Anda di halaman 1dari 13

ASESMEN INDIVIDU Oleh:

TEKNIK TES & NON TES Siti Fatimah,


S.Psi., M.Pd
KOMPETENSI KONSELOR DALAM
ASESMEN
 Menguasai hakikat asesmen
 Memilih teknik asesmen yang sesuai kebutuhan
 Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen
 Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan
masalah-masalah konseli
 Memilih dan mengadministrasikan teknis asesmen
pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan
konseli
 Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk
mengungkapkan kondisi aktual konseli yang berkaitan
dengan lingkungan
 Mengakses data dokumentasi tentang konseli
STANDAR ASCA DAN AAC TENTANG
KOMPETENSI KONSELOR DALAM ASESMEN

 Memiliki keterampilan dalam memilih strategi asesmen


 Dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengevaluasi alat
asesmen yang secara umum biasa digunakan
 Memiliki keterampilan secara teknis dalam
mengadministrasikan dan menggunakan metode skoring
terhadap alat asesmen yang digunakan
 Memiliki keterampilan dalam menginterpretasi dan melaporkan
hasil asesmen
 Dapat menggunakan hasil asesmen untuk membuat keputusan
dalam layanan bimbingan dan konseling
 Terampil dalam menghasilkan, menginterpretasi , dan
mempresentasikan informasi statistik tentang hasil tes
 Terampil dalam menyelenggarakan dan menginterpretasi
evaluasi program bimbingan dan konseling
 Terampil mengadaptasi dan menggunakan kuesioner, survei, dan
instrumen lainnya untuk mengetahui kebutuhan lingkungan
 Mengetahui bagaimana tanggungjawab profesional dalam
melakukan asesmen dan mengevaluasi
DEFINISI ASESMEN

 Federation for Children with Special Need menjelaskan bahwa


assesmen adalah proses pengumpulan informasi yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan, perencanaan
karier, dan pengembangan rencana layanan untuk orang
muda.
 Definisi asesmen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan
mengintrepretasi data atau informasi tentang peserta didik
dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang
kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk
memahami individu dan pengembangan program layanan
bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan.
RUANG LINGKUP ASESMEN

M e n urut H o o d & Jo h n s on ( 1 9 9 3) rua n g l i ngkup a s e smen a da l i ma, ya i t u :


 a . S y s te ms a sse ssm e nt , ya i t u a s e smen ya n g di l a kuka n un tuk m e n da patkan
i n fo rmasi m e n g enai s t a t us da ri s ua t u s i stem , s e sua i ke but uh a n da n h a s il
ko n seling ; s e r t a t uj ua n ya n g s uda h di t ul i skan / di tet a pka n a t a u o ut c o m e ya n g
di h a ra pkan da l a m ko n s elin g .
 b. P ro g ra m p l a n ni ng , ya i t u pe re n c an aan pro g ra m un t uk m e m pe roleh i n fo rmasi-
i n fo rmasi ya n g da pa t di g un a kan un t uk m e m buat ke put us a n , un t uk
m e n gidentifikasi ke butuh a n - kebut uh a n k h us us pa da t a h a p pe r ta m a .
 c . P ro g ra m I m p le me n tati on , ya i t u ba g a i mana a s e smen di l a kukan un t uk m e n ilai
pe l a ksan aan pro g ra m de n g a n m e mbe rikan i n fo rmasi -informasi nya t a .
 d. P ro g ra m I m prove me n t , a s e smen di g un a kan da l a m pe rb a i kan pro g ra m , ya n g
be rke n a an de n g a n : ( a ) eva l uasi te rh a da p i n fo rmasi - informasi ya n g nya t a , ( b)
t uj ua n ya n g a ka n di c a pa i da l a m pro g ra m , ( c ) pro g ra m - pro gam ya n g be rh a sil ,
da n ( d) i n fo rmasi -informasi ya n g m e m peng aruhi pro s e s pe l a ksana an pro g ra m -
pro g ra m ya n g l a i n.
 e . P ro g ra m c e r t i f i c ati on , ya n g m e n urut Ce n te r fo r t h e St udy o f E va l uat ion
( CSE ) , pro g ra m s e r t i fi kasi a da l a h s ua t u eva l uasi s um a t if , h a l i n i m e m berikan
m a k na ba h wa pa da a k h i r ke g iat a n a ka n di l a kukan eva l uasi a k h ir s e ba g ai
da s a r un t uk m e m berikan s e r t i fi kasi ke pa da k l ien .
TUJUAN DAN PERAN ASESMEN

