Anda di halaman 1dari 10

Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.

Pd

MANAJEMEN DAN SISTEM PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING


DI SEKOLAH DASAR

A. Struktur Program Bimbingan di SD


Struktur program bimbingan di SD yang konprehensif terdiri atas empat
komponen, yaitu: (1) Layanan Dasar Bimbingan, (2) Layanan Responsif, (3) Sistem
Perencanaan Individual (4) Pendukung sistem (Muro dan Kottman, Sara Chapman, dkk.,
1993,).
1. Layanan Dasar Bimbingan
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam
mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan
landasan bagi program bimbingan perkembangan yang isinya layanan dasar
bimbingan adalah hal-hal umum yang perlu dikembangkan bagi seluruh murid
melalui layanan bimbingan konseling dalam membantu murid mengembangkan
keterampilan hidup dan perilaku efektif. Fungsi layanan dasar bimbingan lebih
bersifat pengembangan karena merupakan upaya menyiapkan isi bimbingan
secara sistematik bagi seluruh murid.
Bimbingan pribadi lebih terfocus pada upaya membantu peserta didik
mengembangkan aspek-aspek kepribadian yang menyangkut pemahaman diri dan
lingkungan, kemampuan memecahkan masalah, konsep diri, kehidupan emosi,
identitas diri, dan bimbingan menjadi pribadi yang mandiri. Adapun bimbingan
perkembangan di SD meliputi materi :
a. Self_esteem
b. Motivasi Berprestasi
c. Keterampilan pengambilan keputusan merumuskan tujuan, dan membuat
perencanaan
d. Keterampilan pemecahan masalah
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi
f. Keterampilan berkomunikasi
g. Keefektifanh dalam memahami lintas budaya
h. Perilaku yang bertanggung jawab.

1
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

2. Layanan Responsif
Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-
masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu,
berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan/atau masalah pengembangan
pendidikan. Isi layanan responsif adalah hal-hal yang menjadi kepedulian siswa
dalam jangka pendek yang terjadi dan dirasakan saat ini yang perlu memdapat
intervensi bimbingan konseling.
Layanan responsif bersifat preventif dan remedial. Preventif dengan
memberikan intervensi terhadap siswa agar terhindar dari pilihan yang tidak
memadai atau membawa anak agar mampu menentukan p[ilihan pada situasi
tertentu. Remedial dengan memberikan intervensi terhadap siswa yang telah
memiliki pilihsan yang salah atau mereka tidak memilki kemampuan dalam
memecahkan masalahnya.
Prioritas pemberian layanan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
anak. Program bimbingan yang komprehensif mencakup pula pemberian layanan
bagi siswa yang memiliki karakteristik tertentu seperti siswa berbakat, program
pendidikan khusus, program pendidikan jabatan, anak yang berpindah-pindah.
Teknik pemberian layanan berupa konsultasi individual atau siswa dalm
kelompok kecil. Terkadang konselor melaksanakan layanan bimbingan untuk
merspon tuntutan guru berkenaan dengan penyelesaian masalah kelompok anak
tertentu seperti masalah pengasingan atau strees dikalangan siswa berbakat..
adapun bidang layanan responsif di tekankan pada :
a. Bimbingan Belajar
b. Bimbingan Sosial dan Konseling
c. Sistem Perencanaan Individual
3. Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk
merencanakan, memonitor dan mengelola rencana pendidikan, karir dan
pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Isi perencanaan individual

