Anda di halaman 1dari 54

DASAR DASAR METODE PENELITIAN

MAKALAH PENELITIAN KUANTITATIF


Behavior Checklist ADHD
TUGAS BESAR 2

Dosen Pengampun :

Poppy Ramadhani, M.Psi.T

Disusun Oleh :

Verah Oktaviani 46115110014

Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang Penyusunan Alat Ukur.........................................................4

B. Tujuan Penyusunan Alat Ukur......................................................................5

C. Manfaat Penyusunan Alat Ukur....................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6

A. Definisi Konseptual.......................................................................................6

B. Dimensi dan Indikator...................................................................................6

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi [konstruk]..............................................7

D. ……...............................................................................................................8

BAB III METODE PENYUSUNAN ALAT UKUR..............................................9

A. Definisi Konstruk..........................................................................................9

1. Definisi Konseptual.................................................................................9

2. Definisi Operasional................................................................................9

B. Blue Print Penyusunan Alat Ukur.................................................................9

C. Penyusunan item.........................................................................................10

D. Uji Validitas Alat Ukur...............................................................................15

1. Uji Validitas Konten..............................................................................15

2. Uji Validitas Kriteria.............................................................................16

E. Uji Reliabilitas Alat Ukur...........................................................................16

F. Uji Coba Alat Ukur.....................................................................................16

BAB IV HASIL DAN STANDARISASI..............................................................17

A. Uji Validitas Alat Ukur...............................................................................17

1. Uji Validitas Konten..............................................................................17


2. Uji Validitas Kriteria.............................................................................20

B. Uji Reliabilitas Alat Ukur...........................................................................21

C. Standarisasi dan Interpretasi Skor Total.....................................................21

D. Standarisasi dan Interpretasi Setiap Dimensi..............................................23

E. Psikogram Hasil Pengukuran......................................................................24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................26

A. Kesimpulan.................................................................................................26

B. Saran............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyusunan Alat Ukur


Setiap anak dapat berperilaku dan bersikap sebagaimana harapan masyarakat pada
umumnya, ada beberapa anak yang tidak mampu berperilaku seperti yang diharapkan
orang lain pada umumnya. Salah satu diantaranya adalah anak yang mengalami gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (Attention Deficit Hyperactivity Disorders). Anak
ini sering disebut juga dengan anak hiperaktif atau anak yang mengalami gangguan
perilaku ADHD tidak memiliki gejala fisik yang berbeda yang bisa terlihat dalam sinar-X
atau tes laboratorium. Itu hanya bisa diidentifikasi dengan karakteristik perilaku yang
sangat bervariasi setiap anak.

ADHD telah menjadi istilah selimut digunakan untuk menggambarkan beberapa pola
yang berbeda, perilaku yang mungkin memiliki penyebab yang berbeda. Perilaku anak-
anak dengan ADHD membingungkan dan penuh kontradiksi. Ruam dan perilaku yang
tidak terorganisir adalah sumber stres konstan bagi anak dan untuk orang tua, saudara
kandung, guru, dan teman sekelas. Kenapa dia tidak bisa menyelesaikan sesuatu? Kenapa
dia membuat begitu banyak kesalahan ceroboh? dalam beberapa situasi, anak dengan
ADHD tampak baik. Ketidakkonsistenan semacam itu dapat menyebabkan orang lain
memikirkannya. Anak bisa berbuat lebih baik jika saja dia berusaha lebih keras atau jika
Orang tua atau guru akan membatasi diri.

Namun, meningkat aturan yang ketat dan ketat biasanya tidak membantu, karena
kebanyakan anak dengan ADHD sudah mencoba keras. Mereka ingin melakukannya
dengan baik namun terus digagalkan dengan kontrol diri mereka yang terbatas. Akibatnya,
mereka mengalami luka, kebingungan, dan kesedihan karena disalahkan karena tidak
memperhatikan. Mereka bisa dimarahi, didiamkan, atau bahkan dipukul karena gagal
menyelesaikan pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah. Sayangnya, mereka mungkin
tidak tahu mengapa ada yang tidak beres atau tidak bagaimana mereka mungkin telah
melakukan hal-hal yang berbeda. Perasaan frustrasi, tidak jelas, tidak cocok,dan
keputusasaan bisa membanjiri anak dengan perilaku ADHD Sanson dkk (1993, dalam
Baihaqi & Sugiarman, 2008) melaporkan bahwa sekelompok anak-anak yang hiperaktif
dan agresif pada usia 8 tahun telah menunjukkan temperamen yang sulit, kurang kooperatif
dan lebih aktif pada usia 3-4 tahun. Hal ini diasumsikan bahwa reaksi emosional yang
tidak stabil dan pengaturan diri yang rendah dapat memicu terbentuknya gangguan ADHD
(Nigg dkk, 2004, dalam Baihaqi & Sugiarman, 2008).

Bradley & Golden (Jeffrey , Nevid,dkk, 2005,) mengatakan hal yang sama, yaitu
ADHD merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi akhir-akhir ini, sekitar 3-
10 % terjadi di Amerika Serikat, 3-7% di Jerman, 5-10% di Kanada dan Selandia Baru, di
Indonesia angka kejadiannya masih belum ditemukan angka yang pasti, meskipun kelainan
ini tampak cukup banyak terjadi dan sering dijumpai pada anak usia prasekolah dan usia
sekolah (Judarwanto, W, 2006). Sedangkan menurut Saputro (2005) di Indonesia, populasi
anak Sekolah Dasar adalah 16,3% dari total populasi yaitu 25,85 juta anak.

Berdasarkan data tersebut diperkirakan tambahan kasus baru ADHD sebanyak 9000
kasus. Sebagian besar orang tua ataupun guru masih menganggap anak dengan gangguan
tersebut sebagai anak “nakal” atau “malas”. Padahal anak dengan gangguan tersebut
apabila tidak mendapat pertolongan yang tepat, akan mengalami kesulitan belajar, prestasi
belajar buruk, gagal sekolah,tingkah lakunya menganggu, sikapnya tampak sulit diterima
oleh lingkungannya dan bahkan cenderung tidak disukai oleh orang tua ataupun guru.

B. Tujuan Penyusunan Alat Ukur


Tujuan dari penyusunan alat ukur Behavior Checklist ADHD ini adalah menciptakan
alat ukur yang reliable dan valid untuk mendiagnosa prilaku anak usia 7-10 tahun yang
terkena gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif umpulsif (ADHD).

C. Manfaat Penyusunan Alat Ukur


Penelitian ini membahas lebih lanjut gambaran tentang ciri-ciri anak penderita
gangguan ADHD dan berbagai kesulitan anak berhubungan dengan kelainan tahap
perkembangan menurut panduan buku DSM-V yang kami temukan.
BAB II PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD)


ADHD adalah istilah populer, kependekan dari Attention Deficit Hyperactivity
Disorders atau dalam bahasa Indonesia ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai
hiperaktif. Jika didefinisikan secara umum ADHD menjelaskan kondisi anak-anak yang
menjelaskan simtom-simtom (ciri atau gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif dan impulsif
yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka.
(Baihaqi, 2006).

