Anda di halaman 1dari 4

NO.

A) Psikodinamika: Menurut Sigmund Freud, perilaku maladaptif bisa menjauhkan orang dari
realitasnya. Teori pertumbuhan psikoanalitis menyatakan bahwa ada jalur normal
perkembangan kepribadian, salah satunya terjadi karena tingkat furtasi optmum. Ketika
terlalu banyak atau terlalu sedikit frustasi pada tahap pertumbuhan tertentu, maka
kepribadian tidak akan tumbuh normal dan terjadilah fiksasi. Ketka hal itu terjadi, individu
tersebut akan mengulangi pola perilaku, terlepas perubahan lain dalam situasi tersebut.
Mendukung prinsip deterministik psikis yakni pandangan bahwa tingkah laku normal atau
tidak normal ditentukan oleh hasil dari proses-proses dinamik dan konflik-konflik
intrapsikis. Dorongan-dorongan batin (internal) individu, seperti seks dan agresi, dalam
pandangan psikodinamik bertentangan dengan aturan-aturan sosial (masyarakat) dan
norma-norma moral. Teori psikodinamika selanjutnya mempertahankan fokus terhadap
proses psikis sebagai dasar dari gangguan mood meskipun fokus tersebut tidak
memberikan penekanan yang kuat pada rasa kehilangan.
B) Behavior: Pendekatan teori pembelajaran behavioristik terhadap kepribadian atau perilaku
memiliki dua asumsi dasar. Yang pertama adalah perilaku harus dijelaskan dalam kerangka
pengaruh kasual lingkungan terhadap individu tersebut. Yang kedua adalah pemahaman manusia
harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif di mana variabel dikontrol seksama dalam
eksperimen laboratorium. Menurut Skinner, kepribadian yang tidak normal atau perilaku
maladaptif terjadi karena individu tidak merespon stimuli dengan tepat, hal tersebut dikarenakan
mereka gagal memperlajari respon atau mereka mempelajari respons maladaptif (maladaptive
response).

No. 2

Perilaku maladaptif juga dapat disebut perilaku menyimpang, hal ini sesuai dengan pendapat para
ahli. Mustaqim (1991) menyatakan “ seorang siswa dikategorikan bermasalah apabila ia
menunjukkan gejala-gejala penyimpangan atau perilaku yang tidak lazim dilakukan oleh anak-anak
pada umumnya.” Ada dua bentuk Penyimpangan perilaku yaitu:

 Bentuk sederhana misalnya: mengantuk, suka menyendiri, terlambat datang, menyontek,


tidak berpakaian rapi, membuat keributan di kelas.
 Bentuk ekstrim misalnya: sering membolos, memeras temantemannya, tidak sopan kepada
orang lain juga kepada gurunya.

No. 3
A) Perilaku maladaptive internalizing adalah perilaku menyimpang yang menekankan pada gangguan
emosi dan suasana hati, meliputi kecemasan, depresi, keluhan somatik (misalnya sakit dan nyeri
badan), kesimpulannya perilaku maladaptive internalizing ini tidak menunjukkan perilaku menyakiti
atau menyerang orang lain. perilaku maladaptive internalizing, mencakup: ketergantungan,
menghindari orang lain dan lebih senang menyendiri, mengalami kesulitan makan, mengalami
kesulitan tidur, menolak pergi ke sekolah atau bekerja karena takut, perasaan akan ditolak atau
dikucilkan, terlalu cemas, mudah menangis atau tertawa, minimnya kontak mata, sedih untuk
alasan yang tidak jelas, menghindari untuk berinteraksi sosial, kurang bertenaga atau kurang
berminat dalam hidup (Sparrow et al., 2005).
B) Perilaku maladaptive externalizing, meliputi: impulsif (bertindak tanpa dipikirkan terlebih dahulu),
temper tantrum (amarah yang meledak), sengaja tidak patuh dan menentang orang lain, mengejek,
merusak atau mengganggu, tidak mengerti atau tidak peka terhadap orang lain, berbohong,
menipu atau mencuri, agresif secara fisik (misalnya memukul, menendang, menggigit), keras kepala
atau cemberut, mengatakan atau mengajukan pertanyaan yang memalukan di depan umum,
berperilaku tidak sesuai dengan keinginan orang lain.
C) Perilaku maladaptive lainnya, meliputi: mengisap jempol atau jari, mengompol atau harus
menggunakan diaper pada malam hari, berperilaku terlalu akrab dengan orang asing, menggigit
kuku jari, mengalami tic, mengalami waktu yang sulit untuk memusatkan perhatian, sangat aktif
atau resah dibandingkan orang lain seusianya, menggunakan properti sekolah atau pekerjaan untuk
tujuan pribadi yang tidak disetujui, mengumpat, melarikan diri, membolos sekolah atau pekerjaan,
mengabaikan atau tidak perduli dengan orang lain di sekitarnya, menggunakan uang untuk
“membeli” yang disenangi, menggunakan alkohol pada saat sekolah atau bekerja (Sparrow et al.,
2005).

