PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Disusun Oleh :
Kelompok 4
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada
kita, shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat yang senantiasa menuntun kita
dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang.Dengan pertololongan dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Disusunnya makalah ini ialah
sebagai salah satu materi tugas yang ditempu oleh setiap mahasiswa dalam
melaksanakan studi di tingkat perkuliahan.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...2
C. Tujuan Penyusun……………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A.KESIMPULAN…………………………...…………………………………….8
B.SARAN………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan
untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur.
Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas
pengukuran ,walaupun untuk termencapai validitas penelitian syarat validitas
pengukuran harus terpenuhi pula. Ada empat jenis yang berbeda dari validitas
(validitas internal, eksternal validitas, validitas konstruk, dan validitas kesimpulan
statistik) yang berinteraksi untuk mengendalikan dan meminimalkan dampak dari
berbagai asing faktor yang dapat mengacaukan studi dan mengurangi akurasi
yang kesimpulan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan validasi dalam penelitian eksperimental?
2. Apa saja komponen-komponen di dalam validasi?
3. Apa saja faktor yang mmpengaruhinya?
4. Bagaimana hubungan antara validasi internal dan validasi eksternal?
C. Tujuan penyusunan
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan validasi alam
penelitian eksperimental
2. Mampu mengetahui komponen-komponen di dalam validasi
3. Mampu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi validasi
4. Mampu mengetahui hubungan antara validasi internal dan validasi
eksternal
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum pengertian validitas menyangkut dua hal, yaitu validitas alat
ukur dan validitas penelitian. Validitas alat ukur berkaitan dengan seberapa besar
alat ukur mampu mengukur apa yang ingin dukur, sedangkan validitas penelitian
berkaitan dengan hubungan sebab akibat yarig dihasilkan. Validitas penelitian
tidak berkaitan dengan perhitungan statistic, melainkan berkaitan dengan control
terhadap variabel sekunder."Desain Penelitian Eskperimen merupakan salah satu
prosedur penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui dampak treatmen
terhadap outcome, pada subjek penelitian (Creswell, 2002)"
3
Validitas internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk
menyingkirkan atau membuat masukakal penjelasan alternatif hasil, atau
masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003).
2. Valdiasi Eksternal
a) Sejarah (History)
Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang
dapat berpengaruh terhadap variabel keluaran (variabel terikat). Oleh
karena itu terjadinya perubahan variabel terikat, kemungkinan bukan
sepenuhnya disebabkan karena perlakuan atau eksperimen, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor sejarah atau pengalaman subjek penelitian
terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah-masalah lain yang
berhubungan dengan eksperimen tersebut.
b) Kematangan (Maturitas)
Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek
penelitian selalu mengalami perubahan.
4
Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses kematangan atau
maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya
kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel terikat.
Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat
bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena
proses kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau
eksperimen.
c) Seleksi (Selection)
Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol bisa terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok
satu dengan kelompok yang lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok
eksperimen lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dengan anggota-
anggota kelompok kontrol, sehingga sebelum diadakan perlakuan sudah
terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Setelah
adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka besarnya perubahan
variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel pendidikan
tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat
bukan saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh
pendidikan.
d) Prosedur Tes (Testing)
Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena
kemungkinan para subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-
jawaban yang salah pada waktu pretes, dan kemudian pada waktu postes
subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan
variabel terikat tersebut bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi juga
karena pengaruh dari pretes.
e) Instrumen (Instrumentation)
Alat ukur atau alat pengumpul data (instrumen) pada pretes
biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh
terhadap hasil postes tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang
terjadi pada variabel terikat,
5
bukan disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena
pengaruh instrumen.
f) Mortalitas (Mortality)
Pada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes
dan postes sering terjadi subjek yang ”dropout” baik karena pindah, sakit
ataupun meninggal dunia. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil
eksperimen.
g) Regresi ke Arah Nilai Rata-rata (Regressien Toward The Mean)
Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi
maupun ekstrem rendah dari hasil pretes (pengukuran pertama), cenderung
untuk tidak ekstrem lagi pada pengukuran kedua (postes), namun biasanya
melewati nilai rata-rata. Perubahan yang terjadi pada variabel terikat
tersebut adalah bukan perubahan yang sebenarnya, tetapi merupakan
perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai rata-rata ini juga
disebut regresi semu (regression artifact).Untuk menjamin penelitian
menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di
atas harus dapat dikontrol oleh peneliti. Cara yang dilakukan beragam,
tergantung kebutuhan dan tergantung tingkat ancaman yang muncul. Bila
ancaman-ancaman ini diabaikan, sangat dimungkinkan hasil penelitian
tidak valid dan tidak memberikan kesimpulan yang berarti.
a) Interaksi Testing
6
b) Interaksi Seleksi
c) Interaksi Setting
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, S. (1977). Metodologi research: Untuk penulisan paper, skripsi, tesis dan
diser-tasi. Jilid dua. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.