Anda di halaman 1dari 19

Tips Mencari dan Menemukan Judul Skripsi Psikologi

Apa kamu bingung nyari judul skripsi? Nggak ada ide?

Udah dapet variabel, tapi bingung ngembanginnya?

Memang nggak gampang menemukan judul skripsi yang pas. Semua mahasiswa berharap bisa
menemukan judul unik, skripsinya gampang dikerjakan, dosennya juga gampang diajak bimbingan.

Namun pada kenyataannya mimpi cuma mimpi. Sebagian kita udah butek duluan di judul. Udah
nemu judul yang dirasa menarik, eeee ditolak.

Lalu bagaimana, apakah berhenti dan menikah saja? Seperti si Dilan anak geng motor?

Eitssss tunggu dulu! Kamu nggak perlu menyerah terlalu cepat.

Kali ini saya akan membagikan tips mencari dan menemukan judul buat skripsi psikologi. Sebagian
tips ini pengalaman saya sendiri, sebagian lagi pengalaman temen dan saran dari dosen.

Siap?

1. Kembangkan judul skripsi yang sudah ada


Coba kamu ke perpus kampusmu, terus ambil beberapa judul skripsi yang kamu rasa menarik.
Lompat ke Bab 5, bagian kesimpulan dan saran.

Di situ kan ada saran buat peneliti selanjutnya. Tugas kamu ya kembangkan aja saran yang dia buat.
Di bab 1/proposal kamu nanti, kamu juga tulis latar belakang penelitiannya, salah satunya yaa
“mengembangkan penelitian dari si fulan di tahun sekian, berjudul anu”.

2. Baca berita selama beberapa hari


Sebagian dosen menyuruh mahasiswa bimbingannya untuk “berangkat dari fenomena”. Maka,
bacalah berita lebih banyak selama beberapa hari.

Kadang enak sih mengambil fenomena sekitar. Tapi penelitian sebaiknya didasari sama
permasalahan yang majemuk, yang jamak ditemui di sekitar kita.

Katakanlah di tempat tinggal kamu banyak warga yang tidur dalam posisi kayang. Lah kalo adanya di
tempat kamu doang, apalagi kalo nggak pernah diliput beritanya, maka bukti keabsahan latar
belakang kamu jadi kurang valid. Urgensinya itu loh yang kurang.

Kalaupun misalnya nemu fenomena menarik, pastikan kamu bisa menemukan subyeknya. Kalo
nggak kenal atau nggak punya koneksi ke subyeknya, mending pikirin lagi.
Apalagi misalnya skripsi kamu terkait psikologi industri dan kamu nggak punya kenalan orang dalem
di perusahaan. Biasanya perusahaan agak tertutup buat menyebarkan konflik internal ke orang luar.
Terutama pabrik tuh.

Saya dulu skripsi telat satu semester gara-gara nyari subyek susah. Ya saya gak punya kenalan orang
dalem ke perusahaan. Saya ngirim proposal ke beberapa pabrik, cuma mentok sampe pos satpam
doang.

3. Baca ensiklopedia psikologi dan dapatkan beberapa istilah lucu...


Mungkin kamu nggak begitu ingin ngambilin skripsi atau jurnal dari rak perpus cuma buat ngeliat
dua-tiga variabel.

Kamu mau variabel yang banyak! Melimpah! Menginspirasi!

Maka carilah ensiklopedia psikologi. Di ensiklopedia psikologi kan glosarinya melimpah ruah. Ada
definisinya pula. Kamu bisa mulai dari sana, lihat-lihat dikit untuk menggali inspirasi.

Ensiklopedia psikologi sendiri kalo Bahasa Indonesia saya kurang tau ada apa nggak. Kalo nggak
nemu di perpus, versi pdfnya ada di sini.

4. ...Dan baca jurnal terkait istilah-istilah lucu itu.


Kamu udah menemukan banyak istilah-istilah psikologi yang mau kamu gali lebih dalam. Yaa langkah
berikutnya adalah cari jurnal terkait sama istilah-istilah itu.

