Anda di halaman 1dari 15

Gangguan Identitas Gender,

Parafilia, dan Disfungsi


Seksual
PSIKOPATOLOGI
Perilaku Seksual Abnormal

• Perilaku seksual abnormal memiliki satu atau lebih ciri-ciri berikut ini:
• Menyimpang dari norma sosial
• Bersifat self-defeating
• Merusak/mengganggu orang lain
• Menyebabkan distres personal
• Mempengaruhi kemampuan berfungsi diri secara optimal
• Perlu disadari bahwa perilaku seksual yang dianggap normal pada satu lingkup budaya bisa
dianggap abnormal pada lingkup budaya lain
Pertimbangan Konteks Budaya:
Manakah yang Normal atau Abnormal?
Gangguan Identitas Gender
dan Gangguan Orientasi Seksual
• Gangguan identitas gender adalah kebingungan akan perasaan psikologis pria atau wanita
terhadap anatomi seksnya
• Penderita gangguan identitas gender merasakan bahwa anatomi gendernya menjadi sumber
distres yang nyata, konsisten, dan intensif
• Penderita tersebut mencoba mengubah organ seksnya menyerupai lawan jenis, sampai
menjalani operasi penggantian gender
• Gangguan orientasi seksual adalah arah ketertarikan seksual terhadap anggota gendernya sendiri
• Penderita gangguan orientasi seksual memiliki identitas gender yang konsisten dengan
anatomi gendernya
Parafilia dan Jenis-jenisnya

• Parafilia adalah penyimpangan rangsangan seksual terhadap stimulus abnormal, antara lain:
• Objek nonmanusia, misalnya sepatu atau pakaian
• Menghina atau menyakiti diri sendiri atau pasangannya
• Anak-anak
• Jenis-jenis parafilia:
• Ekshibisionisme
• Fetishisme
• Transvestik fetishisme
• Voyeurisme
• Froterisme
• Fedofilia
• Masokisme seksual
• Sadisme seksual
Definisi
• Kata parafilia diambil dari bahasa Yunani para yanh berarti
“menyimpang dari”, dan philos yg berarti “mencintai”.
• Orang dengan parafilia memiliki pola ketertarikan seksual yg tidak
biasa (atipikal) yg melibatkan gairah seksual (“mencintai”) ketika
merespon stimulus yang atipikal (“menyimpang dari” stimulus yang
secara normal merangsang)
Ekshibisionisme
Jenis-Jenis Parafilia
• Ekshibisionisme • Fetisisme
• Ditandai dg dorongan, fantasi, • Karkateristik utamanya adalah
atau perilaku yg kuat dan selalu adanya dorongan, fantasi, atau
timbul utk memperlihatkan alat perilaku seksual yg kuat dan
kelamin seseorang kepada individu selalu berulang yg melibatkan
yg tdk menaruh curiga utk tujuan benda mati, seperti pakaian
gairah seksual. (bra, celana dalam, kaus kaki,
• Orang dg ekshibisionisme sepatu, dsb)
termotivasi oleh keinginan utk • Pengidap fetisisme sering
mengejutkan dan membuat cemas mengalami kepuasan seksual
korban yg tdk menaruh curiga, dg masturbasi sambil
bukan utk menunjukkan sisi menyentuh benda, mengelus-
menari tubuhnya. Oleh karena itu, ngelusnya, menciuminya, atai
mengenakan pakaian renang menyuruh pasangannya utk
minim atau pakaian terbuka memakai objek tersebut
lainnya bukanlah bentuk dari selama aktivitas seksual.
ekshibisionisme scr klinis
• Transvetisme • Voyeurisme
(Fetisisme Transvestik) (“Mengintip”)
• Individu yg memiliki • Melibatkan dorongan,
dorongan, fantasi, atau fantasi, atau perilaku
perilaku yg kuat dan seksual dg melihat orang
berulang di mana mereka lain (umumnya orang
menjadi terangsang asing) yg tdk curiga
secara seksual dg telanjang, membuka
berpakaian lawan jenis. pakaian atau terlibat
dalam aktivitas seksual.
• FROTEURISME • PEDOFILIA
• Adanya dorongan, fantasi, • Orang dg pedofilia
atau perilaku seksual yg memiliki dorongan atau
kuat dan berulang di fantasi seksual yg kuat
mana seseorang menjadi dan berulang atau
terangsang secara seksual perilaku yg melibatkan
dg menggesek-gesek atau aktivitas seksual dg anak
menyentuh tubuh orang kecil (biasanya 13 tahun
tanpa izin. atau lebih muda).
• MASOKISME SEKSUAL • SADISME SEKSUAL
• Adanya dorongan, fantasi, • Sadisme seksual adalah
atau perilaku seksual yang kebalikan dari masokisme
kuat dan berulang di seksual
mana seseorang menjadi
• Ditandai dengan adanya
terangsang secara seksual
dorongan, fantasi, atau
dg dipermalukan, diikat,
perilaku seksual yg kuat
dicambuk, atau dibuat
dan berulang di mana
menderita dg cara lain.
seseorang menjadi
terangsang secara seksual
dg memberikan
penderitaan psikologis
dan fisik atau kekerasan
kepada orang lain.
Parafilia:
Bahaya, Penyebab, dan Penanganannya
• Jenis parafilia seperti fetishisme tidak termasuk membahayakan, sementara jenis-jenis yang lain
seperti pedofilia dan sadisme seksual termasuk membahayakan bagi korbannya
• Faktor-faktor penyebab parafilia antara lain:
• Biologis
• Psikologis
• Sosial
• Kesulitan penanganan parafilia
Usaha penanganan parafilia harus berkompromi dengan fakta bahwa sebagian besar penderita
parafilia tidak ingin berubah
Jenis-jenis Disfungsi Seksual

• Gangguan hasrat seksual:


• Gangguan hasrat seksuai hipoaktif
• Gangguan aversi seksual
• Gangguan rangsangan seksual:
• Gangguan rangsangan seksual wanita
• Gangguan ereksi pria
• Gangguan orgasme:
• Gangguan orgasme wanita atau pria
• Ejakulasi dini
• Gangguan rasa nyeri seksual:
• Disparenuia
• Vaginismus
Penyebab Disfungsi Seksual

• Faktor biologis:
• Penyakit
• Efek alkohol atau obat-obatan
• Faktor psikologis:
• Kecemasan tentang performa
• Konflik yang tidak terselesaikan
• Kurangnya kompetensi seksual
• Faktor sosiokultural
Pembelajaran budaya yang membatasi secara seksual
Penanganan Disfungsi Seksual

• Terapi seks
Membantu penderita disfungsi seksual dengan cara:
• Meningkatkan harapan self-efficacy
• Mengajarkan kompetensi seksual
• Memperbaiki komunikasi seksual
• Mengurangi kecemasan tentang performa
• Penanganan biologis:
• Penanganan hormon
• Pembedahan vaskular
• Obat-obatan membantu pembangkitan ereksi (Viagra)
• Obat-obatan membantu penundaan ejakulasi (antidepresan)

Anda mungkin juga menyukai