Anda di halaman 1dari 4

1) Skala Pengukuran Penyesuaian Diri

Skala penyesuaian diri disusun berdasarkan pada teori yang dikemukakan


oleh Runyon & Huber (1984). Adapun karateristik penyesuaian diri menurut
Runyon & Huber yaitu:1
a. Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas, untuk menjadi realistis
tentang regulasi tujuan kita. Suatu penyesuaian diri yang baik adalah dengan
mengatur tujuan yang dikejar secara realistis. salah satu aspek terpenting
lainnya dari karakteristik ini adalah mampu mengenali konsekuensi dari
suatu tindakan yang dilakukan dan mampu mengendalikan tingkah lakunya
sesuai konsekuensi itu.
b. Kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres, Tujuan hidup
memberikan arah ke beberapa aktivitas. Dengan mengatur beberapa aspek
dalam hidup, seseorang akan mampu bertahan dari terhindarnya stres yang
dihadapi disepanjang jalan. Untuk mencapai tujuan jangka panjang tidaklah
mudah. ada kebutuhan mendesak yang harus dipuaskan. Penundaan kepuasan
kebutuhan ini sering menyebabkan perasaan tidak nyaman dan stres. Salah
satu ukuran penyesuaian diri adalah seberapa baik mampu mengatasi
kemerosotan, masalah dan konflik.
c. Citra diri positif, para psikolog memandag berbagai pesepsi diri tentang diri
sebagai indicator kualitas penyesuaian diri. Walaupun penyesuaian diri yang
efektif memerlukan adanya citra diri yang positif, tapi sangat penting bagi
individu untuk menghilangkan realitas mengenai dirinya. Individu harus
mengakui dsn menyadari kelemahannya sebagaimana ia menyadari dan
mengakui kekuatannya. Jadi individu harus mengenal kemampuan dan
kekurangan dirinya. Jika individu mampu mengenal dan memahami dirinya
secara realitas, berarti berada pada pencapaian sumber kekuatan dari dirinya.
d. Kemampuan mengekspresikan perasaan, Seseorang harus dapat
mengekspresikan emosi, dengan mempertimbangkan pilihan bagaimana
emosi harus diungkapkan. Mengingat semakain terbangun cara seseorang
dapat mengekspresikan emosinya. Ia harus mencoba dan berfikir ke efek
jangka panjang daripada kepuasan langsung. Orang yang sehat secara
emosional mampu merasakan dan mengekspresikan berbagai emosi dan

1
Miftahul Jannah, Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol II, No. 6, April 2013.
perasaan, serta membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal.
Pengekspresian emosi tersebut dikontrol sepenuhnya oleh individu tersebut.
e. Hubungan interpersonal yang baik, Individu membutuhkan dan mencari
kepuasan dengan menjalin hubungan orang ke orang dengan yang lainnya.
Seseorang yang mampu menyesuaiakan diri adalah individu yang mampu
untuk mencapai tingkat keakraban (intimacy) yang tepat dalam hubungan
sosialnya. Mereka biasanya kompeten dan selalu merasa nyaman ketika
berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, mereka pun akan membuat orang
lain merasa nyaman ketika ia ada bersamanya.
Skala Penyesuaian Diri disusun dengan model skala Likert yang telah
dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban, yaitu SS (sangat sesuai), S
(sesuai), N (Netral), TS (tidak sesuai). Skala terdiri dari pernyataan favorable,
yaitu pernyataan yang mendukung indikator, dan pernyataan unfavorable yaitu
pernyataan yang tidak mendukung indikator. Penilaian yang diberikan untuk
pernyataan favorable, yaitu SS (sangat sesuai) memperoleh skor 4, S (sesuai)
memperoleh skor 3, N (Netral) memperoleh skor 2, TS (tidak sesuai)
memperoleh skor 1. Untuk pernyataan unfavorable, SS (sangat sesuai)
memperoleh skor 1, S (sesuai) memperoleh skor 2, N (Netral) memperoleh skor
3, TS (tidak sesuai) memperoleh skor 4.
Table 3
Skala Blue Print Penyesuaian Diri

Nomer Item
No Indikator Jumlah
Fav Unfav

1, 2, 3   7
1 Memiliki persepsi yang akurat
4, 5, 6 7  

Memiliki kemampuan beradaptasi 8, 9, 10   12


2
dengan tekanan dan stress
11, 12, 13, 14, 15, 16 9  
17, 18, 19   6
3 Citra diri positif
20, 21 28  

Kemampuan mengekpresikan 22, 23,24, 25   6


4
perasaan
26, 27    

Memiliki hubungan interpersonal 29, 30,31   5


5
yang baik
32, 33    
  Total 30 3 33

A. Lampiran
B. Tabel
C. Skala Penyesuaian Diri
JAWABAN
PERTANYAAN
STS TS N S SS
Saya sering tidak dianggap oleh teman
1        
teman saya  
Terus menjalinin kominikasi, untuk
2        
kerasan dipndok  
Saya merasa suka dengan keadaan di
3        
pondok  
Ketika say merasa susah, ada aja teman
4        
yang selalu membantu  
Kami sering berbagi makanan, walau
5        
tak sebeberapa  
6 Tidak peduli dengan lingkungan          
Jika ada masalah, pasti saya hadapin
7        
dengan baik  
Di sini saya banyak belajar, ketibang di
8        
luar  
Ketika saya baik, maka akan mendapat
9        
respon baik  

10 Jika ada masalah lebih baik saya tidur        


 
Saya merasa tidak betah dalam suasana
11        
pondok  
Saya suka ke asta ketika ada
12        
permasalahan  
Tidak ada yang saya sukaian di pondok
13        
ini  
Sayatidak terlalu perdulu dengan teman
14        
saya  
Terus belajar, untuk bisa bertahan di
15        
pondok  
Saya merasa ada yang salah dengan diri
16        
anda  
Teman teman saya sering bercanda riang
17        
kepada saya  
Saya selalu ada masalah, tetapi teman
18        
selalu membantu  
19 Semua teman saya baik          
Teman teman saya tidak ada rasa peduli
20        
dengan saya  
Teman teman membosankan, saya tidak
21        
suka  
Walaupun di lingkungan membosankan
22        
saya tetap tenang  
Selalu menghindarin masalah,kerena
23        
malas repot  
Tetap santai, walalupun masalah terus
24        
berdatangan  
Saya merasa binggung ketika berada di
25        
kamar  
Saya binggung, jika lagi ada
26        
pembentukan kelompok  
Semua tidak peduli maka saya juga
27        
tidak peduli  
Saya mulai senang dalam mengantri
28        
makanan sampai mandi  
Meskipun teman teman saya memilikin
29        
berbagai sifat saya memaklumin  
Saya dan teman saya, sering melakukan
30        
diskusi  
31 Lingkungan tidak sesuai dengan saya          
Tidak ada cara untuk bertahan di
32        
pondok.  
Ketika berada di kamar, saya merasa
33        
senang dengan teman sekamar saya.  

Anda mungkin juga menyukai