NO. 4

Dalam mendeketsi adanya perilaku maladaptif pada seseorang, diperlukan pemahaman tersendiri
tentang bagaimana ciri-ciri perilaku maladaptif itu sendiri, seperti dijelaskan oleh Ajat Sudrajat dan
Nono Sutisna (1999:5), perilaku maladaptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a.   Suatu perilaku yang penampilannya   menimbulkan   akibat  yang tidak

     menyenangkan bagi individu yang melakukannya, atau bagi  orang lain yang berada

     dilingkungannya.   Misalnya :  perokok, alkoholik, marah - marah, ceroboh.

b.   Suatu perilaku yang tidak mampu memenuhi harapan-harapan yang terkandung
     didalam tugas-tugas yang harus dilakukannya secara teratur, (tidak mampu

     melaksanakan fungsi dan peranannya secara wajar). Misalnya ; seorang pelajar yang

     harus pergi sekolah secara teratur, mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas

     sekolah, tetapi dia tidak melakukannya.

c.     Suatu perilaku yang memberikan tanggapan terhadap rangsangan secara salah, baik waktu
maupun tempat. Misalnya ; Seseorang yang karena sakit oleh dokter disarankan memakai pakaian
tipis dan tetap dirumah, tetapi dia pergi keluar rumah dengan pakaian yang disarankan dokter
tersebut.

d.     Suatu perilaku dalam bentuk ketidakmampuan memberikan tanggapan terhadap rangsangan
yang ada di lingkungannya, atau seseorang yang tidak memiliki keterampilan untuk memberikan
tanggapan secara tepat terhadap rangsangan atau peristiwa-peristiwa tertentu. Misalnya ditanya X
tetapi dia menjawab Z.

NO. 5

A) AAMD ABS merupakan alat terbaik yang dimiliki/ada untuk mengembangkan skala penilaian
perilaku, dengan mengevaluasi bagaimana beradaptasi dengan lingkungannya. Tahun 1974 AAMD
ABS direvisi untuk memberikan gambaran obyektif dan penilaian dari keefektifan seseorang dengan
kebiasaan dan tuntutan sosial dari lingkungannya ; yang terdiri dari 2 bagian:
 Bagian 1 : terdiri dari item-item yang menilai keterampilan perkembangan pada 10 domain
yang berhubungan dengan fungsi mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
 Bagian 2 : menilai tingkat keterbelakangan yang menunjukkan perilaku disorder/maladaptif
B) AAMD ABS SE merupakan hasil revisi dari AAMD ABS yang dilakukan pada tahun 1981,
meliputi 2 bagian antara lain:
 Bagian 1 : mengevaluasi keterampilan individu pada perilaku yang berhubungan dengan
personal an& community self-sufficiency & personal-social responsibility
 Bagian 2 : mengukur tipe perilaku maladaptive yang berhubungan dengn penyesuaian diri
dan sosial

NO. 6

AAMR ABS-RC:2
Merupakan sebuah standar perilaku adaptif dan maladaptif yang berdasar pada rujukan norma-
norma, dilaksanakan secara individu, komprehensif dan digunakan dalam situasi tempat tinggal
dan dalam lingkungan masyarakat.

Tujuannya untuk :

 menentukan kekuatan dan kelemahan keterampilan adaptif seseorang


 mengidentifikasi orang yang perilaku adaptifnya secara substansial dan signifikan berbeda dari
orang lain seusianya
 mengukur kemajuan seseorang yang menerima layanan intervensi
 menjadi standar yang valid dalam mengukur perilaku adaptif

AAMR ABS-S :2 (Adaptive Behavior Scale-School:Second Edition) : adalah ukuran norma, individually
administered, komprehensif mengukur perilaku adaptif dan maladaptif yang digunakan pada anak usia
sekolah .

Terbagi atas 2 bagian:

 Bagian 1 : merupakan bagian penting untuk tanggung jawab individu dan hidup mandiri (sama
dengan Bagian 1 ABS-RC:2)
 Bagian 2 : mengukur adaptasi sosial dan perilaku maladaptif (isinya sama dengan Bagian 2 ABS-RC:2
tanpa ada sexcual behavior)

Anda mungkin juga menyukai