Hood & Johnson (1993) menjelaskan bahwa asesmen dalam


bimbingan dan konseling mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
 a. Orientasi masalah, yaitu untuk membuat konseli mengenali
dan menerima permasalahan yang dihadapinya, tidak
mengingkari bahwa ia bermasalah.
 b. Identifikasi masalah, yaitu membantu baik bagi konseli
maupun konselor dalam mengetahui masalah yang dihadapi
konseli secara mendetil.
 c. Memilih alternatif solusi dari berbagai alternatif penyelesaian
masalah yang dapat dilakukan oleh konseli.
 d. Pembuatan keputusan alternatif pemecahan masalah yang
paling menguntungkan dengan memperhatikan konsekuensi
paling kecil dari beberapa alternatif tersebut.
 e. Verifikasi untuk menilai apakah konseling telah berjalan
efektif dan telah mengurangi beban masalah konseli atau belum
ASESMEN TEKNIK TES

 Hay Danica, G (2007) menjelaskan bahwa beberapa tipe


assesmen meliputi assesmen intellegensi, tes bakat,
assesmen perencanaan hidup dan karier, pengukuran minat
dan nilai, assesmen kepribadian dan assesmen hubungan
interpersonal.
 Asesmen teknik tes hanya digunakan oleh konselor yang telah
memiliki sertifikasi untuk menggunakan tes tersebut.
JENIS-JENIS ASESMEN TEKNIK TES

 Tes Kecerdasan : Stanfort-Binet, WPPSI (The Wechsler Preschool


and Primary Scale of Intelegence), WIC (The Wechsler
Intelegence for Children), WAIS (The Wechsler Adult Intelegence
Scale), WBIS (The Wechsler Bellevue Intelegence Scale), CPM
(Colour Progressive Matrics), PMS (The Progressive Matrics
Standard), PMA (The Matrics Advance), dan sebagainya.
 Tes Bakat : DAT (Differential Aptitude Test), Flanagan Aptitude
Classification Test, Scholastic Aptitude Test, dan sebagainya.
 Tes Minat : RMIB, Strong Vocational Interest Blank, dan
sebagainya.
 Tes Kemampuan Kerja : Kraeplin Test, Pauli Test, dan
sebagainya.
 Tes Kepribadian : Rorshach, Wartegg Test, Baum Test, Draw A
Man Test, EPPS (Edward Personal Preferece Schedule), Study of
Values, dan sebagainya.
 Tes Kematangan Sosial
ASESMEN TEKNIK NON TES

 Gantina K, Eka W, dan Karsih (2011) menjelaskan bahwa


assesmen teknik non tes dalam perspektif BK komprehensif
meliputi wawancara, observasi, angket, sosiometri, daftar cek
masalah (DCM), alat ungkap masalah (AUM), dan inventori
tugas perkembangan.
ETIKA PENGGUNAAN ASESMEN

ABKIN telah merumuskan kode etik tentang asesmen yaitu suatu


jenis tes hanya diberikan oleh konselor yang berwenang
menggunakan dan menafsirkan hasilnya. Wewenang konselor yang
dimaksud yaitu:
 Asesmen dilakukan bila diperlukan data yang lebih luas tentang
sifat/ciri kepribadian individu untuk kepentingan pelayanan
 Memberikan orientasi yang tepat kepada individu mengenai
alasan digunakannya tes
 Penggunaan suatu jenis tes wajib mengikuti pedoman yang
berlaku untuk tes tersebut
 Data hasil tes wajib diintegrasikan dengan informasi lain yang
telah diperoleh dari konseli sendiri atau sumber lain
 Hasil tes hanya diberitahukan kepada pihak lain sejauh ada
hubungannya dengan usaha bantuan kepada konseli
TERIMAKASIH….

Anda mungkin juga menyukai