Anda di halaman 1dari 102

TUGAS ASESMEN WAWANCARA

“FENOMENA FOMO ( Fear Of Missing Out )”


(KELAS A - SORE)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Asesmen Wawancara
Dosen Pengampu :
Dr. MM. Shinta Pratiwi, S.Psi., M.A., Psikolog
Anindita Nova Ardhani, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Disusun oleh,
Kelompok 5 :
1. Dita Wulandari (F.131.20.0008)
2. Zahro Nabilah (F.131.20.0009)
3. Ihwan Kamal (F.131.20.0048)
4. Pinkan Noviantika F (F.131.20.0050)
5. Aya Murlenia Zahra (F.131.20.0055)
6. M. Ilham Mukti A. (F.131.20.0057)
7. Andre Ryan Fauzi (F.131.20.0072)

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Generasi milenials atau remaja masa kini merupakan masa yang melakukan
eksplorasi untuk pencarian dan pembentukan identitas. Pembentukan ini memiliki
pengaruh yang erat melalui internet, lingkungan sosial dan keluarga, sedangkan seperti
yang kita sudah ketahui dari penjelasan diatas remaja menghabiskan banyak waktunya
menggunakan internet untuk melakukan apapun termasuk berhubungan dengan orang
lain melalui sosial media. FoMo berhubungan erat dengan emosi dan perasaan yang
terbentuk dari lingkungan, semakin banyak yang membicarakan sebuah kejadian
semakin sang pendengar ingin mengikuti dan ikut serta dengan kejadian tersebut
karena adanya rasa rewarding (dari kebutuhan psikologi) dengan mengikuti
perkembangan dan berhubungan dengan yang bersangkutan secara online.
Berkembangnya sosial media memperkuat FoMo untuk terus berkembang
juga, ditambah dengan adanya ponsel pintar yang bisa dibawa kemana saja, FoMo
juga akan terus dibawa kemanapun oleh pengguna internet. Risey dari Pew Research
Center (Pew Research Center, 2015) menjelaskan bahwa yang mencolok dari generasi
ini merupakan penggunaan teknologi dan budaya pop karena generasi ini tidak dapat
dipisahkan dari teknologi terutama internet dan hiburan yang sudah menjadi bagian
dari kebutuhan pokok kehidupan generasi milenial memiliki jumlah usia produktif
yang melampaui generasi sebelumnya sehingga millennials akan menjadi generasi
yang mendominasi angkatan kerja modern dan akan terus bertambah setidaknya satu
dekade ke depan. Dominasi dalam usia produktif ini juga membentuk pola komunikasi
masa depan dimana kecenderungannya sekarang ini menurut Larry Alton, seorang
kontributor dari Forbes sebagai generasi sosial, generasi ini secara terus menerus
berhubungan dengan teman dan lingkungannya secara online yang dapat dilakukan
dimanapun dan kapanpun. Dari sinilah, dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu
membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan
atau bahagia.
Perasaan FOMO ini dapat terjadi pada semua gender dan umur. Seseorang
yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena
terus membandingkan hidupnya dengan orang lain. Kemudian timbul pertanyaan
apakah kita termasuk yang mengalami perasaan FOMO? Kenali gejala-gejala berikut
yang mungkin muncul. Perasaan FOMO yang dibiarkan dapat memicu munculnya hal
negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan masalah tidur.
Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidup mereka dan
merasa apa yang telah dilakukan atau dimiliki seakan tidak pernah cukup. Selain itu
dapat memicu munculnya masalah finansial seperti yang disebutkan pada gejala di
atas, seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak
ketinggalan zaman. Meskipun begitu, perasaan FOMO ini dapat dikurangi dengan
beberapa tips sebagai berikut. a. Fokus pada diri sendiri, b. Membatasi penggunaan
media sosial dan gadget, c. Mencari koneksi nyata, d. Hargai diri sendiri. Jadi, jangan
menyia-nyiakan hidup dengan merasa tidak pernah cukup. e. Nikmatilah momen-
momen yang menunggu di depan nanti dan berhenti membandingkan hidup kita
dengan orang lain karena semua punya jalannya masing-masing

B. Tujuan

Tujuannya untuk mengetahui fomo dan segala sesuatunya.


BAB II
LATAR BELAKANG TEORI

A. Variabel yang Diteliti


1. Definisi

FoMo (Przybylski, Murayama, Dehaan, & Gladwell, 2013) sebenarnya


merupakan sebuah ketakutan dan kecemasan dari seseorang yang merasa bahwa
akan ada sebuah kejadian menarik dan menyenangkan yang akan terjadi di suatu
tempat, sehingga menimbulkan keinginan kompulsif dari orang tersebut untuk
mengharuskan dirinya berada dilokasi dan ikut mengalami kejadian yang ada
disana.
Menurut Alwisol (2014) FOMO merupakan kondisi munculnya ketakutan
saat kebutuhan psikologis seseorang untuk terhubung dengan orang lainnya tidak
terpenuhi ditandai dengan munculnya kecemasan tentang apa yang akan ia
lewatkan di sosial media ketika ia tidak memiliki waktu maupun uang yang
cukup, atau karena ia memiliki keterbatasan lainnya untuk terus terhubung
dengan jaringan internet sepanjang waktu.
Menurut Przybylski,et.al (dalam Dossey, 2014) menemukan beberapa
fakta mengenai FoMO diantaranya adalah FoMO merupakan kekuatan pendorong
dibalik penggunaan internet dan media sosial khususnya, tingkat FoMO tertinggi
dialami oleh remaja dan dewasa awal (emerging adulthood), rendahnya
kepuasaan dalam hidup dapat mendorong FoMO yang tinggi dan FoMO yang
tinggi disebabkan karena terlalu sering mengakses internet ketika sedang
menjalani aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti mengemudi
maupun sedang belajar didalam kelas.
Alt (2015) menjelaskan bahwa Fear of Missing Out (FoMO) merupakan
fenomena dimana individu merasa ketakutan orang lain memperoleh pengalaman
yang menyenangkan namun tidak terlibat secara langsung sehingga menyebabkan
individu berusaha untuk tetap terhubung dengan apa yang orang lain lakukan
melalui media dan internet. Secara lebih sederhananya, Fear of Missing Out
(FoMO) dapat diartikan sebagai ketakutan ketinggalan hal-hal menarik di luar
sana dan atau takut dianggap tidak eksis dan up to date.
Dari penjelasan beberapa tokoh di atas dapat di simpulkan bahwa fomo
merupakan sebuah ketakutan atau kecemasan saat kebutuhan psikologis
seseorang untuk terhubung dengan orang lain tidak terpenuhi. ditandai dengan
munculnya kecemasan tentang apa yang ia lewatkan dimedia sosial ketika ia
tidak memiliki waktu maupun uang yang cukup karena ia memiliki keterbatasan
lainya untuk terus terhubung dengan jaringan internet sepanjang waktu.
Fenomena FOMO ini menjadi sangat umum dalam masyarakat saat ini
karena semakin banyak orang yang menjadi cemas tentang apa yang terjadi di
belakang mereka, dan sadar ingin memiliki atau menghadiri semua rencana yang
dilakukan oleh orang lain. Gejala FOMO adalah masalah yang terjadi setiap hari
untuk setiap orang dari kalangan usia, baik remaja hingga orang dewasa. Berikut
ciri-ciri khas FOMO yang terjadi pada anak maupun remaja: anak menggunakan
media sosial setiap jam dan tidak dapat mengalihkan pandangan dari ponselnnya,
Ingin mengambil bagian pada tren atau kegiatan yang sedang dilakukan banyak
orang , Memiliki masalah hidup pada hubungan sosialnnya,Anak mulai mencoba
mengubah rencananya,Tidak mau kesepian hingga ingin mengetahui semua
kegiatan temannya, Sedih ketika tidak di undang, sering membandingkan
dirinnya dengan kehidupan orang lain, Sangat tertarik pada pengalaman baru,
anak memotret semua momennya bersama teman-temannya.
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tetapi
tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh,
perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal (Hawari, 2013).
Kecemasan adalah sekelompok kondisi yang memberi gambaran penting
tentang ansietas yang berlebihan, disertai respon perilaku, emosional dan
fisiologis. Individu yang mengalami gangguan ansietas dapat mengalami perilaku
yang tidak lazim seperti panik tanpa alasan, takut yang beralasan terhadap objek
atau kondisi kehidupan, melakukan tindakan berulang-ulang tanpa dapat
dikendalikan, mengalami kembali peristiwa traumatik, atau rasa khawatir yang
tidak dapat dijelaskan atau berlebihan (Sheila, 2012). Operasi atau tindakan
medis pada umumnya menimbulkan rasa takut pada pasien. Baik operasi besar
maupun operasi kecil merupakan stresor yang dapat menimbulkan reaksi stres,
kemudian diikuti dengan gejala-gejala kecemasan, ansietas atau depresi
(Muttaqin, 2011).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kecemasan adalah respon psikologis terhadap stres yang mengandung komponen
fisiologis dan psikologis, perasaan takut atau tidak tenang yang tidak diketahui
sebabnya. Kecemasan terjadi ketika seseorang merasa terancam baik secara fisik
maupun psikologik seperti harga diri, gambaran diri atau identitas diri.
Ciri-Ciri Kecemasan Menurut Jeffrey S. Nevid ciri fisik dari kecemasan
meliputi
kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh lain yang bergetar atau
gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat disekitar dahi, banyak berkeringat,
pening atau pingsan, sulit berbicara, sulit bernapas, jari-jari atau anggota tubuh
lain jadi dingin, panas dingin. Ciri behavioral dari kecemasan meliputi perilaku
menghindar, perilaku melekat dan dependen dan perilaku terguncang. Ciri
kognitif dari kecemasan meliputi khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu
akan ketakutan atau apprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan,
keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi tanpa ada penjelasan
yang jelas, merasa terancam oleh orang ayau peristiwa yang normalnya haya
sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan ketidakmampuan untuk
mengatasi masalah.
Menurut Golmen (Rahayu, 2013: 62-63), bahwa kepercayaan diri adalah
kesadaran yang kuat tentang harga dan kemampuan diri sendiri. Anakanak yang
memiliki rasa percaya diri tinggi merupakan pribadi yang bisa dan mau belajar,
serta berperilaku positif dalam berhubungan dengan orang lain bahkan orang
dewasa sekalipun. Menurut Lauster (2008: 4), mengemukakan bahwa
kepercayaan diri salah satu aspek kepribadian atau konsep diri yang penting bagi
diri sendiri dikarenakan dengan adanya kepercayaan diri mampu
mengaktualisasikan segala potensi yang ada pada diri sendiri.
Menurut Fatimah (2010: 149), menyatakan kepercayaan diri adalah sikap
positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan
penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi
yang dihadapinya. Lina dan Klara (2010: 15), Menyatakan bahwa percaya diri
(pede) adalah sikap positif yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan suatu
hal tanpa beban perasaan yang mengganggu. Menurut Hakim (2005: 6),
kepercayaan diri adalah keyakianan seseorang terhadap segala aspek kelebihan
yang dimilikinya dan membuat kemampuan untuk mencapai berbagai tujuan
hidup. Self Confidence adalah sebentuk keyakinan kuat pada jiwa, kesepakatan
dengan jiwa, dan kemampuan menguasai jiwa (Al-Uqshari, dalam Mylsidayu,
2014: 103).
Menurut Angelis (Rahayu, 2013: 63), kepercayaan diri merupakan hal
yang dengannya anak mampu menyalurkan segala sesuatu yang diketahui dan
dikerjakannya. Kepercayaaan diri juga dapat diartikan sebagi sikap positif
seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian
positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang
dihadapi. Kepercayaan diri merupakan kepuasan seseorang akan diri sendiri
(Liendenfield, dalam Rahyu, 2013: 64).
Berdasarkan beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan diri (self confidence) merupakan keyakinan seseorang atau
kesadaran seseorang untuk melakukan kemampuan untuk diri sendiri.
Teori Lauster (dalam Wahyuni, 2014: 54), tentang kepercayaan diri
mengemukakan ciri-ciri orang yang percaya diri, yaitu: a. Percaya pada
kemampuan sendiri yaitu suatu keyakinan atas diri sendiri terhadap segala
fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan kemampuan individu untuk
mengevaluasi serta mengatasi fenomena yang terjadi tersebut. b. Bertindak
mandiri dalam mengambil keputusan yaitu dapat bertindak dalam mengambil
keputusan terhadap diri yang dilakukan secara mandiri atau tanpa adanya
keterlibatan orang lain dan mampu untuk menyakini tindakan yang diambil. c.
Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri yaitu adanya penilaian yang baik dari
dalam diri sendiri, baik dari pandangan maupun tindakan yang dilakukan yang
menimbulkan rasa positif terhadap diri dan masa depannya. d. Berani
mengungkapkan Pendapat. Adanya suatu sikap untuk mampu mengutarakan
sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa adanya
paksaan atau rasa yang dapat menghambat pengungkapan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi
yang ditanddai dengan kekhawatiran. Dalam FoMo remaja mengalami
kekhawatiran akan ketinggal up-to-date perkembangan zaman di media sosialnya,
mereka terus menggali informasi dalam penggunaan media sosial. Remaja akan
lebih percaya diri jika mereka mengetahui segala sesuatu tentang dunia maya-
Nya. Jadi mereka merelakan waktu bahkan materi untuk selalu mengikuti
perkembangan zaman agar bisa tampil unik dan percaya diri lalu mereka bisa
diakui di kalangan masyarakat lain melalui duni maya.
2. Aspek

Aspek kecemasan menurut Gail W. Stuart (dalam Annisa & Ifdil,


2016( (anxiety) dalam respon perilaku, kognitif, dan afektif, diantaranya adalah a.
Perilaku, berupa gelisah, tremor, berbicara cepat, kurang koordinasi, menghindar,
lari dari masalah, waspada, ketegangan fisik, b. Kognitif, berupa konsentrasi
terganggu, kurang perhatian, mudah lupa, kreativitas menurun, produktivitas
menurun, bingung, sangat waspada, takut kehilangan kendali, mengalami mumpi
buruk, c. Afektif, berupa tidak sabar, tegang, gelisah, tidak nyaman, gugup,
waspada, ketakutan, waspada, kekhawatiran, mati rasa, merassa bersalah, malu.
Guilford (1959) mengemukakan bahwa kepercayaan diri dapat dinilai
melalui tiga aspek yaitu (i) bila seseorang merasa adekuat terhadap apa yang
ialakukan, (ii) bila seseorang merasa dapat diterima oleh kelompoknya (merasa
bahwa kelompoknya atau orang lain menyukainya), dan (iii) bila seseorang
percaya sekali pada dirinya sendiri serta memiliki ketenangan sikap, yaitu tidak
gugup bila ia melakukan atau mengatakan sesuatu secara tidak sengaja dan
ternyata hal itu salah.
3. Indikator
Indikator kecemasan menurut Freud (dalam Semiun, 2006) adalah suatu
keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi
fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Menurut
Kemendikbud (2014:71) Indikator percaya diri yakini: 1) Berpendapat atau
melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu. 2) Mampu membuat keputusan dengan
cepat 3) Tidak mudah putus asa 4) Tidak canggung dalam bertindak 5) Berani
presentasi di depan kelas 6) Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan.
4. Faktor
a. Kecemasan
Kecemasan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu takut akan kecacatan
(63%), takut kehilangan (21,3%), masalah sosial ekonomi (10,7%), takut akan hal
yang tidak diketahui/kurangnya informasi (5%) (Geraw,1998 dikutip dalam
Kumala sari, 2010).
b. Percaya Diri

Terbentuknya rasa percaya diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,


yang dapat dikategorikan kedalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-
faktor internal yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang antara lain
Konsep Diri. Menurut Anthony (1992) Terbentuknya kepercayaan diri pada diri
seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dari
pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan
konsep diri. Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif
pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Santoso
berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat
kepercayaan diri seseorang.
Kondisi fisik. Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan
diri. Keadaan fisik seperti kegemukan, cacat anggota tubuh atau rusaknya salah
satu indera merupakan kekurangan yang jelas terlihat oleh orang lain. Akan
menimbulkan perasaan tidak berharga terhadap keadaan fisiknya, karena
seseorang akan merasakan kekurangan yang ada peda dirinya jika dibandingkan
dengan orang lain. Jadi dari hal tersebut seseorang tidak dapat berinteraksi secara
positif dan timbullah rasa minder yang berkembang menjadi tidak percaya diri.
Pengalaman hidup. Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa
percaya diri, sebaliknya pengalaman dapat pula menjadi faktor menurunnya rasa
percaya diri seseorang. Anthony (1992) mengemukakan bahwa pengalaman masa
lalu adalah hal terpenting untuk mengembangkan kepribadian sehat.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang
antara lain adala Pendidikan. Anthony (1992) mengungkapkan bahwa tingkat
pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan
yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi
cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain.
Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya
diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
Pekerjaan Rogers mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan
kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan
bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi
yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu
mengembangkan kemampuan diri.
Lingkungan dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan
lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan masyarakat. Dukungan yang
baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling
berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang
tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi
norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri
berkembang. Dalam teorinya Adler menekankan pada aspek sosial dari
perkembangan kelahiran dan karenannya mengajukan kemungkinan urutan
kelahiran dan signifikannya dalam hubungan interpersonal dari kehidupan
keluarga. Dalam pendapat Adler bahwa dalam posisi urutan tersebut, apakah
yang pertama atau urutan yang terakhir mempunyai sifat yang berbeda.
B. Subjek
1. Definisi Remaja
Remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu (Kusmiran,
2016), Secara kronologis, remaja adalah individu yaitu berusia antara 11-12 tahun
sampai 20-21 tahun. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada
penampilan fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual.
Secara psikologis, remaja merupakan masa dimana individu mengalami perubahan-
perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, diantara masa anak-anak
menuju masa dewasa.
Hubungannya dengan karakteristik remaja pada umumnya sebagai seseorang
yang eksploratif serta variety seeker (Anderson, 2013). Menurut Anderson (2013),
remaja akan senang mencoba berbagai hal yang baru dan relatif cepat bosan. Mereka
juga memiliki rasa akan diri yang tidak stabil, mencoba label baru dan
mengasosiasikannya dengan berbagai kelompok. Hubungan dengan teman sebaya
mulai menjadi hal yang utama dibandingkan dengan hubungan terhadap keluarga.
Oleh karena itu, tidak heran jika para remaja pemilik FoMO yang tinggi menjadikan
akun media sosial sebagai alat untuk tetap terhubung dengan rekan sebaya mereka
meskipun dipisahkan oleh jarak yang tidak dekat (Anderson, 2013).
Kesimpulannya adalah masa remaja merupakan masa yang mempunyai
peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mengetahui siapa dirinya dan
bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat. Lingkungan dalam tahap
remaja ini semakin luas dan tidak hanya area keluarga serta sekolah, namun dengan
masyarakat yang berada di lingkungannya. Tetapi jika kecenderungan identitas ego
lebih kuat dibandingkan dengan kekacauan identitas, maka mereka tidak menyisakan
sedikit ruang toleransi terhadap masyarakat yang hidup bersama dalam
lingkungannya. Pada masa remaja juga mengalami fanatisme terhadap sesuatu hal
sehingga mereka bisa melakukan apa saja untuk kepuasan dirinya sendiri.
2. Karaktristik
Remaja merupakan masa perkembangan serta peralihan antara masa anak-
anak ke masa dewasa yang mencakup perkembangan fisik, intelektual, emosi dan
sosial. Masa remaja berlangsung antara umur 11-21 tahun. Mencakup banyak
perubahan sosial dan emosional. Transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa ini
mengarah pada perilaku yang berubah dengan cepat, gangguan identitas dan emosi
yang kuat. Anak di usia remaja juga cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri maupun orangtua, hal ini bisa membuat
mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua
untuk memberi perhatian dan pengawasan pada anak remaja dengan baik. Selain
pengertian remaja, sebaiknya memahami tahapan perkembangan masa remaja yang
akan terjadi.

a. Masa remaja awal (usia 10-13 tahun)

Fase remaja awal terjadi dalam rentang usia 10-13 tahun. Pada masa ini,
anak tumbuh lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas. Anak mulai
memerhatikan munculnya rambut ketiak dan kemaluan, pertumbuhan payudara,
keputihan, mulai menstruasi atau mimpi basah, dan testis yang membesar. Anak
juga mulai sadar mengenai penampilannya sehingga lebih memerhatikan hal
tersebut. Ia juga akan mulai merasa memerlukan privasi sehingga membuatnya
senang menyendiri dari keluarga. Biasanya, perubahan ini terjadi lebih dulu pada
anak perempuan. 

b. Masa remaja pertengahan (usia 14-17 tahun)

Masa remaja pertengahan terjadi pada usia 14-17 tahun. Dalam masa
remaja ini, pertumbuhan remaja laki-laki mulai berjalan cepat. Tubuhnya akan
semakin tinggi dan berat, otot semakin besar, dada dan bahu semakin lebar, alat
vital semakin besar, suara menjadi lebih pecah, muncul jerawat, kumis, hingga
jambang. 

c. Masa remaja akhir atau dewasa muda (usia 18-24 tahun)

Pada masa remaja akhir, fisik anak telah sepenuhnya berkembang. Dalam
masa ini, perubahan lebih banyak terjadi dalam dirinya. Ia mulai bisa
mengendalikan dorongan emosional yang muncul, merencanakan masa depan,
dan memikirkan konsekuensi yang akan ia hadapi jika melakukan perbuatan
yang tidak baik. Ia juga mulai memahami apa yang diinginkannya dan bisa
mengatur diri sendiri, tanpa mengikuti kehendak orang lain. Kestabilan emosi
dan kemandirian ini umumnya didapatkan oleh anak pada masa remaja akhir