Seringkali pembaca bertanya ke saya soal variabel tertentu, yang sebenernya unik, tapi dia bingung
ngembanginnya.

Supaya tau mau dikembangin ke mana ya baca lagi jurnal-jurnal terkait variabel itu. Dari situlah
kamu bisa dapet bayangan soal disambungin ke variabel apa, subyeknya siapa, skalanya gimana, dan
lain-lain.

5. Baca jurnal tentang adaptasi bahasa/budaya dari sebuah alat tes.


Tesis saya kemaren dilatarbelakangi sama adaptasi budaya sebuah penelitian luar negeri ke
Indonesia.

Jadi kamu bisa aja ambil judul jurnal luar, terus adaptasiin ke Indonesia, kira-kira kalo di Indonesia
penelitian itu memberikan hasil yang serupa apa nggak.

Atau kemaren saya menemukan jurnal tentang adaptasi BFI ke Bahasa Indonesia. Adaptasi skala ke
Bahasa Indonesia seringkali membutuhkan penyebaran dan analisa lebih lanjut, jadi reliabilitas dan
validitasnya semakin tajam.

Kamu bisa bantu di situ. Kamu dan si peneliti sebenernya sama-sama untung; kamu dapet judul,
peneliti terbantu dengan tambahan data dari kamu.
Maka, kamu bisa cari jurnal yang ngebahas adaptasi skala dari luar negeri ke Bahasa Indonesia.
Setelah itu kamu perlu mengontak si peneliti untuk meminta ijin dari beliau.

Ijin sebaiknya tertulis, via email rasanya nggak jadi masalah. Jadi kalo dosen tanya “penelitinya udah
ngasi ijin apa belum”, kamu bisa kasi buktinya.

6. Baca jurnal penelitian dari bidang ilmu lain.


Kamu ngerasain nggak si kalo jurusan lain kadang make judul yang bersinggungan sama psikologi?
Misalnya jurusan manajemen, teknik informatika, komunikasi, atau sosiologi, kadang judulnya
berbau psikologi.

Coba deh kamu intip-intip judul jurnal/skripsi mereka, terus baca-baca aja. Siapa tau bisa kamu
alihkan ke psikologi.

7. Baca penelitian jadul, cari tau masih relatable atau nggak.


Trik lain yang bisa kamu coba adalah membaca beberapa penelitian lama. Lama di sini bisa dari
tahun 1990 hingga 2000. Terus coba kamu analisa kembali, apakah fenomena ini masih relatable
dengan generasi sekarang?

Adakah perbedaan antara masalah yang dihadapi siswa jaman Dilan dengan jaman sekarang?
Apakah model anak SMA macam Dilan, yang abis lulus pengennya nikah, tetep ada di era yang apa-
apa mahal ini? Jika ada, apa latar belakang pengen nikahnya tetep sama?

Kamu akan banyak menggali sejarah dan fenomena di sini.

Coba kamu liat judul tips nomer dua sampe nomer tujuh. Ada satu kata yang selalu nyelip di judul
enam tips tadi. Apakah itu?

That’s right! “Baca”!

Pada akhirnya, mau nggak mau, suka atau nggak, kamu harus memperbanyak membaca biar nemu
ide. Kamu nggak bisa sekadar menemukan satu istilah yang jarang terdengar terus kamu sodorin ke
dosen.

Supaya tau ide kamu valid atau nggak, kamu harus baca dan ngerti dulu tentang variabel itu. baca
dan pelajari variabel itu sampe kamu paham.

Ketika kamu membedah satu variabel sampe kamu paham, kamu akan tau subyeknya siapa,
dikaitkan sama variabel apa, pake teorinya siapa, skalanya kayak apa.

Satu variabel pun sebaiknya nggak hanya dari satu sumber. Ini supaya kamu memang paham. Selain
itu menuliskan banyak sumber di proposal skripsi membuat kamu sulit dibantah dosen, dan
mrmbuktikan latar belakang penelitianmu memang layak buat ditelusuri.
Ayo cepetan lulus, katanya pengen nikah?

Dan kalo skripsi kamu kuantitatif, pastikan subyek cukup. Jangan sampe ngepas 30 banget. Kalo bisa
dapet 60 lebih bagus.
Tips biar proposal skripsi diterima dosen

1. Pastikan judul kamu nggak ngebosenin


Variabel apa yang selalu ada di tiap semester?

Stres.

Prokrastinasi akademik.

Self-esteem.

Duh tiga variabel ini pasaraaan banget. Sampe dosen mungkin akan menghela nafas kalo tiga
variabel ini nongol lagi di proposal skripsi.

Kalo emang mau ngambil tiga variabel di atas, pastikan subyekmu eksklusif. Atau variabel
pendampingnya unik.

2. Pastikan judul kamu nggak spoiler


Coba amati judul berikut:

Hubungan antara perilaku konsumtif dengan hedonic well-being.

Hubungan antara intensitas prokrastinasi akademik dengan kedisiplinan.

Menurut kamu hidup boros sama pola pikir hedon ada hubungannya nggak? Ya adalah! Suka nunda-
nunda ngerjain tugas ada hubungannya sama kedisiplinan nggak? Ya udah pastilah!

Sebagian dosen nggak mau judul skripsi yang “hubungannya udah jelas-jelas ada” kayak gini. Ini
judul-judul cetek, udah ketebak. Biasanya dosen akan menggeleng sama judul semacam ini.

3. Pastikan referensinya gampang dicari


Katakanlah judul kamu super unik, yang kayaknya belum pernah ditulis kakak tingkat.

That’s great, tapi pastiin kamu gampang cari referensi tambahan. Soalnya kan dasar teori nggak
cuma dipake di Bab 1 dan 2; kamu juga butuh referensi untuk bikin skala di Bab 3 nantinya.

Misalnya katakanlah kamu udah nemu referensi untuk definisi teori. Tapi gimana dengan referensi
untuk bikin indikator? Kan setiap perilaku ada indikatornya.

Apalagi kalo ternyata di bab 4 hipotesa kamu nggak terbukti. Kamu butuh landasan teori lagi untuk
memperkuat alasan kenapa hipotesa kamu nggak terbukti.
4. Tambahin berita terkait di latar belakang
Supaya penelitian mudah diterima, pastikan penelitian kamu emang ada manfaatnya buat
masyarakat.

Cara memastikannya adalah dengan nambahin berita yang kayaknya bersinggungan sama penelitian
kamu di bagian latar belakang. Tapi supaya gampang nemu beritanya, pas googling terjemahkan
variabel penelitian itu dengan bahasa sehari-hari.

Contohnya gimana?

Dulu judul skripsi saya tentang keadilan interaksional. Di google, saya tulis “karyawan merasa
diperlakukan tidak adil”, terus klik tab berita. Saya tambahin juga konflik dan kerugian yang terjadi
pada perusahaan apabila memperlakukan karyawan secara tidak adil.

Kalo variabel kamu tentang turnover atau intention to leave, ya tulis “karyawan mengundurkan diri”
di google.

Kalo mencantumkan berita di latar belakang, selama ada link dari situs berita masih boleh. Jangan
lupa sama tanggal tulisan itu terbit dan tanggal kamu mengaksesnya ya.

5. Pastikan subyeknya ada dan siap.


Dulu temen saya tesisnya ketunda.

Bukan karena dia males apalagi bodoh. Dia terpaksa menunda tesis gara-gara subyeknya siswa,
padahal pas waktunya ngambil data itu sekolah lagi libur panjang. Sementara deadline tesis tinggal
sebulan setengah. Akhirnya dia angkat tangan, menunda satu semester.

Kalo kamu berencana menggunakan kelompok subyek, pastiin banget kalo kamu:

a. bisa mengontak subyeknya

b. jumlahnya cukup

c. pasti bisa dipake di waktu tertentu

d. emang niat ngisi skala (kalo asal ngisi, hasil penelitian pasti rusak)

Banyak judul bagus tapi mentok di subyek. Kadang udah bagus, eh subyeknya yang susah. Kadang
ada, ehh susah nyari waktunya. Udah diisi, ehh isinya ngasal-ngasal. Malesin kan?
10 Tempat Cari Jurnal dan Skripsi Psikologi Terlengkap

Mencari judul skripsi psikologi itu gampang.

Yang susah kadang nyari referensi tambahannya. Mungkin kamu udah nemu satu atau dua teori dari
ilmuwan, tapi teori untuk bikin indikatornya yang kurang.

Kalo cari di google, kadang yang keluar malah nggak nyambung. Itu karena google adalah mesin
pencari untuk umum.

Kamu perlu nyari jurnal dan referensi di tempat yang tepat!

Maka, kali ini kita akan bahas beberapa tempat yang bisa kamu kulik untuk ngedapetin bahan
penelitian yang kamu butuhkan.

Jadi di mana aja sih tempat cari jurnal dan skripsi psikologi?

Untuk mencari referensi tambahan, berikut ini daftar situs mencari jurnal dan skripsi psikologi:

1. Google Scholar
2. Academia.edu
3. Researchgate
4. Neliti
5. E-resources PNRI
6. Garuda
7. ERIC
8. JSTOR
9. CORE
10. DOAJ
11. Paperity

Tenang, semua situs yang saya tulis bisa diakses gratis. Jadi kamu bisa baca sepuasnya sampe
gumoh.

Siap?

1. Google Scholar

Semua udah pada tau kan ya kalo Google Scholar bisa dipake buat nyari penelitian. Jurnal di sini bisa
didapet secara gratis, dan bahasa Indonesianya juga banyak.
Yang asik dari Google Scholar adalah opsi “cited by”.

Kalo kamu klik linknya, ntar kamu bisa menemukan jurnal lain yang udah mengembangkan judul
yang kamu klik. Misalnya kek contoh di atas, kalo kamu klik link Cited by 95 itu, kamu akan
menemukan jurnal lain yang mengembangkan jurnal berjudul Perilaku prososial ditinjau dari empati
dan kematangan emosi tadi.

Jadi kalo misalnya dosen kamu ketat ngelarang referensi yang berumur lebih dari 5 tahun, kamu bisa
cari penelitian yang lebih baru.

2. Academia

Academia.edu adalah direktori tempat mengunggah artikel, jurnal, atau skripsi yang berbasis ilmiah.
Kelebihannya sih karena bebas, maka jumlah jurnalnya banyak. Skripsi mahasiswa juga ada. Tapi
kekurangannya adalah kadang ada skripsi atau tulisan yang belum divalidasi kebenarannya.

Skripsi yang kurang berkualitas juga nyempil, jadi mungkin kamu ngedapetin referensi yang kurang
bermutu.

Tapi lumayanlah kalo males nyari jurnal dan pengen nyari skripsi aja.

Skripsi juga ada looo~


3. Researchgate

Researchgate adalah tempat repositori jurnal yang sering saya pake. Bukan karena paling bagus,
cuma ingetnya yang ini ehehehe.

Jurnal dan skripsi Bahasa Indonesia banyak juga kok di sini. Sebagian bisa didownload langsung,
sebagian perlu minta ijin dari penelitinya. Contohnya kayak di bawah ini:
Di situ kan ada tombol request full-text. Itu dipake buat minta ijin ke penelitinya buat ngedownload.
Kalo si penelitinya setuju, ntar dia ngirim jurnalnya ke email kamu.

4. Neliti
Kamu mungkin sering mengetik repository kampus tertentu di Google. Tujuannya untuk melihat
skripsi atau jurnal dari kampus tertentu.

Kenapa nggak mengakses ke satu tempat yang menyimpan jurnal berbagai kampus aja?

Neliti adalah portal jurnal dari berbagai disiplin ilmu. Neliti sendiri menyimpan berbagai jurnal dari
berbagai kampus dan lembaga penelitian. Sebenernya Bahasa Inggris maupun Indonesia ada, tapi di
sini jurnal dari kampus Indonesianya lebih banyak.

Di bagian pencarian kamu juga bisa nyortir, mau yang sudah terindeks SCOPUS atau nggak,
akreditasinya gimana, dan lain-lain. Tampilannya bagus sih, gampang dipelajari.
5. E-resources PNRI
E-resources PNRI adalah perpustakaan online punya pemerintah kita. Kamu bisa menemukan banyak
banget katalog penelitian, soalnya algoritma pencariannya menggabungkan banyak penerbit
sekaligus.

Sayangnyaaaa nggak semua judul yang kamu klik bisa kamu akses secara penuh. Nggak jarang, judul
yang menarik ternyata cuma ada abstraknya doang. Tapi PNRI bagus buat referensi tambahan.

Tampilan masuknya kayak gini:

Kalo kamu nyari penelitian, ntar keluarnya kayak gini. Itu kiri bawah jangan lupa dicentang, biar hasil
yang keluar berasal dari sepikologi.
Masuknya di sini, dan buat akunnya di sini.

6. Garuda

Garuda, seperti Neliti dan PNRI, juga berasal dari Indonesia. Bahasanya pake Inggris sih, tapi
yaudahlah ya masa kamu gak tau artinya home sama search articles. Untuk jumlah jurnalnya sih
Garuda lebih banyak (73 berbanding 46) tapi kalo tampilan sih lebih nyaman Neliti.

Bagian khusus psikologi di Garuda bisa diakses di sini.


7. ERIC

ERIC adalah singkatan dari Education Research Information Center. Ini adalah portal jurnal punyanya
kementerian pendidikan Amerika Serikat.

Berhubung ini punya negara, jadi semua penelitian bisa diakses gratis. Gak perlu ijin lagi, yang
penting jangan dijual lagi aja sih. Jurnal bahasa Indonesia nggak ada yes. Tapi kalo jurnal luar mah
jangan ditanya.

ERIC bisa kamu akses di sini.

8. JSTOR

JSTOR adalah perpustakaan online. Isinya sebagian berbayar, tapi ada juga jurnal-jurnal gratis. Nggak
cuma jurnal, ada juga buku-buku yang bisa kamu download secara cuma-cuma. Tapi bukunya cuma
cuplikan bab sih... nggak bisa kamu download utuh.
9. CORE
CORE adalah mesin pencari yang didesain untuk mencari koleksi jurnal dari berbagai situs dan
repositori yang sudah ada. Hasilnya, 66 juta hasil pencarian siap kamu baca dan pelajari.
Yang asik, meskipun ini bikinan Inggris, hasil pencariannya juga menyajikan jurnal-jurnal Indonesia.
Jadi kalo situs-situs di atas berasa kurang, ini masih bisa dicoba.

CORE bisa kamu akses di sini.

10. DOAJ

Berikutnya adalah DOAJ! DOAJ, singkatan dari Directory of Open Access Journals, adalah direktori
berbasis komunitas yang semua paper dan artikelnya diunggah secara mandiri. Kualitas penelitian di
sini pun terjamin.
DOAJ bisa diakses di sini.

11. Paperity
Masih kurang? Kamu bisa coba Paperity. Paperity menyimpan 3.400.000+ paper ilmiah dan 8399
jurnal. Banyak kan?

Yang asik dari Paperity adalah fitur untuk memfilter tahun terbit penelitian; jadi kalo mau referensi
yang fresh, kamu bisa memfilter jurnal ke lima atau tiga tahun ke belakang aja.

Paperity bisa kamu akses di sini.


Selain dari berbagai opsi di atas, ada juga penerbit-penerbit yang merilis jurnal online kayak
Sagepub, Elsevier, Sciencedirect, kayak gitu.

Tapi semuanya bayar, jadi nggak saya tulis di sini. Yang gratis aja keblinger mau ngabisinnya.

NAH! Demikianlah yes sejumlah tempat yang bisa kamu intip untuk mencari ide atau tambahan
referensi judul skripsi kamu nantinya.

Kalo skripsi kamu jadi, tambahin nama saya di ucapan terima kasih ya. Di atas nama pacar. Awas kalo
nggak.

Semoga berhasil!

Anda mungkin juga menyukai