Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia tidak hanya mempunyai persepsi tentang orang lain, tetapi juga tentang dirinya
sendiri. Setiap manusia adalah objek dan subjek bagi dirinya dan orang lain. William D Brooks
memperjelasnya dengan konsep diri, yaitu persepsi psikologis, fisik, dan diri yang terbentuk
melalui interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Konsep diri yang didapat melalui interaksi
berarti bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat,
penilaian atau evaliasi dari orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya
cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.
Konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian terhadap dirinya
sendiri. Jadi, dapat dikatakan bahwa konsep diri adalah kesimpulan seseorang tentang dirinya
(Hybels dan Weaver, 1992). Konsep diri dapat menjadi penentu sikap individu dalam bertingkah
laku. Apabila seseorang mempunyai pemikiran akan berhasil, maka ada kemungkinan ia akan
berhasil. Konsep diri juga dapat berpengaruh dengan caranya berinteraksi dengan orang lain.
Seorang yang berpikir dirinya adalah seorang yang introvert atau tidak mudah bergaul, maka
akan sulit baginya untuk berinteraksi dengan orang untuk pertama kalinya. Anita Taylor bahwa
konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi seseorang karena konsep diri juga berpengaruh
terhadap pesan apa yang akan disampaikan untuk membuka diri.
Dalam mempelajari konsep diri, banyak hal yang dapat menjadi contoh pembelajaran.
Misalnya, dari cerita orang lain, buku atau film. Salah satu contoh kasus yang dapat dipelajari
adalah buku Sybil yang mengisahkan tentang seorang wanita yang mempunyai Dissosiation
Identity Disorder. Dissosiation Identity Disorder atau perpecahan kepribadian merupakan sebuah
gangguan jiwa dimana seseorang mempunyai lebih dari satu kepribadian. Buku Sybil

menceritakan tentang Sybil yang mendapatkan ke-16 kepribadian tersebut karena interaksi
dengan orang-orang disekitarnya. Bagaimana Sybil yang dengan ke-16 kepribadiannya tersebut
berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi antar pribadi?
2. Apa yang dimaksud dengan Konsep Diri dan faktor yang yang membentuk konsep
diri ?
3. Bagaimana konsep diri dalam komunikasi antar pribadi?
4. Apa sajakah tingkatan dalam hubungan dalam komunikasi antar pribadi?
5. Apa yang dimaksud dengan self disclosure?
6. Seperti apakah jalan cerita dari buku Sybil?
7. Bagaimana Konsep Diri dan self disclosure yang terjadi dalam kisah Sybil?

1.3

Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi dari komunikasi antar pribadi
2. Mengetahui definisi dari konsep diri dan factor yang membentuk konsep diri
3. Memahami konsep diri dalam komunikasi antar pribadi
4. Mengetahui tingkatan hubungan dalam komunikasi antar pribadi
5. Memahami definisi dari Self disclosure
6. Mengetahui jalan cerita dari buku Sybil
7. Memahami konsep diri dan self disclosure dari contoh kasus Sybil

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Komunikasi Antar Pribadi


Secara sederhana komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses pengoperan isi pesan

berupa lambang-lambang komunikator ke komunikan. Menurut Devito, komunikasi antar pribadi


adalah proses penerimaan dan pengiriman pesan-pesan antara dua orang atau diantara
sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Kesimpulannya
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang biasanya dihubungkan dengan pertemuan
antara dua, tiga mungkin empat yang terjadi secara sepontan dan lebih menekankan feedback
langsung.

2.2

Konsep Diri
2.2.1

Pengertian Konsep Diri

Seseorang tidak hanya dapat menanggapi orang lain, tetapi dapat membuat persepsi
tentang diri sendiri. Dengan mengamati diri sendiri, seseorang dapat melihat gambaran dan
penilaian diri sendiri. Konsep diri merupakan kesan seseorang yang relative stabil mengenai
dirinya sendiri.
William D. Brooks mendefinisikan bahwa konsep diri adalah pandangan dan perasaan
kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisik. Konsep

diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian Anda tentang diri Anda.
Penilaian tentang diri tidak hanya pada kekuatan yang dimiliki, tetapi juga kelemahan yang
dimiliki. Konsep diri adalah inti dari kepribadian individu. Inti kepribadian berperan penting
menentukan dan mengarahkan kepribadian dan perilaku dari individu.

2.2.2

Faktor yang Membangun Konsep Diri

Hybels dan Weaver II (1992) meyakini bahwa konsep diri seseorang dipengaruhi oleh
beberapa hal, yakni:
1.

Tubuh Kita

Kita memang terlahir dengan fisik yang berbeda-beda. Memang semua manusia memiliki
panca indra namunbentuk, ukuran, serta kualitasnya tidak sama. Mengapa orang lain bisa
berpikir dengan cepat, tetapi kita lamban? Mengapa seseorang seorang bocah laki-laki sekolah
dasar sudah pandai memukul drum, sedangkan yang lainnya tidak bisa? Pertanyaan-pertanyaan
tersebut sesungguhnya ingin menjelaskan bahwasannya tubuh kita merupakan sebuah variable
yang pada akhirnya membentuk konsep diri kita.
2.

