Tentang
“FLANAGAN APTITUDE CLASSIFICATION TEST (FACT)”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :
DOSEN PENGAMPU
Rena Kinnara Arlotas, M. Psi, Psikolog
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
taufik-nyalah semata sehingga penulis diberikan kesehatan lahir dan batin serta
kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang harus kami selesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
tidak luput dari kesalahan, mengingat karena penulis bukanlah manusia yang
sempurna dan memiliki keterbatasan pengetahuan dalam penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan saran-saran
penyempurnaan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya produktif agar dalam
pembuatan tugas selanjutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tes psikologi merupakan alat tes psikologi yang digunakan para psikolog
untuk melakukan penilaian atau asesmen terhadap individu sesuai dengan tujuan dari
diberikannya tes tersebut. Tes psikologi diperlukan dalam – pengambilan keputusan
berkaitan dengan sumber daya manusia dalam bisang psikologi, industri, dan
komunikasi. Anastasi & Urbina (2006) menyatakan tes psikologi yaitu alat pengukur
yang mempunyai standar obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta
dapat betul – betul digunakan dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku
individu. Kaplan dan Sacuzzo (2005) menyatakan definisi psikologi sebagai
sekumpulan item yang dirancang untuk mengukur karakteristik individu dan
memprediksi perilakunya. Pengembangan alat ukur psikologi, baik berupa tes
ataupun alat ukur yang lain di Indonesia belum banyak dilakukan, termasuk tes yang
berkaitan dengan pengukuran bakat. Tes bakat yang telah diadaptasi dalam Bahasa
Indonesia dari berbagai rangkaian tes bakat yang telah dikembangkan di luar negeri
adalah General Aptitude Test Battery (GATB), Flanagan Aptitude Classification Test
(FACT), dan Differential Aptitude Test (DAT). Tidak semua subtes dari ketiga
rangkaian tes bakat tersebut yang telah diadaptasi dalam Bahasa Indonesia.
Saat ini tes Psikologi telah banyak digunakan dalam berbagai bidang
kehidupan. Mulai dari bidang pendidikan, bidang sosial, maupun bidang industri. Tes
Psikologi dalam bidang pendidikan digunakan sebagai alat untuk melakukan
pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Tes Psikologi dalam bidang
industri contohnya adalah tes psikologi yang digunakan sebagai alat seleksi dan
penempatan kerja Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) sering digunakan di
bidang perusahaan seperti penempatan karyawan serta alat bantu untuk memprediksi
keberhasilan kerja dan perencanaan program latihan dalam konseling pekerjaan.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)?
2. Apa tujuan Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)?
3. Apa saja item-item soal Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)?
4. Bagaimana sistematika soal Flanagan Aptitude Classification Test
(FACT)?
5. Bagaimana penyajian Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)
2. Untuk mengetahui tujuan Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)
3. Untuk mengetahui item-item soal Flanagan Aptitude Classification Test
(FACT)
4. Untuk mengetahui sistematika soal Flanagan Aptitude Classification Test
(FACT)
5. Untuk mengetahui penyajian Flanagan Aptitude Classification Test
(FACT)
2
BAB II
PEMBAHASAN
5
Dalam konseling pekerjaan sebagai alat bantu guna memprediksi keberhasilan
kerja berdasarkan kemampuan khusus (aptitude) dan sebagai petunjuk dalam
peencanaan program pelajaran sekolah yang cocok. Dapat digunakan dalam
seleksi dan penempatan karyawan.
g. Validitas dan Reliabilitas
Belum terdapat informasi yang dapat dijadikan pegangan.
h. Cara Pemberian Skor Sandi
Skor jumlah yang benar. Jumlah skor tertinggi yang mungkin 150. Ingatan :
Skor jumlah jawaban yang benar. Jumlah skor tertinggi yang mungkin 25.
d. Sajian
Tes ini biasa disajikan baik secara individual maupun secara klasikal. Untuk
dapat menjaga ketertiban penyelenggaraan tes secara klasikal, dibutuhkan
seorang pembantu pengawas untuk setiap 25 testi. Pembantu pengawas
bertugas mebagikan dan mengumpulkan kembali tes dan jawabannya dan
menjaga agar jangan sampai testi mulai lebih dahulu dari yang lain, atau bila
ada tes yang lain baik yang sudah atau yang belum diinstruksikan.
