan sumber daya sebagai respons dari ancaman
tubuh dengan meningkatkan dengan cara mempercepat detak
pencernaan dan proses dalam jantung dan pernapasan serta
tubuh sehingga energi kembali menarik sumber cadangan
terbentuk makanan sebagai energi yang
dibutuhkan
3. Jelaskan Perspektif Psikologis dari Periliku Abnormal, silahkan pilih salah satu
model (Nama Ahlinya, bagaimana pandangannya)
Cognitive Behavior Therapy (CBT) /Terapi Prilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif/Cognitive Behavior Therapy (CBT), atau disebut juga
dengan istilah Cognitive Behavior Modification merupakan salah satu terapi
modifikasi perilaku yang menggunakan kognisi sebagai “kunci” dari perubahan
perilaku. Terapis membantu klien dengan cara membuang pikiran dan keyakinan
buruk klien, untuk kemudian diganti dengan konstruksi pola pikir yang lebih
baik.Teori kognitif menjelaskan bahwa perilaku dipengaruhi oleh persepsi atau
interpretasi di lingkungannya selama proses belajar berlangsung.
Munculnya perilaku yang abnormal dilatarbelakangi oleh adanya misinterpretation
dan misperception. Albert Ellis psikolog Albert Ellis (Ellis, 1977, 1993; Ellis,
20111), seorang teoritis kognitif terkemuka, percaya bahwa peristiwa menggangu
dalam diri seseorang tidak menyebabkan kecemasan, depresi, atau terggangunya
perilaku. (Hal 70).
4. Tuliskan dalam bentuk bagan jenis Psikoterapi
JENIS PSIKOTERAPI
Tokoh Lama Pendekatan
Jenis Terapi Tujuan Teknik Utama
Terkemuka Penanganan Terapis
Psikoanalisis Mendapatkan
Klasik pemahaman dan Asosiasi bebas,
Panjang, biasanya
Sigmund Freud menyelesaikan konflik Pasif, interpretatif analisis mimpi,
beberapa tahun
psikologis alam bawah interpretasi
sadar
Pendekatan Fokus pada
Psikodinamika megembangkan
Menguji mekanisme
Modern pemahaman, tetapi Analisis langsung
pertahanan klien
lebih menekankan Lebih singkat dari pada mekanisme
secara langsung,
Banyak fungsi ego, hubungan psikoanalisis pertahanan dan
diskusi yang lebih
interpersonal saat ini, tradisional hubungan
mengalir dengan
dan perilaku adaptif transferensi klien
klien
daripada psikoanalisis
tradisional.
Terapi Perilaku Desensitisasi
Secara langsung sistematis,
Relatif singkat, Pemecahan masalah
mengubah masalah pemaparan
Banyak biasanya 10-20 yang diarahkan dan
perilaku menggunakan bertahap,
sesi aktif
teknik pembelajaran pemodelan, teknik
penguatan
Terapi Carl Rogers Penerimaan diri dan Beragam, tetapi Tidak diarahkan, Penggunaan
Humanistik, memungkinkan refleksi,
terpusat pada klien untuk pembentukan
lebih singkat dari
klien mengawali, terapis hubungan
perkembangan personal psikoanalisis
bertindak sebagai terapeutik yang
tradisional
pendengar yang hangat dan
berempati menerima
Terapi perilaku Mengganti keyakinan Mengidentifikasi
rasional-emotif irasional dengan Langsung, terkadang dan mengoreksi
Relatif singkat,
Ellis alternatif keyakinan mengonfrontasi keyakinan
Albert Ellis biasanya 10-20
rasional, mengubah pemikiran irasional irasional, tugas
sesi
perilaku menjadi klien pekerjaan rumah
adaptif behavioral
Terapi Kognitif Mengidentifikasi
Beck Berkolaborasi dan mengoreksi
Mengidentifikasi dan dengan klien pada pemikiran yang
Relatif singkat,
megoreksi pemikiran proses pertimbangan terdistorsi, tugas
Aaron Beck biasanya 10-20
dan keyakinan yang logis pemikiran dan pekerjaan rumah
sesi
terdistorsi keyakinan serta behavioral,
mengujinya termasuk uji
realitas
Terapi Kognitif Menggunakan teknik
Behavioral kognitif dan behavioral Relatif singkat, Pemecahan masalah Kombinasi teknik
Banyak untuk mengubah biasanya 10-20 yang diarahkan dan kognitif dan
kognisi dan perilaku sesi aktif behavioral
maladaptif
5. Jawablah persoalan dihalaman 106 nomor 1
Contoh mekanisme pertahanan yang saya rasakan adalah Sublimasi. Dimana saya lebih memilih melampiaskan emosi atau perasaannya
pada objek atau aktivitas yang lebih aman. Contohnya, ketika ada seorang yang marah terhadap perilaku yang saya buat atau ada kata-kata
orang yang menyakiti perasaan saya, saya akan memilih melampiaskan emosinya dengan melakukan jalan-jalan, tidur atau me time, selain
itu, saya juga bisanya memilih sublimasi ke aktivitas lain yang berhubungan dengan music.
BAB III

