Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian dan Perbedaan Mood, Emosi, Afek

Dalam bahasa Inggris ada banyak istilah yang menggambarkan perasaan seseorang,
seperti emotion, feeling, affect dan mood. Perasaan merupakan bagian integral dari
pengalaman manusia. Istilah perasaan mengarah pada adanya macammacam emosi pada
aktivitas keseharian. Penelitian-penelitian tentang unsur afektif manusia sering
menggunakan istilah emosi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perasaan adalah hasil atau perbuatan merasa
dengan panca indera; atau rasa (keadaan batin) sewaktu menghadapi (merasai sesuatu);
atau kesanggupan merasai; atau pertimbangan batin (hati) atas sesuatu. Emosi adalah
luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat atau sebagai keadaan
dan reaksi fisiologis maupun psikologis. Afek adalah perasaan dan emosi yang
menekankan tingkat kesenangan atau kesedihan pada kualitas senang dan tidak senang,
nyaman dan tidak nyaman yang mewarnai perasaan.

Suasana hati (Mood) atau bisa di sebut suasana hati menurut Thayer adalah perasaan-
perasaan yang cenderung kurang intens dan yang terjadi karena situasi dan kondisi yang
sedang dialami. Perasaan tersebut seperti perasaan sedih, haru, bahagia dan lain sebagainya
merupakan hal yang di alami oleh seseorang dalam keadaan tertentu. Sedikit banyaknya
suasana hati bisa dipengaruhi oleh cara berinteraksi antara satu individu dengan individu
lainnya didalam satu lingkungan sosial. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perubahan
suasana hati. Karena adanya perubahan-perubahan emosi yang tidak terduga inilah juga
dapat mempengaruhi kognitif individu (Goleman, 2002).

Emosi sebagai perasaan subyektif yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pikiran,
perilaku dan fisiologis. Sebagian emosi bersifat positif (seperti senang, kasih sayang) dan
sebagian yang lain adalah negatif (seperti marah, takut, sedih). Terlihat bahwa tidak
membedakan antara afek dan emosi. Daniel Goleman (2002) mengatakan bahwa emosi
merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis
dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu, sebagai contoh emosi gembira mendorong
perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih
mendorong seseorang berperilaku menangis.
Batson dkk membedakan antara afek, mood dan emosi dan menyimpulkan bahwa dari
ketiga istilah ini afek adalah yang paling umum. Afek adalah phylogenetic dan ontogenetic
yang paling primitif. Afek ditandai sebagaimana lolongan anjing atau tangisan bayi. Afek
memiliki nada (tone), valensi (positif atau negatif) dan intensitas dari lemah ke kuat.
Zajonc (dalam Batson dkk.,) mengatakan bahwa afek lebih sering terdengar untuk
menunjukkan preferensi sehingga akan memberikan informasi tentang pengalaman
organisme dalam suatu peristiwa apakah lebih bernilai dari yang lainnya. Afek Positif
menunjuk pada pengertian bahwa seseorang merasa bersemangat, penuh konsentrasi dan
kenyamanan; sedangkan Afek Positif yang rendah ditandai oleh kesedihan dan keletihan.
Afek Negatif mengindikasikan bahwa pada individu terdapat ketegangan dan
ketidaknyamanan sebagai akibat dari macam-macam mood yang tidak mengenakkan
seperti marah, direndahkan, tidak disukai, rasa bersalah, takut dan gelisah

B. Rentang Respon

Respons adalah istilah psikologis yang digunakan untuk menyebut reaksi terhadap
rangsangan yang diterima oleh panca indera. Apa yang mendukung dan menopang ukuran
respons adalah sikap, persepsi, dan partisipasi. Respons terhadap proses tersebut didahului
oleh sikap seseorang karena sikap tersebut adalah kecenderungan atau keinginan untuk
berperilaku dalam menghadapi stimulus tertentu. Jadi, bicarakan tanggapan atau kurangnya
tanggapan terlepas dari sikap diskusi. Respon juga ditafsirkan sebagai perilaku atau sikap
yang memanifestasikan dirinya sebelum pemahaman rinci, penelitian, pengaruh atau
penolakan, suka atau tidak suka serta penggunaan fenomena tertentu (Sobur, 2003).

Menurut (Mulyani, 2007) secara umum, dapat dikatakan bahwa ada tiga faktor yang
mempengaruhi respons seseorang, yaitu:

1. Orang yang berkepentingan yang melihat dan mencoba memberikan interpretasi tentang
apa dia melihat, dia dipengaruhi oleh sikap, motif, minat, dan harapan.

2. Target respons, dalam bentuk seseorang, objek atau peristiwa. Karakteristik target
umumnya mempengaruhi respons orang-orang yang melihatnya. Dengan kata lain,
gerakan, suara, ukuran, tindakan, dan karakteristik lain dari target respons juga
menentukan penampilan orang.
3. Faktor-faktor situasi, respons dapat dilihat secara kontekstual, yang berarti bahwa
dalam situasi di mana respons terjadi, ia mendapat perhatian. Situasi adalah faktor yang
berperan dalam pelatihan atau respons seseorang

Sebagaimana menurut Agus Sujanto (2004), jenis-jenis respons dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu :

1. Respon sesuai dengan indera yang mengamati, yaitu:

a) Respon pendengaran, yaitu respon terhadap apa yang telah didengarnya, baik dalam
bentuk suara, kekuatan dan lain-lain.

b) Respons visual, respons terhadap sesuatu yang dilihat.

c) Rasakan respons, yaitu respons terhadap sesuatu yang telah mereka alami.

2. Respon tergantung pada kejadiannya, yaitu:

a) Respon terhadap memori, yaitu respon terhadap sesuatu yang diingat.

b) Respons yang fantastis, yaitu respons terhadap sesuatu yang dibayangkan.

c) Respons pikiran, yang merupakan respons terhadap sesuatu yang dipikirkan seseorang.

3. Respons sesuai dengan lingkungannya, yaitu:

a) Respons objek, yaitu tanggapan terhadap objek yang mendekati atau berada di
dekatnya.

b) Respons kata, yaitu respons terhadap kata-kata yang telah didengar atau dilihat.
DAFTAR PUSTAKA

Batson, C. D., Shaw, L. L., dan Oleson, K. C. (1992). Differentiating Affect, Mood and emotion.
Toward Functionally Based Conceptual Distinction. Dalam. Clark, M. S. (eds.). Emotion.
Newburry Park: Sage Publications.

Goleman, Daniel. (2002). Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Alih bahasa :
Alex Tri Kantjono Widodo. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Siti Urbayatun. Studi Tentang Sifat Bipolaritas dan Monopolaritas Afek Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi UAD. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad dahlan

Anda mungkin juga menyukai