Ketentuan Tugas:
Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini.
Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai
berikut: NAMA-NIM (AHMAD-202021989).
Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda
mendownloadnya sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
Selamat mengerjakan tugas.
Pertanyaan:
1. Jelaskan tentang pengertian, ruang lingkup, serta kedudukan akhlak dalam
Islam!
2. Siapakah Uswatun Hasanah umat islam, Jelaskan!
3. Jelaskan bagaimana akhlak berbangsa dan bernegara bagi umat Islam!
4. Sebutkan akhlak terpuji dan akhlak tercela serta jelaskan!
Jawaban
1.Macam akhlak terbagi menjadi macam akhlak ini tentunya bersumber pada agama. Akhlak
merupakan suatu tingkah laku yang dilakukan secara berulang-ulang, tidak cukup hanya sekali
melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.
Sebelum memahami macam akhlak, kamu tentunya perlu mengenali pengertiannya terlebih dahulu.
Akhlak adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata khuluk yang berarti tingkah laku,
tabiat atau perangai. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat dan
biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
akhlak adalah budi pekerti atau kelakuan.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam
diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-
ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan
dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.
Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah salah satu sifat yang tertanam di dalam jiwa
manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan
pemikiran lagi. Jadi, akhlak adalah suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan
secara berulang-ulang, tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu
saja.
1. Macam akhlak
Akhlak adalah tingkah laku yang telah melekat pada seseorang dan akan tercermin dari perilakunya.
Tentunya, akhlak ada yang baik dan buruk. Macam akhlak terbagi dua, yaitu akhlah terpuji dan akhlak
tercela. Macam akhlak adalah sebagai berikut:Beberapa contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat
sombong, iri, dengki, tamak, hasad, takabur, ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim,
sudah seharusnya kita menjauhi akhlakul mazmumah. Hal ini karena macam akhlak ini sangat dibenci
oleh Allah SWT.
Seseorang yang memiliki akhlakul mahmudah atau karimah mendapatkan jaminan dari Rasulullah
SAW akan mendapatkan sebuah rumah di surga. Dari Abu Umamah ra; Rasulullah SAW bersabda:
"Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan
sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah
di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya." (HR Abu Daud)
Di akhirat kelak, seorang muslim yang pada masa hidupnya berakhlakul mahmudah akan
mendapatkan kedudukan yang tinggi karena akhlak dan budi pekerti yang ia miliki. Dalam sebuah
hadits, Rasulullah bersabda:
"Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih
bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh)
dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal
melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak
yang luhur. Tidak ada wara’ yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri),
dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih
sempurna dari sifat malu dan sabar." (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
Dicintai Rasulullah SAW
Keutamaan akhlakul karimah yang pertama ialah dicintai Rasulullah SAW. Sebagaimana dalam hadits
berikut ini, Rasulullah SAW bersabda:
“ Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat adalah
mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan tempatnya paling
jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong.”
(HR. Tirmizi).
Setiap muslim yang memiliki akhlakul mahmudah juga dapat mencapai derajat seperti seseorang yang
berpuasa dan salat. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia.
Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin
shalat.” (HR. Tirmidzi).
2 – Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam memberi penegasan bahwa perikehidupan Nabi
Muhammad SAW adalah Uswatun Hasanah atau contoh teladan bagi umat manusia, yaitu: Siddiq
(jujur/benar), Amanah (bisa dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas).28
penegasan bahwa perikehidupan Nabi Muhammad SAW adalah Uswatun Hasanah atau contoh teladan
bagi umat manusia, yaitu: Siddiq (jujur/benar), Amanah (bisa dipercaya), Tabligh (menyampaikan),
dan Fathonah (cerdas). Oleh karenanya, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang
diselenggarakan di Kemhan, Rabu (28/11) adalah bentuk ungkapan penghormatan dan kecintaan yang
mendalam pada kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Peringatan ini juga sebagai upaya untuk mengenal lebih dekat sosok keteladanan, kedisiplinan,
perjuangan, semangat pantang menyerah serta kepribadian yang sempurna pada diri Nabi Muhammad
SAW. Untuk itu Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja saat membacakan sambutan
Menhan mengajak pegawai Kemhan untuk selalu meneladani sifat dan perilaku Nabi Muhammad
SAW ini dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut Sekjen mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW juga memiliki Akhlakul Karimah
yang baik, yang perlu kita contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu melalui
peringatan Maulid Nabi ini diharapkan dapat meningkatkan Akhlakul Karimah dan kinerja pegawai
Kemhan sebagai cerminan revolusi mental dalam pelaksanaan tugas.
Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1440 Hijriah/2018 Masehi, Kita Tingkatkan Akhlakul
Karimah Pegawai Kemhan dalam Kehidupan Berkeluarga di Lingkungan Kerja, Berbangsa dan
Bernegara”.
Sementara itu Penceramah KH. Drs. Tengku Maulana SM mengatakan ada beberapa konsep yang
diajarkan Nabi Muhammad jika ingin bahagia dunia akherat yaitu pertama, miliki rumah yang luas
atau baitun wasiun artinya hati yang tenteram. Kedua, miliki lampu yang terang atau musbihun artinya
hendaknya memiliki ilmu yang bermanfaat karena orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh
Allah. Dan ketiga adalah miliki istri yang sholeha yang jika dipandang suami menyenangkan hati atau
zauzatun sholihatun. (ERA/SGY)
Usman Sutisna
ٰ َ ٰٓ ا َ َ ﱡ َ ه ا ْ ا ى ْ ﱠ ا ُض ا ِ ّ ﱠ ا َ خ ي َ ْ ق ٰ ْ ُ ن ٰ ْ ٌ ِ ّ ٍ ْ ِ ذ َ َ م ٍ س ﱠ و ا ُ ْ ّ ٰ ث ً َ و َ ج ع َ ْ ي ٰ ْ ُ ن ْ ٌ ُ ش ع ُ ْ ى ب ً ا ﱠ و ق َ ب َ ۤ ا ِٕ ى
َۚوِىتَعَاَزفُْىا
ٌَِْ ٌ اِ َﱡ اَﻣسٍ ُنٌ ِﻋْدَ ھﺎﻟلّٰ اَﺗْﻘﻰ ُنٌ ۗاِ َﱡ ھﺎﻟلّٰ ع ِي ٌُْ َﺧﺑُْس
 “ Wahai manusia!Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal.Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti.”
Tidak hanya untuk saling mengenal saja akan tetapi juga untuk saling memberi manfaat. Hal ini
sebagaimana yang diungkapkan oleh Quraish Shihab ketika menjelaskan ayat tersebut bahwa semakin
kuat sikap pengenalan satu pihak kepada selainnya, semakin terbuka peluang untuk saling memberi
manfaat.Karena itu ayat di atas menekankan perlunya saling mengenal.4 Apalah arti perkenalan jikalau
tidak saling memberikan manfaat. Oleh karena itu dalam Islam manusia terbaik adalah manusia yang
memberikan manfaat untuk orang lain
sebagaimana hadits Nabi Saw:
َخ ُْ ُس اﯨْﺎ ِض أَ ّْﻓَﻊُ ُه ٌْ ِﯨﯾْﺎ ِض
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-
Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami‟ no: 3289).
