PSIKOLOGI EKSPERIMEN
NIM : F.111.21.0152
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
JUNI 2023
PUZZLE
1. Permasalahan
Dalam proses berpikir untuk memecahkan suatu masalah, seseorang akan
berusaha menggunakan petunjuk-petunjuk (guide) yang ada sebagai pegangan
untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi. Seberapa besar
pengaruh penggunaan petunjuk tersebut pada proses berpikir individu dan waktu
pemecahan masalah dibandingkan dengan tidak menggunakan petunjuk,
merupakan masalah yang akan dibahas.
2. Hipotesis
Jika seseorang diberi 3 jenis puzzle (tanpa guide, dengan semi guide, dan
dengan guide) maka waktu pemecahan masalah puzzle tanpa guide akan lebih
lama dari puzzle dengan semi guide, dan waktu pemecahan masalah puzzle
dengan semi guide akan lebih lama dari puzzle dengan guide.
3. Variable Independen
Jenis puzzle: (a) tanpa guide, (b) semi guide, (c) dengan guide.
4. Variable Dependen
Waktu pemecahan masalah; diukur sejak subyek mulai mengerjakan sampai
berhasil menyusun puzzle menjadi benetuk yang benar.
5. Bahan dan Peralatan
Puzzle tanpa guide, dengan semi guide, dan dengan guide.
Stopwatch
Formulir jawaban dan alat tulis
6. Rancangan Eksperimen
Rancangan tiga kelompok dengan random assignment
K1 X2 Y
R K2 X2 Y
K3 X3 Y
X1 : perlakuan dengan jenis puzzle tanpa menggunakan guide
X2 : perlakuan dengan jenis puzzle dengan semi-guide
X3 : perlakuan dengan jenis puzzle dengan menggunakan guide
Y : observasi, waktu pemecahan masalah
7. Prosedur Eksprimen
a) Subyek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan
eksperimenter.
b) Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana
tidak terasa kaku dan menegangkan.
c) Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes puzzle dengan
instruksi sbb:
“Dihadapan anda ada suatu pola tertenyu yang sebentar lagi akan kami
rusak. Tugas anda adalah menyusun kembali pola yang telah dirusak
tersebut sehingga kembali berbentuk seperti semula. Perhatikan baik-
baik, kemudian kerjakanlah seteliti mugkin setelah kami beri tanda
untuk mulai”.
8. Data untuk analisis statistik
DATA INDIVIDUAL 1
Subyek : Jodi Azis
Eksperimenter : Kamalia Dian
Observer : Dwi Lucy, Abelia Dara, dan Sintikhe Silvia
Hasil Observasi :
Tanpa Guide
Pada saat puzzle pertama diacak, subjek, masih terlihat senyum-senyum dan
berhasil memasang 1 potongan puzzle. Kemudian subjek berpikir sedikit lama,
subjek berhasil memasangkan potongan puzzle ke 2. Subjek terlihat menghela
nafas pada saat menyusun puzzle, subjek garuk-garuk rambut. Subjek tertawa
saat berhasil memasangkan puzzle dengan pas dan sesekali bertepuk tangan.
Subjek menerawang letak puzzle daan seskali tertawa memegangi alis. subjek
berfikir dengan menyangga dagu. Subjek merasa senang saat puzzle selesai.
Semi Guide
Pada saat puzzle diacak, subjek sangat terlihat excited dan langsung berhasil
memasukkan potongan puzzle pertama. Sesekali subjek menghela nafas karena
tidak menekan jawaban pas. Subjek senang dan tersenyum saat puzzle selesai.
Dengan Guide
Puzzle ke 3 semakin mudah, subjek terlihat tenang dan santai saat mengerjakan.
Tidak butuh lama puzzle selesai, ekspresi subjek sama tertawa dan tepuk tangan.
DATA INDIVIDUAL 2
Subyek : Rizikinova Kurniawan
Eksperimenter : Tri Widayanti
Observer : Aisah Nuraini dan Nurul Dwi R.
