Anda di halaman 1dari 14

Assesmen dan Tahapan Proses

Konseling
Kezia Efelin Christiani M. (18090000014)

Widhy Astuti (18090000015)

Alfira Rusfika (18090000025)

Shalsabillah Indah A. (18090000026)

Monica Maudi Sundara (18090000029)

Anggun Fadillah Putri (18090000042)


Assesmen

Asesmen merupakan kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau


informasi tentang klien dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang kondisi individu
dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu dan pengembangan program
layanan konseling yang sesuai kebutuhan.
Efek Positif Efek Negatif

 Klien merasa bahwa konselor  Timbulnya kecemasan dalam diri klien


memahami masalahnya.
 Klien merasa terintrogasi
 Menimbulkan perasaan lega pada
 Klien merasa dievaluasi dan bertanya-
diri klien
tanya bagaimana keadaan dirinya,
 Klien merasa memiliki apakah dia bodoh, gila, atau adakah
pengharapan. yang salah pada dirinya.

 Klien termotivasi melakukan


perubahan yang diperlukan.
Menurut Hekney dan Cormier yang mengambil tulisan Seligman (dikutip dari Lesmana, 2005), ada
12 tujuan Asesmen, yaitu :

Melancarkan proses pengumpulan informasi

Memungkinkan konselor membuat diagnosis yang tepat

Mengembangkan rencana tindakan yang efektif

Menentukan tepat tidaknya klien menjalani tertentu

Menyederhanakan pencapaian sasaran dan pengukuran kemajuan

Meningkatkan wawasan insight mengenai diri klien


Lanjutan..
Menurut Hekney dan Cormier yang mengambil tulisan Seligman (dikutip dari Lesmana, 2005), ada
12 tujuan Asesmen, yaitu :

Mampu menilai lingkungan

Meningkatkan proses konseling dan diskusi yang lebih terfokus dan relevan

Mengindikasi kemungkinan peristiwa tertentu akan terjadi,

Meningkatkan minat, kemampuan dan dimensi kepribadian

Menghasilkan pilihan-pilihan

Memfasilitasi perencanaan dan membuat keputusan.


Adapun beberapa kendala konselor yang
menghambat proses assessment yaitu:

Alloanamnesis yang
diperoleh tidak
mencukupi sehingga
konselor harus mencari
informasi pihak lain lagi Permasalahan klien
adalah hal yang
Eksplorasi masalah baru bagi konselor.
Klien tidak menjalani
belum mendalam proses konseling
secara rutin
Aspek
• Infographic – aspek Asesmen dalam Konseling
Style
Menurut Hackney dan Cornier aspek-aspek asesmen meliputi Intake Interview dan Definisi Masalah

Intake Interview Definisi Masalah

Identitas Klien Unsur Masalah Klien

Riwayat Pribadi Pola Peristiwa

Tatanan Klien Saat Ini


Lamanya Masalah

Riwayat Keluarga
Keterampilan Klien menangani Masalahnya

Penyampaian masalah
Tahap – Tahap Proses Konseling

Dalam proses konseling akan dibatasi sebagai prosedur sistematis dimana intervensi konselor dalam
kehidupan orang lain (konseli) dengan tujuan menolong orang tersebut untuk merubah tingkah
lakunya. Proses konseling lebih jauh dapat digambarkan sebagai suatu keberlanjutan interaksi
antara konselor dan konseli. Proses tersebut dimulai pada waktu persetujuan atau “kontrak” antara
konselor dan konseli untuk memasuki sesi hubungan tersebut.
Tahapan dalam Proses Konseling
Menurut Capuzzi dan Gross

Tahap 1: Pengembangan/pembinaan hubungan.


adanya inisiatif untuk mempertemukan/bertemu
antara konselor dan konseli, membangun
hubungan baik antara konselor dengan konseli,
mengumpulkan informasi (data) mengenai konseli,
dan menentukan tujuan yang akan dicapai 01
dalam konseling.

Tahap 4 : Pengakhiran dan tindak lanjut.

02 04 merupakan tahap untuk menutup sesi


Tahap 2 : Memperdalam penggalian. konseling selanjutnya pada tahap akhir ini
merupakan pondasi yang dibangun pada menentukan prioritas yang akan ditindak
tahap 1 kemudian memilih pendekatan dan lanjuti sesuai dengan metode dan
strategi secara teoritis yang sesuai prosedurnya.

03 Tahap 3 : Menetapkan dan memecahkan masalah.


konselor berupaya untuk memfasilitasi,
mendemonstrasikan, mengajarkan, menyediakan
lingkungan yang nyaman dan aman dalam
pengembangan perubahan.
Tahapan dalam Proses Konseling
Menurut Brammer, Abrego dan Shostrom (1993) dalam Lesmana (2006)

Membangun Hubungan Memfasilitasi Perubahan Terapeutis


agar konseli dapat menjelaskan konselor mencari strategi dan intervensi
masalahnya, keprihatinan yang yang dapat memudahkan terjadinya
dimilikinya, kesusahan-kesusahannya, perubahan.
serta alasannya datang pada konselor.

Brammer,
Abrego dan
Shostrom

Evaluasi dan Terminasi


Identifikasi dan Penilaian Masalah konselor bersama konseli mengevaluasi
terhadap hasil konseling yang telah
konselor melakukakan eksplorasi
dilakukan. Indikatornya adalah sampai
dan melakukan ”diagnosis” apa
sejauh mana sasaran tercapai, apakah
masalah dan hasil seperti apa yang
proses konseling membantu konseli atau
diharapkan dari konseling
tidak. Tahap ini ditutup dengan
terminasi.
Tahapan dalam Proses Konseling
Willis (2009)

Tahap Awal (Mendefinisikan masalah) Tahap Pertengahan (Tahap kerja) Tahap Akhir (Perubahan tindakan)
Definisi masalah, alternatif definisi masalah, Memasukkan penguaian masalah sehingga Mengembangkan alternatif untuk
komitmen tentang definisi terbaik dari sekian menjadi fakta-fakta spesifik tentang situasi memecahkan masalah, menguji solusi,
alternatif. feeling, thinking, dan experiences konseli yang memutuskan solusi yang tepat,
terjadi saat ini. menyusun rencana atas solusi yg
diambil
Seorang konselor dengan kemampuan dan seni akan melakukan konseling dengan teknik-teknik yang
bervariasi ataupun ganda. Pengertian teknik bervariasi dan berganda adalah :

1. Bisa saja teknik di tahap awal digunakan di tahap pertengahan dan akhir, sebagai contoh attending,
empati, bertanya, dorongan minimal bisa dipakai dalam semua tahapan.
2. Respon konselor yang mungkin meliputi satu, dua, atau lebih teknik konseling.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai