Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H.M. Djaswidi Al Hamdani, M.Pd
Disusun oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
Teaching Learning)” disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Teori dan
Model Pembelajaran PAI pada Program Pascasarjana IAID Ciamis dengan Dosen
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Tradisional.......................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
sistem pembelajaran yang bersifat teoritis. Sebagian besar siswa belum dapat
menangkap makna dari apa yang mereka peroleh dari pembelajaran untuk
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Hal ini sesuai dengan
kontekstual.html)
Oleh sebab itu, dalam kondisi seperti ini guru atau pendidik harus
siswa baik pengetahuan secara teoritis maupun praktik. Dalam hal ini, guru
1
2
menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah model
belajar baru yang lebih memberdayakan peserta didik. Sebuah model belajar
gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif dan inovatif. Peserta
karena itu perlu ada perubahan model pembelajaran yang lebih bermakna
bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara ilmiah,
artinya belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami”
guru kepada siswa, tetapi bagaimana siswa mampu memaknai apa yang
dipelajari itu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran lebih utama dari sekedar
3
hasil. Dalam hal ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya,
bahwa apa yang dipelajari akan berguna bagi hidupnya kelak. Dengan
sendiri bukan apa kata guru. Siswa benar-benar mengalami dan menemukan
akan mendorong ke arah belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu sistem belajar
dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara
2.400 tahun yang lalu dengan mengungkapkan teori sebagai berikut: Apa
yang saya dengar saya lupa; apa yang saya lihat saya ingat; dan apa yang saya
kerjakan saya paham. Teori ini kemudian berkembang lebih lanjut oleh Mel
yang saya dengar saya lupa: apa yang saya ingat saya ingat sedikit; apa yang
saya lihat, dengar, diskusikan dan kerjakan saya dapat pengetahuan dan
bukan “menghapal”.
BAB II
PEMBAHASAN
sesuai dengan bidang ilmu atau pengetahuan yang mengadopsinya. Salah satu
system, subsystem. Model are used in all aspect of life. Model are useful in
abstrak dari proses, sistem, atau subsistem yang konkret. Model digunakan
kelas. Memilih suatu model mengajar, harus sesuaikan dengan realitas yang
ada dan situasi kelas yang ada, serta pandangan hidup yang akan dihasilkan
6
6
pembelajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
slide, dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari
sebagainya.(Hamalik, 2007:57)
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru
Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
kelas.(Trianto, 2007:1)
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang
berikut:
pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik- dan-model-pembelajaran)
sebaiknya terlebih dahulu tahu mengenai sifat-sifat atau ciri- ciri sehingga
siswa secara rinci dalam bentuk unjuk kerja yang dapat diamati. Apa
Dari sifat-sifat atau ciri-ciri umum yang dimiliki oleh sebuah model
Bahasa Indonesia mengandung dua arti: 1) bagian sesuatu uraian atau kalimat
yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; 2) situasi yang ada
a. Kontruktivisme
11
menerima pengetahuan.
b. Inquiry (menemukan)
c. Questioning (bertanya)
berbasis inquiry
sendiri.
3) Tukar pengalaman
4) Berbagi ide
e. Modelling (pemodelan)
1) Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan
belajar.
f. Reflection (repleksi)
a. Kerjasama
b. Saling menunjang
c. Menyenangkan
d. Tidak membosankan
f. Pembelajaran terintegrasi
antara lain:
4) Saling menunjang
7) Pembelajaran terintegrasi
9) Siswa aktif
12) Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-
13) Laporan kepada orang tua bukan saja rapor, tetapi hasil karya siswa,
2007:298-299)
Tradisional
bermakna.
ctl)
kontekstual, baik proses maupun hasil belajarnya akan terwujud secara nyata
tersebut siswa akan lebih kreatif, mandiri, aktif, dan inovatif. Siswa lebih
dipelajari
BAB III
KESIMPULAN
yang dapat mengurangi verbalisme dan teoritis. Di samping itu, pembelajaran ini
penghubungan makna atau maksud dari ilmu pengetahuan yang dipelajari siswa
hanya terjadi dan dimiliki ketika seseorang siswa berada di dalam kelas, tetapi jauh
lebih penting dari itu adalah bagaimana membawa pengalaman belajar tersebut
keluar dari kelas, yaitu pada saat ia dituntut untuk menanggapi dan memecahkan
kontekstual ini idealnya mengkaitkan permasalahan pada dunia nyata kepada teori
yang akan dipelajarkan atau disajikan pada siswa, dan siswa secara aktif
pengalaman dan dihubungkan dengan teori yang ia pelajari di sekolah oleh gurunya.
cita-cita atau pun tujuan tertent yang telah dimiliki oleh siswa terlebih dahulu,
sehingga guru hanya mengarahkan dan membantu sebagai fasilitator. Dan siswa
menjadi lebih aktif dikarenakan dia yang belajar, dia yang mengalami, dan pada
akhirnya dia juga yang akan mengaplikasikan ilmu pengethuan yang dimilikinya di
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2007