Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan Materi Tentang Metode-Metode Evaluasi Program

Pendidikan Nonformal

Ringkasan Materi

Disusun Guna Memenuhi Sebahagian Tugas

Mata Kuliah : Evaluasi Program PNF

Oleh :

Semester : V(Lima)

Kelas : V B

 YASINTA SOLEKAH (A1J019012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NON-FORMAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
A. Metode-Metode Evaluasi Program Pendidikan Nonformal.
Pada dasarnya semua metode evaluasi dapat digunakan dalam evaluasi program
pendidikan nonformal. maka evaluasi program pendidikan nonformal memiliki
beberapa metode evaluasi yaitu :
1. Metode Historis
Digunakan dalam evaluasi untuk merekonstruksi(memperbaiki) masa
lampau secara berurutan dan objektif (sesuai dengan fakta yang ada)
melalui kegiatan pengumpulan, verifikasi dan berbagai bukti-bukti dengan
maksud untuk menegakkan fakta dan informasi sehingga diperoleh
kesimpulan yang sesuai dengan fakta yang ada.
 Contohnya seperti : sejarah berdiri nya pendidikan nonformal di
Indonesia
2. Metode Survei(mencatat data mentah, mendata )
Dilakukan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan rincian unsur-unsur
program yang meliputi komponen, proses, dan tujuan program serta
hubungan dengan lembaga-lembaga terkait dan masyarakat. Survei
mungkin menjadi metode yang terbaik bagi pakar ilmu-ilmu sosial yang
berminat dalam pengumpulan data secara langsung untuk menggambarkan
populasi yang besar jumlahnya.
 Contohnya seperti :
a. Jumlah warga belajar program- program pendidikan luar sekolah di seluruh
wilayah indonesia.
b. Daya serap pendidikan formal dan pendidikan nonformal terhadap
penduduk usia sekolah untuk mengikuti program pembelajaran
3. Metode studi kasus
Metode studi kasus diartikan kajian ( penelusuran) logis dan
menggambarkan karakteristik secara mendalam dan rinci tentang suatu
program yang diselenggarakan oleh perorangan, organisasi, lembaga, atau
masyarakat dalam konteks lingkungan tertentu.
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kondisi dan perkembangan
suatu program pendidikan luar sekolah serta hubungan dengan lingkungan,
yang digunakan oleh seseorang, kelompok, lembaga dan dampak program
bagi individu, kelompok, lembaga tertentu.
 Contoh penerapannya : penelusuran terhadap keberhasilan keluarga
tertentu dalam pendidikan anak atau kemajuan ekonomi keluarga
pergerakan wajib belajar Sembilan tahun melalui program kelompok
belajar paket A dan B diPKBM tertentu.
4. Metode korelasional (menghubungkan)
digunakan dalam evaluasi program yang mendalami hubungan antara satu
atau beberapa variabel dengan variabel lain dalam program pendidikan luar
sekolah.
Contohnya seperti : mengkaji hubungan antara skor nilai hasil belajar
lulusan paket C dengan prestasi belajar di perguruan tinggi.
5. Metode Kausal Komparatif
Digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang ada dengan
mencari faktor-faktor penyebabnya.
Contohnya seperti : melihat penyebab meningkatnya minat untuk menjadi
pendidik pendidikan nonformal di fkip unib.
6. Metode Eksperimen (percobaan) Sungguhan
Digunakan dalam evaluasi untuk mendalami kemungkinan saling hubungan
sebab akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih perlakuan kepada
satu atau lebih kelompok eksperimen serta membandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok yang dikendalikan.
 Contohnya seperti : seorang evaluator bermaksud ingin mengetahui
efektivitas penggunaan teknik diskusi pada 2 kelompok belajar.
Dengan ciri-ciri yang sama pada kelompok tersebut seperti
jumlah,usia,jenis kelamin,tempat ruangan belajar,tutor,bahan, dll.
namun dengan teknik pembelajaran yang berbeda misalnya saja
kelompok A menggunakan metode diskusi sedangkan kelompok B
menggunakan metode pembelajaran ceramah. Maka cara
mengevaluasi keefektifan metode tersebut yaitu bisa dengan
memberikan pre-test dan post-test sebelum dan sesudah materi
 (Penjelasan Tes-awal (pretest) yang diberikan kepada subyek
sebelum eksperimen dimulai.
 Tes-akhir (post-test) yang diberikan kepada subyek(Subyek yang
dikenai eksperimen seperti orang, hewan, tanaman, benda akam
atau ciptaan manusia.) pada akhir eksperimen
7. Metode Eksperimen (percobaan)Semu(gambaran atau perkiraan)
Digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan percobaan sungguhan yang diperoleh pada data yang ada dalam
kondisi yang tidak memungkinkan untuk dikendalikan,namun pemilahan
kelompok dalam eksperimen semu tidak dengan teknik random.
 Contohnya seperti: menilai efektivitas metode-metode yang ada
pada pelatihan apabila ada fasilitator dengan suka rela mau menjadi
bahan eksperimen ini tanpa random memlih cara tertentu karena
guru tersebut tertarik dengan salah satu metode yang ditawarkan.
8. Metode Tindakan
Menurut Elliot (1991) kaji tindak adalah penelusuran tentang situasi sosial
dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada di
dalamnya, seluruh prosesnya, yang meliputi telaah, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan dampak serta menjalin
hubungan yang diperlukan antara kegiatan evaluasi diri dan perkembangan
profesional.
Digunakan dalam evaluasi untuk mengembangkan upaya pemecahan
masalah situasional dilapangan yang dilakukan secara partisipatif,
kolaboratif,berdaur dan evaluasi diri dengan penerapan dalam dunia
kehidupan nyata.
a. Berorientasi pada maslah situasional(sesuai dengan keadaan, sesuatu
dengan ketepatan waktu). Masalah ini diperiksa dan dibahas dalam konteks
tertentu.
b. Kolaboratif (kerjasama) yang dilakukan oleh evaluator bekerjasama dengan
pihak- pihak lain, yaitu dengan tenaga- tenaga dari instansi dan lembaga
terkait, tokoh masyarakat, pendidik dan sebagainya
c. Partisipatif(melibatkan), evaluator sebagai pelaku kaji tindak melibatkan
subjek yang dievaluasi seperti peserta didik atau masyarakat setempat
dalam proses identifikasi masalah, kebutuhan, serta kegiatan perancanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
d. Berdaur dalam arti bahwa kaji tindak dilakukan secara berkelanjutan
berdasarkan hasil evaluasi kelompok terhadap perencanaan, proses
pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan.
9. Metode Pencandraan Masa depan (penggambaran)
Digunakan dalam evaluasi untuk menggambarkan berbagai peristiwa yang
mungkin,dapat dan diharapkan terjadi dimasa depan berdasarkan fakta-
fakta yang ada pada kondisi saat ini.
 Contohnya seperti : kemungkinan 5-10 tahun ke depan pekerjaan
manusia akan sepenuhnya dilakukan menggunakan robot
10.Metode Asesmen Ketenagaan (menilai, melihat)
Digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi mengenai jumlah
dan mutu personalia (ketenagaan )yang terlibat dalam program pendidikan
nonformal sebagai penyelenggara, pengelola, pelaksana kegiatan,dan
sarana atau peserta didik yang dilayani program.
a. Tujuan umum assesmen ialah untuk menghimpun data ketenagaan yang
terlibat dalam program pendidikan luar sekolah dan sebagai engaruh
program pendidikan luar sekolah.
b. Tujuan khusus asesment adalah menghimpun data tentang kompetensi,
sikap, kondisi fisikdan psikis, dan karakteristik tenaga- tenaga yang terlibat
dalam pelaksanaan program.
11.Metode Keputusan Ahli Secara berurutan (menggunakan atau mengikuti
keputusan ahli .
Digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui proses pengambilan
keputusan oleh para pakar dari berbagai bidang studi tentang penentuan
alternatif pemecahan suatu masalah. Karena dari Keputusan tim ahli ini bisa
menjadi informasi penting untuk masukan bagi pengambilan keputusan
tentang upaya menghentikan, melanjutkan, memperluas ataupun
memodifikasi program
 Contohnya seperti : evaluator menyelenggarakan asesmen
kebutuhan tentang penyusunan program perbaikan gizi keluarga,
maka evaluator akan melakukan asesmen tentang sejauh mana
tingkat pengetahuan keluarga sasaran program mengenai keadaan
gizi keluarga yang sedang terjadi di masyarakat. Andai kata evaluator
menemukan data tentang pengetahuan sejumlah keluarga di
massyarakat ternyata lebih baik dari yang diduga sebelumnya, maka
evaluator dapat merekomendasikan supaya program perbaikan gizi
tidak perlu dilakukan dan sebaliknya. apabila pengetahuan gizi
keluarga itu betul-betul rendah dan masyarakat membutuhkan
perbaikan gizi maka evaluator perlu memberikan masukan tentang
perlunya peningkatan gizi keluarga. Evaluator pun dapat
menggunakan data yang dikumpulkan untuk membantu penyusunan
aspek-aspek program peningkatan gizi keluarga.
12.Metode Kesaksian (Pengamatan ) Informal
Evaluasi program dengan menggunakan kesaksian (pengamatan) informal
hingga saat ini sering digunakan. Beberapa banyak buku sumber yang
ditelusuri dalam evaluasi program pada dasarnya diangkat dari hasil
pengamatan informal atau kesaksian.
Digunakan dalam evaluasi dengan menyaksikan ataupun mengikuti
informasi secara informal melalui tayangan media masa baik media
elektronik maupun media cetak. Seringkali hasil kesaksian ini menjadi
masukan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan upaya
pemecahan masalah dan pelayanan kepada masyarakat.
 contohnya seperti program vaksinasi covid

B. Metode-Metode Evaluasi Program Pendidikan Nonformal

Tidak semua metode evaluasi program akan dibahas melainkan akan membatasi
pada beberapa metode. Alasan pemilihan metode-metode tersebut karena paling
banyak digunakan dalam evaluasi program pendidikan.
Metode evaluasi program yang akan adalah sebagai berikut:
1. Metode Eksperimen Sungguhan
2. Metode Eksperimen Semu
3. Metode Survei
4. Metode Korelasional
5. Metode Asesmen Ketenagaan
6. Metode Keputusan Para Ahli
7. Metode Studi Kasus
8. Metode Kesaksian (Pengamatan) Informal
9. Metode Kaji Tindak

Anda mungkin juga menyukai