Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI EKSPERIMEN

“VALIDITAS DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL”

Dosen Pengampu: Jaharatus Sa’diyah, M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Ayu Lestari (11836068)

Uswatun Khasanah (11836078)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada
kita, shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat yang senantiasa menuntun kita
dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang.Dengan pertololongan dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Disusunnya makalah ini ialah
sebagai salah satu materi tugas yang ditempu oleh setiap mahasiswa dalam
melaksanakan studi di tingkat perkuliahan.

Adapun judul makalah ini mengenai validitas dalam penelitian


eksperimental. Dalam proses penyusunan makalah ini, kami haturkan
terimakasih dan penuh rasa hormat kepada : Jaharatus Sa’diyah, M.Si.sebagai
dosen pengampu mata kuliah psikologi eksperimen.Kami selaku penyusun
makalah memohon maaf apabila ada kesalahan dalam membuat makalah ini, oleh
karena itu kami senantiasa menerima apabila ada kritik dan saran. Mudah-
mudahan makalah sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Pontianak, 16 Oktober 2020

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...2

C. Tujuan Penyusun……………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Validitas dalam Penelitian Eksteperimental……..…………………3

B. Validitas dalam Eksperimen……………………………………………………3

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Validasi Internal………...………………..4

D. Faktor-Faktor yang mempenaruhi Validasi Eksternal…………………...…….6

E. Hubungan Validitas Internal-Eksternal………………………………………...7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..…8

A.KESIMPULAN…………………………...…………………………………….8

B.SARAN………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Validitas berkaitan dengan persoalan untuk membatasi atau menekan


kesalahan-kesalahan dalam penelitian sehingga hasil yang diperoleh akurat dan
berguna untuk dilaksanakan. Validitas adalah istilah penting dalam penelitian
yang mengacu pada konseptual dan kesehatan ilmiah dari sebuah studi penelitian
(Graziano & Raulin, 2004).  Untuk menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep
yang sangat penting dan berguna dalam segala bentuk  metodologi penelitian. 

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan akurasi dan kegunaan


temuan dengan menghilangkan atau mengendalikan banyak pengganggu variabel
mungkin, yang memungkinkan untuk kepercayaan yang lebih besar dalam
temuan  sebuah studi yang diberikan.Membicarakan validitas sebagai terminologi
penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni berkaitan
dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri.
validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur
(peneliti).

Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan
untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur.
Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas
pengukuran ,walaupun untuk termencapai validitas penelitian syarat validitas
pengukuran harus terpenuhi pula. Ada empat jenis yang berbeda dari validitas
(validitas internal, eksternal validitas, validitas konstruk, dan validitas kesimpulan
statistik) yang berinteraksi  untuk mengendalikan dan meminimalkan dampak dari
berbagai asing  faktor yang dapat mengacaukan studi dan mengurangi akurasi
yang  kesimpulan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan validasi dalam penelitian eksperimental?
2. Apa saja komponen-komponen di dalam validasi?
3. Apa saja faktor yang mmpengaruhinya?
4. Bagaimana hubungan antara validasi internal dan validasi eksternal?
C. Tujuan penyusunan
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan validasi alam
penelitian eksperimental
2. Mampu mengetahui komponen-komponen di dalam validasi
3. Mampu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi validasi
4. Mampu mengetahui hubungan antara validasi internal dan validasi
eksternal

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Validitas dalam Penelitian Eksteperimental

Secara umum pengertian validitas menyangkut dua hal, yaitu validitas alat
ukur dan validitas penelitian. Validitas alat ukur berkaitan dengan seberapa besar
alat ukur mampu mengukur apa yang ingin dukur, sedangkan validitas penelitian
berkaitan dengan hubungan sebab akibat yarig dihasilkan. Validitas penelitian
tidak berkaitan dengan perhitungan statistic, melainkan berkaitan dengan control
terhadap variabel sekunder."Desain Penelitian Eskperimen merupakan salah satu
prosedur penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui dampak treatmen
terhadap outcome, pada subjek penelitian (Creswell, 2002)"

