Anda di halaman 1dari 4

PENGETAHUAN MAHASISWA MENGENAI

MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI

Aditya Imam Wibisono


18505241018
E-mail: adityaimam.2018@student.uny.ac.id

Abstrak

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang ada di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada jalur ring of fire. Dengan
begitu Indonesia banyak mengalami bencana alam. Dengan begitu banyaknya bencana
alam yang dapat terjadi di Indonesia, maka harus ada tindakan guna mengurangi risiko
dari bencana alam tersebut. Menurut undang-undang No 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Salah satu cara mengurangi
risiko tersebut dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi
bencana. Mahasiswa merupakan salah satu contoh masyarakat yang harus memiliki
pengetahun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa
tentang mitigasi bencana gempa bumi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan mahasiswa tentang
mitigasi bencana gempa bumi.
Kata kunci : Gempa Bumi,Mahasiswa,Mitigasi

PENDAHULUAN Yogyakarta memiliki risiko terkena gempa


Indonesia merupakan negara yang bumi karena 2 hal yaitu karena gunung meletus
sangat rentan terkena bencana alam. Hal ini dan karena Yogyakarta berada pada pertemuan
disebabkan karena Indonesia terletak di jalur lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Gempa bumi yang terjadi pada 2006 di
ring of fire yang membuat Indonesia sering
Yogyakarta dan sekitarnya merupakan salah
mengalami bencana gempa bumi. Menurut satu contoh gempa bumi yang memakan banyak
Wibowo(2016:173), gempa bumi adalah korban. Ella dalam (Sudrajat dan
peristiwa pelepasan energy yang menyebabkan Wibowo,2010:170), menjelaskan bahwa gempa
dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi bumi ini menghancurkan 139.000
secara tiba-tiba. rumah/bangunan, mengakibatkan 46.000 orang
Menurut data Badan Nasional terluka, dan 6.234 orang meninggal.
Banyaknya potensi bencana di
Penanggulangan Bencana, Indonesia selama 2
Indonesia membuat pemerintah harus
tahun terakhir telah mengalami bencana gempa
memberikan edukasi kepada masyarakat
bumi sebanyak 39 kali dan mengakibatkan 572
mengenai mitigasi bencana. Hal ini
orang meninggal dunia. Gempa bumi menjadi
dimaksudkan untuk mengurangi risiko korban
bencana nomor 2 penyumbang nyawa melayang
jiwa dan kerugian materiil yang kemungkinan
setelah gempa bumi disertai tsunami yang telah
dapat terjadi. Menurut UU Nomor 24 Tahun
memakan korban sebanyak 3475 jiwa.
2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
Daerah Istimewaan Yogyakarta (DIY)
merupakan salah satu wilayah di Indonesia mengurangi risiko bencana, baik melalui
yang rawan terkena bencana gempa bumi. pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman Tabel 1. Mahasiswa yang mendapatkan
bencana. sosialisasi mitigasi gempa bumi
Mitigasi bencana dapat berjalan baik Pertanyaan Ya Tidak
apabila masyarakat mengetahui mengenai Pernahkah memperoleh
mitigasi bencana yang baik dan benar. Apalagi sosialisasi mitigasi gempa
bagi mahasiswa yang memiliki pendidikan yang bumi 5 7
lebih tinggi dimasyarakat sekitar. Menurut Aji,
