Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS GALUH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JL. RE. Martadinata No. 150 Baregbeg Ciamis

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020


Mata Kuliah : Etika Profesi Keguruan
Dosen : Dr. H. Kusnandi, Drs, MM, M.Pd.
Tk/Kls : II/A & B

PETUNJUK:
a. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jawaban sendiri secara singkat, jelas,
dan tepat pada lembar jawaban yang telah ditentukan panitia !
b. Patuhi semua peraturan UTS yang berlaku di FKIP Unigal !
c. Mulailah dengan basmalah dan akhiri dengan hamdalah !
SOAL-SOAL:
1. Jelaskan makna dan hakikat etika dalam profesi keguruan !
2. Etika akan bermanfaat apabila difahami dan diamalkan oleh setiap calon
guru, antara lain dengan mengamalkan agama secara sempurna sebagaimana
yang dibawa oleh Rasululloh saw, Jelaskan apa maksudnya dan apa
keuntungannya ?
3. Para sahabat Nabi saw telah mencapai kejayaan & kesuksesan di dunia dan
akhirat, sehingga banyak yang bergelar RA, karena meneladani etika
Rosululloh saw yang sempurna, antara lain akhlak yang jujur. Selain itu para
sahabat Nabi saw memiliki enam karakter / sifat yang mulia sehingga bisa
mengamalkan agama secara sempurna. Tuliskan keenam sifat/karakter yang
mulia dari sahabat Nabi saw secara berurutan !
4. Jelaskan etika yakin kepada kalimah thayibah: artinya, maksudnya,
keuntungannya dan cara mendapatkan hakikatnya !
5. Jelaskan etika ikramul muslimin: artinya, maksudnya, keuntungannya, dan
cara mendapatkan hakikatnya !

Good Luck !

1
NAMA: NAJMUDINALI
NIM :21051800001
MATKUL:Etika Keguruan
` Doesen Pengampu:
KELAS:IIB

1 A. Profesional mempunyai dua makna. Pertama, mengacu kepada sebutan


tentang orang yang menyandang suatu profesi. Kedua, mengacu kepada sebutan
tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan
profesinya. Sebutan dan penampilan profesional ini telah mendapat pengakuan
baik formal maupun informal. Pengakuan formal diberikan oleh lembaga yang
mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah atau organisasi profesi.
Sedang pengakuan secara informal diberikan oleh masyarakat dan para
pengguna jasa suatu profesi. Misalnya sebutan “guru profesional” adalah guru
yang telah mendapat pengakuan secara formal sesuai ketentuan berlaku, baik
dalam kaitan dengan jabatannya maupun dengan latar belakang pendidikan
formalnya. Dengan demikian guru SD yang telah lulus Diploma 2 dapat
dikatakan sebagai guru profesional karena telah memiliki pengakuan formal,
berupa ijazah Diploma II dan Akta II. Sebutan guru profesional juga dapat
mengacu kepada pengakuan penampilan seorang guru dalam unjuk kerjanya
yaitu melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru.

B.HAKIKAT GURU
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan
tugasnya memerlukan/menuntut keahlian, menggunakan
teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi.

2. Ada sebuah pertanyaan, kenapa sistem pendidikan di


Indonesia sekarang ini selalu kalah oleh negara lain?
Jawabannya adalah karena kita sebagai rakyat Indonesia
tidak mau berubah,
b.keutungan jika sekelompok orang dari berbagai kalangan usia
diperintahkan untuk menggambar sebuah pemandangan, maka pemandangan
yang akan mereka gambar adalah sebuah gambar pemandangan gunung dengan
berbagai macam gambar lain yang menunjukan bahwa itu adalah daerah
pegunungan, dan hampir semua orang tersebut menggambarnya dengan mirip
sekali dan itu berlangsung sejak berpuluh puluh tahun lalu jika diperintahkan
menggambar pemandangan selalu menggambar pemandangan gunung, oleh
karena itu mata kuliah etika profesi keguruan ini hanya menjadi hafalan tapi
benar-benar merubah prilaku mahasiswa mulai dari hal-hal kecil lama lama
2
menjadi kebiasaan dan merubah seuatu dari hal kecil menjadi merubah hal
besar dengan mencontoh rosul nabi muhammad yang selalu jujur dan taat,
seperti yakin pada kalimat thoyyibah ُ ‫هللا‬ ‫ اَل إِلَهَ إِاَل‬serta meyakini bahwa tidak
ada yang berhak disembah kecuali Allah

