Anda di halaman 1dari 4

SUMBANGAN PRAKTIS PSIKOLOGI PENDIDIKAN

UNTUK PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dalam dirinya agar
bermanfaat untuk dirinya sekaligus berguna bagi masyarakat. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Menurut Redja M, praktik pendidikan
adalah seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami
perubahan tingkah laku yang diharapkan. Praktik pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu
aspek tujuan, aspek proses kegiatan, dan aspek dorongan(motivasi).
Tujuan praktik pendidikan yaitu membantu pihak lain mengalami perubahan tingkah laku
fundamental yang diharapkan.Dorongan atau motivasi untuk melaksanakan praktik pendidikan
muncul karena dirasakan adanya kewajiban untuk menolong orang lain.
 Pendidikan dalam keluarga
Pendidikan paling utama yang didapat oleh anak-anak berasal dari keluarga. Anak yang
diserahkan kepada sekolah untuk dididik bukan berarti tanggung jawab pendidikan itu berada
pada sekolah akan tetapi keluarga juga harus turut berperan dalam mendidik anak yang sedang
berkembang. Keluarga bertanggung jawab atas anak-anaknya baik di rumah maupun di sekolah.
Peranan anggota keluarga terhadap pendidikan anak-anak :
a) Peranan ibu
* Sumber dan pemberi kasih sayang
* Pengasuh
* Tempat mencurahkan isi hati
b) Peranan ayah
1. Sumber kekuasaan di dalam keluarga
2. Pendidik dalam segi-segi rasional
3. Pelindung terhadap ancaman dari luar
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap pendidikan anak-anak
Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik yang berupa benda-benda dan orang-orang
serta peraturan-perauran dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh
dan menentukan corak perkembangan anak-anak.
Beberapa kesukaran dalam pendidikan
1)      Keras hati dan keras kepala
Keras hati dapat timbul karena pembawaan anak, perkembangan rohani, keadaan badan
terganggu dan kesalahan dalam pendidikan orang tua.
2)      Anak manja
3)      Perasaan takut pada diri anak
4)      Dusta anak
5)      Agresi (suatu keinginan menyerang orang lain yang menghalangi tercaoainya suatu tujuan)
dan frustasi.

 Pendidikan Di Lingkungan Sekolah


a)   Perbedaan pendidikan di lingkungan sekolah dan keluarga
Pendekatan di lingkungan sekolah berbeda dengan pendidikan di lingkungan keluarga.
Diantara perbedaan itu adalah:
1)         Perbedaan lingkungan
Di lingkungan keluarga perasaan kewajiban dan tanggung jawab yang ada pada orang tua
untuk mendidik anak timbul secara alami. Sedangkan perasaan kewajiban dan tanggungjawab
dalam lingkungan sekolah untuk mendidik timbul karena status seorang sebagai pendidik.
2)         Perbedaan suasana
Suasana dikeluarga senantiasa diliputi oleh rasa (kasih sayang) diantaranya anggota-
anggota nya. Sedangkan dilingkungan sekolah kehidupan dan pergaulan bersifat lebih zakelling
dan lebih lugas.
3)         Perbedaan tanggung jawab
Orang tua (keluarga) menerima tanggung jawab mendidik anak-anak dari Tuhan/karena
kodratnya. Keluarga bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan anak-anaknya sejak lahir dan
bertanggung jawab atas pendidikan watak anaknya. Sedangkan sekolah lebih merasa
bertanggung jawab th pendidikan itelek serta yang berhubungan dengan kebutuhan anak untuk
hidup di masyarakat.
b) Kerja sama antara keluarga dan sekolah
Sekolah pun harus mengadakan kerjasama dengan keluarga0keluarga. Karena dengan
demikian guru dapat memperoleh keterangan-keterangan dari orang tua tentang kehidupan dan
sifat-sifat nanaknya. Dianatara cara mempererat hubungan kerjasama sekolah dengan keluarga:
1)   Mengadakan pertemuan dengan orang tua pada hari penerimaan murid baru
2)   Adanya daftar nilai raport setiap semester
3)   Mendirikan perkumpulan orang tua murid dengan guru (Porag)
c)   Taman kanak sebagai jembatan antara keluarga dan sekolah
Manfaat taman kanak dapat kita lihat dari tujuan frobel mendirikan taman kanak-kanak.
1)      Memberikan pendidikan yang lengkap kepada anak-anak (± 3 – 6 tahun) dengan
perkembangannya yang wajar.
2)      Memebri prtolongan dan bimbingan kepada para ibu dalam mendidik anak-anaknya.
3)      Mendidik dan menyiapkan para calon ibu dalam teori dan praktis untuk menjadi pemimpin
kindergarten dan tugasnya sebagai ibu di kemudian hari.
Daftar pustaaka
https://www.google.co.id/amp/s/lutfianiwijayantiblog.wordpress.com/2014/05/08/psikologi-
pendidikan/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/miftakhulkhabibi.wordpress.com/2014/05/08/psikologi-
pendidikan/amp/

Anda mungkin juga menyukai