1. Bagaimana Pola perilaku Abnormal diklasifikasikan berdasrkan DSM ?


Berdasarkan DSM, pola perilaku abnormal diklasifikaiskan sebagai gangguan
mental. Gangguan mental meliputi disters emosional (biasanya berbentuk depresi
atau kecemasan), gangguan berat untuk mejalankan peran kesehariannya (kesulitan
memenuhi kewajiban di tempat kerja, keluarga, dll), atau perilaku yang berisiko
membuat seseorang mendarita, sakit, cata, atau bahkan menyebabkan kematian
(misalnya percobaan bunih diri, penggunaan obat-obatan secara berulang). (Hal 111)
 Saat ini sudah DSM berapa?
Hingga saat ini telah digunakan DSM yang ke 5 (Hal 117)
 Digunakan dimana ?
DSM digunakan secara umum di Amerika Serikar; namun, panduan diagnosis yang
secara umum digunakan di seluruh dunia adalah International Statistical
Classification of Diseases and Related Healty Problems (ICD). (Hal 110)
 Kepanjangan dari DSM ?
DSM ( Diagnostic an statistical manual for mental disosder) (hal 110).
 Tuliskan Beberapa Kategori Gangguan Mental DSM 5 !
a. Gangguan perkembangan saraf
b. Gangguan depresi
c. Gangguan kecemasan
d. Gangguan terkait trauma dan stress
e. Gangguan disosiatif
f. Gangguan makan
g. Disfungsi seksual (hal 113).
2. Sebutkan Kelebihan dan Kekurangan Sistem DSM 5 !
Kelebihan utama yang dimiliki oleh DSM 5 adalah kriteria diagnostic yang
digunkan lebih spesifik untuk setiap gangguan. Sedangkan kekurangan yang
dimiliki oleh DSM meliputi pertanyaan tentang reabilitas dan validitas kategori
diagnosis tertentu, dan menurut kritikus DSM terlalu berfokus kepada model medis.
(Hal 119-120).
3. Jelaskan Secara singkat Metode-metode assessment dan contohnya !

a. Wawancara Klinis: merupakan jenis wawancara secara langsung antara klinisi


dan klien. Klinisi memulai sesi dengan meminta klien menjelaskan keluhan yang
dialami dengan kata-kata mereka sendiri. Contohnya, pewawancara dala kasus
yang mengawali bab ini meminta Jerry untuk membahas masalah yang
mendorong dirinya untuk mencari bantuan. (hal 124).
b. Wawancara Menggunakan Komputer: dalam wawancara ini klien merespons
pertanyaan mengenai simtom psikologis dan masalah terkait yang ditampilkan
pada layar computer. Wawancara menggunakan computer ini dapat membantu
mengidentifikasi masalah yang mungkin segan atau enggan diceritakan klien
secara langsung pada pewawancara. (hal 126).
c. Tes Psikologi: Tes ini merupakan metode terstruktur yang digunakan untuk
mengevaluasi trait yang cukup stabil, seperti inteligensi dan kepribadian.
d. Assessment Neuropsychological: Tes ini menggunakan instrument tes untuk
membantu menentukan apakah masalah psikologis mencerminkan kerusakan
neurologis atau otak yang mendasarinya. (hal 134).
e. Assessment Kognitif: Tes ini melibatkan pengukuran kognisi-pikiran, keyakinan,
dan sikap. Terapis kognitif membantu klien menggantikan pola pikir yang
terganggu dengan pola pikir yang rasional dan self-enhancing. (hal 141-142).
f. Assessment Fisiologis: Merupakan studi mengenai respons fisiologis seseorang.
Kecemasan, contohnya, dikaitkan dengan bangkitnya saraf simpatis dari system
saraf otonom. Oleh karena itu, orang yang cemas menunjukkan peningkatan
detak jantung dan tekanan darah, yang bisa diukur secara langsung melalui alat
ukut detak jantung dan tekanan darah.
3. Jawablah persoalan dihalaman 149 nomor 1
Teknik-teknik assessment yang mungkin reliable dan valid pada satu budaya
mungkin tidak reliable dan valid pada budaya lain, meskipun telah diterjemahkan
secara akurat. (hal 146). Kalau menurut saya pribadi faktor budaya bisa memberikan
pengaruh terhadap timbulnya dan kekambuhan gangguan jiwa. Karena kesehatan
jiwa tidak hanya terkait masalah medis atau psikologis semata, tetapi juga
mempunyai dimensi sosial budaya sampai dimensi spiritual dan religius.
BAB IV