e. Waktu penyajian
Waktu yang dibutuhkan untuk penyajian tes Skala dan Grafik yang terdiri dari
tiga bagian ini, sebagai berikut : Kadang – kadang petunjuk sukar untuk dapat
dipastikan batas waktunya karena kemungkinan timbulnya pertanyaan dari
testi untuk meminta penjelasan. Sedang batas waktu pengerjaan soal latihan
dan pengerjaan soal tes memang harus sesuai dengan apa yang sudah
ditentukan.
f. Tujuan
Penggunaan tes ini ditujukan untuk dapat menentukan atau mengukur bakat
atau kemampuan membaca skala, grafik dan peta. Pada umumnya tes Skala
dan Grafik digunakan sebagai salah satu komponen dari suatu batere tes untuk
mendeteksi bakat seseorang.
g. Validitas dan Reliabilitas
Penyajian validitas dan reliabilitas tes Skala dan Grafik ini belum pernah
dilakukan.
8
h. Cara Pemberian Skor
Skor seseorang untuk tes Skala dan Grafik diperoleh dengan cara mengurangi
jawaban betul dengan jawaban salah. Skor maksimal adalah 120. Skor yang
diperoleh kemudian dikonversikan ke dalam nilai stanine. Dari skor-skor
stanine untuk masing-masing komponen tes suatu batere akan diperoleh suatu
jawaban skor stanine itu ke dalam skor stanine okuposional. Nilai inilah yang
diinterpretasikan apakah seseorang berbakat dalam bidang keahlian tertentu
atau tidak.
4. TES PEMAHAMAN
a. Nama
Nama Asli : Judgment and Comprehension, merupakan sub tes ke 8 dari
FACT Scale, merupakan sub tes dari tes baterre FACT
Nama Indonesia : Tes Pemahaman, dengan kode lain A1.
b. Bentuk yang tersedia
1) Cetakan I tahun 1973 Sebuah buku di dalamnya tercetak soal 40 soal
yang harus dikerjakan subjek. Pada buku ini soal nomor 1 dan nomor
2 telah ditunjukkan kunci jawabannya. Lembar jawaban yang telah
tercetak kunci nomor 1 dan 2.
2) Cetakan II tahun 1982 Sebuah buku di dalamnya tercetak 40 soal yang
harus diselesaikan. Pada cetakan yang baru ini soal nomor 1 dan 2
tidak ditunjukkan kunci jawabannyat. Tes yang tersedia berbentuk
buku cetakan, edisi pertama tahun 1973 dan cetakan kedua tahun 1982.
Tersedia lembar jawaban untuk mengerjakan.
Contoh soal
Mardi telah dinyatakan diterima sebagai pegawai penjaga ketel uap.
Dia tahu secara umum bahwa air dipanaskan dalam ketel untuk membuat uap,
dan uap ini digunakan untuk menggerakkan mesinmesin dalam pabrik,
9
termasuk mesin pembangkit tenaga listrik. Akan tetapi bagian-bagian kecil
dalam tugasnya baru akan diterangkan kemudian. Pemimpinnya menunjukkan
kepadanya klep bahaya dan menerangkannya bahwa pada tekanan 12 atmosfir
klep bahaya itu akan terbuka dengan sendirinya. Dia menunjukkan pula
kepadanya klep lain yang mengawasi banyaknya air yang mengalir ke dalam
ketel, dan menerangkan bahwa tinggi permukaan air dalam tabung pengawas
air sedikitnya harus berisi setengah, untuk menjaga agar ketel tidak terlanjur
66 menjadi kering. Dia memperhatikan juga bagaimana mengawasi besarnya
tekanan uap yang sedang dibuat. Pertanyaannya antara lain : Membuka klep
untuk memungkinkan lebih banyak air mengalir ke dalam ketel akan
mengakibatkan :
a) naiknya tekanan uap mendekati 25 atmosfir
b) turunnya permukaan air dalam tabung pengawas air
c) berkurangnya tekanan uap d. terbukanya klep bahaya
10
Bersama dengan sub tes yang lain maka alat ini berguna untuk memprediksi
keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya berdasarkan bakat yang
dimilikinya.
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap mengenai
validitas dan reliabilitas tes Pemahaman ini.
h. Cara Pemberian Skor
Skor subjek merupakan jumlah dari jawaban yang benar sesuai dengan kunci
jawaban.
