Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah psikodiagnostik intelegensi yang
berjudul “Tes Wechsler Adult Intellegence Scale (WAIS)” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah psikodiagnostik
intelegensi.
Makalah ini akan membahas mengenai Tes Wais secara lebih dalam. Semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca. Dalam
pembuatan makalh ini tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,koreksi dan
saran. Untuk itu kami berterimakasih kepada Ibu Ritna Sandri, S.Psi, M,Psi, Psikolog,
selaku dosen pengampu mata kuliah psikodiagnostik intelegensi untuk segala
bimbingan dan arahannya. Kami mohon maaf apabila masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini serta memohon kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................ii
1. BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan ...................................................................................................1
2. BAB 2. PEMBAHASAN............................................................................2
2.1 Pengenalan dan Fungsi Tes WAIS.........................................................2
2.2 Administrasi Tes WAIS (Tes Verbal dan Tes Perfomance)..................3
2.3 Interpretasi WAIS..................................................................................5
2.4 Roleplay Tes WAIS.............................................................................10
3. BAB 3 PENUTUP.....................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran ....................................................................................................11
Daftar Pustaka......................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan mempelajari Tes WAIS ini yaitu untuk mengetahui, mempelajari serta
untuk mengukur intelegensi umum dan diagnosa psikiatris pada orang
dewasa. Diagnosa psikiatris dalam WAIS dianggap mampu untuk
mengobservasi kerusakan otak, kemerosotan psikosis, dan kesulitan
emosional yang dapat mempengaruhi sejumlah fungsi intelektual lebih
daripada yang lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1974 suatu revisi terhadap tes WISC dilakukan kembali dengan
nama WISC-R (R adalah revised). Di tahun 1955, Wechsler menyusun sakala lain
untuk orang dewasa dengan memperluas isi tes WISC. Skala ini bernama
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Revisi terhadap WAIS telah
dilakukan dan diterbitkan pada tahun 1981 dengan nama WAIS-R. WAIS –R
merupakan skala inteligensi yang terdiri dari dua bentuk, yaitu :
1. Skala Verbal
Merupakan skala yang digunakan untuk mengukur kemampuan verbal individu,
pengetahuan umum, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan fungsi verbal
indivdu.
2. Skala Performance
2
Skala performance lebih mengarah kepada bagaimana individu mampu untuk
menyelesaikan masalah praktis, dan kemampuan performance dari individu
dalam melakukan suatu hal.
Kedua bentuk skala tersebut digabungkan ke dalam satu buah alat test WAIS – R
yang terdiri dari 11 buah subtes, yang terdiri dari 6 subtest verbal dan 5 subtest
performance.
Fungsi Tes WAIS : Untuk mengungkap inteligensi orang dewasa. Tujuan pemisahan
verbal dan performence IQ adalah untuk keperluan diagnosa jika misalnya seseorang
mendapat handicap dalam bidang verbal atau cultural.
WAIS diciptakan dengan dasar pikiran intelegensi terdiri dari beberapa aspek
yaitu, aspek verbal, abstrak, numerical, bahkan faktor G). oleh karena itu dalam tes
WAIS ada 2 kelompok susunan tes, yaitu Tes Verbal dan Tes performance
3
Skala Verbal terdiri dari:
1. Informasi : Berisi 29 pertanyaan mengenai pengetahuan umum yang dianggap
dapat diperoleh oleh setiap orang dari lingkungan sosial dan budaya sehari-
hari dimana ia berada.
2. Rentang Angka : Berupa rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang
disebutkan secara lisan dan subjek diminta untuk mengulangnya dengan
urutan yang benar.
3. Kosa Kata : Berisi 40 kata-kata yang disajikan dari yang paling mudah
didefinisikan sampai kepada yang paling sulit.
4. Hitungan : Berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di
sekolah dasar.
5. Pemahaman : Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum.
6. Kesamaan : Berupa 13 soal yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada
hal apakah dua benda memiliki kesamaan.
4
2.3 Interpretasi WAIS
1. Skala verbal
Mengukur :
Kemampuan untuk bekerja dengan symbol verbal.
Kemampuan perseptual/auditoris.
Kemampuan untuk memproses informasi secara verbal .
Kemampuan berfikir /problem solving dengan kata-kata.
Sedangkan esensi dari setiap subtes dari skala verbal adalah sebagai berikut :
a. Informasi
Ingatan jangka panjang.
Kemampuan belajar.
Kemampuan untuk mengumpulkan informasi.
Kewaspadaan dalam hidup sehari-hari.
b. Rentangan angka
Ingatan jangka pendek.
Konsentrasi dan perhatian.
Kemampuan mengubah pola pikir.
c. Perbendaharaan kata
Kecerdasan verbal umum.
Kemampuan belajar verbal umum dan penggunaan bahasa.
5
Gambaran pendidikan yang diperoleh subjek.
Gambaran ide-ide, pengalaman dan minat subjek.
d. Berhitung
Penalaran numeric dan kecepatan penyelesaian permasalahan
numeric.
Konsentrasi dan perhatian.
Kontak dengan realitas dan kewaspadaan menta, hubungan yang
aktif dengan dunia luar.
Gambaran yang dipelajari di sekolah.
Penalara logis, abstraksi dan analisis problem numeric.
e. Pengertian
Penilaian sosial, logika dan penilaian situasi sosial sehari-hari.
Pemahaman lingkungan sosial , misalnya informasi, pengetahuan,
moral dan aturan-aturan sosial.
Kemampuan untuk mengevaluasi pengalaman masa lalu, memilih,
mengorganisasi dan penekanan dari fakta-fakta yang saling
berhbungan.
Kesadaran realitas , pemahaman dan kewaspadaan terhadap
kehidupan sehari-hari.
Kemampuan berfikir abstrak.
f. Persamaan
Kemampuan membentuk konsep verbal atau berfikir konseptual.
Penalaran abstrak secara logis.
Kemampuan asosiasi yang dikombinasikan dengan kemampuan
bahasa.
2. Skala performasi
Mengukur :
6
Kemampuan untuk mengintegrasikan stimulus perseptual dengan
respon motoric yang sesuai.
Kemampuan berfikir dalam gambar dan memanipulasinya secara
tepat, cepat lancar dan luwes.
Kemampuan memahami dan mengatur secara visual tugas-tugas
dengan pembatasan waktu.
Kemampuan untuk membentuk konsep abstrak dan melihat suatu
hubungan tanpa penggunaan kata-kata.
a. Melengkapi gambar
Ketajaman visual, kesadaran akan detikl-detil dalam
lingkungan, kontak dengan realitas.
Persepsi keseluruhan hubungan dalam bagian-bagiannya,
kemampuan konsepsi secara visual.
Kemampuan untuk melihat detil yang oenting dan tidak
penting.
Kewaspadaan dan konsentrasi perseptual yang digabung dalam
kemampuan untuk menggambarkan materi yang harus
diorganisisr.
b. Rancangan balok
Pembentukan konsep non verbal.
Koordinasi visual motoric dan organisasi perseptual.
Konsentrasi
Koordinasi visual motoric dan spasial, kecepatan memanipulasi
dan perseptual.
c. Merakit objek
Organisasi visual motoric.
7
Sintesis, menempatkan bagian melalui bentuk yang bisa
dikenali.
Kemampuan untuk membedakan bentuk-bentuk yang bisa
dikenali.
Kecepatan perseptual dan manipulative dalam menghubungkan
objek yang tidak diketahui dengan bagian lain.
d. Mengatur gambar
Pemahaman situasi interpersonal secara akurat.
Kemampuan untuk memahami keseluruhan situasi dan
mengevaluasi akibatnya.
Organisasi visual dan mempresepsikan isyarat visual yang
pentig.
Kemampuan untuk mengantisipasi akibat dari setiap tindakan
dan merencanakan keseluruhan hubungan sosial.
Penyesuaian seksual dan sosial.
e. Symbol angka-angka
Koordinasi dan kecepatan visual motoric.
Kemampuan untuk mempelajari tugas yang tidak lazim ,
kemampuan untuk belajar dan merespon terhadap materi visual
yang baru.
Fleksibilitas
Perhatian, konsentrasi dan efisiensi proses mental.
Belajar asosiasi, kemampuan untuk meniru dengan hal baru
yang telah dipelajari.
Ingatan jangka pendek.
8
Untuk menginterpretasikan tes WAIS, perlu diperhatikan langkah-langkah berikur ini
yaitu :
1. Setelah hasil tes keluar, kemudian jawaban dai testee di cocokkan dengan
kunci jawaban yng tersedia, kemudian hasilnya disebut skor mentah.
2. Perolehan skor mentah skala verbal dan skala performasi di konversikan pada
tabel sesuai skala masing-masing.
3. Hasil konversi tersebut dinamakan skor skala verbal dan skor skala
performasi.
4. Hasil skor skala verbal dan skor skala performasi kemudian dijumlahkan dan
menghasilkan skor IQ lengkap.
5. Skor IQ lengkap kemudian di konversikan dengan tabel kategorisasi IQ
menurut Wehcler , dan kemudian hasil skor IQ tes WAIS akan diketahui.
Rata-rata 100-104
Dibawah Rata2 80 - 89
Borderline 70 – 79
Defective <69
9
2.4 Roleplay Tes WAIS
10
7. Stopwatch untuk mencatat waktu.
8. Dan tentu saja, buku panduan WAIS.
Bentuk Penilaian
WAIS menggunakan bentuk penilaian (Record Form) dalam testing untuk
mempermudah pencatatan jawaban dan informasi lainnya tentang subyek, termasuk
perilakunya selama tes berlangsung. Dalam beberapa subtes, seperti Informasi dan
Melengkapi Gambar, penilaian dapat langsung dilakukan begitu subyek selesai
memberikan jawaban. Namun dalam beberapa sub tes lain, seperti Pengertian,
Persamaan, Perbendaharaan Kata, dan Mengatur Gambar, tester harus mencatat
jawaban subyek untuk kemudian dikoreksi lebih lanjut.
Dalam penyajian tes, tester harus selalu membaca petunjuk dan pertanyaan
sesuai dengan yang tertulis dalam Buku Pegangan. Jika tidak, tester mungkin saja
akan mengubah kata-katanya sehingga menyimpang dari prosedur standar. Petunjuk
dan pertanyaan harus dibaca dengan jelas dan lugas. Jangan sampai kegagalan subyek
untuk mengerjakan tes ternyata bersumber dari instruksi tester yang terdengar
"ambigu" atau tidak jelas.
11
5. Pastikan bahwa angka kasar untuk setiap tes sudah dipindahkan ke ruangan
yang selayaknya dalam bagian ringkasan pada sampul formulir penilaian.
6. Cocokkan umur subyek dengan mengurangi umur yang dinyatakan dengan
tanggal testing atau periksa catatan yang dapat dipercaya.
7. Hindari kesalahan-kesalahan dalam menyalin angka kasar ke angka skala dan
angka skala ke angka kecerdasan (IQ). Ulangi langkah-langkah dalam
menggunakan tabel-tabel untuk mengoreksi kesalahan membaca.
8. Periksa semua pemindahan bahan, perhitungan, dan penyalinan angka-angka
secara teliti.
Menyalin angka kasar ke angka skala
Ketika tester sudah melakukan scoring pada setiap subtes, kemudian angka
(hasilnya) sudah dijumlahkan, maka hasil yang diperoleh adalah angka kasar untuk
setiap sub tes tersebut. Angka kasar ini kemudian dipindahkan ke bagian ringkasan di
muka formulir penilaian. Tepat di sebelah kiri bagian ringkasan itu ada suatu tabel
dari skala angka perbandingan. Tabel ini terdapat pada buku pegangan (manual),
digunakan untuk menyalin angka-angka skala untuk semua subyek tanpa memandang
umur dan jenis kelamin. Angka kasar yang diperoleh subyek untuk suatu sub tes
ditempatkan dalam kolom tabel itu untuk sub tes yang bersangkutan. Tester kemudian
membaca secara mendatar dari sesuatu angka kasar ke kolom yang terkiri atau kanan
pada tabel, tester akan menemukan skala angka perbandingan.
Angka skala ini kemudian dimasukkan ke dalam ruangan yang bersangkutan
pada bagian ringkasan, tepat di sebelah kanan angka kasar yang tercatat. Bilamana
hal ini sudah dikerjakan untuk semua sub tes, bagian ringkasan menunjukkan suatu
kolom untuk angka-angka kasar dan kolom yang berdekatan untuk angka-angka
skala. Sesudah itu, tidak perlu memperhatikan lagi angka-angka kasar tersebut,
karena perbandingannya angka-angka skala lebih berarti.
Angka Verbal adalah jumlah angka-angka skala dari enam tes Verbal.
Demikian juga, angka Performance diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka
12
skala dari lima sub tes Performance. Angka skala lengkap adalah jumlah angka
Verbal dan angka Performance yang didasarkan atas sebelas sub tes.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15