Anda di halaman 1dari 18

TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU

MAKALAH
Disusun untuk melengkapi tugas matakuliah
pengembangan evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam
dosen pengampu Dr. Hj. Nurjansh, M.Si

oleh
ILAN FAHMI FAUJI
NIM 2011000862

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS MAGISTER PENDIDIKAN (S2)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS
2021

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Tes

Standard an Tes Buatan Guru.

Adapun makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan

bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya

tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami

dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik

dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan

tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan

kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini tentang dapat diambil hikmah

dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Ciamis, Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………… 2
C. Tujuan ………………………………………………………………………………….. 2
BAB II TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU …………………………………
A. Pengertian Tes Standar …………………………………………………………………. 3
B. Tes prestasi Standar ………………………………………………………………........... 4
C. Pengertian Tes Buatan Guru…………………………………………………………….. 5
D. Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan Guru ……………………………………….. 8
E. Keguanaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru…………………………………………... 9
F. Kelengkapan Tes Standar ……………………………………………………………… 10
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 12
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 12
B. Saran ………………………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………… 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

D. Latar Belakang

Sebuah tes yang sudah distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes

standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-

keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tenteng

pelaksanaan, menskor, dan mengadakan interpretasi.

Tes standar sebenarnya bukanlah sesuatu yang istimewa dalam tes prestasi belajar.

Tes ini disusun dalam tipe-tipe soal yang sama dan meliputi bahan atau pengetahuan

yang sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes buatan guru.

Guru yang sudah banyak berpengalaman, mengajar dan menyususn soal-soal tes,

juga masih sukar menyadari bahwa tesnya masih kurang sempurna. Oleh karena itu cara

yang paling baik adalah secara jujur melihat hasil yang diperoleh oleh siswa. Untuk lebih

jelasnya makalah ini akan membahas tes standar dan tes buatan guru.

Tes adalah salah satu bentuk instrumen evaluasi untuk mengukur seberapa besar

kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai pokok-pokok materi yang sudah

diajarkan. Tes ada yang dibuat oleh seorang guru yang kemudian disebut tes buatan guru

dan ada tes yang sudah memenuhi standar suatu satuan pendidikan maupun lembaga

pendidikan yang kemudian disebut tes terstandar.

Dalam menilai, baik tes terstandar maupun tes buatan guru ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan yang berkaitan. Dalam makalah ini akan diuraikan tentang banyak hal

yang berkaitan dengan tes standar dan tes buatan guru.

4
5
E. Rumusan Masalah

Adapun rumusan dalam makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan tes standar ?

2. Apa yang dimaksud dengan prestasi tes standar?

3. Apa yang dimaksud dengan tes buatan guru?

4. Bagaimana perbandingan tes standar dan tes buatan guru ?

5. Apa saja manfaat tes standar dan tes buatan guru ?

6. Apa saja kelengkapan tes standar ?

F. Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengertian tes standar ?

2. Mengetahui maksud prestasi tes standar?

3. Mengetahui pengertian tes buatan guru?

4. Mengetahui perbandingan tes standar dan tes buatan guru ?

5. Megetahui manfaat tes standar dan tes buatan guru ?

6. Mengetahui kelengkapan tes standar ?

6
BAB II

TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU

G. Pengertian Tes Standar

Tes standar memiliki beberapa sinonim kata yaitu Standarized test dan Tes

baku. Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau

disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan tes secara professional. Tes tersebut

diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik (memenuhi syarat validitas, realibilitas, dan

objektivitas). Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama dan dapat diterapkan pada

beberapa obyek mencakup wilayah yang luas. Disamping itu tes standar telah diklasifikasikan

sesuai dengan tingkat usia dan kelasnya. Tes standar bertujuan untuk mengukur kemampuan

peserta didik dalam tiga aspek, yaitu kedudukan belajar, kemajuan belajar, dan diagnosik.

