1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bipolar disorder termasuk pada gangguan jiwa berat. Bukan hanya karena ada masalah
psikologis saja tetapi adanya ketidakseimbangan neurotrasmitter di dalam otak. Penderita
akan mengalami perubahan mood secara ekstrem, jika ekstrem naik penderita akan menjadi
mania (sangat senang dan bersemangat) jika ekstrem turun penderita akan mengalami depresi.
Maka dalam makalah ini akan membahas lebih mendalam tentang peran psikologi kesehatan
terhadap birpolar disorder.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bipolar disorder dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya bipolar disorder.
3. Untuk mengetahui gejala-gejala pada penderita bipolar disorder dan contohnya.
4. Untuk mengetahui cara menangani dan mencegah bipolar disorder.
2
5. Untuk mengetahui peran psikologi kesehatan terhadap bipolar disorder.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bipolar disorder sering dialami oleh remaja yang beranjak dewasa atau dewasa muda.
setidaknya setengah dari kasus dimulai sebelum umur 25 tahun. beberapa orang memiliki
gejala - gejalanya bahkan sejak kanak - kanak, sementara beberapa orang sisanya mengalami
gejala - gejalanya lebih lama. Bipolar disorder tidak mudah dikenali saat kelainan ini dimulai.
gejalanya terlihat seperti masalah - masalah yang berbeda, tidak tampak seperti bagian dari
masalah lain yang lebih besar. Beberapa orang menderita kelainan ini sampai bertahun - tahun
sampai akhirnya terdiagnosis dan mendapatkan terapi. Seperti diabetes dan penyakit jantung,
bipolar disorder adalah kelainan jangka panjang yang harus di awasi dan di managed seumur
hidup.
3
2.2.2 Teori Kognitif Tentang Depresi
Learned helplessness
Kepasifan individu dan perasaan tak berdaya mengontrol hidupnya, didapat dari
pengalaman-pengalaman buruk/ trauma, mengarah pada depresi
Teori hopelessness
Sejumlah bentuk depresi dianggap sebagai akibat hopelessness merasa hasil yang
diharapkan takkan pernah muncul, individu tak bisa merubah situasi. Kemungkinan muncul
akibat self esteem yang rendah, kecenderungan anggapan bahwa kejadian negatif akan
mengakibatkan sejumlah hal negative.
Tekanan hidup adalah faktor penting munculnya gangguan bipolar. Dukungan sosial
dapat mempercepat penyembuhan simptom depresi, tapi tidak simtom mania. Atributional
style + sikap disfungsi + kejadian buruk ----> peningkatan simptom depresi ataupun mania
pasien bipolar. Self esteem individu mania mungkin sangat rendah
Produksi yang berlebih dari cortisol pada orang yang depresi juga menyebabkan
semakin banyaknya kelenjar adrenal (Rubun et al., 1995, dalam Davison, Neale, & Kring,
2004). Banyaknya cortisol tersebut juga berhubungan dengan kerusakan pada hipoccampus
dan penelitian juga telah membuktikan bahwa pada orang depresi menunjukkan hipoccampal
yang tidak normal. Penelitian mengenai Cushings Syndrome juga dikaitkan dengan tingginya
tingkat cortisol pada gangguan depresi.
Secara biologis, BAS diyakini terkait dengan jalur syaraf dalam otak yang melibatkan
dopamine neurotransmitter dan juga terkait dengan perilaku untuk memperoleh reward.
Peristiwa kehidupan yang melibatkan pencapaian tujuan atau reward diprediksi meningkatkan
simtom mania. Sedangkan peristiwa positif lainnya tidak terkait dengan perubahan pada
simtom mania, dan pencapaian tujuan tidak terkait dengan perubahan dalam simtom depresi.
Dengan demikian, BAS dan manifestasi perilakunya, yaitu pencapaian tujuan diasosiasikan
dengan simtom mania dari gangguan bipolar.
6
2.4 Teori Lingkungan Tentang Gangguan Mood
Bipolar disorder tak hanya dipengaruhi oleh gen saja, tetapi juga didorong oleh faktor
lingkungan. Penderita penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu munculnya penyakit
yang melibatkan hubungan antar perseorangan atau peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan
(reward) dalam hidup. Contoh dari hubungan perseorangan antara lain jatuh cinta, putus cinta,
dan kematian sahabat. Sedangkan peristiwa pencapaian tujuan antara lain kegagalan untuk
lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan.
Selain itu, seorang penderita bipolar disorder yang gejalanya mulai muncul saat masa
ramaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa kecil yang kurang menyenangkan
seperti mengalami banyak kegelisahan atau depresi. Selain penyebab diatas, alkohol, obat-
obatan, dan penyakit lain yang diderita juga dapat memicu munculnya bipolar disorder. Di sisi
lain, keadaan lingkungan di sekitarnya yang baik dapat mendukung penderita gangguan ini
sehingga bisa menjalani kehidupan dengan normal.
Ciri - ciri gangguan jiwa: 1. Ada perubahan perilaku dari positif ke negatif 2. Ada
perubahan pikiran, yang awalnya logis menjadi tidak logis, bicara awalnya runtut menjadi
melompat-lompat. 3. Ada perubahan fungsi, yang awalnya mau bersosialisasi menjadi tidak
mau bersosialisasi, uring-uringan, dll. 4. Ada perubahan lainnya yang tampak tidak biasa.
Bipolar disorder termasuk pada gangguan jiwa berat. Bukan hanya karena ada masalah
psikologis saja tetapi adanya ketidakseimbangan neurotrasmitter di dalam otak. Penderita
akan mengalami perubahan mood secara ekstreem, jika ekstrem naik penderita akan menjadi
mania (sangat senang dan bersemangat) jika ekstrem turun penderita akan mengalami depresi.
Siklus moodnya berubah-ubah dalam beberapa episode atau siklus, satu ketika
menjadi hypomania atau mania, di lain waktu menjadi depresi dan tidak dapat diperkirakan
kapan akan datang dan berubah, bisa dalam hitungan tahun, bulan minggu bahkan dalam
hitungan jam. Di dalam siklus mood ini juga bisa terdapat episode normal. Penderita dapat
menjalani kehidupan yang baik, sadar akan apa yang dilakukannya.
Ciri-ciri penderita bipolar disorder yang berada pada fase hypomania menuju mania
adalah : 1. Merasa gembira berlebihan. 2. Penuh semangat 3. Banyak ide dan impian 4. Suka
berbicara atau ngomong 5. Mendominasi 6. Tidak dapat tenang dan susah tidur 7. Merasa
dirinya hebat dan paling menarik 8. Mengubah penampilan secara dratis 9. Terjadi
peningkatan nafsu seksual
7
Ciri-ciri penderita Bipolar Disoder ketika pada episode Depresi antara lain :
1. Mood menurun
2. Mudah menangis
3. Kehilangan semangat
5. Putus Asa
6. Ada pikiran tentang kematian hingga pada suatu titik muncul dorongan untuk bunuh diri.
Menjaga agar penderita tetap normal atau terkontrol, minimal ada hal wajib yang
harus dilakukan secara holistik/ menyeluruh : 1. Minum obat yang telah diresepkan psikiater
secara rutin 2. Menjalani Psikoterapi pada psikolog 3. Menjalani terapi secara sosial-budaya
dan lingkungan, dalam hal ini peran keluarga, pasangan dan teman-teman harus mendukung
pasien untuk hidup normal. Lingkungan yang menghujani dengan hujatan dan kritikan atau
sebaliknya overprotektif karena terlalu khawatir akan memperburuk kondisi pasien.
2. Atur pola makan dan asupan. Tentunya yang bergizi dan seimbang.
3. Lakukan aktifitas fisik seperti olah raga, pekerjaan rutin sehari-hari, hobi yang positif
seperti berkebun, memasak, dll. Refershing secara berkala.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Pada makalah ini kami membahas tentang bipolar disorder. Ganguan bipolar atau
sering disebut juga dengan manic - depresi merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan
ketidak normalan pergantian mood, energi, level aktivitas, dan kemampuan untuk untuk
mengerjakan aktivitas harian. Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan depresi.
Gangguan ini bersifat episode yang cenderung berulang, menunjukkan suasana perasaan atau
mood dan tingkat aktivitas yang terganggu. Seseorang yang mengidap Bipolar Disorder
biasanya sering merasa euphoria berlebihan (mania) dan mengalami depresi yang sangat
berat. Periode mania dan depresi ini bisa berganti dalam hitungan jam, minggu maupun bulan.