1. Lakukan analisa berupa evaluasi dampak stress terhadap kesehatan !


Stress tidak hanya mengurangi kapasitas kita untuk menyesuaikan diri tetapi juga
bisa sangat mempengaruhi kesehatan kita. Stress dihubungkan dengan
meningkatnya resiko berbagai penyakit fisik mulai dari gangguan pencernaan
sampai penyakit jantung. Banyak yang menyatakan mereka mengalami simrom-
simtom psikologis, seperti mudah tersinggung atau kemarahan dan simtom-simrom
fisik seperti kelelahan. (hal 152).
2. Jelaskan tentang strees Akulturasi.
Stress akulturatif adalah respond fisik yang psikologis serta perilaku yang dirasakan
individu terhadap peristiwa yang dianggap sebagai tekanan yang berasal dari
akulturasi dan mengakibatkan penurunan kasus kesehatan mental, perasaan
marjinalisasi dan aliensi, simtom psikosomatis yang meningkat dan kebingungan
jati diri. Akulturasi dan penyesuaian psikologis membentuk suatu hubungan yang
kompleks. (hal 161).
3. Jawablah persoalan dihalaman 180 nomor 2
- Saya percaya pola perilaku saya sehari-hari yang saya lakukan dapat
meningkatkan kemampuan saya untuk menangani stress. Biasanya saya selalu
mecoba untuk menyeimbangi pola hidup saya dengan melakukan hal-hal yang
positif sehingga saya dapat mengalihkan pikiran saya dari hal-hal dapat membuat
saya stres. Hal yang paling sering saya lakukan adalah dengan melakukan kegitan
yang saya sukai, saya juga biasanya selalu memyempatkan waktu saya untuk me
time walaupun tidak lama, bahkan sekedar duduk sendiri atau naik motor sendiri
tanpa tujuan. Hal yang saya lakukan tersebut cukup efektif bagi saya untuk
mengangani stress yang saya alami.
Cara saya untuk mmerubah pola hidup sehat saya yaitu dengan merubah jam
tidur yang awalanya jam 2an mejadi jam 11, sering mengkomsumsi makanan
sehat, menggurangi makan cepat saji, meminum air putih, makan yang sehat dan
teratur, berolahraga, dan biasanya saya melakukan meditasi setiap pagi walaupun
hanya sekitar 10 menitan.
4. Sebutkan Cara mengatasi Stress ?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres, seperti menamkan harapan
akan self-efficacy, menumbuhkan ketahana psikologis, optimisme, dukungan sosial,
dan identitas etnis dapat mengurangi atau menahan efek dari stres. (hal 164).
5. Deskripsikan karakteristik utama dari gangguan stres akut dan gangguan stress
pascatrauma.
 Dalam gangguan stres akut, seseorang menunjukan pola perilaku maladaptif
untuk jangka waktu tiga hari sampai satu bulan setelah mengalami peristiwa
traumatis. Gangguan stress akut bisa menjul sebagai respon terhadap trauma
karena peperangan atau paparan terhadap bencana alam atau karena kelalaian
manusia.
 Stres pascatrauma adalah reaksi maladaptif berkepanjangan yang berlangsung
lebih dari satu bulan setelah peristiwa traumatis. PTSD menunjukan profil
sindrom yang serupa dengan gangguan stres akut, tetapi PTSD dapat bertahan
selama beberapa bulan, tahun atau beberapa dekade dan mungkin tidak akan
berkembang hingga beberapa bulan hingga tahun setelah peristiwa traumatis
terjadi. (hal 171-172).

Anda mungkin juga menyukai