2
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan siswa untuk memahami secara khusus
tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan
individual ditunjukkan dengan memandu seluruh siswa, layanan yang diberikan
lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tjuan dan keputusan
yang ditentukan oleh masing-masing individu. Konselor dapat menggunakan
berbagai narasumber-staf, informasi, dan kegiatan serta memfokuskan nara
sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual
mengimplementasikan perencanaan pribadi. Melalui sistem perencanaan siswa
diharapkan dapat :
a. Mempersiapakan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan
atas penegtahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja dan
masyarakatnya.
b. Merumuskan r4encana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
c. Menganalisis apa kelebihan dan kekurangan dirinya dalam rangka
pencapaian tujuannya
d. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
e. Mengambil keputusan yang merefleksiakan perencanaan dirinya.
Konselor melakuakan bimbingan kelompok atau melakuakan konsultasi
denagan penasehat akademik dan orang tua. Konselor juga melakuakan kordianasi
dan konsultasi denagn pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam memberikan
informasi pendidikan dan karir serta prosedur dimana guru membeikan
rekomendasi penenmpatan. Konselor juga memberikan rujukan serta konsultasi
berkenaan dengan prosedur pemberian rujukan bagi siswa-siswa yang
membutuhkan program pendidikan tertentu, seperti siswa berbakat, siswa yang
memiliki dwibahasa, siswa yang kritis, pendidiakan khusus, pendidikan jabatan
dan pendidikan pengganti.
4. Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan
dan kegiatan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa.
Adapaun layanan mencakup :

3
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

a. Konsultasi dengan guru-guru,


b. Dukungan bagi program pendidiakn orang tua dan upaya-upaya
masyarakat yang berhubungan.
c. Partisiapasi dalam kegiatan sekolah dalam rangka peningkatan
perencanaan dan tujuan,
d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes
e. Kerjasama dalam melaksanakan riset yang relevan
f. Memberikan masukan terhadap pembuat keputusan dalam kurikulum
pengajaran berdasarkan prespektif siswa.
Kegiatan manajemen diperlukan untuk menjamin peluncuran program
bimbingan yang bermutu. Materi program dalam manajemen antara lain :
a. Pengembanagan dan manajemen program bimbingan
b. Pengembanagan staf bimbingan
c. Pemanfaatan sumber daya masyarakat
B. Pengembangan Program Bimbingan
Tugas pokok guru di sekolah dasar dalam melaksanakan bimbingan adalah
menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksana
bimbingan, analissi hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut dalam program
bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya (keputusan Menpan
Nomor 93, 1995). Program bimbingan di SD terdiri atas program umum dan program
khusus.program bimbingan umum biasanya disajiakan dalam bentuk matrik kemudian
dari program umum dalam bentuk matrik tersebut kemudian dijabarkan menjadi program
khusus. Adapun pengembangan program bimbingan khusus dari bimbingan umum antara
lain:
1. Pengumpulan Data Siswa
Salah satu tujuan cari keseluruhan program bimbingan di SD adalah
identifikasi awal tentang identitas murid, kemampuan, keberbakatan dan
keterbatasan murid serta kondisi sosial ekonomi orang rua murid. Kegiatan
pengumpulan data umumnya dilaksanakan pada setiap tahun ajaran baru.
2. Layanan orientasi dan pemberian Informal