Informasi yang disampaikan orang lain tentang diri kita

Hybels dan Weaver II (1992:3). Benar, bahwasannya seseorang terlahir ke dunia ini
tampa identitas, dan orang lain memiliki pengaruh dalam melekatkan suatu atribut pada diri kita
berdasarkan peranan yang kita tunjukan. Tentu saja kita memiliki banyak peranan dalam
keseharian.
Tetapi menurut George Herbert Mead, sebagaimana yang dikutip Rahmat (2000), tidak
semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita. Yang paing berpengaruh
adalah orang-orang yang paling dekat dengan diri kita. Mereka disebut Significant
4

Others/Affective Others, yakni orang yang mempengaruhi perilaku, pikiran dan perasaan kita.
Mereka mengarahkan tindakan kita, membentuk pikiran kita dan menyentuh kita secara
emosional.
3.

Pengalaman masa lalu

Menurut Hybels dan Weaver (1992) konsep diri dan presepsi tentang diri kita tidak
sedikit yang terbentuk karena pengalaman masa lalu.

Menurut Rogers dan Epstein (Calhoun & Acocella, 1990) faktor berikut yang melandasi
pembentukan konsep diri seseorang adalah:
1)

Harapan

Pada saat kita mempunyai satu set pandangan tentang siapa kita, sebenarnya kita
mempunyai satu set pandangan lain, yaitu tentang kemungkinan kita menjadi apa di masa
mendatang. Dengan kata lain kita memiliki pengharapan bagi diri kita sendiri, dan pengharapan
ini merupakan diri ideal yang tentu saja dimiliki secara berbeda-beda oleh setiap individu.
2)

Penilaian Terhadap diri sendiri

Rogers dan Higgins mengemukakan semakin besar ketidak sesuaian antara gambaran kita
tentang siapa kita dan gambaran tentang seharusnya kita menjadi apa atau dapat menjadi apa,
maka akan semakin rendah rasa harga diri kita.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep diri mencangkup beberapa komponen,
diantaranya harga diri (Self Steem) dan presepsi (perception) atau kesadaran diri/self awerness

(Weaver II, 1993). Sedangkan komponen konsep diri menurut William D. Brooks dan Phillip
Emmert adalah harga diri (self steem) dan citra diri (self images). Citra diri atau self images
menurut Brooks dan Emmert sama dengan presepsi menurut Hybels dan Weaver. Komponen
tersebut berkaitan dengan komponen kognitif, yakni sejauh mana pengetahuan seseorang tentang
dirinya.
2.2.3

Konsep Diri dalam Komunikasi Antar Pribadi

Menurut Malcom R Park, melalui proses komunikasi konsep diri seseorang tumbuh dan
berkembang. Selain itu kaitan antar keduanya dapat diketahui dalam dua hal. Pertama, seseorang
membuat presepsi dan mengirimkan secara selektif agar pesan itu konsisten dengan konsep
dirinya, maka orang yang memiliki konsep diri negative sering bersifat sangat sensitive akan
kritik terhadap dirinya. Kedua, seseorang berkomunikasi kepada orang lain umumnya bertujuan
agar mereka berperilaku dengan sikap yang konsisten terhadap konsep dirinya.

2.3

Eskalasi Hubungan dalam Komunikasi antar Pribadi


Menurut Littlejohn (2002) hubungan merupakan sejumlah harapan yang dua orang miliki

bagi perilaku mereka didasarkan pada pola interaksi antara mereka. Hubungan yang baik adalah
dimana interaksi-interaksi sifatnya memuaskan dan sehat bagi mereka yang terlibat interaksi
tersebut. Hubungan baik tidak terjadi begitu saja dan juga tidak tumbuh dan terpelihara secara
otomatis. Pada Kenyataannya seperti yang dikatakan oleh Canary dan Dainton (2002) bahwa
kebanyakan orang yang berakal sehat tahu bahwa hubungan memerlukan usaha. Para mitra yang
berinteraksi memerlukan waktu dan usaha untuk memelihara hubungan fungsional yang
memuaskan. Tanpa adanya usaha macam itu, hubungan cenderung memburuk.

2.1.1. Bentuk-Bentuk Hubungan


Seseorang dapat menggolongkan orang dengan siapa kita berhubungan sebagai kenalan,
teman, dan sahabat kental atau teman akrab (Verdeber et al, 2007):
a. Kenalan
Orang yang dikenal oleh seseorang yang kita kenal melalui namanya dan
berbicara bila ada kesempatan, tetapi interaksi seseorang tersebut terbatas.
b. Teman
Teman atau teman-teman adalah mereka dengan siapa kita telah mengadakan
hubungan yang lebih pribadi secara sukarela (Patterson, Bettini, & Nussbaum, 1993).
Budyatna dan Leila Mona (2012) mengatakan bahwa orang bergerak kearah interaksi
kurang terikat kepada peran. Beberapa dari pertemanan seseorang bersifat context
bound misalnya, teman main tenis, teman kuliah, teman kantor, atau teman tetangga.
Ketika konteks dari pertemanan berubah, pertemanan tersebut dapat hilang atau
putus. Agar pertemanan berkembang dan berkesinambungan, seseorang harus
melakukan usaha-usaha. Samter (2003), menjelaskan menjelaskan lima kompetensi
penting dalam persahabatan:
1. Inisiasi (Inisiation). Pertemanan tak akan berkembang jika tidak ada interaksi
yang berkelanjutan dan menyenangkan
2. Sifat

mau

mendengarkan

(responsiveness).

Masing-masing

harus

mendengarkan kepada yang lain, focus terhadap mitranya, dan merespon


pembicaraan
3. Pengungkapan

Diri

(Self-disclosure).

Kedua

belah

pihak

mampu

mengungkapkan perasaan pribadinya terhadap satu sama lain. Persahabatan tidak


akan terjalin jika hanya membicarakan sesuatu yang abstrak atau membicarakan
masalah-masalah yang dangkal sifatnya.
4. Dukungan emosional (emotional support). Seseorang pasti mengharapkan
kenyamanan dan dukungan dari temannya.
5. Pengelolaan konflik (conflict management). Sesuatu yang tidak dapat dihindari
adalah perselisihan pendapat. Persahabatan bergantung pada keberhasilan
7

mengenai hal-hal yang berselisih ini, semakin baik mengengelola konflik yang
terjadi, persahabatan akan semakin erat.

c. Sahabat Kental atau Teman Dekat


Sahabat kental atau teman akrab adalah mereka jumlahnya sedikit bersama
dengan seseorang mempunyai komitmen tingkat tinggi, saling ketergantungan,
kepercayaan, pengungkapan, kesenangan di dalam persahabatan (Budyatna & Leila
Mona, 2012). Seseorang mungkin mempunyai kalan yang tidak terbatas jumlahnya,
punya teman dengan jumlah yang banyak, namun pasti ia hanya mempunyai sejumlah
kecil teman dekat yang benar-benar akrab. Dengan sahabat kental, seseorang
menunjukkan tanggung jawab dengan saling berikrar satu sama lain. Mereka
menunjukan kepercayaan dengan menunjukkan harapan positif kepada yang lainnya
dan percaya bahwa ia akan memperlakukan dengan adil dan jujur.

2.1.2. Pengungkapan Diri (self-disclosure)

Hubungan antar pribadi yang sehat ditandai dengan adanya pengungkapan diri (selfdisclosure) yaitu saling menngungkapkan gagasan, data biografi, dan perasaan yang tidak
diketahui oleh orang lain. Johari Window, gabungan nama daru dua orang penggagas, yaitu Jo
luft dan Harry Ingham merupakan alat untuk menelaah mengenai luas dan hubungannya antara
pengungkapan dan umpan balik dalam suatu hubungan (Luft, 1970). Window menggambarkan
semua informasi tentang diri seseorang yang dapat diketahui.

Known to
Self

Known to
Others

Not Known to
Self

Open

Blind

Secret

Unknown

Not Known to
Others

Gambar 1. Johari
1. kuadran yang pertama
dinamakan jendela terbuka atau open pane karna
Window
menggambarkan informasi mengenai diri sendiri dan mitra. Ini meliputi formasi
yang telah diungkapkan dan mengamati tentang kemitraan informasi. Ini mungkin
termasuk informasi yang sifatnya umum yang berbagi dengan banyak orang .
Demikian pula dapat meliputi pengamatan sederhana yang dilakukan mitra atau
umpan balik yang lebih serius yang diterima dari mitra mengenai gaya antar
pribadi.
2. Kuadran yang kedua yang dinamakan jendela rahasia atau secret pane.
Jendela ini bermuatan semua hal-hal yang mengenai diri sendiri tetapi mitra anda
tidak tahu mengenai diri anda infomasi rahasia dibuat menjadi diketahui melalui
proses pengungkapan diri.
3. Kuadran yang ketiga dinamakan jendlabuta atau blind pane. Ini adalah tempat
bagian informasi yang orang lain mengetahui tentang anda, tetapi anda tidak
menyadarinya tentang hal itu. Kebanyakan orang memiliki titik buta atau blind
spots sebagai bagian dari perilaku mereka atau pengaru-pengaruh dari prilaku
mereka dimana mereka tidak menyadarinya.
4. Kuadran yang keempat dinamakan jendela tak dikenal atau unknown pane hal
ini berisikan informasi tentang anda yang anda sendiri tidak mengetahui begitu
pula mitra anda.

B
O

U
S

Gambar 2a

Gambar 2b

O
B

S
U

Gambar
Gambar2c2a

U
S
Gambar 2d

adalah contoh suatu hubungan dimana sedikit terjadi pengungkapan dan umpan balik.
Orang ini belum berbagi banyak informasi dan telah menerima sedikit umpan balik dari mitranya
Gambar 2b
Menunjukan hubungan dimana seseorang melakukan pengungkapan kepada mitranya,
tetapi mitranya itu hanya memberikan sedikit umpan balik.
Gambar 2c
Memperlihatkan sebuah hubungan di mana mitra dengan baik memberikan umpan balik,
tetapi individu lainnya tidak melakukan pengungkapan maksudnya pengungkapan diri.
10

Gambar 2d
memperlihatkan hubungan dimana individu telah mengungkapkan informasi dan
menerima umpan balik.

BAB III
CONTOH KASUS DAN ANALISIS

3.1

Contoh Kasus
SYBIL
16 KEPRIBADIAN DALAM SATU TUBUH

A. Kisah Sybil Sebelum Terintegrasi


Sybil Isabel Dorsett adalah seorang anak tunggal dari
pasangan suami istri Willard Dorsett dan Hattie Anderson.
Sybil lahir di Willow Coners pada tanggal 20 Januari 1923.
Sebelum Sybil lahir, ibunya Hattie pernah keguguran
sebanyak empat kali. Sehingga Ibu Sybil merasa ragu-ragu
untuk memiliki anak lagi. Dan ini memperngaruhi kejiwaan
Hattie. Pada saat Sybil masih di dalam kandungan, sang Ayah
khawatir terhadap kelahiran bayinya dan ia menyuruh Hattie
untuk berdiam diri di rumah dan tidak menunjukkan

11

kehamilannya kepada tetangga-tetangganya. Pada saat Sybil lahir, beratnya hanya 2,7 kg. Karena
merasa malu, Willard menambahkan 1,5 ons saat mengumumkan kelahiran anaknya tersebut.
Willard menamakan Sybil Isabel Dorsett. Namun, ibunya senang memanggilnya Peggy
Louusiana. Ibunya tidak pernah mau merawat Sybil. Sehingga yang mengurus Sybil adalah
neneknya Marry Dorsett. Oleh karena itu Sybil lebih dekat dengan neneknya dan sangat sedih
ketika neneknya meninggal.
Awal Cerita, dikisahkan Sybil dikeluarkan dari sebuah Akademi tempatnya berkuliah,
dan tidak diizinkan untuk kembali sebelum psikiater yang merawatnya menyatakan dia sembuh.
Padahal sebenarnya, Sybil sendiri tidak mengerti mengapa ia dikeluarkan dan dianjurkan untuk
menemui psikiater. Sybil hanya merasa ada waktu yang hilang.
Saat ia menemani Ibunya berobat ke rumah sakit, ia berjumpa dengan dr. Lynn
Thompson Hall, yaitu dokter yang biasa merawat ibunya yang saat itu sedang menderita bengkak
pada perutnya. Perjumpaan akhirnya berbuah manis, Sybil tidak menyangka bahwa dr. Hall akan
menanyai tentang dirinya, masalah apa yang dialaminya sehingga ia tampak kurus sekali. Sybil
berusia 31 tahun dengan tinggi 158 cm dan memiliki berat badan 39 kg, merupakan ukuran
postur tubuh yang tidak ideal. Kemudian dr. Hall merujuknya ke psikiater yaitu dr. Wilbur.
Seusai dr. Hall membuat perjanjian dengan dr. Wilbur, akhirnya Sybil bertemu dengan
dr. Wilbur di klinik pribadinya. Pengobatan berjalan selama 3 tahun. Namun, suatu hari Sybil
berhalangan untuk datang pada hari jadwal konseling karena sakit. Sybil menderita pnemonia
dan sakit tenggorokan. Lalu Sybil meminta tolong Ibunya untuk menghubungi dr. Wilbur jika ia
tidak bisa datang pada hari konseling. Tetapi, tanpa sepengetahuan Sybil, ternyata ibunya sama
sekali tidak menghubungi dr. Wilbur sedangkan Sybil menganggap telepon itu tersambung
dengan dr. Wilbur. Sybil baru mengetahui kenyataan sebenarnya, setelah ia datang djadwal
berikutnya. Dan didapati bahwa dr. Wilbur telah mengambil studi lanjutan di bidang
psikoanalisis di New York.

12

Sybil menjadi putus asa dan merasa tidak memiliki harapan lagi untuk sembuh dari
penyakit psikologisnya tersebut. Namun, dengan kepercayaan diri dia mencoba menghubungi
pihak akademi untuk kembali melanjutkan perkuliahannya. Dan alangkah gembiranya dia
diterima kembali oleh pihak Universitas. Pada akhir semester ia dihubungi oleh sang Ayah yang
menyuruhnya untuk pulang ke rumah menjaga ibunya yang sedang sakit.
Pada bulan Juli 1948 ibu Sybil meninggal dunia. Setelah meninggalnya sang Ibu, Sybil
melanjutkan perkuliahannya di akademi, tinggal bersama dan menjaga ayahnya. Sybil berencana
mengumpulkan uang secukupnya untuk pergi ke New York dan berharap dapat menemui dr.
Wilbur yang membuka praktek di sana.
Pada musim panas 1954, Sybil telah mengumpulkan uang yang cukup untuk biaya ke
New York dengan tujuan melanjutkan kuliahnya di Universitas Colombia dan kembali menjalani
perawatan terapi dengan Dr. Wilbur. Ayahnya yang hanya diberitahu tentang niat Sybil untuk
belajar di New York, mengantar Sybil ke kota itu.
Karena rasa kekhawatirannya, Sesampainya di New York Sybil tidak langsung menemui
Dr. Wilbur. Namun, akhirnya Sybil memutuskan untuk memberanikan diri menghubungi Dr.
Wilbur . Dr. Wilbur menawarkan terapi psikoanalisis untuk mengobati Sybil. Namun terapi ini
tidak disetujui oleh Ayahnya karena bertolak belakang dengan ajaran Katolik yang dianutnya.
Awalnya Sybil juga tidak ingin diterapi, tetapi berkat bujukan Dr. Wilbur Sybil pun mau untuk
diterapi.
Di New York, Sybil menyewa sebuah apartemen yang ditinggalinya bersama Teddy
sahabatnya. Teddy telah mengetahui Gangguan disosiasi yang dialami oleh Sybil. Sebagai
sahabat, Teddy sangat mengerti bagaimana sifat-sifat dari ke-16 pribadi yang dimiliki oleh Sybil.
Namun, diceritakan bahwa ternyata diam-diam Teddy menyimpan perasaan suka sesama jenis
terhadap Sybil.