Hasil Observasi :
Tanpa Guide
Subjek mengerjakan dengan teliti, ekspresi wajah datar. Beberapa menit subjek
juga tertawa subjek juga agak tegang tetapi berusaha tenang. Subjek sering
tertawa, subjek fokus mengerjakan puzzle. Subjek mencoba ditempat lain
terlebih dahulu sebelum dipasangkan ke tempat, subjek selalu berbicara, subjek
tertawa saat memasangkan puzzle nya salah. Dia juga terlihat panik dengan
mengerakkkan sepatunya. Subjek beberapa kali menggerakkan sepatunya.
Subjek berbicara “ahh” ketika salah memasang potongan puzzle. Subjek
membenarkan rambutnya, terlihat kesal ketika dia salah memasang potongan
puzzle. Subjek mulai bingung melihat sisa 5 potongan puzzle yang belum
terpasang. Subjek takut salah memasang potongan puzzle, saat semua sudah
terpasang subjek tersenyum.
Semi Guide
Subjek mulai memasangkan kembali puzzle yang kedua dengan focus. Subjek
memasangkan pzzle lebih cepat, fokus, dan teliti daripada puzzle yang pertama.
Subjek terlihat lebih tenang daripada sebelumnya. Subjek sering tertawa. Subjek
menyelesaikan dengan cepat.
Dengan Guide
Subjek mulai memasangkan kembali puzzle yang ketiga. Subjek menyusun
terlebih dahulu potongan-potongan puzzle sebelum dipasang ke tempat. Subjek
mulai fokus, subjek tertawa saat mendengar puzzle kelompok lain terjatuh.
Subjek kembali fokus menata potongan-potongan puzzle. Subjek terlihat lebihi
tenang dan santai daripada sebelumnya.
DATA INDIVIDUAL 3
Subyek : Bima Satria W
Eksperimenter : Affaniar Imanun
Observer : Difa Apriliani dan Eva Nur Zakia
Hasil Observasi :
Tanpa Guide
Subyek terlihat fokus mendengarkan instruksi dari eksperimenter dan mulai
bersiap-siap untuk memulai memasang puzzle. Saat sudah dimulai, mata subyek
melihat kepingan puzzle dan tempat kotak puzzle secara bergantian. Subjek
terlihat fokus mengamati dan memilah kepingan puzzle. Subyek mulai
memasang puzzle yang cocok ke dalam tempat kotak puzzle sembari tersenyum.
Saat salah memasang kepingan puzzle, subyek mendesah dan kemudian
tersenyum kecil dan melanjutkan untuk memilih kepingan puzzle yang lainnya.
Subyek terlihat kebingungan saat memilih kepingan puzzle sembari
mengerutkan alisnya. Subyek frustrasi karena tidak berhasil menemukan
kepingan puzzle yang cocok dengan kedua jari telunjuknya memegang
pelipisnya. Kemudian subyek menyenderkan punggungnya ke kursi sebentar
dan kembali melanjutkan kegiatannya dalam memilih kepingan puzzle sembari
kebingungan. Subyek berhati-hati dalam memilih kepingan puzzle dan
memasangnya ke dalam kotak puzzle. Saat berhasil memasang kepingan puzzle,
subyek terlihat tersenyum dan tertawa dan kemudian melanjutkan kegiatannya
dalam pemilihan kepingan puzzle. Subyek berdeham sekali sembari tetap fokus
memilih dan membolak-balikan kepingan puzzle yang ada dihadapannya.
Subyek kembali frustrasi dengan menggerang kecil dan menggeser-geser kotak
puzzle keatas dan kebawah beberapa kali karena tak kunjung menemukan
kepingan puzzle yang cocok. Tangan subyek kembali berada di kumpulan
kepingan puzzle. Subyek terlihat kebingungan mengerutkan dahinya sembari
memilih dan memutar-mutar beberapa kepingan puzzle yang ada. Subyek
berhasil memasang beberapa keping puzzle dan ia tersenyum puas dan
kemudian melanjutkan memilih kepingan puzzle yang lainnya. Subyek terlihat
fokus memilih sembari kebingungan dengan sisa kepingan puzzle yang ada.
Setelah beberapa saat, subyek berhasil memasang keseluruhan puzzle yang ada
dengan tersenyum lebar dan mendesah lega sembari punggung bersandar di
kursi dan kedua tangannya diangkat ke atas.