Yang dimaksud dengan validitas dalam eksperimen adalah sejauh mana


pemberian perlakuan variabel independen memiliki efek terhadap variabel
dependen, tanpa keterlibatan variabel lain di luar variabel independen. ini berarti,
semakin tinggi efek pemberian perlakuan (variabel independen) terhadap
perubahan variabel dependen, maka validitas eksperimen tersebut dikatakan
tinggi. Di samping efektivitas pengaruh pemberian perlakuan kepada variabel
dependen, validitas juga ditentukan oleh seberapa jauh eksperimen tersebut bisa
digeneralisasikan pada populasi lain yang berbeda subyek, tempat dan ekologinya.
Validitas dalam eksp antara lain validitas internal dan eksternal.

B. Validitas dalam Eksperimen


1. Validitas Internal

Validitas internal adalah sejauh manahasil sebuah studipenelitian


klinis tidakbias. Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas
internal.Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil
penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau berkenaan dengan derajat
akurasi antardesain penelitian dan hasil yang dicapai.. Validitas internal
merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti
menginginkan hasil studinya bermakna.

3
Validitas internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk
menyingkirkan atau membuat masukakal penjelasan alternatif hasil, atau
masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003).

2. Valdiasi Eksternal

C ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan, sejauh mana


hasil suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal
sampel) penelitian diambil. Contoh : apabila kita meneliti tingkat
efektifitas suatu metode penyuluhan baru mengenai program imunisasi
dengan mengambil sampel di suatu desa dan ternyata baik hasilnya.
Validitas eksternal itu Berkaitan dengan pertanyaan apakah fakta
mengenai treatment (IV) yang diberikan benar-benar mengakibatkan
perbedaan pada DV, atau Apakah benar-benar IV berpengaruh pada DV.
Validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat
digeneralisasi pada populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam kondisi yang
mirip.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Validasi Internal

Ada banyak faktor yang mempengaruhi masing-masing validitas. Berikut


ini akan di bahas faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal :

a) Sejarah (History)
Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang
dapat berpengaruh terhadap variabel keluaran (variabel terikat). Oleh
karena itu terjadinya perubahan variabel terikat, kemungkinan bukan
sepenuhnya disebabkan karena perlakuan atau eksperimen, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor sejarah atau pengalaman subjek penelitian
terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah-masalah lain yang
berhubungan dengan eksperimen tersebut.
b) Kematangan (Maturitas)
Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek
penelitian selalu mengalami perubahan.
4
Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses kematangan atau
maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya
kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel terikat.
Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat
bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena
proses kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau
eksperimen.
c) Seleksi (Selection)
Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol bisa terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok
satu dengan kelompok yang lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok
eksperimen lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dengan anggota-
anggota kelompok kontrol, sehingga sebelum diadakan perlakuan sudah
terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Setelah
adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka besarnya perubahan
variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel pendidikan
tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat
bukan saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh
pendidikan.
d) Prosedur Tes (Testing)
Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena
kemungkinan para subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-
jawaban yang salah pada waktu pretes, dan kemudian pada waktu postes
subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan
variabel terikat tersebut bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi juga
karena pengaruh dari pretes.
e) Instrumen (Instrumentation)
Alat ukur atau alat pengumpul data (instrumen) pada pretes
biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh
terhadap hasil postes tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang
terjadi pada variabel terikat,
5
bukan disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena
pengaruh instrumen.

f) Mortalitas (Mortality)
Pada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes
dan postes sering terjadi subjek yang ”dropout” baik karena pindah, sakit
ataupun meninggal dunia. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil
eksperimen.
g) Regresi ke Arah Nilai Rata-rata (Regressien Toward The Mean)
Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi
maupun ekstrem rendah dari hasil pretes (pengukuran pertama), cenderung
untuk tidak ekstrem lagi pada pengukuran kedua (postes), namun biasanya
melewati nilai rata-rata. Perubahan yang terjadi pada variabel terikat
tersebut adalah bukan perubahan yang sebenarnya, tetapi merupakan
perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai rata-rata ini juga
disebut regresi semu (regression artifact).Untuk menjamin penelitian
menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di
atas harus dapat dikontrol oleh peneliti. Cara yang dilakukan beragam,
tergantung kebutuhan dan tergantung tingkat ancaman yang muncul. Bila
ancaman-ancaman ini diabaikan, sangat dimungkinkan hasil penelitian
tidak valid dan tidak memberikan kesimpulan yang berarti.