13

Pada awal terapi, Dr . Wilbur belum menemukan hal yang signifikan dari Sybil. Namun
setelah waktu yang cukup lama muncul lah pribadi Sybil yang bernama Peggy Lou. Peggy Lou
merupakan pribadi lain dari Sybil yang dapat mengungkapkan kemarahan yang tidak bisa
ditunjukkan oleh Sybil. Disamping Peggy Lou, ada juga kembarannya yaitu Peggy Ann yang
merupakan pribadi lain dari Sybil yang dapat menunjukkan keberanian yang tidak bisa
ditunjukkan oleh Sybil. Setelah itu muncul pribadi-pribadi lain seperti Vicky yang merupakan
sosok impian Sybil yang sempurna. Kemudian ada lagi pribadi lain yaitu Marcia yang pintar
menulis, Vanessa yang pandai memainkan piano, Marry yang gemar bersajak dan bersifat
keibuan, Helen yang ambisius, Clara yang menyukai musik dan pelajaran Bahasa Inggris, Sybil
Ann yang mengidap penyakit psikologis neurasthania , Mike yang merupakan identifikasi Kakek
Sybil yang agresif, Sid merupakan identifikasi Ayah Sybil yang bersifat hati-hati, Nancy yang
tertarik dengan politik, Marjorie yang periang, Ruthie merupakan sosok bayi, dan terakhir The
Blonde yang menyukai kuliah. Ke-15 pribadi Sybil ini mengenal baik Sybil, tetapi Sybil sama
sekali tidak mengenal mereka. Sybil hanya merasa ada waktu yang hilang dalam hidupnya
yang disebut fuga.
Ke-15 pribadi yang lain tersebut sering berdialog dengan Dr. Wilbur dan menyatakan
merasa kasihan dengan sosok Sybil yang pemurung, tidak bisa marah, ceria, bahkan menangis
sekalipun. Pribadi-pribadi yang lain tersebut telah menggantikan hari-hari Sybil yang dianggap
hilang. Contohnya saja ketika Peggy mengambil posisinya saat Sybil dikelas 3. Peggy telah
mampu menghafal perkalian, mampu menyanyi, dan ceria. Namun semua orang disekitarnya
kaget ketika mengetahui tiba-tiba Sybil yang pintar perkalian, ceria mendadak berubah menjadi
Sybil yang pemurung, dan penakut.
Kepribadian majemuk yang dialami Sybil membuat Dr. Wilbur heran. Ada 16 pribadi
yang berlainan dalam satu tubuh. Dr. Wilbur mencoba menganalisis apa yang menyebabkan
Sybil menjadi pemurung, kurus, membenci tangan, membenci suara musik, takut untuk
memegang barang-barang yang terbuat dari kaca, dan tak menyukai wanita yang berambut putih.
Melalui pribadi-pribadi lain yang muncul itulah yang mengungkapkan semuanya kepada Dr.
Wilbur.