ADHD didefinisikan oleh Barkley (1991) sebagai gangguan dimana respons menjadi
terhalang dan mengalami disfungsi pelaksana yang mengarah pada kurangnya pengaturan
diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur perilaku untuk tujuan sekarang dan masa depan,
serta social perilaku dengan tuntutan lingkungan.

Pengertian lain menyebutkan bahwa ADHD merupakan kondisi neurologi yang meliputi
gangguan perhatian dan hiperaktifitas-impulsif yang dalam perkembangannya tidak sesuai
dengan usia anak. Sekarang kita belajar bahwa ADHD bukan merupakan gangguan perhatian
seperti yang diasumsikan sejak lama, akan tetapi merupakan gangguan fungsi perkembangan
yang terdapat pada otak yang mengatur tentang pengendalian diri. Hilangnya kemampuan
pengendalian diri yang diakibatkan oleh gangguan yang ada pada otak memberikan efek pada
fungsi otak yang penting untuk mempertahankan perhatian. (Lee, 2003)

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam


peningkatan aktivitas motorik anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini
ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan
tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang
berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, akitivitas
berlebihan dan suka membuat keributan.

Anak ADHD akan memporak-porandakan rumahnya seperti angin tornado, berteriak


keras, bergelut dengan kasar, serta menaiki meja-kursi. tidak ada mainan atau aktivitas yang
bisa menarik perhatiannya lebih dari beberapa menit. Mereka tidak memandang tempat, tidak
menyadari akan bahaya, dan sulit diatur. tingkah laku ini tentu saja sangat melelahkan orang
tuanya. Namun, sepertinya mereka tidak terlalu mengambil pusing karena perilaku anaknya
itu di anggap wajar. Tetapi ketika sang anak menginjak usia 8 tahun ke atas, semakin sulit
sang anak untuk ditangani. orang tuanya perlu usaha keras agar membuat sang anak bisa
menyelesaikan tugastugas mereka. Entah itu pekerjaan-pekerjaan kecil di rumah atau
pekerjaan yang didapat dari sekolah.

Anak-anak dengan ADHD bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka cenderung
hiperaktif, dan mempunyai masalah dengan pemusatan perhatian. Gejala-gejala ini bisa
merusak kemampuan anak dalam kehidupan social, akademik, dan di rumah. Gejala-gejala
ADHD berkembang pada usia anak-anak, tetapi bisa bertahan sampai dewasa. tanpa
identifikasi dan perawatan yang tepat, ADHD bisa menimbulkan konsekuensi serius.
Beberapa dampak tersebut adalah keterbelakangan pertumbuhan kronis, kegagalan di
sekolah, hubungan yang bermasalah, harga diri menurun dan bisa menimbulkan depresi,
kegelisahan dan penyalahgunaan substansi.

B. Dimensi dan Indikator


Di dalam alat ukur ini kami menemukan dua dimensi yang ada pada penderita gangguan
ADHD yaitu Ketidakpedulian atau kesulitan memusatkan perhatian (Predominately
Inattentive, ADHD-I) yaitu perilaku tidak mampu memfokuskan perhatian atau kegiatan yang
ia lakukan setiap harinya baik disekolah ataupun dirumah sehingga mampu membuat kualitas
pada dirinya jelek dan Hiperaktif Impulsif (Predominately Hyperactive/Impulsive, ADHD-
HI) yaitu prilaku agresif berlebih yang dilakukan sehingga ia tidak mampu mengkontrol
dirinya sendiri.

Setiap dimensi mempunyai indicator atau symptom lebih dari satu. Untuk dimensi
ketidakpedulian atau kesulitan memusatkan perhatian symptoms yang ditunjukan pada anak
adalah:

1. Seringkali gagal untuk memperhatikan perhatian detail atau membuat kesalahan


ceroboh dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah atau aktivitas lainnya.
2. Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam tugas atau
kegiatan bermain.
3. Seringkali seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara secara langsung.
4. Sering tidak menindaklanjuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah,
pekerjaan rumah, atau tugas ditempat kerja (bukan karna perilaku oposisi atau
kegagalan untuk memahami instruksi).
5. Sering memiliki tugas dan pengorganisasian yang rumit.
6. Sering menghindari, tidak menyukai, atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang
memerlukan usaha mental berkelanjutan, misalkan: pekerjaan rumah atau pekerjaan
sekolah.
7. Sering kehilangan hal-hal yang diperlakukan untuk tugas atau kegiatan, misalkan:
mainan, tugas sekolah, pensil, buku dan alat).
8. Sering mudah terganggu oleh rangsangan asing.
9. Sering pelupa dalam aktivitas sehari-hari.

Kemudian untuk dimensi hiperaktif impulsif symptoms yang ditunjukan pada anak
adalah:

1. Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat duduknya.
2. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain dimana sisa duduk
diharapkan.
3. Sering berjalan atau naik secara berlebihan dalam situasi di mana hal itu tidak tepat
(pada remaja atau orang dewasa, mungkinterbatas padaperasaan subyektif
kegelisahan).
4. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas diwaktu luang diam-
diam.
5. Sering bergerak-gerak atau sering bertindak seolah-olah "digerakkan oleh mesin".
6. Sering berbicara secara berlebihan Impulsif.
7. Seringkali mengucapkan jawaban sebelum pertanyaan selesai.
8. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran.
9. Sering menyela atau mengganggu orang lain dalam percakapan atau permainan.

Dalam jumlah indicator atau symptom yang ada pada dua dimensi diatas akan dibuatkan
item sebanyak tiga pada tiap-tiap symptom agar memperkuat data yang didapat untuk
mendiagnosa perilaku anak.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Attention Deficit Hyperactivity Disorders
(ADHD)
Penyebab ADHD ada 3 yaitu:

1. Faktor lingkungan /psikososial

• Konflik keluarga

• Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai

• Jumlah keluarga terlalu besar

• Orang tua terkena kasus criminal

• Anak yang diasuh di penitipan anak

• Riwayat kehamilan dengan eklampsia, pendarahan antepertumm fetal distress,


bayi lahir dengan berat badan rendah, ibu merokok saat hamil dan alkohol.

2. Faktor Genetika

Terdapat mutasi gen penkode neurotransmitter dan reseptor dopamine (D2 dan
D4) pada kromosom 11p.

3. Gangguan otak dan metabolism

• Trauma lahir atau hipoksia, yang berdampak cedera pada lobus frontalis di otak.

• Pengurangan volume serebrum

• Gangguan fungsi astrosit dalam pembentukan dan penyediaan laktat, serta


gangguan fungsi oligodendrosit. Beberapa teori yang sering dikemukakan adalah
hubungan antara neurotransmitter dopamine dan epinefrina. Berdasarkan pada
teori factor genetik, beberapa penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwah
pada keluarga penderita, selalu ditemukan setidaknya satu orang dalam keluarga
dekat yang menderita penyakit yang sama. Sedangkan orang tua dan saudara
penderita ADHD, memiliki resiko hingga 2-8 kali terdapat gangguan ADHD.

