Dosen Pengampun :
Disusun Oleh :
Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Definisi Konseptual.......................................................................................6
D. ……...............................................................................................................8
A. Definisi Konstruk..........................................................................................9
1. Definisi Konseptual.................................................................................9
2. Definisi Operasional................................................................................9
C. Penyusunan item.........................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................26
B. Saran............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
ADHD telah menjadi istilah selimut digunakan untuk menggambarkan beberapa pola
yang berbeda, perilaku yang mungkin memiliki penyebab yang berbeda. Perilaku anak-
anak dengan ADHD membingungkan dan penuh kontradiksi. Ruam dan perilaku yang
tidak terorganisir adalah sumber stres konstan bagi anak dan untuk orang tua, saudara
kandung, guru, dan teman sekelas. Kenapa dia tidak bisa menyelesaikan sesuatu? Kenapa
dia membuat begitu banyak kesalahan ceroboh? dalam beberapa situasi, anak dengan
ADHD tampak baik. Ketidakkonsistenan semacam itu dapat menyebabkan orang lain
memikirkannya. Anak bisa berbuat lebih baik jika saja dia berusaha lebih keras atau jika
Orang tua atau guru akan membatasi diri.
Namun, meningkat aturan yang ketat dan ketat biasanya tidak membantu, karena
kebanyakan anak dengan ADHD sudah mencoba keras. Mereka ingin melakukannya
dengan baik namun terus digagalkan dengan kontrol diri mereka yang terbatas. Akibatnya,
mereka mengalami luka, kebingungan, dan kesedihan karena disalahkan karena tidak
memperhatikan. Mereka bisa dimarahi, didiamkan, atau bahkan dipukul karena gagal
menyelesaikan pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah. Sayangnya, mereka mungkin
tidak tahu mengapa ada yang tidak beres atau tidak bagaimana mereka mungkin telah
melakukan hal-hal yang berbeda. Perasaan frustrasi, tidak jelas, tidak cocok,dan
keputusasaan bisa membanjiri anak dengan perilaku ADHD Sanson dkk (1993, dalam
Baihaqi & Sugiarman, 2008) melaporkan bahwa sekelompok anak-anak yang hiperaktif
dan agresif pada usia 8 tahun telah menunjukkan temperamen yang sulit, kurang kooperatif
dan lebih aktif pada usia 3-4 tahun. Hal ini diasumsikan bahwa reaksi emosional yang
tidak stabil dan pengaturan diri yang rendah dapat memicu terbentuknya gangguan ADHD
(Nigg dkk, 2004, dalam Baihaqi & Sugiarman, 2008).
Bradley & Golden (Jeffrey , Nevid,dkk, 2005,) mengatakan hal yang sama, yaitu
ADHD merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi akhir-akhir ini, sekitar 3-
10 % terjadi di Amerika Serikat, 3-7% di Jerman, 5-10% di Kanada dan Selandia Baru, di
Indonesia angka kejadiannya masih belum ditemukan angka yang pasti, meskipun kelainan
ini tampak cukup banyak terjadi dan sering dijumpai pada anak usia prasekolah dan usia
sekolah (Judarwanto, W, 2006). Sedangkan menurut Saputro (2005) di Indonesia, populasi
anak Sekolah Dasar adalah 16,3% dari total populasi yaitu 25,85 juta anak.
Berdasarkan data tersebut diperkirakan tambahan kasus baru ADHD sebanyak 9000
kasus. Sebagian besar orang tua ataupun guru masih menganggap anak dengan gangguan
tersebut sebagai anak “nakal” atau “malas”. Padahal anak dengan gangguan tersebut
apabila tidak mendapat pertolongan yang tepat, akan mengalami kesulitan belajar, prestasi
belajar buruk, gagal sekolah,tingkah lakunya menganggu, sikapnya tampak sulit diterima
oleh lingkungannya dan bahkan cenderung tidak disukai oleh orang tua ataupun guru.
ADHD didefinisikan oleh Barkley (1991) sebagai gangguan dimana respons menjadi
terhalang dan mengalami disfungsi pelaksana yang mengarah pada kurangnya pengaturan
diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur perilaku untuk tujuan sekarang dan masa depan,
serta social perilaku dengan tuntutan lingkungan.
