Gangguan Bipolar itu apa? Apakah gangguan bipolar bisa sembuh? Apa
bedanya gangguan mood dengan bipolar? Semua kita bahas di sini.
Daftar Isi
Saya sama Wina (admin yang sering ngebalesin konseling) mengumpulkan sejumlah pertanyaan
tentang bipolar. Pertanyaan ini kami temukan dari grup-grup fesbuk tentang bipolar, twit terkait
bipolar, sama pertanyaan yang Wina temukan di lapangan.
Kami taro ini di bagian paling atas, siapa tau kamu males baca panjang-panjang. Hihihi~
Dua kutub emosi ini bisa kamu alami bergantian dengan rentang waktu jam-jaman, harian,
mingguan, atau keduanya bersamaan. Bayangin, kamu ngerasain seneng berlebih, tapi juga merasa
hampa!
Penjelasan bipolar sebenernya lebih panjang lagi, jadi silakan loncat ke sini untuk tau lebih lanjut.
Apakah saat kamu lagi PMS aja? Apakah saat kamu lagi ada masalah? Atau saat kamu lagi stres? Kalo
kamu bisa memikirkan penyebabnya, kamu bukan bipolar.
Apakah saat kamu hepi, kamu jadi begitu berenergi sampe gak bisa tidur?
Saat kamu down, apakah kamu sedemikian hampa sampe gak mau ngapa-ngapain?
Dua mood bipolar adalah dua kutub yang membawa sedih dan seneng sampe ke tahap ekstrim.
Kemungkinan penyebab mood naik turun ada banyak sih. Mungkin karena kamu lagi stres aja. Atau
karena lagi PMS. Jadi belum tentu juga bipolar.
Apakah kamu merasakan kecemasan, marah, dan depresi, yang sehari bisa terjadi beberapa jam?
Apakah ini munculnya susah diprediksi? Kalo iya, mungkin ini kecenderungan borderline. Ini kita
bahas lain kali deh.
Bisakah bipolar sembuh total? Kalo bipolar sih nggak, soalnya sewaktu-waktu bisa muncul lagi. Tapi
kamu bisa mengendalikannya.
Obatnya diresepin dokter atau psikiater. Jenis obatnya macem-macem, biasanya disesuaikan sama
jenis bipolar kamu.
Faktor genetik
Keturunan
Konsumsi narkoba/alkohol
Stres berat dan kejadian traumatik
Untuk penanganan bipolar bisa pake obat antidepresan, penstabil mood, dan obat antipsikotik. Tapi
ini harus diresepin sama dokter atau psikiater.
Penanganan bipolar selain obat bisa pake psikoterapi. Terapi yang populer adalah CBT. Bisa pake
ISPRT, terapi keluarga, dan pencatatan jurnal untuk melacak pola-pola gangguan bipolarmu.
Walaupun sama-sama punya mood swing, perbedaan utama dari borderline dan bipolar adalah
marah dan kecemasan. Bipolar tidak merasakan episode marah dan cemas yang intens.
Dalam bipolar, walaupun kamu lagi manik atau depresif, kesadaranmu tetep ada. Kamu ingat hal-hal
yang kamu lakukan.
Kalo kepribadian ganda, misalnya kepribadian kamu yang lain sedang muncul, kepribadian utama
kamu nggak ingat. Kamu juga nggak sadar sama hal-hal yang kamu lakukan.
Tapi perlu dilihat juga gejala-gejala lainnya yang kamu alami. Soalnya susah tidur juga bisa karena
stres biasa.
Tapi pada kasus ekstrim, misalnya gangguan bipolar dengan episode manik yang parah, kamu bisa
melakukan aktivitas tak terkendali yang membahayakan kamu dan orang di sekitarmu. Misalnya
menyetir ngebut di jalanan rame.
Atau gangguan bipolar dengan episode depresif mayor, yang apabila tidak ditangani sangat mungkin
berujung pada bunuh diri.
Episode bukanlah fase; baik depresif dan manik belum tentu saling mengikuti.
Setelah depresif, belum tentu kamu merasakan manik. Manik pun belum tentu diikuti depresif.
Makanya disebut episode, karena belum tentu saling mengikuti.
Gangguan bipolar 2 maniknya cuma sampe hipomanik, itu juga jarang; seringan episode depresif.
Bipolar disorder ataupun gangguan bipolar, adalah sebuah gangguan di otak yang menyebabkan
perubahan mood, energi, dan kemampuan kita dalam beraktivitas.
Gangguan bipolar sendiri paling mudah dicirikan dengan dua perubahan mood: manik/hipomanik
dan depresif.
Saat seseorang yang mengalami bipolar berada pada episode manik, orang itu bisa penuh energi,
ceria, mengerjakan banyak aktivitas tanpa capek. Mereka juga merasa nggak butuh tidur.
Tapi saat dia mengalami episode depresif, dia bisa jadi sedih, nggak mau ngapa-ngapain, nggak mau
makan, merasa kosong, dan hopeless.
Satu episode bisa berlangsung selama dua minggu lebih tanpa alasan yang jelas. Dalam satu episode
manik, kamu bisa aja terus menerus merasa ceria tanpa mau tidur, terus menerus berenergi, dan
bisa terus beraktivitas tanpa merasa capek. Kalo ditanya alasannya, kamu nggak tau.
Jadi bipolar bisa dibilang gangguan di otak yang membuatmu super berenergi, tapi juga bisa
membuatmu super depresi. Dan ini nggak terkendali.
Episode bipolar, atau disebut juga mood swing, bisa berbeda pada tiap orang. Ada yang frekuensinya
per jam, ada yang hitungannya mingguan. Ada yang sering mood swing, ada yang jarang.
Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup. Mood swing yang bisa terjadi mendadak mungkin
akan menghambat kehidupan dan karir kamu. Tapi ini bisa ditangani dengan pengobatan dan
psikoterapi.
Barusan kita bahas tentang definisi utama dari gangguan bipolar. Sekarang kita gali lebih dalem yes.
Hal yang paling ikonik dalam gangguan bipolar adalah adanya dua kutub yang bertolak belakang.
Seperti namanya, bipolar (dua kutub), orang dengan gangguan bipolar merasakan episode ekstrim
yang tak terkendali.
Orang yang punya gangguan bipolar, kayak yang kita bahas tadi, bisa merasakan mood super positif,
berenergi, dan bisa melakukan banyak aktivitas. Episode ini disebut manik.
Episode lain dalam bipolar disebut depresif. Seperti namanya, kamu merasakan depresi yang
mendalam. Kamu kosong, tanpa harapan, dan sedih yang dalam. Kamu sadar kamu merasa sedih,
tapi pada satu titik kamu tau bahwa kamu nggak perlu sesedih ini.
Episode satu lagi dalam bipolar adalah campuran dari keduanya. Kamu bisa merasakan manik dan
depresif secara bersamaan. Ciri paling mudah dari episode ini adalah kamu merasa berenergi, tapi
perasaan kamu kosong dan sedih.
Episode terakhir adalah hipomanik. Episode ini merupakan versi “jinak” dari manik. Energi kamu
positif tapi nggak berlebihan. Kamu merasa hebat, langit bersinar cerah, senyum selalu terkembang,
dan kamu super produktif.
Episode hipomanik biasanya nggak disadari oleh pemilik gangguan. Yang sadar biasanya orang
terdekat. Mereka mungkin akan berkomentar bahwa “kamu ini kalo hepi, hepiiiii banget. Kalo
ngedown, ngedooooown banget.”
Gangguan bipolar punya empat jenis gangguan. Pembeda di antara empat jenis ini adalah durasi
mood swing, level energi, dan penyebab terjadinya gangguan.
Bipolar I Disorder
Gangguan bipolar I adalah gangguan bipolar yang episode maniknya parah. Parah di sini adalah
perasaan bahagia berlebih, yang tindakannya sampe mengganggu orang lain dan lingkungan, nggak
terkontrol, dan cenderung mengambil tindakan berbahaya. Ini berlangsung seenggaknya tujuh hari.
Biasanya episode manik ini kemudian diikuti juga dengan depresi juga, berlangsung minimal dua
minggu.
Ada juga yang masuk ke episode depresi, tapi tetep merasakan manik. Ini kayak episode campuran
yang tadi dibahas.
Bipolar II Disorder
Gangguan bipolar II adalah jenis lain dari bipolar. Ada episode manik dan depresif, tapi untuk energi
maniknya masih terkontrol. Yaaa masih masuk hipomanik lah.
Bedanya bipolar 1 sama 2 itu apa? Bedanya ada di kecenderungan mood. Bipolar 1 maniknya lebih
parah; sementara bipolar 2 episode depresifnya lebih panjang. Bipolar 2 nggak masuk manik, cuma
hipomanik. Itupun pendek, dan depresifnya lebih lama.
Gangguan Siklotimi
Atau cyclothymic disorder, adalah versi lebih lembut dari bipolar.
Mood swing terjadi, tapi sebatas hipomanik dan depresi ringan. Kamu masih bisa bekerja dan
belajar, tapi susah.
Polanya juga nggak terdeteksi dan nggak terlacak. Misalnya kamu bad mood, kamu nggak bisa
menemukan alasan kenapa kamu bad mood. Misalnya kamu hepi dan bersemangat, kamu nggak
tau alasannya apa.
Gangguan siklotimi ini tergolong langka, dan untuk mendapatkan diagnosa ini, kamu minimal udah
mengalaminya selama dua tahun, dengan satu tahun terjadi pada masa anak-anak.
Jenis lainnya.
Termasuk jenis ini adalah merasakan bipolar tapi disebabkan oleh sakit, make obat, atau karena
alkohol. Bisa juga karena mengalami gangguan kesehatan kayak stroke, sklerosis, dan Cushing’s
disease.
Oke, tadi kita udah bahas definisi, episode, dan jenis-jenis bipolar.
Bipolar sendiri, kayak yang udah kita bahas, ada empat jenis. Masing-masing jenis ini punya
gejalanya sendiri-sendiri.
Sekarang kita akan bahas tentang gejala-gejala di dalam semua gangguan bipolar.
Episode manik dan hipomanik adalah dua episode yang sebenernya beda, tapi gejalanya mirip.
Ceria berlebih
Tertawa tak terkendali, senyum terus
Nggak mau tidur dan gak bisa tidur. Maunya bangun aja, beraktivitas
Bertindak sembrono – membeli barang mahal aneh yang nggak diperlukan (contoh: beli
sapi), memberikan barang-barang penting ke orang lain, berkendara ngebut di jalan kecil
Manik lebih parah dari hipomanik, dan lebih banyak memberikan masalah; entah itu di tempat kerja,
di sekolah, atau hubungan.
Perasaan senang berlebih dari manik membuat pemilik bipolar mengalami psikosis (lepas dari
realita), mengambil tindakan berbahaya, dan nekat. Bisa ngganggu orang lain juga. Makanya manik
kadang butuh perawatan di rumah sakit.
Sementara hipomanik masih bisa beraktivitas dan bekerja. Sulit, tapi masih bisa.
Gejala depresif.
Episode depresif adalah down parah yang dialami orang dengan gangguan bipolar.
Gejala utama dari depresif tentu saja adalah rasa kosong dan hampa yang dialami. Tapi untuk
disebut episode depresif, kamu harus mengalami minimal lima gejala berikut.
Perasaan tertekan, kosong, sedih, hampa. Kadang mau nangis tapi sudah nggak bisa nangis
lagi.
Nafsu makannya berubah. Bisa jadi berkurang dratis atau bertambah drastis.
Pembeda utama gangguan bipolar 1 dan 2 adalah intensitas manik dan depresifnya. Kalo gangguan
bipolar 1, maniknya lebih parah. Kalo gangguan bipolar 2, depresifnya lebih lama.
Catatan tambahan
Gangguan bipolar biasanya terjadi pada usia remaja dan awal usia 20an. Gejalanya bisa bervariasi
pada tiap orang, dan tingkat mood swingnya bisa berbeda-beda setiap waktu.
Siklus bipolar bisa berbeda tiap orang. Ada yang per minggu, per bulan, per jam, ada yang
merasakan manik/hipomanik dan depresif bersamaan.
Ya, anak bisa mengalami gangguan bipolar. Gejala gangguan bipolar pada anak dan remaja
cenderung lebih sulit diidentifikasi.
Soalnya anak atau remaja masih sulit mengkomunikasikan perasaannya. Kita sulit membedakan
apakah ini cuma mood yang belum stabil, apakah ini efek stres/trauma, atau memang gangguan
kesehatan jiwa, seperti gangguan bipolar.
Mood anak bisa berpindah secara cepat. Anak/remaja memang moodnya naik turun, tapi anak yang
cenderung bipolar biasanya naik turun moodnya bisa cepat dan berkali-kali dalam sehari.
Penyebab pasti dari bipolar sebenernya belum diketahui. Tapi ada beberapa faktor yang bisa
memantik episode pertama bipolar.
Sebuah penelitian dari Clark dan Sahakian menyebut bahwa prefrontal cortex, amygdala, dan cortex
cingulate pada orang dengan bipolar cenderung berbeda dalam memproses informasi yang datang.
Sementara penelitian lain menyebut bahwa otak orang dengan bipolar kekurangan grey matter.
Grey matter, atau materi abu-abu, adalah komponen otak yang berfungsi menganalisa informasi.
Kekurangan grey matter di otak ini menyebabkan orang dengan bipolar kesulitan mengontrol
perilaku dan memotivasi diri.
Genetik
Penelitian lain bilang kalo genetik tertentu punya resiko memiliki bipolar lebih besar.