(Arifin, 2012:120)

Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun

oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Tes tersebut memenuhi

syarat sebagai tes yang baik, yakni diketahui validitas dan reliabilitasnya baik validitas rasional

maupun validitas empirik, reliabilitas dalam arti teruji tingkat stabilitas, maupun

homogenitasnya. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat diterapkan

kepada beberapa objek mencakup wilayah yang luas. Untuk mengukur validitas dan

reliabilitasnya telah diujicobakan beberapa kali sehingga hasilnya sehingga hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan.

7
Tes standar adalah tes yang telah diujicobakan berkali-kali sehingga dapat dijamin

kebaikannya. Tes yang baik adalah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,

praktikabilitas, dan ekonomis.

Tes kemampunan dibedakan menjadi dua :

1. Tes bakat (aptitude test)

2. Tes prestasi (achievement tes)

Yang dituntut dalam tes standar bukan standar prestasi peserta didik dari pengusasaan

materi yang diajukan pada suatu tingkat, lembaga pendidikan tertentu, melainkan adanya

kesamaan performance pada kelompok peserta didik atau lembaga pendidikan disebabkan

adanya kesamaan tolok ukur. Oleh karena itu, dalam tes standar, masalah keseragaman dan

konsistensi skoring penting untuk diperhatikan; sehingga tes tersebut dapat dipakai untuk

membandingkan prestasi peserta didik dari sekolah (Thoha, 2003:51)

Tes standar dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik

itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa sebagai anggota

dari suatu kelompok.

Tes standar biasanya dilengkapi dengan manual. Manual ini memuat keterangan-

keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan,

menskor, dan mengadakan interpretasi.

H. Tes prestasi Standar

Tes prestasi banyak tersedia. Beberapa tes dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan

siswa mengenai fakta yang spesifik, pemahaman siswa dan penguasaan prinsip-prinsip dasar.

Meskipun tes prestasi telah dikritik atas dasar sosial, tes tersebut mungkin yang paling valid,

dapat diandalkan, dan berguna untuk peneliti pendidikan.

8
Administrasi waktu untuk tes prestasi yang berbeda sangat bervariasi, beberapa tes

mengambil sedikitnya 30 menit, sedangkan yang lain memerlukan dua hari pengujian. Tes

prestasi juga berbeda dalam subjek-materi cakupan. Dalam memilih suatu tes prestasi untuk

proyek penelitian, harus terlebih dahulu memutuskan bidang prestasi yang akan diukur dan

kemudian mengevaluasi tes yang dimaksudkan untuk mengukur prestasi di bidang ini.

Standar untuk siswa dapat dimaksudkan sebagai suatu tingkat kemampuan yang harus

dimiliki bagi suatu program tertentu. Prosedur yang digunakan untuk menyusun tes standar

untuk tes prestasi melalui cara langsung yang tumbuh dari tes yang digunakan dikelas.

Sedangkan spesifikasi yang digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya

didasarkan atas analisi job (Jabatan)/analisis tugas yang merupakan tuntutan calon pekerjanya.

Analisis tugas, analisis jabatas yang dilakukan biasanya tidak didasarkan atas salah satu

kurikulum, tetapi diambil dari masyarakat.

Istilah “standar” dalam tes dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang sama dari jumlah besar pertanyaan yang dikerjakan dengan mengikuti

petunjuk yang sama dari dalam batasan waktu yang sama pula. Istilah ini tidak mengandung

arti bahwa tes mengukur apa yang harus dan dapat diajukan pada suatu tingkat tertentu atau tes

itu menyiapkan suatu standar prestasi dimana siswa harus dapat mencapai tingkat tertenu. Tes

standar dipolakan untuk penampilan prestasi sekarang atau yang ada yang dilaksanakan

seragam, baik diberikan kepada pelaksanaan, perorangan, maupun siswa sebagai anggota dari

suatu kelompok.

Penyusunan tes standar selalu mengusahakan agar system skoring sangat objektif sehingga

dapat diperoleh reliabilitas yang tinggi. Biasanya tes ini berupa pilihan ganda.