D. …….
Penjelasan lainnya yang anda anggap perlu, penting dan berhubungan dengan konstruk
dan penyusunan alat ukurnya.
BAB IIIALAT UKUR
METODE PENYUSUNAN ALAT UKUR

A. Definisi Konstruk
1. Definisi Konseptual
ADHD adalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas yang ditandai
dengan pola perilaku inatensi, hiperaktifitas dan impulsivitas yang dapat mengganggu
pencapaian akademik atau sosial anak (Brown 2005).
2. Definisi Operasional
ADHD adalah gangguan pemusatan perhatian yang dialami oleh anak-anak
sekolah dasar usia 7-10 tahun, ditandai dengan perilaku inatensi,impulsivitas dan
hiperaktifitas. Kecenderungan ADHD dapat diukur melalui skala perilaku ADHD
yang disusun berdasarkan klasifikasi gangguan dalam DSM 5 (2015) yang dapat
melihat predominan inatensi, predominan hiperaktifitas atau sama sekali bukan ADHD
melalui perolehan skor pada setiap predominansi. Semakin tinggi skor yang diperoleh
anak menunjukkan kecenderungan ADD/ADHD, sebaliknya semakin rendah skor
menunjukkan tidak adanya kecenderungan kearah ADHD.
B. Blue Print Penyusunan Alat Ukur:
Tabel 3.1. Blue Print Skala [konstruk]
Berdasarkan Teori ___________ (tahun)

Favorable Unfavorabl
No Aspek Total
Item e Item
1 Ketidakpedulian atau 27 27 54
kesulitan memusatkan
perhatian (Predominately
Inattentive, ADHD-I)
2 Hiperaktif Impulsif 27 27 54
(Predominately
Hyperactive/Impulsive,
ADHD-HI)
Total 108

Konstruksi alat ukur Behavior Checklist ADHD ini disusun berdasarkan skala Likert yang
terdiri dari dua kategori aitem, yaitu aitem favorable (mendukung konstruk yang akan
diukur) dan unfavorable (tidak mendukung konstruk yang akan diukur) juga menyediakan
lima alternatif jawaban yang terdiri dari Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS),
Netral (N), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Nilai pada setiap pilihan berada pada
rentang 1-5. Bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan favorable yaitu
STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5 dan bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada
pernyataan unfavorable yaitu STS = 5, TS = 4, N= 3, S = 2, SS = 1.

C. Penyusunan item
Tabel 3.2. Penyusunan item Behavior Checklist ADHD

Indikator Favorable Item Unfavorable Item


1. Ketidakpedulian atau kesulitan memusatkan perhatian (Predominately
Inattentive, ADHD-I)
A. Seringkali gagal 1. Anak kesulitan untuk 8. Anak mampu fokus
untuk memusatkan perhatian. dalam memusatkan
memperhatikan 37. Anak sering membuat perhatian.
perhatian detail atau kesalahan yang ceroboh. 42. Anak sangat berhati-
membuat kesalahan 73. anak bermain dengan hati dalam melakukan
ceroboh dalam berlebihan dan tidak kegiatan.
pekerjaan sekolah, teratur. 78. Anak melakukan
pekerjaan rumah kagiatan dengan sesuai.
atau aktivitas
lainnya.
B. Sering 3. Perhatian anak mudah 10. Anak mampu
mengalami teralihkan. mempertahankan perhatian
kesulitan untuk 39. Anak susah mengikuti sampai kegiatan selesai.
mempertahankan arahan. 44. Mudah mengikuti
perhatian dalam 75. Anak menghindari dan petunjuk yang diberikan.
tugas atau kegiatan tidak menyukai tugas-tugas 80.Anak tidak menghindari
bermain. yang membutuhkan usaha dan bertahan dalam
mental yang berkelanjutan. mengerjakan tugas.

C. Seringkali 5. Anak tampak tidak 12. Anak mampu fokus dan


seperti tidak mendengarkan ketika orang mendengarkan ketika orang
mendengarkan saat lain berbicara kepadanya. lain bicara kepadanya.
diajak bicara secara 41. ketika diajak bicara 46. Ketika diajak bicara
langsung. anak tidak menjawab dan anak mampu membangun
mudah teralihkan. kontak personal.
77. Anak cenderung tidak 82. Anak mampu berbicara
melihat mata lawan bicara dengan melihat mata lawan
jika sedang diajak bicara. bicaranya.
D. Sering tidak 7. Anak tidak mampu 14. Anak mampu
menindaklanjuti menyelesaikan tugas menyelesaikan tugasnya
instruksi dan gagal dengan tepat waktu. dengan tepat waktu.
menyelesaikan 43. Anak tidak mampu 48. Anak mampu sabar
tugas sekolah, bertahan dalam dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah, mengerjakan tugas dengan tugas.
atau tugas ditempat waktu yang lama. 84. Anak bertanggung
kerja (bukan karna 79. Anak mudah bosan. jawab dalam semua tugas
perilaku oposisi dan kegiatan yang ia
atau kegagalan kerjakan.
untuk memahami
instruksi).
E. Sering memiliki 9. Anak tidak mampu 16. Anak mampu
tugas dan bersosialisa dengan baik. bersosialisasi dan berteman
pengorganisasian 45. Anak kesulitan dengn baik.
yang rumit. menempatkan diri dalam 50. Anak mampu
keramaian. menyesuaikan diri dengan
81. Anak seringkali lingkungan.
kesulitan mengerjakan 86. Anak mudah
tugas dalam kelompok. membangun kerjasama
dengan teman sebaya.

F. Sering 11. Anak tidak menyukai 18. Anak menyukai


menghindari, tidak organisasi. organisasi bentuk apapun.
menyukai, atau 47. Anak sering menarik 52. Anak sering
enggan untuk diri dari tugas kelompok. berpartisipasi dalam
terlibat dalam tugas 83. Anak tidak menyukai mengerjakan tugas
yang memerlukan pekerjaan yang terus kelompok.
usaha mental berulang. 88. Anak menikmati
berkelanjutan, kegiatan yang dilakukan.
misalkan: pekerjaan
rumah atau
pekerjaan sekolah.
G. Sering 13. Anak tidak dapat 20. Anak dapat meletakan
kehilangan hal-hal menyimpan mainan dengan (catatan tugas sekolah, alat,
yang diperlakukan teratur. mainan dll) ditempat yang
untuk tugas atau 49. Anak tergesa-gesa sama setiap harinya.
kegiatan, misalkan: dalam membereskan barang 54. Anak membuat rutinitas
mainan, tugas miliknya. mengikuti jadwal yang
sekolah, pensil, 85. Anak sering kehilangan sama.
buku dan alat). barang-barangnya. 90. Anak disiplin dalam
membawa barang yang di
perlukan.
H. Sering mudah 15. Anak memainkan 22. Anak akan memainkan
terganggu oleh semua permainan satu permainan sampai
rangsangan asing. sekaligus. selesai sebelum berganti ke
51. Anak tidak dapat permainan selanjutnya.
merespons secara kognitif 56. Anak dapat merespon
terhadap situasi. secara kognitif terhadap
87. Anak mudah situasi.
mengalihkan kegiatan yang 92. Anak tetap fokus pada
dilakukan dengan kegiatan satu kegiatan.
lain.

