MAKALAH
Disusun untuk melengkapi tugas matakuliah
pengembangan evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam
dosen pengampu Dr. Hj. Nurjansh, M.Si
oleh
ILAN FAHMI FAUJI
NIM 2011000862
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Tes
Adapun makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini tentang dapat diambil hikmah
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………… 2
C. Tujuan ………………………………………………………………………………….. 2
BAB II TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU …………………………………
A. Pengertian Tes Standar …………………………………………………………………. 3
B. Tes prestasi Standar ………………………………………………………………........... 4
C. Pengertian Tes Buatan Guru…………………………………………………………….. 5
D. Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan Guru ……………………………………….. 8
E. Keguanaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru…………………………………………... 9
F. Kelengkapan Tes Standar ……………………………………………………………… 10
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 12
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 12
B. Saran ………………………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………… 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Sebuah tes yang sudah distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes
standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-
Tes standar sebenarnya bukanlah sesuatu yang istimewa dalam tes prestasi belajar.
Tes ini disusun dalam tipe-tipe soal yang sama dan meliputi bahan atau pengetahuan
yang sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes buatan guru.
Guru yang sudah banyak berpengalaman, mengajar dan menyususn soal-soal tes,
juga masih sukar menyadari bahwa tesnya masih kurang sempurna. Oleh karena itu cara
yang paling baik adalah secara jujur melihat hasil yang diperoleh oleh siswa. Untuk lebih
jelasnya makalah ini akan membahas tes standar dan tes buatan guru.
Tes adalah salah satu bentuk instrumen evaluasi untuk mengukur seberapa besar
kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai pokok-pokok materi yang sudah
diajarkan. Tes ada yang dibuat oleh seorang guru yang kemudian disebut tes buatan guru
dan ada tes yang sudah memenuhi standar suatu satuan pendidikan maupun lembaga
Dalam menilai, baik tes terstandar maupun tes buatan guru ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yang berkaitan. Dalam makalah ini akan diuraikan tentang banyak hal
4
5
E. Rumusan Masalah
F. Tujuan
6
BAB II
Tes standar memiliki beberapa sinonim kata yaitu Standarized test dan Tes
baku. Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau
disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan tes secara professional. Tes tersebut
diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik (memenuhi syarat validitas, realibilitas, dan
objektivitas). Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama dan dapat diterapkan pada
beberapa obyek mencakup wilayah yang luas. Disamping itu tes standar telah diklasifikasikan
sesuai dengan tingkat usia dan kelasnya. Tes standar bertujuan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam tiga aspek, yaitu kedudukan belajar, kemajuan belajar, dan diagnosik.
(Arifin, 2012:120)
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun
oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Tes tersebut memenuhi
syarat sebagai tes yang baik, yakni diketahui validitas dan reliabilitasnya baik validitas rasional
maupun validitas empirik, reliabilitas dalam arti teruji tingkat stabilitas, maupun
homogenitasnya. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat diterapkan
kepada beberapa objek mencakup wilayah yang luas. Untuk mengukur validitas dan
reliabilitasnya telah diujicobakan beberapa kali sehingga hasilnya sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
7
Tes standar adalah tes yang telah diujicobakan berkali-kali sehingga dapat dijamin
kebaikannya. Tes yang baik adalah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,
Yang dituntut dalam tes standar bukan standar prestasi peserta didik dari pengusasaan
materi yang diajukan pada suatu tingkat, lembaga pendidikan tertentu, melainkan adanya
kesamaan performance pada kelompok peserta didik atau lembaga pendidikan disebabkan
adanya kesamaan tolok ukur. Oleh karena itu, dalam tes standar, masalah keseragaman dan
konsistensi skoring penting untuk diperhatikan; sehingga tes tersebut dapat dipakai untuk
Tes standar dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik
itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa sebagai anggota
Tes standar biasanya dilengkapi dengan manual. Manual ini memuat keterangan-
keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan,
Tes prestasi banyak tersedia. Beberapa tes dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan
siswa mengenai fakta yang spesifik, pemahaman siswa dan penguasaan prinsip-prinsip dasar.