Semi Guide
Setelah eksperimenter memberi aba-aba siap,subyek mulai fokus dengan puzzle.
Mata tertuju pada kepingan dan sesekali melihat pada papan puzzle. Subyek
dengan lancar memasangkan kepingan yang memiliki tanda (guide). Subyek
tersenyum dan tertawa saat berhasil memasangkannya. Subyek juga beberapa
kali menepuk tangannya saat merasa menemukan kepingan yang cocok. Subyek
mulai kebingungan saat memilih kepingan yang tidak terdapat tanda (guide).
Kedua tangan selalu berada di daerah kepingan puzzle. Subyek memilih-milih
kepingan puzzle dan mencocokkannya. Subyek terlihat frustasi jika tidak ada
kepingan yang cocok. Subyek menggeram karena salah memasangkan puzzle.
Subyek mengusap hidunganya dua kali dengan tangan kiri lalu mencoba
mencari kepingan lagi. Subyek memegang pelipis dengan masing-masing jari
telunjuk. Subyek mulai terlihat fokus kembali dengan puzzle. Tangan subyek
selalu berada disekitar kepingan puzzle dan memilih-milih mana kepingan yang
cocok. Subyek menghabiskan waktu yang lama saat memilih kepingan dan tidak
segera memasangkannya. Lalu subyek berhasil menemukan kepingan yang
cocok dan tertawa saat berhasil memasang puzzle dengan benar. subyek
mendesah lega saat berhasil menyelesaikan satu puzzle dengan semi guide.
Dengan Guide
Subyek terlihat percaya diri melihat puzzle dengan bantuan guide. Subyek mulai
mengambil kepingan pertama disertai dengan menggaruk hidung. Subyek
terlihat fikus mengambil kepingan puzzle. Subyek dengan cekatan mengambil
kepingan-kepingan puzzle karena sebelumnya sudah menyelesaikan dua puzzle
dengan lancar. Subyek mengambil satu kepingan dan memasangkannya dengan
lancar. Subyek terlihat bingung saat hendak mengambil kepingan puzzle karena
terkecoh dengan warna (guide). Subyek terlihat tertekan dan terburu-buru
karena melihat subyek lain yang sudah menyelesaikan puzzle. Subyek
tersenyum sambil memasangkan kepingan puzzle. Subyek mulai panik karena
dua subyek lain sudah menyelesaikan puzzle mereka. Subyek menepuk jidat
terlihat kebingungan. Subyek mulai fokus kembali memilih kepingan puzzle
dam memasangkannya. Mata subyek tertuju pada kepingan dengan
mengkerutkan dahi. Sesekali subyek tersenyum saat berhasil memasangkan
puzzle dengan benar. Subyek tertawa disertai dengan menepuk tangan satu kali
saat berhasil menyelesaikan puzzle.
DATA KELOMPOK
SUBYEK A B C TOTAL
XA X2
A
XB X2
B
XC X 2
C
Xt X 2t
1 7 49 5 25 0 0 2 74
2 25 625 1 1 1 1 27 627
3 25 635 13 169 10 100 48 894
TOTAL
n= 3 n= 3 n= 3 N= 9
Keterangan:
A : Puzzle tanpa guide
B : Puzzle semi guide
C : Puzzle dengan guide
n :3
N : Jumlah Subyek (9)
k/a : Jumlah Perlakuan (3)
X : Jumlah error A (subyek 1,2, & 3)
X : Jumlah error B (subyek 1,2, & 3)
X : Jumlah error C (subyek 1,2, & 3)
9. Analisis Data
1. Jkt = ∑ Xt 2 - ¿ ¿
= 1.595 - ¿ ¿
7.569
= 1.595 -
9
= 754
2. Jkd =∑ Xt 2- ¿
= 1.595 - ¿
3. Jka = ¿¿
= ¿¿
3.249 361 121 7.569
= + + −
3 3 3 9
= 1.083 + 120,33 + 40,33 – 841
= 402,66
4. Dbd =N–a
=9–3
=6
5. Dba =a–1
=3–1
=2
jkd
6. Mkd =
dbd
351,34
=
6
=58,556
jka
7. Mka =
dba
402,66
=
2
= 201,33
mka
8. Foa =
mkd
201,33
=
58,556
= 3,438
10. Kesimpulan
Praktikum dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari subjek,
eksperimenter, dan observer. Praktikum ini menggunakan puzzle, puzzle dibagi
menjad 3 jenis, yaitu tanpa guide, semi guide, dan dengan guide. Ketika praktik
berlangsung, subjek memakan waktu lebih lama saat bermain puzzle tanpa
guide dan rata-rata lama waktu yang dibutuhkan kurang lebih 30 menit. Para
subjek menata puzzle diluar area sehingga error yang didapat sedikit. Puzzle
kedua dan ketiga yaitu semi guide dan guide rata-rata waktu yang dibutuhkan
sekitar 5-10 menit dan error pada kedua puzzle ini sangat minim.