I. Sering pelupa 17. Anak tidak mengingat 24. Anak menceritakan


dalam aktivitas kegiatan apa saja yang telah kegiatan yang sudah ia
sehari-hari. dilakukan. lakukan.
53. Anak cenderung lupa 58. Anak bersemangat
untuk sekolah. untuk sekolah.
89. Anak sering lupa 94. Anak tidak lupa
dengan tugas harian mengerjakan tugas
pekerjaan rumahnya. pekerjaan rumahnya.

2. Hiperaktif Impulsif (Predominately Hyperactive/Impulsive, ADHD-HI)


A.Seringkali 19. Anak sering 26. Anak mampu makan
gelisah dengan menggoyangkan kaki saat sendiri dan teratur.
tangan atau kaki menulis. 60. Anak mampu tenang
atau menggeliat di 55. Anak seringkali mengikuti kegiatan kelas.
tempat duduknya. memukul meja dan 96. Anak berbicara
berteriak. seperlunya.
91. Anak kesulitan duduk
dengan tenang.
B. Sering 21. Anak sering berlarian 28. Anak mampu
meninggalkan keluar kelas dengan tujuan bersosialisasi didalam
tempat duduk di yang tidak jelas. ruangan kelas.
kelas atau dalam 57. Anak tidak mampu 62. Anak mampu
situasi lain dimana menyelesaikan tugas menyelesaikan tugas
sisa duduk dengan tenang. dengan baik dan benar.
diharapkan. 93. Anak sering melompat- 98. Anak mampu duduk
lompat ketika diberi waktu sesuai tempatnya sampai
untuk mengerjakan soal. pulang.
C. Sering berjalan 23. Anak sering berjalan 30. Anak duduk diam.
atau naik secara mondar-mandir dalam 64. Anak berjalan dengan
berlebihan dalam kelas tanpa arahan. sopan saat melewati guru.
situasi di mana hal 59. Anak berani berjalan 100. Anak berhati-hati saat
itu tidak tepat (pada diatas meja atau kursi. mengejar hewan yang lari
remaja atau orang 95. Anak sering mengejar ke jalan.
dewasa, mungkin hewan yang lari ke jalan
terbatas pada tanpa berpikir.
perasaan subyektif
kegelisahan).
D. Sering 25. Ketika bermain, anak 32. Ketika bermain, anak
mengalami cenderung merusak akan menyelesaikan
kesulitan bermain mainan. permainan tersebut dan
atau terlibat dalam 61. Ketika bermain, anak tidak merusaknya.
aktivitas diwaktu merebut permainan 66. Ketika bermain, anak
luang diam-diam. temannya. dapat bermain bersama
97. Anak sering berganti- teman-temannya serta
ganti kegiatan dan tidak berbagi permainan.
pernah sampai selesai. 102. Ketika bermain, anak
menikmati dan
menyelesaikan permainan
tersebut.
E. Sering bergerak- 27. Anak tidak mudah 68. Anak mudah lelah.
gerak atau sering lelah, sering bergerak- 103. Anak dapat tertidur
bertindak seolah- gerak, seolah-olah dimana saja.
olah "digerakkan tenaganya tidak pernah 108. Anak dapat
oleh mesin". habis. memperhatikan lingkungan
63. Anak sulit tidur. sekitar pada saat berlarian
99. Anak sering menabrak di ruangan.
sesuatu pada saat berlarian
diruangan.
F. Sering berbicara 29. Anak cerewet 34. Anak tidak cerewet.
secara berlebihan berlebihan. 70. Anak dapat berbicara
Impulsif 65. Anak sering berbicaa dengan baik.
tanpa ada jeda untuk 104. Anak berbicara atau
berhenti. mengeluarkan ide dengan
101. Anak berbicara atau berpikir.
mengeluarkan ide tanpa
berpikir terlebih dahulu.
G. Seringkali 2. Anak seringkali 36. Anak duduk diam dan
mengucapkan menjawab pertayaan yang menunggu pertanyaan yang
jawaban sebelum belum selesai disampaikan. akan diberikan.
pertanyaan selesai 31. Anak tidak sabar dan 72. Anak memperhatikan
sering memotong segala pertanyaan
pertanyaan. untuknya.
67. Anak kesulitan untuk 105. Anak akan segera
diam dan menunggu menjawab pertanyaan
pertanyaan sampai selesai ketika pertanyaan selesai
dibacakan. dibacakan.
H. Sering 4. Anak tidak sabar dan 38. Anak mau mengantri
mengalami rewel saat harus menunggu. dalam banyak hal.
kesulitan menunggu 33. Anak menerobos 74. Anak mampu sabar
giliran. antrian ketika akan dalam menunggu sesuatu
memasuki kelas. yang diinginkan.
69. Anak seringkali 106. Anak bersikap tenang
menunjuk dirinya sendiri dalam mengantri dan
untuk melakukan segala hal menunggu.
lebih dulu.
I. Sering menyela 6. Anak bergerak aktif dan 40. Anak sangat pendiam.
atau mengganggu menjahili temannya yang 76. Anak mampu berteman
orang lain dalam sedang diam. dengan baik.
percakapan atau 35. Anak seringkali 107. Anak bersikap ramah
permainan. menangisi teman mainnya. dalam mengajak temannya
71. Anak seringkali tidak untuk bermain bersama.
sabar dan memukul orang
terdekat.

D. Uji Validitas Alat Ukur


1. Uji Validitas Konten
Item akan di buat berdasarkan indikator-indikator yang ada pada ADHD, setiap
indikator akan dibuat 6 item yang masing-masing 3 item untuk favorable dan 3 item
untuk unfavorable. Nomor item favorable dan unfavorable akan kami acak.
Selanjutnya kami akan meminta bantuan para ahli untuk mencapai kesepakatan
validitas konten mengenai relevansi item dengan tujuan ukur skala dari dosen
konstruksi alat ukur Dian Misrawati, M.Psi Psikolog.
2. Uji Validitas Kriteria
Kami memperoleh data yang didapat dari hasil input SPSS cukup valid dengan
reliable yang tinggi. Item-item yang disajikan dalam kuisioner alat ukur kami
sebelumnya berjumlah 108 kemudian ditemukan 21 yang dianggap tidak valid dengan
nilai total korelasi dibawah 0,3. Setelah item-item yang tidak valid disingkirkan kami
mencoba melakukan proses yang sama untuk mendapatkan hasil validitas dan
reliabilitas melalui SPSS. Hasil akhir (dua kali percobaan) kami mendapatkan item
valid sebanyak 87 item.
validitas yang ditinjau berdasarkan hubungannya dengan kategori tertentu.
Tinggi rendahnya koefisien validitas tes atau angket ditentukan berdasarkan hasil
perhitungan koefisien korelasi. Validitas kriterium terdiri dari validitas konkuren yang
terpenuhi jika skor alat ukur dan skor kriteria dapat diperoleh untuk mendiagnosa
subjek sesuai kriteria anak penderita gangguan ADHD.

E. Uji Reliabilitas Alat Ukur


Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas alat ukur kami mencoba mengukurnya
melalui SPSS seperti halnya saat mencari validitas. Dari data yang diperoleh dengan
dua kali percobaan karna saat hasil yang pertama kami menemukan item yang tidak
valid meski nilai yang terdapat di alpha cronbach’s cukup tinggi namun tetap harus
diulang dengan membuang item-item tidak valid tersebut. Kemudian setelah item
tidak valid disingkirkan kami kembali memperoleh nilai reliabilitas pada alpha
cronbach’s diatas 0.8.

F. Uji Coba Alat Ukur

Uraikan penjelasan tentang PELAKSANAAN try out / uji coba alat ukur yang anda
lakukan.
BAB IV HASIL DAN STANDARISASI
HASIL DAN STANDARISASI

A. Uji Validitas Alat Ukur


1. Uji Validitas Konten
Berdasarkan lembar Expert judgment yang di ajukan kepada para ahli yaitu dosen konstruksi alat ukur psikologi ibu Dian
Misrawaiti M.Psi Psikolog. Dari 108 item, tidak ada item yang dibuang namun ada beberapa item yang perlu di revisi. Saran
pengembangan dri beliau diantaranya pernyataan terlalu umum, banyakpernyataan ganda, pernyatan unfavorable terlalu ekstrem,
kadang menyebutkan gangguan lain, hindari pernyatan imposible yang akan menjurus pada 1 respon.

Tabel 4.1 hasil penilaian oleh profesional judgment terhadap skala ADHD

Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi


Dimensi Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable

a. Seringkali gagal 1. Anak kesulitan 8. Anak mampu Terlalu umum, 1. Anak kesulitan untuk 8. Anak mampu
1. Ketidak
untuk untuk memusatkan fokus dalam spesifikan lagi memusatkan perhatian fokus dalam
pedulian
memperhatikan perhatian. memusatkan pada pelajaran sekolah. memusatkan
atau
perhatian detail perhatian. perhatian pelajaran
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
atau membuat di sekolah.
kesulitan
37. Anak sering 42. Anak sangat Kurang spesifik 37. Anak sering membuat 42. Anak sangat
memusatk kesalahan ceroboh
membuat berhati-hati kesalahan yang ceroboh berhati-hati
an dalam pekerjaan
kesalahan yang dalam saat bermain dalam
perhatian sekolah, pekerjaan
ceroboh. melakukan bermain.
rumah atau
kegiatan.
aktivitas lainnya.
73. anak bermain 78. Anak Mengandung 73. anak bermain dengan 78. Anak
dengan berlebihan dan melakukan kalimat ganda berlebihan. melakukan
tidak teratur. kagiatan kagiatan
dengan sesuai. bermain sesuai
porsinya.
b. Sering 3. Perhatian anak 10. Anak mampu Item favorable 3. Perhatian anak mudah
mengalami mudah mempertahank kurang spesifik teralihkan saat
kesulitan untuk teralihkan. an perhatian melihat mainan.
mempertahankan sampai
perhatian dalam kegiatan
tugas atau kegiatan selesai.
39. Anak susah 44. Anak mudah
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
bermain. mengikuti mengikuti
arahan dari arahan guru
guru maupun maupun orang
orang tua. tua.
75. Anak menghindari 80. Anak tidak Kurang spesifik 80. Anak tidak
dan tidak menyukai menghindari menghindari
tugas-tugas yang dan bertahan dan bertahan
membutuhkan usaha dalam dalam
mental yang mengerjakan mengerjakan
berkelanjutan. tugas. tugas hingga
selesai

c. Seringkali 5. Anak tampak tidak 12. Anak mampu


seperti tidak mendengarkan fokus dan
mendengarkan saat ketika orang lain mendengarkan
diajak bicara berbicara ketika orang
secara langsung. kepadanya. lain bicara
kepadanya.
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi

41. ketika diajak 46. ketika diajak


bicara anak bicara anak
tidak mampu
menjawab dan membangun
mudah kontak
teralihkan. personal.

77. Anak 82. Anak mampu item sudah sesuai 77. Anak sering memotong 82. Anak mampu
cenderung berbicara namun lebih baik pembicaraan. mendengarkan
tidak melihat dengan melihat menggunakan lawan bicara
mata lawan mata lawan sering memotong hingga selesai.
bicara jika bicaranya. pembicaraan
sedang diajak
bicara.
d. Sering tidak 7. anak tidak 14. anak mampu
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
menindaklanjuti mampu menyelesaikan
instruksi dan gagal menyelesaikan tugasnya
menyelesaikan tugas dengan tepat dengan tepat
tugas sekolah, waktu. waktu.
pekerjaan rumah, 43. Anak tidak 48. Anak mampu

atau tugas ditempat mampu sabar dalam

kerja (bukan karna bertahan dalam menyelesaikan

perilaku oposisi mengerjakan tugas.

atau kegagalan tugas dengan


untuk memahami waktu yang
instruksi). lama.
79. Anak mudah 84. Anak bertanggung
bosan. jawab dalam
semua tugas dan
kegiatan yang ia
kerjakan.
e. Sering memiliki 9. anak tidak mampu 16. anak mampu Tidak ada 9. Anak sering 16. Anak dapat
tugas dan bersosialisa bersosialisasi dan hubungan dengan mengancingkan baju dengan mengancingkan
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
pengorganisasian dengan baik. berteman dengn organisasi salah baju dengan benar.
yang rumit. baik.
45. Anak kesulitan 50. Anak mampu Berkaitan dengan 45. Anak sering tidak 50. Anak mampu
menempatkan menyesuaikan kerapihan dan mau menyisir menyisir
diri dalam diri dengan pengaturan rambutnya. rambutnya sendiri.
keramaian. lingkungan. barang
81. Anak 86. Anak mudah Berkaitan dengan 81. Anak sering terbalik saat 86. Anak mampu
seringkali membangun kerapihan dan memakai sepatu. memakai
kesulitan kerjasama dengan pengaturan sepatu dengan
mengerjakan teman sebaya. barang tidak terbalik
tugas dalam
kelompok.
f. Sering 11. anak tidak 18. anak menyukai Arahkan item 11. anak tidak menyukai PR. 18. anak menyukai
menghindari, tidak menyukai organisasi bentuk pada perilaku PR dalam
menyukai, atau organisasi. apapun. anak dalam pelajaran apapun.
enggan untuk mengerjakan
terlibat dalam PR,membantu
pekerjaan rumah.
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
tugas yang 47. Anak sering 52. Anak sering Arahkan item 47. Anak sering menarik 52. Anak mampu
memerlukan usaha menarik diri berpartisipasi pada perilaku diri dari soal hitung- mengerjakan soal
mental dari tugas dalam anak dalam hitungan. hitung-hitungan.
berkelanjutan, kelompok. mengerjakan mengerjakan
misalkan: tugas PR,membantu
pekerjaan rumah kelompok. pekerjaan rumah.
83. Anak tidak 88. Anak menikmati
atau pekerjaan
menyukai kegiatan yang
sekolah.
pekerjaan yang dilakukan.
terus berulang.
g. Sering 13. Anak tidak 20. Anak dapat
kehilangan hal-hal dapat meletakan
yang diperlakukan menyimpan ( catatan tugas
untuk tugas atau mainan dengan sekolah, alat ,
kegiatan, misalkan: teratur. mainan dll )
mainan, tugas ditempat yang
sekolah, pensil, sama setiap
harinya
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
buku dan alat).
49. Anak tergesa- 54. Anak membuat Unfavorable 54. Anak mampu
gesa dalam rutinitas masuk dalam membereskan
membereskan mengikuti indikator E mainan sampai
barang jadwal yang selesai.
miliknya. sama.

85. Anak sering 90. Anak disiplin


kehilangan dalam
barang- membawa
barangnya. barang yang di
perlukan.
h. Sering mudah 15. Anak 22. Anak akan Favorable terlalu 15. Anak jarang 22. Anak
terganggu oleh memainkan memainkan imposible menyelesaikan menyelesaikan
rangsangan asing. semua satu permainan permainan yang sudah ia permainan nya
permainan sampai selesai mulai. yang sudah ia
sekaligus. sebelum mulai.
berganti ke
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
permainan
selanjutnya.
51. Anak tidak 56. Anak dapat Kognitif 51. Anak mudah teralihkan 56. Anak akan
dapat merespon menumbulkan ketika melihat permainan memainkan
merespons secara kognitif tandatanya baru. satu permainan
secara kognitif terhadap sampai selesai
terhadap situasi. sebelum
situasi. berganti ke
permainan
selanjutnya.
87. Anak mudah 92. Anak tetap
mengalihkan fokus pada
kegiatan yang satu kegiatan.
dilakukan
dengan
kegiatan lain.
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
i.Sering pelupa 17. Anak tidak 24. Anak Telah diubah jadi 17. Anak tidak mengingat 24. Anak
dalam aktivitas mengingat menceritakan harus kegiatan apa saja yang menceritakan
sehari-hari. kegiatan apa kegiatan yang Dan untuk harus dilakukan. kegiatan yang
saja yang telah sudah ia unfavorable, akan ia
dilakukan. lakukan. sudah diubah jadi lakukan.
akan
53. Anak 58. Anak Pernyataan 53. Anak cenderung lupa 58. Anak ingat
cenderung lupa bersemangat faovorable meletakan segela saat ia
untuk sekolah. untuk sekolah. imposible sesuatu. meletakkan
barang
miliknya.
89. Anak sering 94. Anak tidak Pengunaan kata 89. Anak sulit mengerjakan 94. Anak dapat
lupa dengan lupa sering di pekerjaan rumah yang melakukan
tugas harian mengerjakan hilangkan menjadi tanggung jawab tanggung
pekerjaan tugas nya secara konsisten. jawab
rumahnya. pekerjaan pekerjaan
rumahnya. rumah dengan
rutin.
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi

a.Seringkali 19. Anak sering 26. Anak mampu Teratur ubah 26. Anak mampu
27. Hiperaktif
gelisah dengan menggoyangka makan sendiri menjadi tertib makan dengan
-impulsif
tangan atau kaki n kaki saat dan teratur. tertib.
atau menggeliat di menulis.
tempat duduknya
55. Anak 60. Anak mampu Terdapat 55. Anak seringkali
seringkali tenang pernyataan ganda memukul meja
memukul meja mengikuti
dan berteriak. kegiatan kelas.

91. Anak kesulitan 96. Anak berbicara


duduk dengan seperlunya.
tenang.
b. Sering 21. Anak sering 28. Anak mampu
meninggalkan berlarian keluar duduk dengan
tempat duduk di kelas dengan rapi didalam
kelas atau dalam tujuan yang ruangan kelas.
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
situasi lain dimana tidak jelas.
57. Anak tidak 62. Anak mampu
sisa duduk
mampu menyelesaikan
diharapkan
menyelesaikan tugas dengan
tugas dengan baik dan benar.
tenang.

93. Anak sering 98. Anak mampu


berpindah duduk sesuai
tempat duduk tempatnya
ketika berada sampai pulang.
di dalam kelas.
c. Sering berjalan 23. Anak sering 30. Anak duduk
atau naik secara berjalan diam.
berlebihan dalam mondar-mandir
situasi di mana hal dalam kelas
itu tidak tepat tanpa arahan.
(pada remaja atau
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
orang dewasa, 59. Anak berlari- 64. Anak berjalan
mungkin terbatas larian di depan dengan sopan
pada perasaan guru. saat melewati
subyektif guru.
kegelisahan)
95. Anak sering 100. Anak
mengejar berhati-hati
hewan yang saat mengejar
lari ke jalan hewan yang
tanpa berpikir. lari ke jalan.

d. Sering 25. ketika bermain, 32. Ketika Mengandung 25. anak cenderung merusak 32. anak tidak
mengalami anak cenderung bermain, anak pernyataan ganda permainan. merusak
kesulitan bermain merusak akan permainannya
atau terlibat dalam mainan. menyelesaikan
aktivitas diwaktu permainan
luang diam-diam. tersebut dan
tidak
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
merusaknya.

61. ketika bermain, 66. Ketika Mengandung 61. Anak suka merebut 66. Anak dapat
anak merebut bermain, anak pernyataan ganda permainan temannya. bermain
permainan dapat bermain bersama
temannya. bersama teman-
teman- temannya.
temannya serta
berbagi
permainan.

97. Anak sering 102. Ketika Mengandung 97. Anak sering berganti- 102. Ketika
berganti-ganti bermain, anak pernyataan ganda ganti kegiatan tanpa bermain, anak
kegiatan dan menikmati dan menyelesaikannya. menyelesaikan
tidak pernah menyelesaikan permainan
sampai selesai. permainan tersebut.
tersebut.
e. Sering bergerak- 27. Anak tidak 103. Anak Mengandung tiga 27. Anak cenderung sering 103. Anak
mudah lelah, dapat tertidur pernyataan bergerak . cenderung
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
gerak atau sering sering dimana saja. tidak banyak
bertindak seolah- bergerak-gerak, bergerak
olah "digerakkan seolah-olah
oleh mesin" tenaganya tidak
pernah habis.

63. Anak sulit 68. Anak mudah Pernyataan 68. Anak


tidur. lelah. unfavorable cenderung
terlalu ekstrem mudah tidur
dimana saja.

99. Anak sering 108. Anak


menabrak dapat
sesuatu pada memperhatika
saat berlarian n lingkungan
diruangan. sekitar pada
saat berlarian
di ruangan.
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi

f. Sering berbicara 29. Anak cerewet 34. Anak tidak


secara berlebihan berlebihan. banyak bicara.
Impulsif
65. Anak sering 70. Anak dapat
berbicaa tanpa berbicara
ada jeda untuk dengan baik.
berhenti.

