Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Vol. 1, No. 1 Juni 2021, Hal.

1-4

Pengaruh Suasana Hati Dalam Kegiatan Sehari Hari Pada Usia Dewasa
Awal

Wafiq Azizah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Klimantan Timur
Program Studi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Indonesia
Email: rainlywinty21@gmail.com

(Naskah masuk : tgl bln thn, Revisi : tgl bln thn, Publikasi : tgl bln thn)

Nomor Handphone Untuk keperluan koordinasi : 0856-xxxx-xxxx

Abstrak
Pada dasarnya, suasana hati merupakan keadaan emosional yang berubah-ubah dalam kurun waktu
tertentu dan bersifat sementara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara
perubahan suasana hati dalam suatu kegiatan sehari-hari. Hipotesis yang di ajukan adalah remaja yang
menginjak dewasa awal yang telah mengalami kesibukan yang cukup padat sehingga kemungkinan besar
mendapat tekanan yang dapat menimbulkan stress dan mengubah suasana hati dalam waktu yang cukup
cepat dan biasanya dapat mempengaruhi kinerja kegiatan sehari-hari. Subjek yang akan digunakan
sebanyak 3 orang melalui teknik non-probability. Penelitian ini menggunakan hasil wawancara sebagai alat
ukur suasana hati dan kegiatan sehari-hari.

Kata kunci: Dewasa Awal, Kegiatan sehari-hari

Abstract
Basically, mood is an emotional state that changes over a certain period of time and is temporary. This research
aims to determine the relationship between mood changes in a daily activity. The hypothesis proposed is that
teenage who are in early adulthood have experienced quite busy schedule so they are most likely to be under
pressure that can cause stress and go truough mood swing and its usually affect to the performance of daily
activities. The subjects that will be used are 3 people through non-probability techniques. This research uses the
results of interviews as a measure of mood and daily activities.

Keywords: Early Adoulthood, Mood, Daily Activities

1. PENDAHULUAN

Dalam psikologi, Suasana hati / Mood adalah sebuat keadaan emosional. Mood kerap
kali dapat berubah-ubah tergantung dari stimulus dan rangsangan yang di terima oleh suatu
individu yang dapat menyebabkan perasaan perubahan suasana hati yang berbeda dari
kejadian sebelumnya.
Masa remaja merupakan masa yang berisiko tinggi untuk munculnya gangguan mood.
Pengukur suasana hati remaja mungkin terkait dengan jenis kegiatan di mana remaja terlibat.
Selain itu, faktor peningkatan otonomi dalam pengalaman remaja sehari-hari, seperti nilai
subjektif dari aktivitas sehari-hari dan tingkat pilihan pribadi dalam keterlibatan aktivitas,
dapat berkontribusi pada suasana hati sehari-hari.(Angold, Costello, & Worthman, 1998).
Peristiwa dan aktivitas sehari-hari memiliki aspek penting dari pengaruh suasana hati dan
kesejahteraan emosional sehari-hari. Didasarkan pada teori perilaku depresi orang dewasa,
terjadinya peristiwa negatif dikaitkan dengan disforia, sedangkan peristiwa dan aktivitas yang
menyenangkan memprediksi perbaikan suasana hati (Grosscup & Lewinsohn, 1980)
Hubungan sehari-hari antara kegiatan tertentu dan suasana hati orang dewasa, dengan
temuan umumnya menunjukkan bahwa suasana hati positif dan negatif secara berbeda terkait
dengan peristiwa. Misalnya, hubungan kuat yang konsisten telah ditemukan antara suasana
hati positif harian dan acara sosial (misalnya, pesta, waktu luang bersama teman dan keluarga,

JISHI
P-ISSN xxxx-xxxx| E-ISSN xxxx-xxxx 1
Jurnal Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Vol. 1, No. 1 Juni 2021, Hal. 1-4

acara makan dan minum). Pengakuan interaksi seseorang menurut situasi menunjukkan
bahwa pengaruh peristiwa pada suasana hati dapat dimoderasi oleh faktor tingkat individu.
Dengan demikian, bukti menunjukkan bahwa kegiatan sehari hari dan hubungannya dengan
suasana hati bervariasi sebagai fungsi dari perbedaan individu dalam kepribadian dan sistem
motivasi perilaku dan gejala depresi. ( Nezlek & Gable, 2001)
Sedikitnya jumlah penelitian yang meneliti hubungan peristiwa dengan suasana hati
pada remaja yang akan meranjak dewasa menunjukkan bahwa pentingnya pengaruh
situasional ini pada suasana hati anak dan remaja. Penelitian yang meneliti gejala remaja
dewasa awal dengan mengungkapkan hubungan peristiwa dan suasana hati yang positif
maupun negatif yang serupa seperti yang terlihat pada orang dewasa. Selain itu, remaja
melaporkan suasana hati yang lebih baik selama kegiatan sosial, karena remaja cenderung
memiliki lebih sedikit kontrol atas keterlibatan aktivitas mereka daripada orang dewasa.
Dengan demikian, efek lemah untuk aktivitas yang menyenangkan mungkin disebabkan oleh
aktivitas seperti yang dipilih oleh orang lain dibandingkan dengan pilihan sendiri yang dinilai
kurang bermanfaat.(Wierzbecki & Sayler, 1991)
Penelitian yang dilakukan dalam kerangka ini mendukung hubungan antara aktivitas
yang dipilih sendiri dan kesejahteraan remaja dewasa awal. Dengan menggunakan teknik non-
probability yang akan menggunakan hasil wawancara sebagai alat ukur suasana hati dan
kegiatan sehari-hari. Teori dan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan sehari-hari, terutama
apakah kegiatan dianggap sebagai pilihan sendiri dan penting, berdampak pada kesejahteraan
remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi asosiasi aktivitas sehari-hari
dan suasana hati positif dan negatif remaja sambil memasukkan peran otonomi dan
dioperasionalkan sebagai pilihan dan pentingnya keterlibatan aktivitas dalam penyelidikan
hubungan aktivitas dan suasana hati.(Deci & Ryan, 1985; Iyengar & Lepper, 1999; Swann &
Pittman, 1977)
Studi ini memperluas literatur dengan mengintegrasikan dua pendekatan ilmu tentang
aktivitas atau kejadian pada aktivitas sehari hari untuk memahami pengalaman emosional
sehari-hari di kalangan remaja. Selain itu, penelitian ini meneliti hubungan diferensial antara
aktivitas dan pengaruh keadaan, sedangkan penelitian remaja sebelumnya telah berfokus pada
ukuran klinis dari suasana hati yang tertekan. Banyak penelitian menunjukkan pentingnya
menilai pengaruh positif dan negatif sebagai dimensi independen untuk menangkap
kesejahteraan emosional terbaik (misalnya, Cacioppo & Gardner, 1999; Clark & Watson,
1988), tetapi sedikit penelitian yang diketahui menunjukkan hubungan yang berkaitan erat
antara kegiatan sehari hari dan pengaruh suasana hati remaja, dalam hal positif maupun
negatif.
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas dapat tujuan dan rumusan masalah
yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana efek perubahan suasana hati dalam kinerja
kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka hipotesis penelitian ini adalah remaja
yang menginjak usia dewasa awal kemungkinan akan mengalami perubahan suasana hati
dalam jangka waktu yang signifikan akibat tekanan dan tanggung jawab yang dia terima pada
usianya memungkinkan untuk mempengaruhi kegiatan sehari-harinya.

2. METODE
Metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data informasi adalah metode
kualitatif menggunakan beberapa jurnal dengan teori yang berbeda untuk mengidentifikasi
rumus permasalahan dan hasil wawancara kepada 3 subjek sebagai sumber informasi.
Subjeknya merupakan 2 orang perempuan usia 20 tahun dan seorang laki-laki usia 19 tahun.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

JISHI
P-ISSN xxxx-xxxx| E-ISSN xxxx-xxxx 2
Jurnal Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Vol. 1, No. 1 Juni 2021, Hal. 1-4

4. KESIMPULAN
Kesimpulan harus mengindikasi hasil yang diperoleh, kelebihan dan kekurangan, serta
kemungkinan selanjutnya. Kesimpulan harus berupa paragraf, tidak berbentuk point-point.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Adrian Novanda yang telah mau
berpartisipasi dalam melakukan wawancara dan juga mau ikut serta bersama penulis
membantu pengerjaan jurnal ini hingga selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Angold A, Costello EJ, Worthman CM. Puberty and depression: The roles of age, pubertal status, and pubertal
timing. Psychological Medicine. 1998;28:51–61.

Grosscup SJ, Lewinsohn PM. Unpleasant and pleasant events, and mood. Journal of Clinical Psychology. 1980;36:252–259.

Nezlek J, Gable S. Depression as a moderator of relationships between positive daily events and day-today
adjustment. Personality & Social Psychology Bulletin. 2001;27:1692–1704.

Wierzbecki M, Sayler MK. Depression and engagement in pleasant and unpleasant activities in normal children.  Journal of
Clinical Psychology. 1991;47:499–505.

Deci EL, Ryan RM. Intrinsic motivation and self-determination in human behavior. New York: Plenum; 1985.

Iyengar SS, Lepper MR. Rethinking the value of choice: A cultural perspective on intrinsic motivation.  Journal of
Personality & Social Psychology. 1999;76:349–366.

Swann WB, Pittman TS. Initiating play activity of children: The moderating influence of verbal cues on intrinsic
motivation. Child Development. 1977;48:1128–1132. 

Cacioppo JT, Gardner WL. Emotion. Annual Review of Psychology. 1999;50:191–214.

Clark L, Watson D. Mood and the mundane: Relations between daily life events and self-reported mood.  Journal of
Personality & Social Psychology. 1988;54:296–308.

JISHI
P-ISSN xxxx-xxxx| E-ISSN xxxx-xxxx 3

Anda mungkin juga menyukai