C. Situasi (jika ada, ex : pandemi)

FoMo (Przybylski, Murayama, Dehaan, & Gladwell, 2013) sebenarnya


merupakan sebuah ketakutan dan kecemasan dari seseorang yang merasa bahwa akan
ada sebuah kejadian menarik dan menyenangkan yang akan terjadi di suatu tempat,
sehingga menimbulkan keinginan kompulsif dari orang tersebut untuk mengharuskan
dirinya berada dilokasi dan ikut mengalami kejadian yang ada disana. FoMo tidak
termotivasi dari apa yang akan didapatkan namun dari apa yang mungkin akan
terlewatkan dari lingkungan sekitar. FoMo merupakan fenomena yang sedang
berkembang dan merupakan faktor yang membuat generasi ini mengeluarkan uang
lebih banyak dan maraknya aplikasi sosial. Seperti yang disebutkan sebelumnya
generasi ini ingin memenuhi kebutuhan emosional mereka sehingga mereka menyerah
pada tekanan sosial meskipun mereka tidak memiliki uang yang cukup. Merasa tidak
aman akan ditinggalkan dan melewatkan sesuatu, menyulitkan generasi ini untuk
mengatakan tidak, dan fenomena ini merupakan salah satu faktor mengapa adanya
syndrome FoMo, sedangkan faktor utama pendukungnya merupakan adanya sosial
media. Sebagai media baru yang cepat dalam penyebaran informasi sosial media
menambah gambaran kehidupan orang-orang disekitar dan diri sendiri.
Studi mengenai perilaku remaja dalam menggunakan media telah banyak
dilakukan. Adapun aktivitas yang sering dilakukan remaja dengan memanfaatkan
media antara lain bermain video games, mendengarkan musik, menonton televisi, dan
mengakses internet. Sebagian besar remaja terutama yang hidup di kota, semakin
bergantung pada internet terlepas dari perbedaan dalam hal pemanfaatannya (Santrock,
2012). Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah melakukan survey
pada tahun 2018 terkait penetrasi dan perilaku pengguna internet di seluruh wilayah
Indonesia. Hasilnya, dapat diketahui bahwa penetrasi pengguna internet tertinggi
termasuk dalam kategori remaja, yakni mencapai 91% di mana media sosial menjadi
alasan kedua tertinggi yang mendasari penggunaan internet.
Tingginya akses media sosial pada kelompok usia remaja tidak selamanya
memberikan pengaruh yang buruk. Penelitian Valkenburg dan Jochen (2009)
mengungkapkan bahwa terdapat kemungkinan bahwa remaja lebih mudah untuk
menunjukkan keterbukaan diri secara online daripada secara langsung. Khususnya bagi
remaja yang kesulitan dalam berhubungan sosial secara langsung, media sosial
memberikan mereka lingkungan yang “aman” dari hal-hal yang mereka khawatirkan
akibat interaksi langsung. Keterbukaan ini menjadi faktor penting dalam menjaga
komunikasi remaja dengan teman-temannya, sehingga mengarahkan mereka pada
kualitas pertemanan yang lebih baik. Keberhasilan membangun kualitas pertemanan
yang baik akan turut meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja, di mana
kesejahteraan psikologis tersebut nantinya akan memusatkan diri remaja pada
karakteristik tumbuh kembang yang positif (Karimah & Frieda, 2016). Sebaliknya,
remaja yang tidak memiliki kualitas hubungan dengan teman sebaya yang positif
kurang mendapatkan dukungan emosional. Akibatnya, mereka akan lebih rentan untuk
memperoleh dampak negatif ketika berada dalam situasi konflik. Hal tersebut terjadi
sebab hubungan dan dukungan sosial memberikan kekuatan psikologis yang
dibutuhkan untuk mengatasi stres sehingga mengurangi kemungkinan remaja terlibat
dalam perilaku-perilaku berisiko (Telzer dkk, 2014). Uraian tersebut menandakan
bahwa media sosial pada dasarnya memiliki peran dalam membantu proses
perkembangan remaja dengan cara menjaga dan meningkatkan hubungan dengan teman
sebaya (Xin dkk, 2017). Di samping itu, media sosial juga dapat digunakan sebagai
sarana untuk berbagi informasi mengenai berbagai topik seperti kesehatan dan
pendidikan, serta dapat meningkatkan kemampuan remaja dalam memanfaatkan
teknologi terbaru (Tartari, 2015)
Beberapa menyatakan bahwa mereka memeriksa media sosial lebih dari seratus
kali sehari (Manning, 2016). Tingginya keinginan diiringi mudahnya aksesibilitas
terhadap aktivitas dan kehidupan orang lain berpotensi meningkatkan kecenderungan
remaja dalam melakukan perbandingan sosial tersebut. Mereka yang mengakses media
sosial selama dua jam atau lebih, berisiko tinggi mengalami kecemasan ketika
membandingkan diri dengan obyek yang dianggapnya ideal, misalnya teman atau
bahkan selebritis. Hal itu akan mendorong remaja membentuk harapan yang tidak
realistis terkait kecantikan dan body image. Akibat lainnya yakni kecenderungan
remaja untuk memandang dirinya sebagai seseorang yang kesepian dan depresi. Selain
itu, remaja juga berisiko mengalami atau menyaksikan cyberbullying, mengalami
gangguan tidur serius baik secara kualitas maupun kuantitas, dimana itu merupakan hal
penting yang mendukung proses perkembangan yang sehat (Sklar, 2017). Penggunaan
media sosial dalam beberapa kasus turut berpengaruh di bidang akademik siswa dimana
mereka akan mengalami penurunan konsentrasi dalam proses pembelajaran di kelas
(Tomczyk & Elma, 2018)
BAB III
LAPORAN SIMULASI WAWANCARA
TEMA WAWANCARA Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dalam Fenomena
Fomo
INTERVIEWER Kelompok 5
INTERVIEWEE Mahasiswa
TGL WAWANCARA xx – xx – xxxx
WAKTU 45 menit

ISI WAWANCARA
TEMA ASPEK Pedoman
Pembuka Rapport : “Selamat siang...,  Salam
Halo apa kabar?, Bagaimana  Menanyakan Kabar
sehat?...  Menjelaskan tentang tujuan
wawancara
 Memastikan keadaan sudah
nyaman
Kecemasan 1. Perilaku  ( Pertanyaan mengenai
perilaku )
Ex :
1. Apakah anda sering
merasakan jantung yang
berdebar?
2. Kalau anda dalam
keadaan seperti itu, apa
anda sedang dalam
keadaan takut atau
cemas?
3. Biasanya cara apa yang
anda lakukan supaya
lebih tenang dan rilex
apabila dalam keadaan
cemas?
2. Kognitif  ( Pertanyaan mengenai
kognitif )
Ex :
1. Apakah menurut anda
berita up to date itu
penting untuk
kehidupan sehari – hari
anda?
2. Kekhawatiran seperti
apa yang sering anda
alami jika tidak
memperoleh informasi
yang up to date dari
sosial media?
3. Setelah mengetahui jika
anda termasuk orang
yang fomo (up to date)
dan cemas jika tidak
ada perkembangan dari
berita di sosial media.
Bagaimana sikap anda
dalam menjalankan
kehidupan
berdampingan dengan
kecemasan terkait up to
date?
3. Afektif  ( Pertanyaan mengenai afektif
)
Ex :
1. Apakah anda setuju
tentang dampak
negatif yang panjang
dari FOMO?
2. Jika setuju apa alasan
anda?
3. Apakah anda merasa
up to date itu
pengaruh dari media
sosial?
4. Apa yang akan anda
lakukan jika anda
tertinggal up to date
oleh teman yang lain?
5. Bagaimana pendapat
anda tentang
fenomena FOMO?
Kepercayaan Diri 1. Merasa adekuat  ( Pertanyaan mengenai
merasa adekuat )
Ex :
1. Apakah anda merasa
senang jika postingan
anda mendapatkan komen
dan apresiasi oleh teman –
teman?
2. Dalam hal FOMO apakah
akan menambah wawasan
dan menjadikan sebuah
kepercayaan diri anda?
3. Bagaimana menurut anda
tentang ketergantungan
FOMO seseorang dalam
interaksi nya dengan
orang lain?
4. Apakah hal itu akan
membuat diri anda merasa
lebih nyaman dalam
keseharian anda?
5. Jika kita lebih banyak
teman di media sosial
akan membuat anda lebih
percaya diri?
2. Merasa dapat diterima  ( Pertanyaan mengenai
oleh kelompok merasa dapat diterima oleh
kelompok )
Ex :
1. Rasa kepercayaan diri
seperti apa yang anda
dapatkan ketika anda
up to date dalam media
sosial?
2. Apakah anda selalu
mencari berita up to
date saat sebelum
bertemu teman agar
lebih percaya diri?
3. Untuk kedepannya jika
sedang berkumpul
apakah anda akan tetap
melakukan hal yang
sama atau hanya akan
mendengar cerita dari
teman yang lain?
3. Percaya sekali pada diri  ( Pertanyaan mengenai
sendiri, serta memiliki percaya diri sendiri dan
ketenangan sikap ketenangan sikap )
Ex :
1. Apakah anda merasa
percaya diri pada diri
anda sendiri?
2. Bagaimana cara anda
dapat merasa percaya
diri?
3. Pernah kan anda
mengalami
permasalahan sikap?
4. Cara apa yang kamu
lakukan saat
mengalami
permasalahan sikap?
Penutup Rapport : “ Sekian  Mengucapkan terimakasih
wawancara dari saya,  Salam
Terimakasih atas waktu
luangnya,”
BAB IV
A. Verbatim

VERBATIM WAWANCARA 1 RESPONDEN 1


Nama Subjek : Dea Indri
Tempat Wawancara : Rumah Peneliti
Hari, Tanggal Wawancara : Minggu, 29 Mei 2022
Waktu/Durasi Wawancara : 20.00 – 20.05 (5 Menit)
Kode Verbatim : R1.W1 (Responden 1. Wawancara 1)
Keterangan : - P : Peneliti / Interviewer
- R : Responden / Interviewee
Baris Transkip Wawancara
1 P : Halo kak selamat malam maaf mengganggu waktunya sebentar ya kak, e kita
2 minta tolong buat jadi subjek wawancara mengenai Fomo, kecemasan, dan
3 kepercayaan diri. Untuk cemas biasanya kalau kakak cemas itu gimana?
4 R : Kayak deg-degan gitu sih kak pasti ya terus tangan keringat dingin.
5 P : Lalu bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut ?
6 R : Rileks, tarik nafas, dan buang
7 P : Kalau Fomo pernah denger kak ?
8 R : Belum pernah kak
9 P : Aku jelasin sedikit yah, Fomo itu singkatan dari Fear Of Missing Out dimana
10 seseorang kerap merasa khawatir akan ketinggalan kabar yang sedang berlangsung
11 dan orang-orang yang mengalami nya kerap merasa takut dicap ketinggalan zaman
12 atau tidak tau berita up to date yang sedang berlangsung di sosial media. Nah dari
13 pengertian Fomo diatas menurut kakak up to date itu penting gak buat kehidupan
14 sehari-hari ?
15 R : Em penting ya, buat kehidupan sehari-hari
16 P : Sebenernya kakak itu termasuk orang yang up to date terus nggak sih ?
17 R : Nggak terlalu sih kak kalau up to date
18 P : Em lalu untuk sosial media sendiri dampaknya dikehidupan kakak itu apa ?
19 R : Kalau misalnya lagi ngobrol sama temen gitu kita punya temen yang up to date
20 terus kita kurang update mungkin kita jadi kurang nyambung sama obrolan mereka
21 karena kita kan nggak tausama topik yang dibahas itu.
22 P : Em jadi kalau kurang up to date dalam satu circle pasti ada yang ngobrol tentang
23 hal yang FYP gitu ya kak ? Apakah kakak masih percaya diri jika berkumpul
24 dengan teman-teman yang di bahas itu berita update ?
R : Ya percaya diri aja kak, karena kan kalau update itu kan nggak harus dari sosial
25 media jadi kita ikut nimbrung sama temen-temen kita aja nanti kan cerita mereka
26 kan mengalir teruskita juga jadi tau apa yang mereka obrolin dan topik yang lagi
27 hangat-hangatnya.
28 P : Oh seperti itu ya kak, lalu tips percaya diri dari kakak itu bagaimana ?
29 R : Kalau tips percaya diri dari saya tu ya katakan yang baik ke diri sendiri terus
30 percaya kemampuan kalau kita itu bisa ngelakuin ini sama perbanyak kegiatan
31 yang menyenangkan dan kalau buat kurang up to date nggak perlu minder kita bisa
32 tanya atau kita nimbrung obrolan mereka aja kak.
33 P : Ooh oke kak, terimakasih sudah mau dimintain tolong buat subjek wawancara kita
34 kak. Selamat malam semoga hari kakak menyenangkan.
35 R : Malam kak.
36

VERBATIM WAWANCARA 1 RESPONDEN 2

Nama Subjek : Erica Febi


Tempat Wawancara : Rumah Responden
Hari, Tanggal Wawancara : Minggu, 29 Mei 2022
Waktu/Durasi Wawancara : 19.00 – 19.15 (15 Menit)
Kode Verbatim : R1.W1 (Responden 2. Wawancara 1)
Keterangan : - P : Peneliti / Interviewer
- R : Responden / Interviewee
Baris Transkip Wawancara
1 P : Mbak sendiri tau nggak sih apa itu Fomo?
2 R : Eee nggak tahu mas, sebelumnya juga nggak tahu.
3 P : Kalo Fomo sendiri itu peristiwa-peristiwa kalau orang ingin misalnya update-
4 update terus up to date mencari-cari berita atau yang lagi viral gitu. Lha terus yang
5 dikelompok saya itu Fomonya tuh eee tentang kecemasan dan kepercayaan diri
6 apabila sudah mendapatkan suatu kejadian atau berita yang up to date. Lha saya mau
7 tanya mbak nih, mbak sendiri pernah nggak sih ngerasain cemas atau cemas itu
8 seperti apa?
9 R : Ooo kalau merasakan cemas sendiri itu pasti setiap orang merasakan cemas, saya
10 sendiri juga sering ee kadang eh bukan sering sih lebih kadang-kadang merasa
11 cemas. Cemas sendiri merupakan salah satu ekspresi atau perasaan dari seorang
12 manusia yang cenderung khawatir terhadap sesuatu.
13 P : Kalau hal seperti itu mbak sering deg-deg an apa jantung berdebar-debar ndak yang
14 dirasain?
15 R : Kalau pada saat cemas itu ee saya kan merasakan cemas pada kondisi tertentu dan
16 waktu tertentu saja, jadi kalau saat saya di posisiitu saya merasakan cemas dan deg-
17 deg an juga serta khawatir.
18 P : Terus biasanya agar lebih tenang, lebih rilex tuh gimana mbak?
19 R : Kalau saya sendiri itu biasanya tarik nafas sama merilexkan pikiran dan juga badan.
20 P : Lhaa ini cemas menurut mbak, kalau semisal nih ke Fomo yang tadi, kalau semisal
21 mbak kan remaja kekinian lha kalau mbak ketinggalan berita apa nggak ada yang
22 viral-viral dan belum tahu itu cemas ndak, soale kan misalsering ngobrol sama
23 teman terus nggak ada bahan sharing nih itu gimana?
24 R : Saya sih biasa aja ya mas, saya lebih cenderung mendengarkan daripada mencari.
25 P : Terus... gini mbak yang berita-berita tadi, menurut mbak berita yang up to date itu
26 penting nggak sih buat kehidupan sehari-hari gitu?
R : Kalau saya sendiri sih eee menurut saya ya radak penting sih, sedikit penting
27 karena kita kan sebagai ee remaja juga harus mengikuti perkembangan-
28 pekembangan di media sosial yang kebanyakan sekarang kan viral eee informasi
29 yang di berikan itu lewat media sosial, jadi menurut saya sedikit penting sih mas
30 sebagai seorang remaja ataupun sudah dewasa.
31 P : Berarti mbak juga Fomo-fomo sedikit ya gitu ya.
32 R : Oh kadang sih mas itu.
33 P : Terus.. mbak itu sering khawatir ndak ya, misal jika tidak memperoleh sebuah
34 informasi yang up to date dari media sosial itu, misale nggak memperoleh yang
35 viral-viral itu, khawatir nggak?
36 R : Kalau saya sendiri sih biasa aja ya mas..... Jadi ya kalau nggak dapet ya udah,
37 mungkin bisa dapet dari omongan teman atau orang lain nggak harus kita yang cari.
38 P : Setelah mengetahui mbak kan tadi kan yaaa anggep saja agak ya netral ya juga
39 Fomo juga ya itu... Terus mbak sendiri sikapnya bagaimana bila dikehidupan mbak
40 berdampingan dengan kecemasan mengenai up to date itu?
41 R : Dari diri saya sendiri ?
42 P : Heem heheeh
43 R : Saya sih biasa aja sih mas, saya karena emang saya pribadinya bukan orang yang
44 terlalu Fomo-fomo banget tuh bukan, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
45 P : Oke oke mbak, terus mbak Erica setuju nggak sih dari dampak panjang fomo itu?
46 R : Mungkin setuju ya itu kan Fomo kan dari sosial media, sosial media aja ada
47 dampaknya bahkan cenderung banyak bagi remaja jika remaja tersebut tidak bisa
48 menyaring, apalagi terkait dengan kecemasan soal perasaan seseorang itu ya saya
49 setuju sih.
50 P : Terus mbaknya kan setuju, mbak Erica sendiri merasa nggak sih kalau mbak Erica
51 tuh up to date tentang media sosial, mengikuti zaman, apa scroll-scroll biasa?
52 R : Kalau dibilang mengikuti sih mengikuti cuma kalau yang viral-viral banget itu
53 kadang tahu kadang tidak.
54 P : Mbak kan pasti punya teman to, kalau semisal mbak tetinggal up to date oleh teman
55 yang lain gimana?
56 R : Ohh saya biasa aja sih mas.
57 P : Pendapat mbak Erica tentang fenomena Fomo ini gimana?
58 R : Pendapat saya sebelumnya udah jelaskan bahwa saya tuhbelum tahu mengenai
59 pengertian dari Fomo, setelah diberikan eeee kaya keterangan kaya dari anda dari
60 mas ini mas Ilham terkait dengan fomo saya sendiri sih eee...... saya sendiri sih eee
61 pasti Fomo itu lebih cenderung ke psikis ya dan memiliki dampak buruk apalagi
62 remaja ini kan lebih menghabiskan waktunya pada sosial media, jadi menurut saya
63 sendiri fomo itu..... realistis........ Fomo tersebut memang adanya di indonesia dan
64 juga eee mungkin dari remaja-remaja lain belum mengetahui tentang Fomo itu atau
65 nggak remaja itu ternyata memiliki perilaku Fomo tapi dia tidak mengetahui. Jadi
66 kesimpulannya adalah Fomo itu lebih realistis aja dan memang ada.
67 P : Semisal mbak Erica sendiri memposting foto atau bahkan video eee mbak sendiri
68 merasa senang ndak apabila dikomen atau di apresiasi di dunia maya ini?
69 R : Iya sih, kalau saya seperti itu mas.
70 P : Kalau dikaitkan dengan Fomo menambah wawasan ndak atau menjadikan itu
71 sebuah rasa kepercayaan diri kalau mbak sudah posting?
72 R : Lebih ke kepercayaan diri sih jadi contohnya kalau dikomen atau dilike kan jadi
73 fotonya kesannya bagus.
74 P : Terus tentang ketergantungan Fomo seseorang jadi menurut mbak, mbak Erica
75 sendiri interaksi dengan orang lain itu gimana?
76 R : Untuk interaksinya sih biasa, untuk sebelum pandemi biasa aja karena kan kita
77 sering ketemu sama teman-teman sama orang-orang, namun setelah pandemi ini
78 saya merasakan bahwa saya itu cenderung menghabiskan waktu di sosial media dan
79 juga teman-teman juga seperti itu.
80 P : Jadi..... yang buat mbak Erica lebih nyaman dalam keseharian mbak akhir-akhir ini
81 tuh seperti apa?
82 R : Eeee untuk.. untuk berarti lebih cenderung ke sosial media ya mas?
83 P : Ya sosial media atau bahkan kehidupan sehari-hari.
84 R : Di Real life?
85 P : Iya, yang buat nyaman itu seperti apa?
86 R : Kalau saya sih nggak terlalu kalau saya sekarang ini juga sedang mengurangi eee
87 aktivitas saya di sosial media hanya menjawab pesan-pesan dari aplikasi WA atau
88 Instagram dari teman-teman, selain itu saya membatasi untuk scroll-scroll youtube,
89 scroll-scroll sosial media lainnya namun untuk di real life ini saya lebih cenderung
90 ke eee mengalihkan pikiran saya ke olahraga.
91 P : Oooo Suka olahraga ya mbak, olahraga yang disuka apa mbak?
92 R : Sembarang mas wkwkwk.
93 P : Banyak ya mbak.
94 R : Iya banyak.
95 P : Jika banyak teman di media sosial buat lebih percaya diri ndak?
96 R : Emm mungkin dari saya iya sih mas, Banyak followers iya membuat percaya diri
97 jadi kita lebih terkenal mungkin.
98 P : Terus rasa kepercayaan diri seperti apa ketika mbak up to date di media sosial?
99 R : Emmm mungkin dari respon teman-teman saya sih mas, lebih ke komennya yaitu
100 membuat saya lebih percaya diri .
101 P : Eee Mengenai yang tadi up to date, mbak sering mencari berita ndak sebelum
102 bertemu dengan teman?
103 R :Endak sih mas, lebih ke biasa aja saya ya kalau misalkan hangout-hangout atau
104 bertemu dengan teman sih biasa aja.
105 P : Untuk kedepannya nih, mbak kalau semisal berkumpul dengan teman mbak itu
106 lebih untuk mendengarkan cerita yang lain apa mbak yang berbagi cerita?
107 R : Mungkin dominan atau mayoritas kaya berinteraksi dengan teman itu saya itu lebih
108 cenderung mendengarkan, namun kadang kalau saya punya informasi saya akan
109 menceritakan, tapi saya cenderung mendengarkan sih mas.
110 P : Jadi pendengar yang baik ya mbak.
111 R : iya jadi pendengar
112 P : Emmm gini mbak, mbak ka ya Fomo ya juga pernah cemas, percaya diri. Kan mbak
113 banyak followers juga to, mbak merasa percaya diri ndak pada diri anda sendiri?
114 R : Kurang sih mas.
115 P : Terus gini mbak, mbak kan kurang percaya diri, lha mbak Erica bagaimana sih agar
116 dapat merasakan rasa percaya diri lagi?
117 R : Kalau saya sih emang cenderung kadang nggak percaya diri, nah cara
118 mengatasinya tuh dengan tidak menghiraukan tatapan dari orang-orang sekitar juga
119 pendapat dari orang-orang sekitar dan be your self jadi diri sendiri.
P : Mantap sekali mbak. Mbak pernah nggak sih mengalami permasalahan sikap?
120 R : Sejauh ini ada sih beberapa mas seperti kurang percaya diri, keras kepala, dan juga
121 sering panikan .
122 P : Terus caranya agar mbak sendiri mengatasi permasalahan itu gimana?
123 R : Kalau saya yang saya sebutkan tadi pertama itu mesti tarik nafas dulu terus
124 merilexkan pikiran sama eee badan memikirkan pikiran yang positif serta tidak
125 mendengarkan omongan dari orang lain yang negatif-negatif jadi disaring dan juga
126 menjadi diri sendiri saja.
VERBATIM WAWANCARA 1 RESPONDEN 3
Nama Responden : Kamal
Tempat wawancara : Rumah Responden
Hari,tanggal wawancara : Minggu, 28 Mei 2022
Waktu / durasi wawancara : 19. 22 – 19. 31 ( 9 menit )
Kode verbatim : R3. W1 ( Responden 3, wawancara 1 )
Keterangan : - P : Peneliti / interviewer
- R : Responden / interviewee

Baris Transkrip wawancara


1 P : Hai mal apa kabar,wah lama ya ga ngobrol bareng, jarang kumpul lagi sekarang
ya
2 R : Hai yak, alhamdulillah kabar nya baik, heem iya jarang banget ya sekarang.
3 P : Sekarang sibuk ngapain aja?
4 R : Kebetulan lagi ga kerja , banyak dirumah sambil nyari-nyari kerja, sama ngirim
5 lamaran ke email gitu.
6 P : Oh iya sebelum nya makasih ya udah mau di wawancara, kita sharing – sharing
7 aja,aku cuma pengin tau bagaimana penilaian kamu mengenai fomo gitu mal.
8 R : Oh iya gapapa monggo.
9 P : Eh mal tapi sebelum nya udah tau belum fomo itu apa?
10 R: Emmm.. Fomo itu kaya selalu pengen update gitu kan ya sama hal-hal yang baru,
11 di medsos kaya gitu ya?
12 P : Iya mal kurang lebih seperti itu mal selalu pengen tau moment dari temen kita itu
13 juga termasuk fomo,pengen selalu tau berita up to date di lingkungan sekitar dan
14 media sosial,emm.. kan kata kamu sekarang lagi gak kerja ya, pernah ga sih
15 ngerasa bosen, kesepian, capek dengan rutinitas sehari-hari yang kamu lakuin ?
16 R : Ya pastinya pernah yak, ngerasa bosen gitu apalagi kan keadaan nya sering
17 dirumah ga ngapa-ngapain pastinya bosen lah.
18 P: Terus kalo pas lagi bosen,kesepian gitu ngapain aja mal?
19 R : Paling ya ngrokok,bikin kopi wkwk, buka hape media sosial gitu.
20 P : Ngopi + ngrokok nikmat banget yaa wkwk oiya medsos yang sering mbo buka
21 apa aja biasanya?
22 R : Biasanya kalo medsos ya sering nya instagram, youtube, tapi sering nya
23 instagram karna jangkauan nya luas,terus enak aja kalo pake instagram
24 P : Konten yang biasa sering mbok liat apa mal?