14

Melalui analisa Dr. Wilbur ditemukan lah penyebab terpecahnya kepribadian Sybil.
Kepribadiannya sudah terpecah saat Sybil berusia 2, 5 tahun. Ada beberapa penyebab mengapa
Sybil sangat membenci tangan, suara musik dan tidak menyukai wanita yang berambut putih.
Ternyata pusat kebenciannya tersebut ada pada sang Ibu. Hattie sama sekali tidak mengharapkan
kelahiran Sybil, bahkan pada saat Sybil lahir, dia mengatakan bahwa bayi ini begitu rapuh, aku
takut dia nantinya akan terpecah. Ternyata apa yang dtakuti oleh Hattie benar adanya.
Hattie tidak pernah melepaskan Sybil sendirian. Dan Sybil selalu menuruti apa yang
Ibunya katakan. Ketika Sybil memecahkan gelas kristal milik Neneknya, Hattie pun langsung
menuduh Sybil yang telah melakukannya. Walaupun sebenarnya bukan Sybil yang
memecahkannya, melainkan sepupunya. Hattie pun menghukum Sybil denga keji. Saat Sybil
menangis, Hattie mengikatnya di kaki piano dan kemudian Hattie memainkan musik dengan
sangat keras sambil tertawa terbahak-bahak. Dan yang paling memilukan adalah ketika Hattie
melakukan upacara pagi secara tertutup, yaitu membuka vagina Sybil dan memasukkan berbagai
macam alat-alat, seperti botol-botol kecil, lampu baterai, gagang pisau, sepatu dan gesper.
Ibunya mengatakan bahwa Sybil akan terbiasa dengan hal-hal seperti ini saat dewasa nanti, dan
inilah yang akan dikerjakan oleh lelaki dewasa yang akan menjadi pasangan Sybil nantinya.
Penyiksaan ini meyebabkan rahim Sybil rusak, dan dipastikan ia tidak dapat memiliki anak.
Ayah Sybil, Willlard Dorsett tidak tahu menahu tentang hal tersebut. Ayah Sybil sibuk
dengan pekerjaannya di toko bangunan. Namun ada beberapa waktu yang seharusnya dicurigai
oleh Ayahnya tetapi tidak digubris dan diperdulikan. Contohnya saja ketika Sybil hampir mati
terbenam di tempat penyimpanan gandum yang terdapat di atas rumah, sangat tulang lengan
Sybil retak, dan saat manik-manik masuk ke lubang hidung Sybil. Willard sempat mencari tahu
bagaimana hal ini bisa terjadi, namun pencariannya untuk memecahkan masalah ini gantung.
Terkesan Willard tidak peduli dengan keadaan Sybil yang tersiksa.
Kemudian permasalahan lain yang berkembang adalah, ketika nilai-nilai keagamaan
Katolik sangat dianut secara fanatik oleh orang tua Sybil, namun kadang dinaifkan dihadapan
Sybil. Misalnya saja ketika Ibunya sering mengajak Sybil untuk keluar di malam hari dan

15

melihat tetangganya berhubungan intim, dan Ibu Sybil sangat sering mengunjing orang lain dan
merendahkan orang yang berkulit hitam.
Diketahui bahwa, Sybil pernah mencoba bunuh diri karena tidak sanggup menanggung
beban kehidupan yang begitu berat. Sosok pribadi yang mangambil alih tubuh Sybil untuk bunuh
diri adalah Marry. Namun, rencana itu gagal karena dihalangi oleh Vicky, sosok pribadi lain dari
Sybil juga.
Dalam perjalanan menuju pemulihan, Sybil berjumpa dengan sosok lelaki bernama
Ramon yang sangat mencintai Sybil. Begitu juga dengan Sybil, ia sangat mencintai Ramon.
Namun Sybil menolak saat Ramon mengajaknya untuk menikah, dikarenakan Sybil merasa ia
tidak bisa lagi menjadi wanita yang sempurna karena rahimnya telah rusak saat ia masih kecil.
Trauma-trauma masa lalu membuatnya takut untuk menjalani kehidupan rumah tangga dengan
pasangan lawan jenisnya.
Setelah 11 tahun Dr. Wilbur mengadakan psikoanalisa terhadap Sybil, Dr. Wilbur
berusaha menyatukan pribadi-pribadi yang terpecah tersebut melalui hipnosis. Dr. Wilbur
menyamakan seluruh usia kepribadian Sybil dengan usia Sybil sendiri yaitu 37 tahun. Sybil pun
dipaksa untuk mengenal kepribadian yang lain dan dapat menerima mereka dengan senang hati.
Sebelumnya Dr. Wilbur sempat memberikan obat penenang Sodiumm Pentothal yang dapat
mengurangi kecemasan dan Sybil akan merasakan perasaan bahagia. Namun obat ini
menyebabkan ketergantungan dan oleh karena itu obat ini dihentikan untuk dikonsumsi oleh
Sybil.
Diakhir cerita, dikisahkan tahun 1965 semua kepribadian Sybil telah bersatu. Kemudian
Sybil melamar pekerjaan di Pennsyilvania sebagai ahli terapi pekerjaan. Semenjak tinggal di
Pennsyilvania, Sybil kerap mengirimkan surat kepada Flora, rekan Dr. Wilbur. Dia mengatakan
bahwa hidupnya sekarang telah bahagia karena dapat melakukan semua kegiatannya sendiri
tanpa takut ada waktu yang hilang.