mahasiswa adalah anggota dari suatu Pengetahuan tentang UU
masyarakat tertentu yang merupakan "elit" yang mengatur mitigasi 3 9
intelektual dengan tanggung jawab terhadap bencana
ilmu dan masyarakat yang melekat pada
Dari table 1 di atas diperoleh data bahwa
dirinya, sesuai dengan "tridarma" lembaga
5 orang mahasiswa dari sampel tersebut pernah
tempat ia bernaung.
mendapatkan sosialisasi mengenai mitigasi
Salah satu dari tridarma tersebut adalah
bencana alam gempa bumi. Kebanyakan dari
pengabdian. Pengabdian ini diperlukan agar
mereka mendapatkan sosialisasi tersebut ketika
mahasiswa memberikan ilmu yang ia miliki
di SMA dan beberapa saat SMP dan SD.
kepada masyarakat agar dirasakan oleh
Sedangkan mahasiswa yang tidak mendapatkan
masyarakat dan tidak untuk dirinya sendiri.
sosialisasi tersebut dikarenakan daerah yang
Dengan dimilikinya pengetahuan mitigasi
mereka tinggali merupakan daerah yang aman
bencana oleh mahasiswa dan masyarakat, maka
dan jauh dari risiko bencana alam.
risiko dari bencana alam dapat diminimalisir.
Berdasarkan poin 2 diperoleh data bahwa
Maka dari itu penelitian mengenai pengetahuan
mahasiswa banyak yang belum mengetahui
mitigasi bencana bagi mahasiswa perlu
undang-undang yang mengatur mitigasi
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk
bencana alam. Dari 12 mahasiswa, hanya 3
mengetahui sejauh mana pengetahuan
mahasiswa yang mengetahui undang-undang
mahasiswa tentang mitigasi bencana gempa
tersebut, sedangkan 9 mahasiswa tidak
bumi.
mengetahui perihal undang-undang mitigasi
bencana alam.
METODE
Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007,
Populasi sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan kelas mengurangi risiko bencana, baik melalui
A angkatan 2018. Metode dalam penelitian ini pembangunan fisik maupun penyadaran dan
menggunakan metode kuesioner. Metode peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
kuesioner ini dilakukan dengan cara bencana.
memberikan pertanyaan mengenai pengetahuan Dari pertanyaan yang diberikan kepada
mereka tentang mitigasi bencana gempa bumi. mahasiswa mengenai pengertian dari mitigasi
Peneliti menggunakan media google form untuk bencana, mereka masih kebingungan tentang
membantu dalam pengumpulan data yang pengertian tersebut. Adapun pertanyaan yang
dibutuhkan. Dari total mahasiswa kelas A diajukan tersebut adalah sebagai berikut. Upaya
semester 3 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan mengurangi risiko bencana,baik fisik maupun
Perencanaan yang berjumlah 36 orang, peningkatan kemampuan menghadapi bencana
didapatkan responden sebanyak 12 orang. disebut? Berdasarkan pertanyaan tersebut,
mereka kebingungan antara pengertian dari
HASIL DAN PEMBAHASAN mitigasi, tanggap darurat, dan kesiapsiagaan
Setelah dilakukan pemberian pertanyaan bencana.
mengenai pengetahuan dasar mitigasi bencana,
tindakan yang dilakukan sebelum, saat, dan
sesudah terjadinya bencana gempa bumi,
diperoleh data dari sampel berjumlah 12 orang
dari total mahasiswa 36 orang. Dari 12 orang
tersebut diperoleh data sebagai berikut.
Grafik 1. Jawaban pengertian mitigasi Grafik 3. Tindakan setelah terjadi gempa bumi