4
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

Layanan orientasi dan pemberian informasi pada awal memasuki sekolah


merupakan kegiatan yang strategis. Dalam kegiatan ini siswa diperkenalkan
dengan guru-guru, kelas tempat belajarnya, tata tertib sekolah, cara belajar ruang
perpustakaan,ruang UKS, dan fasilitas sekolah lainnya.
3. Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran yang perlu dikembangakan di SD
mencakup layanan penempatan dan penyaluran khusus bagi kelas 1, penempatan
dan penyaluran dalam kegiatan ekstrakulikuler serta penempatan dalam kelas
unggulan.
C. Keterpaduan Program Bimbingan dalam KBM
Sampai saat ini dalam sistem pendidikan sekolah dasar, layanan bimbingan masih
menjadi tugas terpadu dari guru kelas namun meskipun demikian pelaksanaan bimbingan
di sekolah dasar tetap menghendaki dukungan manajerial yang memadai mengingat hal-
hal seperti itu maka dalam upaya penyelenggaraan layanan bimbingan di sekolah dasar
perlu dipertimbangkan aspek-aspek pendukung, antara laian
1. Aspek Program
Program bimbingan perlu di kemvbangkan berdasarkan dari kebutuhan dan
masalah nyata yang ada di sekolah. Program bimbingan di sekolah dasar bisa
menyangkut bimbingan belajar, pribadi dan sosial serta bimbingan karir,
sementara itu isis bimbingan dari jenis bimbingan tersebut perlu dikembangkan
secara relevan dengan konsep dan kebutuhan nyata yang dihadapi para peserta
didik sekolah dasar.
2. Aspek Ketenagaan
Dengan mempertimbangkan kondisi dan sistem yang berlaku selama ini disekolah
dasar guru kelas dipandang sebagai personel yang paling memungkinkan
ksanakan bimbingan. Jika demikian halnya maka seorang guru sekolah dasar
perlu memiliki pemahaman yang tepat dan keterampilan yang memadai untuk
melasakan layanan bimbingan.
3. Aspek prosedur teknik
Sistem peluncuran bimbingan di sekolah dasar menghendaki keterpaduan antara
pendekatan dan teknik instruksional dengan transaksional. Pengembanagn iklim

5
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

pembelajaran yang kondusif bagi pengembangan p[erilaku efektif baik yang


menyangkut pengembangan perilaku belajar, pribadi dan sosial serta
pengembangan karir sebagai strategi yang efektif untuk digunakan disekolah
dasar.
4. Daya Dukung Lingkungan
Bimbingan adalah sub sistem yang terpadu dalam sistem pendidiakan sekolah.
Proses bimbingan hanya akan berjalan dengan baik jika mendapat tempat yang
layak dalam sistem itu sehingga layanan bimbingan akan dirasakan memberikan
kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
D. Organisasi dan Administrasi Bimbingan di SD
1. Organisasi
Pelaksanaan bimbingan di SD saat ini dilaksanakan langsung oleh guru
kelas. Pemerintah sebetulnya telah memiliki rencana untuk mengankat guru
pembimbing sesuai dengan PP 38 tentang Tenaga Kependidikan, paling tidak
untuk satu kecamatan seorang guru pembimbing. Mekanisme organisasi dan
administrasi bimbingan di SD telah digariskan dalam buku petunjuk bimbingan
dan penyuluhan di SD (Depdikbud, 1994) seperi diuraikan dalam bagian berikut
ini.
2. Uraian Tugas Personil
Tugas dan tanggung jawab setiap personil dalam kegiatan layanan
bimbingan sehingga dapat memahami tugas-tugasnya dan melaksanakannya
sesuai dengan tugas masing-masing.
a. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan termasuk layanan
bimbingan, tugas Kepala Sekolah adalah sebagi berikut :
1) Mengkordinasikan kegiatan layanan bimbingan
2) Menyediakan tenaga, sarana dan fasilitas yang diperlukan
3) Melakukan supervisi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian kegiatan layanan bimbingan.

6
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

b. Guru Kelas / Guru Pembimbing


Sebagai pelaksana pelayan bimbingan, guru kelas bertugas sebagai
berikut:
1) Merencanakan Progam bimbinagn termasuk rencana
mengidentifikasi siswa bermasalah (anak berbakat, anak
berkelainan)
2) Melakuakan kordianasi dengan kepala sekolah dan guru mata
pelajaran
3) Melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dengan
mengintegrasiakan pada mata pelajaran masing-masing,
4) Menilai proses dan hasil layanan bimbingan
5) Menganalisa hasil penilaian layanan bimbingan
6) Melaksanakan tindak lanjut atau alih tangan berdasarkan hasil
penilaian
7) Membantu siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler
c. Guru Mata Pelajaran
1) Melasanakan bimbingan melalui proses belajar mengajar sesuai
dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya
2) Berkonsultasi dengan guru kelas/ guru pembimbing dalam hal
masalah-masalah yang berkaitan dengan bimbingan
3) Bekerjasama dengan guru kelas/guru pembimbing dalam hal
pengembangan program bersama.
d. Pengawasan
Untuk menjamin terlasananya layanan bimbingan secara tepat
diperlukan kegiatan pengawasan bimbingan baik secara teknis maupun
administrarif. Fungsi kepengawasan layanan bimbingan adalah memantau,
menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan
layanan bimbingan disekolah dasar. Kegiatan pengawasan dilaksanakan
mulai dari tingkat nasional, wilayah, kabupaten dan kecamatan. Ditingkat
nasional kepengawasan berada di direktorat pendidikan dasar. Ditingkat

7
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

wilayah, kepengawasanya berada di seksi pendidikan dasar sedangkan di


tingkat daerah kecamatan pengawasannya berada pada penilik TK/SD.
e. Sarana dan Prasarana
Program yang telah disusun sedemikian rupa dapat terlaksana
denagn efektif apabila didukung oleh tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai sesuai dengan kekhususan layanan
bimbingan.Adapun sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
menunjang layanan bimbingan adalah :
1) Alat pengumpul data
Seperti format-format, pedoman observasi, pedoman
wawancara, angket, catatan harian, daftar nilai prestasi belajar,
kartu konsultasi dsb.
2) Alat penyimpanan data
Seperti kartu pribadi,buku pribadi, map dsb.
3) Perlengkapan teknis
Seperi buku pedoman/pettunjuk, buku informasi (pribadi-
sosial,pendidikan dan karier). Paket bimbingan (pribadi, belajar
dan karier)
4) Perlengkapan Administratif
Seperti blanko surat, agenda surat, alat-alat tulis dsb.
5) Ruang bimbingan
Ruang konseling berfungsi sebagai tempat peserta didik
mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan
pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan
karir. Luas minimum ruang konseling 9 m. Ruang konseling dapat
memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi peserta
didik.
Dalam hal ini, ABKIN (2007) telah merekomendasikan ruang
Bimbingan dan Konseling di sekolah yang dianggap standar,
dengan kriteria sebagai berikut:

8
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

a) Letak lokasi ruang Bimbingan dan Konseling mudah


diakses (strategis) oleh konseli tetapi tidak terlalu terbuka
sehingga prinsip-prinsip konfidensial tetap terjaga.
b) Jumlah ruang bimbingan dan konseling disesuaikan dengan
kebutuhan jenis layanan dan jumlah ruangan
c) Antar ruangan sebaiknya tidak tembus pandang
d) Jenis ruangan yang diperlukan meliputi: (a) ruang kerja; (b)
ruang administrasi/data; (c) ruang konseling individual; (d)
ruang bimbingan dan konseling kelompok; (e) ruang biblio
terapi; (f) ruang relaksasi/desensitisasi; dan (g) ruang tamu.
Perhatikan gambar berikut:

Keterangan:
R. I : Ruang Data
R. II : Ruang Konseling Individual
R. III :Ruang Tamu
R IV : Ruang bimbingan dan konseling kelompok
R V : Ruang relaksasi
R.VI : Ruang Kerja.

9
Materi Pertemuan 14 Dosen Pengampu: Heryon Bernard Mbuik, M.Pd

f. Anggaran biaya
Anggaran biaya diperlukan untuk menunjang kegiatan layanan bimbingan
seperti biaya surat menyurat, transportasi, penataran, dan sebagainya.
g. Kerjasama
1) Kerjasama dengan pihak di dalam sekolah
Kerjasama antara guru kelas dan guru mata pelajaran lainnya serta
tenaga administrasi pendidikan.
2) Kerjasama dengan pihak di luar sekolah
Antara lain : ortu murid, BP3, organisasi profesi, puskesmas,
psikolog, dan sebagainya.

10

Anda mungkin juga menyukai