FAKULTAS DAKWAH
MEI 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang
sesuai dengan tujuan ukurannya, diperlukan suatu protes pengujian
validitas atau validasi. Sebagaimana yang telah dijelaskan terdahulu, item-
item yang telah diseleksi berdasarkan koefisien item-total akan
mendukung reliabilitas skala, namun hal itu tidak berarti bahwa skalanya
akan dinyatakan valid dengan sendirinya.
Validitas yang terpenting dalam validasi skala psikologi adalah
membuktikan bahwa struktur seluruh aspek keperilakuan, indikator
keperilakuan, dan item-itemnya memang membentuk suatu konstrak yang
akurat bagi atribut yang diukur.
Karena identifikasi tujuan ukur sebagai langkah pertama dalam
penyusunan skala dimaksudkan untuk membangun konstrak teoritik yang
tepat, maka skala yang disusun berdasarkan kawasan (domain) ukur yang
teridentifikasi dengan baik dan telah dibatasi dengan jelas, secara teoritik
pun akan valid. Sejak awal proses penyusunan skala, relevansi item
dengan indikator keperilakuan dan dengan tujuan ukur yang sebenarnya
sudah dapat dievaluasi dengan nalar dan dan akal sehat yang mampu
menilai apakah isi skala memang mendukung konstrak teoritik yang
diukur, dan karenanya dinyatakan layak untuk digunakan mengungkap
atribut sebagaimana yang dikehendaki oleh perancangnya. Meskipun
begitu, pembuktian secara empirik mengenai validitas konstrak skala yang
bersangkutan masih harus dilakukan. Jamie DeCoster (2000) dan
Altermatt (2007) mengatakan bahwa validitas konstrak sendiri dapat
diartikan sejauh mana definisi operasional (dalam bentuk indikator
keperilakuan) memang mencerminkan konstrak yang hendak diukur.
Berikut adalah beberapa prosedur validitas skala psikologi untuk menguji
beberapa diantara tipe validitas tersebut yang biasa dilakukan.1
B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari validitas?
b. Apa saja pembagian validitas?
1
Azwar,S. Penyusunan Skala Psikologi: Edisi 2, 2012. Hal 132.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN VALIDITAS
Validitas adalah sutu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan
atau kesahihan suatu instrmen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai
validitas yang tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka
instrumentersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang hendak diukur/diinginkan. Sebuah instrumen
dikatan valid apabila bisa mengungkap data dari variabel yang diteliti.
Berikut macam-macam validitas.
B. VALIDITAS ISI
Validitas isi adalah setiap konsep harus dikembangkan indikator-
indikatornya, dengan adanya indikator dari setiap konsep maka bangun
pengertian akan nampak dalam memudahkan dalam menetapkan cara
pengukuran. Untuk variabel tertentu dimungkinkan untuk menggunakan
alat ukur yang beraneka ragam, cara menetapkan indikator suatu konsep
dapat dilakukan dua cara, yakni :
a. Menggunakan pemahaman atau logika berfikir atas dasar teori
pengetahuan ilmiah.
b. Menggunakan pengalaman empiris yakni apa yang terjadi dalam
kehidupan nyata.
Seperti disebutkan di atas bahwa, kesesuaian isi aitem dengan
indikator keperilakuan dan dengan tujuan ukur sebenarnya sudah dapat
dievaluasi melalui nalar serta akal sehat (common sense) yang mampu
menilai apakah isi skala memang mendukung konstrak teoretik yang
diukur. Hasil evaluasi ini disebut Logical Validity sebagai bagian dari
validitas isi (Content Validity).
Keputusan akal sehat mengenai keselarasan atau relevansi aitem
dengan tujuan ukur skala tidak dapat didasarkan hanya pada penilaian dari
penulis aitem sendiri, tapi juga memerlukan kesepakatan penilaian dari
beberapa penilai yang kompeten2. Tentu tidak diperlukan kesepakatan
penuh (100%) dari semua penilai untuk menyatatakan bahwa suatu aitem
adalah relevan dengan tujuan ukur skala. Apabila sebagian besar penilai
sepakat bahwa suatu aitem adalah relevan dengan indikatornya, maka
aitem tersebut dinyatakan sebagai aitem yang layak mendukung validitas
isi. Proses tersebut dijelaskan dalam bab-2 yang membahas tentang
prosedur validasi isi Indikator Keprilakuan dan Bab-3 tentang validasi
aitem3.