25 R : Emm... Seputar otomotif sih yak, soale otomotif juga termasuk hobi saya.
26 P : Emm.. Kalo menurut kamu sendiri berita up to date itu penting ga sih buat kamu
27 sendiri mal?
28 R : Berita up to date nya tentang apa dulu.
29 P : Yaa emm... Misal kayak hal yang kekinian sekarang misal filter instagram kan
30 banyak tu, spoiler tentang film-film gitu, terus tempat healing kekinian sama
31 bahasa-bahasa gaul seperti itulah
32 R : Emm... Kalo menurut ku penting ya yak, tapi ya gak semua kayak film,bahasa
33 kekinian, tempat-tempat wisata, musik baru itu mungkin lumayan penting bagi
34 aku pribadi, tapi kalo filter ga terlalu yak, filter kan ya apa ya. Mungkin
35 bahasanya kaya mempercantik diri lah jadi ga terlalu penting karna juga jarang
foto.
36 P : Yang sering make filter biasanya cewe sih ya wkwk.
37 R : Nah iyaa itu kamu tau wkwk
38 P : Kalo sehari kamu gak mengakses instagram yang kamu rasakan itu gimana mal?
39 R : Sepi banget rasanya ,ya kembali ke tadi pertanyaan yang awal,saya kan lagi gak
40 kerja mau ngapain lagi kalo ga liat sosmed.
41 P : kamu pernah juga ga merasa cemas, khawatir, takut ga kalo ketinggalan moment
42 dari temen temen kamu kaya missal temen kamu udah nonton film kayak yang
43 lagi booming skrng film kkn didesa penari gitu, terus juga pergi ke tempat wisata
44 yang lagi booming juga kayak ke jogja Heha itu spot fotonya kan juga bagus ya
45 disana.
46 R : ya cemas mungkin ya tapi yang ga terlalu gitu kalo aku,pengen main rasanya tapi
47 kalo liat dompet sama ga kerja gini mungkin bisa ditahan ntar aja gitu, prioritas
48 sekarang cari kerja dulu, kalo film kkn kan dah tau ceritanya juga ya jadi kalo
missal ga nonton gapapa sih gitu yak.
49 P : emmmm semangat ya mal semoga cepet dapet kerjaan ya,bener tu tapi katanya
51 temen2 bagus film nya mal aku jg blm nonton, oiya pernah ga sih kalo pas
52 ngobrol sama temen temen gitu gak mudeng sama topik apa yang mereka
obrolin?
53 R : Pernah banget
54 P : Yang kamu rasain pada saat itu gimana?
55 R : bingung, Kalau apa itu bahasanya kayak gak paham kurang up to date itu kayak
56 ngobrol sama mereka bingung lagi bahas apa, gak paham terus memakai bahasa
57 kekinian jadi kalo ada temen pakek bahasa kaya gitu, cerita ttg berita up to date
58 ya diem aja dengerin mereka cerita, nanti kalo ada waktunya cerita ya ngomong
59 sendiri.
60 P : Tapi kamu pernah ga sih ngalamin ditanyain temen kamu tentang berita terkini
61 tapi kami gatau, kamu gabisa jawab, kamu gugup ngerasa malu ga?
62 R : Emm ... Kalo malu itu pasti tapi ya ... Jujur aja tanya sama mereka apa sih, itu
63 cerita tentang apa,itu bahasa apa artinya apa..
64 P : Oh jadi biasa aja ga gak yang sampe kepikiran banget setelah itu? Tapi pernah
65 gak sih setelah itu kamu coba cari tau di google searching gitu? Atau cukup tau
66 aja ga dibuat berlebihan?
67 R : Kalo itu berita up to date nya bahasanya kayak bermanfaat tapi ya saya bakal
68 searching biar saya bisa nyambung ngobrol sama mereka gitu, ya diem diem
69 dibelakang buka hp gitu.
70 P : Terus kalo menurut mu kamu termasuk orang yang fomo ga mal?
71 R : aku termasuk orang yang fomo sih yak, soalnya juga semua orang masuk dalam
72 emm... Situasi fomo, karena sekarang berita up to date banyak bahkan tiap hari
73 pun emm.. selalu ada aja berita barunya itu banyak gitu lah.
74 P : Terus dampak negatif dan positif yang kamu rasain dari media sosial menurut
75 kamu apa mal?
76 R : Kalo dampak negatif nya sedikit sih yak, satu karna keseringan main hp mungkin
77 jadi lalai sama tanggung jawab juga, terus sama yang saya benci kalo sering main
78 hp itu di paketan yak, rasa-rasanya boros banget apalagi gak kerja itu wahhh pasti
79 setiap hari main hp terus jadi boros banget.
80 P : Wah iya pasti boros banget ya, terus kalo dampak positif nya?
81 R : Untuk dampak positif nya satu bisa mengetahui berita up to date terbaru yang
82 kedua nambah wawasan juga , itu aja sih yak.
83 P : Oh begitu, mal makasih banget ya untuk sharing-sharing,terimakasih karna sudah
84 mau di wawancara juga, semoga cepet dapet kerjaan ya mal, semoga lancar dan
85 diopermudah terus untuk kegiatan dan aktivitas sehari” nya.
86 R: Iya yak sama – sama,aminnm makasih yak.

VERBATIM WAWANCARA 1 RESPONDEN 4

Nama subjek : Zahra


Tempat wawancara : Rumah responden
Hari,tanggal wawancara : Sabtu, 27 Mei 2022
Waktu / durasi wawancara : 17. 15 – 17. 22 ( 7 menit )
Kode verbatim : R4. W1 ( Responden 4, wawancara 1 )
Keterangan : - P : peneliti /interviewer
- R : Responden / interviewee

BARIS TRANSKIP WAWANCARA

1 P : Halo apa kabar?


2 R : Baik alhamdulillah juga sehat
3 P : Sekarang kesibukan nya apa nih ?
4 R : Apa ya mas ya.. Kerja sih saya kalo sore juga kuliah
5 P : Kerja dimana ya?
6 R : Itu di kawasan Terboyo PT. Ebako Nusantara
7 P : Bagian apa emang?
8 R : Dibagian finishing revisi mas
9 P : Kalo kuliah dimana sama ngambil jurusan apa?
10 R : Di USM ambil yang kelas sore fakultas psikologi
11 P : Wah hebat ya pagi nya kerja sorenya kuliah. Ya semoga berkah bagi anda
12 ya mbak
13 R : Iya mas aminn
14 P : Kamu tau gak mbak apa itu fomo dan menurutmu fomo itu apa?
15 R : Ohh.. Fomo kalo menurut sata ya foto tu... Kayak suatu fenomena yang gak
16 mau ketinggalan jaman ya mas,tentang berita terkini gitu gak sih?
17 P : Iya kurang lebih seperti itu mba, apakah anda termasuk orang yang fomo ?
18 R : Aku? Iya tentunya
19 P : Contoh nya mbak seperti apa kalo anda termasuk orang yang fomo?
20 R : Emm... Apa ya kalo saya sih kan sering buka Instagram gitu ya lahh ... Itu
21 biasanya liat ootd kekinian apalagi saya kan suka kayak korea-korea gitu
22 kan, dress korea-korea, terus make up Korean look gituu pokoknya seputar
23 Korea.
24 P : Emm... Apa anda Cuma memakai media sosial Instagram atau yang lain nya
25 misal Twitter , FB atau You Tube? Kan media sosial banyak.
26 R : Em.. Apa ya, ya mungkin sering nya pake Instagram tapi FB juga sih terus
27 mungkin wa ya mas soalnya kan kuliah nya masih daring apa2 itu lewat
28 grub
29 P : Masih onlen ya?
30 R : Iya .. Gitu
31 P : Dampak positif dari fomo bagi dirimu apa mba kira kira?
32 R : Em... Apa ya kalo negatif itu buang” waktu mas karna keasikan gitu liat
33 baju Korea banyak modelnya kalo searching terus gitu sampe lupa waktu
34 yang kedua boros kuota apagi Instagram ngabisi kuotane banyak, kira-kira
35 lagi satu menit kuata udah habis. Kalo positif ya nambah wawasan,
36 pengetahuan udah mungkin itu aja terus nambah temen, nambah temennya
37 tu kayak temen lama, temen SD , SMP, SMA udah lama ga ketemu, eh Tau
38 tau nongol di Instagram itukan
39 P : Oh iya minta di follow di follback gitu ya.
40 R : Iya, ihh temenku SD ik follow ah ,terus nanya-nanya kabar gitu jadi
41 mempererat hubungan silaturahmi lagi.
42 P : Ya dampat positif dan negatif nya imbang ya mbak
43 R : Iyaa mass ...
44 P : Emm.... Menurut mbaknya ya ini ketika semua orang dalam keadaan fomo
45 apakah itu merupakan perilaku yang wajar mba bagi mereka?
46 R : Kalo untuk anak- anak sekarang ya itu mungkin wajar sih mas apalagi kaya
47 gempuran media sosial yang semakin meningkat, kayak tiktok, Instagram
48 untuk anak sekarang yang suka pake filter Instagram kaya gitu gitu
49 P : Perlu ga sih pengawasan dari orang tua untuk anaknya biar gak terpacu
50 dalam media sosial terutama tiktok, Ig , Fb karna itu jangkauan nya kan luas
51 emm... Takutnya nanti anaknya tidak bisa menyaring suatu berita nanti
52 malah di telen mentah-mentah. perlu ga sih pengawasan gitu untuk anak ?
53 R : Perlu mas soalnya yang saya liat di tiktok itu banyak konten-konten yang
54 menurut saya dewasa
55 P : konten yang gak sepatutnya dilihat
56 R : iya kayak joget-joget yang vulgar
57 P : Auratnya keliatan
58 R : Iya, menurut mereka mungkin sekedar hiburan tapi itu apa yaa.. Sebaiknya
59 meng upload video yang bermanfaat aja biar bisa di contoh anak-anak kan
60 penggunaan FB, Ig, tiktok gak Cuma orang dewasa, anak anak di bawah
61 umur juga banyak sekarang gitu. ..
62 P : Oh gituu, makasih ya mba untuk sharing-sharing informasi nya yang mba
63 ketahui mengenai fomo
64 S : Iya mas sama-sama.

VERBATIM WAWANCARA 1 RESPONDEN 5


Nama Subjek : Nabila Yudis
Tema Wawancara : Kecemasan dan Kepercayaan Diri dalam Fenomena FOMO
Tempat Wawancara : Rumah Responden
Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 26 Mei 2022
Waktu / Durasi Wawancara : 14.10 – 14.35 (25 menit)
Kode Verbatim : R5.W1 (Responden 5. Wawancara 1)
Keterangan : - P : Peneliti / Interviewer
- R : Responden / Interviewee

Baris Transkrip Wawancara


1 P : Selamat siang
2 R : Iyak siang
3 P : Hehehe gimana kabar nya hari ini?
4 R : Alhamdullillah baik...
5 P : Alhamdulillah baik... hmm maaf ya menganggung waktu nya siang – siang, jadi
6 siang ini saya mau memberikan beberapa pertanyaan tentang kecemasan dan
7 kepercayaan diri dalam fenomena FOMO yaah
8 R : Okey
9 P : Baik bisa kita mulai yaaa untuk pertanyaan pertama
10 R : Okee baik...
11 P : Apakah kamu sering merasa jantung yang berdebar saat kamu sedang berkumpul
12 bareng teman – teman?
13 R : Pasti sih ... dan itu di saat momen ... eeee aku ingin berbicara, jadi kayak misal
14 ada bagian yang harus aku ungkapin kayak kemarin waktu karang taruna gitu
15 jadi waktu aku harus menyampaikan ide – ide disetiap bidang .... itu pasti ada
16 perasaan yang deg deg an jantung berdebar pasti ada kaya gugup lah, takut salah
17 takut pada endak merhatiin takut .... mereka menganggap ide ku itu lemah atau
18 endak bagus, pasti ada di saat – saat seperti itu.
19 P : Berarti pernah yaa
20 R : Iyaa pernah
21 P : Kalau kamu dalam keadaan seperti itu kamu berarti benar – benar dalam keadaan
22 takut atau cemas atau tidak?
23 R : Kalok takut sih endak cuman kaya lebih ke cemas tapi cemas nya sedikit dan itu
24 bisa hilang kalok aku eeee tarik nafas lebih dalam. Jadi kayak merileks kan
25 pikiran terus tarik nafas terus kayak mikirnya tu hal – hal yang ceria sebelum aku
26 menghadapi situasi seperti itu dan itu pasti bisa hilang sih yaa.... walaupun endak
27 sepenuhnya 100% hilang.
28 P : Berarti itu bisa menjadi cara agar kamu bisa rileks lebih tenang itu dengan cara
29 seperti itu yaa?
30 R : Iya betul sekali
31 P : Baik kita lanjut kan. Menurut kamu berita up to date itu penting endak buat
32 kehidupan kamu sehari – hari?
33 R : Up to date itu apa?
34 P : Up to date itu berita yang terbaru dari media sosial
35 R : Oh okey .... kalok menurut ku penting sih soal nya kayak eee kita bisa melihat
36 situasi dan keadaan yang terbaru gitu jadi kita kalok ada pembahasan yang lebih
37 lanjut itu enggak ketinggalan informasinya jadi kita juga harus tau informasi –
38 informasi yang barusan terjadi dan itu penting bisa jadi buat pelajaran bisa jadi
39 buat eee perhati – hatian buat lebih baik kedepannya.
40 P : Berarti kayak semisal nih kamu lagi ketemu sama temen – temen mu terus kamu
41 tau berita up to date itu berarti lebih merasa percaya diri endak?
42 R : ... Maksud nya kayak tau nya dari temen – temen?
43 P : Bukan tapi kamu yang tau dulu, tapi waktu mereka lagi ngobrol kamu tau apa
44 yang mereka bicarakan tapi itu beritanya tentang berita terbaru ter up date
45 R : Emm .. percaya diri sih karena kan aku udah tau berita up to date jadi aku bisa
46 ngikutin pembahasan nya yang lebih enak lebih masuk terus juga lebih ngeti aja
47 P : Kekhawatiran seperti apa yang kamu alami jika tidak memperoleh informasi up to
48 date dari sosial media?
49 R : Kekhawatiran ya .. mmm .. kekhawatiran nya itu penyesalan jadi sering kali kaya
50 misal kekurangan info gitu ... dan itu ... apa ya bikin penyesalan di akhir gitu ..
51 jadi waktu mm misal yaa kayak waktu kemarin pendaftaran kuliah banyak banget
52 yang lewat dari jalur ... ujian tertulis dariii rapot dan lain sebagainya dan karna
53 aku kurang up to date jadi kaya aku endak tau kabar itu sama sekali dan
54 sebenernya kalok itu akuu tauu kaya bisa ngikutin semua ujian nya kayak kemarin
55 hanya menggandalkan 2 atau 3 universitas yang pengen aku tuju dan sebenarnya
56 rezeki endak ada yang tau kalok aku dan semua ujian nya yang ada gitu kalok aku
57 bisa lolos berarti insyaallah rezeki nya di situ jadi kemarin kayak agak banyak
58 penyesalan di pendaftaran perkuliahan
59 P : Berarti pernah mengalami khawatir yaa kalok tidak berita up to date yaaa
60 R : Iyaa pernah
61 P : Oke saya lanjut yaaa ... Ketika kamu mengetahui jika kamu termasuk orang yang
62 up to date dan cemas jika tidak ada perkembangan dari media sosial bagaimana
63 sikap kamu menjalani hidup dengan berdampingan dengan kecemasan yang
64 terkait. Jadi kamu merasa cemas karena kamu kurang up to date
65 R : Kalok aku sih cemas ya pasti
66 P : Nah itu cara nya memberikan sikap diri kamu gimana biar kamu endak terlalu
67 cemas
68 R : Untuk diri sendiri atau orang lain?
69 P : Untuk diri sendiri aja
70 R : Kalok kepada diri sendiri sih aku lebih ke .... ya itu penyesalan di akhir jadi tu
71 kayak cari info nya tu di akhir gitu setelah kita kudet (kurang up date) jadi baru
72 ohhh misal ada kata – kata istilah lain yang endak aku ketahui baru aku search di
73 google oh ternyata kata – kata nya ini ini ini gitu
74 P : Baik okee terus selanjutnya ... Kamu setuju tidak tentang dampak negatif yang
75 kepanjangan dari FOMO
76 R : Setuju sih karena itu bikin enggak nyaman ya di kehidupan sehari hari karena jadi
77 kepikiran terus ... terus kayak bingung kok jadi anak kudet (kurang up date)
78 banget gitu jadi itu pasti akan berkepanjangan sih
79 P : Berarti menurut kamu hal seperti itu bisa jadi hal negatif berkepanjangan yaa
80 R : Iyaa betul sekali seperti itu
81 P : Apakah kamu merasa berita up to date itu berpengaruh dari media sosial atau dari
82 lingkungan?
83 R : Berita up to date ...... iyaaa sih itu berpengaruh sih karena jaman sekarang itu
84 teknologi sudah canggih jadi kayak informasi itu cepet banget dapet dari media
85 sosial. Jadi kaya misal kita mau buka medsos yang lain itu kayak informasi
86 terbaru itu pasti sudah muncul dan otomatis orang yang selalu buka medsos orang
87 yang selalu main wa, instagram itu pasti juga tau berita terbaru jadi kurang lebih
88 kayak gitu
89 P : Apa yang bakal kamu lakukan jika kamu tertinggal berita up to date oleh teman –
90 teman yang lain
91 R : Iya itu tadi cari tau nya tu di belakang setelah tau oh ternyata ada berita kayak
92 gini gitu baru aku cari tau rincian nya kayak gimana jadi kalok lain waktu mau
93 bahas kayak gitu lagi aku udah tau itu berita nya apa, dari mana gitu sih
94 P : Okee jadi kurang lebih gitu yaa yang kamu lakukan
95 R : Iyaa seperti itu kurang lebih
96 P : Apakah kamu merasa senang jika postingan kamu mendapatkan komen dan
97 apresiasi dari teman – teman mu?
98 R : Senang donggg karena .... merasa di akui dan dihargai oleh teman – teman itu
99 memiliki perasaan yang sangat senang sekali setiap memposting sesuatu di media
100 sosial
101 P : Berarti kamu senang ya mendapatkan apresiasi yaa
102 R : Iyaa senang sekali
103 P : Dalam hal FOMO apakah akan menambah wawasan dan menjadikan sebuah
104 kepercayaan diri kamu
105 R : Pasti sih itu eeee ..... itu bikin kita percaya diri jadi setiap membahas sesuatu yang
106 biasanya tidak kita ketahui terus kita ketahui terlebih dahulu lewat media sosial
107 atau informasi yang lain itu jadi bikin kepercayaan diri ku itu meningkat dan kita
108 bisa memberi tahu teman – teman terlebih dahulu oh ini kita tau informasi yang
109 up to date gitu
110 P : Bagaimana menurut kamu tentang ketergantungan FOMO seseorang dalam
111 interaksi nya dengan orang lain
112 R : Maksud nya?
113 P : Jadi dia itu merasa cemas saat ada berita up to date gitu dan itu menjadi
114 ketergantungan buat dia, jadi menurutmu gimana cara dia berinteraksi dengan
115 orang lain
116 R : Jadi kalok apa ya orang yang ketergantungan sama FOMO tu lebih ke eeee apa
117 yaa eeee bodo amat sama orang dan lebih fokus ke media sosial dan menurut aku
118 dia bakal mencari tau nya tu info yang dia sukai jadi info yang sebelumnya dia
119 engga tau tapi dengan hal apa yang dia sukai pasti dia akan mencari tau itu dan itu
120 bikin interaksi dengan ... lingkungan nya itu terhambat. Jadi dia nya lebih ke
121 introvert terus dia nya lebih ke pendiam, dia lebih ke kurang percaya diri dengan
122 lingkungan dan itu penting sih
123 P : Jika kita lebih banyak teman di media sosial apakah akan membuat kamu lebih
124 percaya diri?
125 R : Eemmm .... menurut aku percaya diri sih, karena aa.... ya balik lagi yang seperti
126 aku bilang kayak saya lebih di hargai dan dii .... hmmm apa yaaa saya punya
127 banyak teman itu seneng banget sih sebenernya jadi apalagi saya juga suka
128 dengan teman banyak jadi ya lebih percaya diri hehehe
129 P : Berarti kamu senang ya kalau punya banyak teman walaupun dari media sosial?
130 R : Yaa kurang lebih senang sih cuman lebih ke seneng kalok temenan nya tu yang
131 real jadi bener – bener temen yang ada di lingkungan sekitar, kalok temen media
132 sosial tu eeee seneng nya itu karena pasti temen di media sosial kan punya jarak
133 kan jadi kan merasa jauh kan tapi seneng nya tu kalok semisal aku lagi pergi ke
134 luar kota gitu kan terus kebetulan ada temen dari media sosial yang deket terus
135 tenyata rumah nya daerah yang lagi aku datengin tu jadi bisa main bisa
136 silaturahmi juga gitu. Terus juga kalok temen media sosial kan seneng nya cuman
137 melalui online yaa kayak semisal aku posting apa di media sosial trus mereka
138 pada komen atau nge like postingan aku jadi seneng nya lebih ke situ juga sih.
139 P : Jadi entah temen online atau offline tetep seneng ya karena banyak teman hahaha
140 R : Wkwkwk iyaa begitu
141 P : Oke aku lanjut ... Rasa percaya diri apa yang kamu dapatkan ketika kamu up to
142 date dalam media sosial?
143 R : Lebih ke percaya diri
144 P : Nah bentuk dari rasa percaya diri kamu itu bagaimana?
145 R : Ooo heheh lebih ke seneng nya pujian sih, jadi orang yang emm memuji yang
146 memuji dengan tulus, memberi tahu apa yang dipikirkannya baik itu buruk atau
147 baik sebenarnya kayak komentar itu penting sih buat aku jadi itu yang bikin aku
148 percaya diri, yaaa walaupun itu kritikan atau pun masukan itu yang membuat aku
149 tambah semangat diri dalam menjalani kehidupan ku sehari – hari
150 P : Berarti mmm rasa percaya diri nya tu malah dengan di beri kritikan masukan gitu
151 yaaa
152 R : Iyaa betul, karena menurut aku kan engga tau ya kita aslinya kayak gimana, iyaa
153 tetep kita yang tau diri kita kayak gimana cuman tu orang lain juga lebih yang tau
154 kita itu kayak gimana, jadi kita kan enggak bisa menilai diri kita sendiri yang
155 baik dan buruk seperti gimana
156 P : Apa kamu selalu mencari berita up to date saat kamu akan bertemu teman – teman
157 R : Engga sih karena aku tipe orang yang bodo amat sama gituan dan selagi kita
158 ketemu ada omongan ya aku bahas itu sih dari pada aku bahas berita up to date
159 yang engga begitu penting sih lagian informasi yang aku dapetin tu lebih banyak
160 dari temen sih dari pada dari media sosial gitu. Lagian semisal ketemu gitu dan
161 aku engga tau berita nya ya udah aku dengerin aja sih nah entar kalok udah selesai
162 atau sampe rumah dan aku kepo baru aku cari tau sendiri jadi lebih ke gitu sihh ...
163 P : Ini pertanyaan untuk sikap kamu yaa jadi lebih ke buat diri kamu sendiri ...
164 Apakah kamu merasa percaya diri pada diri kamu sendiri?
165 R : Ehmmm ... sangat amat percaya diri sih  karena aku percaya dengan diri sendiri
166 yang aku lakukan semampu aku kecuali aku dilemahkan oleh semangat diri
167 sendiri jadi percaya diri aku sangat tinggi cuman yaaa kalok ada masukan atau
168 kritikan yang harus di perbaharui itu ya tidak mengurangi rasa percaya diri aku
169 sih. Jadi bisa nya aku tata lebih baik untuk menjadi lebih baik kedepannya
170 P : Terus cara nya gimana agar bisa mendapatkan rasa percaya itu?
171 R : Yaaa karena gimana yaa .... ya karena kalok aku percaya diri itu kunci utamanya
172 aku dari bersyukur sih, jadi misal aku sudah di kasih tuhan begini, sempurna gini,
173 mempunyai keahlian begini, bakat begini, nah aku endak memandang kalok aku
174 itu lemah aku percaya diri kalok aku itu bisa aku itu punya kelebihan dan aku
175 endak memandingkan dengan orang lain. karena kan setiap manusia pasti ada
176 kesamaan ada perbedaan kan dan aku merasa pasti aku beda aku spesial dari
177 orang orang sendiri yang bikin kita lebih percaya diri, jadi kalok aku lebih kayak
178 engga pernah insecure kayak karna menurut aku orang insecure itu karena kurang
179 bersyukur aja sih
180 P : Kamu pernah mengalami permasalah sikap?
181 R : Sering sih sering banget malah iya cuman itu pasti dateng nya dari pikiran cuman
182 itu enggak berarti menurunkan rasa percaya diri aku sih cuman kayak kadang
183 misal aku lagi jalan dan itu banyak cowok – cowok itu bikin aku tu salting
184 bingung mau gimana atau misal aku mau manggung atau mau nyanyi itu juga aku
185 merasa deg deg an tapi aku merasa nya karena takut gagal bukan karena enggak
186 percaya diri. Nah takut gagal nya tu kayak takut di permasalahan panggung bukan
187 masalah di aku nya kayak lebih takut, tapi karena situasi nya dan keadaan nya.
188 P : Jadi kamu pernah mengalami permasalah sikap tapi tanpa mengurangi rasa
189 percaya diri kamu
190 R : Iya benar sekali seperti itu
191 P : Pertanyaan terakhir yaa wkwkw
192 R : Baik wkwk
193 P : Cara apa yang kamu lakukan pada saat kamu mengalami permasalah sikap
194 R : Cara ya tu mmmm biasanya sih aku kayak tarik nafas aja sih teru berfikir yang
195 positif biar endak deg deg an. Terus ya ningkatin rasa percaya diri aku gitu sih
196 biasnyaa wkkwkwk
197 P : Wahh alhamdulillah ini sudah selesai pertanyaan nya semua sudah di jawab
198 dengan lengkap dan tepat yaaa
199 R : Hehehe iyaaa sudah ya
200 P : Baik sekian wawancara dari saya dan terimakasih sudah menyempatkan waktu
201 nya dan tempat nya, kalau ada salah saya mohon maaf
202 R : Iyaaa sama sama saya senang bisa membantu yaaa semoga sukses dan lancar yaaa
203 P : Hehehe alhamdulillah terimakasih sekali lagi .... Selamat siang
204 R : Selamat siang 
VERBATIM WAWANCARA 1 RESPONDEN 6