Pengertian lain menyebutkan bahwa ADHD merupakan kondisi neurologi yang meliputi
gangguan perhatian dan hiperaktifitas-impulsif yang dalam perkembangannya tidak sesuai
dengan usia anak. Sekarang kita belajar bahwa ADHD bukan merupakan gangguan perhatian
seperti yang diasumsikan sejak lama, akan tetapi merupakan gangguan fungsi perkembangan
yang terdapat pada otak yang mengatur tentang pengendalian diri. Hilangnya kemampuan
pengendalian diri yang diakibatkan oleh gangguan yang ada pada otak memberikan efek pada
fungsi otak yang penting untuk mempertahankan perhatian. (Lee, 2003)
Anak-anak dengan ADHD bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka cenderung
hiperaktif, dan mempunyai masalah dengan pemusatan perhatian. Gejala-gejala ini bisa
merusak kemampuan anak dalam kehidupan social, akademik, dan di rumah. Gejala-gejala
ADHD berkembang pada usia anak-anak, tetapi bisa bertahan sampai dewasa. tanpa
identifikasi dan perawatan yang tepat, ADHD bisa menimbulkan konsekuensi serius.
Beberapa dampak tersebut adalah keterbelakangan pertumbuhan kronis, kegagalan di
sekolah, hubungan yang bermasalah, harga diri menurun dan bisa menimbulkan depresi,
kegelisahan dan penyalahgunaan substansi.
Setiap dimensi mempunyai indicator atau symptom lebih dari satu. Untuk dimensi
ketidakpedulian atau kesulitan memusatkan perhatian symptoms yang ditunjukan pada anak
adalah:
Kemudian untuk dimensi hiperaktif impulsif symptoms yang ditunjukan pada anak
adalah:
1. Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat duduknya.
2. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain dimana sisa duduk
diharapkan.
3. Sering berjalan atau naik secara berlebihan dalam situasi di mana hal itu tidak tepat
(pada remaja atau orang dewasa, mungkinterbatas padaperasaan subyektif
kegelisahan).
4. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas diwaktu luang diam-
diam.
5. Sering bergerak-gerak atau sering bertindak seolah-olah "digerakkan oleh mesin".
6. Sering berbicara secara berlebihan Impulsif.
7. Seringkali mengucapkan jawaban sebelum pertanyaan selesai.
8. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran.
9. Sering menyela atau mengganggu orang lain dalam percakapan atau permainan.
Dalam jumlah indicator atau symptom yang ada pada dua dimensi diatas akan dibuatkan
item sebanyak tiga pada tiap-tiap symptom agar memperkuat data yang didapat untuk
mendiagnosa perilaku anak.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Attention Deficit Hyperactivity Disorders
(ADHD)
Penyebab ADHD ada 3 yaitu:
• Konflik keluarga
2. Faktor Genetika
Terdapat mutasi gen penkode neurotransmitter dan reseptor dopamine (D2 dan
D4) pada kromosom 11p.
• Trauma lahir atau hipoksia, yang berdampak cedera pada lobus frontalis di otak.
D. …….
Penjelasan lainnya yang anda anggap perlu, penting dan berhubungan dengan konstruk
dan penyusunan alat ukurnya.
BAB IIIALAT UKUR
METODE PENYUSUNAN ALAT UKUR
A. Definisi Konstruk
1. Definisi Konseptual
ADHD adalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas yang ditandai
dengan pola perilaku inatensi, hiperaktifitas dan impulsivitas yang dapat mengganggu
pencapaian akademik atau sosial anak (Brown 2005).
2. Definisi Operasional
ADHD adalah gangguan pemusatan perhatian yang dialami oleh anak-anak
sekolah dasar usia 7-10 tahun, ditandai dengan perilaku inatensi,impulsivitas dan
hiperaktifitas. Kecenderungan ADHD dapat diukur melalui skala perilaku ADHD
yang disusun berdasarkan klasifikasi gangguan dalam DSM 5 (2015) yang dapat
melihat predominan inatensi, predominan hiperaktifitas atau sama sekali bukan ADHD
melalui perolehan skor pada setiap predominansi. Semakin tinggi skor yang diperoleh
anak menunjukkan kecenderungan ADD/ADHD, sebaliknya semakin rendah skor
menunjukkan tidak adanya kecenderungan kearah ADHD.