C. VALIDITAS KONSTRAK
Validasi konstrak adalah usaha untuk membuktikan bahwa konstrak
ukur teoretik yang telah dibangun di awal perancangan tes adalah benar,
dalam arti didukung oleh data empirik. Banyak cara untuk mencari bukti
kebenaran konstrak skala seperti Analisis Faktor dan Pemodelan
Persamaan Struktural yang memerlukan pemahaman statistika multivariat
tingkat lanjut. Ada pula cara yang tetap memerlukan pemahaman statistika
tetapi analisisnya lebih sederhana dan lebih mudah difahami. Diantara cara
yang lebih sederhana itu, akan diuraikan metode validasi By known-group
dan validasi Multi-trait Multi-methode.
a. Metode Multitrait-Multimethod
Validasi skala dengan pendekatan multitrait-multimethod
(Campbell & Fiske, 1959) merupakan salah satu metode untuk
pembuktian adanya validitas konstrak. Merode ini hanya dapat
digunakan bilamana terdapat dua trait atau lebih yang diukur oleh dua
macam metode atau lebih.
Sebagai ilustrasi sederhana, untuk menguji validitas skala
kecemasan yang diberi respon tipe dikotomi (“ya” dan “tidak”)
2
Straub, 1989 dalam Straub et al., 2004
3
Ibid,
diperlukan kriteria berupa skor dari skala lain yang juga mengukur trait
kecemasan, misalnya Tyler’s Manifest Anxiety Scale (TMAS) yang
diberi respon dengan lima pilihan. Skor dari skala-skala yang
dikorelasikan satu sama lain dan koefisien-koefisien korelasinya
dimasukkan ke dalam suatu matriks validasi. Koefisien korelasi antar
skor-skor skala ini dapat dihitung dengan formula korelasi product-
moment. Ilustrasinya pada Tabel 7.1.
Pada diagonal matriks Tabel 7.1 korelasi antara skor suatu skala
dengan dirinya sendiri tidak dicantumkan sebagai koefisien r= 1,00
akan tetapi digantikan oleh koefisien reliabilitasnya. Dikarenakan salah
satu definisi reliabilitas adalah korelasi skor dari tes-ulang dan dari
skor tes-paralel, informasi tersebut diperlukan apabila didapat
koefisien validitas konvergen yang rendah. koefisien reliabilitas dapat
menjadi salah satu penjelasannya.
A1 A2 B1 B2
A1 Skala Kecemasan (ya- Fxx= 0,92 0,65 0,11 0,04
tidak)
A2 TMAS (5- pilihan) Rxx = 0,21 0,03
0,87
B1 Skala Introversi (ya- Rxx=0,79 0,55
tidak)
B2 Skala Introversi (5- Rxx=0,90
pilihan)
Table 7.1 Interkorelasi Skor-skor skala dalam matriks Multitrait-Multimethod
(Data Fiktif)
b. Metode By Known-group
Pengujian validitas konstrak dengan metode By known-group
adalah membandingkan hasil ukur skala dari dua kelompok sampel
yang berbeda, yaitu sampel yang telah diketahui rendah dan sampel
yang telah diketahui tinggi dalam atribut yang diukur. Harus ada dasar
yang jelas untuk mengatakan bahwa sampel termasuk rendah atau
tinggi dalam atribut yang diukur.
Ketika akan memvalidasi konstrak skala Agresivitas pada remaja
maka diperlukan dua sampel subjek yang sudah diketahui berbeda
tingkat agresivitasnya. Untuk sampel remaja yang agresif didapat dari
sekolah-sekolah yang sudah terkenal sering membuat keributan dengan
melihat catatan tentang perilaku individual siswa dari kantor BK atau
dokumen lain. Untuk memperoleh sampel remaja yang tidak agresif
dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah yang dikenal sebagai
sekolah yang baik dan tertib. Secara rasional diakui bahwa kedua
kelompok sampel pada dasarnya berbeda dalam hal atribut yang
diukur, yaitu Agresivitas.
Kedua kelompok sampel tersebut dikenal skala Agresivitas yang
divalidasi. Perbedaan hasilnya diuji secara statistical untuk mengetahui
apakah skor yang diperoleh memang berbeda dan apakah kelompok
sampel yang diketahui tinggi agresivitasnya memang mendapat skor
tinggi dan sebaliknya. Tabel 7.2 memberi contoh data agresivitas
(fiktif) dari kedua sampel
∑ ∑
∑
∑ ∑
√(∑ ) (∑ )
4
Cronbach, 1970 h. 429
5
Ibid.,
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi
(content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan
instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Untuk menguji validitas setiap
butir soal maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan
dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor total
dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal,
dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks
validitasnya
DAFTAR PUSTAKA