Dengan memahami adanya keanekaragaman manusia maka tentu kita akan memahami pentingnya
tatanan kehidupan manusia khususnya dalam berbangsa dan bernegara. Terkait hubungan manusia
dalam berbangsa dan bernegara, pertama Islam memerintahkan kepada orang beriman agar taat kepada
Allah, taat kepada Rasul-Nya dan taat kepada pemerintah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat
An-Nisa ayat 59:
ََُِْاأَُﱠھﺎاﯨِﱠرَِآٍَُْﯨﺎأَِطُﻌُﯨﺎ ﱠاﻟلﱠٰ َوأَِطُﻌُﯨﺎاﯨﱠس ُﺳﯨَﮫ َوأُوِﯨٍﺎْﻟٍَِْْس ٍُِْﻧٌْۖﻔَﺊ
َِْ ًَُِْٰ ًﺗَْﺎ َش ْﻋتٌُ ِفٍ َشٍ ٍء ﻓَﺳدﱡوٓ إىًَ ﱠاﻟلّٰ واى ﱠس ُﺳﯨﮫ إ ُْ ُﻣْتٌُ تُ ْؤ ٍُِْى َُ ﺑﺎ ﱠﻟلﱠ واﯨُﻰ
اِﺧِﺳۚذِﯨَل َﺧٌُْﺳَوأْﺣَﺳُِﺗَؤِوَل
4 M. Quraish, Shihab. Tafsil Al-Misbah. (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 262 232 | Al Ashriyyah, Vol. 5
No. 2 Oktober 2019
 “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman

Etika Berbangsa Dan Bernegara Dalam Islam
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Ayat ini dan ayat sebelumnya (58) mengandung tentang prinsip- prinsip kesejahteraan umat Islam
khususnya dalam urusan kekuasaan pemerintahan. Prinsip-prinsip tersebut adalah (1) taat kepada
Allah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur ‟ an, (2) taat kepada Rasulullah sebagaimana terdapat
dalam sunnahnya yang sahih, (3) taat kepada pemegang kekuasaan, selagi mereka bagian dari kaum
muslim dan selama perintahnya tidak bertentangan dengan Allah dan Rasul-Nya, (4) mengembalikan
kepada Allah (Al-Qur‟an) dan Rasul-Nya (sunnah), jika terjadi perselisihan. Kedua, Islam mengatur
akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara
adalah tempat dimana suatu bangsa tinggal dan hidup sehingga tentram tidaknya dan nyaman tidaknya
sangat tergantung dari kondisi persatuan dan kesatuan. Negara yang persatuan dan kesatuannya kuat
akan cenderung dalam kondisi yang aman dan tentram, oleh karena itu dalam Islam persatuan dan
kesatuan menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pada ayat di atas telah dijelaskan
bahwa perbedaan itu merupakan kodrat Allah dan tidak ada satu orang pun yang mampu untuk
menghapus dan menghilangkan perbedaan tersebut.Perbedaan menjadikan seseorang berlomba-lomba
untuk menjadi yang terbaik (muttaqin) bukan menjadikan rusak dan runtuhnya persatuan dan kesatuan.
Al-Qur ‟ an menjelaskan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan sebagaimana yang tercantum
dalam
Al-Qur‟an surat Ali Imran ayat 103:
ًَُِ ۚ وا ْﻋﺗَﺻَﯨﺎ ﺑﺣﺑْو ﱠاﻟلّٰ ج َُِﻋﺎ و َلَ ﺗَفَ ﱠﺳﻘُﯨﺎ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai”
Ayat di atas memberikan penjelasan kepada kita untuk senantiasa berpegang teguh kepada ajaran-
ajaran Allah (Islam) yang menjadi pijakan utama dalam menjalani kehidupan di dunia dan Allah
memerintahkan kita untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dan menghindarkan dari segala
perpecahan yang sangat berdampak bagi kehidupan manusia itu sendiri.
Ketiga, Islam memerintahkan kepada orang beriman untuk membela tanah air. Tanah air yang menjadi
tempat hidup dan mencari penghidupan harus dibela bahkan membela tanah air merupakan bagian
daripada iman atau dengan kata lain membela tanah air adalah bagian
Al Ashriyyah, Vol. 5 No. 2 Oktober 2019 | 233
Usman Sutisna
dari konsekuensi keimanan seseorang. Nabi Muhammad Saw telah memberikan teladan kepada kita
dalam mencintai tanah air. Beliau sangat cinta terhadap dua kota, yakni Mekkah dan Madinah.