B. Blue Print Penyusunan Alat Ukur:
Tabel 3.1. Blue Print Skala [konstruk]
Berdasarkan Teori ___________ (tahun)
Favorable Unfavorabl
No Aspek Total
Item e Item
1 Ketidakpedulian atau 27 27 54
kesulitan memusatkan
perhatian (Predominately
Inattentive, ADHD-I)
2 Hiperaktif Impulsif 27 27 54
(Predominately
Hyperactive/Impulsive,
ADHD-HI)
Total 108
Konstruksi alat ukur Behavior Checklist ADHD ini disusun berdasarkan skala Likert yang
terdiri dari dua kategori aitem, yaitu aitem favorable (mendukung konstruk yang akan
diukur) dan unfavorable (tidak mendukung konstruk yang akan diukur) juga menyediakan
lima alternatif jawaban yang terdiri dari Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS),
Netral (N), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Nilai pada setiap pilihan berada pada
rentang 1-5. Bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan favorable yaitu
STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5 dan bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada
pernyataan unfavorable yaitu STS = 5, TS = 4, N= 3, S = 2, SS = 1.
C. Penyusunan item
Tabel 3.2. Penyusunan item Behavior Checklist ADHD
Uraikan penjelasan tentang PELAKSANAAN try out / uji coba alat ukur yang anda
lakukan.
BAB IV HASIL DAN STANDARISASI
HASIL DAN STANDARISASI
Tabel 4.1 hasil penilaian oleh profesional judgment terhadap skala ADHD
a. Seringkali gagal 1. Anak kesulitan 8. Anak mampu Terlalu umum, 1. Anak kesulitan untuk 8. Anak mampu
1. Ketidak
untuk untuk memusatkan fokus dalam spesifikan lagi memusatkan perhatian fokus dalam
pedulian
memperhatikan perhatian. memusatkan pada pelajaran sekolah. memusatkan
atau
perhatian detail perhatian. perhatian pelajaran
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
atau membuat di sekolah.
kesulitan
37. Anak sering 42. Anak sangat Kurang spesifik 37. Anak sering membuat 42. Anak sangat
memusatk kesalahan ceroboh
membuat berhati-hati kesalahan yang ceroboh berhati-hati
an dalam pekerjaan
kesalahan yang dalam saat bermain dalam
perhatian sekolah, pekerjaan
ceroboh. melakukan bermain.
rumah atau
kegiatan.
aktivitas lainnya.
73. anak bermain 78. Anak Mengandung 73. anak bermain dengan 78. Anak
dengan berlebihan dan melakukan kalimat ganda berlebihan. melakukan
tidak teratur. kagiatan kagiatan
dengan sesuai. bermain sesuai
porsinya.
b. Sering 3. Perhatian anak 10. Anak mampu Item favorable 3. Perhatian anak mudah
mengalami mudah mempertahank kurang spesifik teralihkan saat
kesulitan untuk teralihkan. an perhatian melihat mainan.
mempertahankan sampai
perhatian dalam kegiatan
tugas atau kegiatan selesai.
39. Anak susah 44. Anak mudah
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
bermain. mengikuti mengikuti
arahan dari arahan guru
guru maupun maupun orang
orang tua. tua.