11. Kegunaan dalam kehidupan sehari-hari
Dapat melatih kesabaran, ingatan, dan melatih fokus, bermain puzzle juga
dapat meredakan stress. Untuk usia Paud, bermain puzzle dapat melatih
penalaran mereka.
12. Kesan – kesan selama praktikum
Karena ini merupakan pengalaman baru, melakukan praktikum ini adalah
pertama kali bagi saya. Menjadi observer yang menghitung kesalahan subjek
melatih saya untuk teliti dan sekaligus melatih kemampuan observasi saya.
PIN BOARD
1. Permasalahan
Ingin mempelajari reaksi seseorang yang dihadapkan pada tugas yang
membutuhkan kecepatan dan kecekatan tangan.
2. Hipotesis
Jika seseorang diberi pin board dengan pola lubang tertentu, maka waktu
reaksinya subyek untuk menyelesaikan tugas akan berbeda dengan waktu
reaksi standart.
3. Variabael Independen
Pola lubang-lubang pin board yang menjadi stimulus.
4. Variabel Dependen
a) Waktu reaksi (kecepatan) subyek untk menyelesaikan tugs.
b) Jumlah kesalahan yang dilakukan (kecekatan)
5. Bahan dan Peralatan
Pin Board Apparatus
Stopwatch
Addo Check
Formulir pencatatan hasil dan alat tulis
6. Rancangan Eksperimen
The one shot care study
X Y
9. Analisis Data
Data Individu
1. Subyek 1
Selisih waktu = waktu rata-rata - waktu standar
= 20,880 – 10 = 10,88
2. Subyek 2
Selisih waktu = waktu rata-rata - waktu standar
=14,229 – 10 = 4,229
3. Subyek 3
Selisih waktu = waktu rata-rata - waktu standar
=14,563 – 10= 4,563
Data Kelompok
SelisihWaktu Indivudu
Mean Waktu Reaksi =
Jumlah Subyek
S 1+ S 2+S
= 3
3
10,88+4,229+ 4,563
=
3
= 6, 557
Selisih waktu (kelompok) = waktu rata-rata - waktu standar
= S1 + S2 + S3- 10
= 10,88 + 4,229 + 4,563 – 10
= 19,672 – 10
= 9,672
10. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan sebelumnya, pin board
dikerjakan dengan waktu 10 detik. Pin board lebih mudah dikerjakan
daripada puzzle (tanpa guide). Subjek hanya perlu mengingat warna setiap
lajurnya dan fokus yang tinggi untuk memasukkan pin kedalam lubang
setiap lajurnya sesuai dengan warna yang telah ditentukan. Namun ketika
para subjek bermain pin board, ekspresi yang diberikan adalah tegang, grogi
dan terburu-buru.
11. Kegunaan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Melatih fokus, ketepatan, kecepatan, dan ingatan. Untuk anak-anak
usia Paud dan TK, pin board bisa menjadi sarana belajar untuk melatih
kemampuan motoriknya, membedakan dan mengingat warna.
12. Kesan-kesan Selama Praktikum
Karena sebelumnya belum pernah melihat pin board, saya yang
kebagian menjadi subjek sedikit grogi. Tapi setelah bermain ternyata tidak
terlalu susah, hanya perlu fokus dengan warna dan ketepatan untuk
memasukkan pin kedalam lubang. Karena hanya diberi waktu 10 detik setiap
lajurnya, jadi saat memilih dan memasukkan pin sedikit panik.