I. Pengertian Tes Buatan Guru

Tes buatan guru (teacher-made test) adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan

memepergunakan tes tersebut. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat seorang guru untuk
9
merumuskan bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri dan masih dalam ruang lingkup

sekolah tempat dia mengajar. Tes ini biasanya digunakan untuk tes ulangan harian, formatif,

dan ulangan umum (sumatif) (Arifin, 2012:119). Tes buatan guru dimaksudkan untuk

mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi setelah

berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelola oleh guru kelas yang bersangkutan. Oleh

karena itu, guru harus membuat soal secara logis dan rasional mengenai pokok-pokok materi

apa saja yang patut untuk ditanyakan.

Tes buatan guru adalah tes yang disusun oleh seorang pendidik yang dimiliki keahlian

professional dalam menyusun tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat

menyusun secara baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga validasi dan

reliabilitasnya belum dapat dipertanggungjawabkan. Tes buatan guru artinya disusun oleh

seorang guru tanpa bantuan tim ahli . Tes buatan guru memiliki beberapa kekhususan, bisa jadi

syarat kualitatif belum terpenuhi, tetapi ia memiliki kelebihan lebih cocok untuk mengukur hal-

hal khusus yang tidak dapat distandarisasikan; seperti tes formatif, tes diagnistik, hasisnya lebih

ralistis. Sebab tes ini dirancang sesuai dengan keaadaan peserta didik, PBM pada suatu tingkat

dan lembaga pendidikan tertentu (Sumrdi, 2020:111).

Tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan pembelajaran untuk kelas tertentu.

Kualitas tes dan keandalannya belum menjamin keobjektifannya, sebab hanya di berikan

kepada sekelompok peserta didik atau kelas saja. Tes buatan guru juga bersifat sektoral dan

tingkat kesukaran itemnya tidak didasarkan pada karakteristik peserta didiknya. Sesuai dengan

namanya, tes buatan guru adalah tes yang dibuat oleh guru-guru kelas itu sendiri. Tes tersebut

dimaksud untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik mencapai kompetensi setelah

berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelolah oleh guru kelas yang bersangkutan.

Penyusunan soal-soal tes yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik

tersebut, pada umumnya dilakukan oleh para guru bidang studi yang bersangkutan. Hal itu

10
memang menjadi kewajiban para guru yang mengukur capaian prestasi belajar peserta didik di

kelas mata pelajarannya. Para guru itulah yang merumuskan kompetensi dasar dan indikator

yang akan dibelajarkan, memilih bahan, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan kamudian

menilai capaian peserta didik. Dalam keadaan seperti itum gurulah yang palig tahu apa yang

dipelajari dan harus di ukur pada peserta didik di kelasnya sehingga dimungkinkan untuk

membuat alat ukur tingkat.

Penyusunan butir-butir tes harus mendasarkan diri pada kompetensi dasar, indikator, dan

deskripsi bahan yang telah diajarkan. Dalam hal ini mungkin sekali terdapat perbedaan antara

guru yang satu dengan yang lain waktu mereka satu mata pelajaran. Seorang guru mungkin

saja mengambil bahan pembelajaran yang berbeda dengan guru yang lain walau kompetensi

dasar yang diajarkan sama, misalnya sama-sama membelajarkan apresiasi sastra. Oleh karena

itu, alat tes yang disusun oleh seorang guru hanya tepat diterapkan pada kelasnya sendiri, dan

tidak pada kelas atau bahkan sekolah lain yang diajar oleh guru yang berbeda. Dangan

demikian, tes buatan guru hanya mempunyai daya jangkau pakai yang terbatas. Hasil atau skor

yang dicapai peserta didik juga terbatas, dalam arti hanya dapat diperbandingkan dengan

kawan-kawan sekelompoknya yang satu sekolah. Jika hasil tes itu dibandingkan dengan

capaian siswa dari sekolah lain kurang tepat karena mungkin sekali alat ukur dan cara

penafsiran yang dilakukan guru yang mengetesnya tidak sama.