75. Anak menghindari 80. Anak tidak Kurang spesifik 80. Anak tidak
dan tidak menyukai menghindari menghindari
tugas-tugas yang dan bertahan dan bertahan
membutuhkan usaha dalam dalam
mental yang mengerjakan mengerjakan
berkelanjutan. tugas. tugas hingga
selesai
77. Anak 82. Anak mampu item sudah sesuai 77. Anak sering memotong 82. Anak mampu
cenderung berbicara namun lebih baik pembicaraan. mendengarkan
tidak melihat dengan melihat menggunakan lawan bicara
mata lawan mata lawan sering memotong hingga selesai.
bicara jika bicaranya. pembicaraan
sedang diajak
bicara.
d. Sering tidak 7. anak tidak 14. anak mampu
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
menindaklanjuti mampu menyelesaikan
instruksi dan gagal menyelesaikan tugasnya
menyelesaikan tugas dengan tepat dengan tepat
tugas sekolah, waktu. waktu.
pekerjaan rumah, 43. Anak tidak 48. Anak mampu
a.Seringkali 19. Anak sering 26. Anak mampu Teratur ubah 26. Anak mampu
27. Hiperaktif
gelisah dengan menggoyangka makan sendiri menjadi tertib makan dengan
-impulsif
tangan atau kaki n kaki saat dan teratur. tertib.
atau menggeliat di menulis.
tempat duduknya
55. Anak 60. Anak mampu Terdapat 55. Anak seringkali
seringkali tenang pernyataan ganda memukul meja
memukul meja mengikuti
dan berteriak. kegiatan kelas.
d. Sering 25. ketika bermain, 32. Ketika Mengandung 25. anak cenderung merusak 32. anak tidak
mengalami anak cenderung bermain, anak pernyataan ganda permainan. merusak
kesulitan bermain merusak akan permainannya
atau terlibat dalam mainan. menyelesaikan
aktivitas diwaktu permainan
luang diam-diam. tersebut dan
tidak
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
merusaknya.
61. ketika bermain, 66. Ketika Mengandung 61. Anak suka merebut 66. Anak dapat
anak merebut bermain, anak pernyataan ganda permainan temannya. bermain
permainan dapat bermain bersama
temannya. bersama teman-
teman- temannya.
temannya serta
berbagi
permainan.
97. Anak sering 102. Ketika Mengandung 97. Anak sering berganti- 102. Ketika
berganti-ganti bermain, anak pernyataan ganda ganti kegiatan tanpa bermain, anak
kegiatan dan menikmati dan menyelesaikannya. menyelesaikan
tidak pernah menyelesaikan permainan
sampai selesai. permainan tersebut.
tersebut.
e. Sering bergerak- 27. Anak tidak 103. Anak Mengandung tiga 27. Anak cenderung sering 103. Anak
mudah lelah, dapat tertidur pernyataan bergerak . cenderung
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
gerak atau sering sering dimana saja. tidak banyak
bertindak seolah- bergerak-gerak, bergerak
olah "digerakkan seolah-olah
oleh mesin" tenaganya tidak
pernah habis.
g. Seringkali 31. Anak tidak 36. Anak duduk Hapuskan kata 31. Anak sering memotong
mengucapkan sabar dan diam dan tidak sabar pertanyaan.
sering menunggu
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
jawaban sebelum memotong pertanyaan
pertanyaan selesai pertanyaan. yang akan
diberikan.
67. Anak kesulitan 72. Anak
untuk diam dan memperhatika
menunggu n segala
pertanyaan pertanyaan
sampai selesai untuknya.
dibacakan.
4. Anak tidak sabar 106. Anak bersikap Mengandung 4. Anak tidak sabar saat 106. Anak
dan rewel saat tenang dalam pernyataan ganda harus menunggu. bersikap
harus menunggu. mengantri dan tenang dalam
menunggu. mengantri.
i. Sering menyela 35. Anak 40. Anak sangat Menangisi diubah 35. Anak seringkali 40. Anak bersikap
atau mengganggu seringkali pendiam. menjadi menjahili menjahili teman baik kepada
orang lain dalam menangisi Unfavorable mainnya. temannya.
percakapan atau teman terlalu ekstrem
Item Unfavorable Saran dari Expert Revisi
Indikator Item Favorable
Item Favorable Item Unfavorable
Dimensi
permainan. mainnya.
71. Anak 76. Anak mampu Mengandung 71. Anak seringkali tidak
seringkali tidak berteman pernyataan ganda sabar
sabar dan dengan baik.
memukul orang
terdekat.