5. TES MENGUTIP
a. Nama
Nama Asli : Patern, batere ke 10 FACT
Nama Indonesia : Tes Mengutip (B4).
b. Bentuk yang tersedia
Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian I dengan 18 macam pola dan bagian II
dengan 12 macam pola. Bagian I dan II memuat pola-pola yang taraf
kesulitannya semakin meningkat sebab semakin banyak aspek-aspek
mentalitas yang akan diperlukan testi dalam menyelesaikan tugas tersebut. Di
samping memuat dua bagian pola yang akan ditiru oleh testi juga pada
halaman pertanyaan dijumpai beberapa petunjuk mengerjakannya.
c. Aspek yang diukur
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
memproduksi outline dari pola-pola yang sederhana dengan cara tepat akurat.
d. Sajian
Tes Mengutip ini dapat disajikan secara individual maupun klasikal. Masing-
masing individu dalam klasikal diberikan sebuah buku tes dan sebelum
mengerjakannya terlebih dahulu mendapatkan penjelasan yang secukupnya
dari penyelenggara/pelaksana.
11
e. Waktu penyajian
Total Mengutip ini disediakan waktu mengerjakannya selama 20 menit, yaitu
10 menit untuk mengerjakan bagian I, dan 10 menit untuk mengerjakan
bagian II.
f. Tujuan
Tes ini berguna untuk melihat kemampuan seseorang dalam bidang
merancang design, arsitek, perancang mode, bidang periklanan, kemudian
dalam dunia media massa baik media cetak maupun media elektronik.
Disamping itu juga untuk melihat kemampuan seseorang membaca blueprint
dan diagram-diagram teknik sketsa-sketsa.
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap mengenai
validitas dan reliabilitas yang menyangkut jenis tes ini.
h. Cara Pemberian Skor
Nilai dua diberikan untuk tiap – tiap pengutipan pola yang dikerjakan secara
tepat (benar). Suatu figur adalah benar jika semua garis peniruan yang
dilakukan adalah tepat seperti figur dari pola yang tergambar. Nilai satu
diberikan kepada pengutipan pola yang ada penyimpangannya sedikit, tetapi
tidak lebih dari satu blok dari pola yang benar. Nilai nol diberikan kepada
pengutipan pola yang salah, karena tidak ada sedikitpun unsur kemiripannya
dengan pola asal yng dijadikan objek peniruan (pengutipan). Skor testi adalah
penjumlahan dari masing – masing skor yang diselesaikan.
6. TES KOMPONEN
a. Nama
Nama Asli : Component.
Nama Indonesia : Tes Komponen, merupakan tes ke 11 dari batere tes FACT.
Juga dikenal dengan kode C2.
12
b. Bentuk yang tersedia Berupa buku cetakan disertai dengan lembar jawaban
yang terpisah.
c. Aspek yang diukur
Tes Komponen mengukur kemampuan mengidentifikasikan komponen –
komponen yang penting.
d. Sajian
Tes Komponen dapat disajikan secara individual, dan juga secara klasikal.
Dalam hal penyajian secara klasikal disarankan setiap seorang tester
menangani maksimal 25 testi.
e. Waktu penyajian
Total waktu 24 menit.
Perincian : membaca petunjuk 4 menit mengerjakan soal 20 menit.
f. Tujuan
Bersama dengan sub tes yang lainnya dari FACT, maka tes ini berguna untuk
keperluan konseling pekerjaan yaitu untuk memprediksi kesuksesan kerja
berdasar bakat. Tujuan yang lain ialah seleksi dan penempatan pegawai.
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap berkenaan
dengan validitas dan reliabilitas tes Komponen.
h. Cara Pemberian Skor
Skor seseorang adalah jawaban yang dikerjakan betul dengan kunci. Skor
maksimal yang mungkin 40 buah.
7. TES TABEL
a. Nama
Nama Asli : Tables.
Nama Indonesia : Tabel – table (D3).
b. Bentuk yang tersedia
Lembaran kertas. Jumlah kertas ada lembar, 4 halaman.
13
Halaman pertama dan ketiga berisi petunjuk dan contoh pengerjaan soal.
Halaman kedua dan kempat berisi tabel acuan untuk mengerjakan soal.
Contoh soal
Tabel di bawah menunjukkan nama-nama pabrik yang memproduksi macam-
macam tipe “bagian mesin”
Bagian mesin Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
As TOBA JAYA ABC KARNA
Kait RAMA KARNA JAYA ABC
Kopling KARNA ABC JAYA TOBA
8. TES UNGKAPAN
a. Nama
Nama Asli : Expression, yang merupakan sub tes dari “The Flanagan”
Clssification Test (FACT)
Nama Indonesia : Tes Ungkapan (A6)
b. Bentuk yang tersedia
Bentuk dari tes ungkapan yang tersedia di Fakultas Psikologi UGM hanya
satu. Materi tes ini terdiri dari sebuah buku soal. Ada 19 buah soal, tipe soal
terdiri dari 3 pertanyaan yang baik dan satu pertanyaan yang dianggap jelek
pada tiap-tiap soal (disediakan lembar jawaban).
Contoh Soal :
a) Kerja keras adalah salah satu syarat mutlak untuk mencapai
masyarakat yang lebih adil dan lebih makmur dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Sebab itu masyarakat yang lebih adil dan lebih
makmur itu harus dicapai melalui kerja keras.
b) Masyarakat yang lebih adil dan lebih mak-mur hanya dapat dicapai
dengan bekerja sekeras-kerasnya, sebab hanya dengan kita bekerja
sekeras-kerasnya masyarakat lebih adil dan lebih makmur itu dapat
dicapai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
c) Untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan lebih makmur dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya bekerja keras adalah syarat mutlak.
Karena itu kita harus bekerja keras untuk mencapai masyarakat yang
lebih adil dan lebih makmur.
15
c. Aspek yang diukur
Tes ini mengukur perasaan dan pengetahuan tentang bahasa. Selain itu juga
dapat untuk mengungkap kemampuan untuk berkomunikasi melalui tulisan
dan kemampuan berkomunikasi secara verbal.
d. Sajian
Tes Ungkapan merupakan salah satu bagian dari tes FACT yang bisa
disajikan secara individual maupun klasikal.
e. Waktu penyajian
Waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan tes Expression menurut buku
petunjuk adalah 35 menit dan 5 menit untuk memberikan instruksi (jadi waktu
seluruhnya 40 menit). Sedangkan waktu untuk mengerjakan yang digunakan
di Fakultas Psikologi UGM adalah 30 menit.
f. Tujuan
Tes ungkapan ini untuk keperluan : Vocational Counseling sebagai alat Bantu
untuk memprediksi keberhasilan seseorang dalam bekerja sesuai dengan
kemampuannya. Dan juga digunakan untuk Educational Guidance sehingga
membantu dalam pengarahan (sebagai tes bakat penjurusan). Tetapi perlu
dicatat bahwa tes ini sebenarnya lebih berorientasi kepada “Vocational
Counseling” daripada “Educational Guidance”. Selain itu tes ini dapat juga
digunakan dalam seleksi dan penempatan karyawan.
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum pernah diadakan penelitian yang mengukur validitas dan
reliabilitas. Sedangkan di buku petunjuk yang asli juga tidak tercantum.
h. Cara Pemberian Skor
Dalam tes ini subjek mempunyai jawaban dalam setiap soal (baik dan jelek).
Kalau hanya satu yang betul dalam satu soal juga tetap dihitung (jadi tidak
harus betul kedua-duanya) kemudian diberi skor 1 untuk masing-masing
pilihan. Kemudian dijumlahkan serta dikonsultasikan dengan tabel untuk
16
mengetahui klasifikasi subjek. Jumlah nilai tertinggi yang biasa diperoleh =
38.
17
14. INGENUITY (Kegeniusan)
Tes ini mengukur kretivitas atau daya penemuan (inventiveness) dalam
peralatan-peralatan dengan prosedur-prosedur genius, perlengkapan, atau
presentasi-presentasi. Tes ini bersifat tes penalaran berdasarkan suatu
pengamatan masalah atau problem.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
FACT disusun oleh J.c Flanagan, seseorang professor psikologi pada
Universitas Pittsburgh dan direktur American Institute for Research. Tes ini
dikembangkan dalam usaha untuk mendapatkan suatu system klasifikasi baku dalam
penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang pada tugas-tugas tertentu.
Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi baku dalam penentuan
bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu. Fact Merupakan
seperangkat tes yang terdiri atas 14 tes yang dapat dipergunakan secara keseluruhan
atau sebagian-sebagain. Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi
baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu.
Tujuan tes ini ialah Alat bantu untuk memprediksi kerja dan perencanaan
program latihan dalam rangka konseling pekerjaan, Alat seleksi dan penempatan
karyawan, Alat bantu memprediksi keberhasilan kerja dan Untuk konseling pekerjaan.
Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) sering digunakan di bidang
perusahaan seperti penempatan karyawan serta alat bantu untuk memprediksi
keberhasilan kerja dan perencanaan program latihan dalam konseling pekerjaan.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, pemateri menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun informasi. Dan kami sebagai
pemateri sangat menghargai dan mengharapkan masukan maupun kritikan dari para
pendengar. Agar kedepannya bisa menjadikan makalah ini lebih baik kedepannya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20