ETIKA ISLAM
Kelas F
KELOMPOK 1 :
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ialam
rahmatan lil alamin tentang Etika islam.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Syahdara Anisa Makruf ,S.Pd.I.,
M.Pd.I. selaku dosen Iskam rahmatan lil alamin yang telah membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1-2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Persoalan etika merupakan suatu hal yang urgen dan tidak bisa dianggap
remeh.Pasalnya, dalam kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari nilai-nilai moral yang
telah menyatu dalam sebuah sistem kehidupan, baik dalam sekup yang kecil maupun
yang besar. Harus diakui bahwa kehidupan manusia, mulai bangun tidur sampai tidur lagi
sarat dengan nilai-nilai etika. Oleh karena itu, masalah etika termasuk bagian dari objek
kajian filsafat aksiologi yang menekankan pada aspek nilai-nilai yang ada pada
kehidupan. Selain itu, dalam Islam pun, etika mempunyai peran yang sangat besar
dalam merubah kehidupan manusia dalam sepanjang sejarah, khususnya masyarakat Arab
dan sekitarnya. Hal ini bisa kita lihat pada risalah kenabian Muhammad saw. Yang antara
lain adalah untuk menyempurnakan akhlak atau perilaku manusia, agar menjadi lebih
baik dan mulia, Meskipun Islam telah memberikan perhatian yang sangat besar
terhadap masalah etika, namun umat manusia yang kurang perhatian dan mengindahkan
hadis nabi tersebut. Terbukti kehidupan kita sekarang banyak diwarnai dengan hal-hal
yang kurang bahkan tidak mencerminkan moral. Hal ini antara lain disebabkan oleh
masuknya budaya-budaya asing yang semakin sulit dibendung lagi atau kepentingan-
kepentingan manusia yang cenderung kapitalis. Maka dari itu, Etika menjadi sangat
penting untuk dikaji dan dihidupkan kembali, demi memperbaiki moral generasi bangsa
kita serta meneruskan misi Rasulullah saw.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Abu Darda’ meriwayatkan: Aku mendengar Nabi Muhammad saw berkata, “Tak ada
yang lebih berat pada timbangan (Mizan, di hari Pembalasan) dari pada akhlak yang
baik. Sungguh, orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa
dan sholat.” (Hadits riwayat al-Tirmidzi)
3
Etika islam mengatur dan mengarahkan fitrah manus.ia kejenjang akhlak yang
luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia
َيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدقِين
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang orang yang benar." (QS. (At-Taubah: 119)
َإِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَخ ََو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون
Etika ini meliputi semua hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain,
yang terdiri dari :
1) Etika terhadap orang tua
4
Orang tua (ayah dan ibu) adalah sosok yang luhur maka dihadapan anak-
anaknya mereka memberikan kasih sayang kepada putra-putrinya tanpa
mengharapkan imbalan apapun, hanya harapan untuk dikaruniai putra-putri yang
shaleh dan shalehah.
Allah S.W.T. berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ : 23
ْـظي ِْم َوأَ ْهـلِ ِه َوتَعْـ ِظي ِْم االُسْتـَا ِذ َوتَوْ قِب ِْر ِه
ِ ب ْال ِع ْـل ِم الَيَ ْنتَفِـ ُع بِ ِه إِالَّ بِتَع
َ ِإِ ْعلَ ْم بِا َ َّن طاَل
Artinya : Ketahuilah bahwasannya seorang yang mencari ilmu tidak akan
mendapat ilmu dan manfaat kecuali dengan menghormati dan memuliakan ilmu
dan pemikirannya serta menghormati dan memuliakan gurunya
5
Keluarga merupakan sebuah persekutuan antara ibu-bapak dengan anak-
anaknya yang hidup bersama dalam sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan
perkawinan yang sah menurut hukum, dimana di dalamnya ada interaksi (saling
berhubungan dan mempengaruhi) antara satu dengan lainnya. Kehidupan dalam
keluarga mampu menumbuhkembangkan potensi anak sebagai wahana
menstranfer nilai-nilai dan sebagai agen transformasi kebudayaan. Oleh karena itu
penanaman keimanan dan pembiasaan beribadah kepada Allah yang dimulai dari
kehidupan keluarga amat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
ajaran Allah yang ditunjukkan dalam Al Qur'an Surat Al An'aam ayat 151 :
َقُلْ تَ َعالَوْ ا أَ ْت ُل َما َح َّر َم َربُّ ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم أَالَّ تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن إِحْ َسانًا َوال
ش َما ظَهَ َر َ ق نَحْ ُن نَرْ ُزقُ ُك ْم َوإِيَّاهُ ْم َوالَ تَ ْق َربُوا ْالفَ َوا ِح ٍ َتَ ْقتُلُوا أَوْ الَ َد ُك ْم ِم ْن إِ ْمال
ِّ س الَّتِي َح َّر َم هَّللا ُ إِالَّ بِ ْال َح
ق َذلِ ُك ْم َوصَّا ُك ْم بِ ِه َ ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ َوالَ تَ ْقتُلُوا النَّ ْف
)151( َلَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُون
Artinya : Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat
baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-
anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan
kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji,
baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu
kepadamu supaya kamu memahami (nya). (QS. Al-An'aam : 151)
Ayat ini menjelaskan tentang larangan menyekutukan Allah, perintah
memelihara dan mendidik anak-anak mereka, larangan berbuat keji. Hal ini
menunjukkan bahwa pengajaran budi pekerti kepada anak-anaknya tentang
bagaimana membentuk keluarga yang baik dan bagaimana memelihara keturunan
merupakan hal yang sebenarnya telah ditetapkan oleh Allah. Oleh karena itu tidak
ada alasan bagi seseorang untuk tidak menikah dan tidak membentuk keluarga
sakinah, karena hal itu merupakan perbuatan yang benar-benar telah diatur
berdasarkan petunjuk Allah.
6
4) Etika terhadap tetangga
Tetangga merupakan orang yang berada di sekitar kita dan hidup bersama
berdampingan dengan kita. mereka selalu bersama-sama membentuk sebuah
masyarakat yang baik dan saling menghormati dan menjaga diri dan keluarga
mereka masing-masing sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama. Allah
berfirman dalam Al Qur'an Surat An Nisaa' Ayat 36 :
َوا ْعبُ ُدوا هَّللا َ َوالَ تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن إِحْ َسانًا َوبِ ِذي ْالقُرْ بَى َو ْاليَتَا َمى
ِ ب بِ ْال َج ْن
ب َوا ْب ِن ال َّسبِي ِل ِ ب َوالصَّا ِح ِ ُار ْال ُجن
ِ ار ِذي ْالقُرْ بَى َو ْال َج ِ ين َو ْال َج ِ َو ْال َم َسا ِك
)36( خورًا ُ َت أَ ْي َمانُ ُك ْم إِ َّن هَّللا َ الَ ي ُِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَاالً فْ َو َما َملَ َك
7
membawa diri, menjaga perasaan serta mengetahui hak-hak yang harus dipenuhi.
Seperti hadits Nabi Muhammad S.A.W. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ;
Artinya : Hak orang Islam terhadap orang lainnya ada 6 (enam) apabila engkau
berjumpa dengannya berilah salam kepadanya, apabila mengundangmu
penuhilah undangannya, apabila meminta nasihat padamu nasihatilah dia,
apabila ia bersin lalu memuja Allah S.W.T. maka doakanlah ia olehmu, apabila
ia sakit tengoklah dia dan apabila dia meninggal dunia iringlah dia.
Dalam kehidupan sehari-hari seorang teman harus senantiasa menjaga dan
memenuhi hak-hak yang lain serta dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat
yang dapat diberikan antara lain dalam bentuk saling membantu atau saling
menolong dalam hal-hal yang dibenarkan oleh agama. Firman Allah S.W.T. dalam
Al-Qur’an surat Al-Maidah Ayat 2 :
8
sesungguhnya hakikat kehidupan manusia. Masyarakat tersusun dari pribadi-
pribadi yang beraneka ragam. Agar dapat bergaul dengan mereka secara baik,
menurut pandangan Islam, seorang mu’min adalah saudara bagi mu’min lainnya.