Item Jumlah
N Item
Dimensi Indikator Favorabl item
o Unfavorable
e valid
1. Ketidakpedulian a. Seringkali gagal untuk memperhatikan perhatian detail atau membuat 1, 37, 73 8, 42, 78 6
atau kesulitan kesalahan ceroboh dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah atau aktivitas
memusatkan lainnya.
perhatian. b. Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam tugas 3, 75, 39 10, 44, 80 6
atau kegiatan bermain.
c. Seringkali seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara secara langsung. 5, 41, 77 12, 46, 82 6
d. Sering tidak menindaklanjuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas 7, 43, 79 14, 48, 84 6
sekolah, pekerjaan rumah, atau tugas ditempat kerja (bukan karna perilaku
oposisi atau kegagalan untuk memahami instruksi).
e. Sering memiliki tugas dan pengorganisasian yang rumit. 9, 45, 81 16, 50, 86 6
f. Sering menghindari, tidak menyukai, atau enggan untuk terlibat dalam 11, 47, 83 18, 52, 88 6
tugas yang memerlukan usaha mental berkelanjutan, misalkan: pekerjaan
rumah atau pekerjaan sekolah.
g. Sering kehilangan hal-hal yang diperlakukan untuk tugas atau kegiatan, 13, 49, 85 20, 54, 90 6
misalkan: mainan, tugas sekolah, pensil, buku dan alat).
h. Sering mudah terganggu oleh rangsangan asing. 15, 51, 87 22, 56, 92 6
i. Sering pelupa dalam aktivitas sehari-hari. 17, 53, 89 24, 58, 94 6
2. Hiperaktif- a. Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat 19,55, 91 26, 60, 96 6
Impulsif duduknya.
b. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain dimana 21, 57, 93 28, 62, 98 6
sisa duduk diharapkan.
c. Sering berjalan atau naik secara berlebihan dalam situasi di mana hal itu 23, 59, 95 30, 64, 100 6
tidak tepat (pada remaja atau orang dewasa, mungkinterbatas padaperasaan
subyektif kegelisahan).
d. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas diwaktu 25, 61, 97 32, 66, 102 6
luang diam-diam.
e. Sering bergerak-gerak atau sering bertindak seolah-olah "digerakkan oleh 27, 63, 99 68, 103, 108 6
mesin".
f. Sering berbicara secara berlebihan Impulsif. 29, 65, 34, 70, 104 6
101
g. Seringkali mengucapkan jawaban sebelum pertanyaan selesai. 2, 31, 67 36, 72, 105 6
h. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran. 4, 33, 69 38, 74, 106 6
i. Sering menyela atau mengganggu orang lain dalam percakapan atau 6, 35, 71 40, 76, 107 6
permainan.
Jumlah 54 54 108
Keterangan: Aitem yang dicetak tebal adalah aitem yang valid
Pada tahap 1 pengukuran reliabilitas dan validitas menggunakan SPSS diperoleh reliabilitas yang cukup menunjukan angka tinggi dan
menghasilkan 87 item valid setelah 21 dari 108 item dibuang karna nilai kolerasinya dibawah angka 0.3 dalam keseluruhan corrected
Item-Total Corelation.
Tabel 4.3. Sebaran Item Valid Skala Behavior Checklist ADHD
Setelah Uji Coba SPSS Tahap 2
Item Jumlah
N Item
Dimensi Indikator Favorabl item
o Unfavorable
e valid
1. Ketidakpedulian j. Seringkali gagal untuk memperhatikan perhatian detail atau membuat 1, 37, 73 8, 42, 78 6
atau kesulitan kesalahan ceroboh dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah atau aktivitas
memusatkan lainnya.
perhatian. k. Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam tugas 3, 39 10, 44, 4
atau kegiatan bermain.
l. Seringkali seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara secara langsung. 5, 41, 77 12, 82 5
m. Sering tidak menindaklanjuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas 7, 43, 79 14, 48, 84 6
sekolah, pekerjaan rumah, atau tugas ditempat kerja (bukan karna perilaku
oposisi atau kegagalan untuk memahami instruksi).