16

B. Kisah Sybil Setelah Terintegrasi


Diceritakan dalam buku Sybil: Menyingkap Kisah Kepribadian Majemuk dan Kisah
Dibalik Lukisan-Lukisan Shirley Mason karya Patric Subaci. PH. D. Sybil adalah seseorang
dengan kepribadian majemuk. Selama 11 tahun Sybil menjalani Psycoanalisis bersama Dr.
Cornellia Wilbur. Pada tahun 1965 semua kepribadian Sybil terintegrasi dengan sempurna
menjadi satu kepribadian dengan kesadaran utama Sybil. Disebutkan pula bahwa Sybil
merupakan nama samara yang dibuat demi melindungi identitas asli dari Sybil. Namun
smenjelang akhir khayatnya, Sybil mengungkapkan identitasnya, nama aslinya adalah Sherley
Ardell Mason, lahir pada tanggal 23 Januari 1923 di Dodge Center Minnesota.
Dalam bukunya Subaci menceritakan pertemuannya dengan Shirley dan kehidupan Sybil
setelah terintegrasi. Shirley yang telah menjali terapi dengan Dr. Wilbur menjadi sangat akrab
dengannya. Setelah Shirley sembuh pun Shirley masih menjalin pertemanan dengan Dr. Wilbur.
Shirley tingal bertetangga dengan Dr. Wilbur di Lexington, Kentucky. Saat Conny sapaan akrab
Shirley kepada Dr. Wilbur sakit, Shirley tinggal di rumah Dr. Wilbur untuk merawatnya. Orangorang disekitar Dr. Wilbur mengenal Shirley sebagai asisten dari Dr. Wilbur
Pada tahun 1972, kisah Sherley yang memiliki 16 kepribadian dibukukan oleh Flora
Rheta Schreiber yang diceritakan langsung oleh Dr. Wilbur dan Shirley. Buku Sybil karangan
Flora yang menjadi buku terlaris diadaptasi kedalam film yang ditayangkan di TV pada tahun
1976. Film tersebut berhasil menerima penghargaan Emmy Award. Sally Field memenangkan
penghargaan Emmy atas perannya sebagai Sybil dan Joanne Woodward terpilh sebagai nominasi
penghargaan Emmy berkat peraannya sebagai Dr. Cornelia Wilbur.
Setelah publikasi kisah dirinya, Shirley sempat mengalami kejadian yang mengancap
tintegrasi kepribadiannya. Pada waktu itu ada seorang wartawan yang mengenali dirinya dan
meneror Shirley untuk memintanya diwawancarai, hal tersebut sangat mengganggu Shirley,
sampai pada akhirnya, hal tersebut dapat terselesaikan dengan baik dengan bantuan orang-orang
terdekatnya. Meskipun kepribadian Shirley sudah terintegrasi, tetapi Shirley sempat menghadapi
beberapa kejadian yang dapat membuat kepribadiannya kembali terpecah. Akan tetapi, Shirley

17

dapat menghadapinya dengan baik. Shirley meniggal pada tanggal 28 Februari 1998 karena sakit
kanker yang dideritanya.

3.2

Analisis Kasus
Konsep Diri
Faktor yang Membangun Konsep Diri
Menurut Hybels dan Weaver II (1992):
1. Tubuh Seseorang
Shirley mason, mempunyai fisik yang tidak berbeda dengan orang pada umumnya.
Namun ia mempunyai kelainan psikologi yaitu Dissociation Identity Disorder atau
pemecahan kepribadian. Dissociation Identity Disorder adalah suatu keadaan di mana
kepribadian individu terpecah sehingga mencul kepribadian yang lain. Kepribadian
itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi
utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Shirley sendiri dapat
mengetahui kondisi fisiknya, tetapi kesadarannya yang lain (kepribadiannya yang
lain) tidak dapat menyadari kondisi fisiknya. Kepribadiannya memiliki konsep
kondisi fisiknya masing-masing.
2. Informasi yang disampaikan oleh orang lain
Orang lain dalam kasus Sybil hanya ada ayah dan ibunya. Informasi tersebut iya
peroleh bukan dari kata-kata, melainkan dari perlakuan kedua orang tuanya
terhadapnya. Ibunya yang sering melakukan kekerasan kepada Shirley menyebabkan
Shirley merasa bahwa ia tidak disayang oleh ibunya, sikap ayahnya yang tak acuh
pun sama. Seringnya kekerasan yang dialami membuat Shirley mempunyai banyak

18

trauma dan menjadi orang yang tertutup. Ibu Shirley sering memanggil Shirley kecil
sebagai Peggy, maka dari itu terbentuklah kepribadian bernama Peggy.

3. Pengalaman masa lalu


Pengalaman masa lalu Shirley merupakan penyebab adanya perpecahan kebribadian.
Dari tarauma-trama masa lalunya kepribadian tersebut muncul satu persatu. Kejadian
yang dialaminya membuatnya merasa tidak ingin mengalami hal tersebut lagi, oleh
karena itu terbentuk alter ego dari permasalahan tersebut. Misalnya, Shirley adalah
seseorang yang penakut karena sering dipukul ibunya. Karena hal itu terbentuklah
kepribadian Peggy Lou yang pemberani, yang akan muncul ketika Shirley merasa
tahut.
Konsep Diri dalam Komunikasi Antar Pribadi
Konsep diri dapat berkembang melalui komunikasi, pada kasus Shirley Konsep diri
Shirley berkembang ketika ia memulai terapinya degan Dr. Wilbur. Harapan keduanya agar
Shirley sembuh membuat konsep diri yang sembuh tersebut terbentuk. Melalui komunikasi
keduanya konsep sembuh tersebut dibentuk perlahan-lahan.
Seseorang berkomunikasi dengan tujuan menerapkan sifat yang sesui dengan konsep
dirinya. Shirley, konsep dirinya yang tidak boleh marah membuatnya berkomunikasi sesuai
konsepnya meskipun ia sangat marah terhadap ibunya. Karena tidak dapat mengeluarkan
amarrahnya maka terbentuklah kepribadian lain yang bersifat pemarah bernama Peggy. Dengan
konsep diri Peggy, sosok Shirley dapat terlihat menyampaikan amarahnya.
Ekslasi Hubungan dalam Komunikasi Antar Individu
Dalam terintegrasinya kepribadian Sybil, peran Dr. Wilbur sangat penting. Dalam proses
Psycoanalisis yang dijalaninya selama 11 tahun dengan Dr. Wilbur, Shirley menjalin hubungan
yang sangat erat dengan Dr Wilbur. Menurut Verdeber et. Al (2007) seseorang dapat