Pada umumnya, tes buatan guru tidak diujikan terlebih dahulu karena berbagai hal, baik

yang menyangkut masalah waktu, kesempatan, tenaga, biaya, dan juga kemampuan guru itu

sendiri untuk menganalisisnya. Apa yang disusun guru pada waktu itu, itulah kemudian yang

diteskan, bahkan mungkin untuk berkali-kali. Kegiatan analisis dan revisi butir-butir tes jarang

(untuk tidak dikatakan tidak pernah) dilakukan. itulah sebabnya taraf kepercayaan tes buatan

guru sering dikatakan rendah, atau sebenarnya yang tepat adalah tidak diketahui secara pasti

11
karena memang jarang dilakukan pengujian kadar reabilitas terhadap alat tes, khususnya oleh

guru yang bersangkutan. Kondisi yang demikian sebenarnya patut disayangkan.

Kelemahan tersebut sebenarnya mudah diatasi jika guru mau memelajari dan menerapkan

tekhnik penyusunan dan pengolahan hasil penilaian yang tepat. Untuk tes buatan guru yang

paling diutamakan adalah adanya kesesuaian antara tujuan (kompetensi dasar, indikator),

deskripsi bahan, dan alat penilaian. Hal ini merupakan persyaratan untuk pemenuhan validitas

isi (content validity), sebuah tautan validitas yang mesti terpenuhi dalam sebuah alat tes. Untuk

menentukan butir-butir soal mana yang layak atau sebaliknya yang tidak layak, kita bisa

melakukan pengetesan (mungkin ulangan umum, ujian semester) yang pertama itu yang

dianggap sebagai uji coba alat tes itu. Hasil analisisnya (termasuk pengujian dengan berbagai

kriteria dan tekniknya akan dibicarakan di belakang) kemudian dijadikan masukan untuk

melakukan revisi. Setelah itu, alat tes tersebut barulah dipergunakan untuk keperluan

pengukuran hasil belajar peserta didik.

J. Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan Guru (Sumrdi, 2020:111)

NO TES TANDAR TES BUATAN GURU

1 Didasarkan atas bahan dan tujuan umum Didasarkan atas bahan dan tujuan
pendidikan di seluruh Negara khusus yang dirumuskan oleh
guru untuk kelasnya sendiri.
2 Mencakup aspek yang luas dan Dapat terjadi hanya mencakup
pengetahuan atau keterampilan dengan pengetahuan atau keterampikan
hanya sedikit butir tes untuk setiap yang sempit
keterampilan/topic
3 Disusun dengan kelengkapan staf, Biasanya disusun sendiri oleh
professor, pembahas, dan editor butir tes. guru dengan sedikit atau tanpa
bantuan orang lain
4 Menggunakan butir tes yang sudah Jarang menggunakan butir-butir
diujicobakan, dianalisi, dan direvisi yang sudah diujicobakan,
sebelum diujikan. dianalisis, dan di revisi.

12
5 Mempunyai relibilitas yang tinggi Mempunyai reliabilitas sedang
atau rendah
6 Memungkinkan menggunakan sarana Norma kelompok terbatas kelas
untuk seluruh negara tertentu

K. Keguanaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru

1. Kegunaa Tes Standar

Secara garis besar dan Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar

adalah:

a. Jika ingin membuat perbandingan.

b. Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia data

tentang calon ini.

c. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individual atau kelompok.

d. Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai bidang studi

untuk individual atau kelompok.

e. Membandingkan prestasi siswa berbagai sekolah atau kelas.

f. Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode atau waktu tertentu.

2. Kegunaan tes standar

Tes buatan guru bersifat temporer, artinya hanya berlaku pada saat tertentu dan situasi

tertentu pula. Pada kesempatan lain belum tentu tes tersebut dapat digunakan lagi karena

mungkin ada perubahan baik bentuk itemnya maupun kapasitas peserta didiknya. Secara

singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes buatan guru adalah:

a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang

diberikan dalam waktu tertentu.