Mekkah adalah tempat beliau lahir dan Madinah adalah tempat dimana beliau ketika pertama kali
hijrah diterima oleh masyarakat Madinah dan tempat dimana Rasulullah membangun peradaban. Al-
Qur ‟ an memberikan petunjuk tentang pentingnya mencintai tanah air sebagaimana yang tercantum
dalam Al-Qur‟an surat Al-Qashshash ayat :85
َُ َِ َِٰ َ َ َُْ ِْ إ َﱡ ا ى ﱠ ِر ٌ ف َ س ض ع ي َ ُْ َل ا ْى ق ُ ْس آ َُ ى َ س ا د ﱡ َك إ ى َ ً ٍ ع ا ٍد ۚ ق ُ ْو ز ب ّ ٍ أ َ ْع ي َ ٌ ٍ ِْ ج ا ء
ٍِ ُِِﺑﺎى ُھدَ ٰي َو ٍَِ ه َى ِفٍ َﺿل ٍه ٍُب
Ibnu „ Abbas menyatakan bahwa ayat di atas turun di Juhfah dekat Mekkah dalam perjalanan Nabi
menuju ke Madinah.Ketika itu beliau dalam bahaya.Hati dan pandangan beliau tertuju ke negeri yang
dicintainya dan yang terasa bagi beliau sangat berat untuk ditinggalkan, seandainya bukan karena
dakwah Islam lebih penting dan mulia bagi beliau dari negeri dan tumpah darahnya. Dalam artian
beliau sangat mencintai kota Mekkah namun karena perintah Allah dan dakwah Islam maka beliau
harus meninggalkan kota yang sangat dicintainya. Dengan demikian, cinta tanah air adalah telah
dicontohkan oleh Rasulullah sendiri.
Keempat, memecahkan persoalan umat dengan jalan musyawarah.Asal kata musyawarah yang sudah
menjadi Bahasa Indonesia tersebut adalah asywara yang berarti menampakkan sesuatu atau
mengeluarkan madu dari sarang lebah. Musyawarah berarti menampakkan sesuatu yang semula
tersimpan atau mengeluarkan pendapat (yang baik) kepada pihak lain. Orang yang bermusyawarah
laksana orang yang minum madu.5 Musyawarah dalam konteks kehidupan sosial sangat penting
terutama dalam rangka mencari solusi atas berbagai permasalahan karena dengan musyawarah maka
akan ditemukan berbagai pandangan atau pendapat dari hasil kerja keras akal sehingga bisa menjadi
alternative bagi berbagai persoalan. Dalam
5 Achmad Haris, Zubair. Kuliah Etika. (Jakarta: Rajawali Press, 2012). h. 217 234 | Al Ashriyyah, Vol.
5 No. 2 Oktober 2019
“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum- hukum) Al-Qur‟an, benar-benar
akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: “ Tuhanku mengetahui orang yang
membawa
petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata.”

Etika Berbangsa Dan Bernegara Dalam Islam
Islam, setiap persoalan yang terkait dengan orang lain harus diselesaikan dengan jalan musyawarah
karena dengan jalan ini akan adanya keterbukaan dan kerelaan. Sebaliknya jika persoalan diselesaikan
dengan sepihak sudah dipastikan akan terjadi keterpaksaan yang pada akhirnya bukan solusi yang
didapatkan akan tetapi justru masalah baru. Oleh karena itu, Islam menempatkan musyawarah sebagai
cara yang paling penting untuk menyelesaikan persoalan salah satunya yang terdapat dalam Al-Qur‟an
surat Ali Imran ayat 153:
َﻏًَّﺎُ ِﺑﻎٍَﱞ ِﯨَﻧَُْﻠﺗَْﺣَﺻﱡﯨﺎ َﻋﻲًَٰ ٍَاﻓَﺎﺗَُنٌْ َوَلَ ٍَاأَ َﺻﺎﺑَُنٌْۗ َو ﱠاﻟلﱡٰ َﺧِﺑٌُس ِﺑَﺎ
َُ تَ ْع َﯾﻰ
“ (Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di
antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu
kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu
dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat yang menjadi pembahasan ini turun setelah peristiwa Uhud.Sebelum perang dilakukan Nabi
mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah tentang bagaimana menghadapi musuh. Pada
musyawarah tersebut, Nabi mengikuti pendapat mayoritas sahabat, meskipun hasilnya sungguh sangat
menyedihkan yang berakhir dengan kakalahan kaum muslim. Saat berakhir itulah Nabi memutuskan
untuk menghapuskan musyawarah.Namun dengan turunnya ayat ini, Allah berpesan kepada Nabi
bahwa tradisi musyawarah (yang luhur tersebut) tetap harus dipertahankan dan dilanjutkan meski