Gejala gejala pada bipolar disolder terbagi menjadi 4 periode atau episode
Pada episode ini terbagi menjadi 2 perubahan yaitu perubahan suasan hati dan perubahan
kelakuan.
5.2.1.1Perubahan-Perubahan Suasana Hati
1) Periode yang panjang dari perasaan "puncak", atau suasana hati yang sangat
gembira atau ramah
2) Suasana hati yang sangat teriritasi, agitasi, merasakan "jumpy (gelisah)" atau
"wired".
1) Berbicara sangat cepat, melompat dari satu idea ke yang lainnya, mempunyai
pemikiran-pemikiran yang bergegas-gegas
2) Sangat mudah dikacaukan
3) Aktivitas-aktivitas yang menuju tujuan yang meningkat, seperti menerima proyek-
proyek baru
4) Menjadi gelisah
5) Tidur yang sedikit
9
6) Mempunyai kepercayaan yang tidak realistik pada kemampuan seseorang.
7) Berkelakuan secara impulsif dan mengambil bagian pada banyak kelakuan-
kelakuan yang menyenangkan dan berisiko tinggi, seperti membelanjakan sprees,
seks yang impulsif, dan investasi-investasi bisnis yang impulsif.
Pada episode ini terbagi menjadi 2 perubahan yaitu perubahan suasan hati dan
perubahan kelakuan
Tahap hipomania mirip dengan mania. Perbedaannya adalah penderita yang berada
pada tahap ini merasa lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami
hallucination dan delusion. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti
kebahagiaan biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania. Gejala-gejala dari tahap
hipomania bipolar disorder adalah sebagai berikut.
10
5.2.4 Gejala-gejala episode campuran (Mixed state episode) :
Dalam konteks bipolar disorder, mixed state adalah suatu kondisi dimana tahap mania
dan depresi terjadi bersamaan. Pada saat tertentu, penderita mungkin bisa merasakan energi
yang berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlal-lalang di kepala, agresif, dan
panik (mania). Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu berubah menjadi sebaliknya.
Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal itu terjadi bergantin dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat. Mixed state bisa
menjadi episode yang paling membahayakan penderita bipolar disorder. Pada episode ini,
penderita paling banyak memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kelelahan, putus asa,
delusion,dan hallucination. Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan
bunuh diri antara lain sebagai berikut.
1. Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-orang di
sekitarnya.
2. Memiliki pandangan pribadi tentang kematian.
3. Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.
4. Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti; tagihan listrik, telepon.
1. Stress peristiwa kehidupan Stres dapat memicu gangguan bipolar pada seseorang
dengan kerentanan genetik. Peristiwa ini cenderung melibatkan perubahan drastis atau
tiba-tiba-baik atau buruk-seperti akan menikah, akan pergi ke perguruan tinggi,
kehilangan orang yang dicintai, dipecat.
2. Penyalahgunaan Zat Meskipun penyalahgunaan zat tidak menyebabkan gangguan
bipolar, itu dapat membawa pada sebuah episode dan memperburuk perjalanan
penyakit. Obat-obatan seperti kokain, ekstasi, dan amphetamine dapat memicu mania,
sedangkan alkohol dan obat penenang dapat memicu depresi.
3. Obat obat tertentu, terutama obat-obatan antidepresan, bisa memicu mania. Obat lain
yang dapat menyebabkan mania termasuk obat flu over-the-counter, penekan nafsu
makan, kafein, kortikosteroid, dan obat tiroid.
4. Perubahan Musiman Episode mania dan depresi sering mengikuti pola musiman.
Manic episode lebih sering terjadi selama musim panas, dan episode depresif lebih
sering terjadi selama musim dingin, musim gugur, dan musim semi (untuk negara
dengan 4 musim).
11
5. Kurang Tidur Rugi tidur-bahkan sesedikit melewatkan beberapa jam istirahat
Gangguan Bipolar biasanya akan berlangsung seumur hidup. Bipolar memang tidak
bisa disembuhkan sepenuhnya, tapi bisa ditangani secara efektif dengan treatment jangka
panjang. Penanganan yang tepat membantu orang dengan gangguan Bipolar mengontrol
perubahan mood yang terjadi pada dirinya. Ada 2 cara efektif dalam penanganan Bipolar
Disorder yaitu Farmakologi dan Psikoterapi.
5.4.1 Farmakologi
5.4.2 Psikoterapi
Untuk psikoterapi, ada beberapa teknik yang bisa dipilih dalam penanganan gangguan
Bipolar. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah teknik psikoterapi yang diterapkan
pada individu dengan Bipolar Disorder. Teknik ini membantu mereka untuk belajar
mengubah pikiran dan perilaku yang merusak atau negatif . Family-focused therapy adalah
teknik yang melibatkan anggota keluarga. Teknik ini membantu keluarga untuk mengenali
gejala-gejala yang mungkin timbul dan apa yang bisa dilakukan oleh keluarga. Teknik ini
juga berusaha meningkatkan komunikasi dan kemampuan penyelesaian masalah dalam
keluarga. Interpersonal and social rhythm therapy adalah teknik yang berusaha
meningkatkan kemampuan sosial orang dengan Gangguan Bipolar. Selain itu, mereka
diharuskan untuk membuat jadwal rutin dan tidur untuk melindungi dari Episode Manic.
12
orang itu juga mempunyai episode-episode depresi, secara khas berlangsung
paling sedikit dua minggu. Gejala-gejala dari mania atau depresi harus menjadi
perubahan utama dari kelakuan normal seseorang.
2. Penyakit Bipolar II Hypomanic , ditentukan oleh pola dari episode-episode depresi
namun bukan sepenuhnya episode-episode manic atau campuran.
3. Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS) didiagnosa ketika seseorang
mempunyai gejala-gejala dari penyakit yang tidak memenuhi kriteria diagnostik
untuk salah satu dari bipolar I atau II. Gejala-gejala mungkin tidak berlangsung
cukup lama, atau orang itu mungkin mempunyai terlalu sedikit gejala-gejala, untuk
didiagnosa dengan bipolar I atau II. Bagaimanapun, gejala-gejala adalah dengan
jelas keluar dari batasan kelakuan normal seseorang.
4. Penyakit Cyclothymic, atau Cyclothymia, adalah bentuk ringan dari penyakit
bipolar. Orang-orang yang mempunyai cyclothymia mempunyai episode-episode
dari hypomania dengan depresi ringan untuk paling sedikit dua tahun.
Bagaimanapun, gejala-gejala tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan diagnostik
untuk tipe lain apa saja dari penyakit bipolar.
5. Beberapa orang-orang mungkin didiagnosa dengan rapid-cycling bipolar disorder.
Ini adalah ketika seorang mempunyai empat atau lebih episode-episode dari
depresi utama, mania, hypomania, atau gejala-gejala campuran dalam satu tahun.
Dalam hal ini individu yang sangat berperan adalah seorang Psikolog. Peranan
psikologi klinis (Psikolog kesehatan) yaitu intervensi (terapi dan konseling), assesment,
psikodiagnostik, evaluasi, mengajar, konsultasi, administrasi (klinik, rumah sakit, klinik rawat
jalan), penelitian kepada penderita Bipolar Disorder. Dengan adanya Psikolog kesehatan
dapat membantu penderita Bipolar Disorder menuju proses penyembuhan.
Banyak metode yang dapat dilakukan untuk mencegah Bipolar Disorder. Adapun cara
mencegah Bipolar Disorder adalah sebagai berikut :
13
4. Lebih mendekatkan diri kepada tuhan.
Saat saya mulai merasa sangat senang, saya tidak tidak lagi merasa seperti ibu rumah
tangga biasa. Saya malah terasa terorganisasi dan terampil dan saya mulai merasa bahwa saya
adalah orang yang paling kreatif. Saya dapat menulis puisi dengan mudah. Saya dapat
mengubah melod tanpa usaha keras. Saya dapat melukis. Pikiran saya terasa lancar dan dapat
menyerap apa pun. Saya memiliki ide yang tak terhitung mengenai perbaikan kondisi anak
yang menderita keterbelakangan mental, atau tentang bagaimana rumah sakit untuk anak-anak
itu seharusnya dijalankan, apa yang seharusnya ada di sekeliling mereka untuk membuat
mereka tetap gembira.dan nyaman serta tidak merasa takut. Saya melihat diri saya mampu
mencapai banyak hal demi kebaikan orang. Saya memiliki ide yang tak terhitung mengenai
bagaimana masalah lingkungan dapat memberikan inspirasi terhadapat perjuangan untuk
mendapat kesehatan dan perbaikan hidup bagi semua orang. Saya merasa mampu mencapai
banyak hal demi kebaikan keluarga saya dan orang lain. Saya merasa senang, suatu perasaan
euphoria atau kegirangan. Saya ingin hal ini berlangsung selamanya. Saya seperti tidak
membutuhkan banyak tidur. Berat badan saya turun dan terasa sehat dan saya menyukai diri
saya sendiri. Bahkan saya baru saja membeli 6 gaun baru dan semuanya terlihat bagus bila
saya pakai. Saya merasa seksi dan para pria memperhatikan saya. Mungkin saya akan
melakukan satu atau beberapa perselingkuhan. Saya merasa mampu berbicara dan akan
berhasil dalam politik. Saya ingin menolong orang dengan masalah yang serupa seperti saya
sehingga mereka tidak merasa putus harapan.Sangat indah bila anda merasakan hal
iniPerasaan kegembiraan yang kuat, mood yang baik, membuat saya merasa ringan dan
penuh dengan kenikmatan hidup. Namun, saat melewati tahap ini, saya menjadi manic dan
kreativitas saya menjadi sangat membesar sehingga saya mulai melihat hal-hal dalam pikiran
saya yang tidak masuk akal. Misalnya, suatu malam saya menciptakan suatu keseluruhan film,
lengkap dengan pemerannya, dimana saya masih berpikir bahwa hal itu akan menyenangkan.
Saya melihat para pemarannya sejelas bila saya menonton mereka dalam kehidupan nyata.
Saya juga mengalami terror yang sangat hebat, seperti benar-benar terjadi, saat saya tahu
bahwa sebuah adegan pembunuhan akan berlangsung. Saya gemetar ketakutan dibawah
selimut dan menjadi benar-benar tak berdaya. Seperti Anda kehatui, saya menjadi seorang
psikosis manic pada saat itu. Teriakan saya membangunkan suami saya, yang mencoba
meyakinkan saya bahwa kami berada di kamar tidur dan segalnya masih tetap sama. Tidak
ada yang perlu ditakutkan. Namun, saya tetap dimasukan ke rumah sakit keesokan harinya.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gangguan bipolar disorder merupakan gangguan mental yang menyerang kondisi
psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa
depresi dan mania. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba secara drastis
yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi). Akan tetapi, seseorang yang menderita
gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang ekstrim dengan pola
perasaan yang mudah berubah secara drastis. Ada empat jenis episode suasana hati pada
penderita gangguan bipolar, yakni mania, hipomania, depresi, dan episode campuran.
Gangguan bipolar disorder disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : genetika, fisiologis
dan lingkungan.
4.2 Saran
Gangguan bipolar berasal dari faktor genetik, fisiologis serta dari lingkungan, maka
dalam mencegah munculnya gangguan bipolar harus dimulai dari hal-hal sederhana dari
dalam diri setiap individu. Berikut ini cara-cara untuk membantu diri sendiri dalam
penanganan gangguan bipolar, diantaranya mendapatkan pengetahuan tentang cara mengatasi
gangguan dan hal-hal yang berkaitan dengan gangguan bipolar. Semakin banyak diketahui,
semakin baik dalam membantu pemulihan sendiri dari gangguan ini. Menjauhkan stres
dengan menjaga situasi keseimbangan antara pekerjaan dan hidup sehat, dan mencoba teknik
relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Mencari dukungan dengan memiliki
seseorang yang untuk diminta bantuan dan dorongan. Cobalah bergabung dengan kelompok
pendukung atau berbicara dengan teman yang dipercaya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Carson, C, Robert; Butcher, N, James. 1992. Abnormal Psychology and Modern Life. 9th.
Edition. Harper Collins Publishers, Inc. New York 100 22
Nevid, S, Jeffrey; Rathus, A, Spencer. 2003. Abnormal Psychology in a Changing World. 5th.
Edition. Upper Saddle River. New Jersey 07458
Davison, C, Gerald; Neale, M, Jhon; Kring, M, Ann. Abnormal Psychology. 9th. Edition.
NewYork. Psychopathology Development.
16