13
b. Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.

c. Untuk memperoleh suatu nilai.

Bentuk tes buatan guru pun bermacam-macam. Ada tes yang sifatnya hafalan semata, dan

ada pula yang bersifat analitis. Seorang guru yang profesional harus mampu menyusun soal

yang berimbang antara dua sifat tersebut. Hal ini untuk mengetahui kemampuan peserta

didiknya, siapa yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengingatatau menghafal

sesuatu dan siswa yang mempunyai daya pikir kritis, analitis, luas, dan asosiatif.

L. Kelengkapan Tes Standar

Sebuah tes yang sudah distandarisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar,

biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan atau

petunju-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan, mengskor, dan

mengadakan interpretasi.

Secara garis besar manual tes standar ini memuat:

a. Ciri-ciri mengenai tes.

Misalnya menyebutkan tingkat validitas. Tingkat reliabilitas dan sebagainya.

b. Tujuan serta keuntungan-keuntungan dari tes.

Misalnya yang disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan apa.

c. Proses standarisasi tes.

Misalnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sampel.

- Besarnya sampel,

- Teknik sampling,

- Kelompok mana yang diambil sebagai sampel(sifat sampel).

d. Petunjuk-petunjuk tentang cara melaksanakan tes.

14
Misalnya: dilaksanakan dengan lisan atau tertulis, watu yang digunakan untuk

mengerjakan setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai mengerjaan

soal itu dan sebagainya.

e. Petunjuk-petunjuk bagaimana cara menskor.

Misalnya: untuk beberapa skor tiap-tiap soal/unit, menggunakan sistem hukuman atau

tidak, bagaimana cara menghitung nilai akhir dan sebagainya.

f. Petunjuk-petunjuk untuk menginterpretasikan hasil.

Misalnya:

- Betul nomor sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi,

- Betul nomor sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya.

g. Saran-saran lain.

Misalnya: siapa pun harus menjadi pengawas, bagaimana seandainya tidak ada calon

yang mencapai skor tertentu dan sebagainya.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tes standar adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang

khusus menyelenggarakan tes secara professional. Tes standar sangat memperhatikan

keobjektifitasnya, realibitasnya, dan validitanya. Tes standar dilaksanakan secara seragam,

diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan

perseorangan maupun siswa sebagai anggota dari suatu kelompok. Tes standar dapat digunakan

dalam waktu yang relatif lama dan dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah

yang luas.

Tes buatan guru (teacher-made test) adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan

memepergunakan tes tersebut. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat seorang guru untuk

merumuskan bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri dan masih dalam ruang lingkup

sekolah tempat dia mengajar. Tes buatan guru bersifat temporer, artinya hanya berlaku pada

saat tertentu dan situasi tertentu pula. Pada kesempatan lain belum tentu tes tersebut dapat

digunakan lagi karena mungkin ada perubahan baik bentuk itemnya maupun kapasitas peserta

didiknya.

Penyusunan tes standar dilakukan dengan kelengkapan staf-staf yang profesional. Dalam

penyusunannya pun diperlukan waktu yang lama. Berbeda dengan tes buatan guru, tes buatan

guru disusun oleh gurur itu sendiri dengan materi yang telah ditentukan hanya dalam lingkup

kelas itu sendiri. Dalam penyusunannya tidak memerlukan staf-staf khusus seperti tes standar,

karena tes buatan guru tidak memperhatikan validitas, reabilitas, dan keobjektifitasnya.

16
B. Saran

Demikianlah yang dapat penulis paparkan dalam bahasan makalah ini. Penulis sadar

bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah. Kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan bagi makalah

17
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Thoha, Chabib. (2003). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sumardi, 2020. Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta: CV. Budi Utama

18

Anda mungkin juga menyukai