terbukti hasil keputusannya (kadang) keliru). Ayat di atas juga menjelaskan bahwa lapangan (obyek)
musyawarah adalah segala masalah yang belum terdapat petunjuk agama secara jelas dan pasti
sekaligus berkaitan dengan kehidupan duniawi.Sedangkan orang-orang yang bisa dan layak diajak
bermusyawarah sebagaimana dalam hadits Nabi ketika berpesan kepada Ali adalah orang yang tidak
berperedikat penakut, kikir dan berambisi.6
D. Etika Seorang Muslim Dalam Berbangsa dan Bernegara
6 Moch, Saragih, Kusnardi, Bintan D, Ilmu Negara (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2015). h. 142
ٌِْإذْتُ ْﺻِﻌدُوَُوَﻟَﺗَْﯾُﯨوَُ َﻋﯾًَٰﺄَﺣٍدَواﯨﱠﺳُﺳﯨُﮭَدُْﻋﯨُﻣٌِْﻔٍﺄُْﺧَﺳﺎُﻣٌْﻔَؤَﺛَﺎﺑَُن
Al Ashriyyah, Vol. 5 No. 2 Oktober 2019 | 235
Usman Sutisna
Dalam kondisi apapun, Allah Swt memerintahkan kepada umat Islam untuk senantiasa berakhlak yang
baik, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Namun, sebelum menjelaskan tentang etika
atau lebih khusus lagi akhlak dalam bernegara alangkah baiknya dijelaskan tentang beberapa hak dan
kewajiban seorang warga negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.Hak warga
negara dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dimiliki oleh setiap warga negara dari negaranya
yang diatur oleh undang-undang sedangkan kewajiban warga negara adalah sesuatu yang harus
dilakukan oleh setiap warga negara terhadap negaranya. Adapun hak-hak sebagai warga negara
tercantum dalam UUD 1945 diantaranya adalah hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak (Pasal
27 Ayat 2), hak untuk ikut serta dalam membela negara (Pasal 27 Ayat 3), hak untuk berpendapat
(Pasal 28), hak untuk mendapatkan kebebasan beragama (Pasal 29), hak dalam pertahanan dan
keamanan (Pasal 30 Ayat 1), hak untuk mendapatkan pengajaran (Pasal 31 Ayat 1), hak untuk
mengembangkan dan memajukan kebudayaan (Pasal 32 Ayat 1), hak untuk mendapatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial (Pasal 33), dan hak bagi fakir miskin dan orang-orang terlantar untuk
mendapatkan perhatian dari negara. Sedangkan kewajiban warga negara terhadap negaranya adalah
menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan tanpa kecuali (Pasal 27 Ayat 1), kewajiban membela
negara (Pasal 27 Ayat 3), dan ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30 Ayat
1). Dengan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa adanya hubungan timbal balik antara negara
dan warga negaranya, oleh karena itu sudah sepatutnya sebagai seorang muslim untuk menjalankan
segala kewajiban-kewajiban kita sebagai warga negara.
Secara garis besar, setidaknya ada tiga etika seorang muslim dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu menegakkan keadilan dan kebenaran, menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, dan
mewujudkan kemaslahatan umat.
Pertama, menegakkan keadilan dan kebenaran. Dalam kehidupan, kebenaran dan keadilan adalah
sesuatu yang paling dicari oleh setiap manusia bahkan kehidupan manusia itu sendiri disebut sebagai
proses dalam mencari keadilan dan kebenaran. Islam adalah agama yang akan selalu berpihak kepada
keadilan dan kebenaran bahkan menegakkan keadilan dan kebenaran adalah kewajiban bagi setiap
muslim kapan saja dan dimana saja. Karena saking pentingnya keadilan dalam kehidupan manusia,
Allah Swt memerintahkan kepada
236 | Al Ashriyyah, Vol. 5 No. 2 Oktober 2019
4Akhlak diartikan sebagai tindakan berulang-ulang yang menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-
hari serta ciri orang tersebut. Pengertian akhlak tercermin dalam perbuatan sehari-hari. Hal ini yang
mendasari orang tua selalu memberi pesan pada anaknya untuk berbuat baik.