3. A.Abu Bakar As Sidiq

Berikut sifat-sifat dan sikapnya yang dikenal: Akhlak yang mulia Rela mengorbankan harta
benda dan kekayaan ,Penyantun Tidak pernah berbuat keji Bijaksana, menyelesaikan
masalah umat Tenang dalam menghadapi kesukaran Rendah hati ketika berkuasa Tutur
bahasa yang lembut
B. Umar bin Khattab

Perhatian kepada rakyatnya ,Hidup sederhana ,Menepati janji, Disiplin Adil Cermat

C. Usman bin Affan

Tampan dan gagahm Tekun dan ulet Pemalu, Sabar dan tawaka,l menghadapi cobaan Takut
azab dan siksa Allah, Suka membantu Dermawan
D. Ali bin Abi Thalib

Sabar ,Tabah, Pemberani

4.A arti thoyyibah ُ‫ اَل إِلَ َه إِاَل هللا‬serta meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah.

B keuntungan
Berdasarkan hadits HR Ahmad dari Abu Khurairah dan abu sa’id R.huma yang
artinya “Orang yang memiliki iman walaupun sebesar zarah akan dibalas oleh Allah
dengan surga yang luasnya 10 kali luas dunia ini”. Itulah janji Allah kepada orang yang
mempunyai iman oleh karena itu dalam amal etika akidah ini miliki keimanan yang kuat
dengan cara, kemanapun kita pergi harus selalu merasa diawasi, didengar, dicatat oleh
Allah AWT atas segara perilaku yang kita lakukan, maka dengan seperti itu meneluh akan
berkurang, dengan taat kepada Allah akan senantiasa memdapat keberuntungan, dan orang
beruntung itu ada 4 diantaranya adalah orang yang beriman, orang yang beramal sholeh,
orang yang saling nasihat menasihati, dan orang yang sabar.
C.cara mendapatkan hakikat nya
1. iman.

Hakikat ُ ‫ اَل إِلَهَ إِاَل هللا‬artinya dalam hati tertanam bahwa Allah itu selalu mengawasi dan
Allah maha tau apa yang diperbuat, apa yang diucapkan, bahkan bisikan hatipun Allah
mengetahuinya, itulah yang disebut mendapatkan hakikat ‫اَل إِلَهَ إِاَل هللا‬dan orang yang
mendapatkan hakikat itu akan senantiasa mengamalkan etika kejujuran. Dan cara
mendapatkan hakikat‫ اَل إِلَهَ إِاَل هللا‬diantaranya :
1. Selalu menceritakan pentingnya etika iman atau akidah.
Dengan sering menceritakan pentingnya etika iman,maka iman akan menjadi
terasa penting, yang menjadikan iman segala-galanya, karena jika seseorang
3
meninggal tanpa membawa iman maka celakalah dia yang merupakan kunci utama
mendapatkan hakikat ‫هللا‬ ‫اَل إِلَهَ إِاَل‬
2. Latihan dengan membentuk kelompok yang khusus membicarakan tentang iman.
Membentuk kelompuk yang isinya selalu membicarakan hal-hal yang
bermanfaat khusunya tentang iman dan amal sholeh baik didalam media masa
maupun nyata
Berdo’a kepada Allah agar Allah mengkaruniakan kepada kita hakikat

5.A. Ikramul Muslimin adalah menunaikan hak sesama muslim.