101. Anak 104. Anak


berbicara atau mempertimbangka
mengeluarkan n ucapannya
ide tanpa sebelum
berpikir berbicara.
terlebih dahulu.

g. Seringkali 31. Anak tidak 36. Anak duduk Hapuskan kata 31. Anak sering memotong
mengucapkan sabar dan diam dan tidak sabar pertanyaan.
sering menunggu
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
jawaban sebelum memotong pertanyaan
pertanyaan selesai pertanyaan. yang akan
diberikan.
67. Anak kesulitan 72. Anak
untuk diam dan memperhatika
menunggu n segala
pertanyaan pertanyaan
sampai selesai untuknya.
dibacakan.

2. Anak seringkali 105. Anak akan


menjawab segera menjawab
pertayaan yang pertanyaan ketika
belum selesai pertanyaan selesai
disampaikan. dibacakan.
h. Sering 33. Anak 38. Anak mau
mengalami menerobos mengantri
kesulitan antrian ketika dalam banyak
akan memasuki hal.
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
menunggu giliran kelas.

69. Anak 74. Anak mampu


seringkali sabar dalam
menunjuk menunggu
dirinya sendiri sesuatu yang
untuk diinginkan.
melakukan
segala hal lebih
dulu.

4. Anak tidak sabar 106. Anak bersikap Mengandung 4. Anak tidak sabar saat 106. Anak
dan rewel saat tenang dalam pernyataan ganda harus menunggu. bersikap
harus menunggu. mengantri dan tenang dalam
menunggu. mengantri.
i. Sering menyela 35. Anak 40. Anak sangat Menangisi diubah 35. Anak seringkali 40. Anak bersikap
atau mengganggu seringkali pendiam. menjadi menjahili menjahili teman baik kepada
orang lain dalam menangisi Unfavorable mainnya. temannya.
percakapan atau teman terlalu ekstrem
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
permainan. mainnya.
71. Anak 76. Anak mampu Mengandung 71. Anak seringkali tidak
seringkali tidak berteman pernyataan ganda sabar
sabar dan dengan baik.
memukul orang
terdekat.

6. Anak bergerak 107. Anak bersikap Mengandung 6. Anak bergerak aktif.


aktif dan ramah dalam pernyataan ganda
menjahili mengajak
temannya yang temannya untuk
sedang diam. bermain bersama.
2. Uji Validitas Kriteria

Tabel 4.2. Sebaran Item Valid Skala Behavior Checklist ADHD


Setelah Uji Coba SPSS Tahap 1

Item Jumlah
N Item
Dimensi Indikator Favorabl item
o Unfavorable
e valid
1. Ketidakpedulian a. Seringkali gagal untuk memperhatikan perhatian detail atau membuat 1, 37, 73 8, 42, 78 6
atau kesulitan kesalahan ceroboh dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah atau aktivitas
memusatkan lainnya.
perhatian. b. Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam tugas 3, 75, 39 10, 44, 80 6
atau kegiatan bermain.

c. Seringkali seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara secara langsung. 5, 41, 77 12, 46, 82 6
d. Sering tidak menindaklanjuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas 7, 43, 79 14, 48, 84 6
sekolah, pekerjaan rumah, atau tugas ditempat kerja (bukan karna perilaku
oposisi atau kegagalan untuk memahami instruksi).

e. Sering memiliki tugas dan pengorganisasian yang rumit. 9, 45, 81 16, 50, 86 6
f. Sering menghindari, tidak menyukai, atau enggan untuk terlibat dalam 11, 47, 83 18, 52, 88 6
tugas yang memerlukan usaha mental berkelanjutan, misalkan: pekerjaan
rumah atau pekerjaan sekolah.
g. Sering kehilangan hal-hal yang diperlakukan untuk tugas atau kegiatan, 13, 49, 85 20, 54, 90 6
misalkan: mainan, tugas sekolah, pensil, buku dan alat).
h. Sering mudah terganggu oleh rangsangan asing. 15, 51, 87 22, 56, 92 6
i. Sering pelupa dalam aktivitas sehari-hari. 17, 53, 89 24, 58, 94 6
2. Hiperaktif- a. Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat 19,55, 91 26, 60, 96 6
Impulsif duduknya.
b. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain dimana 21, 57, 93 28, 62, 98 6
sisa duduk diharapkan.
c. Sering berjalan atau naik secara berlebihan dalam situasi di mana hal itu 23, 59, 95 30, 64, 100 6
tidak tepat (pada remaja atau orang dewasa, mungkinterbatas padaperasaan
subyektif kegelisahan).
d. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas diwaktu 25, 61, 97 32, 66, 102 6
luang diam-diam.
e. Sering bergerak-gerak atau sering bertindak seolah-olah "digerakkan oleh 27, 63, 99 68, 103, 108 6
mesin".
f. Sering berbicara secara berlebihan Impulsif. 29, 65, 34, 70, 104 6
101
g. Seringkali mengucapkan jawaban sebelum pertanyaan selesai. 2, 31, 67 36, 72, 105 6
h. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran. 4, 33, 69 38, 74, 106 6
i. Sering menyela atau mengganggu orang lain dalam percakapan atau 6, 35, 71 40, 76, 107 6
permainan.
Jumlah 54 54 108
Keterangan: Aitem yang dicetak tebal adalah aitem yang valid
Pada tahap 1 pengukuran reliabilitas dan validitas menggunakan SPSS diperoleh reliabilitas yang cukup menunjukan angka tinggi dan
menghasilkan 87 item valid setelah 21 dari 108 item dibuang karna nilai kolerasinya dibawah angka 0.3 dalam keseluruhan corrected
Item-Total Corelation.
Tabel 4.3. Sebaran Item Valid Skala Behavior Checklist ADHD
Setelah Uji Coba SPSS Tahap 2

Item Jumlah
N Item
Dimensi Indikator Favorabl item
o Unfavorable
e valid
1. Ketidakpedulian j. Seringkali gagal untuk memperhatikan perhatian detail atau membuat 1, 37, 73 8, 42, 78 6
atau kesulitan kesalahan ceroboh dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah atau aktivitas
memusatkan lainnya.
perhatian. k. Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam tugas 3, 39 10, 44, 4
atau kegiatan bermain.

l. Seringkali seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara secara langsung. 5, 41, 77 12, 82 5

m. Sering tidak menindaklanjuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas 7, 43, 79 14, 48, 84 6
sekolah, pekerjaan rumah, atau tugas ditempat kerja (bukan karna perilaku
oposisi atau kegagalan untuk memahami instruksi).