Berdasarkan grafik diatas, mahasiswa Berdasarkan tabel di atas, semua


masih belum mengetahui tentang peengertian mahasiswa setuju bahwa setelah terjadi gempa
dari mitigasi bencana. Mahasiswa yang bumi mereka akan menolong teman mereka.
menjawab benar dalam pertanyaan diatas Risiko lainnya setelah bencana gempa bumi
berjumlah 3 orang dengan persentase 25%, selesai adalah gempa bumi susulan. Apabila
mahasiswa yang menjawab kesiapsiagaan gempa bumi telah selesai, dilarang untuk masuk
bencana berjumlah 4 orang dengan persentase kedalam ruangan secara langsung. Hal ini
33,3%,sedangkan sisanya menjawab tanggap dikarenakan ketika terjadi gempa susulan dan
darurat bencana dengan jawaban berjumlah 5 posisi manusia di dalam ruangan akan
orang dengan persentase 41,7%. meningkatkan risiko kecelakaan akibat gempa
bumi. Hal lain yang dilarang dilakukan saat
setelah gempa bumi selesai adalah berjalan di
area yang terkena gempa bumi. Hal ini
dikarenakan barang atau bangunan dapat jatuh
sewaktu-waktu. Alasan lainnya adalah tanah
yang dapat kehilangan kepadatannya. Apabila
hal itu terjadi,maka risiko bencana gempa bumi
dapat terjadi.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Grafik 2. Tindakan saat terjadi gempa bumi Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
Berdasarkan hasil dari pertanyaan mitigasi bencana alam merupakan salah satu
lainnya tentang tindakan yang dilakukan saat tindakan penting dalam mengurangi risiko
terjadi gempa dan berada pada posisi di dalam terjadinya korban jiwa ataupun kerugian
kendaraan, dapat diperoleh data bahwa ada lainnya.
mahasiswa yang salah melakukan tindakan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
apabila terjadi gempa bumi dengan posisi ia di Sipil dan Perencanaan kelas A semester 3 telah
dalam kendaraan. Ia menjawab bahwa berada di mengetahui mitigasi bencana dengan persentase
dalam mobil saat terjadi gempa merupakan cara 88.34%. Sedangkan mahasiswa yang belum
yang aman. Padahal menurut Badan Nasional mengetahui mengenai mitigasi bencana
Penanggulangan Bencana, bersembunyi atau sebanyak 11.66%.
berdiam diri di dalam mobil merupakan salah Beberapa mahasiswa yang tidak
satu risiko bahaya yang akan terjadi. Hal ini memperoleh sosialisasi mitigasi bencana alam
dikarenakan mobil dapat tertimpa reruntuhan kurang memiliki pengetauan mitigasi. Hal ini
bangunan atau benda-benda di sekeliling mobil. dikarenakan lokasi tempat tinggal mereka
Hal lain yang dapat terjadi apabila berada di area yang aman dari risiko terjadinya
memposisikan diri dalam mobil adalah risiko bencana alam. Beberapa dari mahasiswa yang
terjadinya kebakaran pada mobil. tidak mendapatkan sosialisasi tersebut berlokasi
di daerah Sleman barat dan luar kota Aji.2018.Peran
Yogyakarta, bahkan luar Pulau Jawa. Mahasiswa,(Online),(https://www.komp
asiana.com/aji12257/5c24c586bde5756c
SARAN
67291a17/peran-mahasiswa-bagi-
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
memberikan saran kepada pemerintah yang negara-sesuai-dengan-apa-fungsi-
berwenang untuk memberikan pemahaman mahasiswa diakses 2 Januari 2020 jam
mengenai mitigasi bencana alam kepada setiap 00.01 WIB).
anak di Indonesia. Tindakan yang dapat Badan Nasional Penanggulangan
dilakukan adalah dengan cara memberikan atau Bencana.2014,(Online),(https://www.b
menyelipkan materi mitigasi saat proses npb.go.id/gempa,diakses 2 Januari
pembelajaran berlangsung. Hal ini
2020 Jam 00.49 WIB).
dimaksudkan ketika orang tersebut dewasa dan
merantau ke tempat yang memiliki risiko Badan Nasional Penanggulangan
bencana besar, ia dapat menggunakan ilmunya Bencana,(Online),(http://bnpb.cloud/
ketika bencana tersebut terjadi. dibi/tabel1a,diakses 15 November
Selain saran bagi pemerintah, peneliti 2019 Jam 19.08).
juga memberikan saran kepada pihak kampus Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang
untuk memberikan sosialisasi mengenai Penanggulangan Bencana.
mitigasi bencana alam gempa bumi. Contoh
tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan
cara memberikan seminar mengenai bencana
alam yang dapat terjadi di wilayah Yogyakarta.
Hal ini dikarenakan masih ada beberapa
mahasiswa yang kurang memahami mengenai
mitigasi bencana karena mereka belum pernah
mendapatkan sosialisasi mitigasi bencana
tersebut.
Tindakan lain yang dapat dilakukan oleh
pihak kampus adalah memberikan materi
mengenai mitigasi bencana saat kegiatan
pelatihan softskill berlangsung di kampus.
Dengan dilakukannya tindakan tersebut,
diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya
korban jiwa maupun kerugian materiil yang
dapat terjadi akibat bencana gempa bumi.

DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat dan Wibowo.S.,2016.Pemahaman
tentang menejemen bencana alam
siswa sekolah menengah
pertama,(Online):170-
173,(https://journal.uny.ac.id/index.php
/jipsindo/article/download/11697/8403
diakses 15 November 2019 Jam 19.10).
Nur,Arief.2010.Gempa bumi,tsunami dan
mitigasinya.Jurnal Geografi.7(1):71-
72,(Online),(https://journal.unnes.ac.id/
nju/index.php/JG/article/view/92/93,di
akses 15 November 2019 Jam 20.00
WIB).

Anda mungkin juga menyukai