Meskipun tes prestasi telah dikritik atas dasar sosial, tes tersebut mungkin yang paling valid,
8
Administrasi waktu untuk tes prestasi yang berbeda sangat bervariasi, beberapa tes
mengambil sedikitnya 30 menit, sedangkan yang lain memerlukan dua hari pengujian. Tes
prestasi juga berbeda dalam subjek-materi cakupan. Dalam memilih suatu tes prestasi untuk
proyek penelitian, harus terlebih dahulu memutuskan bidang prestasi yang akan diukur dan
kemudian mengevaluasi tes yang dimaksudkan untuk mengukur prestasi di bidang ini.
Standar untuk siswa dapat dimaksudkan sebagai suatu tingkat kemampuan yang harus
dimiliki bagi suatu program tertentu. Prosedur yang digunakan untuk menyusun tes standar
untuk tes prestasi melalui cara langsung yang tumbuh dari tes yang digunakan dikelas.
Sedangkan spesifikasi yang digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya
didasarkan atas analisi job (Jabatan)/analisis tugas yang merupakan tuntutan calon pekerjanya.
Analisis tugas, analisis jabatas yang dilakukan biasanya tidak didasarkan atas salah satu
Istilah “standar” dalam tes dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang sama dari jumlah besar pertanyaan yang dikerjakan dengan mengikuti
petunjuk yang sama dari dalam batasan waktu yang sama pula. Istilah ini tidak mengandung
arti bahwa tes mengukur apa yang harus dan dapat diajukan pada suatu tingkat tertentu atau tes
itu menyiapkan suatu standar prestasi dimana siswa harus dapat mencapai tingkat tertenu. Tes
standar dipolakan untuk penampilan prestasi sekarang atau yang ada yang dilaksanakan
seragam, baik diberikan kepada pelaksanaan, perorangan, maupun siswa sebagai anggota dari
suatu kelompok.
Penyusunan tes standar selalu mengusahakan agar system skoring sangat objektif sehingga
dapat diperoleh reliabilitas yang tinggi. Biasanya tes ini berupa pilihan ganda.
Tes buatan guru (teacher-made test) adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan
memepergunakan tes tersebut. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat seorang guru untuk
9
merumuskan bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri dan masih dalam ruang lingkup
sekolah tempat dia mengajar. Tes ini biasanya digunakan untuk tes ulangan harian, formatif,
dan ulangan umum (sumatif) (Arifin, 2012:119). Tes buatan guru dimaksudkan untuk
berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelola oleh guru kelas yang bersangkutan. Oleh
karena itu, guru harus membuat soal secara logis dan rasional mengenai pokok-pokok materi
Tes buatan guru adalah tes yang disusun oleh seorang pendidik yang dimiliki keahlian
professional dalam menyusun tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat
reliabilitasnya belum dapat dipertanggungjawabkan. Tes buatan guru artinya disusun oleh
seorang guru tanpa bantuan tim ahli . Tes buatan guru memiliki beberapa kekhususan, bisa jadi
syarat kualitatif belum terpenuhi, tetapi ia memiliki kelebihan lebih cocok untuk mengukur hal-
hal khusus yang tidak dapat distandarisasikan; seperti tes formatif, tes diagnistik, hasisnya lebih
ralistis. Sebab tes ini dirancang sesuai dengan keaadaan peserta didik, PBM pada suatu tingkat
Tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan pembelajaran untuk kelas tertentu.
Kualitas tes dan keandalannya belum menjamin keobjektifannya, sebab hanya di berikan
kepada sekelompok peserta didik atau kelas saja. Tes buatan guru juga bersifat sektoral dan
tingkat kesukaran itemnya tidak didasarkan pada karakteristik peserta didiknya. Sesuai dengan
namanya, tes buatan guru adalah tes yang dibuat oleh guru-guru kelas itu sendiri. Tes tersebut
dimaksud untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik mencapai kompetensi setelah
berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelolah oleh guru kelas yang bersangkutan.