Nama Subjek : SILPI


Tempat Wawancara : Dikosan Subjek
Hari, Tanggal Wawancara : Sabtu, 28 Mei 2022
Waktu / Durasi Wawancara : 19.45-20.10 ( 30 Menit )
Kode Verbatim : R6. W1 ( Responden 6. Wawancara 1)
Keterangan : - P : Peneliti / Interviewer
- S : Subjek / Interviewee

Baris Transkrip Wawancara


1 P: Apakah anda sering merasa cepat kelelahan untuk akhir-akhir ini kak?
2 R: iya… saya akhir-akhir ini sering merasa kelelahan dikarenakan pekerjaan
3 dan aktivitas saya yang akhir-akhir ini semakin padat, yang pasti membuat
4 saya sangat cepat merasa capee huuhh.
5 P : Kalau anda dalam keadaan seperti itu, apa anda sedang dalam keadaan
6 cemas maupun ketakutan?
7 R : eee… sepertinya sih iyaa deh, saya kadang merasa takut dan cemas jika
8 pekerjaan saya tidak segera di selesaikan nanti semakin numpuk, nanti saya
9 malah cepet lelah terus saya cepet pusing hehehe…
10 P : Biasannya upaya atau tindakan apa yang anda lakukan supaya anda lebih
11 tenang atau rileks apabila mengalami keadaan cemas ataupun ketakutan?
12 R : yaa.. saya sering buka you tube nonton filem,drakoran. Kadang sih suka
13 main kek hiling-hiling gtu di tempat yang sekirannya bikin hati tenang.
14 P: Menurut pendapat anda apa itu berita UP TO DATE ?
15 R: menurut saya kayak berita yang terikini gtu yaa seperti berita jaman
16 now… hehe. Kek up to date itu hal yang membuat kita ndak ketinggalan
17 zaman gituu loh. Di era sekarang mesti banyak anak muda yg sangat up to
18 date ntah itu dalam hal fasion, hal berita, maupun hal lainnya mesti anak
19 mudah tau segala hal namannya juga hidup di jaman milenial ya semua itu
20 bisa diakses di media sosial yatoh xixi…
21 P: Setelah anda memahami apa itu UP TO DATE nih, apakah menurut anda
22 berita UP TO DATE itu sangat penting untuk kehidupan anda sehari-
23 hari?
24 R: beehhh… sangat sangat penting baget lah kak, seperti halnnya komunikasi
25 itu juga sangat penting loh kak bagi kehidupan apalagi ini jaman moderen
26 yaa …. Apa apa bisa di beli lewat online kita aja belanja kebutuhan apa
27 aja bisa kita pesan pake hape canggih banget deh teknologi sekarang. Gini
28 nih… dengan membudidayakan membaca berita atau mengupdate
29 informasi itu dapat membantu untuk menambah wawasan serta
30 pengetahuan bagi kalangan remaja dong. Contoh nih seperti menambah
31 wawasan pengetahuan kita, dan juga dapat digunakan sebagai refrensi dan
32 menambah informasi baru dan juga nih bisa digunakan sebagai bahan
33 pembanding sebuah rumor Rajin membaca berita dapat membuat pelajar
34 menjadi pelajar yang update terhadap berita berita terkini sehingga
35 Mengetahui berbagai permasalahan serta informasi yang punya sedang
36 aptudet atau sedang menjadi pembicaraan hangat Mengupdate berita juga
37 tidak hanya bermanfaat untuk pelajar saja namun dengan mengupdate
38 berita juga dapat bermanfaat untuk orang lain baik individu maupun
39 kelompok lohyaa intinnya jadi orang up to date itu sangat penting banget
40 bagi kita.
41 P: Untuk memperoleh informasi UP TO DATE tersebut, biasannya anda
42 lebih sering menggunakan media sosial?
43 R: kalau saya sih… lebih suka menggunakan media sosial ya berita- berita
44 yang up date tentunnya yang terpercaya pastinnya. Karna saya sudah
45 banyak baca masalah berita hoaks dan itu pure bukti dan kejadian yang
46 sangat tidak real. Maka pentingnnya mengolah sebuah berita mana yang
47 hoaks mana yg benar berita aktual. Soalnnya nih di media sosial kadang
48 ada orang yang menyalah gunakan berita. Yahh… begitulah kita sebagai
49 pembaca harus bijak memilih dan memilah berita agar tidak salah
50 informasi gtu kak.
51 P: Kecemasan atau kekhawatiran apa yang sering anda rasakan jika anda
52 tidak memperoleh informasi dari media sosial?
53 R: Nah ini kak, yang saya khawatirkan memperoleh informasi di media sosial
54 salah satunnya yaa saya takut kalau saya memilih atau menerima berita
55 yang hoaks di media sosial itu, jadi banyak berita yang berdampak buruk
56 bagi pembaca apabila berita yang dikosumsi tidak real dengan hal
57 semestinnya kak.
58 P: Setelah anda mengetahui jika anda termaksut orang yang fomo (up to
59 date) dan anda merasa cemas akan tertinggal dari perkembangan berita di
60 sosial media. Bagaimana sikap atau tanggapan anda dalam menjalankan
61 kehidupan beriringan terkait kecemasan terkait fomo?
62 R: Yaa… saya akan merasa kudet semisal saya tidak mengenal media sosial
63 ya kak, apalagi sampai saat ini faktor penting dalam update ya media
64 sosial, semisal nih kak saya tertinggal oleh berita atau disebut kudet
65 mungkin saya akan merasa sedikit insecure sama circle saya yang up date.
66 Apalagi seiring perkemban zaman kerja sekarang aja carinnya juga lewat
67 website jadi kita ndak perluh cari dari satu tempat ketempat lain. Tinggal
68 klik website cari pekerjaan yang menurut kita sesuai ya langung di cup gtu
69 kak tanpa harus bersusah payah datang keperusahaan dan harus
70 menyiakan waktu yg cukup lama. Jadi nih kak kita bisa hemat waktu
71 tenaga serta hemat ongkos pastinnya. Ya namannya anak muda mesti
72 lebih suka yg pasti pasti ya kak.
73 P: Apakah anda setuju mengenai dampak negatif dari fomo (up to date)?
74 R: sangat setuju
75 P: Jika anda setuju apa alasan anda mengenai hal tersebut?
76 R: seperti Mereka memiliki rasa takut yang berlebihan apabila dikatakan
77 sebagai kudet (kurang update). Selain itu, mereka akan menderita jika
78 status media sosialnya sepi dari pengunjung, sedikitnya jumlah like dan
79 komentar gitu kak. Terus Mereka akan merasa senang bahkan bangga jika
80 ada yang memberikan komentar di akun media sosialnya dan mereka
81 memiliki kebutuhan untuk selalu eksis dan ada setiap saat di dunia virtual.
82 Kebutuhan ini seolah-olah menjadi hantu yang selalu muncul setiap
83 bangun dan menjelang tidur.
84 P: Apakah anda merasa fomo itu berpengaruh Gangguan fisik mulai dari
85 tidak nafsu makan hingga sulit tidur?
86 R: Saat ini, hampir semua orang menjadi pengguna media sosial. Banyak
87 manfaat yang ditularkan oleh media sosial mulai dari mempermudah
88 komunikasi hingga memunculkan informasi terkini. Media sosial kini tak
89 hanya menciptakan kesenangan dengan interaksi luwes anta
90 rpenggunanya, tapi juga memicu opini publik dengan pengaruh
91 besar. Meski manfaatnya sangat banyak, media sosial yang beragam jenis
92 platformnya juga tak pelak menimbulkan dampak buruk bagi
93 penggunanya. Perasaan cemas karena takut ketinggalan tren yang berlaku
94 di medsos tidak jarang juga menimbulkan gangguan fisik. Terus
95 memelototi layar hapee bikin kamu susah tidur, tidak nafsu makan hingga
96 mual.  Perasaan cemas yang mengganggu psikologi akan memengaruhi
97 kondisi fisik. Ujung-ujungnya, terlalu asyik sama media sosial bikin kamu
98 gak sehat, loh!
99 P: Apa tindakan anda jika anda tertinggal up to date dari circle anda?
101 R: ya saya akan belajar menjadi diri saya sendiri sehingga saya akan
102 menemukan cicle yang bisa menerima saya dengan apa adannya tanpa ada
103 toxic di kehidupan saya. Jadi circle saya bisa menerima apa kekurangan
104 saya intinnya gini nihh.. kita bisa saling melengkapi apabila yg satu kudet
105 yang satu up date ya kita saling bisa melengkapi jadi secircle ndak kudet
106 semua wkwk.
107 P: Menurut pendapat anda, apa yang anda ketahui mengenai apa itu fomo?
108 R: dari beberapa pertannyan ya ng kak dita berikan ke sayaa…. Intinnya saya
109 yaa mengerti fomo itu biasa digunakan untuk menyebut pola perilaku anak
110 muda yang selalu merasa khawatir berlebihan dan merasakan ketakutan
111 akan tertinggal trend yang sedang berjalan kek fomo itu hal up date gtu
112 ndak kudet hihi.
113 P: Apakah anda merasa senang dan bangga jika postingan yang anda posting
114 mendapatkan komen serta apresiasi dari orang ataupun teman terdekat
115 anda?
116 R: Iya dari lubuk hati terdalam kek ngerasa bangga gtu dpt apresiasi positif
117 dari followers wkwk, ya bangga hasil dari postingan yang aku upload
118 apalagi semisal dapat apresiasi yang positif tapi membangun beehhhh
119 rasannya kek jiwa konten creatorku bergelora untuk naik level ningkatin
120 soft skill aku gtu hehe.
121 P: Saat ini fomo bukanlah suatu asing apalagi dikalangan anak muda,
122 menurut anda apakah fomo bisa menambah wawasan anda untuk saat ini?
123 R: Menurut saya sih pengaruh banget ya.. informasi up to date sangat
124 diperluhkan bagi kalangan fomo wkwk nek semisal kita ndak up date ntar
125 ya kita kudet ntar kita sering ngahngoh gtu wkwk…
126 P: Menurut anda, bolehkah kita ketergantungan fomo dan apakah hal tersebut
127 membuat diri anda merasa nyaman dalam kehidupan keseharian anda?
128 R: ya jangan ketergantungan dong, nnti susah nyembuhinnya boleh kita fomo
129 tapi jangan terlalu berketergantungan.
130 P: Jika kita lebih memiliki banyak teman di media sosial apakah membuat
anda lebih merasa sangat percaya diri?
131 R: biasa aja sih kak, soalle saya lebih suka berinteraksi langsung dari pada
132 harus berinteraksi secara virtual
133 P: Apakah anda sangat percaya diri apabila anda mendapatkan apresiasi dari
134 teman media sosial anda?
135 R: Sangat percaya diri, apalagi nih kalau apresiasinnya itu dari media sosial
136 atau postingan yang emg pure hasil kreasi atau hasil yang memang bisa
137 berguna bagi orang lain kek ngerasa nilai plus bagi saya gtu sebagai yang
138 mosting, dan itu bikin semangat ngonteng gtu lo kak wkwk.
139 P: Hal seperti apa yang anda dapatkan ketika anda benar-benar up to date
140 dalam media sosial?
141 R: yaa kek ngerasa lebih pede buat publik speaking di depan orang gtu kak
142 gak mati percakapan buat ngobrol apalagi nih ngobrolnnya sama orang
143 yang sempemikirann mesti nyambung enak buat ngobrol, ntar bisa
144 bertukar pikiran saling curhat beeh enak dek kalau kita bisa
145 menyesuaikan.
146 P: Apakah anda selalu mencari berita up to date untuk memulai topik
147 pembicaraan agar terlihat up to date pada lawan bicara anda?
148 R: IYAa.. apalagi kalau topiknnya mengnai berita yang bersangkut paut sama
149 topik pembicaraan .
150 P: Hal tersebut apakah membuat anda sangat benar benar percaya diri?
151 R: seperti pujian dari orang terdekat dan apresiasi dari orang terdekat hal
152 seperti itu yang membuat saya percaya diri.
153 P: Untuk kedepannya jika ada sedang berkumpul dengan teman anda apakah
154 anda tetap melakukan hal mengumpulan data up to date sebagai bahan
155 topik pembicaraan atau anda mendengan cerita dari teman lain?
156 R: semua tergantung sikon ya semisal saya disini sebagai pendengar mungkin
157 saya lebih fokus untuk mendengarkan apa yang harus didengarkan.
P: Apakah anda merasa percaya diri pada diri sendiri?
158 R: IYAAAAA…
159 P: Bagaimana cara anda supaya merasa percaya diri?
160 R: menghargai diri sendiri, percaya pada diri sendiri Kenali kekurangan dan
161 kelebihan. Tanamkan pada diri Anda bahwa setiap orang memiliki
162 kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika Anda melakukan sebuah
163 kesalahan atau memiliki kekurangan, jangan menganggap itu sebuah
164 kebodohan. Lakukan hal yang disukai. Cara meningkatkan percaya diri
165 selanjutnya adalah dengan menghabiskan waktu luang dengan kegiatan-
166 kegiatan yang disukai. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang
167 lain. Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain, baik itu soal
168 penampilan, prestasi, maupun pencapaian yang telah diraih.
169 P: Pernahkah anda merasa mengalami permasalahan sikap seperti
170 kepercayaan diri?
171 R: pernah, kek pembicaraan orang” yang kadang buat patah semangat gitu
172 kak jadi kepercayaan diri ku untuk berkembang semakin menurun, tapi
173 ndak boleh patah semangat tetap jalani hidup dengan semestinnya boleh
174 ngeluh asal ndak boleh menyerah.
175 P: Sekian wawancara dari saya, dan terimakasih sudah meluangkan waktu
176 untuk menjawab beberapa pertanyaan yang saya ajukan kepada anda.
177 R: baik kak
178
179
180

VERBATIM WAWANCARA 1 SUBJEK 7

Nama Subjek : Nadya


Tempat Wawancara : Cafe
Hari, Tanggal Wawancara : Sabtu, 28 Mei 2022
Waktu/Durasi Wawancara : 20.15 – 20.29 (14 menit)
Kode verbatim : R7.W1 (Responden 7 . Wawancara 1)
Keterangan : P Peneliti / Interviewer
N Narasumber / Interview
BARIS TRANSKIP WAWANCARA
1 P: Assalamualakum nad
2 R: Waalaikumsalam ndre
3 P: Pie kabarmu saiki, suwi ga tau ketemu
4 R: alhamdulillah apik ndre, la kue pie
5 P: alhamdulillah sehat wal afiat nad wkwk
6 R: Kue saiki kerjo neng ndi ndre?
7 P: aku kerjo neng polyton nad,tapi karo nyambi kuliah
8 R: kuliah neng ndi ndre
9 P: neng USM nad
10 R: njikok jurusan opo
11 P: Psikolog nad wkwk
12 R: la nopo njikok psikolog
13 P: wkwk gapopo nad, pengen wae mempelajari tentang psikolog
14 R: Bukane SMK kue jurusan elektro, nopo rk neruske neng elektro
15 P: bosen nad wkwk, pengen mencoba sesuatu yg baru
16 R: halah gayamu ndre ndre wkwk
17 P: ben nek kue ono masalah iso curhat neng aku wkwk
18 R: masok sih ndre, yo kapan kapan nek aku jek galau tak nggolek kue wkwk
19 P: Kue akhir akhir iki sering buka sosmed rk nad
20 R: jarang ik ndre paling seringe nonton drakor wkwk
21 P: la kue rk kepo po mbek nek ono seng lagi viral missal
22 R: orak terlalu sih ndre, tumben kue takon ngono.nopo ik?
23 P: Nggo tugas kuliah sih ,seng dibahas fenomena FOMO
24 P: Nyantai sih, jawab sak ngertimu wae nek ga sepengalamanmu
25 R: homo?
26 R: fomo anjir
26 R: oh okei
27 P: FOMO nad, kui sebutan dinggo orang seng sering ngerasa ketinggalan berita nek
28 gk ketinggalan trend" terbaru
29 R: okeiii trs
30 P: Kan jaman saiki akeh orang" seng menggunakan media sosial ya, entah kui
31 dinggo ndelok berita terbaru atau dinggo upload story terbaru. Menurutmu kue
32 termasuk orang seng sitik" buka medsos terus ndelok" berita up to date gk?
33 R: nk aku dewe si jarangg up date berita2. Tpi kdng nk emg lgi bnr2 gabut trs
34 ndelalahe beritane lwt ng time line yo lgsng kek kepo ngno, tp nk wes ngrti
35 ya ,ohhhh ckup tau. Aku pribadi ork begitu seneng dolanan Sosmed. wkwk
35 P: Misal, kan kue seneng seng tentang Korea" ya, kue bakal ngikuti berita" tentang
36 seng mbok senengi kui rk?
37 R: ork si ndre, luweh sering e ketinggalan. biasane aku ngrti nk ono followers
38 twtku sg ngrply trus lwt tl ku. la kui aku bru tau, trus lgsng goleki brta kui.
39 P: Contoh berita timeline seng koyok pie seng kiro" iso nggawe kue kepo nad
40 R: yo kyok beritane ayang taehyung to wkww ork guyon.
41 R: orak tentu si ndre, karena pertemananku ng twt ki akeh mutualan sng pdo2 snng
42 kro korea2 ddi sng sering muncul ki yo gak jauh dr korea, trus smisal berita kui
43 kyok rame ng endi2 misal ng ig,tiktok,trus tranding jg ng twt yo aku kdg
44 berkunjung ng berita kui kyok sng nembe rame anake pak ridwan kamil. nah aku
45 cuma moco sekilas tp ywes br kui rk mbukak neh.
46 P: Tapi menurutmu penting gk berita up to date nggo kehidupanmu sehari"
47 R: orkk si mnurutku. aku ga seneng melu2 urusane wong, marake ovt ngko nk
48 melu2 . Nk ga sngjo rti pun yo pleng “ oh yowes “
49 P: Ohh berarti kue orak ngeroso cemas nek misal ketinggalan berita"?
50 R: orkk laa.. nk kui beritane ttg aku, aku yo cemasss
51 P: Wkwk mlebu lambe turah
52 P: Tapi neng sekeliling mu entah konco,Tonggo, sahabat, sedulur, keluarga, pacar
53 Ono seng ndue sifat ngono rk
54 R: gapleiii
55 R: drg menemukan si
56 P: Meneh info kejadian Semarang,tambah isin
57 P: Tapi kue setuju rk wong seng ngalami FOMO mergo pengaruh media sosial
58 R: ooh keciduk kejadian smg
59 R: iso waee si, opo meneh nk wong kui trlalu terobsesi dgn misal “ artis A “ tbtb
60 dee ketinggalan brta artis kui. Dee bakal meyalahkan diri sndiri,
61 P: Mashok,koncomu kpopers ora Ono seng ngono ?
62 R: aku cuma ngrti pleng dee gwe twt “ anjir ketinggaln apa lgi nih w “
63 “ life goes on, ketinggalan mulu anjir “
64 R: kyok ngno yo trmsuk FOMO??
65 P: Termasuk juga bund,FOMO Ki merasa tertinggal mbek orang" ork cuma berita
66 tok sih
67 P: Terus sikapmu nek Nemu kyk ngono pie nad
68 R: ahhh ngno
69 R: biasa wae
70 P: Tips seko kue nggo wong seng koyok ngono apa bund
71 R: tips e balik ng diri masing2 si ndre, nk cuma skedar nasihat dinggo wong2 kyok
72 ngno rk isooo nk orak dr diri mreka sndiri
73 R: kesadaran masing2
74 R: tp emg angel nk wes kecanduan akan suatu hal, kn kdg diluar pikiran wkw
75 P: Yo misal nek Ono seng meh mandek tapi uwis kadung kebiasaan,nek rk bingung
76 kudu meh mulai seko ndi
77 P: Ohh ngene wae pertanyaane Ben gampang,caramu kok iso rk ndue sifat koyok
78 ngono pie
79 R: anjirr
80 R: yo solusiku si, golek kegiatan/kesibukan liyo sng iso berdampak positip . ora
81 kudu positip deh, pokoke sng ora merugikan atau mempengaruhi diri kembali.
82 Sering2 boco buku si ben pikiran luas wkw
83 R: wkw
84 R: eh sifat opo sek ndre? cuek opo pie
85 P: Kui Yo iso, Ben rk terpengaruh mbek hal negatif dalam media sosial pokoke
86 R: nk aku pribadi rk snng ngurusi kyok ngno, soale rkno faedahe gawe aku. Aku yo
87 gak seneng ddi pusat perhatian, ddi ben aman dan trhindar kyok ngno yo aku tdk
88 berbuat sng gawe awakku mencolok. Aku luweh seneng main aman Mnding2 moco
89 buku sii, trkadang medsos ki toxic . opo meneh tiktok
90 R: kecanduan medsos bnr2 ngaruh ng kehidupan, biyen aku mh trpengaruh. smisal
91 like igku kok sitik, sng ok storyku sitik, sng komen yo rk ono. aku bnr2
92 menyalahkan diri sndiri anjir, wkwkw kyok aku ki po elek yaa mkne mreka2
93 wegahh mengapresiasi aku🥹
94 R: eh kui masuk ng pertanyaanmu rk si
95 P: Mashok lah
96 P: Tapi Saiki jek ngeroso seneng rk nek intok komen mbek apresiasi
97 R: biasaa wae si
98 R: komenan e kdg ngapusiii
99 P: Menurutmu ndue akeh konco neng media sosial nggawe kue percaya diri rk
100 R: ork. mlh wediii
101 P: Terus seng nggawe sifatmu kui kok saiki ilang opo nad
102 R: sinau bodo amat ndre, yo kdg ijek kepikiran nk bnr2 akeh pikiran. ddi kyok sng
103 kudune rk dipikir melu dpikir.
104 R: menyibukan diri nk solusiku
105 P: Misal kue meh nongkrong mbek konco"mu entah sopo kui, kue pernah sak
106 durunge nongkrong nggolek berita up to date sek ben ngko pas ketemu koncomu
107 kue iso Ono topik/nyambung mbek obrolane konco"mu rk
108 R: gak pernah, nk ktmu yowes sng dibahas sng ono ng pikiran. gapernah direncana
109 R: contoh e ngne iki, biasane tk woco
110 R: nk gak kdg aku yo ngeshare sng wes tak woco wkwk
112 P: Nek mbek wong anyar?
113 P: Seng jarang ketemu?
114 R: nk mbe wong anyar aku luweh sering mengamati/ ogak bnyak omong. Wedine
115 orak iso ngimbangi omongane org kui.
116 R: tp nek wong cdk tp jrg ketemu, gak pernh juga si planning pembicaraan. kabeh
117 berjalan sesuai sng ono ng pikiran
118 P: Misal konco"mu do mbahas berita up date seng kue rk ngerti, kue milih
119 nyimak,kepo,opo bodo amat
120 R: nyimak tok “ ih opoto bhs opo? kok aku gak ngrti “ pleng ngno tok nk smisal
121 aku gak ngrti
122 P: Ohh oke", kiranya cukup pertanyaan seko aku nad. Makasih bangettttt wes
123 menyempatkan waktu luang nggo ketemu
124 R: iyo ndre sama sama
B. Tabel Kategorisasi Data Wawancara

KATEGORISASI DATA WAWANCARA RESPONDEN 1


Nama Responden : Dea Indri
Kode Transkip : R1. W1
Keterangan : - Dicetak tebal : Perkataan Peneliti (P) interviewer
-Dicetak biasa : Perkataan Responden (R) interviwee
Kutipan Verbatim Initial Noting Tema Emergen Tema
Superordinat
Rileks, tarik nafas, dan Rileks, tarik Cara mengurangi Rileksasi
buang. (R1.W1.6) nafas, dan buang. kecemasan

Kalau misalnya lagi Mengatasi kurang Mengikuti Update


ngobrol sama temen gitu up to date perkembangan.
kita punya temen yang terhadap sosial
up to date terus kita media di
kurang update mungkin kehidupan sehari-
kita jadi kurang hari.
nyambung sama obrolan
mereka karena kita kan
nggak tau sama topik
yang dibahas itu.
(R1.W1.19-21)
Ya percaya diri aja kak, Memiliki rasa Pentingnya Percaya diri
karena kan kalau update percaya diri dalam kepercayaan diri.
itu kan nggak harus dari sebuah
sosial media jadi kita pertemanan.
ikut nimbrung sama
temen-temen kita aja
nanti kan cerita mereka
kan mengalir terus kita
juga jadi tau apa yang
mereka obrolin dan topik
yang lagi hangat-
hangatnya.
(R1.W1.25-28)

KATEGORISASI DATA WAWANCARA RESPONDEN 2


Nama Responden : Erica Febi
Kode Transkip : R2. W1
Keterangan : - Dicetak tebal : Perkataan Peneliti (P) interviewer
-Dicetak biasa : Perkataan Responden (R) interviwee
Kutipan Verbatim Initial Nothing Tema Emergen Tema Superordinat

Ooo kalau Merasakan cemas Definisi rasa cemas Kecemasan


merasakan cemas berdasarkan dalam setiap
sendiri itu pasti perasaan, individu.
setiap orang mendefinisikan
merasakan cemas, kecemasan.
saya sendiri juga
sering ee kadang eh
bukan sering sih
lebih kadang-
kadang merasa
cemas. Cemas
sendiri merupakan
salah satu ekspresi
atau perasaan dari
seorang manusia
yang cenderung
khawatir terhadap
sesuatu.
(R2.W1.9-12)
Kalau saya sendiri Pentingnya untuk Mengikuti Update
sih eee menurut remaja mengikuti perkembangan
saya ya radak perkembangan media sosial.
penting sih, sedikit zaman media
penting karena kita sosial.
kan sebagai ee
remaja juga harus
mengikuti
perkembangan-
pekembangan di
media sosial yang
kebanyakan
sekarang kan viral
eee informasi yang
di berikan itu lewat
media sosial, jadi
menurut saya
sedikit penting sih
mas sebagai
seorang remaja
ataupun sudah
dewasa.
(R2.W1.27-31)
Mungkin setuju ya Dampak negatif Dampak dari Nilai
itu kan Fomo kan Fomo dari sosial Fomo.
dari sosial media, media yang tidak
sosial media aja bisa disaring
ada dampaknya dikalangan remaja.
bahkan cenderung
banyak bagi remaja
jika remaja tersebut
tidak bisa
menyaring, apalagi
terkait dengan
kecemasan soal
perasaan seseorang
itu ya saya setuju
sih.
(R2.W1.49-52)
Pendapat saya Pengertian Fomo Definisi Fomo dan Definisi
sebelumnya udah dan pikiran realistis tindakan yang
jelaskan bahwa yang harus harus dilakukan.
saya tuh belum ditanamkan oleh
tahu mengenai masing-masing
pengertian dari individu.
Fomo, setelah
diberikan eeee kaya
keterangan kaya
dari anda dari mas
ini mas Ilham
terkait dengan
fomo saya sendiri
sih eee...... saya
sendiri sih eee pasti
Fomo itu lebih
cenderung ke psikis
ya dan memiliki
dampak buruk
apalagi remaja ini
kan lebih
menghabiskan
waktunya pada
sosial media, jadi
menurut saya
sendiri fomo itu.....
realistis........ Fomo
tersebut memang
adanya di indonesia
dan juga eee
mungkin dari
remaja-remaja lain
belum mengetahui
tentang Fomo itu
atau nggak remaja
itu ternyata
memiliki perilaku
Fomo tapi dia tidak
mengetahui. Jadi
kesimpulannya
adalah Fomo itu
lebih realistis aja
dan memang ada.
(R2.W1.61-70)
Emm mungkin dari Kepercayaan diri Kesenangan Percaya diri
saya iya sih mas, apabila memiliki terhadap sosial
Banyak followers banyak followers. media.
iya membuat
percaya diri jadi
kita lebih terkenal
mungkin.
(R2.W1.100-101)
Kalau saya sih Tips percaya diri Jadi diri sendiri. Percaya diri
emang cenderung jika tidak begitu
kadang nggak update mengenai
percaya diri, nah perkembangan
cara mengatasinya sosial media di
tuh dengan tidak suatu perkumpulan.
menghiraukan
tatapan dari orang-
orang sekitar juga
pendapat dari
orang-orang sekitar
dan be your self
jadi diri sendiri.
(R2.W1.122-124)
Kalau saya yang Melakukan cara Tips untuk berpikir Rileksasi
saya sebutkan tadi untuk mengurangi positif.
pertama itu mesti kecemasan, Positif
tarik nafas dulu thinking , memliki
terus merilexkan pikiran yang baik.
pikiran sama eee
badan memikirkan
pikiran yang positif
serta tidak
mendengarkan
omongan dari
orang lain yang
negatif-negatif jadi
disaring dan juga
menjadi diri sendiri
saja.
(R2.W1.129-132)
KATEGORISASI DATA WAWANCARA RESPONDEN 3
Nama Responden : Kamal
Kode Transkip : R3. W1
Keterangan : - Dicetak tebal : Perkataan Peneliti (P) interviewer
-Dicetak biasa : Perkataan Responden (R) interviwee

KUTIPAN TRANSKIP INITIAL NOTING TEMA TEMA


WAWANCARA EMERGEN SUPERORDINAT

R : Emmm.. Fomo itu kaya Pengertian fomo Sub kategori Definisi Fomo
selalu pengen update gitu menurut responden fomo: definisi
kan ya sama hal-hal yang Fomo
baru, di medsos kaya gitu
ya?
(R3.W1. 10-11)
R : Emm... Kalo menurut Responden Subjek kategori Up date sosial
ku penting ya yak, tapi ya menyadari penting fomo : informasi media
gak semua kayak nya berita up to date yang diperoleh
film,bahasa kekinian, bagi diri sendiri dan melalui media
tempat-tempat wisata, penting nya sosial
musik baru itu mungkin perkembangan
lumayan penting bagi aku media sosial.
pribadi, tapi kalo filter ga
terlalu yak, filter kan ya
apa ya. Mungkin
bahasanya kaya
mempercantik diri lah jadi
ga terlalu penting karna
juga jarang foto.
(R3.W1.32-35 )
R : ya cemas mungkin ya Responden merasa Sub kategori Nilai
tapi yang ga terlalu gitu cemas namun tidak fomo: menjadi diri
kalo aku,pengen main berlebihan karna sendiri
rasanya tapi kalo liat prioritas sekarang
dompet sama ga kerja gini mencari pekerjaan
mungkin bisa ditahan ntar
aja gitu, prioritas sekarang
cari kerja dulu, kalo film
kkn kan dah tau ceritanya
juga ya jadi kalo missal ga
nonton gapapa sih gitu yak.
(R3.W1. 45-49)
R : Pernah banget (R1.W1. Responden merasa Sub kategori : Nilai
53) bingung ketika tidak menjadi diri
R : bingung, Kalau apa itu tau topik yang di sendiri
bahasanya kayak gak bicaran teman –
paham kurang up to date teman seputar berita
itu kayak ngobrol sama masa kini
mereka bingung lagi bahas
apa, gak paham terus
memakai bahasa kekinian
jadi kalo ada temen pakek
bahasa kaya gitu, cerita ttg
berita up to date ya diem
aja dengerin mereka cerita,
nanti kalo ada waktunya
cerita ya ngomong sendiri.
(R3.W1. 55-59)
R : Emm ... Kalo malu itu  Responden Subkategori fomo: percaya diri.
pasti tapi ya ... Jujur aja Merasa malu percaya diri
tanya sama mereka apa sih, ketika tidak
itu cerita tentang apa,itu bisa
bahasa apa artinya apa.. menjawab
(R3.W1.62-63) pertanyaan
R: Kalo itu berita up to berita terkini,
date nya bahasanya kayak dan jujur
bermanfaat tapi ya saya apabila
bakal searching biar saya memang tidak
bisa nyambung ngobrol tau.
sama mereka gitu, ya diem  Responden
diem dibelakang buka hp Menyadari
gitu. (R3.W1. 67-69) penting nya
berita terkini
yang
bermanfaat
untuk dirinya
dan mencoba
mencari tau
agar bisa lebih
nyambung
ketika
berbicara
dengan teman
– teman.

R : aku termasuk orang Responden Subkategori fomo: Percaya diri


yang fomo sih yak, soalnya menyadari termasuk percaya diri
juga semua orang masuk dalam orang yang
dalam emm... Situasi fomo, fomo
karena sekarang berita up
to date banyak bahkan tiap
hari pun emm.. selalu ada
aja berita barunya itu
banyak gitu lah.
(R3.W1.71-73)
R : Kalo dampak negatif Dampak positif da Subkategori Fomo Nilai dan manfaat
nya sedikit sih yak, satu negatif dari fomo : dampak positif
karna keseringan main hp dan media sosial dan negatif dari
mungkin jadi lalai sama bagi diri pribadi. fomo
tanggung jawab juga, terus
sama yang saya benci kalo
sering main hp itu di
paketan yak, rasa-rasanya
boros banget apalagi gak
kerja itu wahhh pasti setiap
hari main hp terus jadi
boros banget.
(R3.W1.76-82)

KATEGORISASI DATA WAWANCARA RESPONDEN 4

Nama Subjek 1 : Zahra

Kode Transkip : R4. W1 (Responden 4. Wawancara 1)

Keterangan : - P : peneliti / interviewer

- R : Responden / interviewee

KUTIPAN TRANSKRIP INITIAL NOTING TEMA EMERGEN TEMA


WAWANCARA SUPERORDINAT
R : Ohh.. Fomo kalo menurut Pengertian fomo Sub kategori fomo : definisi
sata ya foto tu... Kayak suatu menurut menurut definisi fomo.
fenomena yang gak mau responden
ketinggalan jaman ya
mas,tentang berita terkini gitu
gak sih? ( R4.W1. 15-16)

R : Aku? Iya tentunya Responden Sub kategori fomo: Up date media


menyadari informasi yang di sosial
R : Emm... Apa ya kalo saya
termasuk orang peroleh dari media
sih kan sering buka Instagram
yang fomo dan sosial
gitu ya lahh ... Itu biasanya
merasa berita up to
liat ootd kekinian apalagi
date itu penting
saya kan suka kayak korea-
korea gitu kan, dress korea-
korea, terus make up Korean
look gituu pokoknya seputar
Korea. ( R4.W1. 17-22)

S : Em... Apa ya kalo negatif Dampak positif dan Sub kategori fomo : Dampak positif dan
itu buang” waktu mas karna negatif fomo bagi dampak positif dan negatif
keasikan gitu liat baju Korea responden negatif
banyak modelnya kalo
searching terus gitu sampe
lupa waktu yang kedua boros
kuota apagi Instagram ngabisi
Kuotane banyak, kira-kira
lagi satu menit Kuata udah
habis. Kalo positif ya nambah
wawasan, pengetahuan udah
mungkin itu aja terus nambah
temen, nambah temennya tu
kayak temen lama, temen
SD , SMP, SMA udah lama
ga ketemu, eh Tau tau nongol
di Instagram itukan. (R4.W1.
30-36)

R : Iya, ihh temenku SD ik


follow ah ,terus nanya-nanya
kabar gitu jadi

mempererat hubungan
silaturahmi lagi.(R4.W1. 38-
39)

R : Kalo untuk anak- anak Pendapat Sub kategori : Up date media


sekarang ya itu mungkin responden ketika informasi yang sosial
wajar sih mas apalagi kaya semua orang dalam diperoleh dari media
gempuran media sosial yang keadaan fomo. sosial
semakin meningkat, kayak
tiktok, Instagram untuk anak
sekarang yang suka pake
filter Instagram kaya gitu gitu

(R4.W1.44-46)

R: Perlu mas soalnya yang Pendapat Sub kategori : nilai


saya liat di tiktok itu banyak responden dampak dari fomo
konten-konten yang menurut mengenai perlunya
saya dewasa orang tua dalam
memberi
R : iya kayak joget-joget yang
pengawasan dalam
vulgar
penggunaan media
R : Iya, menurut mereka sosial untuk anak-
mungkin sekedar hiburan tapi anak.
itu apa yaa.. Sebaiknya meng
upload video yang
bermanfaat aja biar bisa di
contoh anak-anak kan
penggunaan FB, Ig, tiktok
gak cuma orang dewasa, anak
anak di bawah umur jg
banyak sekarang gitu. ..
( R4.W1.47-59)

KATEGORISASI DATA WAWANCARA RESPONDEN 5

Nama Subjek : Nabila Yudis

Kode Transkrip : R5.W1

Keterangan : - P : Peneliti / Interviewer

- R : Responden / Interviewee

Kutipan Verbatim Initial Noting Tema Emergen Tema


Superordinat
Kalok takut sih endak cuman kaya Merasa cemas Cemas dapat Kecemasan
lebih ke cemas tapi cemas nya tetapi dapat diatasi
sedikit dan itu bisa hilang kalok ditenangkan
aku eeee tarik nafas lebih dalam. dengan merileks
Jadi kayak merileks kan pikiran kan diri
terus tarik nafas terus kayak
mikirnya tu hal – hal yang ceria
sebelum aku menghadapi situasi
seperti itu dan itu pasti bisa hilang
sih yaa.... walaupun endak
sepenuhnya 100% hilang.
(R5.W1.23-27)
Oh okey .... kalok menurut ku Penting Penting nya up to Terbaru (up to date)
penting sih soal nya kayak eee kita mengetahui date
bisa melihat situasi dan keadaan informasi yang
yang terbaru gitu jadi kita kalok terbaru agar
ada pembahasan yang lebih lanjut tidak
itu enggak ketinggalan ketinggalan.
informasinya jadi kita juga harus
tau informasi – informasi yang
barusan terjadi dan itu penting
bisa jadi buat pelajaran bisa jadi
buat eee perhati – hatian buat lebih
baik kedepannya.
(R5.W1.35-39)
Emm .. percaya diri sih karena kan Percaya diri
aku udah tau berita up to date jadi mengikuti berita
aku bisa ngikutin pembahasan nya up to date
yang lebih enak lebih masuk terus
juga lebih ngerti aja.
(R5.W1.45-26)
Kekhawatiran ya .. mmm .. Penyesalan
Pengaruh Penyesalan dan
kekhawatiran nya itu penyesalan media sosial
ketika pengaruh media
untuk
jadi sering kali kaya misal kekurangan
informasi sosial
kekurangan info gitu ... dan itu ... terbaru
informasi
apa ya bikin penyesalan di akhir
gitu.(R5.W1.49-50)
Berita up to date ...... iyaaa sih itu
berpengaruh sih karena jaman
sekarang itu teknologi sudah
canggih jadi kayak informasi itu
cepet banget dapet dari media
sosial. Jadi kaya misal kita mau
buka medsos yang lain itu kayak
informasi terbaru itu pasti sudah
muncul dan otomatis orang yang
selalu buka medsos orang yang
selalu main wa, instagram itu pasti
juga tau berita terbaru jadi kurang
lebih kayak gitu.(R5.W1.83-88)
Pasti sih itu eeee ..... itu bikin kita Merasa percaya Percaya diri
percaya diri jadi setiap membahas diri ketika
sesuatu yang biasanya tidak kita mengetahui
ketahui terus kita ketahui terlebih berita terlebih
dahulu lewat media sosial atau dahulu
informasi yang lain itu jadi bikin
kepercayaan diri ku itu meningkat
dan kita bisa memberi tahu teman
– teman terlebih dahulu oh ini kita
tau informasi yang up to date gitu.
(R5.W1.105-109)
Ooo heheh lebih ke seneng nya Percaya diri Masukkan dan
pujian sih, jadi orang yang emm karena masukan kritikan
memuji yang memuji dengan dan kritikan dari
tulus, memberi tahu apa yang orang lain
dipikirkannya baik itu buruk atau
baik sebenarnya kayak komentar
itu penting sih buat aku jadi itu
yang bikin aku percaya diri, yaaa
walaupun itu kritikan atau pun
masukan itu yang membuat aku
tambah semangat diri dalam
menjalani kehidupan ku sehari –
hari.(R5.W1.145-149)
Ehmmm ... sangat amat percaya Merima
diri sih  karena aku percaya masukan dan
dengan diri sendiri yang aku kritikan agar
lakukan semampu aku kecuali aku menjadi lebih
dilemahkan oleh semangat diri baik
sendiri jadi percaya diri aku sangat
tinggi cuman yaaa kalok ada
masukan atau kritikan yang harus
di perbaharui itu ya tidak
mengurangi rasa percaya diri aku
sih. Jadi bisa nya aku tata lebih
baik untuk menjadi lebih baik
kedepannya.(R5.W1.165-169)
Yaaa karena gimana yaa .... ya Menyatakan Merasa menerima Bersyukur
karena kalok aku percaya diri itu merasa atas apa yang
kunci utamanya aku dari terimakasih atas diberi Tuhan
bersyukur sih, jadi misal aku apa yang diberi
sudah di kasih tuhan begini, Tuhan agar tidak
sempurna gini, mempunyai merasa hilang
keahlian begini, bakat begini, nah percaya diri
aku endak memandang kalok aku
itu lemah aku percaya diri kalok
aku itu bisa aku itu punya
kelebihan dan aku endak
memandingkan dengan orang lain.
karena kan setiap manusia pasti
ada kesamaan ada perbedaan kan
dan aku merasa pasti aku beda aku
spesial dari orang orang sendiri
yang bikin kita lebih percaya diri,
jadi kalok aku lebih kayak engga
pernah insecure kayak karna
menurut aku orang insecure itu
karena kurang bersyukur aja sih.
(R5.W1.171-179)