D. Faktor-Faktor yang mempenaruhi Validasi Eksternal

Hal-hal yang menjadi sumber-sumber validitas eksternal ialah:

a) Interaksi Testing

Efek-efek tiruan yang dibuat dengan menguji responden akan mengurangi


generalisasi pada situasi dimana tidak ada pengujian pada responden.

6
b) Interaksi Seleksi

Efek dimana tipe-tipe respon1den yang mempengaruhi hasil-hasil studi


dapat membatasi generalitasnya.

c) Interaksi Setting

Efek tiruan yang dibuat dengan menggunakan latar tertentu dalam


penelitian tidak dapat direplikasi dalam situasi-situasi lainnya. Validitas
eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil
penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada  populasi tempat sampel
tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen
penelitianvalid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data
benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.

E. Hubungan Validitas Internal-Eksternal

Validitas dalam penelitian memiliki hubungan terbalik. Penelitian yang


memiliki validitas rendah, maka validitas eksternalnya tinggi. begitu juga dengan
sebaliknya Bila dibandingkan dengan penelitian yang lain, validitas intemal pada
penelitian eksperimental lebih tinggi. tetapi validitas eksternalnya lebih rendah.
Penelitian eksperimental bertipe lapangan memliki validitas ekologis yang lebih
tinggi daripada eksperimental laboratorium, karena situasinya seperti situasi
sehari-hari, yang intinya validitas eksternalnya lebih tinggi.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Validitas adalah istilah penting dalam penelitian yang mengacu pada


konseptual dan kesehatan ilmiah dari sebuah studi penelitian (Graziano &
Raulin, 2004).  Untuk menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep yang
sangat penting dan berguna dalam segala bentuk  metodologi penelitian. 

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan akurasi dan kegunaan


temuan dengan menghilangkan atau mengendalikan banyak
pengganggu variabel mungkin, yang memungkinkan untuk kepercayaan yang
lebih besar dalam temuan  sebuah studi yang diberikan.Membicarakan
validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada
dua pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan
dengan penelitian itu sendiri. validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat
ukur,metode ukuran dan pengukur (peneliti).

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih


terdapat banyak kekuarangan. Untuk kedepannya penulis akan menjelaskan
makalah secara lebih fokus dan detail dengan sumber yang lebih banyak dan
dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.

8
DAFTAR PUSTAKA

jurnal.ugm.ac.id › downloadPDF validitas eksperimen - Jurnal UGM – Universitas


Gadjah Mada

fachriallia.staff.gunadarma.ac.id › ...PDF Validitas dalam Penelitian


Eksperimental - Official Site of LIA ...

eurekapendidikan.com › validitas-d...Validitas Dalam Penelitian Eksperimen -


Eureka Pendidikan

Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan validitas. Edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Campbell, D. T. (1957). Factor relevant to the validity of experiments in social


settings. Psychological Bulletin, 34(4), 297-312.

Campbell, D. T., & Stanley, J. C. (1966). Experimental and quasi-experimental


designs for research. Chicago: Rand McNally & Co.

Cook, T. D., & Campbell, D. T. (1979). Quasi-experimentation: Design & analy-


sis issues for field settings. Boston: Houghton Mifflin Co.

Hadi, S. (1977). Metodologi research: Untuk penulisan paper, skripsi, tesis dan
diser-tasi. Jilid dua. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.

Hastjarjo, T. D. (2000). Seputar kontroversi uji signifikansi hipotesis nihil.


Buletin Psikologi, 8(2), 1-6.

Anda mungkin juga menyukai