Anda di halaman 1dari 12

Design Ekperimen Semu dan Eksperimen Murni

Psikologi Eksperimen
Dosen Pengampu : Jauharatus Sa’diyah M. Si

Kelompok 9 :
Hafizah Amarni Ma’rif (11836043)
Arthiara Aslamaya Passya ( 11836056)

Psikologi Islam 5B
A. Pengertian Eksperimen Semu

 Quasi Eksperimen ( Eksperimen Semu)


Quasi experiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura.
Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true experimental
design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel
kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain
digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai
variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan
eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika
menggunakan random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun
grup kontrol.
B. Tujuan Eksperimen Semu

Tujuan penelitian experimen semu adalah untuk


memperkirakan kondisi eksperimen murni dalam keadaan
tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau
memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping
kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua kelompok
tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian
eksperimental semu bertujuan untuk menjelaskan hubungan-
hubungan, mengklarifikasi penyebab terjadinya suatu
peristiwa, atau keduanya. Desain penelitian quasi eksperimen
sering digunakan pada penelitian lapangan
C. Langkah-langkah Eksperimen
Langkah-langkah eksperimen quasi :
1. Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan
dengan masalah yang akan di teliti.
2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
3. Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
4. Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup
5. Melakukan pengumpalan data tahap pertama
6. Melakukan pengumpalan data tahap pertama (pretest)
7. Melakukan eksperimen
8. Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)
9. Mengolah dan menganalisis data.
10. Menyusun laporan
D. Desain Eksperimen Semu
 Desain Rangkaian Waktu (Time Series Design)
Desain ini seperti pada desain pretes-postes, tetapi mempunyai
keuntungan dengan melakukan pengukuran yang berulang-ulang
sebelum dan sesudah perlakuan.
 Non-Equivalen Group Desain
Desain ini hampir mirip dengan pretest-postest control group
design, tetapi pada desain ini kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol tidak dipilih secara random.
 Desain Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding
(Control Time Series Design)
Desain ini sama seperti pada desain rangkaian waktu, tetapi
dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol).
 Desain Separate Sample Pretest-Postest
Dalam desain penelitian ini pengukuran pertama (pretest)
dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara random dari
populasi tertentu, kemudian dilakukan perlakuan atau
program pada seluruh populasi.
E. Definisi Eksperimen Murni
Disebut sebagai true experiments/eksperimen murni karena
dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. True
eksperimen juga menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan dan
membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi
perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu
sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai
kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada
kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random
F. Desain Eksperimen Murni
 Pretest-Posttes Control Group Design
Terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian
diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan
awal antara group eksperimen dan grup kontrol,
kemudian grup eksperimen diberikan perlakuan
sedangkan grup kontrol tidak, selanjutnya pada
beberapa waktu diberi postest pada kedua kelompok
tersebut.
 Posttest-Only Control Group Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-


masing dipilih secara random (R). Grup pertama diberi
perlakuan (X) dan grup yang lain tidak
 The Salomon Three Group
Dalam desain ini dipilih tiga kelompok secara random. Dua
kelompok diberikan pretest dan satu kelompok tidak.
Kemudian satu dari kelompok yang diberikan pretest dan
kelompok yang tidak diberikan pretest diberikan perlakuan
eksperimen.
 Randomized Solomon Four-Group Design.

Dalam desain ini dipilih tiga kelompok secara random. Dua


kelompok diberi pretest dan dua kelompok tidak. Kemudian
satu dari kelompok pretest dan satu dari kelompok yang tidak
diberikan pretest diberi perlakuan eksperimen.
 Pretest Control Group Design

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilh secara


random kemudian diberi pretest untuk mengetahui adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Kesimpulan
 Desain Quasi Eksperimen bentuk desain ini merupakan
pengembangan dari true experimental design yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi
tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sedangkan
True experiments dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. tujuan dari true experiments adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat
dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan
hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan.
True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel
yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok
kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Daftar Pustaka
 Fatoni, Fanny. 2013. Experimental Researce. Palembang: Universitas Sriwijaya.
 M ifbakhuddin, Rahayu Astutio, Agus Awaludin. 2010. Pengaruh Perendaman Larutan

Asam Cuka Terhadap Kadar Logam Berat Cadmium Pada Kerang Hijau. Jurnal

Kesehatan Vol.3, No.l, Juni 20l0


 Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika.
 Siswanto, Susila, Suryanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran.

Yogyakarta: Bursa Ilmu.


 Triwiyono. 2011. Program Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen

Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan

Fisika Indonesia 7
Thank You For
Your Attention

Anda mungkin juga menyukai