B.Maksudnya: Ikramul Muslimin adalah menunaikan hak sesama muslim
tanpa mengharap hak kita ditunaikan, dengan berakhlak baik pada manusia
ataupun makhluk lain. Sifat ikram yang terendah adalah bersabar dan tidak
merepotkan orang lain. Menyusahkan orang lain dapat merusak dan diakhirat
kelak akan dipertanggungjawabkan. Keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala
tersimpan dalam amal shalih, kemurkaannya tersimpan dalam perbuatan
maksiat, dan kewali-annya tersifat dalam sifat ikram.
Ikram bukan hanya dengan lisan, tetapi dengan hati dan perbuatan. Ikram
semua orang miskin atau kaya, pejabat atau rakyat jelata. Ikram tertinggi
adalah mengajak setiap orang untuk taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
agar selamat dari azabNya di dunia dan di akhirat.
C. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, "Orang yang bangkrut
dikalangan umatku, Ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa
banyak amal kebaikan berupa shalat, shaum dan zakat. Namun ia juga membawa
amal keburukan, ia pernah mencaci maki seseorang, menuduh orang (tanpa hak), dan
pernah pula memukul sesorang. Maka diberikanlah amal-amal kebaikannya kepada
orang ini dan orang itu (yang teraniaya). Jika amal kebaikannya telah habis,
sedangkan hak-hak mereka belum tertunaikan, maka diambil dosa-dosa mereka
(yang pernah dianiaya). Kemudian ditimpakan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke
neraka." (Hr. muslim)
D.CARA mendapat hakikat nya dengan mengamal Ikramul Muslimin yaitu
berbagi mengamalkan 6 berbagi yang hak nya 1. Hak saudara dalam harta
Memperhatikan kebutuhan saudaranya dari kelebihan hartanya. Abdullah bin
Umar Radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, 
"Barang siapa yang selalu memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah selalu
memenuhi kebutuhannya." (Hr. Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,
"Barangsiapa memberi kelonggaran kepada seorang muslim dari kesulitan dunia,
maka Allah pasti akan memberikan kelonggaran kepada dia dari kesulitan pada hari
kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan pada orang yang mendapat kesukaran
maka Allah pasti memberikan kemudahan padanya di dunia dan akhirat. Barangsiapa
menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di
akhirat; dan Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong
saudaranya."(Hr. Muslim)
Derajat yang paling tinggi ialah lebih mementingkan saudaranya daripada
dirinya sendiri, dengan jalan memberikan segala yang diperlukan saudaranya
sehingga membuat dia berkecukupan dan mulia kedudukannya.

2. Hak Saudara pada diri

4
Memberi bantuan ketika diminta atau ketika mampu, jika mereka sakit
dijenguknya dan membantunya jika ia sibuk.

3. Hak saudara pada lisan


Memanggil dengan nama yang disukai, mengingatkan ketika ia lalai dan
sampaikan pesan orang lain yang diberikan kepadanya. Serta mendoakannya.

4. Hak saudara dalam hati


Berbaik Sangka (Khusnudzan) dengan menyadari dan mengetahui bahwa
saudaranya bukanlah orang yang maksum (suci bersih dari dosa dan
kesalahan). Setia dengan pendirian Teguh menjaga persaudaraan sampai
akhir hayatnya.

5. Hak saudara untuk meringankan bebannya


Tidak membebani dengan tanggung jawab yang tidak mampu ia pikul.

6. Hak saudara dalam hal mencintai yang bermanfaat dan membenci


yang mudharat baginya
Membenci segala sesuatu yang membawa mudharat baginya dan berusaha
untuk mencegahnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Perumpamaan seorang muslim dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan
saling mengasihi itu adalah bagaikan satu tubuh. Jika salah satu organ tubuh
merasakan sakit maka seluruh organ tubuh merasakan sakit, sehingga tidak dapat
tidur dan demam karenanya." (Hr. Muslim)
Dan juga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Tolonglah saudaramu yang berbuat aniaya dan teraniaya!" seorang sahabat bertanya
"menolong yang teraniaya dapat saya pahami, tetapi bagaimana menolong yang
menganiaya?" Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, "Mencegahnya dari
perbuatan aniaya, itulah cara menolongnya!"
 (Hr. Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai