Anda di halaman 1dari 12

PSIKODIAGNOSTIK INTELEGENSI

Faktor Bawaan dan Faktor Lingkungan

Dosen Pengampu : Ritna Sandri S.Psi., M.Psi., Psi.

Disusun Oleh :

Heris Fajar Setiawan 18090000016


Veronica Euro Putra 18090000019
Maria Gemma Galgani W. K 18090000032
Yiska Sicilia 18090000034
Yoniel Widka W 18090000037
Oktaviani Pebriyanti 18090000043

Fakultas Psikologi
Universitas Merdeka Malang
2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Psikofarmakologi ini dengan waktu yang sudah ditentukan. Semoga makalahh
ini dapat berguna khususnya bagi pembaca. Makalah ini kami susun dalam
rangka untuk menyelesaikan Tugas dari dosen kami Ibu Ritna Sandri M.Psi.,
S.Psi., Psi. Selaku dosen pengampu mata kuliah Psikodiagnostik Intelegensi.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan


bagi para pembaca. Semoga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari
makalah ini sehingga kedepannya menjadi lebih baik lagi. Kami harap
pembaca memberikan masukan berupa kritik dan juga saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 5 Oktober 2020

Penyusun

Psikodiagnostika Intelegensi | i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
- Latar Belakang................................................................................... 1
- Rumusan Masalah.............................................................................. 1
- Tujuan................................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN
a. Determinasi Faktor Bawaan............................................................... 3
b. Determinasi Faktor Lingkungan........................................................ 3
c. Metode-metode Penelitian................................................................. 4
d. Temuan dan Argumentasi.................................................................. 5
e. Kesimpulan Umum............................................................................ 6
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ............................................................................................... 9

Psikodiagnostika Intelegensi | ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kecerdasan dalam arti umum adalah suatu kemampuan umum yang
membedakan kualitas orang yang satu dengan orang yang lain . Kecerdasan
Intelektual adalah fenomena yang melibatkan penilaian mengenai kemampuan
seseorang untuk mengamati, menganalisis dan menafsirkan keadaan dan juga
bakat intelektual seorang individu yang terukur dapat dilambangkan secara
numerik. Kecerdasan Intelektual adalah skor, yang umumnya berasal dari
berbagai tes, untuk menilai kecerdasan manusia dan kecerdasan manusia selalu
menjadi kepentingan utama dalam neurosains kognitif. Inteligensi adalah
kemampuan kognitif yang dimiliki organisme untuk menyesuaikan diri secara
efektif pada lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta dipengaruhi
oleh faktor genetik. Nilai kecerdasan intelektual dalam prognostik yang luas
adalah bahwa kemampuan intelektual sangat diterapkan dalam berbagai bidang
kehidupan sehari- hari. IQ menceritakan sangat konstan, kemampuan
keseluruhan untuk mencapai, penanganan dan mempekerjakan pengetahuan
hampir dalam semua kategori.

Rumusan Masalah

1. Apakah intelegensi dipengaruhi oleh faktor bawaan ataukah faktor


lingkungan?
2. Metode penelitian apa yang sudah pernah dilakukan?

Tujuan

Adapun tujuaan dari penyusunan makalah ini adalah untuk dapat


memahami konsep dari faktor-faktror yang memengaruhi intelegensi.

Psikodiagnostika Intelegensi | 1
Memberikan infomasi metode apa saja yang pernah dilakukan untuk
mengetahui faktor apa yang lebih memengaruhi intelegensi seseorang.

Psikodiagnostika Intelegensi | 2
BAB II
PEMBAHASAN

Faktor Bawaan dan Faktor Lingkungan

Sampai saat ini masing menjadi perdebatan apakah intelegensi lebih


dipengaruhi oleh faktor keturunan atau faktor lingkungan. Akan tetapi
sekarang ini, kedua faktor tersebut digunakan untuk mengetahui intelegensi
individu dan membedakannya dengan individu lain.

A. Daterminasi Faktor Bawaan


Faktor bawaan atau biasa disaebut faktor herediter (keturunan). Yang
menjadi penentu utama faktor herediter adalah gen yang terdapat pada
kromosom, dimana kromosom tersebut didapat dari sel sperma ayah dan sel
telur ibu.
Gen membawa dan juga menjadi penentu sifat-sfiat unik yang akan diturunkan.
Faktor herediter menentukan batas dan kemungkinan apa yang dapat terjadi
pada organisme dalam lingkungan hidupnya. Faktor pembawaan, faktor
keturunan, dan faktor lingkungan (environtment).8 Pada dasarnya ciri-ciri
pembawaan manusia yang essensial dari berbagai “ras” dan kelompok “etnis”
adalah sama, tetapi sifat-sifat spesifik yang disembunyikannya pada masing-
masing individu sangat bervariasi setiap individu pada saat konsepsi menerima
warisan genetik (keturunan) dari kedua orang tuanya yang akan memberikan
potensi bagi perkembangan dan tingkah lakunya sepanjang hidupnya

B. Determinasi Faktor Lingkungan


Setelah kelahiran, pengaruh faktor lingkungan terhadap individu
semakin penting dan besar. Proses yang paling berpengaruh setelah masa ini
adalah proses belajar (learning) yang menyebabkan individu perbedaan

Psikodiagnostika Intelegensi | 3
perilaku individu satu dengan yang lainnya. Sikap, perilaku, reaksi emosional.
Dan semacamnya merupakan atribut yang dipelajari dari lingkungan. Lewat
proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga memengaruhi
individu.

C. Metode-metode Penelitian
Menurut Komorita, dkk (1967) penelitian yang dilakukan yaitu
mengendalikan pengaruh faktor bawaan dan membiarkan faktor lingkungan
bervariasi atau dengan mengendalikan faktor lingkungan dan membiarkan
faktor bawaan bervariasi.

- Hereditas terkendali dan lingkungan bervariasi contohnya dengan


menggunakan pasangan anak kembar identik. Sepadang anak kembar
identik dibesarkan secara terpisah dan sepasang kembar identik yang
dibesarkan bersama. Akan tetapi, dalam studi yang menggunakan anak
kembar identik kita tidak bisa menjadikan lingkungan bervariasi secara
sistematik.

- Lingkungan terkendali dan hereditas bervariasi. Untuk menempatkan


manusia dalam suatu lingkungan yang benar-benar terkendali, dapat
dikatakan mustahil untuk dilakukan. Walaupun dapat dilakukan
pengendalian terhadap lingkungan akan tetapi dua lingkungan hanya
akan tampak sama secara fisik sedangkan bagi individu di dalamnya
akan terasa berbeda secara psikologis dan karena hal tersebut juga
dapat menimbulkan efek yang berbeda.

- Studi kemiripan dalam keluarga. Bila heredirtas memang memiliki


pengaruh signifikan terhadap individu dan pengaruh lingkungan

Psikodiagnostika Intelegensi | 4
terkontrol maka mereka yang memiliki hubungan kekeluargaan dekat
tentu akan lebih mirip satu sama lain.

- Studi sejarah keluarga. Studi mengenai sejarah keluarga memanfaatkan


informasi mengenai garis keturunan dan keluarga dari beberapa
generasi.
 Studi ini memanfaatkan informasi garis keturunan suatu
keluarga yang kemudian dipelajari dengan hal tersebut peneliti
seakan berada dalam situasi yang menyerupai eksperimen
pembiakan selektif (selective breeding). Dengan studi ini dapat
menunjukan intelegensi dipengaruhi oleh faktor keturunan dan
juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Eysenck (1981) mengatakan bahwa tidaklah benar untuk menganggap hanya


satu cara saja yang dapat dipergunakan dalam penelitian mengenai pengaruh
faktor lingkungan dan faktor bawaan dikarenakan metode-metode tersebut
bersifat saling melengkapi dari berbagai sudut pandang permasalahannya.

D. Temuan dan Argumentasi


Eysenk mengatakan bahwa faktor genetik dua kali lipat lebih
memengaruhi intelegensi dari pada faktor lingkungan setelah analisis statistika
yang dilakukannya mengindikasi bahwa variasi total dalam IQ kurang lebih
sebesar 70% disebabkan oleh faktor genetik sedangkan hanya 19% yang
disebabkan oleh faktor lingkungan keluarga. Sekitar 10% sisa variasinya
disebabkan oleh cara perlakuan unik yang diterima individu dalam keluarga.
Analisis tersebut didapat setelah penelitian yang dilakukan Herrman dan
Hogben yang dilakukan di Inggris pada pasangan anak kembar monozigot,
pasangan anak kembar dizigot berbeda kelamin, pasangan dizigot dengan
kelamin yang sama dan pasangan saudara kandung.

Psikodiagnostika Intelegensi | 5
Kemudian hal tersebut disangkal oleh para ahli yang beraliran
environmentalis yang beranggapan bahwa faktor lingkungan lebih dominan.
Menurut mereka heritabilitas IQ sebesar 80% tidaklah berarti bahwa 80% dari
IQ orangtua diwariskan pada anaknya, melainkan sekitar 80% variasi IQ
ditentukan oleh perbedaan genetik. Scarr dan Weinberg dalam penelitiannya di
Minnessota menemukan bahwa anak kulit hitam yang diadopsi sebelum usia
satu tahu oleh orangtua kulit putih kelas menengah atas ternyata memiliki skor
IQ setinggi 15 sampai 25 anka diatas skor IQ anak-anak kulit hitam yang
diasuh oleh orangtua mereka sendiri.
Banyak studi yang menemukan hubungan antara hasil tes IQ dengan
penempatan anak-anak dalam keluarga asuh yang baik (Freeman dkk., 1928;
Burks, 1928; dalam Mouly, 1973). Studi Iowa melaporkan adanya peningkatan
IQ yang substansia; sebagai hasil asuhan dan pengalaman anak di taman
kanak-kanak.

E. Kesimpulan Umum

Komorita dkk. (1967) menyimpulkam secara umum mengenai efek hereditas


dan lingkungan terhadap sifat manusia, termasuk intelegensi, sebagai berikut :
a. Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh
lingkunga. Bagaimanapun juga besarnya dampak stimulus lingkungan
yang diterima oleh organisme yang bersangkutan tidak dapat
melampaui batas yang telah ditetapkan oleh faktor keturunan. Sebagai
contoh, bagaimanapun usaha mendidik seekor monyet ia tidak akan
pernah dapat menyamai manusia.
b. Lingkungan dapat memodifikasi efek hereditas. Suatu lingkungan yang
buruk dapat saja mengubah suatu warisan sifat seseorang yang baik
semata-mata karena ia berada dalam asuhan lingkungan tersebut.

Psikodiagnostika Intelegensi | 6
c. Tidak ada satupun karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan
bersama oleh faktor lingkungan dan faktor keturunan. Lingkungan dan
keturunan berinteraksi dalam memengaruhi perilaku. Dengan kata lain,
hereditas menentukan apa yang dapat dilakukan oleh individu
sedangkan lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan oleh
individu.
d. Ada beberapa macam karakteristik yang lebih dipengaruhi oleh
salahsatu diantara faktor hereditas dan faktor keturunan. Faktor
lingkungan tampak kurang berperan dalam membentuk karakteristik
fisik, lebih berperanan dalam pembentukan karakteristik intelektual,
dan paling berperanan dalam pembentukan karakteristik-karakteristik
kepribadian. Sebaliknya, faktor keturunan sangat berperanan dalam
penentuan ciri-ciri fisik dan tingkat intelegensi manusia.

Psikodiagnostika Intelegensi | 7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berbagai studi yang dilakukan untuk mencari jawaban terhadap


masalah ini tidaklah menyentuh inti permasalahannya akan tetapi lebih tertuju
pada diskusi mengenai faktor manakah yang lebih berpengaruh terhadap isi tes
intelegensi. Tes intelegensi yang isinya lebih peka terhadap pengaruh
lingkungan (hasil belajar) akan membuahkan bukti peranan faktor lingkungan,
sebaliknya isi tes yang tidak sensitif terhadap pengaruh lingkungan akan
mendorong kepada kesimpulan dominasi faktor bawaan.

Psikodiagnostika Intelegensi | 8
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2017. Pengantar PSIKOLOGI INTELEGENSI. Yogyakarta:Pustaka


Pelajar

Lusiana, Agatha. 2019. Jurnal Psiko-Edukasi Vol. 17 ISSN: 1412-9310

Suwatno. Herlina, Lina. 2018. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran Vol. 3.


EISSN: 2656-4734

Herlina. Misbach, Ifa Hanifa. Juwitaningrum, Ita. Tarigan, Medianta. Maslichah, Sri.
2007. Psikodiagnostik IV Intelegensi. Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas
Pendidikan Indonesia

Psikodiagnostika Intelegensi | 9

Anda mungkin juga menyukai