n. Sering memiliki tugas dan pengorganisasian yang rumit. 9, 45, 81 16, 50, 86 6
o. Sering menghindari, tidak menyukai, atau enggan untuk terlibat dalam 11, 83 18, 52, 4
tugas yang memerlukan usaha mental berkelanjutan, misalkan: pekerjaan
rumah atau pekerjaan sekolah.
p. Sering kehilangan hal-hal yang diperlakukan untuk tugas atau kegiatan, 13, 85 20, 54, 90 5
misalkan: mainan, tugas sekolah, pensil, buku dan alat).
q. Sering mudah terganggu oleh rangsangan asing. 15, 51, 87 22, 56, 92 6
r. Sering pelupa dalam aktivitas sehari-hari. 17, 53 58, 94 4
2. Hiperaktif- j. Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat 19,55, 91 26, 60 5
Impulsif duduknya.
k. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain dimana 21, 57, 93 28, 62, 98 6
sisa duduk diharapkan.

l. Sering berjalan atau naik secara berlebihan dalam situasi di mana hal itu 23, 59, 95 30, 64 5
tidak tepat (pada remaja atau orang dewasa, mungkinterbatas padaperasaan
subyektif kegelisahan).
m. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas diwaktu 25, 61, 97 66, 102 5
luang diam-diam.
n. Sering bergerak-gerak atau sering bertindak seolah-olah "digerakkan oleh 63, 99 108 3
mesin".
o. Sering berbicara secara berlebihan Impulsif. 29 34, 70, 104 4
p. Seringkali mengucapkan jawaban sebelum pertanyaan selesai. 2, 67 105 3
q. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran. 4, 33 38, 74, 106 5
r. Sering menyela atau mengganggu orang lain dalam percakapan atau 35, 71 40, 76, 107 5
permainan.
Jumlah 44 43 87
Keterangan: Aitem yang dicetak tebal adalah aitem yang valid

B. Uji Reliabilitas Alat Ukur


Setelah melakukan seleksi aitem dengan memperoleh aitem – aitem yang memadai akan dilakukan Uji Reliabilitas. Uji Reliabilitas
ini untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Azwar, 2001 ).
Untuk mengetahui reliabilitas aitem digunakan teknik alpha dari Cronbach yang di uji dengan SPSS For Window versi 17. Alat
ukur dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya mendekati nilai 0,9 ( Azwar, 2001 ). Reliabilitas yang diperoleh skala behavior
checklist ADHD adalah 0,969 mengindikasikan bahwa skala tersebut memiliki reliabilitas yang baik.

C. Standarisasi dan Interpretasi Skor Total


Hasil interpretasi didapatkan dengan mendiagnosa anak tergantung dari simtom apa yang lebih banyak muncul, diagnosa ADHD
ditandai dengan menculnya beberapa simtom atau gejala sebelum umur 12 tahun dan minimal terjadi selama 6 bulan karna semua
kriteria tingkah laku yang telah diobsevasi untuk beberapa tahap pada anak normal dapat berubah-ubah dalam perkembangannya.
Diagnosa diberikan hanya pada saat munculnya gejala yang bertentangan dengan tahap perkembangannya. Gejala-gejala ini
muncul dalam kehidupan dirumah dan akademik (sekolah), munculnya ciri-ciri gejala tersebut dapat mengganggu kualitas pada saat
menerima pelajaran disekolah dan tugas dirumah.
Dalam penelitian ini terdapat ciri-ciri ADHD dan berbagai kesulitan anak yang berhubungan dengan kelainan tahap
perkembangan. Setelah mendapatkan sample anak dengan skor tinggi kami tidak bisa me

Uraikan penjelasan tentang interpretasi hasil total skor yang diperoleh subjek melalui alat ukur anda, yaitu pengelompokan subjek
ke dalam kategori tertentu.
Catatan :
Penjelasan dibuat dalam bentuk paragraf. Bukan dalam bentuk poin seperti yang saya terangkan di bawah. Penjelasan berikut hanya
berupaya untuk membantu anda memahami tahap demi tahap pembuatan norma.
Langkah – langkah nya :
1. Buat kategorisasi atau norma kelompok dengan menggunakan kurva normal
Data yang digunakan adalah total skor keseluruhan subjek dengan item-item yang valid (item tidak valid sudah dibuang!)

2. Tentukan nilai skor mentah untuk masing-masing z score pembatas dengan menggunakan rumus :
X = (Z score x SD) + Mean
Contoh :
Pada hasil pengukuran Stres kerja karyawan diperoleh deskripsi statistik sebagai berikut :
Rata – rata = 217
Standar deviasi = 23
Maka penghitungan nilai skor mentah untuk Z score 2 adalah :
X = (2 x 23) + 217 = 263
Z score 1  X = (1 x 23) + 217 = 240
Z score 0  X = (0 x 23) + 217 = 217
Dan seterusnya

3. Input hasil penghitungan ke kurva normal

4. Buat tabel norma / kategorisasi


Tingkat stres kerja karyawan Skor
Sangat Rendah < 171
Rendah 171 – 193
Sedang 194 – 239
Tinggi 240 – 262
Sangat Tinggi > 263
Berikutnya, buat uraian / penjelasan mengenai interpretasi tabel di atas.

D. Standarisasi dan Interpretasi Setiap Dimensi


Uraikan tentang penyusunan scale score untuk setiap dimensi.
Cara nya sama dengan poin C. hanya saja pembagian wilayah pada kurva normal berbeda, yaitu :
E. Psikogram Hasil Pengukuran
Jelaskan pembuatan psikogram berdasarkan scale score setiap dimensi. Gunakan contoh kasus 3 orang subjek untuk dibuatkan
psikogramnya dan interpretasi hasil pengukurannya.
:
Contoh bentuk psikogram :
Atau :
7

0
Fisiologis Rasa aman Kasih sayang Penghar-gaan Aktualisasi

Atau :
Buat penjelasan tentang cara menginterpretasikan psikogram
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Uraikan hasil uji coba alat ukur anda : apakah valid dan reliabel atau tidak,
disertai dengan alasannya.

B. Saran
Uraikan penjelasan tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan alat ukur anda, terutama untuk meningkatkan validitas dan
reliabilitas alat ukur
DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi dan Sugiarmin.2006.Memahami dan Membantu Anak


ADHD.Bandung:PT Refika Aditama.

Exceptional Learners:An introduction to special education,Eleven


edition.Boston:Pearson Education.Inc

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of


Mental Disorders Fifth Edition DSM-5. Washington, United States: American
Psychiatric Publishing.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195405271987031
-MOHAMAD_SUGIARMIN/ADHD.pdf

Komalasari, Erna. 2010. Prognosis ADHD. http://erna-


komalsari.plogspot.2010/02/prognosis-adhd.html

Nevid, Jeffrey S dkk. 2006. Psikologi Abnormal. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Conduct Problems Prevention Research Group. (1999). Initial impact of the Fast
Track prevention trial for conduct problems: I. The high-risk sample. Journal of
Consulting and Clinical Psychology, 67, 631-647.
Robinson, T. R., Smith, S. W., Miller, M. D., & Brownell, M. T. (1999).
Cognitive behavior modification of hyperactivity/impulsivity and aggression: A
meta-analysis of school-based studies. Journal of Educational Psychology,
91,195-203.

Anda mungkin juga menyukai