2. Akhlak Mazmumah
Pengertian akhlak mazmumah yaitu sikap, tingkah laku dan tindakan buruk yang dilakukan seseorang
baik terhadap Allah, orang lain maupun lingkungan. Cara menghindari akhlak mazmumah dengan
terus mengingat Allah, menjauhi lingkungan yang berdampak buruk dan selalu bersabar.
Apakah seseorang yang semula berakhlak mazmumah dapat berubah menjadi akhlakul Karimah? Pasti
bisa. Niat yang kuat dapat membawa kamu ke dalam perbuatan yang baik. Merubah perangai adalah
tindakan yang terus menerus, tidak dapat instan.
Setiap muslim harus menjaga perbuatannya agar selalu mempunyai akhlakul mahmudah. Seperti
dalam pengertian akhlak, perbuatan baik harus dilakukan berulang-ulang setiap hari sehingga
tercermin dalam tindakan seorang muslim. Adab dan sopan santun harus terus dijaga.
Pengertian akhlak adab dan sopan santun saling terkait. Adab adalah segala bentuk perilaku atau tata
cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun dan kebaikan budi pekerti atau akhlak. Manfaat
akhlakul karimah adalah:
Rasulullah selalu meminta umatnya untuk berbuat baik. Beliau juga selalu mencontohkan akhlak
mulia setiap hari. Hadist riwayat Tirmizi menyebutkan bahwa seorang muslim yang berbuat baik maka
akan dekat dengan Rasulullah.
Allah sangat mencintai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji. Perbuatan tersebut akan menambah
berat timbangan amal kebaikan kelak di hari akhir. Derajat orang yang berakhlak mulia sama dengan
berpuasa atau shalat. Ini dijelaskan dalam hadits,
Akhlak terpuji bersumber pada Al Quran dan hadits. Orang yang berakhlak karimah akan selamat di
dunia dan akhirat. Pengertian akhlak yang terkait dengan amalan mengacu pada tindakan keseharian
dalam beragama dan bermasyarakat. Contoh akhlak terpuji adalah:
Pada Allah
Allah SWT Maha Baik, memberi segala hal yang dibutuhkan manusia. Orang yang beriman mengakui
adanya Allah dan terus berbuat baik sebagai ucapan rasa syukur. Manusia telah diciptakan menjadi
makhluk paling sempurna di muka bumi. Sebagaimana firmanNya:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan
Dia memberi pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. ” (QS. An Nahl(16) :
ayat 78).
Dengan semua kenikmatan yang diberikan sudah sepantasnya manusia selalu mengikuti perintahNya
dan menjauhi laranganNya. Berbuat baik bukan hanya karena ada orang yang melihat saja. Allah
Maha Mengetahui semua tindakan hambaNya. Akhlak mulia terhadap Allah di antaranya adalah:
1. Ikhlas
Ikhlas berarti tidak mengharap apa pun. Setiap umat Islam ketika melakukan suatu perbuatan tidak
boleh mengharap apa-apa dari orang lain, kecuali ridho Allah. Keikhlasan dalam berbuat baik seperti
ketika beramal akan mendatangkan kebaikan, langsung dari Allah SWT.
2. Sabar
Sabar berarti menerima dengan ikhlas semua ketentuan Allah, tidak protes dan tidak marah. Kesabaran
seseorang akan menjadikan hatinya lembut dan selalu bersyukur. Sifat ini sangat utama karena akan
membuat hati menjadi tenang dan selalu berprasangka baik pada Allah.
3. Syukur
Bersyukur adalah sikap berterima kasih atas semua karunia Allah. Orang yang bersyukur tidak
meminta lebih dari yang sudah didapat. Rasa syukur akan membuat seseorang merasa apa yang
diberikan Allah cukup untuknya.
4. Tawakal
Sikap tawakal merupakan rasa optimis, berdoa, berusaha dan menyerahkan semua hasilnya kepada
Allah. Seseorang yang tawakal tidak akan takut gagal, namun jika terjadi dia akan bangkit dan
berusaha kembali semaksimal mungkin.
5. Takut
Rasa takut berbuat dosa harus dimiliki oleh setiap umat Islam. Perasan takut pada Allah adalah
perbuatan baik yang harus ditanamkan sejak kecil. Allah sangat menyayangi umatnya yang selalu
berbuat baik.
6. Taubat
Taubat merupakan akhlak terpuji. Seseorang dapat saja melakukan kesalahan. Segera menyadari dan
bertaubat, yaitu berjanji serta berusaha untuk tidak mengulangi adalah perbuatan yang mulia. Allah
Maha pengampun, akan memaafkan hambaNya yang mau bertaubat
Pada Manusia
Pengertian akhlak yang berarti tindakan sehari-hari harus didasari keimanan. Dengan demikian setiap
perbuatan selalu benar dimata Allah. Berkata lembut dan saling menolong merupakan cerminan sifat
baik pada manusia. Berikut contoh akhlak Karimah kepada sesama manusia:
1. Husnudzon
Husnudzon adalah berprasangka baik. Sikap ini harus dimiliki dan menjadi dasar dalam berhubungan
dengan orang lain. Dengan berhusnudzon maka teman atau rekan akan merasa dihormati dan tetap
mau berkomunikasi.
Menjaga hubungan baik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Saling berkirim kabar, menyapa ketika
bertemu merupakan salah satunya. Selain itu dapat juga dilakukan dengan berbagi rejeki atau
membantu kesulitan teman.
3. Berkata Benar
Sebagai seorang muslim, semua informasi atau apa yang disampaikan harus didasari fakta. Jangan
menyebar informasi palsu atau hoax. Hal ini akan membuat orang lain sulit percaya kembali dan dapat
menimbulkan fitnah.
4. Saling Menghargai
Allah SWT menyukai hambaNya yang selalu menghargai sesama, tidak saling mengejek dan
menghina. Sifat menghargai orang lain merupakan hal terpuji yang harus terus dipupuk. Saling
menghargai akan menjadikan hubungan pertemanan semakin baik dan akrab.
5. Saling sayang
Sifat saling menyayangi merupakan hal fitrah atau mendasar bagi manusia. Rasa sayang akan
menyebabkan hubungan pertemanan menjadi kuat dan erat. Berdasar sifat ini orang rela membantu
dan menolong tanpa pamrih.
Akhlak tercela atau Mazmumah adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah. Tindakan tersebut dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sifat tersebut harus dijauhi oleh semua umat Islam karena
dapat membawa akibat buruk. Berikut contoh akhlak Mazmumah:
Pada Allah
Allah ingin hambanya selalu berbuat baik. Semua perbuatan tersebut akan kembali kepada masing-
masing individu. Ketenangan hati tidak akan diperoleh orang yang senang berbuat buruk. Akhlak
Mazmumah pada Allah di antaranya:
1. Musyrik
Musyrik yaitu menyekutukan Allah. Sedangkan sudah jelas sifat Allah Maha Esa, hanya satu tidak ada
yang lain. Orang musyrik biasa menyembah selain pada Allah. Sifat ini bertentangan dengan ajaran
Islam. Pengertian akhlak mulia harus selalu diingat sehingga menjauhkan dari sifat musyrik
2. Murtad
Murtad adalah istilah yang diberikan kepada orang yang sebelumnya menganut agama Islam kemudian
pindah keyakinan. Orang murtad tidak akan mendapat ampunan oleh Allah sampai dia menyadari dan
kembali hanya menyembah kepada Allah.
3. Munafik
Sifat munafik adalah perbuatan yang suka berbohong. Apa yang diucapkan berbeda dengan hatinya.
Di depan seseorang pura-pura tulus, namun di belakang tidak sama. Akhlak seperti ini sangat dilarang
dalam ajaran Islam
4. Takabur
Takabur berarti sombong. Seorang muslim harus menghindari sifat ini. Semua yang dimiliki hanya lah
titipan dari Allah, jadi tidak ada yang pantas untuk disombongkan. Perbuatan ini akan membuat
seseorang enggan untuk bersyukur.