n. Sering memiliki tugas dan pengorganisasian yang rumit. 9, 45, 81 16, 50, 86 6
o. Sering menghindari, tidak menyukai, atau enggan untuk terlibat dalam 11, 83 18, 52, 4
tugas yang memerlukan usaha mental berkelanjutan, misalkan: pekerjaan
rumah atau pekerjaan sekolah.
p. Sering kehilangan hal-hal yang diperlakukan untuk tugas atau kegiatan, 13, 85 20, 54, 90 5
misalkan: mainan, tugas sekolah, pensil, buku dan alat).
q. Sering mudah terganggu oleh rangsangan asing. 15, 51, 87 22, 56, 92 6
r. Sering pelupa dalam aktivitas sehari-hari. 17, 53 58, 94 4
2. Hiperaktif- j. Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat 19,55, 91 26, 60 5
Impulsif duduknya.
k. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain dimana 21, 57, 93 28, 62, 98 6
sisa duduk diharapkan.
l. Sering berjalan atau naik secara berlebihan dalam situasi di mana hal itu 23, 59, 95 30, 64 5
tidak tepat (pada remaja atau orang dewasa, mungkinterbatas padaperasaan
subyektif kegelisahan).
m. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas diwaktu 25, 61, 97 66, 102 5
luang diam-diam.
n. Sering bergerak-gerak atau sering bertindak seolah-olah "digerakkan oleh 63, 99 108 3
mesin".
o. Sering berbicara secara berlebihan Impulsif. 29 34, 70, 104 4
p. Seringkali mengucapkan jawaban sebelum pertanyaan selesai. 2, 67 105 3
q. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran. 4, 33 38, 74, 106 5
r. Sering menyela atau mengganggu orang lain dalam percakapan atau 35, 71 40, 76, 107 5
permainan.
Jumlah 44 43 87
Keterangan: Aitem yang dicetak tebal adalah aitem yang valid
Uraikan penjelasan tentang interpretasi hasil total skor yang diperoleh subjek melalui alat ukur anda, yaitu pengelompokan subjek
ke dalam kategori tertentu.
Catatan :
Penjelasan dibuat dalam bentuk paragraf. Bukan dalam bentuk poin seperti yang saya terangkan di bawah. Penjelasan berikut hanya
berupaya untuk membantu anda memahami tahap demi tahap pembuatan norma.
Langkah – langkah nya :
1. Buat kategorisasi atau norma kelompok dengan menggunakan kurva normal
Data yang digunakan adalah total skor keseluruhan subjek dengan item-item yang valid (item tidak valid sudah dibuang!)
2. Tentukan nilai skor mentah untuk masing-masing z score pembatas dengan menggunakan rumus :
X = (Z score x SD) + Mean
Contoh :
Pada hasil pengukuran Stres kerja karyawan diperoleh deskripsi statistik sebagai berikut :
Rata – rata = 217
Standar deviasi = 23
Maka penghitungan nilai skor mentah untuk Z score 2 adalah :
X = (2 x 23) + 217 = 263
Z score 1 X = (1 x 23) + 217 = 240
Z score 0 X = (0 x 23) + 217 = 217
Dan seterusnya
0
Fisiologis Rasa aman Kasih sayang Penghar-gaan Aktualisasi
Atau :
Buat penjelasan tentang cara menginterpretasikan psikogram
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Uraikan hasil uji coba alat ukur anda : apakah valid dan reliabel atau tidak,
disertai dengan alasannya.
B. Saran
Uraikan penjelasan tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan alat ukur anda, terutama untuk meningkatkan validitas dan
reliabilitas alat ukur
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195405271987031
-MOHAMAD_SUGIARMIN/ADHD.pdf
Conduct Problems Prevention Research Group. (1999). Initial impact of the Fast
Track prevention trial for conduct problems: I. The high-risk sample. Journal of
Consulting and Clinical Psychology, 67, 631-647.
Robinson, T. R., Smith, S. W., Miller, M. D., & Brownell, M. T. (1999).
Cognitive behavior modification of hyperactivity/impulsivity and aggression: A
meta-analysis of school-based studies. Journal of Educational Psychology,
91,195-203.