Penyusunan soal-soal tes yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik
tersebut, pada umumnya dilakukan oleh para guru bidang studi yang bersangkutan. Hal itu
10
memang menjadi kewajiban para guru yang mengukur capaian prestasi belajar peserta didik di
kelas mata pelajarannya. Para guru itulah yang merumuskan kompetensi dasar dan indikator
yang akan dibelajarkan, memilih bahan, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan kamudian
menilai capaian peserta didik. Dalam keadaan seperti itum gurulah yang palig tahu apa yang
dipelajari dan harus di ukur pada peserta didik di kelasnya sehingga dimungkinkan untuk
Penyusunan butir-butir tes harus mendasarkan diri pada kompetensi dasar, indikator, dan
deskripsi bahan yang telah diajarkan. Dalam hal ini mungkin sekali terdapat perbedaan antara
guru yang satu dengan yang lain waktu mereka satu mata pelajaran. Seorang guru mungkin
saja mengambil bahan pembelajaran yang berbeda dengan guru yang lain walau kompetensi
dasar yang diajarkan sama, misalnya sama-sama membelajarkan apresiasi sastra. Oleh karena
itu, alat tes yang disusun oleh seorang guru hanya tepat diterapkan pada kelasnya sendiri, dan
tidak pada kelas atau bahkan sekolah lain yang diajar oleh guru yang berbeda. Dangan
demikian, tes buatan guru hanya mempunyai daya jangkau pakai yang terbatas. Hasil atau skor
yang dicapai peserta didik juga terbatas, dalam arti hanya dapat diperbandingkan dengan
kawan-kawan sekelompoknya yang satu sekolah. Jika hasil tes itu dibandingkan dengan
capaian siswa dari sekolah lain kurang tepat karena mungkin sekali alat ukur dan cara
Pada umumnya, tes buatan guru tidak diujikan terlebih dahulu karena berbagai hal, baik
yang menyangkut masalah waktu, kesempatan, tenaga, biaya, dan juga kemampuan guru itu
sendiri untuk menganalisisnya. Apa yang disusun guru pada waktu itu, itulah kemudian yang
diteskan, bahkan mungkin untuk berkali-kali. Kegiatan analisis dan revisi butir-butir tes jarang
(untuk tidak dikatakan tidak pernah) dilakukan. itulah sebabnya taraf kepercayaan tes buatan
guru sering dikatakan rendah, atau sebenarnya yang tepat adalah tidak diketahui secara pasti
11
karena memang jarang dilakukan pengujian kadar reabilitas terhadap alat tes, khususnya oleh
Kelemahan tersebut sebenarnya mudah diatasi jika guru mau memelajari dan menerapkan
tekhnik penyusunan dan pengolahan hasil penilaian yang tepat. Untuk tes buatan guru yang
paling diutamakan adalah adanya kesesuaian antara tujuan (kompetensi dasar, indikator),
deskripsi bahan, dan alat penilaian. Hal ini merupakan persyaratan untuk pemenuhan validitas
isi (content validity), sebuah tautan validitas yang mesti terpenuhi dalam sebuah alat tes. Untuk
menentukan butir-butir soal mana yang layak atau sebaliknya yang tidak layak, kita bisa
melakukan pengetesan (mungkin ulangan umum, ujian semester) yang pertama itu yang
dianggap sebagai uji coba alat tes itu. Hasil analisisnya (termasuk pengujian dengan berbagai
kriteria dan tekniknya akan dibicarakan di belakang) kemudian dijadikan masukan untuk
melakukan revisi. Setelah itu, alat tes tersebut barulah dipergunakan untuk keperluan
1 Didasarkan atas bahan dan tujuan umum Didasarkan atas bahan dan tujuan
pendidikan di seluruh Negara khusus yang dirumuskan oleh
guru untuk kelasnya sendiri.