19

menggolongkan hubungannya dengan orang lain. Shirley dan Dr. Wilbur pun mempunyai
tahapan-tahapan dalam pertemanannya.
a.

Kenalan

Dr. Wilbur dan Shirley berawal sebagai Psikiater dan pasiennya, komunikasi yang
dilakukan keduanya hanya sebatas mengenai penyakit yang diderita Shirley.

b.

Teman

Shirley yang merasakan mendapat perhatian yang tidak berlebihan dari Dr. Wilbur
merasa Dr. Wilbur adalah Psikiater yang cocok untuknya. Oleh sebab itu komunikasi di
antara meraka berjalan semakin sering. Pertemanan Shirley dengan Dr. Wilbur sempat
terputus karena Dr. Wilbur yang harus pindah ke New York.
c.

Sahabat Kental

Sahabat mempunyai harapan positif kepada satu sama lain, sahabat juga membagikan
perasaan terdalam mereka kepada satu sama lain. Shirley dan Dr. Wilbur juga mengalami
hal seperti itu. Dr. Wilbur selalu positif thinking dan selalu men-support Shirley untuk
sembuh, bukan hanya sebagai Psikiaternya tetapi juga sebagai sahabat karibnya. Dr.
Wilbur selalu membantu Shirley dalam melanjutkan kehidupan normalnya, dari mulai
mengajar kelas di universitas sampai melukis. Shirley pun sering membantu pada masamasa sakit Dr. Wilbur dan ketika Dr. Wilbur kehilangan suaminya.

20

Pengungkapan diri (self disclosure)

Known to
Self

Known to
Others

Not Known to
Self

Open

Blind

Secret

Unknown

Not Known to
Others

Dalam teori Johari Window, kondisi awal Shirley berada pada Unknown. Kondisinya
yang mempunyai 16 kepribadian tidak diketahui oleh siapapun bahkan dirinya sendiri. Shirley
hanya tahu bahwa ia mengalami kehilangan waktu. Setelah mengenal Dr. Wilbur, informasi
tentang multi kepribadian tersebut perlahan mulai terungkap dan bergeser kearah blind, di mana
Dr. Wilbur mengetahui kepribadian Shirley yang lain melaui psikoanalisis sedangkan Shirley
tidak.
Seiring dengan banyaknya komunikasi yang dilakukan oleh Shirley dan Dr. Wilbur,
terjadi adanya pengembangan akan self disclosure. Pada masa pengobatan Shirley, yang unpan
balik yang dilakukan Dr. Wilbur kepada Shirley hanya sekedar memenuhi kebutuhan pengobatan
Shirley.

Ketika

hal

Secret-nya

dapat

membantu

penyembuhan

Shirley

ia

akan

menceritakannya. Di akhir persahabatannya dengan Dr. Wilbur, Shirley mempunyai lebih


banyak jendela open yang terbuka kepada Dr. Wilbur. Hanya hal-hal yang Shirley merasa akan
membuat Dr. Wilbur khawatir yang menjadi Secret, Kebiasaan kecil yang dilakukan Shirley
menjadi daerah blind.

21

Dalam kasus Sybil, pengungkapan diri (self disclosure) yang dilakukan Shirley
membawanya pada pembentukan konsep diri yang baru bagi Shirley. Dari cerita masa lalu yang
diceritakan oleh Shirley maupun komunikasi-komunikasi yang dilakukan Dr. Wilbur dengan
kepribadian Shirley yang lain. Karena kerjasama keduanya Dr. Wilbur dapat mengetahui kondisi
dari Shirley seperti kondisi psikologi, sosial dan fisik. Karena dalam kasusnya, Shirley
mengalami gangguan psikologi Dissociation Identity Disorder, di mana Shirley mempunyai 15
kepribadian lain selain dirinya yang tiap kepribadian tersebut mempunyai konsep diri yang
berbeda satu sama lain.
Dr. Wilbur membantu Shirley dalam menanamkan konsep diri yang baru bagi ke-15
kepribadiannnya yang lain. Dr. Wilbur selalu memberitahukan bahwa mereka (15 kepribadian
yang lain) adalah bagian dari Shirley. Dengan bantuan dari Vicky, salah satu dari kepribadian
Shirley, Dr. Wilbur meyakinkan semua kepribadian Shirley sampai akhirnya kepribadian Shirley
dapat menjadi satu dengan kesadaran utama Shirley.

22

Anda mungkin juga menyukai