KATEGORISASI DATA WAWANCARA RESPONDEN 6

Nama Subjek 1 : SR
Kode Transkrip : R6.W1 (Responden 6 wawancara 1)
Keterangan : - Dicetak tebal : Perkataan Peneliti (P) / Interviewer
- Dicetak Biasa : Perkataan Responden (R) / Interviewee
A. Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dalam Fenomena Fomo
KUTIPAN TRANSKRIP TEMA TEMA
INITIAL NOTHING
WAWANCARA EMERGEN SUPERORDINAT

akhir-akhir ini sering merasa


kelelahan dikarenakan Merasa kelelahan Respon awal
pekerjaan dan aktivitas saya karna aktivitas yang terhadap kecemasan
yang akhir-akhir ini semakin padat
padat. (R6.W1. 1-4)
merasa takut dan cemas jika
takut dan cemas jika
pekerjaan saya tidak segera
pekerjaan saya tidak
di selesaikan nanti semakin
segera di selesaikan
numpuk. (R6.W1. 5-9)
sering buka you tube nonton
filem,drakoran. Guna upaya upaya agar lebih tenang
agar lebih rileks (R6.W1. dalam menghadapi
10- kecemasan
13)
up to date itu hal yang
membuat kita ndak
ketinggalan zaman, dalam
hal
fasion, hal berita, maupun hal Mengerti dan Respon awal
lainnya mesti anak mudah memahami fomo dalam terhadap
tau segala hal namannya juga kehidupan pengertian fomo
hidup di jaman milenial ya sehari-hari
semua itu bisa diakses di
media sosial (R6.W1. 14-20)
Mengetahui berbagai
permasalahan serta informasi
yang punya sedang aptudet
atau sedang menjadi
pembicaraan hangat
Mengupdate berita juga tidak
hanya bermanfaat untuk Menjelaskan mengenai
pelajar saja namun dengan fomo yang disadari
mengupdate berita juga dapat dalam kehidupan
bermanfaat untuk orang lain sehari”
baik individu maupun
kelompok lohyaa intinnya
jadi orang up to date itu
sangat penting banget bagi
kita. (R6.W1. 21-40)
masalah berita hoaks dan itu
pure bukti dan kejadian yang
sangat tidak real. Maka
pentingnnya mengolah
sebuah
berita mana yang hoaks mana mengolah seputar bijak memilih dan
yg benar berita aktual. informasi di media memilah berita
Soalnnya nih di media sosial sosial
kadang ada orang yang
menyalah gunakan berita
( R6. W1. 41-51)
takut kalau saya memilih
atau menerima berita yang
hoaks di media sosial itu, jadi Memilah
banyak berita yang memilih atau menerima
berdampak buruk bagi berita yang hoaks di
pembaca apabila berita yang media sosial
dikosumsi tidak real dengan
hal semestinnya (R6.W1.
5258)
faktor penting dalam update
ya media sosial, tertinggal
oleh berita atau disebut kudet Menanggapi terkait kecemasan
mungkin saya akan merasa kecemasan fomo
sedikit insecure sama circle
saya yang up date. (R6.W1.
59-73)
mereka akan menderita jika
status media sosialnya sepi
dari pengunjung, sedikitnya
jumlah like dan komentar
gitu kak. Terus Mereka akan
merasa senang bahkan Memahami dampak Respon memahami
bangga jika ada yang kecemasan diri dampak negatif fomo
memberikan komentar di terhadap
akun media sosialnya dan fomo
mereka memiliki kebutuhan
untuk selalu eksis dan ada
setiap saat di dunia virtual.
(R6.W1. 77-84)
manfaat yang ditularkan oleh
media sosial mulai dari
mempermudah komunikasi
hingga memunculkan
informasi terkini, Meski
manfaatnya sangat banyak,
media sosial yang beragam pengaruh gangguan kecemasan
jenis platformnya juga tak kondisi fisik dan metal
pelak menimbulkan dampak yg akan di rasakan
buruk bagi penggunanya. fomo
Perasaan cemas karena takut
ketinggalan tren yang
berlaku di medsos tidak
jarang juga menimbulkan
gangguan fisik. (R6.W1.
8599)
belajar menjadi diri saya
sendiri sehingga saya akan
menemukan cicle yang bisa suka duka mengenai toxic dalam circle
menerima saya dengan apa fomo
adannya tanpa ada toxic di
kehidupan. ( R6.W1. 101-
107)
mengerti fomo itu biasa
digunakan untuk menyebut
pola perilaku anak muda Memahami serta Respon memahami
yang selalu merasa khawatir mengetahui pengertian fomo
berlebihan dan merasakan fomo
ketakutan akan tertinggal
trend yang sedang berjalan.
(R6.W1. 108-113)
hasil dari postingan yang aku Merasa bangga
upload apalagi semisal dapat diapresiasi hasil konten Senang dan bangga
apresiasi yang positif tapi yang diberikan
membangun. (R6.W1.
114121)

apalagi nih kalau


apresiasinnya itu dari media
sosial atau postingan yang
emg pure hasil kreasi atau dampak dari apresiasi
hasil yang memang bisa yg
berguna bagi orang lain kek didapat di media sosial
ngerasa nilai plus bagi saya
gtu sebagai yang mosting.
(R6.W1. 128-141)
menghargai diri sendiri,
percaya pada diri sendiri Cara meningkatkan
Kenali kekurangan dan percaya diri
kelebihan. Tanamkan pada rasa percaya diri
diri Anda bahwa setiap orang
memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
Jika Anda melakukan sebuah
kesalahan atau memiliki
kekurangan, jangan
menganggap itu sebuah
kebodohan. Lakukan hal
yang disukai. (R6.W1. 165-
174)
yang kadang buat patah
semangat gitu kak jadi
kepercayaan diri ku untuk
berkembang semakin Permasalahan mengenai
menurun, tapi ndak boleh kepercayaan diri
patah semangat tetap jalani
hidup dengan semestinnya
boleh ngeluh asal ndak boleh
menyerah.

KATEGORISASI DATA WAWANCARA RESPONDEN 7


Nama Subjek 1 : Nadya
Kode Transkip : R7. W1 (Responden 7. Wawancara 1)
Keterangan : - P : peneliti / interviewer
- R : Responden / interviewee
Kutipan Verbatim Initial Nothing Tema Emergen Tema Superordinat
nk aku dewe si Pentingnya Fomo Subkategori: Update
jarangg up date mengikuti Informasi yang
berita2. Tpi kdng nk perkembangan media diperoleh dari media
emg lgi bnr2 gabut sosial sosial
trs ndelalahe beritane
lwt ng time line yo
lgsng kek kepo ngno,
tp nk wes ngrti
ya ,ohhhh ckup tau.
Aku pribadi ork
begitu seneng
dolanan Sosmed.
Wkwk
(R1.W1.31-32)

orak tentu si ndre, Contoh berita yang Contoh berita yang Update
karena pertemananku menarik untuk di menarik untuk di
ng twt ki akeh ikuti ikuti
mutualan sng pdo2 perkembangannya perkembangannya
snng kro korea2 ddi
sng sering muncul ki
yo gak jauh dr korea,
trus smisal berita kui
kyok rame ng endi2
misal ng
ig,tiktok,trus tranding
jg ng twt yo aku kdg
berkunjung ng berita
kui kyok sng nembe
rame anake pak
ridwan kamil. nah
aku cuma moco
sekilas tp ywes br kui
rk mbukak neh
(R1.W1.39-43)
orkk si mnurutku. Pentingnya berita up Fomo Subkategori: Update
aku ga seneng melu2 to date bagi keidupan Informasi yang
urusane wong, sehari hari diperoleh dari media
marake ovt ngko nk sosial
melu2 . Nk ga sngjo
rti pun yo pleng “ oh
yowes “
(R1.W1..45-46)
iso waee si, opo Dampak negatif Fomo Subkategori: Nilai
meneh nk wong kui FOMO dan media Dampak dari Fomo
trlalu terobsesi dgn sosial
misal “ artis A “ tbtb
dee ketinggalan brta
artis kui. Dee bakal
meyalahkan diri
sndiri
(R1.W1.57-58)
balik ng diri masing2 Pengertian Fomo Fomo Subkategori: Definisi
si ndre, nk cuma menurut responden Definisi Fomo dan
skedar nasihat dinggo dan pikiran realistis tindakan yang harus
wong2 kyok ngno rk yang harus dilakukan
isooo nk orak dr diri ditanamkan oleh
mreka sndiri masing masing
kesadaran masing2 individu
tp emg angel nk wes
kecanduan akan
suatu hal, kn kdg
diluar pikiran wkw
(R1.W1.67-70)
yo solusiku si, golek Tips menghilangkan Fomo Subkategori: percaya diri
kegiatan/kesibukan jika mengalami Jadi diri sendiri
liyo sng iso FOMO/pengaruh
berdampak positip . media sosial di diri
ora kudu positip deh, kita
pokoke sng ora
merugikan atau
mempengaruhi diri
kembali. Sering2
boco buku si ben
pikiran luas wkw
(R1.W1.76-78)
nk aku pribadi rk Cara mengurangi Fomo Subkategori: Rileksasi
snng ngurusi kyok kecemasan, memiliki Positif thinking,
ngno, soale rkno pikiran yang positif memiliki pikiran
faedahe gawe aku. yang baik
Aku yo gak seneng
ddi pusat perhatian,
ddi ben aman dan
trhindar kyok ngno
yo aku tdk berbuat
sng gawe awakku
mencolok. Aku
luweh seneng main
aman Mnding2 moco
buku sii, trkadang
medsos ki toxic . opo
meneh tiktok
kecanduan medsos
bnr2 ngaruh ng
kehidupan, biyen aku
mh trpengaruh.
smisal like igku kok
sitik, sng ok storyku
sitik, sng komen yo
rk ono. aku bnr2
menyalahkan diri
sndiri anjir, wkwkw
kyok aku ki po elek
yaa mkne mreka2
wegahh
mengapresiasi aku
(R1.W1.80-86)
biasaa wae si Kepercayaan diri Fomo Subkategori: Percaya diri
komenan e kdg apabila memiliki Kesenangan terhadap
ngapusiii banyak followers dan pengikut di dunia
(R1.W1.90-91) apresiasi maya

nk mbe wong anyar Percaya diri jika Fomo Subkategori: percaya diri
aku luweh sering tidak begitu update Jadi diri sendiri
mengamati/ ogak mengenai
bnyak omong. perkembangan sosial
Wedine orak iso media di suatu
ngimbangi omongane perkumpulan
org kui.
N: tp nek wong cdk
tp jrg ketemu, gak
pernh juga si
planning
pembicaraan. kabeh
berjalan sesuai sng
ono ng pikiran
(R1.W1.105-108)

C. Analisis Data

Identifikasi Seluruh Tema Superordinat Antar Partisipan


Tema Lebih dari
Superordinat R.1 R.2 R.3 R.4 R.5 R.6 R.7 setengah
partisipan?
Kecemasan Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak Ya
Percaya diri Ada Ada Ada Tidak Ada Ada Ada Ya
Up to date Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Ya
Dampak Fomo Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada Ada Ya

1) Tabel Identifikasi
TEMA 1 KECEMASAN

P Tema P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7


"Rileks, tarik nafas, dan Tidak Tidak Tidak
1 Ada Ada Ada
buang" (R1.W1.6) Ada Ada Ada
"Ooo kalau merasakan cemas
sendiri itu pasti setiap orang
merasakan cemas, saya
sendiri juga sering ee kadang
eh bukan sering sih lebih
kadang-kadang merasa
Tidak Tidak Tidak
2 cemas. Cemas sendiri Ada Ada Ada
Ada Ada Ada
merupakan salah satu
ekspresi atau perasaan dari
seorang manusia yang
cenderung khawatir terhadap
sesuatu.”
(R2.W1.9-12)
Tidak Tidak Tidak
3 Tidak Ada Ada Ada Ada
Ada Ada Ada
Tidak Tidak Tidak
4 Tidak Ada Ada Ada Ada
Ada Ada Ada

"Kalok takut sih endak


cuman kaya lebih ke cemas
Tidak Tidak Tidak
5 tapi cemas nya sedikit dan itu Ada Ada Ada
Ada Ada Ada
bisa hilang kalok aku eeee
tarik nafas lebih dalam. Jadi
kayak merileks kan pikiran
terus tarik nafas terus kayak
mikirnya tu hal – hal yang
ceria sebelum aku
menghadapi situasi seperti itu
dan itu pasti bisa hilang sih
yaa.... walaupun endak
sepenuhnya 100% hilang."
(R5.W1.23-27)
“Merasa takut dan cemas jika
pekerjaan saya tidak segera di Tidak Tidak Tidak
6 Ada Ada Ada
selesaikan nanti semakin Ada Ada Ada
numpuk. “(R6.W1. 5-9)
Tidak Tidak Tidak
7 Tidak Ada Ada Ada Ada
Ada Ada Ada

TEMA 2 PERCAYA DIRI

P
Tema P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7

"Ya percaya diri aja kak,


karena kan kalau update itu
kan nggak harus dari sosial
media jadi kita ikut
nimbrung sama temen-temen Tida
1 kita aja nanti kan cerita Ada Ada k Ada Ada Ada
mereka kan mengalir terus Ada
kita juga jadi tau apa yang
mereka obrolin dan topik
yang lagi hangat-hangatnya."
(R1.W1.25-28)
"Emm mungkin dari saya iya
sih mas, Banyak followers Tida
2 iya membuat percaya diri Ada Ada k Ada Ada Ada
jadi kita lebih terkenal Ada
mungkin." (R2.W1.105-106)
"Kalo itu berita up to date
nya bahasanya kayak
bermanfaat tapi ya saya
Tida
bakal searching biar saya
3 Ada Ada k Ada Ada Ada
bisa nyambung ngobrol sama
Ada
mereka gitu, ya diem diem
dibelakang buka hp gitu."
(R3.W1.67-69)
Tidak Ada Tida
4 Ada Ada k Ada Ada Ada
Ada
"Pasti sih itu eeee ..... itu
bikin kita percaya diri jadi
setiap membahas sesuatu
yang biasanya tidak kita
ketahui terus kita ketahui
terlebih dahulu lewat media
Tida
sosial atau informasi yang
5 Ada Ada k Ada Ada Ada
lain itu jadi bikin
Ada
kepercayaan diri ku itu
meningkat dan kita bisa
memberi tahu teman – teman
terlebih dahulu oh ini kita tau
informasi yang up to date
gitu" (R5.W1.105-109)
"Menghargai diri sendiri,
percaya pada diri sendiri
Kenali kekurangan dan
kelebihan. Tanamkan pada
diri Anda bahwa setiap orang
memiliki kekurangan dan
Tida
kelebihan masing-masing.
6 Ada Ada k Ada Ada Ada
Jika Anda melakukan sebuah
Ada
kesalahan atau memiliki
kekurangan, jangan
menganggap itu sebuah
kebodohan. Lakukan hal
yang disukai." (R6.W1.166-
170)
"Yo solusiku si, golek
kegiatan/kesibukan liyo sng
iso berdampak positip . ora
kudu positip deh, pokoke sng Tida
7 ora merugikan atau Ada Ada k Ada Ada Ada
mempengaruhi diri kembali. Ada
Sering2 boco buku si ben
pikiran luas wkw"
(R7.W1.80-82)

TEMA 3 UP TO DATE

P Tema P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7


"Kalau misalnya lagi
ngobrol sama temen gitu kita
Tidak
1 punya temen yang up to date Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
terus kita kurang update
mungkin kita jadi kurang
nyambung sama obrolan
mereka karena kita kan
nggak tau sama topik yang
dibahas itu." (R1.W1.19-21)
"Kalau saya sendiri sih eee
menurut saya ya radak
penting sih, sedikit penting
karena kita kan sebagai ee
remaja juga harus mengikuti
perkembangan-
pekembangan di media
Tidak
2 sosial yang kebanyakan Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
sekarang kan viral eee
informasi yang di berikan itu
lewat media sosial, jadi
menurut saya sedikit penting
sih mas sebagai seorang
remaja ataupun sudah
dewasa."(R2.W1.28-32)
3 "Emm... Kalo menurut ku Ada Ada Ada Ada Tidak  
penting ya yak, tapi ya gak Ada
semua kayak film,bahasa
kekinian, tempat-tempat
wisata, musik baru itu
mungkin lumayan penting
bagi aku pribadi, tapi kalo
filter ga terlalu yak, filter
kan ya apa ya. Mungkin
bahasanya kaya
mempercantik diri lah jadi
ga terlalu penting karna juga
jarang foto." (R3.W1.32-35)
"Emm... Apa ya kalo saya
sih kan sering buka
Instagram gitu ya lahh ... Itu
biasanya liat ootd kekinian
apalagi saya kan suka kayak Tidak
4 Ada Ada Ada Ada Ada
korea-korea gitu kan, dress Ada
korea-korea, terus make up
Korean look gituu pokoknya
seputar Korea." (R4.W1.17-
22)
"Oh okey .... kalok menurut
ku penting sih soal nya
kayak eee kita bisa melihat
situasi dan keadaan yang
terbaru gitu jadi kita kalok
ada pembahasan yang lebih
lanjut itu enggak ketinggalan
Tidak
5 informasinya jadi kita juga Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
harus tau informasi –
informasi yang barusan
terjadi dan itu penting bisa
jadi buat pelajaran bisa jadi
buat eee perhati – hatian
buat lebih baik kedepannya."
(R5.W1.35-39)
Tidak Ada Tidak
6 Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
"Nek aku dewe si jarangg up
Tidak
7 date berita2. Tpi kdng nk Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
emg lgi bnr2 gabut trs
ndelalahe beritane lwt ng
time line yo lgsng kek kepo
ngno, tp nk wes ngrti
ya ,ohhhh ckup tau. Aku
pribadi ork begitu seneng
dolanan Sosmed. Wkwk"
(R7.W1.86-93)

TEMA 4 DAMPAK FOMO

P
Tema P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7

Tidak Ada Tidak


1 Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
"Mungkin setuju ya itu kan
Fomo kan dari sosial media,
sosial media aja ada
dampaknya bahkan
cenderung banyak bagi
Tidak
2 remaja jika remaja tersebut Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
tidak bisa menyaring,
apalagi terkait dengan
kecemasan soal perasaan
seseorang itu ya saya setuju
sih." (R2.W1.51-54)
"Kalo dampak negatif nya
sedikit sih yak, satu karna
keseringan main hp mungkin
Tidak
3 jadi lalai sama tanggung Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
jawab juga, terus sama yang
saya benci kalo sering main
hp itu di paketan yak, rasa-
rasanya boros banget apalagi
gak kerja itu wahhh pasti
setiap hari main hp terus jadi
boros banget." (R3.W1.76-
79)
"Em... Apa ya kalo negatif
itu buang” waktu mas karna
keasikan gitu liat baju Korea
banyak modelnya kalo
searching terus gitu sampe
lupa waktu yang kedua boros
kuota apagi Instagram
ngabisi Kuotane banyak,
kira-kira lagi satu menit
4 Kuata udah habis. Kalo Ada Ada Ada   Ada Ada
positif ya nambah wawasan,
pengetahuan udah mungkin
itu aja terus nambah temen,
nambah temennya tu kayak
temen lama, temen SD ,
SMP, SMA udah lama ga
ketemu, eh Tau tau nongol di
Instagram itukan."
(R4.W1.30-36)
Tidak Ada Tidak
5 Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
"Mereka akan menderita jika
status media sosialnya sepi
Tidak
6 dari pengunjung, sedikitnya Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
jumlah like dan komentar
gitu kak. Terus Mereka akan
merasa senang bahkan
bangga jika ada yang
memberikan komentar di
akun media sosialnya dan
mereka memiliki kebutuhan
untuk selalu eksis dan ada
setiap saat di dunia virtual."
(R6.W1.77-84)
"Balik ng diri masing2 si
ndre, nk cuma skedar nasihat
dinggo wong2 kyok ngno rk
isooo nk orak dr diri mreka
Tidak
7 sndiri kesadaran masing2 tp Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
emg angel nk wes kecanduan
akan suatu hal, kn kdg diluar
pikiran wkw" (R7.W1.67-
70)

2. Tabel Pertama

PARTISIPAN TEMA KECEMASAN


1 Rileks, tarik nafas, dan buang.
2 Ooo kalau merasakan cemas sendiri itu pasti setiap orang merasakan
cemas, saya sendiri juga sering ee kadang eh bukan sering sih lebih
kadang-kadang merasa cemas. Cemas sendiri merupakan salah satu
ekspresi atau perasaan dari seorang manusia yang cenderung khawatir
terhadap sesuatu.
3 Tidak Ada
4 Tidak Ada
5 Kalok takut sih endak cuman kaya lebih ke cemas tapi cemas nya sedikit dan
itu bisa hilang kalok aku eeee tarik nafas lebih dalam. Jadi kayak merileks
kan pikiran terus tarik nafas terus kayak mikirnya tu hal – hal yang ceria
sebelum aku menghadapi situasi seperti itu dan itu pasti bisa hilang sih
yaa.... walaupun endak sepenuhnya 100% hilang.
6 Merasa takut dan cemas jika pekerjaan saya tidak segera di selesaikan nanti
semakin numpuk.
7 Tidak Ada

PARTISIPAN TEMA PERCAYA DIRI


1 Ya percaya diri aja kak, karena kan kalau update itu kan nggak harus dari
sosial media jadi kita ikut nimbrung sama temen-temen kita aja nanti kan
cerita mereka kan mengalir terus kita juga jadi tau apa yang mereka obrolin
dan topik yang lagi hangat-hangatnya.
2 Emm mungkin dari saya iya sih mas, Banyak followers iya membuat
percaya diri jadi kita lebih terkenal mungkin.
3 Kalo itu berita up to date nya bahasanya kayak bermanfaat tapi ya saya bakal
searching biar saya bisa nyambung ngobrol sama mereka gitu, ya diem diem
dibelakang buka hp gitu.
4 Tidak Ada
5 Pasti sih itu eeee ..... itu bikin kita percaya diri jadi setiap membahas sesuatu
yang biasanya tidak kita ketahui terus kita ketahui terlebih dahulu lewat
media sosial atau informasi yang lain itu jadi bikin kepercayaan diri ku itu
meningkat dan kita bisa memberi tahu teman – teman terlebih dahulu oh ini
kita tau informasi yang up to date gitu.
6 Menghargai diri sendiri, percaya pada diri sendiri Kenali kekurangan dan
kelebihan. Tanamkan pada diri Anda bahwa setiap orang memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika Anda melakukan sebuah
kesalahan atau memiliki kekurangan, jangan menganggap itu sebuah
kebodohan. Lakukan hal yang disukai.
7 Yo solusiku si, golek kegiatan/kesibukan liyo sng iso berdampak positip . ora
kudu positip deh, pokoke sng ora merugikan atau mempengaruhi diri
kembali. Sering2 boco buku si ben pikiran luas wkw

PARTISIPAN TEMA UP TO DATE


1 Kalau misalnya lagi ngobrol sama temen gitu kita punya temen yang up to
date terus kita kurang update mungkin kita jadi kurang nyambung sama
obrolan mereka karena kita kan nggak tau sama topik yang dibahas itu.
2 Kalau saya sendiri sih eee menurut saya ya radak penting sih, sedikit
penting karena kita kan sebagai ee remaja juga harus mengikuti
perkembangan-pekembangan di media sosial yang kebanyakan sekarang
kan viral eee informasi yang di berikan itu lewat media sosial, jadi menurut
saya sedikit penting sih mas sebagai seorang remaja ataupun sudah dewasa.
3 Emm... Kalo menurut ku penting ya yak, tapi ya gak semua kayak
film,bahasa kekinian, tempat-tempat wisata, musik baru itu mungkin
lumayan penting bagi aku pribadi, tapi kalo filter ga terlalu yak, filter kan
ya apa ya. Mungkin bahasanya kaya mempercantik diri lah jadi ga terlalu
penting karna juga jarang foto.
4 Emm... Apa ya kalo saya sih kan sering buka Instagram gitu ya lahh ... Itu
biasanya liat ootd kekinian apalagi saya kan suka kayak korea-korea gitu
kan, dress korea-korea, terus make up Korean look gituu pokoknya seputar
Korea.
5 Oh okey .... kalok menurut ku penting sih soal nya kayak eee kita bisa
melihat situasi dan keadaan yang terbaru gitu jadi kita kalok ada pembahasan
yang lebih lanjut itu enggak ketinggalan informasinya jadi kita juga harus tau
informasi – informasi yang barusan terjadi dan itu penting bisa jadi buat
pelajaran bisa jadi buat eee perhati – hatian buat lebih baik kedepannya.

