PSIKOLOGI KOGNITIF
REPRESENTASI PENGETAHUAN SECARA LISAN DAN
REPRESENTASI SECARA VISUAL
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
nikmat- Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Representai
Pengetahuan Secara Lisan Representasi Pengetahuan Secara Visual tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Psikologi kognitif dengan dosen pengampu ibu Yara
Andita Anastasya S.psi, M.Psi., Psikolog . serta untuk memperluas wawasan
dan menambah pengetahuan penulis dan pembaca dalam bidang yang
sedang ditekuni.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan, demi kesempurnaan makalah ini di kesempatan yang akan datang.
C. PENUTUP……………………………………………………….
A. Fenomena alam…………………………………………….
B. Saran………………………………………………………..
C. Kesimpulan…………………………………………………
D. Daftar pustaka……………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan Penulisan
Membantu mahasiswa/i dalam memahami materi representasi
pengetahuan secara lisan dan representasi pengetahuan secara visual.
C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan materi representasi pengetahuan
secara lisan dan representasi pengetahuan secara visual?
2. Bagaimana cara menyelesaikan masalah terhadap representasi
pengetahuan secara lisan dan representasi pengetahuan secara
visual?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pendekatan asosiasionis
Dokrin pendekatan asosiasionis menyatakan bahwa terdapat hubungan-
hubungan fungsional antara fenomena psikologis
variabel-variabel organisasional
Dalam konteks teori kognitif modern, Bower menggunakan faktor-faktor
organisasional dalam cara tradisioanal sekaligus kontemporer. (Gordon
Bower ialah tokoh yang menetukan sejumlah penemuan penting dalam
memori, mnemonik, psikologi matematis, dan pemrosesan bahasa). Dalam
sebuah eksperimen (Bowe ddk, 1969). Kelompok Bower mencari pengaruh
kuat terhadap kemampuan mengingat variabel-variabel organisasional
dengan menyusun sejumlah hierarki konseptual. Sebuah contoh hierarki
konseptual terkait kata mineral. Sebuah alasan mendasar yang
menyebabkan kita mengasosiasikan dan mengkategorisasikan objek dalam
lingkungan sekeliling kita mungkin berupa fungsi adaptif. Sebagaimana
yang dihasilkan oleh suatu skema pengorganisasian. Geary (2005)
mengajukan gagasan bahwa manusia memiliki kemampuan istimewa untuk
mengkategorisasikan (artinya, secara mental merepresentasikan) objek-
objek, hewan, dan tumbuhan. Dengan kemapuan tersebut, manusia memiliki
kemapuan yang lebih baik untuk memprediksikan dinamika lingkungan
mereka, dan akhirnya berhasil beradaptasi dengan lingkungannya.
4. Hipotesis equifalensi-Fungsional
1. Foto (Photography)
Foto dari sebuah subjek atau pemandanga.
2. Gambaran naturalistik.
Seluruh ciri-ciri dari subjek digambarkan secara rinci.
3. Daftar gambar
Bagian dari gambar yang diberi nama dengan label
4. Peta
Ciri-ciri geografis, seperti gunung atau bangunan yang ditandai
untuk memperlihatkan hubungan.
5. Table
Table yang terdiri dari kolom.
6. Grafik, diagram, histogram
Kuantitas informasi yang tersusun didalam format garfik yang
bersifat relative.
7. Potongan gambar
Bagian dari proses yan ditandain dengan label
8. Gambar bermodel
Grafik yang hanya menggambarkan sketsa atau symbol gambar.
A. FENOMENA LAPANGAN
B. SARAN
C. KESIMPULAN
Representasi visual memiliki peran penting dalam buku teks
pelajaran biologi karena dapat memudahkan para pembacanya dalam
memahami konsep yang sedang dipelajari. Selain itu juga dapat
meningkatkan ketertarikan dan motivasi belajar siswa sehingga akan
memberikan hasil belajar yang baik.
D. DAFTAR PUSTAKA