2 Mencakup aspek yang luas dan Dapat terjadi hanya mencakup
pengetahuan atau keterampilan dengan pengetahuan atau keterampikan
hanya sedikit butir tes untuk setiap yang sempit
keterampilan/topic
3 Disusun dengan kelengkapan staf, Biasanya disusun sendiri oleh
professor, pembahas, dan editor butir tes. guru dengan sedikit atau tanpa
bantuan orang lain
4 Menggunakan butir tes yang sudah Jarang menggunakan butir-butir
diujicobakan, dianalisi, dan direvisi yang sudah diujicobakan,
sebelum diujikan. dianalisis, dan di revisi.
12
5 Mempunyai relibilitas yang tinggi Mempunyai reliabilitas sedang
atau rendah
6 Memungkinkan menggunakan sarana Norma kelompok terbatas kelas
untuk seluruh negara tertentu
Secara garis besar dan Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar
adalah:
b. Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia data
Tes buatan guru bersifat temporer, artinya hanya berlaku pada saat tertentu dan situasi
tertentu pula. Pada kesempatan lain belum tentu tes tersebut dapat digunakan lagi karena
mungkin ada perubahan baik bentuk itemnya maupun kapasitas peserta didiknya. Secara
a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang
Bentuk tes buatan guru pun bermacam-macam. Ada tes yang sifatnya hafalan semata, dan
ada pula yang bersifat analitis. Seorang guru yang profesional harus mampu menyusun soal
yang berimbang antara dua sifat tersebut. Hal ini untuk mengetahui kemampuan peserta
didiknya, siapa yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengingatatau menghafal
sesuatu dan siswa yang mempunyai daya pikir kritis, analitis, luas, dan asosiatif.
Sebuah tes yang sudah distandarisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar,
biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan atau
petunju-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan, mengskor, dan
mengadakan interpretasi.
Misalnya yang disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan apa.
- Besarnya sampel,
- Teknik sampling,
14
Misalnya: dilaksanakan dengan lisan atau tertulis, watu yang digunakan untuk
mengerjakan setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai mengerjaan
Misalnya: untuk beberapa skor tiap-tiap soal/unit, menggunakan sistem hukuman atau
Misalnya:
- Betul nomor sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi,
- Betul nomor sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya.
g. Saran-saran lain.
Misalnya: siapa pun harus menjadi pengawas, bagaimana seandainya tidak ada calon
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tes standar adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang
diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan
perseorangan maupun siswa sebagai anggota dari suatu kelompok. Tes standar dapat digunakan
dalam waktu yang relatif lama dan dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah
yang luas.
Tes buatan guru (teacher-made test) adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan
memepergunakan tes tersebut. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat seorang guru untuk
merumuskan bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri dan masih dalam ruang lingkup
sekolah tempat dia mengajar. Tes buatan guru bersifat temporer, artinya hanya berlaku pada
saat tertentu dan situasi tertentu pula. Pada kesempatan lain belum tentu tes tersebut dapat
digunakan lagi karena mungkin ada perubahan baik bentuk itemnya maupun kapasitas peserta
didiknya.
Penyusunan tes standar dilakukan dengan kelengkapan staf-staf yang profesional. Dalam
penyusunannya pun diperlukan waktu yang lama. Berbeda dengan tes buatan guru, tes buatan
guru disusun oleh gurur itu sendiri dengan materi yang telah ditentukan hanya dalam lingkup
kelas itu sendiri. Dalam penyusunannya tidak memerlukan staf-staf khusus seperti tes standar,
karena tes buatan guru tidak memperhatikan validitas, reabilitas, dan keobjektifitasnya.
16
B. Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan dalam bahasan makalah ini. Penulis sadar
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah. Kritik dan saran yang
17
DAFTAR PUSTAKA
Thoha, Chabib. (2003). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sumardi, 2020. Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta: CV. Budi Utama
18