6 Tidak Ada
7 Nek aku dewe si jarangg up date berita2. Tpi kdng nk emg lgi bnr2 gabut trs
ndelalahe beritane lwt ng time line yo lgsng kek kepo ngno, tp nk wes ngrti
ya ,ohhhh ckup tau. Aku pribadi ork begitu seneng dolanan Sosmed. Wkwk

PARTISIPAN TEMA DAMPAK FOMO


1 Tidak Ada
2 Mungkin setuju ya itu kan Fomo kan dari sosial media, sosial media aja ada
dampaknya bahkan cenderung banyak bagi remaja jika remaja tersebut tidak
bisa menyaring, apalagi terkait dengan kecemasan soal perasaan seseorang
itu ya saya setuju sih.
3 Kalo dampak negatif nya sedikit sih yak, satu karna keseringan main hp
mungkin jadi lalai sama tanggung jawab juga, terus sama yang saya benci
kalo sering main hp itu di paketan yak, rasa-rasanya boros banget apalagi
gak kerja itu wahhh pasti setiap hari main hp terus jadi boros banget.
4 Em... Apa ya kalo negatif itu buang” waktu mas karna keasikan gitu liat baju
Korea banyak modelnya kalo searching terus gitu sampe lupa waktu yang
kedua boros kuota apagi Instagram ngabisi Kuotane banyak, kira-kira lagi
satu menit Kuata udah habis. Kalo positif ya nambah wawasan, pengetahuan
udah mungkin itu aja terus nambah temen, nambah temennya tu kayak
temen lama, temen SD , SMP, SMA udah lama ga ketemu, eh Tau tau
nongol di Instagram itukan.
5 Tidak Ada
6 Mereka akan menderita jika status media sosialnya sepi dari pengunjung,
sedikitnya jumlah like dan komentar gitu kak. Terus Mereka akan merasa
senang bahkan bangga jika ada yang memberikan komentar di akun media
sosialnya dan mereka memiliki kebutuhan untuk selalu eksis dan ada setiap
saat di dunia virtual.
7 Balik ng diri masing2 si ndre, nk cuma skedar nasihat dinggo wong2 kyok
ngno rk isooo nk orak dr diri mreka sndiri kesadaran masing2 tp emg angel
nk wes kecanduan akan suatu hal, kn kdg diluar pikiran wkw

D. Aspek-Aspek Variable
1. Kecemasan
Dengan melihat hasil dari wawancara responden 1 sampai 7 dapat di tarik
pengertian bahwa kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tetapi tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, perilaku
dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal.
Aspek kecemasan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
a) fisiologis: bentuk reaksi fisiologis berupa detak jantung meningkat,
pencernaan tidak teratur, keringat berlebihan, ujung-ujung jari terasa dingin,
sering buang air kecil, tidur tidak nyenyak, kepala pusing, nafsu makan hilang
dan sesak nafas;
b) ) psikologis.

Berikut aspek-aspek kecemasan dari masing-masing responden :


"Rileks, tarik nafas, dan buang" (R1.W1.6)
"Ooo kalau merasakan cemas sendiri itu pasti setiap orang merasakan cemas, saya
sendiri juga sering ee kadang eh bukan sering sih lebih kadang-kadang merasa
cemas. Cemas sendiri merupakan salah satu ekspresi atau perasaan dari seorang
manusia yang cenderung khawatir terhadap sesuatu.” (R2.W1.9-12)
"Kalok takut sih endak cuman kaya lebih ke cemas tapi cemas nya sedikit dan itu
bisa hilang kalok aku eeee tarik nafas lebih dalam. Jadi kayak merileks kan
pikiran terus tarik nafas terus kayak mikirnya tu hal – hal yang ceria sebelum aku
menghadapi situasi seperti itu dan itu pasti bisa hilang sih yaa.... walaupun endak
sepenuhnya 100% hilang." (R5.W1.23-27)
“Merasa takut dan cemas jika pekerjaan saya tidak segera di selesaikan nanti
semakin numpuk. “(R6.W1. 5-9)
2. Percaya diri
Dengan melihat hasil wawancara antara peneliti dan responden, masing-masing
individu memiliki gambaran tersendiri tentang pengertian percaya diri, faktor penyebab,
aspek dan cara mengatasinya. Kepercayaan diri adalah kesadaran yang kuat tentang
harga dan kemampuan diri sendiri. Anak-anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi
merupakan pribadi yang bisa dan mau belajar, serta berperilaku positif dalam
berhubungan dengan orang lain bahkan orang dewasa sekalipun.
Kepercayaan diri dapat dinilai melalui tiga aspek yaitu (i) bila seseorang merasa
adekuat terhadap apa yang ia lakukan, (ii) bila seseorang merasa dapat diterima oleh
kelompoknya (merasa bahwa kelompoknya atau orang lain menyukainya), dan (iii) bila
seseorang percaya sekali pada dirinya sendiri serta memiliki ketenangan sikap, yaitu
tidak gugup bila ia melakukan atau mengatakan sesuatu secara tidak sengaja dan
ternyata hal itu salah.
"Ya percaya diri aja kak, karena kan kalau update itu kan nggak harus dari sosial
media jadi kita ikut nimbrung sama temen-temen kita aja nanti kan cerita mereka kan
mengalir terus kita juga jadi tau apa yang mereka obrolin dan topik yang lagi hangat-
hangatnya." (R1.W1.25-28)
"Emm mungkin dari saya iya sih mas, Banyak followers iya membuat percaya diri
jadi kita lebih terkenal mungkin." (R2.W1.105-106)
"Kalo itu berita up to date nya bahasanya kayak bermanfaat tapi ya saya bakal
searching biar saya bisa nyambung ngobrol sama mereka gitu, ya diem diem dibelakang
buka hp gitu." (R3.W1.67-69)
"Pasti sih itu eeee ..... itu bikin kita percaya diri jadi setiap membahas sesuatu
yang biasanya tidak kita ketahui terus kita ketahui terlebih dahulu lewat media sosial
atau informasi yang lain itu jadi bikin kepercayaan diri ku itu meningkat dan kita bisa
memberi tahu teman – teman terlebih dahulu oh ini kita tau informasi yang up to date
gitu" (R5.W1.105-109)
"Menghargai diri sendiri, percaya pada diri sendiri Kenali kekurangan dan
kelebihan. Tanamkan pada diri Anda bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Jika Anda melakukan sebuah kesalahan atau memiliki
kekurangan, jangan menganggap itu sebuah kebodohan. Lakukan hal yang disukai."
(R6.W1.166-170).
"Yo solusiku si, golek kegiatan/kesibukan liyo sng iso berdampak positip . ora
kudu positip deh, pokoke sng ora merugikan atau mempengaruhi diri kembali. Sering2
boco buku si ben pikiran luas wkw" (R7.W1.80-82)
3. Up To Date
Up to date atau kata lain dari pemahaman informasi terkini artinya adalah
sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga
mempunyai arti bagi penerima. Yang dimaksud up to date disini berkaitan dengan
penggunaan media sosial dan dampaknya bagi kehidupan remaja masa kini.
Aspek-aspeknya adalah menggunakan media sosial setiap jam dan tidak dapat
mengalihkan pandangan dari ponselnnya, Ingin mengambil bagian pada tren atau
kegiatan yang sedang dilakukan banyak orang.
"Kalau misalnya lagi ngobrol sama temen gitu kita punya temen yang up to date
terus kita kurang update mungkin kita jadi kurang nyambung sama obrolan mereka
karena kita kan nggak tau sama topik yang dibahas itu." (R1.W1.19-21)
"Kalau saya sendiri sih eee menurut saya ya radak penting sih, sedikit penting
karena kita kan sebagai ee remaja juga harus mengikuti perkembangan-pekembangan di
media sosial yang kebanyakan sekarang kan viral eee informasi yang di berikan itu
lewat media sosial, jadi menurut saya sedikit penting sih mas sebagai seorang remaja
ataupun sudah dewasa."(R2.W1.28-32)
"Emm... Kalo menurut ku penting ya yak, tapi ya gak semua kayak film,bahasa
kekinian, tempat-tempat wisata, musik baru itu mungkin lumayan penting bagi aku
pribadi, tapi kalo filter ga terlalu yak, filter kan ya apa ya. Mungkin bahasanya kaya
mempercantik diri lah jadi ga terlalu penting karna juga jarang foto." (R3.W1.32-35)
"Emm... Apa ya kalo saya sih kan sering buka Instagram gitu ya lahh ... Itu
biasanya liat ootd kekinian apalagi saya kan suka kayak korea-korea gitu kan, dress
korea-korea, terus make up Korean look gituu pokoknya seputar Korea." (R4.W1.17-22)
"Oh okey .... kalok menurut ku penting sih soal nya kayak eee kita bisa melihat
situasi dan keadaan yang terbaru gitu jadi kita kalok ada pembahasan yang lebih lanjut
itu enggak ketinggalan informasinya jadi kita juga harus tau informasi – informasi yang
barusan terjadi dan itu penting bisa jadi buat pelajaran bisa jadi buat eee perhati – hatian
buat lebih baik kedepannya." (R5.W1.35-39)
"Nek aku dewe si jarangg up date berita2. Tpi kdng nk emg lgi bnr2 gabut trs
ndelalahe beritane lwt ng time line yo lgsng kek kepo ngno, tp nk wes ngrti ya ,ohhhh
ckup tau. Aku pribadi ork begitu seneng dolanan Sosmed. Wkwk" (R7.W1.86-93)
4. Fomo
Dari beberapa responden banyak yang belum tau Fomo itu apa, padahal di dalam
kehidupan sehari-harinya mereka termasuk orang yang Fomo. Fomo merupakan sebuah
ketakutan atau kecemasan saat kebutuhan psikologis seseorang untuk terhubung dengan
orang lain tidak terpenuhi. Secara lebih sederhananya, Fear of Missing Out (FoMO)
dapat diartikan sebagai ketakutan ketinggalan hal-hal menarik di luar sana dan atau
takut dianggap tidak eksis dan up to date. Sindrom FoMO atau Fear of Missing Out
memiliki beberapa aspek, yaitu sebagai berikut: 
a. Self.

Kebutuhan psikologis ini berkaitan dengan kompetensi dan autonomi.


Kompetensi merupakan keyakinan individu untuk melakukan tindakan secara
efektif dan efisien, sedangkan autonomi bermakna sebagai kemampuan individu
dalam menentukan sebuah keputusan. Apabila kebutuhan psikologis akan self tidak
terpenuhi, maka individu cenderung menyalurkan melalui internet untuk
mendapatkan berbagai macam informasi dan berhubungan dengan orang lain. 
b. Relatedness.

Merupakan kebutuhan pada seseorang agar selalu merasa terhubung,


tergabung, pada kebersamaan dengan individu lain. Ketika kebutuhan relatedness
tidak dapat dipenuhi, seseorang akan merasakan perasaan khawatir dan mencoba
mencari tahu pengalaman dan aktivitas yang dilakukan oleh orang lain seperti
halnya melalui internet.
"Mungkin setuju ya itu kan Fomo kan dari sosial media, sosial media aja
ada dampaknya bahkan cenderung banyak bagi remaja jika remaja tersebut tidak
bisa menyaring, apalagi terkait dengan kecemasan soal perasaan seseorang itu ya
saya setuju sih." (R2.W1.51-54)
"Kalo dampak negatif nya sedikit sih yak, satu karna keseringan main hp
mungkin jadi lalai sama tanggung jawab juga, terus sama yang saya benci kalo
sering main hp itu di paketan yak, rasa-rasanya boros banget apalagi gak kerja itu
wahhh pasti setiap hari main hp terus jadi boros banget." (R3.W1.76-79)
"Em... Apa ya kalo negatif itu buang” waktu mas karna keasikan gitu liat
baju Korea banyak modelnya kalo searching terus gitu sampe lupa waktu yang
kedua boros kuota apagi Instagram ngabisi Kuotane banyak, kira-kira lagi satu
menit Kuata udah habis. Kalo positif ya nambah wawasan, pengetahuan udah
mungkin itu aja terus nambah temen, nambah temennya tu kayak temen lama,
temen SD , SMP, SMA udah lama ga ketemu, eh Tau tau nongol di Instagram
itukan." (R4.W1.30-36)
“Mereka akan menderita jika status media sosialnya sepi dari pengunjung,
sedikitnya jumlah like dan komentar gitu kak. Terus Mereka akan merasa senang
bahkan bangga jika ada yang memberikan komentar di akun media sosialnya dan
mereka memiliki kebutuhan untuk selalu eksis dan ada setiap saat di dunia virtual."
(R6.W1.77-84)"
"Balik ng diri masing2 si ndre, nk cuma skedar nasihat dinggo wong2 kyok
ngno rk isooo nk orak dr diri mreka sndiri kesadaran masing2 tp emg angel nk wes
kecanduan akan suatu hal, kn kdg diluar pikiran wkw" (R7.W1.67-70)
E. SIMPULAN HASIL WAWANCARA
1. Kesimpulan
a. Ketakutan akan kehilangan momen muncul karena tidak terpenuhinya kebutuhan
psikologis akan relatedness, yaitu individu yang tidak memiliki kedekatan dengan
orang lain.
b. ketakutan akan kehilangan momen muncul karena tidak terpenuhinya kebutuhan
psikologis akan self, yaitu individu yang merasa kurang nyaman atau tidak dapat
memenuhi keinginan dirinya sendiri.
c. Media sosial dapat menyebabkan seseorang Mengalami gejala Fear of Missing
Out.dampak yang ditimbulkan dari ketakutan akan kehilangann momen yang
dialami seseorang Antara lain tidak peduli terhadap diri sendiri dan sekitar, karena
sibuk dengan samrtphone, terganggunya waktu tidur, terganggunya waktu Makan,
tidak dapat sepenuhnya menikmati kebersamaan di dunia nyata, lalai terhadap
kewajiban dan cenderung merasa kurang dengan apa yang telah ia miliki.
2. Kontribusi wawancara untuk masyarakat
a. Kontribusi Penelitian. Penyusun dapat memberi pengetahuan tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan kepada pembaca.
b. Digunakan untuk menemukan solusi atau kemungkinan terbaik dalam
memecahkan masalah sosial. Digunakan untuk menganalisis gejala sosial yang
terjadi di masyarakat. Digunakan untuk mendapatkan gambaran sebab-akibat
suatu fenomena, kebijakan, atau perubahan sosial.
3. Keterbatasan wawancara mengenai variabel-variabel nya

Variabel – variabel yang mempengaruhi fenomena Fomo ( Fear of missing out )


yang kami peroleh sangatlah terbatas, karena kurang nya informasi yang kami peroleh
dari responden dan kurang nya dari kami untuk mengolah pertanyaan kepada
responden,sehingga dapat diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan
analisis dengan memperluas variabel yang akan diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Pratiwi, A. F. (2020). Jurnal Kesehatan. Hubungan Antara Fear Of Missing Out (FOMO)
Dengan Kecanduan Media Sosial Pada Remaja Pengguna Media Sosial, 97-108.
L Aisafitri, K. Y. (2020). Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi. Sindrom Fear Of
Missing Out Sebagai Gaya Hidup Generasi Milenial Di Kota Depok , 166-177.
Lira Aisafitri, Kiayati Yusriyah. (2021). Jurnal Ilmu Komunikasi. KECANDUAN MEDIA
SOSIAL (FOMO) PADA GENERASI MILENIAL, 86-106.
M Carolina, G. M. (2020). Jurnal Riset Komunikasi. Prilaku Komunikasi Remaja dengan
Kecenderungan FoMo, 69-92.
Riadi, M. (Januari 29, 2021). Fear of Missing Out (FoMO) - Pengertian, Aspek, Dampak dan
Faktor yang Mempengaruhi.
Rizki Setiawan Akbar, A. A. (2019). Psikostudia J. Psikol. Ketakutan Akan Kehilangan Momen
(Fomo) Pada Remaja Kota Samarinda, 38-47.
Syabani, S. N. (2019). Fear Of Missing Out Ditinjau Dari Kepuasan Hidup Pada Remaja
Pengguna Media Sosial.
Rompies, J. K. (2021, Februari 16). Ciri-ciri khas FOMO pada Anak Remaja
Artikel Dictio, (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri.
1. RESUME JURNAL
 Judul Artikel : Kecanduan Media Sosial (Fomo) Pada Generasi Milenial.
 Penulis : lira aisafitri, kiayati yusriah
 Nama Jurnal : Kecanduan Media Sosial (Fomo) Pada Generasi Milenial, 4.01
(2021), 86-106.
 Link Jurnal : http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience/article/view/4249
 Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai “Kecanduan Media Sosial (
FoMO) Pada generasi Milenial”, dimana Generasi Milenial paling aktif
menggunakan media sosial sehingga mempengaruhi gaya hidup mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari kecanduan media sosial
atau disebut dengan sindrom FoMO (Fear of Missing Out) pada generasi milenial
di kota Depok. Teori yang digunakan teori determinasi Diri untuk melihat dampak
seperti apa saja yang timbul pada diri Generasi Milenial yang mengalami
kecanduan media sosial (FoMO).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa
Milenial yang mengalami kecanduan media sosial (FoMO) memiliki dampak
positif dan negatif pada kehidupan sehari-hari mereka, dimana dengan kecanduan
media sosial menjadikan diri mereka selalu terupgrade dengan informasi-
informasi terbaru yang secara tidak langsung membuat diri mereka memiliki
motivasi untuk melakukan suatu hal. Kata Kunci: Fear of Missing Out;
Fenomenologi; Kecanduan Media Sosial; Milenial; Sindrom FoMO.
 Hasil :
Dapat disimpulkan bahwa keenam informan Milenial yang mengalami
kecanduan media sosial (FoMO) dapat dilihat dampak yang timbul pada diri
mereka dimana jika mereka ketertinggalan informasi mereka merasakan khawatir,
begitupun pada saat mereka ketertinggalan moment dimana dirinya merasa
menyesal, karena secara tidak langsung diri mereka ketertinggalan dengan
informasinya. Intensitas yang tinggi dalam mengakses media sosial menyebabkan
para informan menjadi toxic dengan melihat postingan teman-temannya di media
sosial yang menyebabkan dirinya ketergantungan dengan media sosial. Media
sosial juga memberikan manfaat bagi diri mereka seperti mereka yang mengaku
ketergantungan dengan media sosial menjadikan dirinya selalu terupgrade dengan
informasi-informasi terbaru setiap harinya, sehingga dirinya menjadi lebih banyak
tahu informasi dan memiliki wawasan yang membuat dirinya menjadi termotivasi
untuk melakukan suatu hal dimana untuk mengasah hobi mereka menjadi lebih
produktif. Hal tersebut menyebabkan para informan menjadi kecanduan sehingga
lupa waktu yang mengakibatkan dirinya menjadi lalai dengan kewajibannya dan
selalu ingin bermalas-malasan sambil membuka media sosial mereka, bahkan
mereka sendiri sampai lupa kalau ternyata punya kehidupan didunia nyata, tidak
hanya itu mereka juga menjadi susah tidur.
Beda halnya jika mereka tidak dapat mengakses media sosialnya dalam
sehari, dimana mereka akan merasa stres dan gelisah karena bagi mereka untuk
tidak mengakses media sosial dalam sehari merupakan hal yang tidak mungkin.
dimana bagi mereka mengakses media sosial merupakan kebutuhan, bahkan
mereka sampai meminjam handphone temannya hanya untuk mengakses media
sosial. Tetapi salah satu dari mereka sudah mencoba untuk menonaktifkan media
sosialnya, dan ternyata dengan melakukan hal itu membuat dirinya menjadi lebih
tenang dan menjadi sadar karena tidak semua hal harus upload ke media sosial,
karena tidak semua hal harus diberi tahu orang lain cukup dengan merasakan
sendiri tanpa orang lain harus tahu. Sebagaimana Milenial yang mengalami
kecanduan media sosial (FoMO) selalu aktif pada media sosial mereka, dimana
pengaruh media sosial terhadap diri mereka memiliki sisi negatif dan sisi positif
yang saling berdampingan, seperti halnya pada saat dirinya merasa iri, merasa
minder atau merasa tersaingi dengan postingan orang lain dimedia sosial, hal
tersebut justru menimbulkan dampak positif bagi diri mereka dimana menjadi
lebih bersyukur dengan apa yang dirinya punya.
 Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa fenomena
fomo dianggap sebagai dampak perkembangan teknologi dan internet. Sehingga
fenomena ini berkaitan erat dengan kecanduan akan media sosial dimana mereka
selalu ingin up to date informasi informasi baru yang ada di media sosial setiap
harinya, dimana terdapat dampak positif dan negatif yaitu :
1. Milenial yg mengalami kecanduan media sosial ( fomo) menjadi lebih
bersyukur dengan apa yang dirinya punya seperti : memiliki banyak teman
baru di media sosial.
2. Sering membuka media sosial membuat mereka toxic
3. Selalu meng-upgrade dengan informasi informasi di setiap harinya.
4. Kecanduan membuat mereka lalai akan kewajiban didunia nyata yang
seharusnya mereka lakukan.
2. RESUME JURNAL
 Judul Artikel : Hubungan Antara Fear Of Missing Out (Fomo) Dengan
Kecanduan Media Sosial Pada Remaja Pengguna Media Sosial
 Penulis : Ayu Pratiwi, Anggita Fazriani ,Dosen STIKes YATSI Tangerang,
Mahasiswa., STIKesYATSI Tangerang
 Nama Jurnal : Pratiwi, Ayu, and Anggita Fazriani. "Hubungan antara fear of
missing out (FoMO) dengan kecanduan media sosial pada remaja pengguna media
sosial." Jurnal Kesehatan 9.1 (2020), halaman 97 dan 98
 Link Jurnal : https://jurnal.stikesyatsi.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/123
 Abstrak :
Fear of missing out (FOMO) dapat diketahui bila seseorang mengalami
perasaan yang ekstrem seperti, kehilangan, tidak nyaman, stress, mudah
tersinggung, kecemasan, dan ketidakmampuan jauh dari smartphone untuk segera
mengakses di media sosial. Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui adanya
kecenderungan, pengetahuan remaja terdeteksi Fear Of Missing Out (FOMO)
pada remaja pengguna media sosial facebook di SMAN 14 Kabupaten Tangerang.
Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Populasi berjumlah 168 responden dengan tehnik pengambilan
data adalah random sampling dengan membagikan lembar kuesioner yang telah
valid dan reliabel. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan
Chi-Square dan Correlation. Hasil Penelitian Berdasarkan dari hasil uji Chi
Square diperoleh nilai P Value 0,000 (< alpha = 0,05) dengan menggunakan alpha
5% (0,05) dapat disimpulkan bahwa Ho yang artinya terdapat adanya hubungan
antara Fear Of Missing Out (FOMO) dan kecanduan media sosial. Kesimpulan
dan Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai adanya hubungan yang
signifikan antara Fear Of Missing Out (FOMO) dengan kecanduan media sosial
pada remaja pengguna media sosial di SMA Negeri 14 Kabupaten Tangerang
tahun 2019. Disarankan remaja membatasi penggunaan media sosial secara
berlebihan dan memperbanyak kegiatan positif dilingkungannya.
 Kata kunci : Fear Of Missing Out (FOMO), Kecanduan Media Sosial, Remaja
 Hasil :
Media sosial yang muncul dapat digunakan sebagai media penyebaran
informasi tercepat dan termurah serta berguna bagi sebagian orang dibelahan
dunia manapun untuk berinteraksi dengan mudah, disisi lain media sosial
memiliki dampak negatif yaitu semakin berkurangnya interaksi sosial
interpersonal secara langsung maupun bertatap muka, menimbulkan kecanduan
yang berlebihan terhadap media sosial, serta persoalan etika dan hukum karena
munculnya konten-konten negatif yang melanggar moral, privasi dan peraturan.

Menurut Alwisol (2014) FOMO merupakan kondisi munculnya ketakutan


saat kebutuhan psikologis seseorang untuk terhubung dengan orang lainnya tidak
terpenuhi ditandai dengan munculnya kecemasan tentang apa yang akan ia
lewatkan di sosial media ketika ia tidak memiliki waktu maupun uang yang
cukup, atau karena ia memiliki keterbatasan lainnya untuk terus terhubung dengan
jaringan internet sepanjang waktu. Jenis penelitian yang diterapkan adalah
kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif korenasional, yaitu penelitian
atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan Antara Fear Of Missing Out (FOMO) Dengan
Kecanduan Media Sosial Pada Remaja Pengguna Media Sosial.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional adalah suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan
efek pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada saat itu (Notoatmodjo,
2012). Pada penelitian ini pengumpulan data dengan cara memberikan kuesioner
kepada responden dalam satu waktu secara bersamaan.
 Kesimpulan :
Media sosial dimanfaatkan untuk menyebarkan semua jenis informasi dari
belahan dunia dan juga bisa digunakan untuk interaksi sosial Menurut Alwisol
(2014) FOMO merupakan kondisi munculnya ketakutan saat kebutuhan
psikologis seseorang untuk terhubung dengan orang lainnya tidak terpenuhi
ditandai dengan munculnya kecemasan tentang apa yang akan ia lewatkan di
sosial media ketika ia tidak memiliki waktu maupun uang yang cukup, atau
karena ia memiliki keterbatasan lainnya untuk terus terhubung dengan jaringan
internet sepanjang waktu.
3. RESUME JURNAL
 Judul Artikel : Perilaku Komunikasi Remaja dengan Kecenderungan Fomo
 Penulis : Monica Carolina, Gayes Mahestu
 Nama Jurnal : Carolina, Monica, and Gayes Mahestu. "Prilaku Komunikasi
Remaja dengan Kecenderungan FoMo." Jurnal Riset Komunikasi 11.1 (2020): 69-92.
 Link Jurnal : https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jrkom/article/view/8065/pdf_5

 Abstrak :
Semakin berkembangnya teknologi selalu beriringan dengan dampak
negatif yang muncul FoMo adalah salah satu sindrom ketakutan atas ketinggalan
berita, sindrom ini berkembang seiring dengan adanya kecanduan dalam
penggunaan internet. Kecanduan internet sendiri dapat diidentifikasi dengan
berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menggunakan internet dan juga
ketidakmampuan individu dalam mengontrol diri dalam menggunakan internet.
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana prilaku komunikasi pada remaja
dengan kecenderungan FoMo. Menggunakan metodologi kualitatif studikasus.
Hasil temuan menunjukan sosial media, merupakan platform dimana mereka
dapat memamerkan kehidupannya sehingga mereka dapat memiliki kepuasan
sendiri dan merasa dianggap oleh lingkungannya, menjadi unik dengan
melakukan sosmed editing, thematic dan lainnya. Disamping itu adanya FoMo ini
memperluas relasi pengguna. Kata kunci: fomo, kecanduan internet, remaja,
sosial media Youth Communication Behavior with FoMo.
 Hasil :
Generasi Y dan Z merupakan masa yang penting untuk melakukan
eksplorasi untuk pencarian dan pembentukan identitas. Konsep diri merupakan
aspek psikologis pertama antara remaja dan berhubungan erat dengan
pembentukan identitas diri. Kehidupan di dunia maya menjadi mengarah ke
konsep diri ideal bagi penggunanya, membuat para remaja berlomba-lomba
membentuk citranya sesuai dengan keinginannya dengan cara apapun. Disisi lain,
fenomena ini membuat remaja merasa lebih dihargai dengan adanya timbal balik
berupa pujian dan likes dari orang lain dalam media sosial sehingga membuat
remaja menjadi lebih berani untuk memaparkan dirinya dan membuat orang lain
terkesan dengan citra yang dibangun. FoMo (Przybylski, Murayama, Dehaan, &
Gladwell, 2013) sebenarnya merupakan sebuah ketakutan dan kecemasan dari
seseorang yang merasa bahwa akan ada sebuah kejadian menarik dan
menyenangkan yang akan terjadi di suatu tempat, sehingga menimbulkan
keinginan kompulsif dari orang tersebut untuk mengharuskan dirinya berada
dilokasi dan ikut mengalami kejadian yang ada disana. FoMo ditemukan
memberikan kontribusi terbesar terhadap kecanduan SNS dan dapat dianggap
sebagai mekanisme dan dapat dianggap sebagai mekanisme maladaptif yang
mengarah pada peningkatan motivasi bawah sadar untuk keterlibatan SNS”
(Pontes, Taylor, & Stavropoulos, 2018) dari kutipan tersebut menunjukan juga
bahwa preferensi platfom yang digunakan oleh remaja untuk berinteraksi dipacu
oleh salah satu faktornya yaitu FoMo. Hasil penelitian ini mendukung teori
tersebut dimana responden menggunakan media sosial karena lingkungan yang
melakukan hal yang sama sehingga mereka mengikuti dan menggunakan platform
yang sedang digunakan oleh lingkungannya atas perasaan takut tertinggal oleh
teman sebayanya dan menjadi takut untuk menolak ataupun mengatakan tidak.
 Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa sosial media
memiliki peran penting bagi sebagian individu sebagai bentuk mengekspresikan
diri dan menonjolkan karakter seseorang. Remaja yang memiliki kecenderungan
FoMo menganggap bahwa identifikasi di sosial media itu merupakan citra dan
pandangan dari lingkungan terhadap masing-masing individu. Mereka dapat
membanggakan keunikan dirinya dari orang lain, sehingga mereka akan diberikan
ciri khas dari timbal balik apa yang mereka upload di sosial medianya.
Identifikasi diri ini biasanya dilakukan dengan memposting foto dirinya yang
cantik atau menuangkan pikiran di story sosial medianya. Dengan perilaku FoMo
inilah timbul kepercayaan diri untuk terus update sosial medianya mengenai
segala hal yang dilakukan oleh individu.
4. RESUME JURNAL
 Judul Artikel : Sindrom Fear Of Missing Out Sebagai Gaya Hidup Generasi
Milenial Di Kota Depok
 Penulis : Lira Aisafitri, Kiayati Yusriyah
 Nama Jurnal : Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi 2.4 (2020):
166-177.
 LinkJurnal :http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/jrmdk/article/view/11177/6161
 Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis fenomena
sindrom FoMO (Fear of Missing Out) yang terjadi pada Generasi Milenial di kota
Depok. Penelitian ini menggunakan teori Interaksi Simbolik, dengan
menggunakan jenis penelitian kualitatif pendekatan Fenomenologi, dimana teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa Milenial yang mengalami
sindrom FoMO (Fear of Missing Out) memiliki karakteristik gaya hidup yang
lebih sering menghabiskan waktu dengan handphone, dan bagi mereka mengakses
media sosial merupakan hal yang penting, karena dengan adanya media sosial
terjalinnya hubungan emosional yang membuat diri mereka sering kali
memperhatikan postingan teman-teman mereka dimedia sosial, mereka juga
memposting suatu hal yang ingin dilihat oleh orang lain, dengan memperlihatkan
sesuatu yang baik-baik saja, dan tidak ingin menampilkan kelemahan mereka,
karena bagi mereka penilaian orang lain mengenai dirinya sangatlah penting.Kata
kunci: Media sosial, Sindrom FoMO, Milenial.
 Hasil :
Fenomena sindrom FoMO merupakan bentuk dari interaksi simbolik,
dimana terjadinya proses mental. Selain itu dengan menggunakan teori interaksi
simbolik kita juga dapat mengetahui karakarakteristik gaya hidup dan citra diri
Milenial yang mengalami sindrom FoMO. Karakteristik gaya hidup Milenial yang
mengalami sindrom FoMO pada level medium (tingkat sedang) lebih sering
menghabiskan waktu dengan handphone, mulai dari saat bangun tidur, akan tidur,
dan diwaktu luang pun mereka selalu mengakses media sosialnya, dan
menganggap mengakses media sosial merupakan hal yang penting bagi
keseharian mereka, seperti yang diungkapkan oleh salah satu narasumber generasi
milenial berinisial JF yang mengalami sindrom FoMO.
Salah satu objek mengungkapkan bahwa dirinya selalu mengecek
handphonenya untuk mengakses media sosial pada setiap waktu, baik pagi, siang,
sore, malam, dan pada saat dirinya tidak melakukan aktivitas apapun. Hal yang
sama juga terjadi pada informan Milenial lainnya yang mengalami sindrom
FoMO ketika peneliti menanyakan hal apa yang dicari pada saat bangun tidur.
Objek yang lain mengungkapkan bahwa aktivitas normal yang biasa dilakukan
dirinya saat bangun tidur yaitu membuka handphone untuk melihat kabar atau
mengecek informasi apapun melalui platform seperti Line atau WhatsApp. Tidak
hanya pada saat bangun tidur saja, tetapi saat sedang berada dikelas atau sedang
bersama dengan teman-temannya dia juga selalu menyempatkan dirinya untuk
mengakses media sosialnya, dan biasanya topik pembicaraan dia dengan teman-
temannya bersumber dari media sosial. Selain itu mereka juga akan menggunakan
media sosial untuk melihat kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman mereka
pada postingan dimedia sosial.
Seperti yang telah diungkapkan oleh beberapa informan Milenial yang
mengalami sindrom FoMO dimana dengan adanya hubungan emosional yang
terjalin membuat Milenial yang mengalami sindrom FoMO sering kali
memperhatikan postingan teman-temannya dimedia sosial, dimana mereka
tertarik untuk mencari tahu kegiatan yang dilakukan oleh teman mereka, mencari
tahu keadaan mereka, melihat perkembangan mereka seperti apa, dan terkadang
mereka suka membandingkan dirinya dengan teman-temannya dimedia sosial.
Bagi mereka hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena manusia memiliki
fitrah dimana tidak pernah merasa puas dan selalu ingin lebih, sehingga
menimbulkan perasaaan iri dalam diri mereka, dimana mereka selalu merasa tidak
puas dengan kehidupan yang mereka jalani karena adanya keterbatasan pada diri
mereka.
 Kesimpulan :
Berdasarkan jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja Milenial
yang mengalami sindrom FOMO memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi
terhadap media sosial yang selalu up date. Begitu pun dengan mereka yang selalu
mengecek sosial media setiap saat karena menjadi kebutuhan sehari hari. Selain
itu mereka juga merasa orang lain menganggap dirinya sangat lah penting karena
mereka yang selalu memposting sesuatu yang dapat menimbulkan orang untuk
like dan mengomen postingan yang di buat.

5. RESUME JURNAL
 Judul artikel : Ketakutan Akan Kehilangan Momen (Fomo) Pada Remaja Kota
Samarinda
 Penulis : Rizki Setiawan Akbar, Audry Aulya, Adra Apsari, Lisda Sofia
 Nama jurnal : Ketakutan Akan Kehilangan Momen (Fomo) Pada Remaja Kota
Samarinda Psikostudia: Jurnal Psikologi Vol 7, No 2, Desember 2018, Hlm. 38-47
 Link Jurnal :
https://scholar.archive.org/work/iis75r5jlzfpdfc7yj7ae7hngm/access/wayback/http://e
journals.unmul.ac.id/index.php/PSIKO/article/download/2404/pdf
 Abstrack :
Sebagai generasi yang tumbuh dalam era kemajuan internet dan digital,
remaja generasi milenial merupakan remaja yang selalu terhubung satu sama lain.
Tingginya tingkat penggunaan media sosial pada remaja tersebut membuat
mereka menjadi kelompok yang paling terpapar oleh apa yang dilakukan teman,
kerabat dan keluarganya. Hal tersebut memicu mereka untuk terus terhubung
dengan apa yang sedang dilakukan oleh orang lain melalui dunia maya sehingga
menimbulkan kegelisahan pada diri mereka dan berujung pada sebuah ketakutan,
yaitu ketakutan untuk kehilangan momen. Fenomena tersebut disebut dengan
FoMO (Fear of Missing Out). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana ketakuan akan kehilangan momen (FoMo) pada remaja awal di kota
Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara skala
FOMO. Subjek dan informan penelitian ini sebanyak 8 orang yaitu remaja yang
mengalami ketakutan akan kehilangan moment berdasarkan skala FOMO yang
telah diisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketakutan akan kehilangan momen
pada remaja awal kota Samarinda muncul karena tidak terpenuhinya kebutuhan
psikologis akan relatedness dan self, yaitu individu yang tidak memiliki
kedekatan dengan orang lain dan merasa kurang nyaman atau tidak dapat
memenuhi keinginan dirinya sendiri.
 Hasil :
Keberadaan smartphone pada saat ini memicu banyak kalangan untuk
selalu aktif dalam media sosial. Ditambah banyaknya aplikasi media sosial yang
ada, seperti Instagram, WhatsApp, Line, Facebook, Twitter, Snapchat, dan
Youtube membuat banyak orang yang berlomba-lomba untuk eksis. Penelitian
yang dilakukan (Ayas & Mehmet, 2007) juga menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikan antara kecanduan internet terhadap depresi dan kesendirian serta
kurangnya korelasi antara kecanduan internet dengan self-esteem. Dalam
perkembangan klasifikasi gangguan penggunaan internet timbul gejala baru yang
dinamakan FoMO atau Fear of Missing Out. FoMO didefinisikan sebagai
ketakutan akan kehilangan momen berharga individu atau kelompok lain dimana
individu tersebut tidak dapat hadir di dalamnya. FoMO ditandai dengan adanya
keinginan untuk terus berhubungan dengan apa yang individu lakukan melalui
dunia maya Menurut Abel (2016) seseorang dapat dikatakan FoMO apabila ia
mengalami gejala-gejala seperti tidak dapat melepaskan diri dari ponsel, cemas
dan gelisah jika belum mengecek akun media sosial, lebih mementingkan
berkomunikasi dengan rekanrekannya di media sosial, terobsesi dengan status dan
postingan orang lain, dan selalu ingin eksis dengan men-share setiap kegiatannya
dan merasa depresi jika sedikit orang yang melihat akunnya.
Dari subjek yang kami teliti, mereka menjelaskan bahwa durasi dalam
menngunakan samrtphone cukup lama dan hampir setiap saat, seperti saat
sebelum makan, saat sedang hang out, saat kuliah, saat bekerja, dan sebelum
tidur. Ada beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut dapat terjadi, di
antaranya adalah merasa takut jika berjauhan dengan ponsel karena mereka tidak
ingin terlambat mendapatkan informasi terbaru dari media sosial dan adanya
perasaan senang dan gembira saat membuka media sosial dan melihat informasi
atau postingsn dari orang lain. Hal tersebut serupa seperti yang dinyatakan oleh
subjek AR yang menyatakn bahwa dirinya merasa sangat senang bila postingan
miliknya mendapatkan like dan comment dari temannya yang ada di dunia maya,
ia merasa sebagai orang yang sudah terkenal jika ia memiliki banyak like. Subjek
DM juga mengatakan hal yang kurang lebih sma, bahwa menurutnya media sosial
sudah seperti kebutuhan pokok bagi dirinya, yang merupakan salah satu sumber
kesenangan setip ia membuka media sosialnya. Subjek CP pun menuturkan
bahwa salah satu alasan yang membuatnya kerap menggunakan media sosial dan
takut akan kehilangan momen adalah, ia tidak memiliki teman dekat atau sahabat
dalam dunia nyata yang dapat ia ajak untuk berbagi kisah atau bercerita mengenai
keseharian, perasaan atau momen-momen yang berharga. Selain itu, terkadang
subjek CP juga merasa bosan karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan serta
merasa penasaran dengan suatu makanan yang belum ia coba sehingga hal
tersebut menjadi alasan untuk ia selalu aktif dan bermain media sosial. Tidak jauh
berbeda, subjek AR pun mengatakan bahwa dikehidupan nyata ia tidak memiliki
banyak teman dekat atau sahabat, meskipun ia sedang bersama dengan temannya,
tetapi kebanyakan temannya tersebut asik dengan dirinya sendiri, subjek AR juga
sangat suka melihat barang barang yang ia suka namun belum dapat ia miliki,
sehingga hal tersebut yang memicu subjek untuk selalu aktif dan takut akan
kehilangan momen di media sosial. Selanjutnya pada subjek P yang bercerita
bahwa biasanya ia bermain media sosial jika temannya tengah sibuk dengan
handphone masing masing, selain itu subjek P juga sering membuka media sosial
saat merasa sangat bosan, saat sedang sedih dan mencurahkan perasaannya
melalui postingannya melalui Instagram dan Whatsapp miliknya, subjek juga
menjelaskan bahwa ia menggunakan Instagram dan youtube untuk menonton
video tentang tutorial dan review makeup. Lain halnya dengan subjek DM, yang
takut akan kehilangan momen dan kerap membuka media sosial hanya karena
tidak memiliki orang dekat, sehingga menghibur dirinya dengan membuka media
sosial tersebut.
Dari penggunaan media sosial yang berlebihan, akan menyebabakan
beberapa dampak negatif untuk diri individu itu sendiri. Seperti yang
dikemukakan oleh Abel (2016) bahwa dampak atau efek buruk tersebut yakni
tidak puas dengan kehidupan sendiri, menggunakan gadget saat berjalan dan
berkendara, tidak bisa sepenuhnya menikmati kebersamaan di dunia nyata,
gangguan tidur dan mengabaikan kehidupan pribadi. Pernyataan tersebut
diperkuat oleh pernyataan subjek DM yang menjelaskan bahwa dampak negatif
dari ketakutan akan kehilangan momen yaitu timbulnya perasaan iri terhadap
postingan orang lain yang hal tersebut membuat dirinya menganggap bahwa
kehidupan orang lain lebih bagus dan bahagia dari pada apa yang ia miliki untuk
saat ini, ia juga mengaku bahwa adanya media sosial membuatnya banyak ikut
campur didalam hidup orang lain baik orang yang ia kenal ataupun orang yang ia
tidak kenal. Pernyataan selanjutkan oleh subjek AR yang menjelaskab bahwa
dampak negatif bagi dirinya dari adanya ketakutan akan kehilangan momen yaitu
terganngunya waktu untuk tidur, hilang atau berkurangnya nafsu makan, bahkan
hubungan dirinya dengan keluarganya menjadi kurang dekat. Begitupun dengan
yang dijelaskan oleh subjek P, yaitu salah satu dampak yang ia rasakan dari
ketakutan akan kehilangan momen yaitu, berkurangnya nafsu makan hal tersebut
dikarenakan jika ia bermain media sosial ia tidak merasakan lapar karena merasa
lebih asik dengan dunia maya, selain itu ia juga mengatakan bahwa waktu
tidurnya terganggu karena saat sedang asik dengan media sosial yakni mengobrol
dengan temannya melalui Whatsapp atau menonton Youtube dan membuka
instagram ia akan lupa waktu seperti saat ia sedang bekerja membuat
pekerjaannya menjadi tertinggal.
 Kesimpulan :
Ketakutan akan kehilangan momen muncul karena tidak terpenuhinya
kebutuhan psikologis akan relatedness, yaitu individu yang tidak memiliki
kedekatan dengan orang lain. Ketakutan akan kehilangan momen muncul karena
tidak terpenuhinya kebutuhan psikologis akan self, yaitu individu yang merasa
kurang nyaman atau tidak dapat memenuhi keinginan dirinya sendiri. Media
sosial dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala Fear of Missing Out.

Anda mungkin juga menyukai