Tidak hanya memandang kaya atau miskin, berpangkat atau jelata, berkulit putih
atau hitam, semuanya adalah saudara sekeyakinan. Sebagaimana firman Allah
S.W.T. dalam Surat Al-Hujarat : 10
َ َُـوا بيَنَ أ
َخَ••و ْي ُك ْم واَتَّق•• ُوا هللاَ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمـوْ ن ْ إِنَّم••ا َ ال ُم ْؤ ِمنُـوْ نَ إِ ْخـ َوةٌ فَاَصْ لِح
) 10 : (الحجـرات
9
Adat istiadat yang berlaku dalam kelompok ataupun masyarakat tertentu menjadi
salah satu ukuran baik dan buruk anggotanya dalam berperilaku. Melakukan sesuatu
yang tidak menjadi kebiasaan masyarakat sekitarnya ataupun kelompoknya akan
menjadi problem dalam berinteraksi. Masing – masing kelompok atau masyarakat
tertentu memiliki batasan – batasan tersendiri tentang hal – hal yang harus diikuti dan
yang harus dihindari. Sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat satu belum tentu
demikian menurut masyarakat yang lain. Mereka akan mendidik dan mengajarkan
anak-anak mereka untuk melakukan kebiasaan–kebiasaan yang mereka anggap baik
dan melarang melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan mereka.
4. Pandangan Individu
Kelompok atau masyarakat tertentu memiliki anggota kelompok atau masyarakat
yang secara individual memiliki pandangan atau pemikiran yang berbeda dengan
kebanyakan orang di kelompoknya. Masing–masing individu memiliki kemerdekaan
untuk memiliki pandangan dan pemikiran tersendiri meski harus berbeda dengan
kelompok atau masyarakatnya. Masing–masing individu memiliki hak untuk
menentukan mana yang dianggapnya baik untuk dilakukan dan mana yang
dianggapnya buruk. Tidak mustahil apa yang semula dianggap buruk oleh
masyarakat, akhirnya dianggap baik, karena terdapat seseorang yang berhasil
meyakinkan kelompoknya bahwa apa yang dianggapnya buruk adalah baik.
5. Norma Agama
Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan. Ukuran baik dan buruk menurut
norma agama lebih bersifat tetap, bila dibandingkan dengan ukuran baik dan buruk
dimata nurani, rasio, adat istiadat, dan pandangan individu. Keempat ukuran tersebut
bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan ruang dan waktu. Ukuran baik dan
buruk yang berlandaskan norma agama kebenarannya lebih dapat dipercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan, karena norma agama merupakan ajaran Tuhan Yang Maha
Suci. Disamping itu, ajaran Tuhan lebih bersifat universal, lebih terhindar dari
subyektifitas individu maupun kelompok.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa ,Manusia berdasarkan perilakunya dapat dibagi menjadi tiga golongan. Bahwa
ada manusia yang baik dari asalnya. Golongan ini tidak akan cenderung kepada kejahatan,
meski bagaimanapun, golongan ini tidak akan berubah dan akan tetap akan cenderung baik.
Golongan ini merupakan minoritas. Golongan yang memang jahat asalnya adalah mayoritas,
sama sekali tidak akan cenderung kepada kebaikan. Di antara golongan tersebut ada golongan
yang dapat beralih kepada kebaikan dan kejahatan, karena pendidikan dan pengaruh
lingkungan
3.2 Saran
Semoga etika islam lebih sangat diterapkan di indonesia berhubung sangat penting
dalam kehidupan manusia
11
DAFTAR PUSTAKA
Divisi Ilmiyah Dar Al Wathan. 2009. Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari. Islam House.
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Filsafat Islam. Bandung: Penerbit Mizan.
Muazir. 2013. Pentingnya Akhlak, Moral dan Etika.
Sudarsono. 1997. Filsafat Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution, Hasyimsyah. 1999. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
http://djawa89.blogspot.co.id/2011/04/etika-islam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_Islam
12