Tapi genetik sendiri bukan faktor utama dari bipolar, karena banyak juga kembar identik yang salah
satunya punya bipolar tapi yang lainnya nggak, padahal genetiknya sangat mirip.
Riwayat Keluarga
Faktor riwayat keluarga juga mungkin mengalami bipolar. Misalnya orang tua atau saudara kamu
punya bipolar, kamu punya kecenderungan mengalami juga.
Tapi ini gak selalu terjadi sih. Ada sebuah penelitian yang mencari tau resiko mengalami bipolar di
dalam keluarga.
Kalo salah satu orang tua kamu punya bipolar, resiko kamu untuk mengalami juga adalah sekitar 5-
10%. Tapi kalo yang bipolar adalah saudara kembar kamu, resiko mengalami bipolarnya sekitar 40-
70%. Untuk satu keluarga tapi nggak satu garis (kayak om atau sepupu), resikonya 0,5-1,5%.
Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bipolar adalah stres berat dalam waktu lama; kayak
kejadian traumatis atau kematian orang yang disayangi, dan penggunaan narkoba serta alkohol.
Penyembuhan bukan kata yang tepat sih. Penanganan dan pengendalian mungkin lebih akurat,
soalnya bipolar gak bisa hilang 100%. Episode manik dan depresif bisa ditekan sampe jarang muncul,
jadi kamu bisa beraktivitas seperti biasa.
Bipolar sendiri adalah kelainan yang kamu alami seumur hidup. Episode manik dan depresi bisa
muncul sewaktu-waktu tanpa diduga.
Saat manik dan depresif ini nggak muncul, ada juga yang tetep mengalami mood swing tak
terkontrol. Dengan terapi dan pengobatan, frekuensi mood swing dan episode bisa ditekan.
Penanganan yang paling efektif menggunakan obat dan psikoterapi secara bersamaan.
Pengobatan
Pengobatan untuk bipolar berupa obat antidepresan, antipsikotik, dan penstabil mood.
Untuk mendapatkan pengobatan bipolar, kamu perlu konsultasi sama dokter/psikiater dulu. Nanti
baru diresepin.
Kamu juga perlu cerita penyakit lain yang kamu alami, takutnya ntar konflik gitu obatnya. Dosis dan
jenis pengobatan bisa diubah tergantung fisik kamu.
Oh iya, kalo udah punya obat bipolar, minum teratur! Kalo berhenti ntar gejala bipolar bisa muncul
dan lebih parah. Efek samping yang muncul juga bisa lebih bahaya.
Penanganan Psikologis
Penanganan selain obat bisa berupa psikoterapi.
Psikoterapi bisa berupa dukungan, edukasi, dan petunjuk cara hidup sehat meski mengalami bipolar.
Penanganan lainnya
Selain pengobatan dan terapi psikologi ada juga penanganan lain yang bisa ditambahkan.
Yang pertama adalah menjaga ritme tidur. Orang dengan gangguan bipolar menemukan kalo
menjaga jam tidur yang cukup bisa membantu mengendalikan episode biar gak muncul. Ini bisa
didapat dengan meminta resep obat tidur dari dokter. Ini harus dikasi tau ke dokter dan psikolognya
ya.
Yang kedua adalah membuat jurnal kecil. Jurnal ini berisi catatan gejala mood yang kamu alami, pola
tidur yang terjadi sebelum episode, atau kejadian-kejadian apa yang biasanya muncul sebelum
bipolar ini kambuh.
Membuat jurnal ini bisa membantu melacak bipolar kamu. Kamu jadi bisa tau berapa porsi tidur
yang cukup, gejala yang muncul sebelum episode, jenis kejadian yang muncul yang memantik
kambuhnya bipolar, dan lain-lain.
Jurnal ini perlu dikonsultasikan juga sama dokter dan psikolog kamu. Kalo bisa sih usulkan dulu ke
mereka sebelum mulai membuat, siapa tau mereka bisa nambahin aspek-aspek lain yang diperlukan.
Mungkin bukan dicegah sih ya, tapi dikendalikan biar episode manik sama depresifnya jarang
muncul.
Buat jadwal tidur yang tetap. Pastikan kamu mendapat waktu tidur yang cukup.
Jadwalkan aktivitas sehari-hari kamu.
Jadilah orang yang realistis. Hindari merasa kecewa dan frustrasi.
Hindari aktivitas yang terlalu padat dan bikin stres.
Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang, kecuali yang diresepin dokter.
Catat mood kamu di sebuah jurnal/diari, dan perhatikan naik turunnya mood kamu.
Kasi tau teman dan keluarga kalau kamu punya bipolar. Ini supaya mereka bisa memahami
dan menolong kamu.
Lanjutkan pengobatan dan terapi yang kamu ikuti.